Anda di halaman 1dari 6

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

MK : ETIKA PRANATA DAN PROFESI


NAMA : AHMAD GUNAWAN WIBAWA
NIM : 2016731250009

KASUS 1

KAMPUNG PULO, JATINEGARA JAKARTA TIMUR

Masyarakat mendirikan rumah permanen dan semi permanen di wilayah tersebut tanpa mengindahkan
aturan mengenai mekanisme Garis Sempadan Danau diantaranya :

1. Garis sepadan ditetapkan sekurang-kurangnya 50M dari titik ketinggian kea rah darat
2. Untukmata air, sekurang-kurangnya 200M di sekitar mata air
3. Untuksungai yang terpengaruhpasangsurut air laut, sekurang-kurangnya 100M daritepisungai
sebagai jalur hijau.

Pertanyaan :

1. ApakahEsensi/tujuandariGarisSepadan Sungai tersebut?


2. TermasukdalamPelanggaranapakahmasyarakat yang mendirikanrumahdisekitarsungai?
3. ApakahperludiupayakanRelokasi, Metodasepertiapakah yang
sesuaidanbuatkanskemanyajikamemungkinkandengansketsa.
Jawaban kasus 1 :

I. - fungsi sungai tidak terganggu oleh aktifitas yang berkembang di sekitarnyakegiatan


- daya rusak air sungai dan danau terhadap lingkungannya dapat dibatasi.

II. Tercatat melanggar dalam UU No 11/1974 tentang Pengairan lalu digantikan dengan UU No
7/2004 tentang Sumber Daya Air. Dan melanggar Undang Undang tentang IMB

III. Relokasi diperlukan bagi warga karena lama lama warga bisa tenggelam, berpenyakit, bahkan
hingga meninggal dunia atau membiarkan warga tinggal di pinggiran kali adalah pelanggaran.
KASUS 2

APARTEMEN SKY LOUNGE – TAMAN SARI TANGERANG

Pembangunan ApartemenKomersial Sky Lounge – Taman Sari yang berada di Jalan Marsekal Surya
Dharma Kota Tangerang merupakantempatkomersialdankondotel. Apartemeninibertingkat 8 danberada
di kawasanbandara. Dari pintu M1 bandarakeApartemenSky Lounge sekitar 5 menitsaja.

Sesuai aturan Mentri Kominfo Pasal 9 Bab IV yaitu setiap mendirikan suatu bangunan di daerah KKOP
Bandar udara harus mendapat ijin dari instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan pasal 211 UU
No.1 th 2009 tentang penerbangan dan sesuai dengan IMB.

Pertanyaan :

1. Apakah bangunan tersebut melanggar ketentuan yang berlaku, jelaskan pendapat anda.
2. Bagaimana kondisi bangunan tersebut terkait aturan KKOP Kawasan Permukaan dalam,
Kawasan permukaan Luar an Kawasan Permukaan Kerucut? Jelaskan
3. Termasuk dalam pelanggaran kode etik yang manakah Pembangunan Apartemen tersebut,
jelaskan

Jawaban kasus 2 ;

I. Bangunan tersebut melanggar IMB karena ada peraturan bangunan yang berada di radius 200m
dari bandara tidak boleh bertingkat.

II. Peraturan mendirikan bangunan baru di kawasan pendekatan lepas landas, harus memenuhi
batas ketinggian tidak melebihi kemiringan 1,6% ke atas dan keluar dimulai dari ujung
Permukaan Utama pada ketinggian masing-masing ambang landas pacu.
Untuk mempergunakan tanah, perairan atau udara di setiap kawasan yang ditetapkan dalam
Keputusan Menteri Perhubungan No. 11 Tahun 2010, harus memenuhi persyaratan-persyaratan
sebagai berikut:
- Tidak menimbulkan gangguan terhadap isyarat-isyarat navigasi penerbangan atau
komunikasi radio antar bandar udara dan pesawat udara;
- Tidak menyulitkan penerbang membedakan lampu-lampu rambu udara dengan lampu-
lampu lain;
- Tidak menyebabkan kesilauan pada mata penerbang yang mempergunakan bandar
udara;
- Tidak melemahkan jarak pandang sekitar bandar udara; dan
- Tidak menyebabkan timbulnya bahaya burung, atau dengan cara lain dapat
membahayakan atau mengganggu pendaratan, lepas landas atau gerakan pesawat
udara yang bermaksud mempergunakan bandar udara.

III. Melanggar beberapa perturan yaitu :


- Undang-Undang Nomor 1. Tahun 2009 tentang Penerbangan menetapkan untuk
menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan, Bandar Udara dilengkapi
dengan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP). KKOP relative sangat
luas, mulai dari pinggir landas pacu sampai radius 15.000 m dengan ketinggian yang
berbeda-beda sampai 150 m relative terhadap Titik Reference Bandar Udara.
Bangunan dan benda tumbuh di dalam KKOP harus diatur dan dikendalikan, tidak
melebihi batas ketinggian kawasan keselamatan operasi penerbangan.
- UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan berikut peraturan pelaksanaannya.
- UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah tidak secara tegas
menetapkan penyerahan urusan kewajiban Pemerintah Daerah untuk
mengendalikan daerah lingkungan kepentingan Bandar udara, termasuk di
dalamnya adalah KKOP.
KASUS 3

GEDUNG G KOLFF JAKARTA

Kondisi bangunan tersebut hamper 90% rusa, di beberapa sudut bangunan terdapat tanaman liar dan
pohon beringin yang tumbuh di lokasi tersebut.

GedungGKolff ini awalnya merupakan took buku pertama di Jakarta yang berdiri sejak abad 19
selanjutnya gedung ini masuk dalam Proyek Revitalisasi PT. Jakarta Old Town Revitalization Corporation
(JOTRC) sejaktahun 2016.

Pertanyaan :

I. Termasuk dalam cagar budaya Golongan A, B atau C kah gedung tersebut? Jelaskan
II. Jenis Revitalisasi seperti apakah yang sesuai untuk Gedung tersebut? Jelaskan pendapat anda
III. Apakah penghancuran bangunan lama termasuk kedalam pelanggaran dan kode etik? Jelaskan
IV. Bagaimanakah tahap Revitalisasi yang sesuai menurut asumsi desain anda? Jelaskan dengan
sketsa

Jawaban kasus 3 :

I. Golongan C
- Detai Bangunan dan bahan dapat disesuaikan dengan sekitar
- Penambahan Bangunan Hanya Dapat dilakukan di bagian belakang sesuai
dengan keserasian lingkungan dan tata kota.
- Hanya Menuntut mempertahankan tampak muka, arsitektur utama, dan bentuk
atap
II. Dengan tidak merubah bagian bangunan yang masih ada, hanya memperbaiki bagian
bagian yang rusak dan dibangun sesuai dengan desan awal.

III. karena bangunan ini masuk ke dalam cagar, adalah sebuah pelanggaran jika bangunan ini
benar benar di ratakan dengan tanah atau dihancurkan.

IV. Dengan pengembangan kembali kawasan seperti peremajaan kawasan, pengembangan


kawasan terpadu, revitalisasi kawasan, juga rehabilitasi dan rekonstruksi kawasan

Anda mungkin juga menyukai