IAI didirikan di Jakarta pada 23 Desember 1957. IAI adalah anggota dan pendiri organisasi
profesi akuntan duniaInternational Federation of Accountants (IFAC), organisasi profesi
akuntan regional-ASEAN Federation of Accountants (AFA) serta anggota Chartered
Accountants Worldwide (CAW). IAI organisasi profesi yang menaungi seluruh akuntan
Indonesia. IAI bertanggungjawab antara lain menyelenggarakan ujian sertifikasi,
menyelenggarakan PPL, menyusun dan menetapkan kode etik dan standar profesi, dan
menerapkan penegakan disiplin untuk anggota. IAI memiliki perwakilan wilayah di 34
Provinsi.
4. Keanggotan IAI
a. Anggota Muda
Adalah anggota mahasiswa DIII/IV/SI akuntansi program studi akuntansi atau
pendidikan akuntansi. Anggota muda mendapatkan kartu anggota IAI berwarna
biru.
b. Anggota madya
Adalah individu yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
- Memiiki sertifikat lulus ujian akuntansi yang dilaksanakan atau diakui IAI
sesuai kriteria yang ditetapkan dalam peraturan organisasi IAI.
- Lulusan DIII/DIV/SI/S2/S3 program studi akuntansi
- Memiliki register akuntan namun belum memiliki sertifikat CA
- Terdaftar sebagai peserta ujian sertifikasi akuntan profesional IAI
c. Anggota utama
Adalah akuntan profesional yang memenuhi seluruh kriteria berikut :
- Memiliki register negara untuk akuntan sesuai dengan peraturan
perundangan-perundangan yang berlaku dan memiliki sertifikat CA
- Memiiki pengalaman dan atau menjalankan praktik keprofesian di bidang
akuntansi, baik di sektor pendidikan, koorporasi, sektor publik, maupun
praktisi akuntan publik.
- Menaati dan melaksanakan standar profesi
- Menjaga kompetensi melalui pendidikan profesional berkelanjutan (PPL)
1. Karakteristik utama
- Kehadiran Disruptive Technology, ini hadir begitu cepat dan pesat sehingga
memberi ancama bagi industri-industri raksasa
- Perubahan ukuran perusahaan, di era yang baru ini, ukuran perusahaan tidak perlu
besar, namun perusahaan tersebut haruslah ‘lincah’ dalam memanfaatkan
teknologi dan informasi
Era digitalisasi berpotensi memberi peningkatan net tenaga kerja hingga 2.1 juta
pekerjaan hingga 2025
- THREAT
Diestimasi bahwa 65% murid sekolah dasar di dunia akan bekerja pada pekerjaan
yang belum pernah ada hari ini (U.S. Department of Labor)
- OPPORTUNITY
Terdapat potensi berkurangnya emisi karbon hingga 26 miliar metrik ton dari industri
(World Economic Forum)
b) Tren Transformasi
Dibawah ini adalah 4 tren transformasi yang terjadi dan berdampak langsung dengan
kinerja akuntan imbas terjadinya Revolusi Industri 4.0 :
1. Artificial Intelligence
- Kodifikasi entri akun
- Analisis kontrak
- Identifikasi transaksi
2. Blockchain
- Merubah penilaian ekonomi dari aset
- Rekonsiliasi pembukuan tidak diperlukan lagi
3. Cyber Risk
- Kontrol yang baru pada detection, response, dan resilience
- Pendekatan eksternal yang dinamis
4. Big Data Analytics
- Menyediakan sumber baru data non-finansial
- Membantu keputusan khusus dan menyediakan penilaian
- Hard Evidence
D. Profesi Akuntan
1. Kualifikasi Akuntan
Kualifikasi sebagai akuntan professional :
- Professional values
- Ethics
- Attitudes
Tiga bidang utama IES 2:
✓ Accounting, finance, and related knowledge
✓ Organizational and business knowledge
✓ Information technology knowledge and competence
Keahlian/Skill (IES 3):
✓ Intellectual skills
✓ Technical and functional skills
✓ Personal skills
✓ Interpersonal and communication skills
✓ Organizational and business management skills
Sertifikasi Nasional :
• CPA → Certified Public Accountant - akuntan publik
•CPMA → Certified Professional Management Accounting - akuntansi
manajemen
• QIA → Qualifying Internal Auditor –Internal auditor
• USKP → konsultan pajak
• CPSAK → sertifikasi PSAK
• SAS → Akuntan Syariah
• US-AAP → Ujian Sertifikasi Ahli Akuntansi Pemerintahan
• CA → Chartered Accountant - konsultan jasa akuntansi, financial preparer
3. KOMPETENSI CA
1. CA adalah akuntan profesional yang bertanggung jawab untuk menyiapkan dan
melaporkan laporan keuangan kepada pemegang saham dan publik.
2. CA dapat menganalisis dan mengevaluasi informasi keuangan, membuat keputusan
berdasarkan informasi tersebut, dan merencanakan implementasi keputusan yang
diambil.
3. CA dapat bertindak sebagai konsultan mengenai masalah akuntansi, perpajakan,
keuangan, pelaporan manajemen, dan sistem informasi, serta diberikan lisensi untuk
mendirikan kantor jasa akuntansi selain jasa asurans.
4. CA dapat menandatangani laporan keuangan perusahaan.