Anda di halaman 1dari 22

GIZI KERJA

PRODI D-3 TEKNIK MESIN


Gizi kerja merupakan nutrisi atau zat makanan yang dibutuhkan oleh
pekerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan dan
beban kerja.
1. Memelihara dan menjaga kesehatan.
2. Produktivitas kerja.

Derajat kesehatan tenaga kerja


Gizi kerja baik
meningkat

Produktivitas perusahaan
Produktivitas nasional meningkat
meningkat
Karbohidrat
Zat Pemberi Kalori
Protein

Lemak
Zat Pembangun
Mineral

Vitamin
Zat Pengatur
Air dan Serat Makanan
Kebutuhan gizi kerja dipengaruhi oleh:
1. Ukuran tubuh (berat badan dan tinggi badan).
2. Usia.
3. Jenis kelamin.
4. Sistem metabolisme tubuh.
5. Kegiatan sehari-hari (intensitas, jumlah dan lama otot bekerja) dan jenis
pekerjaan (ringan, sedang, berat yang merupakan beban kerja).
6. Kondisi tubuh tertentu (dalam masa pemulihan dari sakit, sakit kronis,
kondisi hamil, menyusui, dll).
7. Faktor lingkungan kerja sebagai beban tambahan, yang meliputi fisik,
kimia, biologi, fisiologi (ergonomi), dan psikologi.
Suhu panas
• Tenaga kerja yang bekerja di tempat dengan suhu tinggi kebutuhan air dan
garam sebagai pengganti cairan yang hilang perlu mendapat perhatian.
Pada lingkungan yang panas dengan jenis pekerjaan berat, sekurang-
kurangnya 2,8 liter, pada pekerjaan ringan 1,9 liter.

Suhu dingin
• Kebutuhan energi sama atau lebih, asupan lemak sedang atau lebih,
makanan/minuman hangat.

Bahan kimia/polusi/radiasi

• Bahan kimia/polusi/radiasi yang dapat menyebabkan keracunan kronis


dengan akibat penurunan berat badan. Pemberian susu untuk
meningkatkan daya tahan tubuh dan produktivitas.
Faktor biologis
• Tenaga kerja yang bekerja di pertambangan, perkebunan, peternakan,
beresiko terinfeksi cacing dan bakteri.

Faktor psikologis
• Stres kerja akibat ketidakserasian hubungan antar manusia akan
memengaruhi intake (asupan) makanan dan produktivitas kerja.

Gaya hidup
• Terlalu banyak bekerja, kurang olahraga, kurang memerhatikan gizi
seimbang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan juga
menurunkan produktivitas kerja.
Jenis Pekerjaan Jumlah Kalori yang Dikeluarkan

Ringan < 200 kkal/jam

Sedang 200 - 350 kkal/jam


Berat ≥ 350 kkal/jam
§ Anemia gizi (terutama pada pekerja wanita).
§ Konsumsi makanan kurang (asupan energi, protein, calsium, Fe, vitamin
A, vitamin B1).
§ Konsumsi makanan kurang karena >25% tidak sarapan dan 30% tidak
makan siang.
§ Lingkungan tempat kerja, penyakit infeksi (tidak tersedia WC yang
memadai) dan stres, misalnya karena panas atau polusi.
§ Status kesehatan rendah karena infeksi mengganggu penyerapan
makanan.
§ Kurang waktu untuk istirahat.
o Menyediakan makanan yang bergizi dan makanan tambahan
khususnya bagi pekerja berat.
o Menyediakan fasilitas istirahat yang memadai.
− Karbohidrat = 60 – 70 % dari total energi sehari
− Protein = 10 – 15 % dari total energi sehari
− Lemak = 20 – 25 % dari total energi sehari
− Vitamin dan Mineral (Vitamin B1, A, Fe, asam Folat) à kerja otot à
produktivitas kerja.
− Air.
− Gizimikro dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk memperlancar
metabolisme dan pembentukan enzim.
PROMOSI KESEHATAN

PRODI D-3 TEKNIK MESIN


Tiga fokus utama dari defenisi kesehatan kerja menurut komite kerja sama ILO dan
WHO, yaitu:
1. Pemeliharaan dan promosi kesehatan kerja, serta kapasitas kerja.
2. Perbaikan lingkungan kerja dan pekerjaan sehingga kondusif terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Pengembangan organisasi dan budaya kerja dalam arah yang mendukung
kesehatan.
- Promosi kesehatan merupakan ilmu dan seni untuk membantu pekerja dalam
mengubah gaya hidup agar bergerak menuju status kesehatan dan kapasitas
kerja yang optimal, sehingga berkontribusi bagi keselamatan dan kesehatan
kerja di tempat kerja, serta dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas
perusahaan.
- Promosi kesehatan juga dapat diartikan sebagai proses untuk meningkatkan
kemampuan dalam mengendalikan, memelihara, dan memperbaiki kesehatan.
- Promosi kesehatan berperan dalam proses peningkatan kualitas tenaga
kesehatan agar lebih responsif dan mampu memberdayakan kliennya
sehingga tercapai pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, dan merata.
Memberikan informasi pada tingkatan yang lebih lanjut agar dapat:
- Memicu kesadaran masyarakat mengenai program atau gerakan yang tengah
dicanangkan.
- Meningkatkan kualitas kesehatan, baik kesehatan individu maupun
masyarakat.
- Memberdayakan masyarakat dan mengembangkan sumber daya yang
berkaitan dengan kesehatan.
Lima komponen utama dari promosi kesehatan berdasarkan piagam Ottawa, yaitu:
1. Membangun kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
2. Menciptakan lingkungan yang mendukung.
3. Memperkuat dan mendukung keterampilan masyarakat.
4. Mengembangkan keterampilan individu, dengan cara pemberian informasi,
pendidikan dan pelatihan yang memadai (melalui pendekatan tatanan).
Tatanan berdasarkan interaksi manusia dan berdasarkan wilayah.
5. Reorientasi pelayanan kesehatan supaya lebih mengutamakan promotif dan
preventif tanpa mengesampingkan kuratif (pengobatan) dan pemulihan.
Prinsip-prinsip promosi kesehatan menurut WHO (1984), yaitu:
1. Perubahan perilaku (behavior change).
2. Perubahan sosial (social change).
3. Pengembangan kebijakan (policy development).
4. Pemberdayaan (empowerment).
5. Partisipasi masyarakat (community participation).
6. Membangun kemitraan (building partnership).
Prinsip promosi kesehatan menurut Depkes RI (2007), yaitu:
1. Pemberdayaan masyarakat.
2. Pengembangan kemitraan.
3. Upaya advokasi.
4. Pembinaan suasana.
5. Pengembangan SDM.
6. Pengembangan iptek.
7. Pengembangan media dan sarana.
8. Pengembangan infrastruktur.
1. Pengurangan ketidakhadiran.
2. Pengurangan klaim biaya pengobatan.
3. Pengurangan turnover pekerja.
4. Peningkatan lingkungan kerja yang sehat.
5. Peningkatan moral dan produktivitas.
Dukungan sosial dan lingkungan juga mendukung program promosi kesehatan
yang meliputi:
− Partisipasi pekerja dalam proses pendidikan dan manajemen program.
− Dukungan kelompok pekerja.
− Program kafetaria untuk memperbanyak makanan-makanan bergizi.
− Vending machine dengan makanan bergizi.
− Pengendalian tekanan darah.
− Pengendalian asap rokok di tempat kerja.
− Pengendalian penggunaan obat-obatan dan alkohol.
− Pengendalian berat badan/olahraga/fitness.
− Deteksi awal kanker.
− Pencegahan dan investigasi kecelakaan.
− Managemen stres.
elola
K stres Terapkan Lakukan kegiatan
perilaku hidup sesuai minat
bersih & sehat & kemampuan

Tingkatkan
Tidur cukup, ibadah,
makan bergizi dekatkan diri
seimbang pada Tuhan

Kembangkan Tenangkan
hobi yang pikiran,
bermanfaat berfikir positif

Bicarakan olahraga/
keluhan dengan aktivitas fisik
orang yang secara teratur
dipercaya

Anda mungkin juga menyukai