Anda di halaman 1dari 19

PEMERIKSAAN FISIK BAYI

DAN ANAK BALITA


BY : YULIA
PEMERIKSAAN FISIK BAYI

Kapan ?
1.Saat BBL
2.24 jam setelah lahir
3.Akan pulang dari RS
A. PENILAIAN APGAR SCORE

Dilakukan pada menit pertama setelah lahir dg


penilaian sbb :
7 – 10 : beradaptasi baik
4–6 : asfiksia ringan sampai sedang
0–3 : asfiksia berat
Penilaian selanjutnya dilakukan setelah 5 menit
Tanda 0 1 2
Frekuensi jantung Tidak ada < 100 >100

Usaha bernapas Tidak ada Lambat Menangis kuat

Tonus otot Lumpuh Ekstremitas fleksi Gerakan aktif


sedikit
Refleks Tidak bereaksi Gerakan sedikit Reaksi melawan

Warna kulit Seluruh tubuh Tubuh kemerahan, Seluruh tubuh


pucat/ biru Ekstremitas biru kemerahan

Sumber : Corry S
Matondang dkk
(2000)
B. PEMERIKSAAN CAIRAN AMNION

Untuk menilai ada tidaknya kelainan pada cairan amnion tentang


jumlah volumenya :
• apabila volumenya > 2000 ml bayi mengalami
polihidramnion atau disebut hidramnion
• apabila jumlahnya < 500 ml maka bayi
mengalami oligohidramnion
C. PEMERIKSAAN PLASENTA
Menentukan keadaan plasenta seperti :
1. Pengapuran
2. Nekrosis
3.Beratnya
4.Jumlah korion

D. Pemeriksaan Tali Pusat


Menilai ada tidaknya kelainan dalam tali pusat :
1. adanya vena dan arteri
2. adanya tali simpul pada tali pusat atau tidak.

;
E. PENGUKURAN ANTROPOMETRI

Cara :
1.Lakukan pengukuran BB, PB, Lingkar Kepala, dan lingkar
kepala
2.Lakukan penilaian hasil pengukuran :
a. BB : 2500 – 3500 gr (< 2500 gr : prematur, > 3500
gr : macrosomia)
b. PB : 45 – 50 cm
c. Lingkar kepala : 33- 35 cm
d. Lingkar dada : 30 -33 cm
F. PEMERIKSAAN KEPALA
1. Rambut
- jumlah dan warna
- lanugo pada daerah bahu dan punggung
2. Wajah dan tengkorak
- maulage : tulang tengkorak yg saling
menumpuk pada saat lahir simetri atau
tidak
- caput succedaneum : edema pada kulit kepala, lunak
dan tidak berfluktuasi, batasnya tidak tegas, dan
menyeberangi sutura dan akan hilang dlm beberapa
hari
- Cephal haematum : sesaat setelah lahir dan tidak tampak pada
hari pertama karena tertutup oleh caput succedaneum, konsistensinya
lunak , berfluktuasi, berbatas tegas pada tepi tulang, tidak menyeberangi
sutura dan apabila menyeberangi sutura akan mengalami fraktur tulang
tengkorak, hilang semprna 2 – 6 bulan. Fontanella posterior proses penutupan
stl umur 2 bulan dan fontanella anterior menutup saat usia 12 – 18 bulan.
NEXT…

3. Pemeriksaan Mata
- menilai adanya strabismus atau tidak,
katarak kongnital, perdarhan konjungtiva,
retina, dll.
4. Pemeriksaan Telinga
dilakukan untuk menilai adanya ggn pendengaran. Caranya dg
membunyikan bel atau suara : ada reflek terkejut (normal)
5. Pemeriksaan Hidung
Melihat pola pernapasan apabila bayi bernapas melalui mulut
maka kemungkinan bayi mengalami obstruksi jalan napas.
Sedangkan pernapasan cuping hidung : adanya kelainan pd
paru.
6. Pemeriksaan Mulut
Melihat adanya kista yg ada pada mukosa mulut, melihat lidah
utk warna dan kemampuan menghisap.
7. Pemeriksaan Leher
Melihat pergerakan apabila tjd keterbatasan pergerakan :
kelainan tiroid.
G. PEMERIKSAAN DADA DAN
PUNGGUNG
Untuk menilai adanya :
- kelainan bentuk
- adanya kesimetrisan. Apabila tidak simetris
kemungkinan bayi mengalami pneumothoraks, paresis
diafragma atau hernia diafragmatika.
Pernapasan normal pada bayi umumnya dinding dada dan abdomen
bergerak scr bersamaan. Frekuensi pernapasan : 40 – 60 x/menit
Palpasi : ada tidaknya fraktur klavikula
Auskultasi : menilai jml frekuensi jantung 120-160
x/menit, bunyi pernapasan normal bayi : bronkovesikuler
H. PEMERIKSAAN ABDOMEN
- Inspeksi : bentuk abdomen buncit
(hepatosplenomegali atau cairan di dlm rongga perut)
- Auskultasi : peristaltik/ bising usus
- Perkusi : kembung
- Palpasi : hati (2 -3 cm dibawah arcus costa kanan, limpa 1 cm
di bawah arcus costa kiri) ginjal (posisi terlentang dan tungkai
bayi dilipat agar otot-otot dinding perut relaksasi)
I. PEMERIKSAAN TULANG BELAKANG &
PUNGGUNG

Bayi dlm posisi tengkurap dan tangan pemeriksa meraba


sepanjang tl belakang untuk mencari ada tidaknya kelainan
seperti skoliosis, spina bifida, dll.
Pada ekstremitas dapat dilihat dari pergerakan apakah terjadi
kelemahan atau kelumpuhan dg melihat posisi kedua kaki dan
jari-jarinya apakah ada polidaktili atau lainnya.
J.PEMERIKSAAN GENETALIA

Bayi perempuan :
untuk melihat labio mayora dan minora, lubang vagina dan
uretra, ada sekret atau tidak pada vagina.
Bayi laki-laki :
Fimosis, hipospadia
K. PEMERIKSAAN ANUS DAN RECTUM

• Untuk menilai adanya kelainan atresia ani atau


mengetahui posisinya
• adanya mekonium : scr umum keluarnya pd 24
jam. Apabila 48 jam belum keluar
kemungkinan adanya mekonium plug
syndrome, megakolon atau obstruksi saluran
pencernaan.
L. PEMERIKSAAN KULIT

• Menilai adanya verniks kaseosa : lemak yg


berfungsi sbg pelumas atau isolasi panas
dimana akan menutup bayi yg cukup bulan
•Menilai adanya lanugo jumlahnya lebih
banyak pada bayi prematur daripada bayi yg
cukup bulan (Corry S Matondang dkk, 2000).
M. PEMERIKSAAN REFLEKS

• Moro’s : lengan ekstensi, jari-jari mengembang, kepala


kebelakang, tungkai sedikit ekstensi, lengan kembali ke tengah
dg tangan menggenggam
• Rooting : bayi memutar kearah pipi yg digores
• dll
Sumber : Joyce Engel, 1995
TUGAS INDIVIDU

Apa saja yang dilakukan saat pemeriksaan fisik pada neonatus


dan anak balita

Silakan upload di e learning sampai jam 23.00


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai