Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUME AUDIT 1

Audit di Era Revolusi Industri 4.0


Dian Anjani 21801082181
Kelas Akuntansi-5

1. DAMPAK REVOLUSI INDUSTRI 4.0 TERHADAP PERAN AKUNTAN PUBLIK

Revolusi Industri 4.0 merupakan otomatisasi sistem produksi dengan


memanfaatkan teknologi dan big data. Revolusi industri 4.0 ini akan mempengaruhi
seluruh industri atau profesi pekerjaan yang ada saat ini, tidak terkecuali profesi akuntan
publik. Proses bisnis yang sudah ada sebelumnya mungkin akan mengalami perubahan
signifikan di era digital ini. Untuk itu, akuntan publik pun harus beradaptasi dengan
perubahan proses bisnis ini dalam melakukan jasanya.

Tantangan Profesi Akuntan di era revolusi industri 4.0 menunjukkan bahwa setiap
revolusi industri tentunya akan mendisrupsi dan menciptakan VUCA (Volatility,
Uncertainty, Complexity, and Ambiguity) yaitu :

- Volatily (Bergejolak), sebuah perubahan dinamika yang sangat cepat dalam berbagai
hal seperti sosial, ekonomi dan politik.
- Uncertanty (Ketidakpastian), sulitnya memprediksi isu dan peristiwa yang saat ini
sedang terjadi.
- Complexity (Kompleks), adanya gangguan dan kekacauan yang mengelilingi setiap
organisasi.
- Ambiguity (Tidak Jelas), beban berat realitas dan makna yang berbaur dari berbagai
kondisi yang ada atau sbuah keadaan yang terasa mengambang dan kejelasan masih
dipertanyaakan.

Audit di era Revolusi Industri 4.0 menggunakan peralatan pengumpulan


data seperti sensor, komputer tertanam, dan modul software untuk mengumpulkan
data di seluruh perusahaan dan entitas luar, seperti pemasok dan pelanggan,
melalui jaringan di dekat-ke-real time. Teknik analisis data yang dipekerjakan untuk
membangun model pada data tersebut untuk keperluan pemantauan kualitas produk,
mengidentifikasi kesalahan mesin, menghemat biaya, dan memfasilitasi pengambilan
keputusan. Audit oleh pengecualian ( Vasarhelyi dan Halper 1991) Digunakan untuk
membawa perhatian terhadap isu-isu utama dalam audit sebagian besar otomatis. Proses
audit sangat bergantung pada cermin representasi dunia proses dan interlinking analitis
yang kuat tidak hanya hubungan keuangan keuangan tetapi terutama nonfinansial
untuk. Akhirnya, pendekatan secara substansial akan menyeimbangkan konsep garis
pertahanan, akan berlaku untuk banyak jenis jaminan (eksternal, internal khusus), dan
terutama akan otomatis.

Revolusi Industri 4.0 yang berdampak pada perubahan model audit menciptakan
hal positif salah satunya terbuka lapangan pekerjaan dan bentuk baru kebutuhan tenaga
kerja yang memiliki karakteristik: mampu mengeksploitasi teknologi agar lebih dapat
mempromosikan diri sendiri, mampu mensinergikan akan pengalaman dan prestasi
dengan kebutuhan tenaga kerja dengan memanfaatkan teknologi, memiliki kemampuan
untuk melakukan evaluasi atas berbagai perubahan lingkungan yang terus berkembang
dengan memanfaatkan kemampuan kristis akan perubahan teknologi, dan memiliki
kemampuan untuk mendemontrasikan kemampuan yang ada dengan peralatan
berteknologi tinggi.

2. IMAGINEERING AUDIT
Dengan penggunaan intens sensor, CPS, IOT / iOS, dan pabrik-pabrik yang
cerdas, dunia bisnis bergerak maju menuju sangat otomatis, sangat fleksibel, 8 lingkungan
dan sangat saling berhubungan, 9 dengan kemampuan real-time dari korporasi, deteksi
kesalahan, 10prediksi, 11 dan pengambilan keputusan. Profesi audit harus beradaptasi
dengan gelombang perubahan dan memanfaatkan teknologi baru untuk memperbesar
ruang lingkup audit, mempersingkat waktu, meningkatkan akurasi, dan akhirnya
meningkatkan tingkat kepastian dunia usaha secara keseluruhan. Bagian ini
membayangkan bagaimana audit dapat diubah dalam lingkungan baru Audit 4.0
Sejak RPA memiliki potensi besar untuk mengubah pemeriksaan profesi dan
mengubah peran auditor dengan mengganti tugas acuh tak acuh dan menekankan
keterampilan berpikir tingkat tinggi, adalah penting untuk memiliki rencana tindakan
yang akan memastikan kelancaran transisi ( Lacity et al 2015. ; Seasongood 2016 ). Pada
intinya, peran auditor akan memiliki tujuan baru dan berubah dari seorang kolektor
data, prosesor , analisa, dan penyebar untuk terutama menekankan komponen
evaluasi pemeriksaan system prosedur. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam membuat RPA untuk audit, antara lain :

 Proses audit mana yang harus ditargetkan untuk otomatisasi ?


 Bagaimana menyaring proses audit menjadi langkah-langkah kecil yang cocok
untuk otomatisasi ?
 Apa hasil dari prosedur audit dapat yamg diakibatkan otomatisasi ?
 Apakah format data yang dapat dibaca dalam mesin?
 Berdasarkan penilaian yang dibuat dalam tahap sebelumnya, apa prosedur audit yang
harus ditargetkan untuk otomatisasi ?
 Apakah fungsi RPA seperti yang dibayangkan dalam tahap prototyping?
 Melalui evaluasi dan umpan balik, dapatkah bidang-bidang untuk perbaikan
diidentifikasi
3. KOMPETENSI YANG HARUS DIMILIKI AKUNTAN DI ERA REVOLUSI
INDUSTRI 4.0
 Pemahaman IoT (Internet of Things)
IoT adalah konsep dasar yang menghubungkan perangkat satu
dengan yang lainnya. Contoh penerapan IoT pada akuntan publik adalah
kodifikasi akun, analisis kontrak, serta identifikasi transaksi. Mengingat sekarang
adalah transaksi jual beli tren menggunakan e-money , maka ada peran audit
didalamnya untuk memeriksa transaksi tersebut. Oleh karena itu diperlukan
keahlian dalam IoT.
 Pemahaman Big Data Analysis
Big Data Analytics adalah suatu proses menelusuri (inspecting),
cleaning, mentransformasi (transforming), dan modelling big data untuk
menemukan (discover) dan mengkomunikasikan informasi dan patterns,
memberikan saran dan mendukung pengambilan keputusan. Dalam konteks
audit laporan keuangan, auditor akan fokus pada transaksi keuangan, saldo
keuangan, pengungkapan (disclosures) transaksi yang digunakan pada pelaporan
keuangan dan asersi manajemen yang terkait. Dalam melakukan audit keuangan,
auditor harus mengacu kepada standar audit yang berlaku, misalnya International
Statements on Auditing (ISAs). Big data analytic dapat membantu proses audit
sesuai dengan standar ISAs, seperti dibawah ini:
- Mengidentifikasi dan menilai resiko yang terkait dengan keputusan untuk
menerima atau melanjutkan penugasan audit, misalnya, adanya resiko
kebangkrutan atau management fraud (kecurangan manajemen) tingkat tinggi
yang terjadi pada entitas/perusahaan yang diaudit.
- Mengidentifikasi dan menguji salah saji (misstatement) yang material
yang ada pada laporan keuangan karena adanya fraud, dan menguji fraud atas
risiko yang ditemukan. (ISA 240).
- Mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji (misstatement) yang
material melalui pemahaman terhadap entitas/perusahaan yang di audit dan
lingkungannya (ISA 315). Ini termasuk kegiatan melakukan preliminary
prosedur analitis, dan mengevaluasi rancangan dan implementasi pengendalian
internalnya dan menguji efektifitas pengendalian internal.
- Melakukan prosedur analitis substantive sebagai respon atas penilaian
auditor terhadap risiko salah saji yang material (ISA 520).
- Melakukan prosedur analitis ketika mendekati akhir dari proses audit
untuk membantu auditor dalam menentukan kesimpulan yang menyeluruh
tentang apakah laporan keuangan telah konsisten dengan pemahaman auditor
terhadap entitas/perusahaan yang diaudit (ISA 520).
 Pemahaman Blokchain
Blockchain adalah catatan transaksi digital berdasarkan strukturnya, di
mana catatan individu, yang disebut blok, dihubungkan bersama dalam satu daftar
yang disebut chain (rantai). Blockchains digunakan untuk mencatat transaskis yang
dilakukan oleh cryptocurrency seperti Bitcoin . Hal ini tentunya juga menjadi suatu
tantangan sendiri bagi audit untuk menganalisis blockchain. Akan tetapi,
teknologi Blokchain juga bisa diterapkan dalam audit. Contohnya adalah 4
perusahaan audit terbesar di dunia yaitu Deloitte, Ernst & Young, KPMG, dan
PwC telah bergabung dengan 20 bank Taiwan untuk menguji teknologi
blockchain dalam audit keuangan, perusahaan –perusahaan tersebut menguji solusi
blockchain dalam mengaudit laporan sementara keuangan perusahaan, yang berfokus
pada penyederhanaan proses yang disebut ‘konfirmasi eksternal’ yang saat ini
membutuhkan auditor yang secara manual memperoleh dan memverifikasi bukti audit
transaksi perusahaan dengan pihak ketiga.
 Problem solver atas masalah audit
Pemecahan masalah ini dibuat ketika manajemen membutuhkan auditor
internal dalam menyajikan laporan pemecahan masalah yang ada di manajemen.
Hal ini terjadi karena fleksibilitas yang besar dalam keterampilan pemeriksaan
audit yang dapat di terapkan untuk masalah spesifik dan tingkat obejktivitas yang
berhubungna dengan audit. Problem yang sering dihadapi oleh audit adalah :
1. standard tidak tercapai, Target tidak tercapai
2. Standard tercapai tapi diperlukan standard yang lebih tinggi
3. adanya varian kualitas dalam proses produksi/ jasa
4. dll
Oleh karena itu dalam pemecahan masalah perlu menggunakan PDCA
siklus ini terdiri dari 4 langkah yaitu :
P Plan Membuat Perencanaan
D Do Melaksanakan apa yang direncanakan
C Check Periksa hasil apa sesuai dengan yang diinginkan
A Act Tindak lanjut langkah untuk mencegah timbulnya masalah
berulang

Course :
 Jun Dai and Miklos A. Vasarhelyi (2016) Imagineering Audit 4.0. Journal of Emerging
Technologies in Accounting: Spring 2016, Vol. 13, No. 1, pp. 1-15.
 Kevin C. Moffitt, Andrea M. Rozario, and Miklos A. Vasarhelyi (2018) Robotic Process
Automation for Auditing. Journal of Emerging Technologies in Accounting: Spring 2018, Vol.
15, No. 1, pp. 1-10.Julia kokina dan Thomas H. Davenport (2017) Journal of Emerging
Technologies Akuntansi: Musim semi 2017 , Vol. 14, No 1, pp. 115-122
 Industri 4.0 : Telaah Klasifikasi Aspek dan Arah Perkembangan Riset. (2018). J@ti Undip:
Jurnal Teknik Industri, Vol. 13, No. 1, Januari 2018 , 17-26.
 Marsudi, A. S., & Widjaja, Y. (2019). INDUSTRI 4.0 DAN DAMPAKNYA TERHADAP
FINANCIAL TECHNOLOGY SERTA KESIAPAN TENAGA KERJA DI INDONESIA.
IKRAITH-EKONOMIKA vol 2 Nomor 2 Bulan Juli 2019 , 1-10.
 PPT Ibu Dwi Martani : Akuntansi di Revolusi Industri 4.0

Anda mungkin juga menyukai