Jurusan Akuntansi
Akademi Akuntansi Yayasan Administrasi Indonesia
Jakarta, 2020
BAB I
Proses Keluaran
Masukan
Pengguna
- Kompetensi
a. Menjaga tingkat kompetensi profrsional yang diperlukan dengan
mengembangkan pengetahuan dan keahliannya
b. Melakukan kewajiba profesionalnya sesuai dengan hukum,peraturan dan
standar teknis yang berlaku
c. Menyusun laporan dan rekomendasi yang lengkap serta jelas setelah
melakukan analisis yang memadai terhadap informasi yang relevan dan
andal
- Kerahasiaan
a. Tidak mengungkapkan tanpa izin informasi rahasia yang diperoleh dari
tempat kerjanya,kecuali secara hukum
b. Memberi tahu bawahan seperlunya kerahasiaan dari rahasia yang
diperoleh dan memonitor aktivitas mereka untuk menjaga kerahasiaan
tersebut
c. Menahan diri menggunakan informasi rahasia untuk tujuan yang tidak
etis dan tidak sah
- Integritas
a. Menghindari konflik kepentingan yang actual atau terlihat nyata.
b. Menahan diri terlibat aktivitas yang akan memunculkan kecurigaan
c. Menolak pemberian,penghargaan,dan keramahtamahan yang dapat
memengaruhi dalam bertugas
d. Tidak melakukan pengikisan terhadap legitimasi organisasi dan tujuan-
tujuan etis secara pasif atau aktif
e. Mengenali dan mengkomunikasikan berbagai keterbatasan professional
atau kendala lainnya yang akan menghalangi penilaian yang bertanggung
jawab atau keberhasilan dalam mengerjakan suatu aktivitas
f. Mengkomunikasikan informasi yang baik atau buruk dan penilaian atau
opini professional
g. Tidak terlibat dalam aktivitas yang merugikan profesi
- Objektivitas
a. Mengkomunikasikan informasi dengan adil dan objetif
b. Mengungkapkan informasi yang relevan .
G. Sertifikasi
- Sertifikat Akuntansi Manajemen( Certificate in Management Accounting -
CMA )
Tujuan utama CMA adalah membuat akuntansi manajemen menjadi disiplin
ilmu yang diakui dan professional serta terpisah dari profesi akuntan public.
- Akuntan Publik ( Certified Public Accountants – CPA )
Tujuan CPA adalah untuk menyediakan kualifikasi minimal professional bagi
auditor external
- Auditor Internal Bersertifikat ( Certified Internal Auditor )
BAB II
Konsep Dasar Akuntansi Manajemen
A. Biaya
Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan
barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa dating
bagi organiasasi
Objek Biaya
Keakuratan Pembebanan
Ketertulusuran
Hubungan antara biaya dan objek biaya dapat digali untuk membantu
meningkatkan keakuratan pembebanan biaya.
Biaya Langsung : Biaya yang dapat dengan mudah dan akurat ditelusuri
sebagai objek biaya
Biaya tidak langsung : Biaya yang tidak dapat dengan mudah dan akurat
dilacak sebagai objek biaya
Metode Penelusuran :
Biaya tidak langsung adalah biaya-biaya yang tidak dapat dibebankan ke objek-
objek biaya,baik menggunakan penelurusan langsung maupun
penggerak.Pembebanan biaya tidak langsung ke objek biaya disebut
Jasa adalah tugas/aktivitas yang dilakukan bagi pelanggan atau aktivitas yang
dilakukan oleh pelanggan dengan menggunakan produk/fasilitas organisasi.
Contoh: perlindungan asuransi, perawatan kesehatan, akuntansi dan auditing,
dll.
Perbedaan antara jasa dengan produk berwujud terlihat dalam keempat
dimensi berikut ini:
1. Ketidakberwujudan (intangibility): jasa tidak dapat dilihat, dirasakan atau
didengar sebelum jasa digunakan.
2. Tidak tahan lama (perishability): jasa tidak bisa disimpan, harus dikonsumsi
pada saat diselenggarakan.
3. Tidak terpisah (inseparability): adanya kontak langsung antara produsen dan
konsumen jasa pada saat penyelenggaraan jasa
4. Keragaman (heterogeneity): adanya peluang variasi yang lebih besar dalam
penyelenggaraan jasa daripada produksi produk)
Desain
Pelayanan Pengembangan
Pendistribusian Peoduksi
Pemasaran
Biaya Produk dan Pelaporan Keuangan Eksternal
1. Biaya Bahan Langsung, yaitu bahan yang secara langsung dapat ditelusur ke
barang atau jasa yang diproduksi. Contoh: besi pada mobil, kayu pada
furnitur, kain pada pakaian,gandum pada roti, dll
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung, yaitu tenaga kerja yang dapat secara langsung
ditelusuri ke barang atau jasa yang diproduksi. Contoh: gaji buruh di pabrik,
tenaga dokter dan perawat pada operasi, upah sopir pada perusahaan
angkutan.
3. Biaya Overhead, yaitu seluruh biaya produksi lain, selain biaya bahan
langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Contoh: depresiasi bangunan dan
peralatan, pemeliharaan peralatan, supervisi, pajak, dll.
Biaya utama (prime cost) adalah biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja
langsung. Biaya konversi (conversion cost) meliputi biaya tenaga kerja langsung
dan biaya overhead. Biaya konversi dapat dianggap sebagai biaya untuk
mengubah bahan baku menjadi produk akhir
C. Laporan Keuangan Eksternal
3. Pembebanan
biaya produk Mengelola biaya Mengelola aktivitas
Jarang, menyebar Detil/rinci
4. Fokus
Maksimalisasi kinerja Maksimalisasi kinerja
5. Sifat informasi individu sistematik
aktivitas
Menggunakan ukuran kinerja Menggunakan ukuran kinerja
6. Kinerja keuangan keuangan dan non keuangan
7. Penilaian kinerja
BAB III
Perilaku Biaya Aktivitas
Dasar-dasar perilaku biaya
Biaya tetap
Biaya tetap adalah suatu biaya yang jumlah dan total tetap konstan dalam rentang
yang relevan ketika tingkat output berubah.
Biaya variabel
Biaya yang dalam jumlah total, bervariasi secara proporsional terhadap perubahan
output. biaya variabel naik ketika output naik, dan akan turun ketika output turun.
Biaya campuran
Biaya yang memiliki komponen tetap dan variabel.
Keunggulan objektivitas dan dapat mengetahui hubungan biaya dengan cepat dan
kelemahannya adalah jika dua titik tertinggi atau terendah tersebut merupakan
outlier, maka hubungan biaya aktivitas yang diperoleh menjadi tidak representatif.
Kuadrat Terkecil
Metode kuadrat terkecil mengidentifikasi garis terbaik dengan mengkuadratkan
deviasi yang terdapat pada masing-masing titik dan kemudian menjumlahkan
deviasi yang dikuadratkan tersebut sebagai ukuran keseluruhan kedekatan.
Semakin tinggi persentase variabilitas biaya yang diterangkan, semakin baik
garisnya. Karena koefisien itu merupakan persentase reliabilitas yang diterangkan,
maka nilainya selalu berkisar antara 0 dan 1.
di mana V adalah kemiringan yang dihitung dengan metode kuadrat terkecil Jika
koefisien korelasinya positif, maka kedua variabelnya bergerak ke arah yang sama
(korelasi positif) dan jika koefisiennya negatif, diprediksikan kedua variabelnya
bergerak ke arah yang berlawanan (korelasi negatif).
Regresi Ganda
Satu faktor penggerak mungkin tidaklah cukup dalam menjelaskan variabilitas
perilaku biaya aktivitas. Menambahkan variabel tambahan lain ke dalam
persamaan mungkin dapat meningkatkan kemampuannya dalam memprediksi
biaya aktivitas, selain memberikan gambaran mengenai bagaimana biaya aktivitas
dapat dikelola. Hal ini dapat dilakukan dengan metode regresi berganda yang
dalam aplikasi praktisnya memerlukan penggunaan komputer. Persamaan linear
diperluas menjadi:
Y = F + V1 X1 + V2 X2
Penilaian Manajerial
Sebelum memilih metode ini, manajemen berupaya memastikan sebagian besar
biaya adalah variabel atau tetap dan keputusan yang dibuat tidak terlalu sensitif
terhadap kesalahan pengklasifikasian biaya. Keunggulan dari penggunaan
pertimbangan manajerial untuk memisahkan biaya tetap atau variabel terletak
pada kesederhanannya. Akan tetapi kesalahan akan terjadi ketika manajer tidak
memiliki pertimbangan yang baik. Oleh karena itu, mempertimbangkan
pengalaman manajer, potensi kesalahan, dan pengaruh pertimbangan yang salah
terhadap keputusan terkait merupakan hal yang penting.
BAB IV
Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas
A. Biaya Per Unit
Tarif perkiraan overhead adalah suatu tarif yang didasarkan pada perkiraan data
dan dihitung dengan menggunakan rumus :
Perhitungan ini terdiri dari dua tahap, pertama, biaya overhead yang
dianggarkan akan diakumulasi menjadi satu kesatuan untuk keseluruhan pabrik.
Terakhir, biaya overhead dibebankan ke produk, melalui cara mengalikan tarif
tersebut dengan jumlah total jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan
masing-masing produk.
Rumus :
Biaya per unit dihitung dengan menjumlahkan total biaya utama produk ke
biaya overhead yang dibebankan, dan kemudian membagi biaya total ini dengan
unit yang diproduksi.
Contoh :
= 360.000
Tarif Departemen
Ada dua tahap bagi tarif overhead departemen. Pada tahap pertama, biaya
overhead keseluruhan pabrik dibagi dan dibebankan ke tiap departeman produksi,
dan membentuk kesatuan biaya overhead departemen.
Contoh:
=108.000/80.000
Keanekaragaman Produk
Setelah biaya dari aktivitas primer ditentukan, maka biaya tersebut dapat
dibebankan pada produk dalam suau proporsi sesuai dengn aktivitas
penggunaannya, seperti dengan diukur oleh penggerak aktivitas. Pembebanan ini
diselesaikan dengan penghitungan suatu tarif aktivitas yang ditentukan terlebih
dahulu dan menglikan tarif ini dengan penggunaan aktual aktivitas.
1) Tingkat unit, adalah aktivitas yang dilakukan setiap ali suatu unit diproduksi.
2) Tingkat batch, adalah aktivitas yang dilakukan setiap suatu batch produk
diproduksi.
3) Tingkat produk, adalah aktivitas yang dilakukan bila diperlukan untuk
mendukung berbagai produk yang diproduksi oleh perusahaan.
4) Tingkat fasilitas, adalah aktivitas yang menopang proses umum produksi
suatu pabrik.
BAB V
Perhitungan Biaya Pesanan
Karakteritik Linkungan Perhitungan Biaya Pesanan
Karakteristik Lingkungan Pesanan dan Proses Perusahaan manufaktur dan
jasa dapat dibagi menjadi dua jenis utama: perusahaan pesanan ( job-order ) yang
memproduksi produk atau jasa yang unik, dan perusahaan proses yang
memproduksi produk atau jasa yang relatif homogen.
Biaya per unit dari suatu pekerjaan adalah total biaya bahan baku yang digunakan
dalam pekerjaan tersebut, tenaga kerja langsung yang digunakan , dan overhead
yang dibebankan dengan menggunakan satu atau lebih penggerak aktivitas.
Meskipun konsepnya sederhana, pada kenyataannya perhitungannya dapat sedikit
lebih rumit, karena adanya pencatatan. Perhatikan contoh berikut :
Pada sistem akuntansi manual, lembar biaya pesanan merupakan suatu dokumen.
Dalam sistem akuntansi otomatis, lembar biaya biasanya berhubungan dengan
catatan pada arsip induk barang dalam proses. Kumpulan dari seluruh lembar
biaya pesanan disebut file barang dalam proses. Pada sistem manual, file tersebut
ditempatkan dalam lemari arsip, sedangkan pada sistem otomatis file ini disimpan
padda pita magnetis atau hard-disk secara elektronis. Pada sistem tersebut, lembar
biaya pesanan berfungsi sebagai pelengkap buku besar barang dalam proses.
Setiap hari pegawai perusahaan mengisi kartu jam kerja yang mnegindentifikasi
nama tingkat gaji dan jam kerja tiap pekerjaan. Kartu jam kerja ini dikumpulkan
dan dikirim ke departemen akuntansi biaya yang menggunakan informasi tersebut
untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung ke pekerjaan tertentu. Kartu jam kerja
hanya digunakan untuk tenaga kerja langsung.
Bahan baku merupakan akun persediaan yang muncul dalam laporan laba rugi
dibawah Aktiva Lancar. Akun Persediaan juga berfungsi sebagai akun pengendali
untuk semua bahan baku. Jadi pembelian apapun akan meningkatkan akun bahan
baku
Biaya tenaga kerja langsung yang dibebankan ke Barang dalam Proses. Ingatlah
bahwa biaya tenaga kerja hanya mencerminkan biaya tenaga kerja langsung.
Tenaga kerja tidak langsung dibebankan sebagai bagian dari overhead.
Biaya yagn dianggarkan untuk setiap kumpulan aktivitas dan permintaan yan
diharapkan atas setiap penggerak adalah sebagai berikut :
Tarif lain – lain = $2.400/4.800 = $0,50 per jam tenaga kerja langsung
Menurut definisi biaya produk tradisional, biaya – biaya ini merupakan biaya
periodik, dan tidakpernah dibebankan ke produk. Biaya tersebut bukanlah bagian
dari arus biaya produksi, tidak termasuk kategori overhead, dan diperlakukan
sebagai kategori yang benar benar terpisah.
Mari kita ringkas berbagai transaksi yan muncul selama bulan Januari, untuk
Jhonson Leathergoods.
Ayat – ayat jurnal untuk setiap transaksi :
Aliran biaya di bawah perhitungan biaya proses serupa dengan aliran biaya
pada perhitungan biaya pesanan. Bahan baku dibeli dan didebit pada akun bahan
baku. Bahan baku langsung yang digunakan untuk produksi, tenaga kerja
langsung, dan overhead yang dibebankan, dibebankan dalam akun barang dalam
proses. Dalam proses produksi dengan beberapa tahap proses, terdapat akun
barang dalam proses untuk tiap departemen atau proses. Barang-barang yang
diselesaikan dalam satu departemen keluar ke departemen berikutnya. Ketika unit-
unit telah diselesaikan dalam departemen atau proses terakhir, biaya mereka
dikreditkan ke barang dalam proses dan didebit ke barang jadi.
Akumulasi biaya dalam laporan produksi (production report)
Perhitungan biaya per unit pada pekerjaan yang dilakukan pada suatu periode
adalah bagian penting dari laporan produksi. Biaya per unit ini dibutuhkan untuk
2 hal: menghitung biaya barang yang ditransfer keluar dari departemen dan
menghitung nilai akhir persediaan barang dalam proses.
Tujuan Alokasi
Contoh:
Penggunaan aktual
Aktivitas normal :
Killowat-jam - 200.000 600.000 200.000
Jam pemeliharaan 1.000 - 4.500 4.500
$ 0 $202.500
$0 $367.500
Persamaan biaya listrk (7.1) dan persamaan biaya pemeliharaan (7.2) dapat
diselesaikan secara simultan untuk menghasilkan total biaya setiap
departemen pendukung. Dengan persamaan ;
M = $160.000 + 0,20 ($250.000 + 0,10M)
M = $160.000 + $50.000 + 0,02 M
0,98M = $210.000
M = $214.286
Dengan mensubsidikan niai untuk M ini kepersamaan 7.1 dihasilkan total
biaya untuk listrik.
P = $250.000 + 0.10 ($214.286)
= $250.000 + $21.429
= $271.429
Produk patungan (joint product) adalah dua atau lebih produk yang
diproduksi secara simultan dengan proses yang sama hingga pada titik
”pemisahan”. Titik pemisahan (split off point) adalah titik yang produk
patungannya menjadi terpisah dan bisa diidentifikasi.
Anggaran operasional terdiri dari perkiraan laporan laba rugi dan disertai
dengan laporan pendukung berikut :
1. Anggaran Penjualan
Kuartal
1 2 3 4 Tahun
Unit 1.000 1.200 1.500 2.000 5.700
Harga per
x Rp10 x Rp10 x Rp10 x Rp10 x Rp10
unit
Anggaran
Rp10.000 Rp12.000 Rp15.000 Rp20.000 Rp57.000
Penjualan
2. Anggaran Produksi
Kuartal
1 2 3 4 Tahun
Penjualan (Laporan 1) 1.000 1.200 1.500 2.000 5.700
Persediaan akhir 240 300 400 200* 200
Total kebutuhan 1.240 1500 1.900 2.200 5.900
Persediaan awal -180 -240 -300 -400 -180
Unit diproduksi 1.060 1.260 1.600 1.800 5.720
Menyatakan jumlah dan biaya bahan mentah yang dibeli tiap periode,
jumlahnya tergantung pada perkiraan penggunaan bahan baku dalam produksi dan
persediaan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.
Pembelian =
Bahan baku langsung yang dibutuhkan untuk produksi + bahan baku langsung
yang diinginkan dalam persediaan akhir – Bahan baku langsung dalam
persediaan awal
Kuartal
Kaos Polos 1 2 3 4 Tahun
Penjualan (Laporan 2) 1.060 1.260 1.600 1.800 5.720
Bahan baku langsung per unit x 1 x 1 x 1 x 1 x 1
Persediaan akhir yang
diharapkan 126 160 180 106* 106
Total Kebutuhan 1.186 1.420 1.780 1.906 5.826
Persediaan awal -58 -126 -160 -180 -58
Bahan baku langsung yang
dibeli 1.128 1.294 1.620 1.726 5.768
Biaya per ons bahan x Rp 3 x Rp 3 x Rp 3 x Rp 3 x Rp 3
Total biaya pembelian BB.L Rp3.384 Rp3.882 Rp4.860 Rp5.178 Rp17.304
Menunjukkan total jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan dan biaya
yang berhubungan dengan jumlah unit dalam anggaran produksi. Anggaran Jam
tenaga kerja langsung ditentukan oleh hubungan antara tenaga kerja dan
outputnya.
Jika suatu batch 100 kaos berlogo membutuhkan 12 jam tenaga kerja
langsung, maka waktu tenaga kerja langsung per kaos berlogo adalah 0,12
jam.Tarif upah (Rp 10 per jam) adalah upah rata-rata yang dibayarkan pada
tenaga kerja langusng yang berhubungan dengan produksi kaos.
Laporan 4
Tex Rex, Inc.
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2006
Kuartal
1 2 3 4 Tahun
Penjualan (Laporan 2) 1.060 1.260 1.600 1.800 5.720
Jam Tenaga Kerja Langsung
x 0,12 x 0,12 x 0,12 x 0,12 x 0,12
per unit (jam)
Total jam yang dibutuhkan 127,2 151,2 192 216 686,4
Rata-rata upah per jam x Rp 10 x Rp 10 x Rp 10 x Rp 10 x Rp 10
Total biaya tenaga kerja Rp1.27 Rp1.51 Rp1.92 Rp2.16 Rp6.86
langsung 2 2 0 0 4
5. Anggaran Overhead
Menunjukkan biaya yang diharapkan dari semua komponen produksi tidak
langsung. Tidak seperti bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, dalam
komponen overhead tidak terdapat hubungan input-output yang telah tersedia
untuk diidentifikasi.
Sebagai contoh, anggaplah bahwa dua kesatuan biaya overhead dibuat, satu
untuk overhead aktivitas berubah sesuai dengan jam tenaga kerja langsung, dan
satunya untuk semua aktivitas lainnya, yang bersifat tetap. Tarif overhead variabel
adalah Rp 5 per jam tenaga kerja langsung; overhead tetap dianggarkan RP 6.580
(Rp1.645 per kuartal).
Laporan 5
Tex Rex, Inc.
Anggaran Overhead
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2006
Kuartal
1 2 3 4 Tahun
Jam Tenaga Kerja
Langsung
127,2 151,2 192 216 686,4
yang dianggarkan
(Laporan 4)
Tarif overhead variabel x Rp 5 x Rp 5 x Rp 5 x Rp 5 x Rp 5
Overhead variabel yang
Rp636 Rp756 Rp960 Rp1.080 Rp3.432
dianggarkan
Overhead tetap yang
1.645 1.645 1.645 1.645 6.580
dianggarkan*
Total overhead Rp2.281 Rp2.401 Rp2.605 Rp2.725 Rp10.012
Laporan 6
Tex Rex, Inc.
Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2006
Penghitungan biaya per unit :
Bahan baku langsung (Rp 3 + Rp 1) Rp. 4,00
Tenaga kerja langsung (0,12 jam @ Rp 10 ) 1,20
Overhead:
Variabel (0,12 jam @ Rp 5) 0,60
Tetap (0,12 jam @ Rp 9,59)* 1,15**
Total biaya per unit Rp.6,95
* Overhead yang dianggarkan (Laporan 5)
Laporan 7
Tex Rex, Inc.
Anggaran Harga Pokok Penjualan
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2006
Bahan baku langsung yang digunakan (Laporan 3)* Rp 22.880
Tenaga kerja langsung yang digunakan (Laporan 4) 6.864
Overhead (Laporan 5) 10.012
Harga pokok produksi yang dianggarkan Rp 39.756
Barang jadi awal 1.251
Barang yang tersedia untuk dijual Rp 41.007
Barang jadi akhir (Laporan 6) (1.390)
Harga pokok penjualan yang dianggarkan Rp 39.617
* Produksi yang dibutuhkan = (5.720 kaos polos x Rp 3 ) + (28.600 ons tinta x
Rp 0,20)
Laporan 8
Tex Rex, Inc.
Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2006
Kuartal
1 2 3 4 Tahun
Penjualan per unit 1.000 1.200 1.500 2.000 5.700
yang direncanakan (Laporan 1)
x x x x
Beban penjualan dan administrasi x Rp0,10 Rp0,10 Rp0,10 Rp0,10 Rp0,10
Per unit variabel
Total beban variabel Rp100 Rp120 Rp150 Rp200 Rp570
Pengeluaran tetap penjualan dan
adm.
Rp1.42 Rp1.42 Rp1.42 Rp1.42
Gaji Rp1.420 0 0 0 0
Utilitas 50 50 50 50 50
Iklan 100 200 300 500 1.100
Penyusutan 150 150 150 150 600
Asuransi - - 500 - 500
Rp1.82 Rp2.42 Rp2.12 Rp8.08
Rp1.720
Total beban tetap 0 0 0 0
Rp1.94 Rp2.57 Rp2.32 Rp8.65
Rp1.820
Total beban penjualan & adm. 0 0 0 0
Laporan 8
1. Anggaran kas
2. Anggaran neraca
3. Anggaran untuk pengeluaran modal
Agar anggaran dapat digunakan dalam evaluasi kinerja yang pertama harus
diperhatikan adalah menetapkan bagaimana jumlah yang dianggarkan seharusnya
dibandingkan dengan hasil actual.Pertimbangan kedua melibatkan dampak
anggaran atas perilaku manusia.
1) Anggaran Statis
Adalah anggaran untuk tingkat aktivitas tertentu dan tidak terlalu berguna
untuk menyiapkan laporan kinerja.
2) Anggaran Fleksibel
Adalah anggaran yang memungkinkan suatu perusahaan untuk menghitung
perkiraaan biaya dalam suatu tingkat aktivitas. Kunci untuk membentuk
anggaran fleksibel adalah pengetahuan atas biaya tetap dan variabel.
Anggaran fleksibel adalah kunci untuk memberikan umpan balik secara lebih
sering yang dibutuhkan para manajer untuk menerapkan pengendalian dan
secara efektif menjalankan rencana perusahaan.
Anggaran fleksibel adalah alat pengendalian yang sangat bagus karena
anggaran ini memungkinkan pihak manajemen untuk menghitung berapa
biaya yang seharusnya untuk tingkat output sesungguhnya tersebut.
Insentif adala cara yang digunakan organisasi untuk mempengaruhi manajer agar
melakukan lebih banyak usaha dalam mencapai tujuan organisasi. Insentif uang
digunakan untuk mengendalikan kecenderungan seorang manajer untuk
melalaikan dan membuang-buang sumber daya, dengan menghubungkan kinerja
anggaran pada kenaikan gaji, bonus, dan promosi. Insentif bukan uang, termasuk
memperkaya pekerjaan (job enrichment), meningkatkan tanggung jawab dan
otonomi, program penghargaan non-uang dan lainnya, dapat digunakan untuk
meningkatkan sistem pengendalian anggaran.
Anggaran Partisipatif
Memungkinkan para manajer tingkat bawah untuk turut sertad alam pembuatan
anggaran. Anggaran ini mengkomunikasikan rasa bertanggung jawab pada para
manajer tingkat bawah dan mendorong kreativitas. Peningkatan tanggung jawab
dan tantangan yang inheren dalam proses tersebut memberikan insentif non-uang
yuang mengarah pada tingkat kinerja yang lebih tinggi.
Sistem anggaran pada tingkat aktivitas dapat menjadi pendekatan yang berguna
untuk mendukung manajemen perbaikan dan proses yang berkelanjutan.
Pendekaan anggaran berdasarkan ativitas dapat digunakan untuk menekankan
penurunan biaya melalui peniadaan aktivitas yang tidak berguna dan untuk
memperbaiki efisiensi aktivitas yang diperlukan.
Adalah prediksi berapa biaya aktivitas nantinya jika terdapat perubahan pada
output aktivitas. Analisis varians dalam suatu kerangka kerja aktivitas
memungkinkan perbaikan dalam pelaporan kinerja anggaran tradisional. Hal ini
juga meningkatkan kemampuan untuk mengelola aktivitas.