Anda di halaman 1dari 3

BAB IX

KESIMPULAN DAN SARAN

9.1. KESIMPULAN

9.1.1. PENGUJIAN LOG BOR


Dari hasil pengujian bor tangan didapatkan sampel tanah (tabung 3) pada kedalaman 1.3 m –
2.5 m dengan warna tanah coklat kehitaman. Diketahui jenis tanah tersebut lempung. Dari
percobaan tersebut, terjadi kesalahan pengambilan sampel tanah dimana tabung sampel tidak
terisi penuh (± 40 cm dari 45 cm).

9.1.2. PENGUJIAN KADAR AIR TANAH


Dari hasil pengujian kadar air tanah didapat bahwa pada keadaan disturb kadar air rata-rata
adalah 45.23 %.

9.1.3. PENGUJIAN BERAT ISI TANAH


Berat isi tanah atau berat volume tanah dari hasil pengujian didapatkan pada kondisi disturb
1.167 gr/cm3

9.1.4. PENGUJIAN BERAT ISI JENIS TANAH


Specific Gravity yang di dapat dari dua kali percobaan pada tanah disturb adalah 2.65 dan
2.465 dengan rata-rata Specific Gravity nya adalah 2.5165.

9.1.5. PENGUJIAN BATAS CAIR (LIQUID LIMIT)


Pada pengujian LL dilakukan percobaan sebanyak 4 kali berdasarkan dengan jumlah ketukan
yang berbeda untuk mendapatkan nilai kadar air.
Hasil percobaan :

Dengan demikian didapatkan bahwa jumlah ketukan berbanding terbalik dengan kadar air,
semakin banyak jumlah ketukan maka semakin banyak kadar air didalam tanah tersebut dan di
dapat nilai LL (pada ketukan ke 25) adalah ……….%. Berdasarkan tabel hubungan nilai-nilai
atteberg dengan sifat tanah, tanah yang diuji termasuk tanah ………….. (LL antara……-…..).
9.1.6. PENGUJIAN BATAS SUSUT (SHRINKAGE LIMIT)
Hasil pengujian didapatkan bahwa SL = …….% dimana kadar air (w) = …….%, Volume
tanah basah (V) = …….cm3 volume contoh tanah kering (Vo) = ….. cm3 , berat contoh tanah
kering (Wo) = …..gr. Berdasarkan tabel hubungan nilai-nilai atteberg dengan sifat tanah,
tanah yang diuji termasuk tanah …….. (SL antara …..-……).

9.1.7. PENGUJIAN BATAS PLASTIS (PLASTIC LIMIT)


Dilakukan dua percobaan untuk plastic limit (PL), dan didapat kadar air pertama ……%
sedangkan kadar air kedua ……%. Dari dua percobaan tersebut didapatkan kadar air rata-rata
PL ……%. Dengan demikian, menurut tabel hubungan nilai-nilai atteberg dengan sifat tanah,
tanah yang termasuk tanah …….. (Interval ……..).

9.1.8. PENGUJIAN ANALISA SARINGAN DAN HIDROMETER


- Dari hasil percobaan analisa saringan didapatkan bahwa tanah yang tergolong fraksi
gravel ……% dan yang tergolong fraksi sand ……% . Dengan tanah lolos saringan no 200
……%.
- Dari data hasil percobaan uji hidrometer juga dapat disimpulkan bahwa tanah
percobaan tergolong ….. dan ……. Hal ini didasarkan pada tabel sistem klasifikasi tanah MIT
yang mana ukuran butiran ….. adalah ……………….. dan …………………
- Dari hasil percobaan hydrometer dapat ditunjukan bahwa semakin kecil diameter
butiran tanah, semakin besar kecepatan mengendap.
- Nilai koefisien kelengkungan (Cu) adalah …….. maka tanah nya bergradasi baik
berdasarkan syarat USCS jika CU > 4 sedangkan nilai koefisien keseragaman (Cc) adalah
…….. maka gradasi buruk.

9.1.9. PENGUJIAN DINAMIC CONE PENETROMETER


Dari test CBR yang bertujuan untuk dapat mengetahui kekuatan pada kedalaman ±1.0 m, agar
dapat di korelasikan dengan nilai CBR lapangan yang telah kami lakukan di lapangan,
berdasarkan pengujian terdapat struktur tanah yang berbeda-beda pada suatu lokasi.
- CBR minimum pada data 1 = ..% pada kedalaman ……..m
- CBR maksimum pada data 1 = ..% pada kedalaman ……..m
- CBR minimum pada data 2 = ..% pada kedalaman ……..m
- CBR minimum pada data 2 = ..% pada kedalaman ……..m

9.1.10. UJI SONDIR (DUTCH CONE PENETROMETER)


Nilai perlawanan terhadap conus dan hambatan pelekat tanah berubah-ubah pada kedalaman
yang berbeda.
Pada pengujian Jumlah Hambatan Lekat (JHL) dapat disimpulkan bahwa semakin dalam
kedalaman maka lapisan tanah semakin keras (ditunjukan nilai JHL yang semakin besar).

9.1.11. ANALISA PERMEABILITY


Dari test uji permeabilitas tanah kami lakukan dengan sampel tanah kering yang lolos saring
no 40 seberat 300gr diperoleh koefisien permeabilitas sebesar 10 -4 – 10-5 . Dengan demikian
kami meperhatikan jenis tanah tersebut yaitu pasir sangat halus /pasir lanau/ lanau tidak padat
dengan permeabilitas rendah.

9.2. SARAN
Dalam praktikum-praktikum ini dibutuhkan ketelitian baik dalam penyelidikan maupun dalam
perhitungannya dan memperhatikan hal-hal yang dapat menimbulkan kesalahan-kesalahan dalam
pengujian. Selalu berhati-hati pada saat praktikum baik di lapangan maupun di laboratorium, karena
banyak alat yang digunakan dapat membahayakan keselamatan.

Anda mungkin juga menyukai