Anda di halaman 1dari 3

Nama: Dea Arna Salsabiilah

NIM : P17451223043
Kelas : 2B/K3

Ringkasan Materi
Gizi kerja merupakan bagian dari Kesehatan kerja yang fokus terhadap kebutuhan gizi
didalam lingkungan kerja dengan tujuan untuk memperbaiki status gizi dan Kesehatan
pekerja yang dapat berkontribusi pada produktivitas kerja.

Masalah Gizi Tenaga Kerja


1. Status gizi pekerja
- Gizi kurang
- Gizi lebih
2. Pola konsumsi makanan
3. Status kesehatan pekerja
Ketidakseimbangan beban kerja dengan pemenuhan zat gizi
4. Akses makanan bagi pekerja
5. Pengetahuan gizi

Status gizi = asupan zat gizi+ penggunaan zat gizi

Keseimbangan energi (Energy Balance) adalah hubungan antara “energi masuk” (kalori
makanan yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman) dan “energi keluar”
(kalori digunakan dalam tubuh untuk kebutuhan energi harian kita).
Keseimbangan Energi Positif
Memberikan porsi makan berlebihan (dan/atau kurang berolahraga) tidak hanya berdampak
pada peningkatan berat badan, tetapi juga memiliki konsekuensi serius terhadap kesehatan
dan kebugaran seluler. Jika konsumsi makanan berlebihan, plak dapat mengumpul di arteri,
meningkatkan tekanan darah, dan kolesterol, menyebabkan resistensi insulin dan risiko
diabetes, serta meningkatkan kemungkinan terkena kanker tertentu. Hubungan antara kalori
yang masuk dan keluar dalam tubuh memainkan peran kunci dalam menentukan berat badan
dan kesehatan secara keseluruhan. Tubuh memiliki kemampuan untuk beradaptasi terhadap
perubahan asupan dan pengeluaran energi guna memastikan keseimbangan energi yang stabil
dan kelangsungan hidup.

Faktor yang mempengaruhi Terjadinya Penyakit berkaitan Gangguan Metabolisme Zat Gizi
1. Perubahan perilaku masyarakat:
Menurunnya aktivitas fisik
2. Perubahan pola makanan:
Tingginya kandungan energi makanan, meningkatnya konsumsi lemak jenuh dan
kolesterol, konsumsi gula dan sebagainya
3. Masyarakat semakin terbiasa dan menyenangi berbagai jenis makanan terolah,
makanan siap santap, yang kadar seratnya rendah, sedang kandungan garamnya cukup
tinggi
Faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan
1. faktor ekonomi dan harga
- Pendapatan
- Harga pangan
2. Faktor sosio-budaya dan religi
- Lingkungan
- Agama
- Adat
- Kebiasaan
- Pendidikan masyarakat

Faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi usia dewasa


1. Usia Tahap Perkembangan
2. Ukuran tubuh
3. Jumlah dan Intensitas Aktivitas Fisik
4. Jenis Kelamin
5. Komposisi tubuh
6. Penyakit dan Cidera
7. Kondisi Fisiologis
8. Suhu tubuh
9. Suhu lingkungan
10. Sekresi kelenjar endokrin

Menu Gizi Dewasa


● usia dewasa merupakan masa dimana seseorang telah berada dalam kondisi yang
stabil
● Kebutuhan gizi diperlukan untuk pemeliharaan tubuh agar tetap sehat dan dapat
menjalankan aktivitas sehari-hari
● Kebutuhan fisik tergantung pada kondisi fisik dan aktivitas atau jenis pekerjaan yang
dilakukan
● Hal yang perlu diperhatikan adalah menjaga berat badan dalam keadaan relatif stabil

Tujuan dari skrining gizi atau penapisan gizi adalah untuk mengenali status gizi yang
dikelompokkan berdasarkan standar tertentu. Proses skrining ini bersifat simpel, cepat, dan
tidak memerlukan keahlian khusus. Data skrining umumnya mencakup informasi seperti usia,
jenis kelamin, diagnosis medis, berat badan, tinggi badan, perubahan berat badan, dan pola
makan.

Bagaimana mengatasi masalah tersebut?


- Melakukan skrining gizi secara rutin untuk mengidentifikasi masalah gizi sedini
mungkin
- Menu makanan yang disediakan disesuaikan dengan kebutuhan kalori sesuai dengan
tingkat pekerjaannya.
- Memastikan akses mudah ke makanan sehat di lingkungan kerja, seperti menyediakan
pilihan makanan yang seimbang dan bergizi di kantin atau ruang istirahat

Anda mungkin juga menyukai