Gizi pada Tenaga

Kerja

Skenario 3 Blok 4

Kelompok 11
Doa Belajar
Doa Belajar
Doa Belajar
Skenario 3 - Gizi pada Tenaga Kerja
Seorang laki-laki berusia 45 tahun, S, datang ke klinik perusahaan dengan keluhan akhir-akhir
ini lebih mudah lelah dan mengantuk. Kondisi tersebut mengakibatkan dirinya sering mendapatkan
teguran karena produktivitas kerja yang semakin menurun. Pasien diketahui mempunyai berat badan 65
kg dan tinggi badan 165 cm. Dari hasil anamnesis, pasien diketahui berposisi sebagai manajer dalam
perusahaan tersebut. Diketahui bahwa aktivitas seorang manajer adalah duduk di belakang meja selama
lebih dari 6 jam sehari, sering melakukan pejalanan dinas keluar kota dan selalu diantar sopir kantor.
Pasien juga tidak pernah berolahraga dikarenakan kesibukan pekerjaan. Lifestyle dan tuntutan pekerjaan
membuat pola makannya menjadi sangat tidak sehat dan kurang memperhatikan kebutuhan kalori
sebagai pekerja kantoran. Dokter melakukan penilaian status gizi pada karyawan tersebut sesuai
kebutuhan kalori dan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang direkomendasikan. Dokter juga memberikan
beberapa saran kepada pasien untuk meningkatkan produktivitas kerjanya.
Keyword
1. Status gizi
2. Kebutuhan kalori
Kata sulit
1. AKG

2. kalori

3. Lifestyle

4. Status gizi
AKG
AKG merupakan suatu kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari bagi semua orang
menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, aktifitas tubuh untuk mencapai
derajat kesehatan yang optimal. (InfoPOM - Vol. 15 No. 4 Juli - Agustus 2014)
Kalori
gram kalori (simbol: kal) adalah perkiraan jumlah energi yang diperlukan untuk
menaikkan temperatur satu gram air sebesar satu derajat Celsius pada tekanan satu
atmosfer.

Sumber : UNY, 2011

Status gizi
Status gizi merupakan tanda-tanda penampilan
seseorang akibat keseimbangan antara pemasukan dan
pengeluaran zat gizi yang berasal dari pangan yang
dikonsumsi pada suatu saat berdasarkan pada kategori
dan indikator yang digunakan.
Depkes dalam Sudirman (2008)
Lifestyle
gaya hidup adalah menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana
membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu Minor dan Mowen
(2002).
Selain itu, gaya hidup menurut Suratno dan Rismiati (2001) adalah pola hidup
seseorang dalam dunia
kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang
bersangkutan
Rumusan masalah

1. Bagaimana status BMI atau gizi karyawan tersebut?

2. Mengapa karyawan tersebut mudah lelah dan
mengantuk?
3. Berapakah kebutuhan kalori yang dibutuhkan
karyawan tersebut?
4. Bagaimana saran yang baik bagi karyawan tersebut?
5. Bagaimana gaya hidup dapat mempengaruhi pola
makan pasien?
1. Bagaimana status BMI / gizi karyawan tersebut?
BMI = Berat Badan (kg) / Tinggi Badan (cm)
BMI sdr S = 65 / 165 = 23,87
Kesimpulan :

Sehingga dapat disimpulkan bahwa status gizi sdr S dalam

kategori normal dan memiliki resiko cormoditas rata-rata
2. Mengapa karyawan tersebut mudah lelah dan
mengantuk?
Ada beberapa faktor yang bisa diketahui saat diagnosa yaitu,
Aktivitas dari karyawan hanyalah duduk selama 6 jam dan melakukan
perjalanan keluar kota pun dengan diantar supir >> aliran darah ke otak
terhambat karena adanya efek gravitasi pada pembuluh darah vena
Pola makan yang tidak teratur dan ebutuhan kalori yang tidak diperhatikan
>> bila terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat bisa menyebabkan kantuk
3. Berapakah kebutuhan kalori yang dibutuhkan
karyawan tsb?
untuk mendapatkan jumlah kebutuhan kalori sdr S, maka kita harus menghitung Basal
Metabolic Rate (BMR) nya terlebih dahulu :
Rumus untuk mengetahui BMR laki-laki = 66,4730 + (13,7516 x BB kg) + (5,0033 x TB
cm) (6,7550 x usia)
66,4730 + (13,7516 x 65) + (5,0033 x 165) (6,7550 x 45) =
66,4730 + 893,854 + 825,5445 - 303,975 = 1.481,896 kalori
setelah mengetahui BMR nya maka harus dikalikan dengan nilai level aktivitas. karena sdr S
hanya melakukan olahraga ringan dan tidak berolahraga sama sekali dalam seminggu maka nilai
level aktivitasnya 1,2.
1.481,896 x 1,2 =1.778,2758 kalori
4. Bagaimanakah saran yang baik bagi
karyawan tersebut?
Lebih memperhatikan jumlah asupan nutrisi yang harus dikonsumsi

Sarapan sebelum mulai bekerja

Sarapan dengan makanan yang mengandung gizi seimbang

Minum air yang cukup, sekitar 8 gelas perhari (150 ml)

Istirahat yang cukup, tidur tidak terlalu larut malam

Lebih bisa mengatur waktu supaya bisa berolahraga

Sumber: FK UNY, 2011

5. Bagaimana gaya hidup dapat mempengaruhi pola makan pasien?

Ada hubungan yang signifikan antara pola makan dengan aktivitas seseorang.
Orang dengan aktivitas berbeda memiliki pola makan yang berbeda pula. Misalnya
buruh batu dengan pegawai kantor. Buruh batu biasanya makan dengan porsi yang
lebih banyak sehingga tentunya kebutuhan kalorinya lebih banyak daripada pegawai
kantor. (Mufidah, 2014)
Beberapa faktor yang mempengaruhi :
usia gender

aktivitas
 Zat gizi sesuai pekerjaan

Beban fisik berat Beban fisik ringan

Kalori sesuai
Kalori banyak
kebutuhan

Keseimbangan asupan gizi & beban kerja

Tidak memenuhi Memenuhi syarat gizi

Mengandung zat
Penurunan produktivitas tenaga
Zat pembangun
Zat pengatur
Lo
Mahasiswa mampu menjelaskan :
1. Konsep dasar gizi pada tenaga kerja
2. Status gizi dan kebutuhan energi pada tenaga kerja
3. Hubungan gizi pada tenaga kerja dengan produktivitas
4. Contoh menu makanan untuk tenaga kerja
5. Tinjauan tentang keislaman tentang makan secukupnya
Konsep dasar gizi pada tenaga kerja
Definisi gizi kerja
Dari bahasa arab

Gizi -> Giza : zat makanan

Inggris -> nutrition : bahan makanan atau ilmu

gizi.

Gizi : suatu proses organisme menggunakan

makanan yang dikonsumsi secara normal untuk
menghasilkan tenaga. (Irianto,2007)
Gizi kerja : nurtisi yang dibutuhkan tenaga kerja
untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis
pekerjaannya
Aplikasi gizi baik -> penuhi
kebutuhan ->
tingkat kesehatan naik ->
tingkatkan
Aplikasi gizi buruk -
> tingkat kesehatan
turun

produktivitas -> efisiensi kerja

naik ->
-> produktivitas
produktivitas perusahaan naik -
> produktivitas
turun ->
produktivitas
nasional naik perusahaan turun
Status gizi dan kebutuhan energi pada tenaga kerja

Kebutuhan Energi

TEE (Total Energy Expenditure)

Faktor yang mempengaruhi

Usia

Berat badan

Jenis kelamin

Keadaan khusus orang trauma, stres, sakit

Jenis pekerjaan Ringan / Sedang / Berat

Lingkungan kerja
Pengaruh Usia

Untuk orang yang usia diatas 40th maka ada koreksi.

1. Usia 40-59th BMR 5%BMR

2. Usia 60-70th BMR 10%BMR

3. Usia >70th BMR 15%BMR

Pengaruh Jenis Pekerjaan

Ada 4 derajat :

1. Ringan 20% BMR

2. Sedang 30% BMR

3. Berat 40% BMR

4. Sangat Berat 50% BMR

 Cara Penghitungan ~
1. Menentukan berat badan, tinggi badan, usia, jenis kelamin pekerja

2. Menentukan berat badan ideal (BB-100)-10%(TB-100)

( )
3. Menentukan status gizi pasien IMT =
(( ))2

4. Menentukan BMR ;

Perempuan : 655,1 + (9,65 x BB) + (1,85 x TB) (4,65 x U)

Laki-laki : 66,42 + (13,75 x BB) + (5 x TB) (6,78 x U)

5. Pengaruh Usia

6. Pengaruh Status Gizi ;

Under weight : BMR + 500

Over weight : BMR 500

7. Pengaruh aktifitas

8. Pengaruh faktor trauma/stres/sakit

9. Hitung TEF 10% (BMR + faktor yang mempengaruhi)

10. Hitung TEE TEF + faktor aktifitas

Hubungan gizi pada tenaga kerja dengan produktivitas
Contoh menu makanan untuk tenaga kerja
Setelah dihitung, kebutuhan kalori Karyawan S adalah adalah 1872 kkal.
Tinjauan tentang keislaman tentang makan
secukupnya
Dalam haditsnya Rasulullah saw mengingatkan

Artinya: Jauhilah olehmu mengisi perut dengan penuh

terhadap makanan dan minuman, sebab mengisi perut
dengan penuh akan membahayakan tubuh dan
menyebabkan malas shalat. (H.R. Bukhari)
Dari hadits di atas, jelaslah bahwa mengisi perut secara berlebihan
meskipun dengan makanan yang halal, tetap dilarang dan mesti
dihindari. Sebab, mengisi perut dengan berlebihan dapat menimbulkan
berbagai jenis penyakit baik jasmani maupun rohani.
Secara jasmanai
1. Kolesterol
2. Diabetes
3. Jantung
4. Obesitas

Secara rohani orang yang makan berlebihan kata Rasulullah saw. akan
malas shalat. Sebab, biasanya bila sudah kekenyanagn seseorang akan
diserang rasa kantuk dan akhirnya tidur dengan pulas karena
kekenyangan.
Alhamdulillah