Summarecon Agung
2. Besaran Proyek :
Lahan : 300 Hektar
Peruntukan : Pemukiman dan Sentral Bisnis
3. Tahap screening :
Bedasarkan lampiran I Mentri Lingkungan Hidup 5 / Tahun 2012 dalam
bidang perumahan dan kasawan pemukiman yang WAJIB AMDAL ,
Pembangunan tersebut wajib melakukan AMDAL karena dalam lampiran I
menyatakan “ Pembangunan Kota metropolitan ≥ 25 Ha , Kota besar ≥ 50 Ha ,
Kota sedang ; kecil : luas ≥ 100 Ha , dan untuk keperluan settlement
transmigrasi ≥ 2000 Ha” .
4. Kesimpulan :
Karena proyek ini termasuk dalam kategori di lampiran I tentang Bidang
Perumahan dan Kawasan Pemukiman , maka Proyek PT. Summarecon ini
wajib AMDAL
1. Nama Proyek : Proyek Stadion Gelora Bandung Lautan Api
2. Besaran Proyek :
Lahan : 72.000 m2
Peruntukan : Sarana olahraga dan pariwisata
3. Tahap screening :
Dalam lampiran I bidang pariwisata dengan jenis kegiatan kawasan
pariwisata , yang menggarap semua luasan yang berpotensi menimbulkan
perubahan fungsi lahan / kawasan , gangguan lalulintas , pembebasan lahan
dan sampah , merupakan wajib AMDAL .
4. Kesimpulan : Karena Proyek Stadion GBLA ini mengubah fungsi lahan pangan
menjadi kawasan pariwisata , maka proyek pembangunan stadion ini WAJIB
AMDAL .
1. Nama Proyek: Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Husein
Sastranegara, Bandung.
2. Besaran Proyek:
Luasan : 17.000 m2
Landas Pacu : 2.220 x 45 m2
Tinggi : 2 lantai
Lantai I
Pengembangan Terminal Penumpang terdiri dari: Check in hall, Arrival hall, Air lines
office, Ground handling, Tenant, Concourse, Ticketing lounge dan Curbside.
Existing Terminal Internasional terdiri dari: Check in hall, Arrival hall, dan Tenant.
Lantai II
Pengembangan Terminal Penumpang terdiri dari: Boarding longue, dan Tenant.
Existing Terminal Internasional terdiri dari: Boarding longue, Tenant dan Office.
3. Screening:
Berdasarkan PERMEN LH no.5/2012 Lampiran I point F. Bidang Perhubungan no.5
yang berisi:
Jenis Kegiatan Skala/Besaran Alasan Ilmiah Khusus
Pembangunan Bandar Semua pembangunan a. Termasuk kegiatan
udara untuk fixed Bandar udara beserta yang berteknologi
wing beserta hasil studi rencana tinggi, harus
fasilitasnya induk yang telah memperhatikan
disetujui ketentuan
keselamatan
- Landasan pacu, Panjang > 1.200 m penerbangan dan
terikat dengan
- Terminal penumpang > 10.000 m2 konvensi internasional
atau terminal kargo,
Luas
b. Berpotensi
menimbulkna dampak
berupa kebisingan,
getaran,dampak sosial,
keamanan negara, emisi
dan kemungkinan bangkitan
transportasi baik darat
maupun udara.
c. Adanya ketentuan
KKOP (Kawasan
Keselamatan Operasi
Penerbangan) yang
membatasi pemanfaatan
ruang udara serta
berpotensi menimbulkan
dampak sosial.
d. Dampak potensial
berupa limbah padat,
limbah cair, udara dan
bau yang dapat
mengganggu kesehatan.
e. Pengoperasian jenis
pesawat yang dapat
dilanyani oleh bandara.
f. Bandar udara akan
mengubah bentuk lahan
dan bentang alam
Pembangunan Bandar
udara untuk rotary wing
membutuhkan lahan tidak
terlalu luas, tidak
mengubah bentuk lahan
dan bentang alam
4. Kesimpulan:
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang
Jenis Rencana Usaha/Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup.
Pengembangan Terminal Bandar Udara beserta salah satu fasilitas berikut: Terminal
Penumpang atau Terminal Kargo, Luas ≥ 10.000 m², maka termasuk dalam kriteria wajib
memiliki dokumen Amdal.
AMDAL
Disusun Oleh :
Deeva Fadhillah N.H. 22-2014-155
M. Nurashila Bahriawan 22-2014-162
Irfan Naufal 22-2014-169
Dendy Nurrochim 22-2014-185