2legransroski@unsrat.ac.id,
3alva_sarajar@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh I. PENDAHULUAN
penambahan geopolymer berbahan dasar fly ash dari
PLTU terhadap kadar air, kuat geser, regangan dan A. Latar Belakang
modulus elasitisitas tanah pasir berlempung. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk
Penelitian dilakukan melalui pengujian laboratorium tentunya pekerjaan konstruksi juga semakin
terhadap variasi penambahan geopolymer dengan meningkat.
persentase 5%, 10%, 15%, dan 20% terhadap berat Pekerjaan konstruksi yang dimaksud adalah seperti
tanah yang digunakan pada masing-masing variasi, pembangunan kawasan perumahan, pekerjaan
dengan menggunakan alat uji tekan bebas. Analisa konstruksi jalan raya dan tol, pembangunan gedung
varians (ANAVA) dilakukan untuk mengetahui bertingkat sebagai kawasan industri, pembangunan
pengaruh penambahan geopolymer berbahan dasar pabrik, dan masih banyak lagi . Pada pelaksanaannya
fly ash terhadap kadar air, kuat geser, regangan dan tentu saja banyak hal yang harus di perhitungkan,
modulus elastisitas tanah berlempung. Hasil salah satunya adalah tanah tempat pekerjaan
penelitian menunjukkan bahwa kuat geser tanah asli konstruksi tersebut di laksanakan. Namun seringkali
adalah 0,625 kg/cm2. Setelah penambahan 5% ditemukan kondisi tanah yang tidak mendukung untuk
geoplymer kuat geser benda uji menjadi 0,672 kg/cm2, dilakukan pekerjaan konstruksi. Kondisi tanah yang
pada penambahan 10 % geoplymer kuat geser benda dimaksud adalah tanah yang memiliki kemampuan
uji menjadi 1,006 kg/cm2, pada penambahan 15% mengalirkan air yang rendah dan kompresibilitas/
geoplymer kuat geser benda uji menjadi 1,088 dan kemampumampatan yang tinggi.
pada penambahan 20% geoplymer kuat geser benda Tanah lempung merupakan tanah yang memiliki
uji menjadi 0,719 kg/cm2. Hasil analisa varians kemampuan mengalirkan air yang rendah dan
menunjukkan bahwa penambahan geopolymer kompresibilitas/ kemampumampatan yang tinggi,
berpengaruh secara signifikan (F>0.05) terhdap sehingga menyebabkan tanah lepung memiliki daya
kadar air, kuat geser, regangan dan modulus dukung yang rendah dan kurang baik untuk dilakukan
elastisitas. Berdasarkan uji Dunnet, variasi pekerjaan konstruksi dan perlu metode perbaikan
penambahan 15% memberikan selisih kuat geser tanah untuk mengatasi masalah tersebut.
terbesar terhadap kuat geser tanah asli dibandingkan Pada tahun 2018 telah dilakukan penelitian untuk
variasi penambahan yang lain. Berdasarkan analisis perbaikan tanah lempung menggunakan bahan
statistik tersebut, penggunaan geopolymer yang tambahan zeolite. Kalsifikasi tanah yang digunakan
disarankan untuk memperbaiki tanah adalah pada penelitian tersebut diklasifikasikan ke dalam
penambahan geopolymer dengan rasio 15%. pasir dengan butiran halus, dengan hasil kuat geser
. pada tanah asli 0,128 kg/cm2 dan pada tanah dengan
Kata kunci - tanah berlempung, fly ash PLTU, variasi penambahan 20% zeolite kuat geser menjadi
geopolymer, kuat geser 0,546 kg/cm2.
Seiring berjalannya waktu dirasa perlu melakukan
penelitian untuk perbaikan tanah dengan
menggunakan bahan tambahan lain untuk melihat
material, dan pada penilitaan kali ini material
tambahan yang digunakan adalah geopolymer
berbahan fly ash dari PLTU.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka III. HASIL DAN PEMBAHASAN
disusun metode penelitian dalam pelaksanaan dengan
prosedur sebagai berikut. A. Karakteristik
1. Pengambilan sampel pada kedalaman 50-100 cm. Karakteristik tanah dapat diketahui dari hasil
Dengan menggunakan sekop dan cangkul, beberapa pengujian sifat fisik tanah di laboratorium,
kemudian dimasukkan kedalam wadah berbahan seperti:
plastik agar kadar air tidak berubah 1. Pengujian kadar air
2. Setelah pengambilan sampel, lalu dikukan 2. Pengujian berat jenis
pemeriksaan sifat-sifat fisik tanah seperti berikut 3. Analisa saringan
• Kadar air 4. Analisa hidrometer
• Berat jenis 5. Pengujian batas-batas atterberg
• Analisa saringan Hasil dari pemeriksaan sifat fisik tanah di
• Analisa hidrometer laboratorium ditunjukkan pada Tabel 1.
• Batas-batas Atterberg
Berdasarkan hasil di atas, didapatkan nilai tegangan 4. Tanah asli + Geopolymer 15% = 2,176 kg/cm2 =
axial sebagai berikut 213,397 kN/m2
1. Tanah asli = 1,250 kg/cm2 = 122,583 kN/m2 5. Tanah asli + Geopolymer 20% = 1,458 kg/cm2 =
2. Tanah asli + Geopolymer 5% = 1,344 kg/cm2 = 142,981 kN/m2
131,801 kN/m2
3. Tanah asli + Geopolymer 10% = 2,012 kg/cm2 = Berdasarkan nilai tegangan axial diatas, dapat di
197,309 kN/m2 ketahui konsistensi tanah tersebut sebagai berikut :
1. Tanah asli = Kaku berbeda nyata pada kuat geser. Pada modulus
2. Tanah asli + Geopolymer 5% = Kaku elastisitas hanya variasi penambahan Geopolymer
3. Tanah asli + Geopolymer 10% = Kaku 15% yang memberikan pengaruh yang signifikan atau
berbeda nyata, sedangkan pada variasi penambahan
4. Tanah asli + Geopolymer 15% = Sangat kaku
Geopolymer 5%, 10%, dan 15% tidak memberikan
5. Tanah asli + Geopolymer 20% = Kaku pengaruh yang signifikan atau tidak berbeda nyata
terhadap modulus elastisitas.
D. Analisis Varians
Dari data yang telah didapat, dilakukan analisis F. Pengaruh Geopolymer
varians unttuk melihat apakah penambahan
geopolymer berdampak signifikan terhadapad kadar Dalam penelitian ini Geopolymer berbahan dasar
air, regangan, kuat geser dan modulus elastisitas. Hasil fly ash dari PLTU amurang, yang mana fly ash
analisis varians satu jalur ditunjukkan pada Tabel 3. tersebut termasuk ke dalam klasifikasi fly ash Kelas C.
Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa penambahan Penambahan geopolymer menyebabkan kadar air
Geopolymer 5%, 10%, 15%, 20% menghasilkan semakin berkurang (Gambar 2). Hal ini dikarenakan
perbedaan/perbubahan yang signifikan terhadap kadar pada fly ash terdapat banyak kandungan silika yang
air, regangan, kuat geser, dan modulus elastisitas. mana saat silika bercampur dengan air menyebabkan
partikel menjadi keras yang membuat kadar air
E. Uji Dunnet semakin berkurang. Berkurangnya kadar air ini juga
Penambahan Geopolymer 5%, 10%, 15%, 20% berpengaruh terhadap perubahan nilai regangan,
menghasilkan perbedaan/perbubahan yang signifikan karena semakin kecil nilai kadar air maka tanah juga
terhadap kadar air, regangan, kuat geser, dan modulus akan semakin keras yang menyebabkan nilai regangan
elastisitas. Uji Dunnet dilakukan untuk melihat variasi juga semakin kecil. Sedangkan untuk kuat geser
yang memberikan pengaruh terbesar. Hasil uji Dunnet terjadi peningkatan seiring berkurangnya kadar air,
ditunjukkan pada Tabel 4 sd. Tabel 7. tetapi pada titik tertentu mengalami penurunan. Hal ini
Berdasarkan hasil uji dunnet, semua variasi disebabkan karena setiap tanah memiliki kadar air
penambahan Geopolymer yaitu penambahan maksimum. sesuai dengan yang katakan DAS (1995),
Geopolymer 5%, 10%, 15%, 20% memberikan penambahan kadar air membuat air mengisi rongga
pengaruh yang signifikan atau berbeda nyata terhadap tanah, tetapi setelah mencapai kadar air tertentu
kadar air dan regangan. Pada kuat geser variasi penambahan air akan membuat air menempati ruang-
penambahan Geopolymer yang memberikan pengaruh ruang pori yang seharusnya dapat oleh partikel-
yang signifikan atau berbeda nyata adalah variasi partikel padat dari tanah. Perubahan nilai dari kuat
penambahan Geopolymer 10% dan 15%, sedangkan geser dan regangan berpengaruh terhadap nilai
pada variasi penambahan Geopolymer 5% dan 20% modulus elastisitas, karena nilai madoulus elastisitas
tidak memberikan pengaruh yang signifikan atau tidak dipadat dari pembagian tegangan dengan regangan.
Perlakuan
Perlakuan (j) |µKontrol-µj| DLSD Interpretasi
(kontrol)
Perlakuan
Perlakuan (j) |µKontrol-µj| DLSD Interpretasi
(kontrol)
Perlakuan
Perlakuan (j) |µKontrol-µj| DLSD Interpretasi
(kontrol)
Perlakuan
Perlakuan (j) |µKontrol-µj| DLSD Interpretasi
(kontrol)
Keterangan :
* = Berbeda nyata
tn = tidak berbeda nyata