Anda di halaman 1dari 5

LEARNING JOURNAL

NAMA MAHASISWA : Rizki Fauzi


NIM : 1902112898
MATA KULIAH : Akuntansi Sektor Publik
MATERI : Sistem Akuntansi Pemerintahan Pusat
PERTEMUAN KE- : 11

A. Pengertian SAPP (Sistem Akuntansi Pemerintahan Pusat)


Sistem akuntansi pemerintah pusat (SAPP) adalah serangkaian prosedur, baik
manual maupun terkomputerisasi, mulai dari pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan
pemerintah pusat.

B. Ruang Lingkup SAPP


Ruang lingkup SAPP adalah pemerintah pusat (dalam hal ini lembaga tinggi
Negara dan lembaga eksekutif) serta pemda yang mendapatkan dana dari APBN
(terkait dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan) sehingga tidak dapat diterapkan
untuk lingkungan pemda atau lembaga keuangan Negara.

Tidak termasuk dalam ruang lingkup Peraturan Menteri Keuangan ini adalah:
a. Pemerintah Daerah yang sumber dananya berasal dari APBD
b. Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah yang terdiri dari:
1) Perusahaan Perseroan; dan
2) Perusahaan Umum.

C. Tujuan dari SAPP


1) Menjaga aset Pemerintah Pusat dan instansi-instansinya melalui
pencatatan,pemrosesan, dan pelaporan transaksi keuangan yang konsisten
sesuai dengan standar dan praktik akuntansi yang diterima secara umum
2) Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang anggaran dan
kegiatan keuangan Pemerintah Pusat, baik secara nasional maupun instansi
yang berguna sebagai dasar penilaian kinerja, untuk menentukan ketaatan
terhadap otorisasi anggaran dan untuk tujuan akuntabilitas;
3) Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang posisi keuangan suatu
instansi dan Pemerintah Pusat secara keseluruhan;
4) Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan,
pengelolaan dan pengendalian kegiatan dan keuangan pemerintah secara
efisien

D. Kerangaka Umun SAPP


SAPP terbagi menjadi 2 subsistem, yaitu :
- Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) terdiri dari :
a. Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara
Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara (SA-BUN) dilaksanakan oleh
Kementerian Keuangan selaku BUN dan Pengguna Anggaran Bagian Anggaran
Pembiayaan dan Perhitungan (BAPP).SA-BUN terdiri dari beberapa subsistem,
yaitu :
1. Sistem Akuntansi Pusat (SiAP), terdiri dari:
a. Sistem Akuntansi Kas Umum Negara (SAKUN);
b. Sistem Akuntansi Umum (SAU)
2. Sistem Akuntansi Utang Pemerintah dan Hibah (SA-UP&H);
3. Sistem Akuntansi Investasi Pemerintah (SA-IP);
4. Sistem Akuntansi Penerusan Pinjaman (SA-PP);
5. Sistem Akuntansi Transfer ke Daerah (SA-TD);
6. Sistem Akuntansi Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan (SA-
BAPP)
7. Sistem Akuntansi transaksi khusus;
8. Sistem Akuntansi Badan Lainnya (SA-BL)

b. Sistem Akuntansi Instansi (SAI)


Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dilaksanakan oleh Kementerian
Negara/Lembaga. Kementerian Negara/Lembaga melakukan pemrosesan data
untuk menghasilkan Laporan Keuangan. Dalam pelaksanaan SAI, Kementerian
Negara/Lembaga membentuk unit akuntansi keuangan dan unit akuntansi
barang.
E. Jenis Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) disampaikan kepada DPR
sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN. Sebelum disampaikan kepada
DPR, LKPP tersebut diaudit terlebih dahulu oleh pihak BPK.
Komponen laporan keuangan pemerintah berbasis akrual terdiri dari :
1) Laporan Pelaksanaan Anggaran, yang terdiri dari Laporan Realisasi
Anggaran dan Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
2) Laporan Finansial, yang terdiri dari Neraca, Laporan Operasional, Laporan
Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas. Adapun Laporan Operasional (LO)
disusun untuk melengkapi pelaporan dan siklus akuntansi berbasis akrual
sehingga penyusunan LO, Laporan Perubahan Ekuitas dan Neraca mempunyai
keterkaitan yang dapat dipertanggungjawabkan.
3) Catatan Atas Laporan Keuangan

F. Ciri-Ciri Pokok Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat


Ciri-ciri pokok system akuntansi pemerintah pusat antara lain :
1) Basis Akuntansi Cash toward accrual. Basis akuntansi yang digunakan dalam
laporan keuangan pemerintah adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan,
belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual
untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam neraca.
2) Sistem Pembukuan Berpasangan Sistem Pembukuan Berpasangan didasarkan atas
persamaan dasar akuntasi yaitu :Aset = Kewajiban + Ekuitas Dana. Setiap
transaksi dibukukan dengan mendebet sebuah perkiraan dan mengkredit perkiraan
yang terkait.
3) Dana Tunggal Kegiatan akuntansi yang mengacu kepada UU-APBN sebagai
landasan operasional. Dana tunggal ini merupakan tempat dimana Pendapatan
dan Belanja Pemerintah dipertanggung jawaban sebagai kesatuan tunggal
Desentralisasi Pelaksanaan Akuntansik. Kegiatan akuntansi dan pelaporan
keuangan di instansi dilaksanakan secara berjenjang oleh unit-unit akuntansi baik
di kantor pusat instansi maupun di daerah.
4) Bagan Perkiraan Standar SAPP menggunakan perkiraan standar yang ditetapkan
oleh Menter Keuangan yang berlaku untuk tujuan penganggaran maupun
akuntansi.
5) Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) SAPP mengacu pada Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) dalam melakukan pengakuan, penilaian, pencatatan, penyajian,
dan pengungkapan terhadap transaksi keuangan dalam rangka penyusunan
laporan keuangan.

Studi kasus :
Balai Wilayah Sungai Maluku adalah salah satu entitas akuntansi di bawah
Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan yang berkewajiban menyelenggarakan
akuntansi dan laporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara. Salah satu pelaksanaannya adalah menyusun laporan keuangan
berupa Laporan Reliasasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan
Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Balai Wilayah Sungai Maluku adalah Kas
Berbasis Akrual dan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah Pengelolaan Keuangan
yang sehat dalam pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan
dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang
transparan, akurat dan akuntabel.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi selama ini Balai Wilayah Sungai Maluku
sudah berjalan dengan baik, tetapi masih ada kendala dalam penggunaan Sistem
Akuntansi Instansi (SAI) dan penyajian laporan keuangan. Adapun kendala-kendala
yang terjadi adalah keterlambatan dalam proses pembuatan, penyampaian laporan
keuangan dengan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) ke KPPN. Hal ini disebabkan
karena informasi dan data yang kurang akurat. Selain itu juga sering terjadi kesalahan
penginputan data, serta masalah pada Sumber Daya Manusia (SDM) dalam hal ini
adalah administrator yang masih kurang memahami dan kurang menguasai aplikasi
Sistem Akuntansi Instansi (SAI) karena tidak berlatar belakang akuntansi.

Penyelesaian dari kasus :


Bagi Pemerintah khususnya Kantor Balai Wilayah Sungai Maluku untuk dapat
menempatkan pegawai sesuai dengan tingkat pendidikan dan bidang studi yang
pegawai miliki, mengikutkan pegawai dalam pelatihan-pelatihan di bidang akuntansi
dan keuangan, serta memotivasi para petugas/pegawai untuk dapat melanjutkan studi
ke jenjang lebih tinggi (khususnya di bidang Akuntansi dan Keuangan)

Anda mungkin juga menyukai