17.1 Tujuan
Tujuan dilaksanakannya analisis kekuatan tekan beton, dapat dilihat
sebagai berikut:
1. Menentukan kekuatan tekan benda uji (beton) yang berbentuk silinder dan
balok yang dibuat dan dirawat di laboratorium.
2. Menetapkan nilai deviasi standar dari benda uji beton.
3. Menghitung nilai kekuatan tekan beton karakteristik dengan 5%
kemungkinan adanya kekuatan yang tidak memenuhi.
4. Membandingkan nilai kekuatan tekan beton karakteristik (fc’) sesungguhnya
dengan nilai kekuatan beton rencana.
130
Laporan Praktikum Beton Analisis Kekuatan Tekan Beton Karakteristik
yang diperoleh di bawah nilai kuat tekan beton karakteristik terbatas sampai 5%
saja.
Variasi kekuatan tekan beton yang terdapat di dalamnya memerlukan
adanya pengendalian terhadap mutu (quality control) untuk memperoleh kekuatan
tekan yang hampir seragam. Deviasi standar merupakan rata-rata ukuran besar
kecilnya penyebaran yang menjadi ukuran dari mutu pelaksanaannya. Semakin
besar p\enyebaran maka semakin buruk mutu pelaksanaan tersebut.
Kekuatan tekan beton mempunyai kecenderungan bervariasi dari tiap-tiap
adukan. Besar variasi itu tergantung dari berbagai faktor (Kardiono
Tjokrodimulyo, 1993), antara lain:
1. Variasi mutu bahan dari satu adukan ke adukan berikutnya.
2. Variasi cara pengadukan.
3. Keterampilan dan stabilitas pengaduk atau pekerja..
Kekuatan tekan karakteristik beton adalah kuat tekan beton yang diperoleh
dari hasil pemeriksaan sejumlah besar benda uji yang berhubungan dengan
standar deviasi. Kuat tekan karakteristik berlandaskan dengan Hukum Distibusi
Gauss yang artinya pemeriksaan dari sejumlah besar benda uji akan diperoleh kuat
tekan beton yang bervariasi yang sedemikian rupa sehingga membentuk kurva
berbentuk lonceng yang disebut Kurva Distribusi Gauss. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kekuatan tekan beton antara lain sebagai berikut:
1. Standar Deviasi
Standar deviasi berbanding lurus dengan kuat tekan beton karakteristik,
semakin meningkat nilai standar deviasi maka semakin meningkat pula kuat
tekan beton karakteristik hingga mendekat suatu batas tertentu, umumnya
besar standar deviasi yang diperoleh dari hasil pelaksanaan pengujian berkisar
antara 40 kg/cm2 – 60 kg/cm2.
2. Faktor penyesuaian “k” dengan besarnya persentase destuktif
Koefisien penyesuaian “k” sebesar 1,64 menyatakan adanya 5% area
destruktif atau dengan kata lain ada kemungkinan 5% diperoleh kuat tekan
beton dibawah kuat tekan beton karakteristik, semakin besar koefisien
penyesuaian “k”, maka akan semakin kecil persentas edestruktif yang terjadi.
3. Pertimbangan ekonomi dan keamanan
Kelompok 5 131
Laporan Praktikum Beton Analisis Kekuatan Tekan Beton Karakteristik
17.3 Peralatan
Kekuatan tekan beton karakteristik dilakukan dengan beberapa alat dan
bahan. Alat dan bahan yang digunakan dalam kekuatan tekan beton karakteristik
adalah sebagai berikut:
17.3.1 Alat
Alat yang digunakan pada pengujian kekuatan tekan karakteristik beton
adalah data yang didapatkan dari hasil pengujian kekuatan tekan beton.
1. Alat tulis, untuk mecatat hasil-hasil perhitungan.
2. Kalkulator, untuk membantu dalam perhitungan kuat tekan beton
karakteristik.
17.3.1 Bahan
Bahan yang digunakan pada pengujian kekuatan tekan karakteristik beton
adalah data yang didapatkan dari hasil pengujian kekuatan tekan beton.
Kelompok 5 132
Laporan Praktikum Beton Analisis Kekuatan Tekan Beton Karakteristik
17.4 Prosedur
Analisis kekuatan tekan beton karakteristik (fc’) dilakukan dengan
prosedur kerja yaitu pengumpulan data yang akan dianalisis dan perhitungan
untuk mendapatkan data hasil analisis. Berikut ini prosedur proses analisis
kekuatan tekan beton karakteristik (fc’):
1. Mengumpulkan setiap data pengujian yang diperoleh terhadap pengukuran
kuat tekan beton.
2. Hitung dan catatlah semua perolehan data sesuai perhitungan.
Kelompok 5 133