Anda di halaman 1dari 63

TUGAS INDIVIDU

RESUME BUKU AKUNTANSI MANAJEMEN

Nama : Amanda Ayu Verandini


Nim : 2183310010
Mata Kuliah : Akuntansi Manjemen
Dosen : Drs. Aluysius Suranto, AK., M.M.

Jurusan Akuntansi
Akademi Akuntansi Yayasan Administrasi Indonesia
Jakarta, 2020
BAB I

Pengantar : Peran, Sejarah, dan Tujuan Akuntansi Manajemen

A. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen

Sistem Informasi akuntansi manajemen adalah system informasi yang


menghasilkan keluaran (Output) dengan menggunakan masukan (Input) dan
berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan manajemen.

Proses Keluaran
Masukan

Pengguna

- Masukan: Kegiatan ekonomi (transaksi ekonomi) merupakan basis data


dalam sistem informasi akuntansi manajemen yang akan menghasilkan
keluaran untuk pengambilan keputusan
- Proses: merupakan aktivitas pengumpulan, penyimpanan, analisis, pelaporan,
pengelolaan
- Keluaran: keluaran yang dihasilkan merupakan laporan khusus biaya produk,
biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja, komunikasi pribadi.

Sistem akuntansi manajemen memiliki tiga tujuan umum, yaitu :

- Menyediakan informasi yang diperlukan dalam penghitungan harga pokok


jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
- Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
- Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan
Proses Manajamen ( Management Process )

1. Perencanaaan : Formulasi terperinci dari kegiatan untuk mencapai suatu


tujuan akhir tertentu.
2. Pengendalian : Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana
dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan.Pada tahap pengendalian
ada umpan balik yaitu informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
atau memperbaiki langkah-langkah yang dilakukan dalam
mengimplementasikan suatu rencana.
3. Pengambilan Keputusan :Proses pemilihan di antara berbagai alternatif.

B. Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan

Perbedaan antara akuntansi manajemen dengan akuntansi keuangan :

Perbedaan Akuntansi Manajemen Akuntansi Keuangan


Pengguna Fokus Internal Fokus Eksternal
Pembatasan pada Tidak tergantung pada Mengikuti prosedur
masukan dan Proses prinsip-prinsip akuntansi akuntansi yang
dan tidak memiliki ditetapkan oleh SEC dan
Lembaga khusus yang FASB
mengatur
Jenis Informasi Informasi keuangan dan Informasi keuangan
nonkeuangan.Informasi bersifat objektif
bersifat subjektif
Orientasi Waktu Penekanan pada masa Berorientasi Historis
yang akan datang
Tingkat Agregasi Evaluasi dan keputusan Informasi mengenai
internal didasarkan atas perusahaan secara
informasi yang terinci keseluruhan
Keluasan Sangat luas dan Lebih independen
multidisiplin

C. Perspektif Historis Singkat atas Akuntansi Manajemen


- Antara tahun 1880 dan 1925, menekankan pada perhitungan penetapan
harga pokok produk pada tingkat manajerial,menelusuri tingkat laba
perusahaan ke tiap produk
- Tahun 1925, Munculnya pendekatan perhitungan biaya
persediaan,mengalokasikan biaya manufaktur ke produk agar biaya
persediaan dapat dilaporkan.
- 1950-an dan 1960-an, dilakukan usaha untuk meningkatkan kegunaan
manajerial dan system biaya konvensional
- 1980-an dan 1990-an, praktik-praktik akuntamsi manajemen tradisional sudah
tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan manajerial.Berbagai usaha dilakukan
untuk mengembangkan system akuntansi manajemen yang baru, yang dapat
memenuhi kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa ini.

D. Tema Baru Dalam Akuntansi Manajemen

Manajemen Berdasarkan Aktivitas ( Activity-Based Management)

Pendekatan di seluruh system dan terintegrasi yang memfokuskan perhatian


manajemen pada berbagai aktivitas,dengan tujuan meningkatkan nilai untuk
pelanggan dan laba sebagai hasilnya.Menekankan pada biaya berdasarkan
aktivitas (Activity-Based Costing) / ABC dan analisis nilai proses.

- Orientasi pada pelanggan


Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara yang pelanggan terima (realisasi
untuk pelanggan) dengan apa yang pelanggan serahkan (hal yang
dikorbankan pelanggan)
- Penetapan posisi strategis ( Strategic Postitioning)
Umumnya perusahaan memilih satu posisi strategis antara Kepemimpinan
biaya (Cost Leadership) atau Produk superior melalui diferensiasi produk.

- Kerangka Kerja Rantai Nilai


Rantai nilai internal adalah rangkaian aktivitas yang dibutuhkan untuk
mendesain,mengembangkan,memproduksi,memasarkan dan mengirimkan
produk serta jasa ke pelanggan.
- Perspektif Lintas Fungsional
Akuntan manajemen harus memahami banyak fungsi bisnis,mulai dari
manufaktur,pemasaran,distribusi hingga ke pelayanan konsumen.

Manajemen Kualitas Total (Total Quality Management)

Perusahaan berusaha menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan


pekerjanya menghasilkan produk yang sempurna (Zero-defect).Pelaporan dan
pengukuran biaya kualitas adalah kunci dari system akuntansi manajemen bagi
industry manufaktur dan jasa.Sistem manajemen akuntansi harus mampu
menyediakan informasi operasional dan keuangan mengenai kualitas,termasuk
informasi produk cacat,laporan biaya kualitas,laporan trend biaya kualitas dan
laporan kinerja biaya kualitas.

- Waktu Sebagai Unsur Kompetitif


Wakttu adalah unsur penting dari semua tahap rantai nilai.Perusahaan
mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pasar dengan cara
memperpendek siklus desain,implementasi dan produksi.Tujuan
keseluruhannya adalah peningkatan daya tanggap terhadap pelanggan.
- Efisiensi
Agar pengukuran efisiensi jadi bernilai,biaya harus ditetapkan,diukur dan
dialokasikan dengan tepat.Produksi keluaran harus berhubungan dengan
masukan yang dibutuhkan,dan keseluruhan efek finansial perubahan
produktivitas harus dilakukan.
- Bisnis Secara Elektronik
Semua transaksi bisnis atau pertukaran informasi dijalankan dengan
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.

E. Peran Akuntan Manajemen


Peran Akuntan Manajemen dalam suatu perusahaan adalah peran
pendukung.Membantu orang-orang yang bertanggung jawab melaksanakan tujuan
dasar organsasi yaitu posisi lini dan posisi staf.

F. Akuntansi Manajemen dan Perilaku Etis

Standar Perilaku Etis untuk Akuntan Manajemen

- Kompetensi
a. Menjaga tingkat kompetensi profrsional yang diperlukan dengan
mengembangkan pengetahuan dan keahliannya
b. Melakukan kewajiba profesionalnya sesuai dengan hukum,peraturan dan
standar teknis yang berlaku
c. Menyusun laporan dan rekomendasi yang lengkap serta jelas setelah
melakukan analisis yang memadai terhadap informasi yang relevan dan
andal
- Kerahasiaan
a. Tidak mengungkapkan tanpa izin informasi rahasia yang diperoleh dari
tempat kerjanya,kecuali secara hukum
b. Memberi tahu bawahan seperlunya kerahasiaan dari rahasia yang
diperoleh dan memonitor aktivitas mereka untuk menjaga kerahasiaan
tersebut
c. Menahan diri menggunakan informasi rahasia untuk tujuan yang tidak
etis dan tidak sah
- Integritas
a. Menghindari konflik kepentingan yang actual atau terlihat nyata.
b. Menahan diri terlibat aktivitas yang akan memunculkan kecurigaan
c. Menolak pemberian,penghargaan,dan keramahtamahan yang dapat
memengaruhi dalam bertugas
d. Tidak melakukan pengikisan terhadap legitimasi organisasi dan tujuan-
tujuan etis secara pasif atau aktif
e. Mengenali dan mengkomunikasikan berbagai keterbatasan professional
atau kendala lainnya yang akan menghalangi penilaian yang bertanggung
jawab atau keberhasilan dalam mengerjakan suatu aktivitas
f. Mengkomunikasikan informasi yang baik atau buruk dan penilaian atau
opini professional
g. Tidak terlibat dalam aktivitas yang merugikan profesi
- Objektivitas
a. Mengkomunikasikan informasi dengan adil dan objetif
b. Mengungkapkan informasi yang relevan .

G. Sertifikasi
- Sertifikat Akuntansi Manajemen( Certificate in Management Accounting -
CMA )
Tujuan utama CMA adalah membuat akuntansi manajemen menjadi disiplin
ilmu yang diakui dan professional serta terpisah dari profesi akuntan public.
- Akuntan Publik ( Certified Public Accountants – CPA )
Tujuan CPA adalah untuk menyediakan kualifikasi minimal professional bagi
auditor external
- Auditor Internal Bersertifikat ( Certified Internal Auditor )
BAB II
Konsep Dasar Akuntansi Manajemen
A. Biaya

Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan
barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa dating
bagi organiasasi

Objek Biaya

Objek biaya dapat berupa produk,pelanggan,departemen,produk,aktivitas,dsb.


Yang diukur biayanya atau dibebankan.

Keakuratan Pembebanan

Pembebanan biaya secara akurat sangat penting untuk mengukur dan


membebankan biaya terhadap sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya.

Ketertulusuran

Hubungan antara biaya dan objek biaya dapat digali untuk membantu
meningkatkan keakuratan pembebanan biaya.

 Biaya Langsung : Biaya yang dapat dengan mudah dan akurat ditelusuri
sebagai objek biaya
 Biaya tidak langsung : Biaya yang tidak dapat dengan mudah dan akurat
dilacak sebagai objek biaya

Metode Penelusuran :

Penelusuran biaya ke objek biaya dapat dillalui dengan dua cara :

 Penelusuran langsung :Pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang


berkaitan secara khusus dan fisik dengan suatu objek,paling sering dilakukan
dengan pengamatan fisik..Namun dalam penelusuran langsung sering terjadi
bahwa objek biaya bukan merupakan pengguna satu-satunya sumber daya
 Penelusuran Penggerak : Penggunaan penggerak unntuk membebani biaya ke
objek biaya.Penggerak adalah factor penyebab dapat diamati dan yang
mengukur konsumsi sumber daya objek biaya.Penelusuran penggerak
biasanya kuurang akurat dibanding penelusuran langsung,tetapi jika
hubungan sebab akibatnya kuat maka tingkat keakuratan jjuga lebih tinggi.

Membebankan Biaya Tidak Langsung

Biaya tidak langsung adalah biaya-biaya yang tidak dapat dibebankan ke objek-
objek biaya,baik menggunakan penelurusan langsung maupun
penggerak.Pembebanan biaya tidak langsung ke objek biaya disebut

alokasi.Pengalokasian tidak langsung didasarkan pada kemudahan atau beberapa


asusmsi yang berhubungan.
B. Biaya Produk dan Jasa
 Produk berwujud (tangible product) adalah barang yang dihasilkan dengan
mengubah bahan baku melalui penggunaan tenaga kerja dan input modal
lainnya. Contoh: mobil, televisi, komputer, pakaian, dll.

 Jasa adalah tugas/aktivitas yang dilakukan bagi pelanggan atau aktivitas yang
dilakukan oleh pelanggan dengan menggunakan produk/fasilitas organisasi.
Contoh: perlindungan asuransi, perawatan kesehatan, akuntansi dan auditing,
dll.
Perbedaan antara jasa dengan produk berwujud terlihat dalam keempat
dimensi berikut ini:
1. Ketidakberwujudan (intangibility): jasa tidak dapat dilihat, dirasakan atau
didengar sebelum jasa digunakan.
2. Tidak tahan lama (perishability): jasa tidak bisa disimpan, harus dikonsumsi
pada saat diselenggarakan.
3. Tidak terpisah (inseparability): adanya kontak langsung antara produsen dan
konsumen jasa pada saat penyelenggaraan jasa
4. Keragaman (heterogeneity): adanya peluang variasi yang lebih besar dalam
penyelenggaraan jasa daripada produksi produk)

Biaya yang Berbeda untuk Tujuan Berbeda

Biaya produk adalah suatu pembebanan biaya yang mendukung objek


manajerial tertentu. Definisi biaya produk tergantung pada tujuan manajerial yang
ingin dicapai. Hal ini sesuai dengan prinsip dasar manajemen biaya, yakni ”biaya
yang berbeda untuk tujuan berbeda (different cost for different purposes)”.

Jika tujuan manajemen adalah melakukan analisis laba strategis, maka


semua aktivitas yang ada dalam rantai nilai (merancang, mengembangkan,
memproduksi, memasarkan, mendistribusikan dan melayani produk) dibebankan
ke produk. Namun jika tujuan manajerial adalah jangka pendek/analisa laba taktis,
seperti pada keputusan menerima/menolak pesanan khusus, maka hanya aktivitas
yang terdapat dalam rantai nilai yang relevan (perancangan & pengembangan
tidak lagi relevan) yang digunakan untuk membebankan biaya aktivitas ke produk
(biaya produk operasi). Demikian pula halnya jika tujuan manajerial adalah untuk
penyusunan laporan keuangan eksternal, maka hanya biaya produksi yang
digunakan dalam perhitungan biaya produk (biaya produk tradisional).

Desain

Pelayanan Pengembangan

Pendistribusian Peoduksi

Pemasaran
Biaya Produk dan Pelaporan Keuangan Eksternal

Untuk tujuan kalkulasi biaya untuk pelaporan keuangan eksternal, biaya


dapat dikelompokkan menjadi biaya produksi dan biaya nonproduksi. Biaya
produksi adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan
jasa. Biaya nonproduksi adalah biaya yang berkaitan dengan fungsi perancangan
dan pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan pelanggan dan administrasi
umum. Biaya pemasaran, distribusi dan layanan pelanggan biasanya
dikelompokkan sebagai biaya penjualan, sedangkan biaya perancangan &
pengembangan, biaya akuntansi, dan biaya administrasi umum dikelompokkan
sebagai biaya administrasi.

Biaya produksi dikelompokkan lebih lanjut menjadi biaya bahan langsung,


biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead.

1. Biaya Bahan Langsung, yaitu bahan yang secara langsung dapat ditelusur ke
barang atau jasa yang diproduksi. Contoh: besi pada mobil, kayu pada
furnitur, kain pada pakaian,gandum pada roti, dll
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung, yaitu tenaga kerja yang dapat secara langsung
ditelusuri ke barang atau jasa yang diproduksi. Contoh: gaji buruh di pabrik,
tenaga dokter dan perawat pada operasi, upah sopir pada perusahaan
angkutan.
3. Biaya Overhead, yaitu seluruh biaya produksi lain, selain biaya bahan
langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Contoh: depresiasi bangunan dan
peralatan, pemeliharaan peralatan, supervisi, pajak, dll.

Biaya utama (prime cost) adalah biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja
langsung. Biaya konversi (conversion cost) meliputi biaya tenaga kerja langsung
dan biaya overhead. Biaya konversi dapat dianggap sebagai biaya untuk
mengubah bahan baku menjadi produk akhir
C. Laporan Keuangan Eksternal

Dalam menyusun laporan keuangan eksternal, biaya-biaya harus


dikelompokkan berdasarkan fungsi. Ketika menyusun laporan rugi laba, biaya
produksi dan biaya nonproduksi harus dipisahkan. Biaya produksi dianggap
sebagai biaya produk sedangkan biaya nonproduksi dianggap sebagai biaya
periodik. Biaya produksi yang melekat pada produk yang sudah terjual dilaporkan
dalam laporan rugi laba, sedangkan biaya produksi yang melekat pada produk
yang belum terjual dilaporkan dalam neraca. Beban penjualan dan administrasi
yang dianggap sebagai biaya periodik dikurangi pada setiap periodenya dan
dilaporkan di laporan rugi laba.
Laporan Laba Rugi : Perusahaan Manufaktur

- Harga Pokok Produksi : Mencerminkan total biaya barang yang diselesaikan


selama periode berjalan.Biaya yang hanya dibebankan ke barang yang
diselesaikan adalah biaya manufaktur bahan langsung,tenaga kerja langsung
dan overhead.
- Barang dalam Proses : Terdiri dari semua unit yang telah diselesaikan
Sebagian dalam produksi,pada titik waktu tertentu.Barang dalam proses awal
terdiri dari unit yang diselesaikan Sebagian yang telah ada pada awal
periode.Barang dalam proses akhir terdiri dari unit yang ada pada akhir
periode.

Laporan Laba Rugi : Perusahaan Jasa

Laporan laba rugi perusahaan jasa berbeda dengan perusahaan


manufaktur,Perusahaan jasa tidak memiliki persediaan awal atau akhir barang
jadi.Biaya penjualan jasa dapat disamakan dengan harga pokok produksi.
D. Jenis-Jenis Sistem Akuntansi Manajemen

Sistem Akuntansi FBM dan ABM

Pembeda Berbasis Fungsional Berbasis Aktivitas

1. Penggerak Berbasis unit Berbasis unit dan non unit


Alokasi Penelusuran
2. Sifat Sempit dan kaku Luas dan Fleksibel

3. Pembebanan
biaya produk Mengelola biaya Mengelola aktivitas
Jarang, menyebar Detil/rinci
4. Fokus
Maksimalisasi kinerja Maksimalisasi kinerja
5. Sifat informasi individu sistematik
aktivitas
Menggunakan ukuran kinerja Menggunakan ukuran kinerja
6. Kinerja keuangan keuangan dan non keuangan

7. Penilaian kinerja
BAB III
Perilaku Biaya Aktivitas
Dasar-dasar perilaku biaya
Biaya tetap 
Biaya tetap adalah suatu biaya yang jumlah dan total tetap konstan dalam rentang
yang relevan ketika tingkat output berubah. 
Biaya variabel
Biaya yang dalam jumlah total, bervariasi secara proporsional terhadap perubahan
output. biaya variabel naik ketika output naik, dan akan turun ketika output turun.
Biaya campuran
Biaya yang memiliki komponen tetap dan variabel. 

Mengklasifikasikan biaya sesuai dengan perilaku


Batasan waktu
Menentukan apakah suatu biaya merupakan biaya tetap atau variabel berdasarkan
pada batasan waktu. menurut ilmu ekonomi, dalam jangka panjang semua biaya
adalah variabel dalam jangka pendek paling tidak satu biaya adalah tetap. 
Sumber daya dan ukuran  output.
Setiap aktivitas memerlukan sumber daya untuk menyelesaikan tugas yang harus
dilakukan. sumber daya dapat meliputi bahan baku energi atau bahan bakar
Tenaga Kerja dan modal. 

Aktivitas, penggunaan sumber daya dan perilaku biaya.


Sumber daya fleksibel 
Sumber daya fleksibel dipasok saat digunakan dan dibutuhkan sumber daya ini
diperoleh dari pihak luar. 
Sumber daya terikat
Sumber daya yang terikat adalah sumber daya yang dipasok sebelum penggunaan
mereka didapat dengan menggunakan kontrak eksplisit atau implisit untuk
memperoleh sejumlah tertentu sumber daya tanpa memandang Apakah jumlah
sumber daya yang tersedia digunakan secara penuh atau tidak.
Perilaku Biaya Bertahap (Step Cost)
Biaya bertahap menampilkan tingkat biaya yang konstan untuk rentang keluaran
tertentu dan titik tertentu naik ke tingkat biaya lebih tinggi dimana biaya tersebut
tidak berubah untuk rentang keluaran sama. Tarif aktivitas tetap adalah jumlah
iaya terikat dibagi dengan jumlah kapasitas tersedia. Tarif aktivitas variabel
adalah jumlah biaya sumber daya fleksibel dibagi dengan kapasitas yang
digunakan.

Implikasi – Implikasi untuk Pengendalian dan Pengambilan Keputusan


Sistem pengendalian operasional mendorong para manajer untuk lebih
memperhatikan pengendalian atas penggunaan dan pengeluaran sumber daya.
Model penggunaan sumber daya berdasarkan aktivitas juga memungkinkan para
manajer untuk menghitung perubahan pasokan dan permintaan sumber daya yang
disebabkan oleh implementasi keputusan

Metode untuk Memisahkan Biaya Campuran Menjadi Komponen Tetap dan


Variabel
Asumsi Linearitas
Sebenarnya fungsi biaya menurut ekonomika makro adalah non linier – tidak
berbentuk garis lurus. Namun dalam penerapan akuntansi manajemen, fungsi
biaya dikonversi melalui hubungan linier, yakni tingkat perubahan biaya dianggap
konstan di seluruh tingkatan aktivitas untuk memudahkan penaksiran biaya.
Metode Tinggi Rendah (high low method)
Titik terendah menunjukkan aktivitas terendah dan titik tertinggi menunjukkkan
aktivitas tertinggi. Untuk mencari rumus biaya digunakan persamaan berikut:

Keunggulan objektivitas dan dapat mengetahui hubungan biaya dengan cepat dan
kelemahannya adalah jika dua titik tertinggi atau terendah tersebut merupakan
outlier, maka hubungan biaya aktivitas yang diperoleh menjadi tidak representatif.

Metode Scatter Plot (scatter plot method)


Dengan metode scatter plot, kita memplot titik-titik data sehingga diperoleh
hubungan biaya dan aktivitas. Setelah menentukan dua titik untuk membuat garis
terbaik, maka rumus biaya dapat dihitung dengan persamaan yang digunakan pada
saat menggunakan metode tinggi rendah.

Kuadrat Terkecil
Metode kuadrat terkecil mengidentifikasi garis terbaik dengan mengkuadratkan
deviasi yang terdapat pada masing-masing titik dan kemudian menjumlahkan
deviasi yang dikuadratkan tersebut sebagai ukuran keseluruhan kedekatan.
Semakin tinggi persentase variabilitas biaya yang diterangkan, semakin baik
garisnya. Karena koefisien itu merupakan persentase reliabilitas yang diterangkan,
maka nilainya selalu berkisar antara 0 dan 1.

Reliabilitas Rumus Biaya


Semakin tinggi persentase variabilitas biaya yang diterangkan, semakin baik
garisnya. Persentase ini ditunjukkan oleh koefisien determinan (R2 . Semakin
dekat R2 ke 1, semakin baik garisnya. Koefosien determinasi dapat diukur
dengan menggunakan rumus berikut:

di mana V adalah kemiringan yang dihitung dengan metode kuadrat terkecil Jika
koefisien korelasinya positif, maka kedua variabelnya bergerak ke arah yang sama
(korelasi positif) dan jika koefisiennya negatif, diprediksikan kedua variabelnya
bergerak ke arah yang berlawanan (korelasi negatif).

Regresi Ganda
Satu faktor penggerak mungkin tidaklah cukup dalam menjelaskan variabilitas
perilaku biaya aktivitas. Menambahkan variabel tambahan lain ke dalam
persamaan mungkin dapat meningkatkan kemampuannya dalam memprediksi
biaya aktivitas, selain memberikan gambaran mengenai bagaimana biaya aktivitas
dapat dikelola. Hal ini dapat dilakukan dengan metode regresi berganda yang
dalam aplikasi praktisnya memerlukan penggunaan komputer. Persamaan linear
diperluas menjadi:
Y = F + V1 X1 + V2 X2

Penilaian Manajerial
Sebelum memilih metode ini, manajemen berupaya memastikan sebagian besar
biaya adalah variabel atau tetap dan keputusan yang dibuat tidak terlalu sensitif
terhadap kesalahan pengklasifikasian biaya. Keunggulan dari penggunaan
pertimbangan manajerial untuk memisahkan biaya tetap atau variabel terletak
pada kesederhanannya. Akan tetapi kesalahan akan terjadi ketika manajer tidak
memiliki pertimbangan yang baik. Oleh karena itu, mempertimbangkan
pengalaman manajer, potensi kesalahan, dan pengaruh pertimbangan yang salah
terhadap keputusan terkait merupakan hal yang penting.
BAB IV
Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas
A. Biaya Per Unit

Perhitungan biaya berdasakan fungsi dan berdasarkan aktivitas membebankan


biaya kepada objek biaya seperti produk, pelanggan, pemasok, bahan baku, dan
jalur pemasaran. Ketika biaya dibebankan pada objek biaya, biaya per unit
dihitung dengan membagi biaya total yang dibebankan degan jumlah unit dari
objek biaya tertentu. Biaya per unit adalah total biaya yang berkaitan dengan unit
yang diproduksi dibagi dengan umlah unit yang diproduksi.

Pentingnya Biaya Per Unit

Sistem akuntansi biaya memiliki tujuan pengukuran dan pembebanan


biaya sehingga biaya per unit dari suatu produk atau jasa dapat ditentukan. Biaya
per unit adalah bagian penting dari informasi bagi suatu perusahaan manuaktur.

Cara Untuk mendapat informasi biaya per unit

Terdapat beberapa cara berbeda untuk mengukur dan membebankan biaya.

Dua sistem pengukuran tersebut adalah :

1) perhitungan biaya aktual : membebankan biaya aktual bahan baku langsung,


tenaga kerja langsung, dan overhead ke produk.
2) perhitungan biaya normal : membebankan biaya aktual bahan baku langsung
dan tenaga kerja langsung ke produk ; akan tetapi biaya overhead dibebankan
ke produk dengan menggunakan tarif perkiraan.

Tarif perkiraan overhead adalah suatu tarif yang didasarkan pada perkiraan data
dan dihitung dengan menggunakan rumus :

Tarif Perkiraan Overhead = Biaya yang diperkirakan / Penggunaan aktivitas yang


Diperkirakan

B. Perhitungan Biaya Produk Berdasarkan Fungsi

Perhitungan biaya produk berdasarkan fungsi membebankan biaya dari


bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung ke produk dengan menggunakan
penelusuran langsung.

Secara spesifik, perhitungan biaya berdasarkan fungsi menggunakan


penggerak aktivitas tingkat unit untuk membebankan biaya ovehead ke produk.
Penggerak aktivitas tingkat unit adalah faktor yang menyebabkan perubahan
dalam biaya seiring dengan perubahan jumlah unit yang diproduksi.

Contoh dari penggerak tingkat unit :

1) Unit yang diproduksi ;


2) Jam tenaga kerja langsung ;
3) Biaya tenaga kerja langsung ;
4) Jam mesin ;
5) Biaya bahan baku langsung.

Langkah selanjutnya adalah menentukan kapasitas aktivitas yang diukur


penggerak

- Kapasitas aktivitas yang diharapkan : output aktivitas yang diharapkan


perusahaan dapat tercapai pada tahun yang akan datang.
- Kapasitas Aktivitas normal : output aktivitas rata-rata yang perusahaan alami
dala jangka panjang.
- Kapasitas aktivitas teoritis : output aktivitas maksimum secara absolut yang
dapat direalisasikan dengan berasumsi bahwa semua beroperasi sempurma.
- Kapasitas aktivitas praktis : output maksimum yang dapat diwujudkan jika
semuanya berjalan dengan efisien.
Tarif Keseluruhan Pabrik

Perhitungan ini terdiri dari dua tahap, pertama, biaya overhead yang
dianggarkan akan diakumulasi menjadi satu kesatuan untuk keseluruhan pabrik.
Terakhir, biaya overhead dibebankan ke produk, melalui cara mengalikan tarif
tersebut dengan jumlah total jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan
masing-masing produk.

Overhead yang dibebankan adalah jumlah total overhead yang dibebankan


ke produksi aktual pada titik tertentu dalam suatu waktu.

Rumus :

Overhead yang dibebankan = Tarif Overhead x Output aktivitas aktual

Perbedaan antara overhead aktual dan overhead yang dibebankan disebut


variasi overhead. Jadi kemungkinan akan tercipta overhead yang terlalu rendah
dibebankan (underapplied overhead) atau ovehead yang terlalu tinggi dibebankan
(overapplied overhead).

Biaya per unit dihitung dengan menjumlahkan total biaya utama produk ke
biaya overhead yang dibebankan, dan kemudian membagi biaya total ini dengan
unit yang diproduksi.

Contoh :

Amanah Corporation, sebuah perusahaan telekomunikasi, memproduksi


dua jenis telepon, yaitu telepon reguler dan telepon tanpa kabel. Berikut adalah
data estimasi dan data aktual tahun 2006:
Overhead yang dianggarkan Rp360.000
Aktivitas yang diharapkan (dalam jam TK langsung) 100.000
Aktivitas aktual (dalam jam TK langsung) 100.000
Overhead aktual Rp380.000
overhead yang dianggarkan
Tarif overhead yang ditentukan terlebih dahulu=
aktivitas yang diharapkan
Rp360.000
¿
100.000 jamTK langsung
¿ Rp3.60 per jam tenaga kerjalangsung
Overhead yang dibebankan = Tarif Overhead X Output Aktivitas Aktual

= 3.60 x 100.000 jam tenaga kerja langsung

= 360.000

Biaya per unit

Tanpa kabel Reguler


Unit yang diproduksi 10.000 100.000
Biaya utama Rp78.000 Rp738.000.
Jam TK langsung 10.000 90.000

Tanpa kabel Reguler


Biaya Utama Rp 78.000. Rp738.000.
Biaya Overhead
Rp3.60 x 10.000 Rp 36.000.
Rp3.60 x 90.000 Rp324.000
Total biaya produksi Rp114.000 Rp1.062.000
Unit produksi 10.000 100.000
Biaya per unit (totalRp 11,40 Rp 10,62
biaya/unit)

Tarif Departemen
Ada dua tahap bagi tarif overhead departemen. Pada tahap pertama, biaya
overhead keseluruhan pabrik dibagi dan dibebankan ke tiap departeman produksi,
dan membentuk kesatuan biaya overhead departemen.

Selanjutnya, pada tahap kedua, overhead dibebankan ke produk dengan


mengkalikan tarif departemen dengan jumlah penggerak yang digunakan dalam
departemen terkait.

Total overhead yang dibebankan ke produk secara sederhana adalah


jumlah dari banyaknya overhead yang dibebankan dalam setiap departemen.

Overhead yang dibebankan adalah total dari banyaknya overhead yang


dibebankan dalam tiap deprtemen.

Contoh:

Diasumsikan Amanah Corp. memiliki dua divisi produksi, yaitu


pabrikasi dan perakitan. Divisi pabrikasi bertanggung jawab untuk membuat
komponen elektronik utama. Bagian-bagian lainnya dibeli dari pemasok. Semua
komponen kemudian dirakit di divisi perakitan. Mempertimbangkan bahwa
divisi pabrikasi bersifat intensif mesin sedangkan divisi perakitan cenderung
intensif tenaga kerja, maka Amanah Corp. mendasarkan tarif overhead
departemental pada jam mesin untuk pabrikasi dan pada jam tenaga kerja
langsung untuk perakitan. Berikut ini adalah data departemental untuk tahun
2006:
Pabrikasi Perakitan
Overhead yang dianggarkan Rp252.000 Rp108.000
Aktivitas yang dianggarkan dan aktual (jam TK langsung)
Tanpa kabel 7.000 3.000
Reguler 13.000 77.000
20.000 80.000
Aktivitas yang dianggarkan dan aktual (jam mesin)
Tanpa kabel 4.000 1.000
Reguler 36.000 9.000
40.000 10.000

Tarif Pabrikasi = Overhead yang dianggarkan /jam mesin yang diharapkan


=252.000/40.000

=6.30 per jam mesin

Tarif Perakitan= Overhead yang dianggarkan /Jam TK Langsung yang diharapkan

=108.000/80.000

=1,35 per jam tenaga kerja langsung

Overhead yang dibebankan


= (Rp6.30 x jam mesin aktual) + (Rp1.35 x jam TK langsung)
= (Rp6.30 x 40.000) + (Rp1.35 x 80.000)
= Rp252.000 + Rp108.000
= Rp360.000
Biaya per unit tarif departemen

Tanpa kabel Reguler


Biaya utama Rp78.000 Rp738.000
Biaya overhead
(Rp1.30 x 3.000)+(Rp6.30 x Rp29.250
4.000)
(Rp1.350 x 77.000)+(Rp6.300 x Rp330.750
36.000)
Total biaya produksi Rp107.250 Rp1.068.750

Unit produksi 10.000 100.000


Biaya per unit Rp 10.73 Rp 10.69

C. Keterbatasan Sistem Akuntansi Berdasarkan Fungsi

Apabila perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang kompetitif


mengadaptasi strategi baru untuk mencapai kesempurnaan dalam bersaing, sistem
akuntasi biaya mereka sering kali harus berubah agar dapat sejalan.

Sering kali organisasi mengalami gejala tertentu yang menunjukkan bahwa


sistem akuntansi biaya mereka telah ketinggalan jaman. Contoh gejala sistem
biaya yang ketinggalan jaman : hasil dari penawaran sulit dijelaskan, harga
pesaing tampak tidak wajar rendahnya ; margin laba sulit untuk dijelaskan. ;
produk yang sulit diproduksi menunjukka laba yang tinggi ; pelanggan tidak
mengeluh atas naiknya harga.

Biaya Overhead yang tidak berkaitan dengan Unit.

Dengan hanya menggunakan penggerak biaya aktivitas berdasarkan unit


untuk membebankan biaya ovehead yang tidak berkaitan dengan unit, akan
menciptakan distorsi banyak produk. Tingkat keparahannya tergantung pada
berapa proporsi keseluruhan biaya overhead yang ditunjukkan oleh biaya tingkat
non unit ini.

Keanekaragaman Produk

Keanekaragaman produk berarti bahwa produk mengkonsumsi aktivitas


overhead dalam proporsi yang berbeda – beda. Proporsi setiap aktivitas yang
dikonsumsi oleh suatu produk didefinisikan sebagai rasio konsumsi.

D. Perhitungan Biaya Produk Berdasarkan Aktivitas

Pembebanan overhead tradisional melibatkan dua tahap : pertama, baya


overhead dibebankan ke unit organisasi (pabrik atau departemen) dan kedua,
biaya overhead kemudian dibebankan ke produk. Seperti dalam sistem biaya
berdasarkan aktivitas, pertama-tama menelusuri biaya aktivitas dan kemudian
produk. Akan tetapi, dalam sistem biaya ABC menekankan penelusuran langsung
dan penelusuran penggerak (menekankan hubungan sebab-akibat), sedangkan
sisem biaya tradisional cenderung intensif lokasi (sangat mengabaikan hubungan
sebab-akibat)

Pengidentifikasian Aktivitas dan Atributnya

Kamus aktivitas mendaftar aktivitas-aktivitas dalam sebuah organisasi


bersamaan dengan atribut aktivitas yang penting. Atribut aktivitas adalah
informasi keuangan dan non keuangan yang menggambarkan aktivitas individual.
- Aktivitas primer adalah aktivitas yang dikonsumsi produk atau pelanggan
- Aktivitas sekunder adalah aktivitas yang dikonsumsi oleh aktivitas primer.

Pembebanan Biaya ke Aktivitas

Begitu aktivitas diidentifikasikan dan dijelaskkan, tugas berikunya adalah


menentukan berap banyak biaya untuk melakukan tiap aktivitas. Hal ini
membutuhkan identifikasi sumber daya yang dikonsumsi oleh tiap aktivitas.

Penggerak sumber daya adalah faktor-faktor yang mengukur pemakaian sumber


daya oleh aktivitas.

Pembebanan Biaya Aktivitas pada Aktivitas Lain.

Pembebanan biaya pada aktivitas menlengkapi tahap awal perhitungan


biaya berdasarkan aktivitas. Pada tahap berikutnya, aktivitas diklasifikasikan
sebagai primer dan sekunder. Jika terdapat aktivitas sekunder, maka tahap
berikutnya muncul. Pada tahap berikutnya, biaya aktivitas sekunder dibebankan
pada aktivitas-aktivitas yang memakai outputnya.

Pembebanan Biaya Pada Produk

Setelah biaya dari aktivitas primer ditentukan, maka biaya tersebut dapat
dibebankan pada produk dalam suau proporsi sesuai dengn aktivitas
penggunaannya, seperti dengan diukur oleh penggerak aktivitas. Pembebanan ini
diselesaikan dengan penghitungan suatu tarif aktivitas yang ditentukan terlebih
dahulu dan menglikan tarif ini dengan penggunaan aktual aktivitas.

E. Pengelompokan Aktivitas yang Homogen

Pembebanan biaya pada aktivitas lain (tahap lanjutan atau pembebanan


biaya pada produk dan pelanggan (tahap akhir) membutuhkan penggunaan tarif
aktivitas. Pada prinsipnya terdapat tarif aktivitas yang dihitung untuk tiap
aktivitas.

Proses Mengurangi Jumlah Tarif


Pengelompokan overhead didasarkan pada : mereka secara logis
berhubungan dan mereka meiliki rasio konsumsi yang sama terhadap semua
produk.Kumpulan dari biaya overhead yang berhubungan dengan masing-masing
kelompok aktivitas disebut kesatuan biaya sejenis.

Klasifikasi Secara Rinci Aktivitas

Pada pembentukan kumpulan aktivitas yang berhubungan, aktivitas


diklasifikasikan menjadi salah satu dari 4 kategori umum aktivitas berikut :

1) Tingkat unit, adalah aktivitas yang dilakukan setiap ali suatu unit diproduksi.
2) Tingkat batch, adalah aktivitas yang dilakukan setiap suatu batch produk
diproduksi.
3) Tingkat produk, adalah aktivitas yang dilakukan bila diperlukan untuk
mendukung berbagai produk yang diproduksi oleh perusahaan.
4) Tingkat fasilitas, adalah aktivitas yang menopang proses umum produksi
suatu pabrik.

Perbandingan dengan Perhitungan Biaya Berdasarkan Fungsi

Sistem berdasarkan aktivitas memperbaiki keakuratan perhitungan biaya


produk dengan mengakui bahwa banyak dari biaya overhead tetap, ternyata
bervariasi secara proporsional dengan perubahan selain volume produksi.

Perhitungan Biaya Pelanggan dan Pemasok Aktivitas

Sistem ABC juga dapat digunakan untuk menentukan keakuratan biaya


pelanggan dan pemasok. Pengetahuan akan biaya pelanggan dan pemasok dapat
menjadi informasi vital untuk memperbaiki tingkat laba suatu perusahaan.

Perhitungan Biaya Pelanggan Berdasarkan Aktivitas

Para pelanggan dapat memakai aktivitas penggerak pelanggan dalam


proporsi yang berbeda. Sumber-sumber dari keanekaragaman pelanggan meliputi
beberapa hal seperti frekuensi pesanan, frekuensi pengiriman, jarak geografis,
dukungan penjualan dan promosi.
Perhitungan Biaya Pelanggan versus Perhitunganh Biaya Produk

Pembebanan biaya dari cutomer service pada pelanggan, dilakukan dengan


cara yang sama untuk biaya produksi yang dibebankan pada produk.mbiaya
sumber daya yang dipakai dibebankan ke aktivitas, dan biaya aktivitas di
bebankan ke tiap pelanggan.

Perhitungan Biaya Pemasok Berdasarkan Aktivitas

Pemasok dapat mempengaruhi banyak aktivitas internal suatu perusahaan


dan secara signifikan meningkatkan biaya pembelian. Perhitungan biaya
berdasarkan aktivitas adalah kunci penelusuran biaya yang berhubungan dengan
pembelian , kualitas, keandalan, dan kinerja pengiriman hingga ke para pemasok.

Metodologi Perhitungan Biaya Pemasok

Aktivitas penggerak pemasok seperti pembelian, penerimaan ,


pemerikasaan komponen, pengerjaan ulang, dll dicatat dalam kamus aktifitas.
Biaya sumber daya yang dipakai dibebankan pada aktivitas ini, dan biaya aktivitas
dibebankan pada pemasok individual.

BAB V
Perhitungan Biaya Pesanan
Karakteritik Linkungan Perhitungan Biaya Pesanan
Karakteristik Lingkungan Pesanan dan Proses Perusahaan manufaktur dan
jasa dapat dibagi menjadi dua jenis utama: perusahaan pesanan ( job-order ) yang
memproduksi produk atau jasa yang unik, dan perusahaan proses yang
memproduksi produk atau jasa yang relatif homogen.

Produksi dan Perhitungan Biaya

Pesanan Perusahaan yang beroperasi dalam industri berdasarkan pesanan,


memproduksi banyak jenis jasa atau produk yang cukup berbeda antara yang satu
dengan yang lain. Perusahaan yang umumnya menggunakan sistem berdasarkan
pesanan adalah percetakan, konstruksi, pembuatan perabot, perbaikan mobil, dan
jasa medis. Fitur utama dari perhitungan biaya pesanan adalah biaya suatu
pesanan berbeda dengan pesanan lainnya dan harus ditelusuri secaara terpisah.
Pada sistem produksi berdasarkan pesanan, biaya-biaya diakumulasikan
berdasarkan pesanan kerja. Pesanan kerja ( job ) adalah suatu unit yang berbeda
atau serangkaian unit. Pendekatan untuk membebankan biaya ini dinamakan
sistem perhitungan biaya pesanan ( job order costing system ). Dalam suatu
perusahaan yang beroperasi berdasarkan pesanan, pengumpulan biaya per
pekerjaan menyediakan informasi penting bagi manajemen.

Produksi dan Perhitungan Biaya Proses

Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam industri berdasarkan proses,


memproduksi produk yang hampir sama atau sejenis secara besar-besaran. Hal
yang penting dalam sistem berdasarkan proses adalah satu unit produk identik
dengan biaya produk lainnya. Perusahaan jasa juga dapat menggunakan
pendekatan perhitungan biaya proses. Perhitungan biaya proses akan berjalan baik
jika produk relatif homogen, melewati serangkaian proses, dan menerima jumlah
biaya produksi yang hampir sama. Hal yang mendasar adalah sistem akuntansi
biaya seharusnya didesain agar sesuai dengan jenis operasi perusahaan. Sistem
perhitungan biaya pesanan dan proses sesuai dengan lingkungan produksi
berdasarkan pesanan murni dan proses murni. Akan tetapi, terdapat banyak
keadaan yang memungkinkan penggabungan kedua sistem perhitungan biaya ini.
Menghitung Biaya Per Unit dengan Menggunakan Perhitungan Pesanan

Biaya per unit dari suatu pekerjaan adalah total biaya bahan baku yang digunakan
dalam pekerjaan tersebut, tenaga kerja langsung yang digunakan , dan overhead
yang dibebankan dengan menggunakan satu atau lebih penggerak aktivitas.
Meskipun konsepnya sederhana, pada kenyataannya perhitungannya dapat sedikit
lebih rumit, karena adanya pencatatan. Perhatikan contoh berikut :

Anggaplah bahwa Stan Jhonson membentuk suatu perusahaan baru, Jhonson


Leathergoods dengan spesialisasi produksi barang – barang kulit berdasarkan
pesanan. Misalkan biaya bahan baku adalah $1.000, dan biaya tenaga kerja
langsung adalah $1.080 ($ 9 per jam, selama 120 jam). Apabila tarif overhead
yang dianggarkan adalah $2 per jam tenaga kerja langsung, maka overhead yang
dibebankan untuk pekerjaan ini adalah $240 ($2 per jam, selama 120 jam). Total
biaya ransel adalah $2.320, dan biaya per unitnya adalah $116, yang dihitung
sebagai :

Bahan baku langsung $1.000


Tenaga Kerja Langsung 1.080
Overhead 240
Total $2.320
Dibagi jumlah unit 20 :
Biaya per unit $ 116

Menulusuri Biaya Pesanan melalui Dokumen – Dokumen Sumber.

Lembar Biaya Pesanan


Lembar biaya pesanan disiapkan setiap kali pesanan kerja baru dimulai dan
merupakan bagian dari akun barang dalam proses dan dokumen utama untuk
menghitung semua biaya yang terkait pesanan tersebut. Nama atau nomor
pekerjaan dapat menjadi judul lembar biaya pesanan. Dalam sistem berdasarkan
pesanan, hal ini merupakan semua pekerjaan yang belum selesai saldo barang
dalam proses pada akhir bulan adalah jumlah semua lembar biaya pesanan untuk
semua pekerjaan yang belum tuntas.

Pada sistem akuntansi manual, lembar biaya pesanan merupakan suatu dokumen.
Dalam sistem akuntansi otomatis, lembar biaya biasanya berhubungan dengan
catatan pada arsip induk barang dalam proses. Kumpulan dari seluruh lembar
biaya pesanan disebut file barang dalam proses. Pada sistem manual, file tersebut
ditempatkan dalam lemari arsip, sedangkan pada sistem otomatis file ini disimpan
padda pita magnetis atau hard-disk secara elektronis. Pada sistem tersebut, lembar
biaya pesanan berfungsi sebagai pelengkap buku besar barang dalam proses.

Permintaan Bahan Baku

Apabila sistem akuntansinya terotomatisasi, penjualan ini ;angsung masuk


kedalam data pada terminal koputer, dengan menggunakan formulir permintaan
bahan baku sebagai dokumen sumber, dengan menggunakan formulir permintaan
bahan baku sebagai dokumen sumber. Program komputer selanjutnya
memasukkan biaya bahan baku langsung tersebut ke dalam catata setiap
pekerjaan.

Kartu Jam Kerja

Setiap hari pegawai perusahaan mengisi kartu jam kerja yang mnegindentifikasi
nama tingkat gaji dan jam kerja tiap pekerjaan. Kartu jam kerja ini dikumpulkan
dan dikirim ke departemen akuntansi biaya yang menggunakan informasi tersebut
untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung ke pekerjaan tertentu. Kartu jam kerja
hanya digunakan untuk tenaga kerja langsung.

Dokumen Sumber Lainnya


Seluruh lembar biaya pesanan perusahaan yang lengkap, dapatberfungsi sebagai
buku pembantu untuk persediaan barang jadi. Pada sistem akuntansi
terotomatisasi, proses ke arsip persediaan barang jadi.

Arus Biaya Pada Akun

Akuntansi untuk Bahan Baku

Bahan baku merupakan akun persediaan yang muncul dalam laporan laba rugi
dibawah Aktiva Lancar. Akun Persediaan juga berfungsi sebagai akun pengendali
untuk semua bahan baku. Jadi pembelian apapun akan meningkatkan akun bahan
baku

Akun Bahan Baku


Saldo Awal 0
Pembelian $2.500
Bahan baku langsung yg 1.500
digunakan
Saldo Akhir 1.000
Lembar biaya pesanan Lembar biaya pesanan
Pekerjaan: 20 ransel Pekerjaan: 10 tas kulit
Bahan baku langsung $1.000 Bahan baku langsung $500
Tenaga kerja langsung Tenaga kerja langsung
Overhead yang dibebankan Overhead yang dibebankan
Jumlah biaya Jumlah biaya
Jumlah unit 20 Jumlah unit 10
Biaya per unit Biaya per unit

Akuntansi untuk Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung yang dibebankan ke Barang dalam Proses. Ingatlah
bahwa biaya tenaga kerja hanya mencerminkan biaya tenaga kerja langsung.
Tenaga kerja tidak langsung dibebankan sebagai bagian dari overhead.

Upah yang di bayarkan


Jam tenaga kerja langsung 0
x tarif upah x $9
Jumlah tenaga kerja langsung $1.530
Lembar biaya pesanan Lembar biaya pesanan
Pekerjaan: 20 ransel Pekerjaan: 10 tas kulit
Bahan baku langsung $1.000 Bahan baku langsung 500
Tenaga kerja langsung 1.080 Tenaga kerja langsung 450
Overhead yang dibebankan Overhead yang dibebankan
Jumlah biaya Jumlah biaya
Jumlah unit +20 Jumlah unit +10

Biaya per unit Biaya per unit

Akuntansi Untuk Overhead

Dalam perhitungan biaya normal , biaya overhead bisa dibebankan dengan


menggunakan tarif overhead pabrik secara keseluruhan , tarif departemen , atau
tarif aktivitas. Prosedur yang umum adalah mencatat overhead actual di akun
pengendali overhead. Kemudian, pada akhir periode overhead actual
direkonsiliasi dengan overhead yang dibebankan dari variansinya ditutup pada
akun-akun terkait.

Biaya yagn dianggarkan untuk setiap kumpulan aktivitas dan permintaan yan
diharapkan atas setiap penggerak adalah sebagai berikut :

Pembelian $3.000 Pesanan pembelian 100

Permesinan $4.200 Jam Mesin 2.800

Lainlain $2.400 Jam Tenaga Kerja Langsung 4.800

Tarif berdasarkan aktivitas adalah


Tarif Pembelian = $3.000/100 = $30 per pesanan pembelian

Tarif Permesinan =$4.200/2.800 = $150 per mesin

Tarif lain – lain = $2.400/4.800 = $0,50 per jam tenaga kerja langsung

Pembebanan Overhead dengan Mengunakan Pendekatan Fungsi. Biaya-biaya


overhead dapat juga dibebankan dengan menggunakan tarif keseluruhan pabrkm
atau departemen. Umumnya, jam tenaga kerja langsung merupakan ukuran yang
digunakan untuk menghitung tarif keseluruhan pabrik dan tarif departemen
berdasarkan penggerak – pengerak tinkat unit seperti jam tenaa kerja langsung
jam mesin dan nilai bahan baku langsun.

Tarif Overhead $9.600/4.800 2 per jam tenaga kerja langsung.

Akuntansi untuk Biaya Overhead Aktual Overhead telah dibebankan pada


pekerjaan, akan tetapi bagaimana jika overhead aktual muncul? Untuk
mengilustrasikan bagaimana biaya overhead aktual dicatat, anggaplah bahwa
Jhonson Leathergood mengeluarkan biaya tidak langsung berikut selama bulan
Januari.

Pembayaran Sewa $200


Utilitas 50
Penyusutan Peralatan 100
Tenaga kerja tidak langsung 65
Total Biaya Overhead $415

Akuntansi untuk Barang Jadi


Setelah pekerjaan selesai , jumlah bahan baku langsung, tenaga kerja langsung ,
dan overhead yang di bebankan dijumlahkan untuk menghasilkan biaya produksi
suatu pekerjaan . Selanjutnya lembar biaya pekerjaan ini ditransfer ke file barang
jadi . Pada saat bersamaan , biaya pesanan yang telah diselesaikan , ditransfer dari
akun barang dalam proses ke akun barang jadi Penyelesaian suatu pekerjaan
merupakan langkah penting dalam arus biaya produksi. Biaya pekerjaan yang
diselesaikan harus dikeluarkan dari barang dalam proses, ditambahkan kedalam
barang jadi, dan akhirnya ditambahkan ke beban dalam laporan laba rugi. Untuk
memastikan keakuratan perhitungan biaya ini laporan harga produksi
dipersiapkan.

Akuntansi untuk Harga Pokok Penjualan

Pada perusahaan yang beroprasi berdasarkan pesanan unit produk dapat


diproduksi untuk pelanggan tertentu atau diproduksi dengan harapan dapat dijual
kemudian. Jika suatu pekerjaan dilakukan khusus untuk satu pelanggan, kemudian
dikirim kepada pelanggan, biaya barang jadi menjadi harga pokok penjualan.
Penutupan variansi overhead pada akun harga pokok penjualan umumnya hanya
dilakukan pada akhir tahun.

Akuntansi untuk Biaya Nonproduksi

Menurut definisi biaya produk tradisional, biaya – biaya ini merupakan biaya
periodik, dan tidakpernah dibebankan ke produk. Biaya tersebut bukanlah bagian
dari arus biaya produksi, tidak termasuk kategori overhead, dan diperlakukan
sebagai kategori yang benar benar terpisah.

Apendisk : Ayat Jurnal yang Berhubungan denan Perhitungan Biaya Pesanan

Mari kita ringkas berbagai transaksi yan muncul selama bulan Januari, untuk
Jhonson Leathergoods.
Ayat – ayat jurnal untuk setiap transaksi :

Bahan baku 2.500


Utang Usaha 2.500
Barang dalam proses 1.500
Bahan Baku 1.500
Barang dalam Proses 1.530
Utang Gaji 1.530
Barang dalam Proses 340
Pengendali Overhead 340
Pengendali Overgead 415
Utang Biaya Sewa 200
Utang Biaya Utilitas 50
Akumulasi Pemyusutan 100
Utang Gaji 65
Barang Jadi 2.320
Barang dalam Proses 2.320
Harga Pokok Penjualan 2.320
Barang Jadi 2.320
Piutang Usaha 3.480
Laba Penjualan 3.480
Harga Pokok Penjualan 75
Pengendali Overhead 75
BAB VI
Perhitungan Biaya Proses
Karakteristik Manufaktur Proses

Perhitungan biaya proses berfungsi dengan baik apabila produk-produk


yang relatif sejenis melalui proses berurutan dan menerima biaya produksi yang
hampir sama. Pabrik manufaktur yang besar, seperti pabrik kimia, makanan dan
ban mobil, menggunakan perhitungan biaya proses. Perhitungan biaya produk
yang lebih akurat dapat dicapai dengan mengakumulasi biaya bahan baku
berdasarkan batch. Dalam hal ini, tenag akerja dan overhead masih dapat dihitung
dengan proses, namun bahan baku dibebankan berdasarkan batch, dengan
menggunakan pendekatan perhitungan biaya pesanan biasa. Penggunaan
prosedur pesanan untuk membebankan biaya bahan baku ke produk, dan
pendekatan proses untuk membebankan biaya konversi, dikenal sebagai
perhitungan biaya operasional (operation costing).

Hal yang mendasar adalah bahwa sistem akuntansi biaya seharusnya


dirancang agar sesuai dengan jenis operasi produksi perusahaan. Sistem
perhitungan biaya pesanan dan proses sesuai dengan lingkungan produksi
berdasar pesanan murni dan proses murni. Akan tetapi, terdapat banyak keadaan
yang memungkinkan penggabungan kedua sistem perhitungan biaya. Dengan
mempelajari bentuk murni perhitungan biaya pesanan dan proses, kita dapat
mengembangkan kemampuan untuk memahami dan menggunakan bentuk
gabungan apa pun.

Tipe Manufaktur Proses

Dalam suatu perusahaan dengan sistem proses, unit-unit produksi


umumnya melalui rangkaian departemen manufaktur atau produksi; di tiap
departemen atau di tiap proses , suatu proses operasi akan membawa suatu produk
satu langkah lebih dekat dengan penyelesaian. Dalam tiap departemen , bahan
baku, tenaga kerja, dan overhead mungkin dibutuhkan. Saat penyelesaian proses
tertentu, barang yang setengah jadi dipindahkan ke departemen berikutnya.
Setelah melewati departemen terakhir, barang selesai diproduksi dan dipindahkan
ke gudang.

Proses berurutan (sequential processing) , unit-unit produksi harus


melalui satu proses sebelum mereka dapat dikerjakan dalam proses berikutnya.
proses paralel (parallel processing) , yaitu dua atau lebih proses berurutan
dibutuhkan untuk memproduksi suatu barang jadi. Unit-unit yang telah setengah
jadi (sebagai contoh, dua subkomponen) dapat dikerjakan secara simultan dalam
dua proses yang berbeda dan kemudian dibawa bersamaan dalam proses akhir
untuk penyelesaian.

Pemahaman bagaimana biaya unit dihitung, membutuhkan pemahaman atas arus


biaya produksi yang terjadi dalam perusahaan yang menggunakan perhitungan
biaya proses.

Bagaimana biaya mengalir melalui berbagai akun dengan perhitungan biaya


proses

Aliran biaya di bawah perhitungan biaya proses serupa dengan aliran biaya
pada perhitungan biaya pesanan. Bahan baku dibeli dan didebit pada akun bahan
baku. Bahan baku langsung yang digunakan untuk produksi, tenaga kerja
langsung, dan overhead yang dibebankan, dibebankan dalam akun barang dalam
proses. Dalam proses produksi dengan beberapa tahap proses, terdapat akun
barang dalam proses untuk tiap departemen atau proses. Barang-barang yang
diselesaikan dalam satu departemen keluar ke departemen berikutnya. Ketika unit-
unit telah diselesaikan dalam departemen atau proses terakhir, biaya mereka
dikreditkan ke barang dalam proses dan didebit ke barang jadi.
Akumulasi biaya dalam laporan produksi (production report)

Laporan produksi adalah dokumen yang meringkas aktivitas manufaktur


yang terjadi di suatu departemen dalam periode tertentu, dan mengandung
informasi biaya-biaya yang transfer masuk dari departemen sebelumnya, serta
biaya-biaya yang ditambahkan dalam departemen itu sendiri, seperti bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead.

Laporan produksi memberikan informasi tentang unit-unit produk yang


diproses secara fisik dalam sebuah departemen serta biaya produksi yang terkait
dengan unit-unit produk tersebut. Oleh karena itu, laporan produksi dibagi
menjadi; bagian informasi unit dan bagian informasi biaya. Bagian informasi unit
memiliki dua sub bagian utama: (1) unit untuk diperhitungkan dan (2) unit yang
telah dihitung. Bagian informasi biaya memiliki dua sub bagian utama: (1) biaya
untuk diperhitungkan dan (2) biaya yang telah diperhitung.

Laporan produksi menelusuri aliran unit melalui suatu departemen,


mengidentifikasi biaya yang dibebankan pada departemen, menampilkan
perhitungan biaya per unit, dan menyatakan pembagian biaya departemen pada
periode pelaporan.

Lima langkah dalam persiapan laporan produksi :

1. Analisis aliran unit secara fisik


2. Perhitungan unit-unit ekuivalen
3. Perhitungan biaya per unit
4. Penilaian persediaan (barang ditransfer keluar dan akhir barang dalam
proses)
5. Rekonsiliasi biaya
Laporan produksi yang disiapkan menurut metode FIFO memisahkan biaya
awal barang dalam proses dari biaya periode berjalan. Persediaan awal barang
dalam proses diasumsikan untuk diselesaikan dan ditransfer keluar terlebih
dahulu. Biaya dari persediaan awal barang dalam proses tidak disatukan dengan
biaya periode berjalan, dalam perhitungan biaya per unit. Sebagai tambahan, unit
produksi ekuivalen tidka meliputi pekerjaan yang dilakukan dalam periode
sebelumnya.

Dampak persedian barang dalam proses pada perhitungan biaya proses

Perhitungan biaya per unit pada pekerjaan yang dilakukan pada suatu periode
adalah bagian penting dari laporan produksi. Biaya per unit ini dibutuhkan untuk
2 hal: menghitung biaya barang yang ditransfer keluar dari departemen dan
menghitung nilai akhir persediaan barang dalam proses.

Unit produksi ekuivalen adalah unit-unit terselesaikan yang diproduksi


dengan seluruh usaha manufaktur yang dilakukan selama periode berjalan. Jumlah
unit secara fisik dikali dengan presentase penyelesaian, untuk menghitung unit
ekuivalen. Terdapat dua pendekatan untuk menangani biaya persediaan awal
barang dalam proses. Metode perhitungan biaya rata-rata tertimbang
menggabungkan biaya persediaan awal dengan biaya periode berjalan, untuk
menghitung biaya per unit. Metode perhitungan biaya FIFO memisahkan unit-unit
dalam persediaan awal, dari unit-unit yang diproduksi selama periode berjalan.

Laporan produksi meringkas aktivitas manufaktur yang dilakukan dalam


suatu departemen pada periode terkait. Laporan ini memperlihatkan informasi
mengenai aliran unit secara fisik, unit ekuivalen, biaya per unit dan pembagian
biaya produksi yang terkait dengan periode berjalan.

Keberadaan beberapa input dan departemen

Pembebanan input produksi tidak seragam membutuhkan penetapan


presentase terpisah tingkat penyelesaian dari setiap input. Jadi, kondisi ini
membutuhkan perhitungan unit ekuivalen dan biaya per unit yang terpisah. Jika
suatu perusahaan memiliki lebih dari satu departemen pemrosesan, output suatu
departemen menjadi bahan baku departemen pemrosesan berikutnya. Metode
yang biasanya dipakai adalah memperlakukan unit yang ditransfer masuk dan
biaya-biaya yang dibawa mereka, sebagai bentuk lain dari bahan baku.
BAB VII
Alokasi Biaya Departemen Pendukung

Alokasi biaya merupakan biaya-biaya yang memberikan manfaat bersama,


yang terjadi ketikasumber daya yang sama digunakan dalam keluaran dua atau
lebih jasa atau produk,disebut sebagai biaya bersama (commont cost).

Jenis Jenis Departemen :


1. Departemen produksi (producing departments)
Departemen yang mengerjakan produksi yang diproduksi dan secara langsung
bertanggung jawab pada pembuatan produk atau jasa yang dijual pada
pelanggan.
2. Departemen pendukung (supporting departments)
Menyediakan pelayanan pendukung yang diperlukan oleh departemen
produksi. Departemen ini berhubungan secara tidak langsung dengan suatu
jasa atau produk organisasi tersebut.

Tujuan Alokasi

Tujuan-tujuan utama alokasi biaya departemen pendukung ke departemen


produksi yang telah diidentifikasi oleh IMA adalah:

1. Memperoleh harga yang wajar dan saling menguntungkan.


2. Menghitung tingkat harga lini produk.
3. Memperkirakan pengaruh ekonomi dari perencanaan dan pengendalian.
4. Menilai persediaan.
5. Memotivasi para manajer.

Jenis – Jenis Dasar Alokasi

Departemen produksi membutuhkan jasa pendukung, oleh sebab itu,


biaya departemen pendukung ditimbulkan oleh aktivitas departemen produksi.
Faktor-faktor penyebabnya adalah variable atau aktivitas dalam departemen
produksi,yang menyebabkan munculnya biaya jasa pendukung. Dalam memilih
dasar pengalokasian biaya departemen pendukung, berbagai usaha harus
dilakukan untuk mengidentivikasi faktor penyebab yang sesuai (penggerak
biaya). Menggunakan faktor penyebab akan menghasilkan biaya produk yang
lebih akurat. Selanjutnya, jika faktor penyebab diketahui, para manajer dapat
mengontrol konsumsi jasa pendukung dengan lebih baik.

Mengalokasikan Biaya suatu Departemen ke Departemen Lain

1. Tarif pembebanan tunggal.


Beberapa perusahaan lebih suka menggunakan tarif pembebanan tunggal. Jika
menggunakan tarif pembebanan tunggal, biaya tetap akan dikombinasikan
dengan perkiraan biaya variabel. Biaya total dibagi dengan perkiraan untuk
mendapatkan tarif. Sehingga penggunaan tarif tunggal mengakibatkan biaya
tetap diperlukan seakan-akan biaya tersebut merupakan biaya variabel.
Contoh :
 Hamilton dan Barry mengembangkan departemen foto copy sendiri untuk
melayani tiga departemen produksinya (audit, pajak, dan konsultan
menajemen system).
 Biaya departemen foto copy termasuk biaya tetap sebesar $26.190 biaya
tetep per tahun (upah sewa dan mesin foto copy) dan $0,023 biaya variabel
(kertas dan tinta)
 Estimasi penggunaan (kertas) ketiga departemen adalah :
Departeman audit = 94.500 lembar
Departemen pajak = 67.500 lembar
Departemen konsultan= 108.000 lembar
Total = 270.000 lembar
 Total Biaya = biaya tetap + biaya variabel
= $26.190 + (270.000 x $0,023)
= $32.400
 Tarif /lembar foto copy = $32.400 / 270.000 = $0,12/lembar
 Jumlah dibebankan ke departemen produksi merupakan fungsi jumlah
difotokopi.
 Berikut penggunaan aktual dan total biaya dibebankan ke masing-masing
departemen:

Jumlah Lembar Pembebanan/Lemba Total


r Pembebanan
Audit 92.000 $0.12 $11.040
Pajak 65.000 $0.12 $7.800
Konsultan 115.000 $0.12 $13.800
Total 272.000 $32.640

2. Tarif pembebanan ganda.


Jika tarif ganda digunakan, maka suatu tarif terpisah dihitung untuk tiap tipe
sumber daya berdasarkan pada faktor penyebab. Kemudian, penggunaan
aktual tiap tipe faktor penyebab dikalikan dengan tarif yang sesuai untuk
mendapatkan jumlah biaya departemen pendukung yang dialokasikan.
Pengalokasian biaya tetap mengikuti prosedur tiga langkah :
a. Penetapan biaya tetap yang di anggarkan.
b. Perhitungan rasio proporsi, dengan rumus;
Rasio proporsi = Jumlah masing-masing depatemen : total
c. Pengalokasian, dengan rumus;
Alokasi = Rasio proporsi x Biaya tetap yang di anggarkan

Contoh:

 Untuk kasus Hamilton dan Barry :


Jumlah % yang Biaya tetap Bag.
Fotokopi difotokopi Departemen
dianggarkan atas biaya
tetap
Audit 94.500 35 $26.190 $9.166,5
Pajak 67.500 25 $26.190 $6.547,5
Konsultan 108.000 40 $26.190 $10.476
Total 270.000 100 $26.190

 Perhitungan rasio proporsi, tarif variabel $0.023 per lembar

Jumlah Biaya tetap Biaya variabel Total


Fotokopi $0.023/lembar Pembebanan
dianggarkan
Audit 94.500 $9.166,5 $2.173,5 $11.340
Pajak 67.500 $6.547,5 $1.552,5 $8.100
Konsultan 108.000 $10.476 $2.484 $12.960
Total 270.000 $26.190 $6.210 $32.400

 Penggunaan aktual

Jumlah x Tarif + Alokasi = Biaya


Fotokopi Variabel Tetap dialokasikan
Audit 92.000 $0.023 $9.166,5 $11.282.5
Pajak 65.000 $0.023 $6.547,5 $8.042.5
Konsultan 115.000 $0.023 $10.476 $13.121
Total 272.000 $26.190 $32.446

Metode Alokasi Biaya Departemen Pendukung

1. Metode Langsung (direct method)


Tidak ada biaya dari satu departemen pendukung yang dialokasikan ke
departemen pendukung lainnya. Jadi, tidak ada interaksi antar departemen
pendukung yang diakui.
Contoh :

Departemen Pendukung Departemen Produksi


Listrik Pemeliharaan Penggerindaan Peraktitan

Biaya lngsung $250.000 $160.000 $100.000 $60.000

Aktivitas normal :
       Killowat-jam - 200.000 600.000 200.000
       Jam pemeliharaan 1.000 - 4.500 4.500

Contoh Perhitungan Metode Alokasi Langsung:

Langkah 1 Menghitung Rasio Alokasi


Penggerindaan Peraktitan
Listrik : 600.000 0,75 -
(600.000 + 200.000)
200.000 - 0,25
(600.000 + 200.000)
Pemeliharaan : 4.500 0,50 -
(4.500 + 4.500)
4.500 - 0,50
(4.500 + 4.500)

Langkah 2 Alokasi Biaya Departemen Pendukung Dengan


Menggunakan Rasio Alokasi
Departemen Pendukung Departemen Produksi
Listrik Pemeliharaan Penggerindaan Perakitan
Biaya Langsung $250.000 $160.000 $100.000 $60.000
     Listrik (250.000)       - 187.500 62.500
     Pemeliharaan - (160.000) 80.000 80.000

$ 0 $202.500
$0 $367.500

2. Metode Alokasi Berurutan (sequential / step method)


Metode berurutan tidak secara penuh mengakui interaksi departemen
pendukung. Alokasi biaya dilakukan secara tahap demi setahap mengikuti
prosedur penetapan peringkat yang ditentukan terlebih dahulu.
Alokasi dengan metode berurutan di dapatkan dengan langkah pertama
menghitung rasio alokasi. Perhatikan bahwa rasio alokasi untuk departemen
pemeliharaan mengabaikan penggunaan oleh departemen listrik karena
biayanya tidak dapat dialokasikan ke departemen pendukung. Langkah kedua
mengalokasikan biaya departemen pendukung dengan menggunakan rasio
alokasi yang dihitung pada langkah pertama. Perhatikan bahwa $50.000 dari
biaya departemen listrik dialokasikan ke departemen pemeliharaan. Hal ini
mencerminkan kenyataan bahwa departemen pemeliharaan menggunakan 20
persen output departemen listrik. Sebagai akibatnya, biaya oporasi
departemen pemeliharaan naik dari $160.00 jadi $210.000.Contoh:

Langkah 1 Menghitung Rasio Alokasi


Pemeliharaan Penggerindaan Perakitan
Listrik : 200.000 0,20 - -
(200.000 + 600.000 + 200.000)
600.000 - 0,60 -
(200.000 + 600.000 + 200.000)
200.000 - - 0,20
(200.000 + 600.000 + 200.000)
Pemeliharaa 4.500 - 0,50 -
n: (4.500 + 4.500)
4.500 - - 0,50
(4.500 + 4.500)

Langkah 2 Alokasi Biaya Departemen Pendukung Dengan


Menggunakan Rasio Alokasi
Departemen Pendukung Departemen Produksi
Listrik Pemeliharaan Penggerindaan Perakitan
Biaya Langsung $250.000 $160.000 $100.000 $60.000
     Listrik (250.000) 50.000 150.000 50.000
     Pemeliharaan - (210.000) 105.000 105.000
$0 $ 0 $355.000 215.000

3. Metode Timbal Balik (resiprokal)


Metode ini mengakui semua interaksi di antara deprtemen pendukung.
Menurut metode ini salah satu departemen pendukung menggunakan angka
departemen lain dalam menentukan total biaya setiap departemen pendukung
dimana total biaya mencerminkan interksi antara departemen pendukung.
Jadi, total biaya yang baru dari departemen pendukung dialokasikan ke
departemen produksi.
Total biaya departemen pendukung. Total biaya pendukung adalah jumlah
dari biaya langsung ditambah proposisi biaya yang diterima dari departemen
pendukung lainnya. Persamaan biaya untuk setiap departemen pendukung
dapat diperlihatkan sebagai berikut
P = Biaya langsung + Bagian dari biaya pemeliharaan
= $250.000 + 0,10M (persamaan biaya listrik) (7.1)
M = Biaya langsung + Biaya dari baya listrik
= $160.000 + 0,20P (persamaan biaya pemeliharaan) (7.2)
Data untuk mengilustrasikan metode timbal balik

Departemen Pendukung Departemen Produksi


Listrik Pemeliharaan Penggerindaan Perakitan
Biaya Langsung:
   Tetap $200.000 $100.000 $80.000 $50.000
   Varabel 50.000 60.000 20.000 10.000
       Total $250.000 $160.000 $100.000 $60.000
Aktivitas Normal
   Kilowatt-jam - 200.000 600.000 200.000
   Jam pemeliharaan 1.000 - 4.500 4.500
Proporsi Output yang Digunakan oleh Departemen
Listrik Pemeliharaan Penggerindaan   Perakitan
Rasio Alokasi:
    Listrik - 0,20 0,60 0,20
    Pemeliharaan 0,10 - 0,45 0,45

Persamaan biaya listrk (7.1) dan persamaan biaya pemeliharaan (7.2) dapat
diselesaikan secara simultan untuk menghasilkan total biaya setiap
departemen pendukung. Dengan persamaan ;
M = $160.000 + 0,20 ($250.000 + 0,10M)
M = $160.000 + $50.000 + 0,02 M
0,98M = $210.000
M = $214.286
Dengan mensubsidikan niai untuk M ini kepersamaan 7.1 dihasilkan total
biaya untuk listrik.
P = $250.000 + 0.10 ($214.286)
= $250.000 + $21.429
= $271.429

Alokasi Departemen Produksi. Setelah total biaya setiap departemen


pendukung diketahui, alokasi kedepartemen produksi dapat diketahui.
Alokasi ini, berdasarkan proporsi output yang digunakan oleh setiap
departemen produksi. Total biaya yang dialokasikan kedepartemen produksi
(dari listrik dan pemeliharaan) sama dengan $410.000, yaitu total biaya
langsung dari dua depatemen pendukung ($250.000 + $160.000).

Departemen Pendukung Departemen Produksi


Listrik Pemeliharaan Pengasahan Perakitan
Biaya Langsung $250.000 $160.000 $100.000 $60.000
Listrik (271.429) 54.286 162.857 54.286
Pemeliharaan 21.429 (21.429) 96.429 96.429
   Total $ 0
$ 0 $359.286 $210.715

Tarif Overhead Departemen Dan Perhitungan Biaya Produk

Tarif biaya overhead dihitung dengan menembahkan biaya pendukung


yang dialokasikan ke biaya overhead yang secara langsung dapat ditelusuri pada
departemen produksi dan membaginya dengan beberapa ukuran aktivitas, seperti
jam tenaga kerja langsung atau jam mesin. Contoh :

Tarif overhead = $355.000


pengesahaan
71.000  jam Mesin
= $ 5 per jam mesin
Dengan cara yang sama, total biaya overhead departemen perakitan
sebesar $ 215.000, dan diasumsikan tingkat aktivitas normal sebesar 107.500 jam
tenaga kerja, maka tarif biaya overhead di departement perakitan adalah:

Tarif overhead perakitan = $215.000


107.500 jam tenaga kerja
= $ 2 per jam tenaga kerja
Dengan menggunakan tarif – tarif ini, biaya produk per unit dapat ditentukan.
Sebagai gambaran, anggaplah bahwa suatu produk membutuhkan dua jam mesin
pengasahan dan satu jam perakitan untuk satu unit yang diproduksi. Biaya
overhead yang dibebankan ke satu unit produk ini menjadi $12 [(2 X $ 5) + (1X $
2)]. Jika produk yang sama menggunakan bahan baku senilai $ 15 dan tenaga
kerja sebesar $ 6 (ditotal dari Pengesahan dan Perakitan), maka biaya total per
unit adalah $ 33 ($ 12 + $ 15 + $ 6).

Alokasi Biaya Patungan

Produk patungan (joint product) adalah dua atau lebih produk yang
diproduksi secara simultan dengan proses yang sama hingga pada titik
”pemisahan”. Titik pemisahan (split off point) adalah titik yang produk
patungannya menjadi terpisah dan bisa diidentifikasi.

1. Akuntansi untuk Biaya Produk Patungan


a. Metode Unit Fisik
b. Metode Nilai Penjualan Saat Pemisahan
c. Metode Nilai Bersih Yang Dapat Direalisasikan
d. Produk Sampingan
Proses Produk patungan menghasilkan output yang terdiri atas dua atau lebih
produk yang di produksi secara simultan. Produk sampingan (by products)
memiliki nilai penjualan yang relatif kurang signifikan sehingga tidak
dimasukkan kedalam biaya produk patungan.
BAB VIII
Anggaran Berdasarkan Fungsi dan Aktivitas
Anggaran, Perencanaan dan Pengendalian

Perencanaan adalah pandangan ke depan untuk melihat tindakan apa yang


seharusnya dilakukan agar dapat mewujudkan tujuan-tujuan tertentu.
Pengendalian adalah melihat ke belakang, memutuskan apakah yang sebenarnya
telah terjadi dan membandingkannya dengan hasil yang direncanakan
sebelumnya.

Komponen utama dari perencanaan adalah anggaran, yaitu rencana


keuangan untuk masa depan, rencana tersebut mengidentifikasi tujuan dan
tindakan yang diperlukan untuk mencapainya.

Sistem anggaran memberikan beberapa kelebihan untuk suatu organisasi :

1. Memaksa para manajer untuk melakukan perencanaan


2. Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki pembuatan
keputusan
3. Menyediakan standar untuk evaluasi kinerja
4. Memperbaik komunikasi dan koordinasi

Mempersiapkan Anggaran Induk

• Anggaran induk (master budget), adalah rencana keuangan komprehensif bagi


organisasi secara keseluruhan.
• Anggaran kontinu (continuous budge) adalah anggaran untuk 12 bulan.

Mengarahkan dan mengkoordinasi


Sebagian besar organisasi mempersiapkan anggaran induk untuk tahun
depan pada empat atau lima bulan terakhir tahun berjalan.Komite anggaran
meninjau anggaran,menyediakan petunjuk kebijakan dan tujuan
anggaran,menyelesaikan perbedaan yang timbul saat anggaran
dipersiapkan,menyetujui anggaran akhir dan mengawasi kinerja actual
organisasi.Direktur utama menunjuk anggota-anggota komite yang terdiri dari
direktur utama,wakil direktur utama dan kontroler.

Komponen-Komponen Utama Anggaran Induk

• Anggaran Operasional (Operational Budget),


Mendiskripsikan aktivitas yang menghasilkan pendapatan bagi perusahaan :
penjualan, produksi, dan persediaan barang jadi. Hasil akhir adalah suatu
proforma atau perkiraan laporan laba rugi.
• Anggaran Keuangan (Financial Budget), merinci aliran masuk dan keluar kas
serta posisi keuangan secara umum. Oleh karena banyak aktivitas keuangan
yang tidak dapat diketahui hingga anggaran operasional diketahui.

Mempersiapkan Anggaran Operasional

Anggaran operasional terdiri dari perkiraan laporan laba rugi dan disertai
dengan laporan pendukung berikut :

1. Anggaran Penjualan

Adalah proyeksi yang disetujui oleh komite anggaran, yang menjelaskan


penjualan yang diharapkan dalam satuan unit dan uang. Oleh karena anggaran
penjualan adalah dasar bagi semua anggaran operasional lainnya dan sebagian
besar dari anggaran keuangan, maka anggaran penjualan yang seakurat mungkin
sangatlah penting.
Laporan I
Texas Rex, Inc.
Anggaran Penjualan
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2006

Kuartal
  1 2 3 4 Tahun
Unit 1.000 1.200 1.500 2.000 5.700
Harga per
x Rp10 x Rp10 x Rp10 x Rp10 x Rp10
unit
Anggaran
Rp10.000 Rp12.000 Rp15.000 Rp20.000 Rp57.000
Penjualan

2. Anggaran Produksi

Menjelaskan berapa banyak unit harus diproduksi untuk memenuhi


kebutuhan penjualan dan memenuhi kebutuhan persediaan akhir. Guna
menghitung unit yang akan diproduksi, dibutuhkan penjualan unit dan unit untuk
persediaan awal dan akhir barang jadi :

Unit yang akan diproduksi =Perkiraan penjualan unit + Unit dalam


persediaan akhir – Unit dalam persediaan awal

Anggaplah bahwa kebijakan perusahaan mensyaratkan 20 persen penjualan


kuartal berikutnya dari persediaan akhir, dan persediaan awal kaos tersebut untuk
kuartal pertama tahun berjalan adalah 180.
Laporan 2
Texas Rex, Inc.
Anggaran Produksi
Untuk Tahun berakhir 31 Desember 2006

Kuartal  
  1 2 3 4 Tahun
Penjualan (Laporan 1) 1.000 1.200 1.500 2.000 5.700
Persediaan akhir 240 300 400 200* 200
Total kebutuhan 1.240 1500 1.900 2.200 5.900
Persediaan awal -180 -240 -300 -400 -180
Unit  diproduksi 1.060 1.260 1.600 1.800 5.720

Kita melihat bahwa TEXAS REX, INC. mengantisipasi penjualan sebanyak


1.000 kaos. Sebagai tambahan, perusahaan menginginkan adanya 240 kaos
dalam persediaan akhir di akhir kuartal pertama (0,20 x 1.200). Jadi 1.240 kaos
dibutuhkan selama kuartal pertama. Darimana 1.240 kaos diperoleh? Persediaan
awal 180 kaos, sehingga tinggal 1.060 kaos yang akan diproduksi selama kuartal
pertama.

Hal – hal penting yang harus diperhatikan :

• Anggaran produksi dinyatakan dalam bentuk unit.


• Persediaan awal untuk kuartal selalu sama dengan persediaan akhir kuartal
sebelumnya.
• kolom tahun bukanlah hanya berupa penambahan jumlah keempat kuartal
tersebut.
Dalam kuartal kedua, persediaan awal adalah 240 kaos, yang identik dengan
persediaan akhir kuartal yang diinginkan. Persediaan akhir yang diinginkan untuk
tahun tersebut adalah 200 kaos yang sama dengan persediaan akhir yang
diinginkan untuk kuartal keempat. Persediaan awal untuk tahun tersebut adalah
180 kaos, yang merupakan persediaan awal kuartal pertama.

3. Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung

Menyatakan jumlah dan biaya bahan mentah yang dibeli tiap periode,
jumlahnya tergantung pada perkiraan penggunaan bahan baku dalam produksi dan
persediaan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.

Pembelian =

Bahan baku langsung yang dibutuhkan untuk produksi + bahan baku langsung
yang diinginkan dalam persediaan akhir – Bahan baku langsung dalam
persediaan awal

Jumlah bahan baku langsung yang dibutuhkan untuk produksi tergantung


pada jumlah unit yang diproduksi. Anggaplah bahwa logo kaos TEXAS REX,
INC. membutuhkan dua tipe bahan mentah : kaos polos berbiaya Rp 3 dan tinta
(untuk cetakan) berbiaya Rp 0,20 per ons. Untuk setiap unit, pabrik membutuhkan
1 kaos dan 5 ons tinta untuk tiap kaos berlogo yang diproduksi. Kemudian, jika
TEXAS REX, INC. ingin memproduksi 1.060 kaos dalam tinta ( 5 ons x 1.060
kaos)

Jumlah bahan baku langsung dalam persediaan ditentukan oleh kebijakan


persediaan perusahaan. Kebijakan TEXAS REX, INC. adalah memiliki 10 % dari
kebutuhan produksi bulan berikutnya, dalam persediaan akhir mereka. Asumsikan
bahwa pabrik memiliki 58 kaos polos dan 390 ons tinta pada 1 Januari. Salah satu
anggaran pembelian bahan baku langsung untuk TEXAS REX, INC. disajikan
dalam Figur berikut.
Laporan 3
Tex Rex, Inc.
Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2006

Kuartal
Kaos Polos 1 2 3 4 Tahun
Penjualan (Laporan 2) 1.060 1.260 1.600 1.800 5.720
Bahan baku langsung per unit x        1 x      1 x        1 x        1  x        1
Persediaan akhir yang
diharapkan 126 160 180 106* 106
Total Kebutuhan 1.186 1.420 1.780 1.906 5.826
Persediaan awal -58 -126 -160 -180 -58
Bahan baku langsung yang
dibeli 1.128 1.294 1.620 1.726 5.768
Biaya per ons bahan x   Rp 3 x Rp 3 x   Rp 3 x   Rp 3 x   Rp 3
Total biaya pembelian BB.L Rp3.384 Rp3.882 Rp4.860 Rp5.178 Rp17.304

Perhatikan seberapa persis anggaran pembelian bahan baku langsung dengan


anggaran produksi. Mari kita telaah kuartal pertama dalam laporan tersebut.
Diperlukan 1 kaos polos untuk tiap logo, sehingga 1.060 kaos berlogo yang
diproduksi dikalikan dengan angka 1 untuk memperoleh jumlah kaos polos yang
diperlukan untuk produks. Kemudian persediaan akhir yang diharapkan, 126
( 10% dari produksi kuartal berikutnya yang dibutuhkan) ditambahkan. Perhatikan
bahwa 1.186 kaos polos dibutuhkan selama kuartal pertama. Dari total ini , 58
kaos sudah dalam persediaan awal, artinya sisa sebanyak 1.128 kaos harus dibeli.
Mengkalikan 1.128 kaos polos dengan biaya masing-masing sebesar Rp 3,-,
memberikan perkiraan biaya sebesar Rp 3.384 untuk pembelian kaos polos pada
kuartal pertama tahun tersebut.
4. Anggaran Tenaga Kerja Langsung

Menunjukkan total jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan dan biaya
yang berhubungan dengan jumlah unit dalam anggaran produksi. Anggaran Jam
tenaga kerja langsung ditentukan oleh hubungan antara tenaga kerja dan
outputnya.

Jika suatu batch 100 kaos berlogo membutuhkan 12 jam tenaga kerja
langsung, maka waktu tenaga kerja langsung per kaos berlogo adalah 0,12
jam.Tarif upah (Rp 10 per jam) adalah upah rata-rata yang dibayarkan pada
tenaga kerja langusng yang berhubungan dengan produksi kaos.

Laporan 4
Tex Rex, Inc.
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2006

Kuartal  
  1 2 3 4 Tahun
Penjualan (Laporan 2) 1.060 1.260 1.600 1.800 5.720
Jam Tenaga Kerja Langsung
x  0,12 x   0,12 x   0,12 x   0,12 x   0,12
per unit (jam)
Total jam yang dibutuhkan 127,2 151,2 192 216 686,4
Rata-rata upah per jam x Rp 10 x Rp 10 x Rp 10 x Rp 10 x Rp 10
Total biaya tenaga kerja Rp1.27 Rp1.51 Rp1.92 Rp2.16 Rp6.86
langsung 2 2 0 0 4

5. Anggaran Overhead
Menunjukkan biaya yang diharapkan dari semua komponen produksi tidak
langsung. Tidak seperti bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, dalam
komponen overhead tidak terdapat hubungan input-output yang telah tersedia
untuk diidentifikasi.

Sebagai contoh, anggaplah bahwa dua kesatuan biaya overhead dibuat, satu
untuk overhead aktivitas berubah sesuai dengan jam tenaga kerja langsung, dan
satunya untuk semua aktivitas lainnya, yang bersifat tetap. Tarif overhead variabel
adalah Rp 5 per jam tenaga kerja langsung; overhead tetap dianggarkan RP 6.580
(Rp1.645 per kuartal).

Laporan 5
Tex Rex, Inc.
Anggaran Overhead
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2006

Kuartal  
  1 2 3 4 Tahun
Jam Tenaga Kerja
Langsung
127,2 151,2 192 216 686,4
      yang dianggarkan
(Laporan 4)
Tarif overhead variabel x Rp 5 x Rp 5 x Rp 5 x Rp 5 x Rp 5
Overhead variabel yang
Rp636 Rp756 Rp960 Rp1.080 Rp3.432
dianggarkan
Overhead tetap yang
1.645 1.645 1.645 1.645 6.580
dianggarkan*
      Total overhead Rp2.281 Rp2.401 Rp2.605 Rp2.725 Rp10.012

*Termasuk Rp 540 penyusutan dalam tiap kuartal

6. Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi

Memberikan informasi yang dibutuhkan untuk neraca dan juga bertindak


sebagai input penting untuk persiapan anggaran harga pokok penjualan. Guna
mempersiapkan anggaran ini, biaya per unit untuk memproduksi harus dihitung
dengan menggunakan informasi dari Laporan 3, 4, dan 5.

Laporan 6
Tex Rex, Inc.
Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2006
Penghitungan biaya per unit :
                                Bahan baku langsung (Rp 3 + Rp 1)                     Rp. 4,00
Tenaga kerja langsung (0,12 jam @ Rp 10 )                             1,20
                                Overhead:
Variabel (0,12 jam @ Rp 5)                                                                  0,60
                                Tetap (0,12 jam @ Rp 9,59)*                                       1,15**
                                Total biaya per unit                                                  Rp.6,95
* Overhead yang dianggarkan (Laporan 5)

Jam tenaga kerja langsung yang dianggarkan (Laporan 4) = Rp 6.580 / 686,4 =


Rp 9,59

7. Anggaran Harga Pokok Penjualan

Mengungkapkan harga yang diharapkan untuk barang yang akan dijual.


Anggaran dapat dipersiapkan dengan menggunakan laporan 3, 4, 5, dan 6.
Laporan harga pokok penjualan adalah laporan terakhir yang diperlukan sebelum
anggaran laporan laba rugi dapat dipersiapkan. Laporan 7 menggunakan anggapan
bahwa persediaan awal barang jadi bernilai Rp 1.251

Laporan 7
Tex Rex, Inc.
Anggaran Harga Pokok Penjualan
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2006
Bahan baku langsung yang digunakan (Laporan 3)* Rp 22.880
Tenaga kerja langsung yang digunakan (Laporan 4) 6.864
Overhead (Laporan 5) 10.012
Harga pokok produksi yang dianggarkan Rp 39.756
Barang jadi awal 1.251
Barang yang tersedia untuk dijual Rp 41.007
Barang jadi akhir (Laporan 6) (1.390)
Harga pokok penjualan yang dianggarkan Rp 39.617
* Produksi yang dibutuhkan = (5.720 kaos polos x Rp 3 ) + (28.600 ons tinta x
Rp 0,20)

8. Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi

Menguraikan pengeluaran yang direncanakan untuk aktivitas non produksi.

Laporan 8
Tex Rex, Inc.
Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2006

Kuartal
  1 2 3 4 Tahun
Penjualan per unit 1.000 1.200 1.500 2.000 5.700
      yang direncanakan (Laporan 1)
x x x x
Beban penjualan dan administrasi x Rp0,10 Rp0,10 Rp0,10 Rp0,10 Rp0,10
Per unit variabel
         Total beban variabel Rp100 Rp120 Rp150 Rp200 Rp570
Pengeluaran tetap penjualan dan
adm.
Rp1.42 Rp1.42 Rp1.42 Rp1.42
        Gaji Rp1.420 0 0 0 0
        Utilitas 50 50 50 50 50
        Iklan 100 200 300 500 1.100
        Penyusutan  150 150 150 150 600
        Asuransi - - 500 - 500
Rp1.82 Rp2.42 Rp2.12 Rp8.08
Rp1.720
Total beban tetap 0 0 0 0
Rp1.94 Rp2.57 Rp2.32 Rp8.65
Rp1.820
Total beban penjualan & adm. 0 0 0 0

9. Laporan Laba Rugi yang Dianggarkan

Laba operasional (operational income) tidak sama dengan laba bersih


perusahaan. Untuk mendapatkan penghasilan bersih, beban bunga dan pajak
harus dikurangkan dari laba bersih. Pengurangan beban bunga diambil dari
anggaran kas yang ditunjukkan dalam Laporan 10. Utang pajak tergantung pada
hukum pajak yang berlaku.

Laporan 8

Tex Rex, Inc.


Laporan Laba Rugi yang Dianggarkan
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2006
Penjualan (Laporan 1) Rp 57.000
Harga Pokok Penjualan (Laporan 7) ( 39.617)
Marjin kotor Rp 17.383
Beban penjualan & administrasi (Laporan 8) (8.650)
Laba operasional Rp 8.733
Beban bunga (Laporan 10) (60)
Pendapatan sebelum pajak penghasilan Rp 8.673
Pajak penghasilan (Laporan 10) (2.550)
Laba bersih Rp 6.123

Mempersiapkan Anggaran Keuangan


Anggaran yang tersisa dalam anggaran induk adalah anggaran keuangan.
Anggaran keuangan yang biasanya disiapkan adalah :

1. Anggaran kas
2. Anggaran neraca
3. Anggaran untuk pengeluaran modal

Menggunakan Anggaran Untuk Evaluasi Kinerja

Agar anggaran dapat digunakan dalam evaluasi kinerja yang pertama harus
diperhatikan adalah menetapkan bagaimana jumlah yang dianggarkan seharusnya
dibandingkan dengan hasil actual.Pertimbangan kedua melibatkan dampak
anggaran atas perilaku manusia.

Anggaran Statis Versus Anggaran Fleksibel

1) Anggaran Statis
Adalah anggaran untuk tingkat aktivitas tertentu dan tidak terlalu berguna
untuk menyiapkan laporan kinerja.
2) Anggaran Fleksibel
Adalah anggaran yang memungkinkan suatu perusahaan untuk menghitung
perkiraaan biaya dalam suatu tingkat aktivitas. Kunci untuk membentuk
anggaran fleksibel adalah pengetahuan atas biaya tetap dan variabel.
Anggaran fleksibel adalah kunci untuk memberikan umpan balik secara lebih
sering yang dibutuhkan para manajer untuk menerapkan pengendalian dan
secara efektif menjalankan rencana perusahaan.
Anggaran fleksibel adalah alat pengendalian yang sangat bagus karena
anggaran ini memungkinkan pihak manajemen untuk menghitung berapa
biaya yang seharusnya untuk tingkat output sesungguhnya tersebut.

Dimensi Perilaku Anggaran


Anggaran sering digunakan untuk menilai kinerja para manaer. Perilaku positif
muncul ketika tujuan tiap manajer sejalan dengan tujuan organisasi, dan manajer
memiliki penggerak untuk mencapainya.

Umpan Balik Berkala atas Kinerja

Para manajer perlu mengetahui bagaimana kinerja mereka sejalan dengan


berlalunya tahun. Dengan menyediakan laporan kinerja secara berkala, manajer
dapat mengambil tindakan korektif, dan untuk mengubah rencana sebagaimana
diperlukan.

Insentif Uang dan Bukan Uang

Insentif adala cara yang digunakan organisasi untuk mempengaruhi manajer agar
melakukan lebih banyak usaha dalam mencapai tujuan organisasi. Insentif uang
digunakan untuk mengendalikan kecenderungan seorang manajer untuk
melalaikan dan membuang-buang sumber daya, dengan menghubungkan kinerja
anggaran pada kenaikan gaji, bonus, dan promosi. Insentif bukan uang, termasuk
memperkaya pekerjaan (job enrichment), meningkatkan tanggung jawab dan
otonomi, program penghargaan non-uang dan lainnya, dapat digunakan untuk
meningkatkan sistem pengendalian anggaran.

Anggaran Partisipatif

Memungkinkan para manajer tingkat bawah untuk turut sertad alam pembuatan
anggaran. Anggaran ini mengkomunikasikan rasa bertanggung jawab pada para
manajer tingkat bawah dan mendorong kreativitas. Peningkatan tanggung jawab
dan tantangan yang inheren dalam proses tersebut memberikan insentif non-uang
yuang mengarah pada tingkat kinerja yang lebih tinggi.

Anggaran partisipatif memiliki tiga potensi masalah:

• Menetapkan standar yang terlalu tinggi atau terlalu rendah


• Membuat kelonggaran dalam anggaran
• Partisipasi semu
Anggaran Berdasarkan Aktivitas

Sistem anggaran pada tingkat aktivitas dapat menjadi pendekatan yang berguna
untuk mendukung manajemen perbaikan dan proses yang berkelanjutan.
Pendekaan anggaran berdasarkan ativitas dapat digunakan untuk menekankan
penurunan biaya melalui peniadaan aktivitas yang tidak berguna dan untuk
memperbaiki efisiensi aktivitas yang diperlukan.

Anggaran Aktivitas Statis

Untuk membangun anggaran bberdasarkan aktivitas dibutuhkan Langkah:

1) Aktivitas dalam organisasi harus diidentifikasikan


2) Permintaan tiap output aktivitas harus diperkirakan
3) Biaya sumber daya yang diperlukan untuk memproduksi tingkat aktivitas
harus dinilai

Anggaran Fleksibel Aktivitas

Adalah prediksi berapa biaya aktivitas nantinya jika terdapat perubahan pada
output aktivitas. Analisis varians dalam suatu kerangka kerja aktivitas
memungkinkan perbaikan dalam pelaporan kinerja anggaran tradisional. Hal ini
juga meningkatkan kemampuan untuk mengelola aktivitas.

Anda mungkin juga menyukai