Anda di halaman 1dari 23

1

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2011 mencapai
119,4 juta orang, bertambah sekitar 2,9 juta orang dibanding angkatan
kerja Agustus 2010 sebesar 116,5 juta orang atau bertambah 3,4 juta
orang dibanding Februari 2010 sebesar 116,0 juta orang.
Pada
umumnya
kesehatan
tenaga
pekerja
sangat
mempengaruhi
perkembangan
ekonomi
dan
pembangunan
nasional. Hal ini dapat dilihat pada negara-negara yang sudah
maju. Secara umum bahwa kesehatan dan lingkungan dapat
mempengaruhi pembangunan ekonomi. Dimana industrilisasi
banyak memberikan dampak positif terhadap kesehatan, seperti
meningkatnya penghasilan pekerja, kondisi tempat tinggal yang
lebih baik dan meningkatkan pelayanan, tetapi kegiatan
industrilisasi juga memberikan dampak yang tidak baik juga
terhadap kesehatan di tempat kerja dan masyarakat pada
umumnya.
Hubungan
Bekerja, Kesehatan, dan Pembangunan

Tingginya angka angkatan kerja Indonesia ini harus di iringi dengan


perhatian pemerintah di bidang kesehatannya, karena dengan
meningkatkan taraf kesehatan kerja berarti juga akan berefek pada
meningkatnya produktivitas kerja, sehingga pembangunan di segala
bidang dapat berjalan dengan lancar.
Pembangunan kesehatan Indonesia bertujuan meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat
terwujud. Pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan untuk

meningkatkan derajat kesehatan, termasuk keadaan gizi masyarakat guna


meningkatkan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat
sehingga diharapkan dapat meningkatkan angka harapan hidup.
Usaha untuk memenuhi kecukupan gizi pekerja selama bekerja
merupakan salah satu bentuk penerapan syarat keselamatan, dan
kesehatan kerja sebagai bagian dari upaya meningkatkan derajat
kesehatan pekerja.
Gizi kerja adalah nutrisi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk
memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan dan beban kerja.
Kurangnya motivasi kerja yang berakibat pada rendahnya
produktivitas dapat diakibatkan oleh faktor status gizi pekerja. Perbaikan
dan peningkatan status gizi pekerja mempunyai makna yang sangat
penting dalam upaya mencegah morbiditas, menurunkan angka absensi
serta meningkatkan produktivitas kerja.
Usaha untuk menilai status gizi pekerja perlu dilakukan, karena
dengan mengetahui status gizi pekerja dapat ditentukan kebutuhan gizi
yang sesuai serta pemberian intervensi gizi bila diperlukan. Penilaian
status gizi dilakukan melalui beberapa cara antara lain : pemeriksaan
biokimia, pemeriksaan klinis, pemeriksaan biofisik dan antropometri.
Berat ringannya beban kerja seseorang ditentukan oleh lamanya
waktu melakukan pekerjaan dan jenis pekerjaan itu sendiri. Semakin berat
beban kerja, sebaiknya semakin pendek waktu kerjanya agar terhindar
dari kelelahan dan gangguan fisiologis yang berarti atau sebaliknya.
I.2 Permasalahan
Adanya hubungan antara faktor gizi dengan vitalitas pekerja yang pada
akhirnya berpengaruh pada produktivitas kerja.
I.3 Tujuan
I.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui status gizi pada pekerja di PT. MEI
I.3.2 Tujuan khusus
1.3.2.1 Mengetahui indeks massa tubuh pada pekerja di PT. MEI yang
dianalisa.
1.3.2.2 Mengetahui status aktifitas pada pekerja di PT. MEI yang dianalisa.
1.3.2.3 Mengetahui food recall selama 3 hari dan menganalisa asupan
kalori pada

pekerja di PT. MEI yang dianalisa


1.3.2.4 Mengetahui keseimbangan gizi pada pekerja di PT. MEI yang
dianalisa.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengantar
Gizi kerja adalah nutrisi atau gizi yang diperlukan oleh tenaga kerja
untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan dan beban
kerja.
Tujuan dari gizi kerja untuk menyediakan kebutuhan pekerja akan
gizi
seimbang
dan
mempunyai
tujuan
untuk
meningkatkan
produktivitasnya sebagai pekerja.
Seorang pekerja yang mengalami malnutrisi akan terganggu dalam
pekerjaannya.
Pentingnya gizi terhadap kesehatan:
Mempertahankan fungsi organ
Pertumbuhan dan perkembangan
Maintenance dan metabolisme
Aktivitas yang optimal
Kerja yang efisien
Resistensi terhadap penyakit
Kemampuan memperbaiki jaringan
2.2 Kebutuhan gizi
Setiap individu memiliki kebutuhan individu yang berbeda antara
yang satu dengan yang lain. Hal ini disebabkan oleh jenis kelamin, usia,
jenis pekerjaan, indeks massa tubuh, penyakit yang diderita, tingkat
kerentanan seperti riwayat alergi, adat istiadat. Namun untuk

mempermudah dalam pekerja terutama untuk usia muda dibagi


berdasarkan jenis kelamin dan jenis pekerjaan, serta indeks massa tubuh.
Zat gizi yang diperlukan oleh tubuh yaitu :
1. Karbohidrat
2. Lemak
3. Protein
4. Vitamin
5. Mineral
6. Air
Yang perlu di perhatikan untuk pemenuhan kebutuhan gizi ini adalah :
Penyediaan bahan makanan
Pengelolaan makanan
Jenis-jenis bahan makanan
Pengaturan makan
Sementara hal perlu diperhatikan untuk pemenuhan gizi kerja adalah :
Jumlah gizi harus cukup (sesuai kebutuhan)
Porsi yang seimbang
Pola hidup sehat
Proporsi yang seimbang :
Protein
: 13 - 15 % dari total kalori
Lemak
: 20 - 30 % dari total kalori
Karbohidrat : 55 67 % dari total kalori
Dengan dasar perhitungan :
1 gr Protein
= 4 Kalori
1 gr Lemak
= 9 Kalori
1 gr Karbohidrat = 4 Kalori
2.3 Indeks Massa Tubuh
Suatu pengukuran yang mencerminkan kondisi komposisi lemak
tubuh. Angka indeks massa tubuh sering dipakai untuk menetukan apakah
oarang tersebut termasuk penderita obesitas. Overweight maupun kurus.
Secara rumus angka IMT didapatkan melalui pembagian berat badan
dalam satuan kilogram dibagi dengan tinggi badan kuadrat dalam satuan
meter.

Setelah mendapatkan angka IMT maka dimasukkan ke dalam tabel


untuk
mengetahui status gizinya.

Tabel 1. Nilai IMT (Sumber : PUGS, 2005)


IMT
<17.0
17.0 18.5
18.5
25.0
>25.0
27.0
>27.0

Status Gizi
Gizi Kurang
Gizi Kurang

Kategori
Sangat Kurus
Kurus

Gizi Baik

Normal

Gizi Lebih

Gemuk

Gizi Lebih

Sangat
Gemuk

Sedangkan rumus untuk menghitung berat badan ideal seseorang


adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
BB normal = (TB dalam cm 100) 10% (TB-100) x 1

Pada seseorang yang berusia > 40 tahun, TB perempuan < 150 cm,
dan TB laki-laki < 160 cm menggunakan rumus sebagai berikut :
BB normal = (TB dalam cm 100) x 1 kg

2.4 Pekerjaan
Dalam klasifikasi pekerjaan banyak memakai cara. Salah satunya
adalah dari kebutuhan kalori. Pembagian pekerjaan sesuai dengan
kebutuhan kalorinya:
o Pekerjaan ringan
o Pekerjaan sedang
o Pekerjaan berat
Pekerjaan ringan adalah pekerjaan dimana selama waktu kerjanya
25% untuk melakukan kerja sisanya untuk posisi duduk ataupun berdiri.
Hal ini dapat seperti pada pekerja administrasi, dosen, guru, penjahit,
pekerja kantor, dokter dan sebagainya.
Pekerjaan sedang adalah pekerjaan dimana selama waktu kerjanya
40% untuk melakukan kerja sisanya untuk posisi duduk ataupun berdiri.
Hal ini dapat seperti pada pelajar, dokter gigi, perawat.
Pekerjaan berat adalah pekerjaan dimana selama waktu kerjanya
75% untuk melakukan kerja sisanya untuk posisi duduk ataupun berdiri.
Contoh pekerja dengan beban kerja seperti ini adalah pada pedayung,
kuli, atau pun dokter bedah dengan jadwal bedah yang padat.

Pengelompokan aktivitas atau beban kerja (ringan, sedang dan


berat) berdasarkan proporsi waktu kerja dapat dilihat pada tabel berikut :
Kelompok
aktivitas

Jenis kegiatan

Fakto
r
aktivi
tas

Ringan
-Laki-laki
Perempua
n

75% dari waktu yang


digunakan
adalah 1.58
untuk
duduk
dan 1.45
berdiri dan 25% untuk
kegiatan berdiri dan
berpindah (moving)

Sedang
-Laki-laki
Perempua
n

40% dari waktu yang


digunakan
adalah 1.67
untuk
duduk
dan 1.55
berdiri,
dan
60%
untuk kegiatan kerja
khusus dalam bidang
pekerjaannya.

Berat
-Laki-laki
Perempua
n

25%
waktu
yang
digunakan
adalah 1.88
untuk
duduk
dan 1.75
berdiri, 75% adalah
untuk kegiatan kerja
khusus dalam bidang

Contoh aktivitas

Aktivitas
kantor
tanpa
olahraga, aktivitas fisik
yang
tidak
menguras
tenaga, duduk, memotong
kedua ujung batang rokok
(perempuan), berdiri di
depan mesin memasukan
seng ke dalam mesin
pembuat
tutup
kaleng
(laki-laki)
Bekerja naik turun tangga,
olah raga ringan, pekerjaan
rumah
tangga,
berdiri
mengisikan batang korek
api
(perempuan),
mengambil kotak berisi
pentol
korek
api
dan
berjalan memindahkannya
ke sekitar mesin (laki-laki)
Pekerjaan lapangan, kuli
bangunan, driller, ngeprek/
memecah
batu
(perempuan),
berdiri
mengangkat balok kayu,
dan memasukkannya ke

pekerjaannya.

dalam mesin)

2.5 Kebutuhan Kalori Pada Jenis Pekerjaan


Setiap pekerja harus mendapatkan kebutuhan kalori sesuai dengan
pekerjaannya sehingga dia menjadi produktif dan mengurangi angka
kecelakaan kerja. Kebutuhan kalori untuk jenis pekerjaan dapat dilihat
pada tabel 2.
Tabel 2. Kebutuhan kalori (perKgBB) pada jenis pekerjaan
Status gizi
Kurang
Normal
Lebih

Pekerjaan
Sedang
40
35
30

Ringan
35
30
20 25

Berat
40-45
40
35

Kebutuhan energi selama bekerja (8 Jam) adalah 40-50% dari


kebutuhan sehari. Bila diterjemahkan kedalam menu menjadi kebutuhan
untuk 1 kali makan dan 1 kali snack. Kebutuhan energi dan protein selama
bekerja seperti tercantum dalam tabel di bawah ini.
Tabel 3. Kebutuhan energi
berdasarkan AKG 2004

Usia/Jenis
Pekerjaan

dan

protein

Kebutuhan Energi (kkal)

selama

bekerja

(8

jam),

Kebutuhan Protein (g)

Pria

Wanita

Pria

Wanita

Ringan

960

720

24
24

20
20

Sedang

1020

760
24

20

Berat

1120

860

19-29 tahun

19-29 tahun

Ringan

880

680

Sedang

940

720

1040

820

860

660

Berat

24

20

24

20

24

20

24

20

24

20

24

20

19-29 tahun
Ringan
Sedang
Berat

920
1020

700
800

2.6 Dampak Malnutrisi Pada Pekerja


Bila seorang pekerja mengalami malnutrisi baik pada gizi lebih atau
gizi kurang akan memiliki dampak:
Tidak bekerja dengan maksimal
Pertahanan tubuh terhadap penyakit rendah
Kemampuan fisik turun
BB turun/naik
Reaksi lambat
Tidak teliti
Akibat dari ini semua adalah efisiensi dan produktivitas berkurang.
2.7 Pembagian Nutrisi Pada Pekerja
Kebutuhan kalori sehari dapat dibagi atas 5 atau 7 kali waktu
pemberian dimana dibagi menjadi tiga kali makan utama, 2 kali snack
/selingan atau kudapan dengan persentase makan pagi 25%, selingan
10%, makan siang 30% selingan 10%, makan malam 25% . Namun ini
berlaku bila pekerja bekerja sesuai pada shift pagi. Komposisi yang cukup
memadai dari diet seimbang bagi pekerja dianjurkan terdiri dari 50 - 55%
karbohidrat, 25 -35 % lemak, 10 -15 % protein dan secukupnya air,
vitamin serta mineral.
BAB III
ANALISA STATUS GIZI
PEKERJA I
Nama : Sdra GW
Umur : 29 tahun
Jenis kelamin : pria

Pekerjaan : operator produksi


Status Gizi : lebih
Tinggi badan = 164 cm = 1.64 m
Berat badan = 77 kg
Berat badan (kg)
77
IMT = ------------------------------------------------- = ---------- = 28, 64
Tinggi badan (m) x Tinggi badan(m)
(1,64)2
Berdasarkan indeks massa tubuh, termasuk sangat gemuk ( >27).
Berat Badan Ideal
= (164 - 100) 10%(164-100)
= 64 6,4
= 57.6 s/d 70,4 kg, mean = 64 kg

Urutan
kegiatan
Persiapan
(R. Panel/
R. Operator)

Pekerjaan yang dilakukan

Posisi Kerja

Waktu

Handover
dengan
pekerja
sebelumnya, melihat laporan dan
mengecek panel-panel di ruangan
operator.
Melakukan pengecekan mesin
genset , cek oli, cek saringan oli,
melihat operasional mesin dan
melakukan pencatatan.
Melakukan pengecekan valve,
buka tutup valve, melihat
indikator dan melakukan
pencatatan

Duduk

30
menit

Berdiri,
jongkok

30
menit

Pengecekan
Berdiri,
valve, (di
jongkok
ruangan
dalam
stasiun)
Melakukan
Mengecek panel-panel di ruangan Duduk
pemantauan
dan memantau operasi produksi
(R. Panel/ R.
melalui layar monitor.
Operator)
Pekerjaan ini dilakukan berulang.

1 jam

Pengecekan
Genset (R.
Mesin)

1 jam

Karyawan bekerja 8 jam sehari dengan shift pagi, sore dan malam.

10

Dari urutan pekerjaan yang dilakukan oleh operator produksi dapat


di lihat 50% pekerjaannya adalah administrasi di ruangan operator dan
50% melakukan aktivitas pekerjaannya sebagai operator produksi.
Jenis pekerjaan : sedang
Total kebutuhan kalori setiap hari : 64 x 30
= 1.920 kkal.
Total kebutuhan kalori setiap hari (nutrisurvey)

Har
i
1

Jam

Menu

Jumlah

Kalori

06.00

Nasi goreng
Telur ceplok
Minyak goreng
Teh manis(gula)
Nasi putih
Ayam goreng
Tahu goreng
Minyak goreng
Sambal
Sup

200 gr
50
5
150
200 gr
150
50
5
5
100

7,0
6,0
0,0
0,0
4,8
13,1
3,7
0,0
0,2
1,8

34,4
7,6
5,0
0,0
0,4
11,6
10,1
5,0
0,3
7,0

40,2
0,5
0,0
4,8
57,2
1,9
0,9
0,0
0,9
10,5

500.0
95.5
43.1
19.5
260.0
166.0
103.0
43.1
5.1
104.0

18.30

Nasi putih
Semur Daging
Tumis kcg pjg
Sambal
Kerupuk udg
Minyak goring
TOTAL

200 gr
100
100
5
5
5

4,8
11,1
0,7
0,2
0,9
0,0
54,3

57,2
15,5
2,8
0,9
3,3
0,0
196,6

260.0
221.0
21.0
5.1
18.0
43.1
1907.5

06.00

Mie rebus
Telur ceplok
Minyak goreng
Susu cokelat

200
50
5
200

9,6
6,0
0,0
26,6

0,4
16,2
1,1
0,3
0,1
5,0
104,
5
1,4
7,6
5,6
22,8

56,6
0,5
0,0
141,8

282.0
95.5
43.1
866.0

12.00

= 2.299 kkal

11

12.00

Nasi putih
Ikan goreng
Tumis kangkung
Tempe goreng
Tahu goreng
Minyak goring

200
50
100
50
50
5

4,8
8,0
2,2
8,6
3,7
0,0

0,4
7,5
9,2
13,4
10,1
5,0

57,2
0,0
2,0
7,7
0,9
0,0

260.0
101.0
92.0
177.0
103.0
43.1

18.30

Nasi putih
Soto daging
Tempe goreng
Kerupuk udg
Sambal
Minyak goring
TOTAL

200
100
50
15
5
5

4,8
3,6
8,6
0,6
0,2
0,0
87,3

57,2
0,0
7,7
2,7
0,9
0,0
335,2

260.0
57.0
177.0
15.3
5.1
43.1
2620.2

06.00

Roti bakar
Telur ceplok
Minyak goreng
Susu coklat
Nasi putih
Ikan asin
Tumis
daun
singkong
Tempe goreng
Sambal
Minyak goreng
Nasi putih
Ikan bawal
Kerupuk ikan
Sambal
Minyak goreng
Pisang ambon
TOTAL

200
50
5
200
200
50
100

17,2
6,0
0,0
21,6
4,8
26,5
3,0

0,4
4,6
13,4
0,8
0,3
5,0
107,
5
8,6
7,6
5,0
19,0
0,4
1,0
2,2

105,0
0,5
0,0
131,6
57,2
0,0
5,8

568.0
95.5
43.1
77.4
260.0
122.5
47.0

50
15
5
200
50
15
15
5
50

8,6
0,6
0,0
4,8
9,1
2,3
0,6
0,0
0,5
105,
6

13,4
0,8
5,0
0,4
0,3
0,1
0,8
5,0
0,3
69,9

7,7
2,7
0,0
57,2
0,0
9,6
2,7
0,0
11,7
391,7

177.0
15.3
43.1
260.0
42.0
50.0
15.3
43.1
50.0
1909.3

12.00

18.30

PEKERJA II
Nama : Sdri EY

12

Umur : 26 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Pekerjaan : administrasi
Status Gizi : normal
Tinggi badan = 150 cm = 1.50 m
Berat badan = 44 kg
Berat badan (kg)
44
IMT = ------------------------ = --------- = 19,55
Tinggi badan2 (m)
1,502
Berdasarkan indeks massa tubuh, normal ( 18,5-25).
Berat Badan Ideal
= (150 - 100) 10%(150-100)
= 50 5,0
= 45.0 s/d 55,0 kg, mean = 50 kg
Urutan
kegiatan
Persiapan
(R.
Administrasi)
Pekerjaan
administrasi
(R.
administrasi)

Pekerjaan yang dilakukan

Posisi
Kerja
Menyalakan komputer, merapikan Duduk
meja.

Waktu
30
menit

Pekerjaan
administrasi
rutin Duduk
seperti pencatatan, pengecekan
file-file di komputer, mengetik
administrasi rutin, mengangkat
telepon dll.
Pengecekan
Melakukan pengecekan file, buka
Berdiri
file, (di
tutup lemari file dan membuka
ruangan file)
file.
Melakukan
Berjalan ke ruangan atasan untuk Duduk
pencatatan
mencatat dan berdiskusi tentang
(R. Atasan)
perintah-perintah dari atasan.
Pekerjaan ini dilakukan berulang.

30
menit

30
menit
1 jam

Sebagai petugas administrasi, pekerja ini hanya melakukan tugastugas administrasi rutin, bekerja selama 8 jam per hari.
Jenis pekerjaan : ringan
Total kebutuhan kalori setiap hari : 50 x 30
= 1.500 kkal.
Total kebutuhan kalori setiap hari (nutrisurvey) = 1.888 kkal
Har
i

Jam

Menu

Jumlah

Kalori

13

06.0
0

12.0
0
18.3
0

06.0
0

12.0
0

18.3
0

06.0
0

12.0
0

Nasi goreng
Telur ceplok
Teh manis
Minyak
goreng
Nasi putih
Sayur sup
Ayam goreng
Nasi putih
Semur
daging
Tumis
kcg
pjg
Apel
TOTAL
Mie rebus
Telur ceplok
Minyak
goreng
Teh manis
Nasi putih
Ikan goreng
Tumis
kangkung
Minyak
goreng
Pisang
ambon
Nasi putih
Soto daging
Kerupuk ikan
Minyak
goreng
TOTAL
Roti bakar
Telur ceplok
Minyak
goreng
Nasi putih
Ikan asin
Tumis selada
Tempe

150 gr
50
150
5

5,3
6,0
0,0
0,0

25,8
7,6
0,0
5,0

30,2
0,5
4,8
0,0

375.0
95.5
19.5
43.1

150 gr
15
50
150 gr
50
15
100

3,6
13,1
0,3
3,6
5,6
0,1
0,2

0,3
0,2
11,3
0,3
8,1
0,2
0,4

42,9
1,6
1,9
42,9
7,8
0,4
15,3

195
15.6
166
195
110.5
3.1
59.0

37,8

59,2

148,3

200
50
5
150

9,6
6,0
0,0
0,0

1,4
7,6
5,0
0,0

56,6
0,5
0,0
4,8

1277.
3
282.0
95.5
43.1
19.5

200
50

4,8
8,0

0,4
7,5

57,2
0,0

260.0
101.0

100
5
50

2,2
0,0
0,5

9,2
5,0
0,3

2,0
0,0
11,7

92.0
43.1
46.0

200
100
15
5

4,8
3,6
2,3
0,0

0,4
4,6
0,1
5,0

57,2
0,0
9,6
0,0

260.0
57.0
50.4
43.1

199,6

41,8

46,5

150
50
5

12,9
6,0
0,0

6,5
7,6
5,0

6,5
0,5
0,0

1392.
7
426.0
95.5
43.1

200
50
50
50

3,6
26,5
0,2
8,6

0,3
1,0
1,1
13,4

42,9
0,0
0,4
7,7

195.0
122.5
97.0
177.0

14

18.3
0

goreng
Minyak
goreng
Nasi putih
Ikan bawal
Minyak
goreng
Sayur asem
TOTAL

0,0

5,0

0,0

43.1

150
50
5
15

3,6
9,1
0,0
0,3

0,3
0,3
5,0
0,4

42,9
0,0
0,0
0,2

195.0
42.0
43.1
7.4

70,8

45,9

101,1

1486.
7

PEKERJA III
Nama : Sdra AS
Umur : 41 tahun
Jenis kelamin : pria
Pekerjaan : security
Status Gizi : lebih
Tinggi badan = 174 cm = 1.74 m
Berat badan = 86 kg
Berat badan (kg)
86
IMT = ------------------------ = --------- = 28.41
Tinggi badan2 (m)
1,742
Berdasarkan indeks massa tubuh, termasuk sangat gemuk ( >27).
Berat Badan Ideal
= (174 - 100) 10%(174-100)
= 74 7,4
= 66.6 s/d 81,4 kg, mean = 74 kg
Urutan
kegiatan
Persiapan
(Pos security)
Laporan pagi
(lapangan)
Patroli jalan
kaki (kantor,
mess dan
gudang)

Pekerjaan yang dilakukan

Posisi
Kerja
petugas Duduk

Waktu

Handover
dengan
sebelumnya.
Timbang
terima
tugas
dan
menerima arahan dari komandan
regu.
Melakukan patroli pengecekan
aset-aset perusahaan yang dekat
dengan pos jaga.

15
menit
15
menit

Berdiri

Berdiri,
berjalan,
naik turun
tangga

1 jam

15

Jaga di Pos
(Pos Jaga)
Patroli
dengan
kendaraan
(kantor,
portacamp,
yard
logistik)
olah raga
sore
(lapangan)

Mengawasi dan melakukan cek


identitas
setiap
orang
yang
memasuki wilayah kerja
Melakukan patroli pengecekan
aset-aset perusahaan yang jauh
dari
pos
jaga,
dengan
menggunakan sepeda motor.

Duduk,
berdiri

3 jam

Duduk di
atas
kendaraan,
berdiri, naik
turun
tangga.

2 jam

Olah raga, senam dan barisberbaris

berdiri

30
menit

Petugas security bekerja dengan 3 shift, pagi, sore dan malam.


Dari urutan pekerjaan yang dilakukan oleh petugas security , dapat
dilihat bahwa 60% pekerjaan waktu kerja digunakan untuk mengerjakan
tugas pengamanan di tambah dengan olah raga ringan.
Jenis pekerjaan : sedang
Total kebutuhan kalori setiap hari : 74 x 30
= 2.220 kkal.
Total kebutuhan kalori setiap hari (nutrisurvey) = 2.535 kkal.
Ha
ri
I

Jam

Menu

Jumlah

Kalori

06.0
0

Nasi goreng
Telur ceplok
Minyak
goreng
Susu coklat
Nasi putih
Ayam goreng
Sambal
Sup
Tahu goreng
Tempe
goreng
Nasi putih
Semur
Daging
Tumis
kcg
pjg
Sambal
Kerupuk

200 gr
50
5
200

7,0
6,0
0,0
26,0

34,4
7,6
5,0
22,8

40,2
0,5
0,0
141,8

500.0
95.5
43.1
866.0

200 gr
150
5
100
50
50

4,8
13,1
0,2
1,8
3,7
8,6

0,4
11,6
0,3
7,0
10,1
13,4

57,2
1,9
0,9
10,5
0,9
7,7

260.0
166.0
5.1
104.0
103.0
177.0

200 gr
100
100
5
15
5
100

4,8
11,1
0,7
0,2
2,6
0,0
0,2

0,4
16,2
1,1
0,3
0,2
5,0
0,4

57,2
15,5
2,8
0,9
10,0
0,0
15,3

260.0
221.0
21.0
5.1
53.9
43.1
59.0

12.0
0

18.3
0

16

udng
Minyak
goreng
Apel
TOTAL
2

06.0
0

12.0
0

18.3
0

06.0
0

12.0
0

18.3

90,8

136,2

363,3

Mie rebus
Telur ceplok
Minyak
goreng
Susu coklat
Nasi putih
Ikan goreng
Tumis kkung
Tempe
goreng
Tahu goreng
Minyak
goreng
Pisang
Nasi putih
Soto daging
Kerupuk udg
Sambal
Minyak
goreng
TOTAL

200
100
5
200

9,6
12,0
0,0
26,6

1,4
15,2
5,6
22,8

56,6
1,0
0,0
141,8

2982.
8
282.0
181.0
43.1
866.0

200
50
50
50
50
5
50

4,8
8,0
1,1
8,6
3,7
0,0
0,5

0,4
7,5
4,6
13,4
10,1
5,0
0,3

57,2
0,0
1,0
7,7
0,9
0,0
11,7

260
101
46.0
177.0
103
43.1
46

200
100
50
15
5

4,8
3,6
8,6
0,6
0,0

0,4
4,6
0,5
0,8
5,0

57,2
0,0
33,3
2,7
0,0

260
57
179.5
15.3
43.1

92,5

97,6

371,1

Roti bakar
Telur ceplok
Minyak
goreng
Susu coklat
Nasi putih
Ikan asin
Tumis
kgkung
Tempe
goreng
Sambal
Minyak
goreng
Apel
Nasi putih

200
50
5
200

17,2
6,0
0,0
26,0

8,6
7,6
5,0
22,8

105,0
0,5
0,0
141,8

2703.
1
568
95.5
43.1
866.0

200
50
50
50
15
5
100

4,8
26,5
1,1
8,6
0,6
0,0
0,2

0,4
1,0
4,6
13,4
0,8
5,0
0,4

57,2
0,0
4,6
7,7
2,7
0,0
15,3

260.0
122.5
46.0
177.0
15.3
43.1
59.0

200

4,8

0,4

57,2

260.0

17

Ikan bawal
Kerupuk ikan
Sambal
Minyak
goreng
Pisang
ambon
TOTAL

50
50
15
5
50

9,1
7,6
0,6
0,0
0,5

0,3
0,3
0,8
5,0
0,3

0,0
32,0
2,7
0,0
11,7

113,6

76,7

438,4

42.0
168
15.3
43.1
50

2873.
9

BAB IV
PEMBAHASAN
PEKERJA 1
Pekerja 1 bertugas sebagai operator produksi, dari job deskripsi dan
pengamatan selama 8 jam kerja shift pagi, dapat di lihat bahwa pekerja
50% waktu kerja digunakan untuk melaksanakan tugas sebagai operator
produksi, dan 50 % sisa waktunya pekerja lebih banyak melakukan tugas
administrasi seperti mengamati operasi produksi dari layar monitor dan
melakukan pencatatan.
Berdasarkan penggolongan waktu kerja dan beban kerja maka pekerja 1
di golongkan sebagai : kerja sedang.
Kebutuhan kalori pekerja tersebut adalah 1.920 2.299 kkal / hari.

18

Kalori yang dikonsumsi pekerja 1 selama tiga hari adalah 1.907,5 kkal;
2.620,2 kkal dan 1.909,3 kkal.
Bila dirata-rata konsumsi harian pekerja 1 adalah sebesar 2.145,7 kkal /
hari.
Dari total konsumsi protein selama 3 hari : 247,2 gram atau rata-rata 82,4
gram.
Jadi konsumsi kalori dari protein rata-rata : 82,4 x 4 kkal = 329,8 kkal.
Total konsumsi lemak selama 3 hari : 281,9 gram atau rata-rata 93,9
gram.
Konsumsi kalori dari lemak rata-rata : 93,9 x 9 = 845,1 kkal
Total konsumsi karbohidrat
307,8 gram

selama 3 hari : 923,5 gram atau rata-rata

Konsumsi kalori dari karbohidrat rata-rata : 307,8 x 4 kkal = 1.231,2 kkal


Kebutuhan kalori harian maksimal 2.299 kkal/hari (IMT dan nutrisuvey),
beban kerja sedang.
Protein

: 15% x 2.299 kkal = 344,8 kkal

Lemak

: 30% x 2.299 kkal = 689,7 kkal

Karbohidrat

: 55% x 2.299 kkal = 1264,5 kkal

Di lihat dari jumlah intake kalori rata-rata harian pekerja 1 sudah


sesuai dengan jumlah kebutuhan kalori harian, namun IMT pekerja
tersebut masih 28, 64 (sangat gemuk).
Dari perhitungan dapat dilihat bahwa konsumsi harian lemak
sebesar 845,1 kkal, sementara konsumsi lemak yang dianjurkan adalah
sebesar 689,7 kkal.
Maka untuk pekerja ini di sarankan untuk makan dengan diet gizi
yang seimbang dengan mengurangi konsumsi makanan berlemak,
memperbanyak sayuran dan buah juga diimbangi dengan olahraga teratur
untuk menurunkan berat badan.

PEKERJA 2
Pekerja 2 bertugas sebagai petugas administrasi, dari job deskripsi
dan pengamatan selama 8 jam kerja pagi, dapat di lihat bahwa pekerja

19

mengerjakan pekerjaan administrasi rutin seperti mengetik menggunakan


komputer, mencatat, mengangkat telepon, dan membuka dan melihat file
di lemari ruangan file.
Berdasarkan penggolongan waktu kerja dan beban kerja maka
pekerja 2 di golongkan sebagai : kerja ringan
Kebutuhan kalori pekerja tersebut adalah 1.500 1.888 kkal / hari.
Kalori yang dikonsumsi pekerja 2 selama tiga hari adalah 1.277.3 kkal;
1.392.7 kkal dan 1.468.7 kkal.
Bila dirata-rata konsumsi harian pekerja 2 adalah sebesar 1.368.9 kkal /
hari.
IMT pekerja tersebut masih 19.55 (normal), namun melihat jumlah
intake kalori harian pekerja 2 berada dibawah jumlah kebutuhan kalori
harian, hal ini bila di biarkan terus akan menimbulkan dampak kekurangan
kalori/ gizi.
Dampak kekurangan gizi pada pekerja akan menimbulkan:
o Tidak bekerja dengan maksimal
o Pertahanan tubuh terhadap penyakit rendah
o Kemampuan fisik turun
o BB turun/naik
o Reaksi lambat
o Tidak teliti
Dari total konsumsi protein selama 3 hari : 150,4 gram atau rata-rata 50,1
gram.
Jadi konsumsi kalori dari protein rata-rata : 50,1 x 4 kkal = 200,5 kkal.
Total konsumsi lemak selama 3 hari : 151,6 gram atau rata-rata 50,5
gram.
Konsumsi kalori dari lemak rata-rata : 50,5 x 9 = 454,8 kkal
Total konsumsi karbohidrat selama 3 hari : 449 gram atau rata-rata 149,7
gram
Konsumsi kalori dari karbohidrat rata-rata : 149,7 x 4 kkal = 598,7 kkal
Kebutuhan kalori harian minimal 1.500 kkal/hari (IMTdan nutrisurvey),
beban kerja ringan.
Protein

: 15% x 1.500 kkal = 225 kkal

Lemak

: 30% x 1.500 kkal = 450 kkal

20

Karbohidrat

: 55% x 1.500 kkal = 825 kkal

Dari perhitungan dapat dilihat konsumsi protein rata-rata 200,5 kkal


sementara yang dianjurkan sebesar minimal 225 kkal.
Konsumsi karbohidrat 598,7 kkal, sementara kebutuhan harian sebesar
825 kkal.
Sehingga untuk pekerja ini di anjurkan diet seimbang dengan menambah
porsi makanan yang mengandung protein dan karbohidrat, bisa dilakukan
dengan makanan selingan.

PEKERJA 3
Pekerja 3 bertugas sebagai anggota security, dari job deskripsi dan
pengamatan selama 8 jam kerja shift pagi, dapat di lihat bahwa pekerja
60% waktu kerja digunakan untuk melaksanakan tugas sebagai petugas
security seperti patroli baik jalan kaki maupun menggunakan kendaraan
bermotor, naik turun tangga, baris-berbaris dan olah raga ringan, dan 40
% sisa waktunya pekerja lebih banyak melakukan penjagaan di pintu
masuk dan administrasi pencatatan semua pekerja/ seperti mengamati
operasi produksi dari layar monitor dan orang yang keluar masuk ke area
kerja.
Berdasarkan penggolongan waktu kerja dan beban kerja maka
pekerja 3 di golongkan sebagai : kerja sedang
Kebutuhan kalori pekerja tersebut adalah 2.220 2.535 kkal / hari.
Kalori yang dikonsumsi pekerja 3 selama tiga hari adalah 2.982.8 kkal;
2.703.1 kkal dan 2.873.9 kkal.
Bila dirata-rata konsumsi harian pekerja 3 adalah sebesar 2.853.3 kkal /
hari.
Dapat melihat jumlah intake kalori harian pekerja 3 sudah melebihi jumlah
kebutuhan kalori harian seharusnya, sehingga wajar bila IMT pekerja
tersebut 28.41 (sangat gemuk).

Dari total konsumsi protein selama 3 hari : 296,9 gram atau rata-rata 99
gram.
Jadi konsumsi kalori dari protein rata-rata : 99 x 4 kkal = 396 kkal.

21

Total konsumsi lemak selama 3 hari : 310,5 gram atau rata-rata 103,5
gram.
Konsumsi kalori dari lemak rata-rata : 103,5 x 9 = 931.5 kkal
Total konsumsi karbohidrat selama 3 hari : 1172,8 gram atau rata-rata
390,9 gram
Konsumsi kalori dari karbohidrat rata-rata : 390,9 x 4 kkal = 1563,7 kkal
Kebutuhan kalori harian minimal 2.535 kkal/hari (IMTdan nutrisurvey),
beban kerja sedang.
Protein

: 15% x 2.535 kkal = 380,3 kkal

Lemak

: 30% x 2.535 kkal = 760.5 kkal

Karbohidrat

: 55% x 2.535 kkal = 1394,2 kkal

Dari perhitungan dapat dilihat bahwa konsumsi pekerja 3, baik


protein, lemak maupun karbohidrat melebihi kebutuhan harian
seharusnya.
Pekerja dianjurkan untuk mengurangi porsi makanan yang
mengandung protein, lemak dan karbohidrat, memperbanyak makan buah
dan sayuran dan olahraga teratur untuk menurunkan berat badan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
1. Gizi kerja merupakan salah satu faktor penting yang harus
diperhatikan karena menjamin nutrisi yang diperlukan oleh tenaga
kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan
dan beban kerja.

22

2. Food recall untuk ketiga pekerja telah berhasil dicatat untuk


keperluan penyusunan makalah ini.
3. Pengukuran IMT merupakan cara sederhana untuk menilai status
gizi, cara ini hanya bisa diterapkan pada orang dewasa di atas 18
tahun dan bukan wanita hamil. Setelah diketahui klasifikasinya baru
dapat dilakukan intervensi gizi yang tepat.
4. Dari food recall dan penghitungan konsumsi makanan dari ke-tiga
pekerja dapat dilihat bahwa tidak seimbangnya dalam pemilihan
jumlah makanan sumber protein, lemak dan karbohidrat, akibatnya
menimbulkan gangguan gizi baik berlebih maupun kurang.
Saran
Pekerja 1 disarankan menjaga keseimbangan jumlah intake kalori
hariannya, pekerja diharapkan tiap hari mengkonsumsi jumlah kalori yang
sesuai dengan kebutuhan hariannya, dapat dilihat meski secara rata-rata
3 hari sesuai dengan kebutuhan intake harian namun pada hari kedua
sudah melebihi kebutuhan, dapat dilihat juga dari IMT masuk pada
katagori sangat gemuk.
Pekerja 2 disarankan meningkatkan jumlah intake kalori hariannya
karena dilihat dari intake hariannya selama 3 hari masih dibawah
kebutuhan intake harian yang seharusnya, dapat dilakukan dengan
menambah intake dengan makanan selingan, karena meski saat ini IMT
dalam batas normal, namun bila intake hariannya terus di biarkan
dibawah kebutuhan harian maka akan dapat menimbulkan dampak
kurang gizi.
Pekerja 3 disarankan untuk mengurangi jumlah intake hariannya
karena dilihat dalam 3 hari selalu melebihi dari kebutuhan seharusnya,
dan IMT juga masuk pada katagori sangat gemuk.
Seluruh pekerja sebaiknya diberikan konseling gizi agar memahami
kandungan gizi dari masing-masing makanan yang mereka makan, dan
sadar tentang pentingnya gizi seimbang untuk kesehatan, sehingga dapat
makan dengan menu dengan kandungan gizi yang seimbang baik
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
Katering di kantin perusahaan sebaiknya lebih banyak menyajikan
menu yang seimbang termasuk memperbanyak buah-buahan dan
sayuran.

23

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S., 2004, Penuntun Diet , edisi baru., PT Gramedia


Pustaka
Utama, Jakarta.
Adriani A. M.S.,2011,Gizi Kerja, Materi kuliah Magister Kedokteran
Kerja,
Universitas Indonesia, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2005,Pedoman Umum Gizi Seimbang,
Jakarta
Gibson, 2005, Principle of Nutritional Assessment. Oxford University
Press,
New York.
www.gizikia.depkes.go.id/archives/747 Pemenuhan kecukupan gizi
bagi
pekerja diunduh tanggal 9 Oktober 2011.
Adriani A. M.S.,2011,Kebutuhan Gizi pada Pekerja, Materi kuliah
Magister
Kedokteran Kerja, Universitas Indonesia, Jakarta.
Badan Pusat Statistik, 2011,Berita resmi statistik, No. 33/05Th. XIV,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai