Anda di halaman 1dari 13

penyelidikan

tanah
dilapangan
Kelompok 7A
Anggota KELOMPOK:
1. Farigit Ilhan Reynata (1525422044)
2. Muhammad Firqo Naaji Iriar Ostate (1525422045)
3. Triana Nur Wijiyanti (1525422047)
tujuan penyelidikan tanah
Tujuan penyelidikan tanah adalah untuk mendapatkan informasi
mengenai kondisi lapisan tanah dan parameter tanah. Hasil penyelidikan
tanah akan digunakan oleh konsultan perencana untuk keperluan
desain. Dengan adanya data tanah yang memadai diharapkan hasil
desain dapat optimal. baik dalam penentuan jenis pondasi, jenis
konstruksi maupun metode pelaksanaan konstruksinya, yang pada
gilirannya dapat dihasilkan perencanaan bangunan yang aman, handal
dan ekonomis.

Mengetahui keadaan tanah dan stratifikasinya


Mendapatkan contoh tanah untuk diuji di laboratorium
Mengetahui tinggi muka air tanah
Mendapatkan propertis tanah secara langsung
tiga metode penyelidikan tanah
di lapangan
Uji Sondir

Uji sondir atau dikenal dengan uji penetrasi kerucut statis banyak
digunakan di Indonesia. Pengujian ini merupakan suatu pengujian
yang digunakan untuk menghitung kapasitas dukung tanah. Nilai-
nilai tahanan kerucut statisatau hambatan konus(qc) yang
diperolehdari pengujian dapat langsung dikorelasikan dengan
kapasitas dukung tanah (Hardiyatmo, 2011). Pada uji sondir, terjadi
perubahan yang kompleks daritegangan tanah saat penetrasi
sehingga hal ini mempersulit interpretasi secara teoritis. Dengan
demikian meskipun secara teoritis interpretasi hasil uji sondir telah
ada, dalam prakteknya uji sondir tetap bersifat empiris (Rahardjo,
2008)
tiga metode penyelidikan tanah di lapangan
Uji penetrasi standar (SPT)

adalah tes penetrasi dinamis in-situ yang dirancang untuk memberikan


informasi tentang sifat-sifat geoteknik tanah Standart Penetration Test (SPT)
dilakukan untuk mengestimasi nilai kerapatan relatif dari lapisan tanah yang
diuji. Untuk melakukan pengujian SPT dibutuhkan sebuah alat utama yang
disebut Standard Split Barrel Sampler atau tabung belah standar. Alat ini
dimasukkan ke dalam Bore Hole setelah dibor terlebih dahulu dengan alat
bor. Alat ini diturunkan bersama-sama pipa bor dan diturunkan hingga
ujungnya menumpu ke tanah dasar. Setelah menumpu alat ini kemudian
dipukul (dengan alat pemukul yang beratnya 63,5 kg) dari atas. Pada
pemukulan pertama alat ini dipukul hingga sedalam 15,24 cm.Kemudian
dilanjutkan dengan pemukulan tahap kedua sedalam 30,48 cm. Pada
pukulan kedua inilah muncul nilai "N" yang merupakan manifestasi jumlah
pukulan yang dibutuhkan untuk membuat tabung belah standar mencapai
kedalaman 30,48 cm.
tiga metode penyelidikan tanah di lapangan
CBR lapangan disebut juga CBR inplace atau field CBR dengan kegunaan sebagai
berikut:
1. Mendapatkan CBR tanah asli dilapangan sesuai dengan kondisi tanah dasar.
Umumnya digunakan untuk perencanaan tebal lapis perkerasan yang lapisan tanah
dasarnya sudah tidak akan dipadatkan lagi.
2. Untuk mengontrol apakah kepadatan yang diperoleh sudah sesuai dengan yang
diinginkan. Pemeriksaan ini tidak umum digunakan. Metode pemeriksaannya
dengan meletakkan piston pada kedalaman dimana nilai CBR akan ditentukan lalu
dipenetrasi dengan menggunakan beban yang dilimpahkan melalui gardan truk.

CBR (California Bearing Ratio) adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu
lapisan tanah atau perkerasan terhadap bahan standar dengan kedalaman dan
kecepatan penetrasi yang sama.

Pengujian CBR digunakan untuk mengevaluasi potensi kekuatan material lapis tanah
dasar, fondasi bawah dan fondasi, termasuk material yang didaur ulang untuk
perkerasan jalan dan lapangan terbang.
contoh hasil penyelidikan UJI SONDIR
contoh hasil penyelidikan tanah di lapangan
contoh hasil penyelidikan tanah UJI SPT

Di lokasi 1 , dilakukan titik pengujian bor (B1-1; B1-2)) dalam ( 20,00 meter). Pada masing-masing titik bor tersebut
diambil sampel tanah untuk diuji di laboratorium. Muka air tanah pada -12,50 meter, sampel tanah diambil pada
kedalaman 3,00 meter dan 8,00 meter, dan pada 15,00 meter. Menurut hasil pengujian bor dalam, pada kedalaman
8,00 meter tanah berupa pasir kelanauan, dan pada kedalaman 15,00 meter tanah berupa pasir kasar. Pengujian
laboratorium yang dilakukan pada sampel tanah tersebut adalah : analisis saringan, berat jenis, berat volume dan
kuat geser tanah ( dengan pengujian geser langsung). Berikut adalah hasil-hasil pengujian laboratorium tersebut.
Hasil analisis saringan menunjukkN bahwa koefisien keseragaman (Cu = 2) dan koefisien gradasi (Cc = 2), sehingga
tanah ini, menurut USCS, adalah tanah pasir bergradasi buruk (SW). Tanah jenis ini jika dalamkeadaan jenuh
berpotensi mengalami liquefaction
contoh hasil penyelidikan tanah UJI SPT

Di lokasi 1 , dilakukan titik pengujian bor (B1-1; B1-2)) dalam ( 20,00 meter). Pada masing-masing titik bor tersebut
diambil sampel tanah untuk diuji di laboratorium. Muka air tanah pada -12,50 meter, sampel tanah diambil pada
kedalaman 3,00 meter dan 8,00 meter, dan pada 15,00 meter. Menurut hasil pengujian bor dalam, pada kedalaman
8,00 meter tanah berupa pasir kelanauan, dan pada kedalaman 15,00 meter tanah berupa pasir kasar. Pengujian
laboratorium yang dilakukan pada sampel tanah tersebut adalah : analisis saringan, berat jenis, berat volume dan
kuat geser tanah ( dengan pengujian geser langsung). Berikut adalah hasil-hasil pengujian laboratorium tersebut.
Hasil analisis saringan menunjukkN bahwa koefisien keseragaman (Cu = 2) dan koefisien gradasi (Cc = 2), sehingga
tanah ini, menurut USCS, adalah tanah pasir bergradasi buruk (SW). Tanah jenis ini jika dalamkeadaan jenuh
berpotensi mengalami liquefaction
contoh hasil penyelidikan tanah UJI CBR DI
LAPANGAN

Evaluasi nilai CBR lapangan rata-rata tanah dasar kondisi sedang atau tidak buruk yaitu 7.49%, dari 10 titik pengujia
terdapat 5 (lima) titik yang memiliki nilai CBR kurang dari 5% atau nilai CBR kategori buruk. Untuk hasil nilai CB
Laboratorium sampel tanah dari Jalan Ringroad 1 Kota Manado diperoleh 22.50% atau nilai CBR kategori baik.
Daftar pustaka
Achmad, F. (2019). ANALISIS KAPASITAS DUKUNG TANAH SEBAGAI INFORMASI AWAL BAGI PEMBANGUNAN
GEDUNG DI KECAMATAN KOTA TIMUR. Jurnal Politeknik Gorontalo, 181.

Hatmoko1, J. T., & Suryadharma, H. (2020). PREDIKSI PENCAIRAN TANAH AKIBAT GEMPA DI DAERAH
ISTIMEWA. UAJY Repository, 3.

Prayogo, K., & Saptowati, H. (2016). PENYELIDIKAN STRUKTUR DAN KARAKTERISTIK TANAH. Jurnal Perangkat
Nuklir, 35-36.

Sriharyani, L., & Oktami, D. (2016). KAJIAN PENGGUNAAN DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP) UNTUK UJI
LAPANGAN PADA TANAH DASAR PEKERJAAN TIMBUNAN APRON ( Studi Kasus Di Bandar Udara Radin Inten II
Lampung). TAPAK, 90.

Uguy, R. W., & Elias, Y. R. (2019). EVALUASI NILAI CBR LAPANGAN LAPISAN TANAH DASAR DAN CBR
LABORATORIUM PADA PEKERJAAN JALAN LINGKUNGAN DENGAN ASPHALT HOTMIX DAN DRAINASEDI AREA
GEDUNG OPERASIONAL 1 PAKET KANTOROTORITAS BANDARA UDARA WILAYAH VII MANADO. JURNAL
REALTECH, 99-100.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai