Anda di halaman 1dari 31

Tugas Review Jurnal

Kelompok Stabilisasi Tanah Dengan Campuran Pasir Pantai


Nama : - Muhammad Fachri Nurul Husaeni (1903020004)
- Bobby Aziyasa (1903020027)
- Febri Muhammad Dewa (1903020052)
- Fikri Maulana (1903020031)

Judul Analisis Stabilisasi Tanah Lempung Desa Ringinarum Kab.


Kendal Dengan Campuran Semen Dan Pasir Pantai Terhadap
Peningkatan Daya Dukung Tanah
Volume & Halaman -
Jurnal Jurnal Teknik Sipil Universitas Semarang
Tahun -
Penulis Ronny Candra M, Muqorrobin, Kusrin, dan Diah Setyati
Budiningrum
Reviewer Muhammad Fachri Nurul Husaeni (1903020004)
Bobby Aziyasa (1903020027)
Fikri Maulana (1903020031)
Febri Muhammad Dewa (1903020052)
Tanggal 17 Oktober 2022
Tujuan 1. Mengetahui pengaruh campuran semen dan pasir pantai
terhadap sifat-sifat tanah lempung.
2. Mengetahui pengaruh campuran semen dan pasir pantai
terhadap kekuatan daya dukung tanah.
3. Mengetahui presentase optimum bahan campuran untuk
meningkatkan daya dukung tanah lempung.
4. Mengetahui hasil penelitian yang terjadi terhadap tanah yang
sudah diberikan campuran semen dan pasir pantai dengan uji
laboratorium data fisik dan mekanis seperti :
a. Uji kuat geser (Ø) dan kohesi (c) (direct shear test).
b. Uji properties tanah, kadar air (w), spesifik gravity (GS),
void ratio (e), harga porositas (n), berat volume basah (γb),
berat volume kering (γk) (spesifik gravity)
c. Uji batas cair (LL) dan batas plastis (PL) (atterberg limit).
d. Uji gradasi butiran tanah (sleve analysis).
e. Uji kandungan lumpur (hydrometer).
f. Uji kadar air optimal (proctor test).
5. Mengetahui kapasitas daya dukung tanah dengan
menggunakan metode perhitungan sebagai berikut :
a. Perhitungan kapasitas daya dukung vesic (1975).
b. Perhitungan kapasitas daya dukung terzaghi (1943).
6. Memberikan pengetahuan dan manfaat dari penelitian kami
kepada masyarakat Desa Ringinarum Kabupaten Kendal.
7. Memberikan saran dan rekomendasi tentang stabilisasi tanah
lempung Desa Ringinarum Kabupaten Kendal.
Metode Penelitian 1. Pekerjaan Persiapan
Sebelum melaksanakan pekerjaan penelitian, langkah awal
yang dilakukan adalah konsultasi terlebih dahulu dengan
dosen pembimbing yang sudah ditentukan untuk mengetahui
langkah-langkah proses penelitian, setelah itu mengurusi ijin
pemakaian laboratorium, kemudian mengurus segala
perijinan kepada pemilik tanah yang akan kita ambil contoh
tanah nya sebagai bahan uji penelitian.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data kami laksanakan dengan melakukan
pengangamatan secara langsung di lapangan. Kemudian
pengambilan contoh tanah yang diambil untuk penelitiannya
meliputi tanah terusik (disturbed soil ) yang kami ambil
langsung di Desa Ringinarum Kabupaten Kendal.
3. Tahap Pengujian
Adapun pengujian yang dilakukandi Laboratorium Mekanika
Tanah Fakultas Teknik Sipil Universitas Semarang dalam
penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut :
1). Melaksanakan pengujian soil test untuk mengetahui
kadar air ( w ), dalam persen ( % ) standar ASTM D
2216-71.
2). Melaksanakan pengujian specific gravity untuk
mendapatkan berat jenis ( Gs ), standar ASTM D 854-
72.
3). Melaksanakan pengujian atterberg untuk
mendapatkan batas konsistensi tanah.
Batas cair ( LL ), dalam persen ( % ) standar ASTM
D 423-66. Batas plastis ( PL ), dalam persen ( % )
standar ASTM D 424-74.
4). Melaksanakan pengujian direct shear test untuk
mendapatkan Kohesi (c ), dalam (kg/cm² ), Sudut
geser dalam ( φ )dalam derajat ( ͦ ) standart ASTM
3080.
5). Melaksanakan pengujian hydrometer untuk
mengetahui kandungan lumpur yang terkandung
dalam tanah, serta mendapatkan susunan ukuran butir
halus yang lolos saringan ukuran 200, standar ASTM
D-442.
6). Melaksanakan pengujian proctor test untuk
mengetahui kadar air optimal.
7). Melaksanakan analisis daya dukung tanah
menggunakan metode perhitungan vesic dan terzaghi.
4. Tahap Pelaksanaan
Dalam Pelaksanaan pengujian, contoh tanah lempung harus
melalui prosedur-prosedur laboratorium yang ditentukan
oleh standar ASTM. Adapun tahapan-tahapan penelitiannya
adalah sebagai berikut :
1). Pengambilan contoh tanah lempung diambil dari
lokasi yang ditentukan dengan cara digali sampai
kedalaman 2 m untuk tanah terusik.
2). Pengujian klasifikasi
3). Pelaksanaan pengujian geser langsung ( direct shear
test ) untuk mendapatkan parameter kuat geser,
nilaikohesi (c ), sudut geser dalam tanah( φ ).
4). Analisis dan pembahasan terhadap hasil penelitian
kemudian diambil kesimpulan.
Hasil Penelitian Pada penelitian ini pengaruh stabilitas tanah lempung dengan
menggunakan bahan stabilisasi pasir pantai dan semen portland tipe
2. Tanah yang digunakan untuk pengujian mengambil sampel tanah
di desa Ringinarum, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Penelitian ini
dilakukan di Laboraturium Mekanika Tanah Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Semarang. Dari beberapa hasil penelitian ini
dibatasi pada pengujian yang meliputi sifat fisik dan sifat mekanis
tanah diperoleh hasil: kadar air tanah (water content), berat jenis,
berat volume basah dan kering , indeks plastis, batas plastis, batas
cair, kohesi, sudut geser, harga porositas dan harga void ratio.
Analisa Daya Dukung Tanah
Setelah melaksanakan beberapa metode pengujian dari
Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik Sipil Universitas
Semarang dengan beberapa variasi campuran, semen dan pasir
pantai, selanjutnya kami melaksanakan analisa perhitungan daya
dukung tanah menggunakan metode vesic dan terzhagi. Metode
vesic dan terzaghi bias di terapkan apabila sudah mengetahui sudut
geser (Ø) dan kohesi (c) dari pengujian direct shear test, volume
tanah basah (γb) dari pengujian spesifik gravity.
Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian yang sudah kami laksanakan pada
sample tanah lempung kedalaman 2 meter di Desa Ringinarun
Kab.Kendal dengan variasi campuran semen 3%,6%,9%,12%,15%
serta variasi campuran pasir pantai 10%,20%,30%, menurut tabel
klasifikasi tanah (ASTM D 2478-66T) dilihat dari batas cair (LL)
setiap variasi campuran, klasifikasi tanahnya masuk ke dalam jenis
lanau inorganik dengan plastisitas rendah atau sedang, lempung
berpasir, lempung berlanau, lempung dengan viskositas rendah
(MH).
Judul Stabilisasi Tanah Lempung dengan Campuran Pasir Pantai
terhadap Nilai CBR
Volume & Halaman 96-104
Jurnal JCEBT (Journal of Civil Engineering, Building and Transportation)
Tahun 2017
Penulis Muhammad Rokky A. Simanjuntak, Kamaluddin Lubis dan Nuril
Mahda Rangkuti
Reviewer Muhammad Fachri Nurul Husaeni (1903020004)
Bobby Aziyasa (1903020027)
Fikri Maulana (1903020031)
Febri Muhammad Dewa (1903020052)
Tanggal 17 Oktober 2022
Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh penambahan pasir pada tanah lempung terhadap nilai
California Bearing Ratio (CBR).
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen, yaitu metode yang dilakukan dengan mengadakan
kegiatan percobaan untuk mendapatkan data. Data tersebut diolah
untuk mendapatkan suatu hasil perbandingan dengan syarat-syarat
yang ada. Penyelidikan eksperimen dapat dilaksanakan didalam
ataupun diluar laboratorium.
Hasil Penelitian Tanah adalah suatu komponen utama didalam suatu pekerjaan
kostruksi, karena seluruh item pekerjaan konstruksi pasti
berhubungan dengan tanah, baik itu konstruksi gedung, bendung,
jalan raya, dan sebagainya. Terutama didalam pekerjaan konstruksi
jalan raya, tanah adalah item yang paling mendasar yang perlu
diperhatikan, sebab didalam konstruksi jalan raya tanah adalah
tempat dihamparkannya langsung item-item pekerjaan.
CBR merupakan perbandingan beban penetrasi pada suatu bahan
dengan beban standard pada penetrasi dan kecepatan pembebanan
yang sama. Cara CBR dikembangkan oleh California State Highway
Departement sebagai cara untuk menilai kekuatan tanah dasar jalan
(subgrade).
Pengujian California Bearing Ratio adalah pengujian empiris
yang bertujuan untuk membandingkan nilai penetrasi bahan uji
dengan nilai penetrasi bahan standard. Pada penelitian ini ada 3
variasi campuran yang akan diuji yaitu 0% campuran pasir, 15% dan
30 %.
Kesimpulan Dari seluruh hasil percobaan yang dilakukan pada percobaan
penelitian penambahan pasir pada tanah lempung, penulis
mendapatkan hasil nilai California Bearing Ratio dengan variasi 0%,
15%, 30% berturut-turut adalah sebagai berikut : 6.803, 10.339,
14.409.
Dari hasil nilai California Bearing Ratio maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa penambahan pasir pantai pada campuran
tanah lempung pada percobaan ini ternyata menaikkan nilai
California Bearing Ratio, yang dalam artian penambahan pasir pada
tanah meningkatkan kekuatan dari tanah tersebut.
Judul Stabilisasi Tanah Lempung Menggunakan Pasir Pantai
Terhadap Nilai CBR Unsoaked
Volume & Halaman Volume 11 No 1
Jurnal Jurnal Teknik Sipil
Tahun 2022
Penulis Rama Indera Kusuma, Enden Mina, Woelandari Fathonah dan
Rizqi Cahyo Nugroho
Reviewer Muhammad Fachri Nurul Husaeni (1903020004)
Bobby Aziyasa (1903020027)
Fikri Maulana (1903020031)
Febri Muhammad Dewa (1903020052)
Tanggal 17 Oktober 2022
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan klasifikasi
tanah di Jalan Kampung Juhut, Kecamatan Karang Tanjung, Kab.
Pandeglang dengan metode Unified Soil Classification System
(USCS). Serta mengetahui nilai CBR tidak terendam dengan
penambahan pasir pantai persentase 0%, 12%, 24%, dan 36% dengan
pemeraman selama 0, 7, 14 hari.
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian mengenai stabilisasi tanah
terhadap nilai CBR. Sampel tanah (disturb) diambil dari salah satu
titik di Jalan Kampung Juhut Kecamatan Karang Tanjung, Kab.
Pandeglang. Tanah dari pandangan ilmu teknik sipil merupakan
himpunan mineral, bahan organik dan endapan-endapan yang relatif
lepas (loose) yang terletak diatas batu dasar (bedrock). Metode yang
dilakukan untuk menyelesaikan penelitian ini dimulai dari
pengumpulan data dilakukan dengan cara mencari sumber pustaka
(buku, jurnal ilmiah,dan artikel ilmiah) yang menjadi acuan
mengenai stabilisasi tanah terhadap nilai CBR.
Tahapan penelitian ini digambarkan dalam diagram alur
penelitian pada gambar
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengujian laboratorium diperoleh data – data
sebagai berikut :
Pengujian analisa besar butir dilakukan dengan menggunakan
analisa saringan dan menunjukkan tanah merupakan berbutir halus
didapat dari hasil pengujian tersebut tanah lebih dari 50% lolos
saringan 200 yaitu sebesar 51,60% kemudian diklasifikasikan
berdasarkan klasifikasi USCS tanah termasuk dalam klasifikasi OH
yaitu tanah lempung organik dengan plastisitas sedang hingga tinggi
1. Pengaruh Penambahan Pasir Pantai Terhadap Nilai Cair
Tanah (LL)
Setelah melakukan pengujian pada tanah asli, penulis melakukan
pengujian dengan contoh tanah yang telah dicampur dengan pasir
pantai, dengan presentase 12%, 24%, dan 36%. Setiap sampel uji
disiapkan 100 gram tanah yang lolos saringan no. 40. Masing –
masing contoh tanah campuran tersebut kembali diuji batas cairnya.
Lalu nilai batas cair diplot ke dalam grafik untuk mengetahui
bagaimana perilaku tanah jika dicampur dengan pasiir pantai
Maka dapat dihasilkan untuk tanah asli merupakan tanah
plastisitas tinggi, penambahan pasir pantai 12% masuk kategori
tanah plastisitas tinggi, penambahan pasir pantai 24% masuk
kategori tanah plastisitas tinggi, dan penambahan pasir pantai 36%
masuk kategori tanah plastisitas sedang.
2. Pengaruh penambahan pasir pantai terhadap nilai batas
plastis tanah (PL)
Dihasilkan bahwa nilai PL menurun seiring dengan
bertambahnya presentase campuran pasir pantai, dan menunjukkan
hasil bahwa semakin banyak campuran pasir pantai maka nilai
Plastic Limit (PL) semakin menurun.
3. Pengaruh penambahan pasir pantai terhadap nilai indeks
plastisitas tanah (IP)
Indeks plastisitas didapatkan dari hasil pengurangan antara batas
cair dan batas plastis tanah. Hasil indeks plastisitas taip variasi
disajikan pada tabel 4. Berdasarkan grafik pada gambar 5
menunjukkan hasil bahwa semakin besar presentase pasir pantai
menghasilkan nilai IP yang semakin kecil. Semakin besar nilai
Indeks Plastisitas (PI), maka semakin besar kemungkinan tanah
dalam kondisi plastis
4. Pengaruh penambahan pasir pantai terhadap nilai California
Bearing Ratio (CBR) SNI 1744
Untuk pengujian CBR tanah yang sudah dikeringkan kemudian
ditumbuk dengan palu karet dan di ayak dengan menggunakan
saringan no 4. Setelah itu disediakan tanah sebanyak 4320 gram
untuk 1 cetakan (mold). Menyiapkan pasir pantai dengan presentase
12%, 24%, dan 36% dari berat tanah dan air suling ditentukan
dengan mencari kadar air optimum di tiap persentase pasir pantai
dengan pengujian pemadatan. Kemudian campur tanah, pasir pantai,
dan air suling hingga merata (homogen). Kemudian sampel tanah
yang telah dicampurkan dimasukkan ke dalam plastik untuk
dilakukan pemeraman selama 0 hari, 7 hari, dan 14 hari. Setelah
waktu pemeraan selesai kemudian menyiapkan cetakan (mold) untuk
kemudian dilakukan pemadatan CBR dengan jumlah tumbukan 10,
30, dan 65 tumbukan.
Hasil pengujian CBR dari penambahan pasir pantai sebanyak
12%, 24%, dan 36%, mampu meningkatkan nilai CBR tanah di Jalan
Kp. Juhut, Kec. Karang Tanjung, Kab. Pandeglang, nilai CBR tanah
asli pada jalan tersebut sebesar 3,1% dan setelah ditambahkan
pencampuran pasir pantai dengan variasi presentase 12%, 24%, dan
36%, nilai CBR tanah tersebut meningkat sebesar 12%, 26%, dan
28% .
Kesimpulan Dari hasil penelitian tanah dari Jalan Kp. Juhut, Kec. Karang
Tanjung, Kab. Pandeglang yang dilakukan stabilisasi dengan
menggunakan bahan tambah pasir pantai sebesar 0%, 12%, 24%, dan
36% terhadap nilai CBR dengan waktu pemeraman 0 hari, 7 hari,
dan 14 hari dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Tanah di Jalan Munjul – Sindang Resmi Kabupaten
Pandeglang termasuk dalam klasifikasi OH, yaitu tanah
lempung organik dengan plastisitas sedang hingga tinggi
berdasarkan sistem klasifikasi USCS.
2. Pengaruh pasir pantai terhadap nilai CBR dengan variasi
bahan tambah 0%, 12%, 24%, dan 36% dengan pemeraman
selama 0, 7, 14 hari memberikan peningkatan terhadap nilai
CBR dan optimum pada persentase 36% dengan waktu
pemeraman 14 hari sebesar 28%.
3. Pengaruh penambahan pasir pantai sebesar 12%, 24%, dan
36% memberikan pengaruh penurunan terhadap indeks
plastisitas tanah, sebelum dilakukannya pencampuran
dengan pasir pantai, tanah memiliki indeks plastisitas yang
tinggi yaitu 22,86% dan setelah ditambahkan pencampuran
pasir pantai pada persentase 36% mengalami penurunan
indeks plastisitas menjadi tanah plastisitas sedang sebesar
9,49%.
Judul Stabilisasi Tanah Lempung Dengan Menggunakan Pasir Laut
dan Pengaruhnya Terhadap Nilai CBR (California Bearing
Ratio)
Volume & Halaman Volume 6 No 2
Jurnal Jurnal Fondasi
Tahun 2017
Penulis Rama Indera Kusuma, Enden Mina, dan Pasadena Rosa Hasibuan
Reviewer Muhammad Fachri Nurul Husaeni (1903020004)
Bobby Aziyasa (1903020027)
Fikri Maulana (1903020031)
Febri Muhammad Dewa (1903020052)
Tanggal 17 Oktober 2022
Tujuan Tujuan Penelitian untuk mengetahui sifat-sifat propertis tanah
lempung sebelum dan sesudah pencampuran pasir laut dan
mengetahui pengaruh pasir laut terhadap CBR tanah sebelum dan
setelah dicampurkan pasir laut dengan kadar 10%, 20% dan 30%
dengan pemeraman 0, 4 dan 7 hari.
Metode Penelitian Tanah yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Jalan
Desa Mangkualam Kec. Cimanggu Kab. Pandeglang dan pasir laut
berasal dari Pantai terdekat Kec. Ciamnggu.
Teknik analisis yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan
Standar Nasional Indonesia. Dengan standar ini berisi langkah-
langkah pengujian, perhitngan analisis dan laporan hasil.
Berikut merupakan pengujian yang
dilakukan :
1. Pengujian kadar air (sesuai dengan SNI 1965:2008)
2. Pengujian batas cair (sesuai dengan SNI 1967:2008)
3. Pengujian batas plastis (sesuai dengan SNI 1966:2008)
4. Pengujian analisis saringan (sesuai dengan SNI 3423:2008)
5. Pengujian berat jenis (sesuai dengan SNI 1964:2008)
6. Pengujian pemadatan ringan (sesuai dengan SNI 1742:1998)
7. Pengujian CBR (California Bearing Ratio) (sesuai dengan
SNI 1744:2012)
Tahapan Penelitian
1. Pengumpulan data
2. Survei lokasi dan pengambilan sampel
3. Pengujian fisik tanah
4. Stabilisasi tanah dengan campuran pasir laut
5. Pengujian CBR
6. Analisis data
7. Kesimpulan dan Saran
Hasil Penelitian A. Tanah Eksisting
1. Analisa Besar Butiran

Berdasarkan percobaan, diperoleh hasil tanah asli tanpa


campuran pasir laut dari Jalan Desa Mangkualam Kec. Ciamnggu
lolos saringan no. 4 sebesar 99,805%, no. 10 sebesar 99.556%, no.
40 sebesar 95.641% dan no. 200 sebesar 73.933%.
2. Kadar Air

Hasil pengujian laboratorium didapatkan nilai kadar air mula-


mula pada tanah Jalan Desa Mangkualam sebesar 40,58%.
3. Berat Jenis

Hasil pengujian laboratorium didapatkan nilai berat jenis pada


tanah Jalan Desa Mangkualam sebesar 2,582. Tanah termasuk
lempung organik dengan nilai berat jenis 2,58 – 2,65 berdasarkan
buku “Mekanika Tanah 1, Hardiyatmo”.
4. Atterberg Limits

Hasil pengujian didapatkan nilai batas cair sebesar 52,8%, nilai


batas plastis sebesar 32,36% dan nilai indeks plastisitas sebesar
20,44%.
5. Pemadatan

Hasil pengujian pemadatan tanah dapat disimpulkan bahwa berat


kering maksimum sebesar 1,306 gr/cm3 dengan kadar air optimum
32,5%.
6. California Bearing Ratio (CBR)
Nilai daya dukung CBR laboratorium tanah asli setelah
dipadatkan dengan pemeraman 0 hari adalah 10,844% dan dengan
lama pemeraman 4 hari adalah 13,317% selanjutnya dengan lama
pemeraman 7 hari adalah 14,458%.

B. Pasir Laut
1. Analisa Besar Butiran
Hasil pengujian berat jenis pasir laut lebih besar dibandingkan
berat jenis tanah. Dan pasir mempunyai gradasi yang buruk karena
nilai Cu < 6 dan Cc < 1.
2. Berat Isi
Berat isi agregat bertujuan untuk menentukan berat isi agregat,
baik itu agregat halus maupun agregat kasar. Berdasarkan hasil
percobaan berat isi pasir laut sebesar 1,669 gr/cm3
3. Berat Jenis
Berdasarkan hasil pengujian berat jenis pasir laut untuk campuran
tanah pada Jalan Desa Mangkualam Kec. Ciamanggu sebesar 2,657
gr/ml.

C. Hasil Stabilisasi Tanah Menggunakan Pasir Laut


1. Berat Jenis
hasil pengujian berat jenis tanah pada Jalan Desa Mangkualam
Kec. Ciamanggu terlihat bahwa semakin tinggi persentase pasir laut
maka nilai berat jenis tanah campuran tersebut akan cenderung
meningkat. Hal ini terjadi karena nilai berat jenis pasir laut yang
lebih tinggi dari nilai berat jenis tanah.
2. Atterberg Limits
Hasil pengujian batas konsistensi untuk masing-masing
campuran tanah terlihat bahwa semakin tinggi persentase pasir
laut maka cenderung Indeks plastis, batas plastis dan batas cair
mengalami penurunan karena sifat pasir laut mengisi rongga-rongga
pada tanah sehingga membuat ikatan tanah menjadi renggang, tidak
mengikat air dan dapat dengan mudah meloloskan air. Sehingga
pasir laut dapat digunakan sebagai pengendali
sifat plastis tanah tersebut. Dari hasil pengujian analisa besaran
butir, berat jenis butir, dan Atterberg limits dapat disimpulkan bahwa
menurut sistem klasifikasi unified tanah Desa Mangkualam
termasuk pada golongan tanah OH (Lempung organik dengan
plastisitas sedang sampai tinggi).
3. Pemadatan
Berat isi kering campuran pasir laut terhadap kadar persentase pasir
laut 0%, 10%, 20% dan 30% menunjukkan bahwa berat isi kering
makin meningkat dan kadar air optimum (wopt) makin menurun
seiring bertambahnya campuran pasir laut. Kadar air optimum
menurun karena makin banyak campuran pasir laut akan
mengakibatkan rongga pada tanah terisi oleh pasir sedangkan air
tidak berpengaruh pada pasir laut. Kebutuhan air pada tanah untuk
mencapai kemampatan tergantikan oleh campuran pasir laut
sehingga menimbulkan penurunan kadar air. Berat isi kering
optimum semakin meningkat seiring dengan penambahan variasi
pasir laut karena banyaknya campuran pasir laut akan
mengakibatkan rongga pada tanah terisi oleh pasir laut dan
menyebabkan tanah padat sehingga berat isi kering optimum
meningkat.
Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian tanah sebelum dan setelah distabilisasi
pasir laut dengan presentase 0%, 10%, 20%, dan 30% dengan
pemeraman selama 0 hari, 4 hari dan 7 hari, dapat di simpulkan
sebagai berikut :
1. Menurut Sistem USCS jenis tanah termasuk kelompok OH yaitu
lempung organik dengan plastisitas sedang sampai tinggi dengan
nilai indeks plastisitas (PI) 20,44% yang dapat dikategorikan sebagai
plastisitas tinggi. Nilai indeks platisitas dengan tingkat
pengembangan rendah terjadi pada persentase pasir laut, 30%
sebesar 11,08%.
2. Nilai daya dukung CBR laboratorium tanah asli setelah dipadatkan
dengan pemeraman 0 hari adalah 10,844% termasuk fair. Sedangkan
nilai daya dukung CBR paling optimum terdapat pada persentase
pasir laut 30% dengan pemeraman 7 hari dengan nilai daya dukung
CBR sebesar 49,462% termasuk good berdasarkan klasifikasi tanah
berdasarkan nilai CBR.
3. Dengan demikian dapat disimpulkan secara umum bahwa pasir
laut dapat meningkatkan nilai daya dukung CBR dan dapat
mengurangi indeks plastisitas (PI) sehingga tanah menjadi kuat.
Persentase yang efektif untuk stabilisasi tanah lempung Desa
Mangkualam Kecamatan Cimanggu-Kabupaten Pandeglang adalah
dengan penambahan pasir laut sebesar 30%.
Judul Stabilisasi Tanah Lempung Menggunakan Pasir Pantai
Terhadap Nilai CBR
Volume & Halaman Volume 4 Nomor 2
Jurnal Jurnal Kacapuri dan Jurnal Teknik Sipil
Tahun 2021
Penulis Jeremi Sitinjak, Fatma Sarie, dan Okrobianus Hendri
Reviewer Muhammad Fachri Nurul Husaeni (1903020004)
Bobby Aziyasa (1903020027)
Fikri Maulana (1903020031)
Febri Muhammad Dewa (1903020052)
Tanggal 17 Oktober 2022
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar
pengaruh penambahan pasir pantai pada tanah lempung terhadap
nilai CBR. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan
analisis data di laboratorium Mekanika Tanah, Fakultas Teknik
Universitas Palangka Raya.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode uji laboratorium dan eksperimen
untuk mendapatkan data. Data tersebut dianalisis untuk
mendapatkan suatu hasil perbandingan dengan syarat-syarat yang
ada. Ada 2 pemeriksaan yaitu sifat fisik tanah asli dan pemeriksaan
sifat mekanik tanah sebelum dan sesudah di lakukan penambahan
pasir pantai dan pemeraman selama 3 hari. Penelitian ini
dilaksanakan di Laboratorium Mekanika Tanah, Fakultas Teknik
Universitas Palangka Raya.
Memulai penelitian, setelah itu peninjauan penelitian terdahulu,
mempersiapkan sampel untuk ujilabolatorium, kemudian melakukan
tahap pengujian meliputi sifat fisik dan mekanik, pada saat
melakukan pengujian sifat fisik sampel yang digunakan adalah
sampel tidak terganggu. Sedangkan, pada pemeriksaan sifat mekanik
yaitu uji pemadatan dan CBR dapat menggunakan sampel terganggu
tetapi, kadar air yang ada pada sampel harus dihilangkan terlebih
dahulu.
Hasil Penelitian Hasil Pengujian sifat fisik yang dilakukan pada penelitian ini adalah
uji analisa saringan dan batas-batas aterberg. Hasil dari pengujian
dapat dilihat dalam tabel maupun grafik pada halaman berikutnya.

Hasil dari pengujian batas-batas atterberg dapat dilihat pada tabel


dan grafik berikut.

Dari data pada tabel kemudian diplotkan kedalam grafik batas cair
hingga didapatkan hasil batas cair.
Batas cair (LL) dari penelitian ini adalah 53,80%

Pemadatan yang dilakukan adalah pemadatan tanah asli dan


pemadatan tanah asli dengan campuran penambahan pasir pantai.
Parameter yang diperoleh dari pengujian menggunakan standar
proctor adalah nilai kepadatan kering mkasimum (Maximum Dry
Density/Ydry) dan kadar air optimum (Optimum moisture
Content/OMC). Penambahan air dilakukan dengan cara coba-coba
atau eksperimen. Adapun hasil pengujian yang dipaparkan adalah
sampel tanah lempung tanpa campuran (tanah asli) dengan
pemeraman 3 hari sebagai berikut.
Hasil pengujian pemadatan tanah asli pada tabel 5 kemudian diplot
kedalam grafik hubungan antar kadar air dengan berat isi kering
seperti pada gambar 4 berikut ini.

Berdasarkan grafik hubungan antara kadar air dengan berat isi kering
tanah sehingga didapat nilai berat isi kering maksimum 1,333 gr/cm3
dan nilai kadar air optimum 24,25%. Adapun hasil pengujian
kepadatan tanah asli dan campuran pasir pantai sebagai berikut :

Hasill dari tabel 5 yaitu kadar air optimum dan berat isi kering
maksimum akan menjadi acuan dalam pengujian dan perhitungan
nilai CBR. Sesuai dengan campuran dan kadar air masing-masing
pengujian. Pengujian CBR dimaksudkan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh penambahan pasir pantai terhadap tanah lempung.
Dari tabel hasi pengujian penetrasi diplotkan kedalam grafik
hubungan beban dengan penurunan dapat dilihat dari grafik 5.
Dari grafik hubungan tersebut didapat cbr sebesar 3,25%, adapun
hasil Nilai CBR setiap campuran dapat dilihat pada tabel 8.

Kesimpulan Berdasarkan hasil uji lab yang dilakukan, diperoleh hasil nilai CBR
tertinggi adalah 7,30% yang dimana nilai CBR naik 125% dari nilai
CBR tanah asli. Menurut Klasifikasi Nilai CBR Tanah yang ada pada
tabel 1 maka tanah yang telah distabilisai menggunkan pasir pantai
sebanyak 15% dengan pemeraman 3 hari dapat digunakan sebagai
subgrade maupun subbase.
Judul Stabilisasi Tanah Lempung Menggunakan Pasir Laut dan
Pengaruhnya Terhadap Nilai Kuat Tekan Bebas (Studi Kasus :
Jalan Mangkualam Kecamatan Cimanggu – Banten)
Volume & Halaman Volume 6 No 2
Jurnal Jurnal Fondasi
Tahun 2017
Penulis Enden Mina, Rama Indera Kusuma, dan Jamatul Ridwan
Reviewer Muhammad Fachri Nurul Husaeni (1903020004)
Bobby Aziyasa (1903020027)
Fikri Maulana (1903020031)
Febri Muhammad Dewa (1903020052)
Tanggal 17 Oktober 2022
Tujuan Jurnal Penelitian yang dilakukan ini mempunyai tujuan yang ingin
dicapai yaitu untuk mengetahui sifat-sifat propertis tanah lempung di
Desa Mangkualam, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang
sebelum dan setelah distabilisasi dengan menggunakan pasir laut dan
pengaruh pasir laut terhadap UCT tanah sebelum dan setelah
dicampurkan pasir laut dengan kadar bervariasi. Campuran tanah
dengan + pasir laut konsentrasi : 10%, 20%, 30% terhadap berat
kering tanah dengan pemeraman selama 0 hari, 4 hari, 7 hari, 14 hari,
dan 28 hari.
Metode Penilitian Tanah yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Jalan
Desa Mangkualam Kec. Cimanggu Kab. Pandeglang dan pasir laut
berasal dari Pantai terdekat Kec. Ciamnggu. Berikut merupakan
pengujian yang dilakukan :
1. Pengujian kadar air (sesuai dengan SNI 1965:2008)
2. Pengujian batas cair (sesuai dengan SNI 1967:2008)
3. Pengujian batas plastis (sesuai dengan SNI 1966:2008)
4. Pengujian analisis saringan (sesuai dengan SNI 3423:2008)
5. Pengujian berat jenis (sesuai dengan SNI 1964:2008)
6. Pengujian pemadatan ringan (sesuai dengan SNI 1742:2008)
7. Pengujian UCT (Unconfined Compression Strenght Test) (sesuai
dengan SNI 03-3638-1994).)
Sampel yang digunakan pada pengujian UCT yaitu sebanyak 60
sampel dengan perhitungan komposisi:
a. Tanah sampel (Mx) = kerapatan kering tanah x volume mold
Mx = dry x Vm
b. Pasir laut = persentase ASK x Mx sampel Xn = 10% x Mx = 0,10
x Mx
c. Kadar air (Wx) = kadar air optimum – kadar air eksisting = Wopt
– Wen
Hasil Penelitian A. Hasil Pengujian Fisik Tanah
1. Analisa Besar Butiran
Analisa besar butir dilakukan untuk menganalisis ukuran butiran
tanah. Berikut merupakan hasil analisa saringan:
Klasifikasi Tanah menurut USCS (Unified Soil Classification
System) berdasarkan analisis saringan didapatkan tanah lolos
saringan No.200 lebih dari 50% sehingga masuk ke dalam klasifikasi
tanah berbutir halus. Simbol dari kelompok ini dimulai dengan huruf
awal M untuk lanau (silt) anorganik, C untuk lempung (clay)
anorganik dan O untuk lanau-organik dan lempung organik. Simbol
PT digunakan untuk tanah gambut (peat), muck dan tanah-tanah lain
dengan kadar organik tinggi. Nilai batas cair (LL) = 52,8 maka LL >
50%, tanah diklasifikasikan sebagai H (plastisitas tinggi) dan Indeks
Plastisitas (PI) =20,4, tanah tergolong dalam klasifikasi OH
(Lempung organik dengan plastisitas sedang sampai tinggi) atau MH
(Lanau tak organik, atau pasir halus diatomae atau lanau elastis).
2. Kadar Air
Hasil pengujian laboratorium didapatkan nilai kadar air mula-mula
pada tanah Jalan Desa Mangkualam sebesar 38,72%.
3. Berat Jenis
Hasil pengujian laboratorium didapatkan nilai berat jenis pada tanah
Jalan Desa Mangkualam sebesar 2,582. Tanah termasuk lempung
organik dengan nilai berat jenis 2,58 – 2,65 berdasarkan buku
“Mekanika Tanah 1, Hardiyatmo” hal. 5.
4. Atterberg Limits
Nilai indeks plastisitas adalah 19,16% (> 17) berdasarkan buku
“Mekanika Tanah 1, Hardiyatmo” hal. 48 dengan maka macam tanah
termasuk tanah lempung dan kohesif.
Dari hasil pengujian analisa besaran butir, berat jenis butir, dan
atterberg limits dapat disimpulkan bahwa menurut system klasifikasi
unified tanah Desa Mangkualam termasuk pada golongan tanah OH
(Lempung organik dengan plastisitas sedang sampai tinggi).
5. Pemadatan
Uji pemadatan bertujuan untuk mengetahui nilai kadar air optimum
dan berat isi kering maksimum tanah, berikut adalah hasil uji
pemadatan sebelum distabilisasi dengan nilai wopt = 32,50% dan
berat isi kering tanah = 1,306 gr/cm3

B. Pengujian Fisik Pasir Laut


1. Berat Jenis
Berdasarkan hasil pengujian berat jenis pasir laut untuk campuran
tanah pada Jalan Desa Mangkualam Kec. Ciamanggu sebesar 2,613
gr/ml.
2. Analisis Besar Butiran
Berdasarkan hasil pengujian berat jenis pasir laut lebih besar
dibandingkan berat jenis tanah. Dan tanah mempunyai gradasi yang
buruk karena nilai Cu < 6 dan Cc < 1.
3. Berat Isi
Berat isi agregat bertujuan untuk menentukan berat isi agregat, baik
itu agregat halus maupun agregat kasar. Berdasarkan hasil percobaan
berat isi pasir laut sebesar 1,669 gr/cm3

C. Hasil Stabilisasi Tanah Menggunakan Pasir Laut


1. Berat Jenis
Berikut merupakan hasil pengujian berat jenis tanah pada Jalan Desa
Mangkualam Kec. Ciamanggu :
Pada Gambar 5 terlihat bahwa semakin tinggi persentase pasir laut
maka nilai berat jenis tanah campuran tersebut akan cenderung
meningkat. Hal ini terjadi karena nilai berat jenis pasir laut yang
lebih tinggi dari nilai berat jenis tanah.
2. Atterberg Limits
Hasil pengujian batas konsistensi untuk masing-masing campuran
bahan stabilisasi tanah ditampilkan pada Tabel 2.
Dari Tabel 2 dan Gambar 6 terlihat bahwa semakin tinggi persentase
pasir laut maka cenderung Indeks plastis, batas plastis dan batas cair
mengalami penurunan karena sifat pasir laut mengisi rongga- rongga
pada tanah sehingga membuat ikatan tanah menjadi renggang, tidak
mengikat air dan dapat dengan mudah meloloskan air. Sehingga
pasir laut dapat digunakan sebagai pengendali sifat plastis tanah
tersebut.
Dari hasil pengujian Analisa besaran butir, berat jenis butir, dan
atterberg limits dapat disimpulkan bahwa menurut system klasifikasi
unified tanah Desa Mangkualam termasuk pada golongan tanah OH
(Lempung organik dengan plastisitas sedang sampai tinggi).
3. Pemadatan
Uji pemadatan bertujuan untuk mengetahui nilai kadar air optimum
dan berat isi kering maksimum tanah, berikut adalah hasil uji
pemadatan berdasarkan kadar pasir laut
Dari hasil tersebut terlihat bahwa berat isi kering makin meningkat
dan kadar air optimum (wopt) semakin menurun seiring
bertambahnya campuran pasir laut.
4. Unconfined Compression Strenght Test (UCT)
Setelah ditetapkan berat isi kering dan kadar air optimum pada
pengujian pemadatan berdasarkan kadar pasir laut selanjutnya
melakukan pengujian Kuat Tekan Bebas dengan variasi pemeraman
dan persentase pasir laut. Cara memperoleh benda uji kuat tekan
bebas sama dengan dengan perhitungan sample UCT sebelum di
stabilisasi diatas melainkan penambahan untuk Pasir Laut dihitung
dari persentase pasir laut terhadap berat kering tanah.
Sifat berkurangnya kekurangan tanah akibat adanya kerusakan
struktural tanah tersebut disebut kesensitifan (sensitivity). Tingkat
kesensitifan dapat ditentukan sebagai ratio antara kekuatan tanah
yang masih asli dengan kekuatan tanah yang sama setelah terkena
kerusakan (remolded), bila tanah tersebut diuji dengan cara tekanan
tak tersekap.
Tabel 4 menunjukkan hasil pengujian UCT dengan lama pemeraman
0, 4, 7, 14 dan 28 hari.
Pada Gambar 8 dapat dilihat bahwa semakin banyak pasir laut yang
ditambahkan maka semakin besar pula nilai UCT. Hal ini terjadi
karena pasir laut, air, dan tanah berikatan dengan baik pada suhu
ruangan dan dengan lama pemeraman 0, 4, 7, 14 dan 28 hari. Pasir
laut pada persentase 30% menghasilkan nilai qu 19,600 kg/cm2
Nilai qu tanah meningkat dengan semakin banyak penambahan
campuran pasir laut. Kenaikan nilai qu yang lebih besar tiap
campuran ini disebabkan tingkat pemadatan yang lebih kuat pada
saat pencampuran, hingga membuat kemampuan antara tanah dan
pasir laut lebih kuat hingga membuat rongga tanah semakin kecil.
Kesimpulan Dari hasil pengujian contoh tanah asli dan tanah asli + pasir laut
dengan prosentase 10%, 20%, dan 30% dengan pemeraman selama
0 hari, 4 hari,7 hari,
14 hari, dan 28 hari dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Hasil pengujian fisik tanah sebelum distabilisasi pada jalan Desa
Mangkualam Kecamatan Cimanggu- Kabupaten Pandeglang didapat
nilai batas cair (LL) 52%, indeks plastisitas (PI) : 19,16%, batas
plastis (PL) : 32,84. Menurut Sistem Unified termasuk kedalam
kelompok OH yaitu lempung organik dengan nilai indeks plastisitas
(PI) 19,16% dapat dikategorikan sebagai plastisitas tinggi.
2. Penambahan pasir laut pada tanah terhadap sifat fisik tanah
menunjukan adanya peningkatan berat jenis (Gs) sebesar 2,975
untuk persentase pasir laut 30% dari tanah asli sebesar 2,58.
Penurunan juga terjadi pada Indeks Platisitas (PI) seiring
bertambahknya persentase pasir laut, dengan indeks plastisitas pada
campuran 30% pasir laut sebesar 11,5% dari tanah asli sebesar
19,16%. Pasir laut dapat meningkatkan nilai daya dukung tanah (qu)
dan dapat mengurangi indeks plastisitas (PI).
3. Berdasarkan hasil pengujian pemadatan/ Standar Proctor Test
pada tanah asli didapat nilai ƴdry sebesar 1,306 gr/cm3, kadar air
optimum sebesar 32,50%. Setelah dilakukan pencampuran dengan
30% bahan stabilisasi yang berupa pasir laut, maka didapatkan nilai
ƴdry 1,433 gr/cm3, kadar air optimum sebesar
25,50%.
4. Berdasarkan hasil pengujian UCT nilai qu maksimum didapat
pada persentase 30% dengan lama pemeraman 28 hari dengan nilai
qu 19,600 kg/cm2. Selisih kenaikan mencapai 452,11% dimana nilai
qu sebelum distabilisasi hanya 3,550 kg/cm2.
5. Pencampuran bahan stabilisasi diatas
30% terhadap berat kering tanah sulit untuk dikerjakan pada saat
pengujian pembuatan benda uji, dikarenakan tanah bersifat getas
sehingga menyebabkan benda uji saat dikeluarkan dari mold cepat
pecah.
6. Beban maksimum yang terjadi pada jalan Desa Mangkualam
Kecamatan Cimanggu 8,019 kg/cm2 lebih kecil daripada nilai daya
dukung (qu) pada stabilisasi pasir laut 10 % waktu pemeraman 28
hari sebesar 9,150 kg/cm2.
7. Hasil Pengujian nilai UCT dikorelasikan dengan nilai CBR
menunjukkan nilai qu tanah Desa Mangkualam sebelum
pencampuran pasir laut sebesar 3,55 kg/cm2 termasuk konsistensi
very stiff dengan nilai UCT 2-4 kg/cm2 dan nilai qu setelah
pencampuran tanah dengan kadar pasir laut 30% sebesar
17,376 kg/cm2 termasuk konsistensi
hard dengan nilai UCT >4 kg/cm2. Tabel 39 menunjukkan nilai CBR
laboratorium tanah sebelum pencampuran pasir laut sebesar
10,844% termasuk fair dengan nilai
7-20% dan nilai CBR setelah pencampuran pasir laut kadar 30%
sebesar 49,462% termasuk good dengan nilai 20-50%.

Anda mungkin juga menyukai