Anda di halaman 1dari 13

Nama : Ardini Mei Farisky

NIM : 6411417062
Rombel : K3 Reguler
UAS GIZI KERJA

1. Faktor-faktor yang menentukan status gizi pekerja dan kebutuhan gizi pekerja!

- Factor penentu status gizi pekerja:

a. Konsumsi Makanan
Konsumsi pangan adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi status gizi
secara langsung. Konsumsi pangan yang cukup akan membentuk status gizi yang baik
atau sebaliknya, konsumsi pangan yang tidak cukup akan menimbulkan status gizi yang
buruk pula. Konsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi
baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang
digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan
otak, kemampuan kerja, dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin.

b. Lean Body Mass


Lean Body Mass yaitu massa jaringan bebas jaringan adiposa (lean body mass)
terdiri atas otot, tulang, serta cairan ekstraseluler. Komposisi tubuh diukur untuk
mendapatkan persentase lemak, tulang, air, dan otot dalam tubuh. Pengukuran
komposisi tubuh juga ditujukan untuk mendeteksi kebutuhan tubuh terhadap asupan
makanan serta mendapatkan informasi yang relevan terhadap upaya pencegahan dan
penanganan penyakit (Brown et all 2005). Orang yang memiliki massa jaringan bebas
lemak yang berlebih diindikasikan memiliki otot, tulang dan cairan exstraseluler yang
berlebih pula. Alat untuk mengukur lean body mass yaitu salah satunya dengan mesin
BIA (Bioelectrical Impedence Analysis) yang dapat digunakan juga untuk mengukur
Indeks Massa Tubuh, Percent Body Fat, Waist Hip Ratio, Mass Body Fat, Lean Body
Mass, Total Body water, dan lain-lain (Maughan, 1993 dalam Sudibjo 2011).

c. Jenis kegiatan
Jenis kegiatan (ringan, sedang, berat) yang merupakan suatu beban kerja, dan
mempunyai kebutuhan gizi yang berbeda pula.
d. Faktor tenaga kerja
Faktor tenaga kerja yang meliputi ketidaktahuan, jenis kelamin, umur, hamil,
menyusui, kebiasaan makan yang kurang baik, tingkat kesehatan karena tingginya
penyakit parasit dan infeksi oleh bakteri pada alat pencernaan, kesejahteraan tinggi
tanpa perhatian gizi, mengakibatkan terjadinya salah gizi biasanya dalam bentuk over
nutrisi, disiplin, motivasi dan dedikasi.
e. Faktor ekonomi
Tidak disangka bahwa penghasilan keluarga akan turut menentukan hidangan
yang disajikan untuk keluarga sehari-hari. Walaupun demikian, hendaklah
dikesampingkan anggapan bahwa makanan yang memenuhi persyaratan hanya mungkin
disajikan di lingkungan yang berpenghasilan cukup saja, padahal sebenarnya keluarga
yang berpenghasilan yang terbataspun mampu menghidangkan makanan yang cukup
memenuhi syarat gizi bagi anggota keluarganya.

f. Faktor pengetahuan tentang gizi


Pengetahuan tentang kadar zat gizi dalam berbagai bahan makanan dapat
membantu keluarga dalam memilih makanan yang bergizi, murah dan memenuhi selera
seluruh keluarga. Kemajuan ilmu dan teknologi pangan berperan penting dalam
mendorong perubahan proses pengolahan makanan, selera, harga dan pola makan
masyarakat.

g. Faktor terhadap bahan makanan tertentu


Adanya orang yang berpikiran salah dengan menggangap bila makan sayuran
yang banyak mengandung mineral dan vitamin akan menurunkan harkat keluarga.
Bahkan ada pula yang tidak mau makan jenis makanan tertentu hanya karena
kepercayaan yang menjurus takhayul, misalnya apabila makan daging akan menjauhkan
rizki.

h. Faktor fadisme
Yaitu kesukaan yang berlebihan terhadap jenis makanan tertentu. Hal ini akan
mengakibatkan kurang berfariasinya makanan dan tubuh akhirnya tidak memperoleh
semua zat gizi yang diperlukan.

i. Faktor pola makan


Kegemukan disebabkan oleh ketidakseimbangan kalori yang masuk dibanding
yang keluar. Pola makan berlebihan akan meningkatkan asupan dan menurunkan
keluaran kalori.

j. Faktor lingkungan kerja


Faktor lingkungan kerja yang penting adalah :
1) Tekanan panas
Di lingkungan kerja dengan jenis pekerjaan berat, diperlukan sekurang-kurangnya
2,8 liter air minum untuk seorang tenaga kerja, sedangkan kerja ringan dianjurkan
1,9 liter. Kadar garam tidak boleh terlalu tinggi untuk tenaga kerja yang sudah
beradopsi dengan lingkungan + 0,1%, sedangkan untuk tenaga kerja yang belum
beradopsi + 0,2%. Untuk tenaga kerja yang bekerja ditempat dingin, makanan dan
minuman hangat sangat membantu.

2) Pengaruh kronis bahan kimia


Bahan kimia dapat menyebabkan keracunaan kronis dengan disertai penurunan
berat badan. Vitamin C dapat mengurangi pengaruh zat-zat racun logam berat,
larutan organik, fenol, sianida dan lain-lain. Susu tidak berfungsi sebagai zat
penetral zat racun, namun sebagai upaya meningkatkan daya kerja dan kesegaran
jasmani.

3) Parasit dan mikroorganisme


Tenaga kerja dapat terjangkit mikroorganisme atau parasit yang ada dilingkungan
tempat kerja, misalnya infeksi oleh bakteri yang kronis disaluran pencernaan akan
menyebabkan kekurangan gizi karena terganggunya penyerapan. Cacing tambang
pada pekerja tambang, perkebunan, petani akan menurunkan status gizi.

4) Faktor psikologis
Adanya ketegangan-ketegangan sebagai akibat ketidakserasian emosi, hubungan
manusia dalam pekerjaan yang kurang baik, rangsangan atau hambatan psikologis
dan sosial akan menurunkan berat badan, terjadinya penyakit dan produktivitas
menurun.

5) Kesejahteraan
Kesejahteraan tinggi tanpa perhatian gizi diimbangi dengan olahraga akan
menyebabkan kegemukan, hipertensi, hipokolesterol, penyakit jantung dan lain-
lain.

- Factor penentu kebutuhan gizi pekerja: dipengaruhi oleh usia, ukuran tubuh, dan jenis

kelamin. Faktor lain penentu kebutuhan gizi yaitu jenis pekerjaan atau aktivitas yang

dilakukan sehari-hari, keadaan fisiologis, keadaan khusus; seperti pada pemulihan

kesehatan dan anemia, dan keadaan lingkungan kerja.

2. Kebutuhan gizi pekerja dan saran pemenuhan gizi pada saat bekerja:

a. Laki-laki, usia 40 tahum, berat badan 70kg, bekerja dibagian pengolahan data pada divisi

IT sebuah perusahaan X, bekerja selama 8 jam/hari setiap harinya. Kebutuhan gizi/

Kebutuhan Kalori Harian (KKH) dapat dihitung dengan menggunakan rumus Harris

Benedict

AMB = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) - (6,8 x U)

= 66 + (13,7 + 70) + (5 x 170) – (6,8 x 40)

= 66 + 959 + 850 + 272

= 2.147 kkal

Setelah menghitung besar AMB, hasilnya kemudian dikalikan dengan level aktivitas fisik

untuk memperoleh kebutuhan gizi/ KKH

Aktivitas fisik = ringan (1,65)

KKH = AMB x level aktivitas fisik (ringan)

= 2.147 kkal x 1,65

= 3.542,55 kkal

Saran pemenuhan gizi untuk pekerja yang bekerja di pengolahan data bagian divisi IT

sebuah perusahaan X pekerja terpapar radiasi selama 8 jam/hari, hal ini dapat
mengganggu metabolisme sel sehingga diperlukan tambahan protein dan antioksidan

untuk regenerasi sel.

b. Wanita, usia 35 tahun, berat badan 48kg, bekerja dibagian front office sebuah kantor

pemerintahan, bekerja selama 8 jam/hari. Kebutuhan gizi/ Kebutuhan Kalori Harian

(KKH) dapat dihitung dengan menggunakan rumus Harris Benedict

AMB = 65 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) - (4,7 x U)

= 65 + (9,6 x 48) + (1,8 x 155) – (4,7 x 35)

= 65 + 460,8 + 279 + 164,5

= 969,3 kkal

Setelah menghitung besar AMB, hasilnya kemudian dikalikan dengan level aktivitas fisik

untuk memperoleh kebutuhan gizi/ KKH

Aktivitas fisik = ringan (1,55)

KKH = AMB x level aktivitas fisik (ringan)

= 969,3 kkal x 1,55

= 1.502,41 kkal

Saran pemenuhan gizi untuk pekerja yang bekerja dibagian front office sebuah kantor

pemerintahan, bekerja selama 8 jam/hari, maka diperlukan tambahan makanan yang

mengandung karbohidrat, protein dan lemak.

3. Pilihan menu dan saran pemenuhan gizi bagi pekerja dengan penyakit penyerta:

- Hipertensi: Manajemen pemenuhan kebutuhan nutrisi untuk klien dengan hipertensi salah

satunya dengan diet DASH. Pola diet DASH menunjukkan bahwa diet tinggi sayur, buah,

dan hasil olahan susu rendah lemak yang kadar lemak jenuh dan lemak totalnya rendah

serta tinggi kandungan kalium, kalsium, dan magnesium dapat menurunkan tekanan darah
sistolik 6-11 mmHg dan tekanan diastolik 3-6 mmHg. Tujuan dari penatalaksanaan nutrisi

pasien hipertensi adalah untuk membantu menurunkan tekanan darah dan

mempertahankan tekanan darah menjadi normal. Disamping itu, diet juga ditujukan untuk

menurunkan faktor resiko lain seperti berat badan yang berlebih, tingginya kadar lemak

kolesterol dan asam urat dalam darah, dan harus memperhatikan pula penyakit degeneratif

lain yang menyertai darah tinggi seperti jatung, ginjal, dan diabetes mellitus. Diet yang

saat ini dikembangkan dan direkomendasikan oleh JNC untuk hipertensi adalah diet

DASH (dietery approach to stop hypertension), yaitu diet yang kaya akan buah-buahan,

sayur-sayuran, dan produk-produk makanan yang rendah lemak.

Tabel 1. Diet DASH


Kelompok Porsi Ukuran saji Contoh Bahan Signifikansi
Makanan sehari Makanan Setiap kelompok
makanan
Serealia, dan 6-7 1 lembar roti Roti gandum penuh, Sumber utama
Produk Olahan 1 cangkir sereal muffin, roti, sereal, energi dan serat
kering oatmeal, kreaker,

cangkir nasi, pretzel tawar, dan
pasta, sereal, serat popcorn
Sayuran 4-5 1 cangkir sayuran Tomat, kentang, Sumber kaya
berdaun segar wortel, kacang potasium,

cangkir polong, brokoli, magnesium, dan
sayuran matang bayam, buncis serat
6 oz jus sayur
Buah 4-5 6 oz es jus Pisang, kurma, Sumber utama
1 ptg sedang buah anggur, jeruk, jus potasium,

cangkir buah jeruk, jus anggur, magnesum, dan
kering mangga, melon, serat
nanas, strawberry

cangkir buah
segar
Susu, produk susu 2-3 8 oz susu Susu, yoghrut dan Sumber utama
rendah/tanpa lemak 1 cangkir yoghrut keju tanpa lemak kalsium dan
1⁄
oz keju (skim) atau rendah protein
lemak (1%)
Daging, unggas, 2 atau 3 oz daging, Buah lemak/kulit Sumber kaya
dan ikan kurang unggas, atau ikan pada daging, protein dan
yang matang unggas; bakar, magnesium
panggang/rebus
sebagai pengganti
goreng
Kacang-kacangan, 4-5 / ⁄
cangkir atau 1 Almond, kacang Sumber kaya
biji-bijian minggu campuran, kacang energi, protei dan
⁄oz kacang- tanah, walnuts, biji magnesium,
kacagan bunga matahari, potasium, serat
2 sdm atau ⁄ oz
kacang polong
bijian

cangkir
kacang kering
Lemak dan minyak 2-3 1 sdt margarin Margarin rendah Selain lemak yang
rendah lemak lemak, mayonnaise ditambahkan,
1 sdm mayonnaise rendah lemak, saus perlu dipilih juga
rendah lemak salad ringan, bahan makanan
2 sdm saus salad minyak sayur yang rendah
ringan (minyak zaitun, lemak
minyak jagung)
Gula 5 / minggu 1 sdm gula Syrup, gula, jelly, Pemanis termasuk
1 sdm jelly atau selai jam, gelatin bahan makanan
selai jam rasa buah, permen, rendah lemak

oz jelly beans fruit punch, sorbet,
8 oz air limun es krim
Sumber : Mahan, L, Kathleen. 2012. Krause’s Food and The Nutrition Care Process dalam Wahyuningsih, 2013

- DM: Prinsip diet bagi penderita DM adalah mengurangi dan mengatur konsumsi

karbohidrat sehingga tidak menjadi beban bagi mekanisme pengaturan gula darah. Prinsip

pengaturan makan pada penderita diabetes hampir sama dengan anjuran makan untuk

orang sehat masyarakat umum, yaitu makanan yang beragam bergizi dan berimbang atau

lebih dikenal dengan gizi seimbang maksudnya adalah sesuai dengan kebutuhan kalori

dan zat gizi masing-masing individu. Hal yang sangat penting ditekankan adalah pola

makan yang disiplin dalam hal Jadwal makan, Jenis dan Jumlah makanan atau terkenal

dengan istilah 3 J. Pengaturan porsi makanan sedemikian rupa sehingga asupan zat gizi

tersebar sepanjang hari. Diet yang diberikan harus memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Jumlah energi diberikan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan umur, jenis kelamin,

tinggi badan, aktivitas fisik, proses pertumbuhan, dan kelainan metabolik.

2. Jumlah karbohidrat disesuaikan dengan kesanggupan tubuh untuk menggunakannya,

yaitu berkisar 60 – 70% dari total konsumsi. Makanan/minuman yang mengandung

gula dibatasi, dan digunakan jenis karbohidrat kompleks/makanan yang berserat.

3. Protein berkisar 12 – 20%, dan digunakan protein yang bernilai biologi tinggi (nilai

cernanya tinggi).

4. Lemak berkisar antara 20 – 25%, dan lemak jenuh serta kolestrol tidak dikonsumsi.
5. Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan kebutuhannya.

Adapun menu untuk pekerja dengan penyakit penyerta DM yaitu:

a. Menu 1 untuk penderita diabetes

Menu makan sehari penderita diabetes dengan batasan 1.900 kalori (315 gram

karbohidrat, 59 gram protein, 46 gram lemak)

Sarapan:

Nasi sekitar 200 gram (1,5 gelas)

Telur dadar 1 butir

Tumis kacang tolo sekitar 20 gram (2 sdm)

Sup labu kuning

Camilan: jus blewah

Makan siang:

Nasi sekitar 200 gram (1,5 gelas)

Mangut ikan sekitar 40 gram (1 potong)

Tempe mendoan sekitar 50 gram (2 potong)

Sayur asem sekitar 100 gram (1 mangkuk)

Nanas seperempat buah

Camilan: anggur sekitar 20 buah

Makan malam:

Nasi sekitar 200 gram (1,5 gelas)

Ayam goreng sekitar 40 gram (1 potong)

Tumis tahu jamur, dengan tahu sekitar 110 gram

Bayam sekitar 100 gram (1 mangkuk)


Pepaya

b. Menu 2 untuk penderita diabetes

Menu makan sehari penderita diabetes dengan batasan 1.900 kalori (299 gram

karbohidrat, 60 gram protein, 48 gram lemak).

Sarapan

Nasi tim sekitar 200 gram (1 gelas)

Tempe goreng 50 gram (1 potong)

Telur bebek asin 50 gram (1 butir)

Sayur oyong

Camilan: 5 buah krekers

Makan siang

Nasi sekitar 200 gram (1,5 gelas)

Ikan goreng sekitar 40 gram (1 potong)

Cah kangkung berisi sekitar 100 gram (1 gelas) kangkung dan sekitar 50 gram (2 potong)

oncom

Pisang 2 buah

Camilan: setengah gelas yoghurt

Makan malam:

Nasi sekitar 100 gram (1 gelas)

Telur dadar 1 butir

Tumis brokoli berisi sekitar 100 gram (1 gelas) brokoli dan sekitar 20 gram (1 lembar)

kembang tahu

Apel
c. Menu 3 untuk penderita diabetes

Menu makan sehari penderita diabetes dengan batasan 2100 kalori (339 gram karbohidrat,

64 gram protein, 53 gram lemak).

Sarapan:

Nasi sekitar 150 gram (1 gelas)

Cah daging saos tiram sekitar 35 gram

Tempe goreng tepung sekitar 50 gram (2 potong)

Oseng-oseng kacang panjang dan tauge sekitar 50 gram

Camilan: semangka

Makan siang:

Nasi sekitar 200 gram (1,5 gelas)

Pepes ikan sekitar 40 gram (1 potong)

Tempe mendoan sekitar 50 gram (2 potong)

Sayur lodeh

Nanas

Camilan: 3 potong roti putih dengan margarin dan setengah gelas jus sirsak

Makan malam:

Nasi sekitar 200 gram (1,5 gelas)

Opor ayam sekitar 40 gram (1 potong)

Tahu bacem sekitar 110 gram

Tumis sawi sekitar 50 gram

Pisang
- Hiperolesterolemia: kolesterol tinggi dapat membatasi aliran darah, meningkatkan risiko

serangan jantung atau stroke. Pemenuhan kebutuhan nutrisi untuk pekerja dengan

memperhatikan:

1. Konsumsi Makanan Rendah Lemak dan Kolesterol

Dapat mengonsumsi susu tanpa lemak dan mengurangi konsumsi daging. Lebih baik

mengonsumsi makanan yang mengandung lemak tak jenuh, daripada mengonsumsi

makanan yang mengandung lemak jenuh. Hindari pula penggunaan santan kental dan

minyak goreng yang telah dipakai berulang kali, karena bisa meningkatkan kadar

kolesterol.

2. Perbanyak Makanan Berserat

Pengidap hiperkolesterolmia perlu memperbanyak konsumsi makanan berserat, seperti

gandum, kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan. Makanan ini sangat berguna

karena bisa menyerap kolesterol dan mengeluarkannya dari tubuh.

3. Konsumsi Makanan yang Mengandung Antioksidan

Buah-buahan seperti apel, jeruk, pepaya, dan stroberi banyak mengandung

antioksidan. Di samping itu, buah-buahan tersebut juga mengandung vitamin C dan E

yang bisa mencegah penyakit jantung. Vitamin C berperan mengatur metabolisme

kolesterol dan pembentuk kolagen, yaitu serabut kuat yang merupakan jaringan ikat.

Kolagen diketahui sangat penting bagi struktur pembuluh darah, otot, dan bagian

tubuh lain. Apabila kekurangan vitamin ini, dampaknya akan melemahkan struktur

pembuluh darah, jantung, dan otot jantung. Kondisi ini yang dapat memicu terjadinya

hiperkolesterolmia dan penyakit jantung.

4. Kurangi Konsumsi Garam


Tubuh manusia hanya memerlukan garam kurang dari 5 gram (1 sendok teh) setiap

harinya. Begitu pula dengan pengidap hiperkolesterolmia. Sementara untuk pengidap

penyakit jantung yang disertai hipertensi dan edema sebaiknya tidak menggunakan

garam dapur dalam masakan dan hidangan sehari-hari. Sebagai gantinya, kamu dapat

menambahkan sedikit garam yaitu 2-3 gram per hari (sekitar ½ sendok teh). Selain itu,

hindari pula konsumsi makanan asin seperti ikan teri, ikan asin, telur asin, petis, garam

dapur, air kaldu blok, minyak ikan, saus tiram, sambal botolan, kecap asin, makanan

kaleng, dan penyedap rasa. Sebab, semua makanan tersebut memiliki kandungan

natrium dan kalium yang cukup tinggi.

5. Ikan dan Asam Lemak Omega 3

Beberapa ikan seperti salmon, tongkol, tuna, dan sarden mengandung asam lemak

omega 3 yang baik untuk menurunkan tekanan darah. Omega 3 memang tidak

berpengaruh pada kadar kolesterol jahat (LDL) darah, tapi bisa menurunkan risiko

terbentuknya bekuan darah. Dengan mengonsumsi setidaknya dua hingga tiga kali

dalam seminggu, kamu dapat menurunkan hiperkolesterolmia. Omega 3 juga mampu

mengurangi kemungkinan terkena kematian mendadak karena penyakit jantung dan

mengurangi kadar trigliserida dalam darah.

Adapun menu untuk pekerja dengan penyakit penyerta hiperkolesterolemia (dalam

sehari):

Waktu Menu
06.00 Nasi tim
Sup Ayam Sayuran
Buah Pepaya
09.00 Susu Hangat
11.00 Nasi tim
Pepes Ikan Kembung + tempe
Sayur Bening Bayam
13.00 Jus Jambu
15.00 Nasi Tim
Bakso Udang Kuah Tahu
17.00 Pisang Kukus
19.00 Nasi Tim
Ayam Lemon Kacang Polong
21.00 Sandwich jam

Anda mungkin juga menyukai