Anda di halaman 1dari 2

NAMA : IRSYAD AFLAH ALHAFIZ N

PRODI : K3 1B
NIM : P17451224057
Strategi pengembangan karakter melalui pelatihan soft skill kepada
mahasiswa untuk kesiapan kerja

Penanaman nilai-nilai karakter diwujudkan melalui pembelajaran yang bertujuan membekali lulusan
dengan keterampilan kerja dan membantu menginternalisasikan nilai-nilai dalam kehidupan mahasiswa
di kampus dan di masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana praktik soft
skills mempengaruhi perkembangan kepribadian siswa .Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan pada karakter siswa sebelum dan sesudah memperoleh materi soft skills. Nilai
karakter siswa setelah diberikan pelatihan soft skills lebih baik dibandingkan sebelum pemberian
Pelatihan Soft Skill.

Pengembangan karakter merupakan proses yang berlangsung dalam kehidupan manusia. Soft skill
adalah keterampilan yang berfokus pada pengembangan statistik karakter. Sebagai peneliti baru di
kampus, mahasiswa akan dibekali soft skill yang memberikan wawasan tentang statistik karakter. Nilai-
nilai ini harus memperkuat hard skill. Soft skills merupakan jenis pembelajaran tertinggi yang dapat
membantu dan mengembangkan kecerdasan (Anni, 2007). Nilai karakter/moral penting bagi kehidupan
suatu bangsa (Tyas, Sunarto & Naibaho, 2020). Hard skill dan soft skill Ketrampilan yang seimbang
diharapkan dapat memberikan peluang bagi pengembangan kualitas

Perguruan tinggi juga turut andil dalam pembentukan karakter mahasiswa. Pendidikan karakter di
perguruan tinggi bertujuan untuk mendorong kemandirian mahasiswa, memperluas dan
mengaplikasikan ilmunya serta mempelajari dan menginternalisasikan nilai-nilai karakter dalam perilaku
sehari-hari.

Perguruan tinggi mempersiapkan mahasiswanya hard skill dan soft skill karena kedua skill ini secara
bersamaan mempengaruhi kinerja sumber daya manusia (Arnu, 2019). Namun, banyak dari mereka yang
gagal saat memulai karir, juga karena tidak menguasai soft skill. Soft skill adalah kecakapan hidup dan
kompetensi, yang meliputi kecakapan individu (intrapersonal), kecakapan sosial (hubungan), dan
kecakapan yang berhubungan dengan Tuhan.

Change Leadership Group dari Universitas Harvard mengidentifikasi keterampilan dan keterampilan
mengatasi yang dibutuhkan mahasiswa untuk menghadapi kehidupan, pekerjaan, dan kewarganegaraan
di abad ke-21, termasuk keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah, kolaborasi dan
kepemimpinan, ketangkasan dan kemampuan beradaptasi, inisiatif, dan semangat kewirausahaan untuk
berkomunikasi. efektif baik secara lisan maupun tertulis, mengambil dan menganalisis informasi dan
mereka memiliki rasa ingin tahu dan imajinasi.

Nilai-nilai karakter yang dikembangkan melalui pelatihan soft skill terdiri dari 9 nilai yaitu Ketakwaan,
Kemandirian, Kecerdasan, Disiplin, Hormat dan Peduli, Kerjasama, Santun, Toleransi dan Demokrasi.
NAMA : IRSYAD AFLAH ALHAFIZ N
PRODI : K3 1B
NIM : P17451224057
1. kesalehan dapat didefinisikan sebagai rasa takut akan Tuhan dan pengetahuan tentang
kendalinya (Mat Saichon, 2017).
2. kemandirian adalah kemampuan seseorang untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan
hidupnya melalui usahanya sendiri (Nasution, T., 2018).
3. kecerdasan berarti tanggap, cepat mengerti, cerdas, licik, berpendidikan. Kecerdasan berperan
penting dalam pengembangan karakter (Aryadi Wijaya, 2015).
4. disiplin adalah rasa ketaatan terhadap nilai-nilai yang diyakininya menjadi tanggung jawabnya.
Disiplin mendorong tumbuhnya nilai-nilai karakter baik lainnya seperti tanggung jawab,
kejujuran dan kerja sama (Wuryandani, Maftuh, Sapriya: 2014).
5. respect dan caring mengacu pada sikap peka terhadap keadaan dan lingkungan sekitar (Dodds,
2016). Sikap menghormati semua orang, baik yang lebih muda, teman sebaya atau yang lebih
tua. Sikap yang siap membantu dan meringankan kesulitan orang-orang di sekitarnya.
6. kerjasama adalah sikap solidaritas dimana kegiatan dilakukan secara bersama-sama untuk
memperlancar pekerjaan atau memaksimalkan penyelesaian.
7. santun berarti sopan santun dan tutur kata yang baik.
8. toleransi berarti menghargai dan menghargai perbedaan.
9. demokrasi bersifat resiprokal menerima perbedaan pendapat. Setiap orang berhak untuk
menyatakan dan melaksanakan pendapatnya.

Mempraktikkan soft skill dapat sangat meningkatkan karakter siswa. Karakter siswa dapat
dikembangkan dan ditingkatkan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Strategi pengembangan karakter
dapat diimplementasikan melalui pendidikan dan pembelajaran (Singh, 2019). Pencetakan nilai-nilai
karakter harus dilakukan berkali-kali agar menjadi kebiasaan dan budaya. Pelatihan soft skill sebelum
perkuliahan sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena membimbing perilaku dan karir mereka. Selama
pengembangan karakter, siswa memperoleh nilai-nilai yang berkaitan dengan kehidupan dan
menginternalisasinya sehingga menjadi filter perilaku. Karakter tumbuh dan berkembang Selangkah
demi selangkah. Sehingga dapat membantu mereka mendapatkan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai