Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS PERBANDINGAN STABILISASI TANAH ASLI

DENGAN HASIL PRE BORING PADA PROYEK MENARA


UNIVERSITAS SEMARANG DENGAN CAMPURAN PASIR DAN
KAPUR UNTUK MENINGKATKAN DAYA DUKUNG TANAH

Trias Widorini 1), Ngudi Hari Crista 1), Bambang Purnijanto 1)


1)
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Semarang
Jln. Soekarno-Hatta. Tlogosari. Semarang 50196
Email: triaswidorini@usm.ac.id

ABSTRAK

Kondisi tanah di setiap tempat sangat bervariasi dari butiran dan daya dukungnya. Kondisi tanah
memiliki peranan yang sangat penting dalam bidang konstruksi yaitu sebagai dasar atau pijakan suatu
bangunan. Kondisi tanah di lapangan sangat bervariasi, hal ini terlihat dari berbagai analisis hasil
pengujian sampel di laboratorium untuk mengetahui kualitas tanah. Pada penelitian ini dilakukan
analisis kekuatan daya dukung tanah pada lokasi konstruksi Menara Universitas Semarang yang
distabilkan dengan campuran pasir dan kapur. Pengujian stabilisasi tanah bertujuan untuk mempelajari
dan mengetahui hasil pengujian tanah yaitu uji geser langsung dan batas atterberg dengan campuran
pasir dan kapur sebanyak 5%, 10%, 15% dan 20%. Dari hasil pengujian dengan metode Terzaghi, pada
tanah asli lokasi konstruksi Menara Universitas Semarang diperoleh Qu = 7,42 KN / m2. Nilai Qu daya
dukung tanah campuran pasir dan kapur 5% adalah 6,36 KN / m2, untuk campuran 10% adalah 8,66 KN
/ m2, untuk campuran 15% adalah 8,98 KN / m2. dan untuk campuran 20% adalah 10,30 KN / m2. Dari
hasil tersebut, daya dukung terbesar adalah campuran pasir dan kapur sebesar 20%.

Kata kunci: Campuran pasir dan kapur, daya dukung tanah, Menara Universitas Semarang.

PENDAHULUAN agar stabil sebagai pendukung konstruksi


di atasnya. Stabilisasi tanah pada
Latar Belakang
dasarnya memperbaiki sifat-sifat tanah
Dalam pekerjaan konstruksi, dan memperkuat daya dukung tanah
kondisi tanah merupakan peran yang ada dengan cara mencampurkan
terpenting untuk pijakan pondasi. material yang lain seperti kapur, semen,
Sehingga dalam pekerjaan konstruksi fly ash dan sebagainya.
perlu memahami dan mengerti tentang
Jafri (2009), hasil uji sifat fisik
fungsi serta sifat tanah tersebut. Kondisi
sampel tanah lempung lunak dari Desa
tanah disetiap tempat akan berbeda-beda
di Kabupaten Lampung Barat,
karena kondisi tanah tidak homogen dan
memperlihatkan bahwa pencampuran
tidak satu kesatuan serta sangat
kapur dapat menurunkan nilai
bervariasi. Apabila suatu tanah yang
pengembangan tanah dan tekanan
terdapat pada suatu daerah bersifat
pengembangan, dengan demikian, kapur
sangat lepas atau lunak, sehingga tidak
dapat digunakan untuk stabilisasi tanah.
bagus untuk pondasi suatu bangunan
maka tanah tersebut perlu disetabilitasi Hasil pengujian yang dilakukan
untuk memperbaiki daya dukung tanah Saleh (2019) yaitu tanah lempung yang
tersebut. diambil di daerah Rumbai Pesisir di
campuran dengan pasir dari sungai
Stabilisasi tanah adalah usaha
Kampar untuk memanfaatkan material
untuk meningkatkan kemampuan tanah

Bangun Rekaprima Vol.06/2/Oktob er/2020 14


lokal dapat menaikkan nilai kuat dukung kalibrasi yang dilakukan di laboraturium
tanah. mekanika tanah yang meliputi
identifikasi verifikasi datan primer, uji
Pada penelitian ini dilakukan
soil test, uji specific graffiti (Gs), uji
campuran antara pasir dan kapur sebagai
direct shear test, uji sieve analysis,
campuran tanah yang berasal dari hasil
percobaan hydrometer dan percobaan
pre boring pada proyek pembangunan
atterberg limit. 3) Analisis daya dukung
Menara Universitas Semarang. Jenis
tanah dengan menggunakan rumus,
tanah di daerah ini berupa tanah
Terzaghi. 4) Mengetahui kesimpulan
lempung yang sangat basah, sehingga
dari kekuatan daya dukung tanah.
saat pengambilan sampel pada
kedalaman 1 meter, galian tanah sudah Manfaat Penelitian
digenangi oleh air. Manfaat dilakukannya penelitian
Seperti yang sudah diketahui, jenis ini adalah: 1) Diharapkan hasil daya
tanah lempung mempunyai daya dukung dukung tanah yang lebih baik dari pada
tanah yang tidak besar. Dan sifat tanah tanah aslinya. 2) Mengetahui daya
lempung ketika basah maka akan dukung tanah di daerah Universitas
mengembang dan pada saat kering akan Semarang dengan mencampur pasir dan
menyusut. Untuk itu perlu adanya upaya kapur serta diharapkan pula dapat
untuk memperbaiki stabilitasi tanah di menjadi referensi guna merencanakan
proyek pembangunan Menara pondasi dangkal .
Universitas Semarang dengan
menambahkan campuran pasir dan TINJAUAN PUSTAKA
kapur. Pencampuran pasir dan kapur
Tanah
pada penelitian ini menggunakan variasi
0%, 5%, 10%, 15% dan 20%. Secara umum tanah didefinisikan
sebagai material yang terdiri dari agregat
Diharapkan dengan banyaknya mineral – mineral padat yang tidak
variasi pada uji laboratorium dapat terikat secara kimia satu sama lain dan
membandingkan pengaruh penambahan dari bahan – bahan organik yang telah
campuran pasir dan kapur akan diperoleh melapuk disertai dengan zat cair dan gas
komposisi campuran terbaik yang dapat yang mengisi ruang-ruang kosong di
meningkatkan daya dukung tanah. Selain antara partikel-pertikel padat tersebut.
itu, diharapkan dari hasil penelitian ini Tanah selalu mempunyai peranan yang
dapat menjadi referensi guna sangat penting pada suatu lokasi
merencanakan pondasi dangkal. pekerjaan konstruksi. Tanah adalah
pondasi pendukung suatu bangunan, atau
Tujuan
bahan konstruksi dari bangunan itu
Tujuan dilakukannya penelitian ini sendiri (Sosrodarsono, 2000). Dalam
adalah: 1) Menentukan nilai sifat tanah suatu pekerjaan konstruksi tanah
diantaranya kadar air tanah (w), berat mendapat posisi yang sangat penting.
jenis tanah (Gs), porositas tanah (n), Kebanyakan problem tanah dalam
angka pori-pori tanah (e), dan derajat bidang keteknikan adalah tanah lempung
kejenuhan tanah (s), Kohesi (c), sudut yang merupakan tanah kohesif. Tanah
gesek (Q), berat volume tanah basah kohesif ini didefinisikan sebagai
(yb), berat volume tanah kering (yd), kumpulan partikel mineral yang
liquid limit (LL), plastic limit (PL), mempunyai tingkat sensitifitas tinggi
analisis saringan. 2) Analisis data terhadap perubahan kadar air sehingga
terhadap hasil uji/ hasil ukur/ hasil

Bangun Rekaprima Vol.06/2/Oktober/2020 15


perilaku tanah sangat tergantung pada anorganik, dan O untuk lanau organik
komposisi mineral, unsur kimia, tekstur dan lempung organik. Simbol PT
dan partikel serta pengaruh lingkungan digunakan untuk tanah gambut (peat),
sekitarnya. muck, dan tanah-tanah lain dengan kadar
organik yang tinggi.
Batas-batas Atterberg
Hardiyatmo (2002) memberikan Pasir
cara untuk menggambarkan batas Menurut Yufiter (2012)
konsistensi dari tanah berbutir halus Keterbatasan material pasir yang terjadi
dengan mempertimbangkan kandungan di Kabupaten Sumba Barat Daya
kadar airnya. Batas - batas tersebut menyebabkan digunakannya kapur alam
adalah batas cair (liquid limit) batas dan pasir laut sebagai bahan pengganti
plastis (plastic limit), dan batas susut agregat halus yang secara ilmiah belum
(shrinkage limit). Kandungan mineral diketahui kualitasnya, sehingga perlu
montmorillonite mempengaruhi nilai dilakukan kajian tentang bahan tersebut.
batas konsistensi. Semakin besar Tujuan penelitian ini adalah untuk
kandungan mineral montmorillonite mengetahui persentase kapur alam dan
semakin besar batas cair dan indeks pasir laut yang dapat digunakan dan
plastisitas serta semakin kecil nilai batas untuk mengetahui kualitas beton yang
susut dan batas plastisnya dihasilkan. Benda uji yang digunakan
(Supriyono,1993 dalam Suriadi, 2000). adalah beton silinder (diameter 15 cm
Berikut adalah gambar batas Atterberg. dan tinggi 30 cm).
Metode yang digunakan untuk
analisa data adalah statistik deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
bahwa persentase yang dapat digunakan
untuk pasir laut adalah 100% dan untuk
kapur alam adalah 25%.
Gambar 1. Batas-batas Atterberg
Hasil uji kualitas diperoleh bahwa
Klasifikasi Tanah beton yang menggunakan kapur alam
Klasifikasi berdasarkan Unified memiliki kuat tekan dan kuat tarik belah
System (Das. Braja. M, 1985), tanah yang lebih kecil dari beton normal dan
tidak mencapai kuat tekan rencana.
dikelompokkan menjadi2, yaitu: 1)
Sedangkan beton yang menggunakan
Tanah butir kasar (coarse-grained-soil)
pasir laut menghasilkan kuat tekan dan
yaitu tanah kerikil dan pasir dimana
kuat tarik belah yang lebih besar dari
kurang dari 50% berat total contoh tanah
beton normal.
lolos ayakan no.200. Simbol dari
kelompok ini dimulai dengan huruf awal Kapur
G atau S. G adalah untuk kerikil (gravel) Kapur dikenal sebagai bahan yang
atau tanah berkerikil, dan S adalah untuk memiliki fungsi sebagai bahan ikat
pasir (sand) atau tanah berpasir. 2) dalam pembuatan dinding dan pilar.
Tanah berbutir halus (fine-grained-soil) Sifat-sifat kapur adalah tidak getas,
yaitu tanah dimana lebih dari 50 % berat mudah dan cepat mengeras, workability
total contoh tanah lolos ayakan no.200. baik dan mempunyai daya ikat untuk
Simbol dari kelompok ini dimulai batu atau bata (Satrio, 1998). Bahan
dengan huruf awal M untuk lanau (silt) dasar kapur adalah batu kapur atau
anorganik, C untuk lempung (clay) dolomit, yang mengandung senyawa

Bangun Rekaprima Vol.06/2/Oktob er/2020 16


kalsium karbonat (CaCO3). Kapur standar ASTM. Adapun tahapan
berasal dari bahan alam, umumnya tidak penelitian sebagai berikut:
terdapat dalam keadaan yang murni, a. Pengambilan sampel tanah di
tetapi sedikit atau banyak tercampur lokasi proyek pembangunan
dengan bahan lain. Menara Universitas Semarang
dengan cara digali sampai
METODE PENELITIAN
kedalaman kurang dari 1,5 m
Jenis data yang digunakan dalam untuk tanah terusik (distrurbed
penelitian ini adalah data primer hasil soil)
dari uji sampel tanah di lokasi proyek
b. Pengujian klasifikasi yaitu Tanah
pembangunan Menara Universitas
asli (campuran 0%), campuran
Semarang yang diuji di laboratorium.
pasir dan kapur 5%, campuran
Sehingga metode yang digunakan dalam
pasir dan kapur 10%, campuran
penelitian ini adalah uji laboratorium
pasir dan kapur 15% dan campuran
yang dilaksanakan di Laboratorium
pasir dan kapur 20%.
Mekanika Tanah, Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas Semarang. c. Pelaksanaan pengujian Geser
Pengumpulan data menggunakan metode Langsung (direct Shear Test)
observasi (pengamatan) pada obyek untuk mendapatkan kuat geser,
yang diuji. Mengamati hasil uji nilai kohesi (c) dan sudut geser
penelitian laboratorium dan mencatat dalam tanah (φ).
data secara sistimatik dan mengelola d. Analisis dan pembahasan terhadap
data tersebut dengan bantuan data hasil penelitian, kemudian untuk
penunjang lainnya. diambil kesimpulan.
Adapun pengujian yang dilakukan
di Laboratorium Mekanika Tanah HASIL DAN PEMBAHASAN
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Perancangan
Universitas Semarang adalah sebagai
berikut: Penelitian terhadap tanah lempung
dan beberapa komposisi tanah yang
a. Kadar Air (w), dalam persen (%) dicampur dengan pasir dan kapur. Dari
standar ASTM D 2216-71 hasil penelitian ini dibatasi pada
b. Berat jenis tanah (Gs) standar pengujian yang meliputi sifat fisik dan
ASTM D 854-72 sifat mekanis tanah diperoleh hasil :
c. Batas konsistensi tanah yaitu batas kadar air, berat jenis, berat volume,
cair (LL) dalam persen (%) standar porositas tanah, angka pori tanah, derajat
ASTM D 423-66 dan batas plastis kejenuhan tanah dan uji geser langsung
(PL) dalam persen (%) standar (Direct Shear Test).
ASTM D 424-74
d. Kohesi (c) dalam (kg/cm2) didapat Hasil Pengujian Kadar Air Tanah (W)
dari Uji Geser Langsung (ASTM Pengujian ini dimaksudkan untuk
D 3080) mengetahui besarnya kadar air yang
e. Sudut geser dalam (φ) dalam (o) terkandung dalam tanah. Kadar air tanah
didapat dari Uji Geser Langsung adalah nilai perbandingan antara berat
(ASTM D 3080). air dalam satuan tanah dengan berat
Pelaksanaan pengujian sampel kering tanah tersebut. Sampel tanah
harus sesuai prosedur-prosedur diambil dari lokasi pada kedalaman + 1
laboratorium yang ditentukan oleh meter dari permukaan tanah, kemudian

Bangun Rekaprima Vol.06/2/Oktober/2020 17


sampel tanah dibungkus agar kadar air Hasil Pengujian Berat Volume Tanah
tidak berubah yang kemudian langsung Pengujian berat volume tanah
ditimbang di Laboratorium. Hasil dimaksudkan untuk mengetahui berat
pengujian kadar air tanah dapat dilihat volume suatu sampel tanah. Berat
pada gambar berikut ini: volume tanah adalah nilai perbandingan
berat tanah total termasuk air yang
terkandung didalamnya dengan volume
tanah total. Adapun jenis berat volume
tanah yang diperlukan untuk penelitian
tanah ini adalah berat volume tanah
lembab atau basah (γb) dan berat volume
tanah kering (γd).
Gambar 2. Hasil Pengujian Kadar Air Berat Volume Tanah Lembab atau
Tanah Asli dengan campuran pasir dan Basah (γb)
kapur
Berat volume tanah basah atau
Dari Gambar 2. menunjukkan lembab adalah perbandingan antara berat
bahwa dengan penambahan campuran butiran tanah total termasuk berat air dan
pasir dan kapur dapat menurunkan kadar udara (W) yang terkandung didalam
air tanah. Penurunan kadar air tanah tanah tersebut dengan volume tanah total
terbesar adalah dengan pemberian tanah tersebut (V). Hasil pengujian berat
campuran pasir dan kapur sebanyak volume tanah lembab atau basah (γb)
20%. dari penelitian tanah ini dapat dilihat
Hasil Pengujian Berat Jenis Tanah pada gambar 4.
(Spesific Gravity) (Gs)
Pengujian ini dimaksudkan untuk
mengetahui besarnya nilai perbandingan
antara berat butir-butir tanah dengan
berat air destilasi diudara dengan volume
yang sama pada suhu tertentu dengan
suhu 30,2oC. Hasil pengujian berat jenis
tanah dapat dilihat pada gambar berikut Gambar 4. Hasil Perhitungan Berat
ini: Volume Basah atau Lembab (γb)
Dari Gambar 4. menunjukkan
bahwa persentase penambahan campuran
pasir dan kapur sebanyak 20%
berpengaruh meningkatkan berat volume
basah tanah sebesar 0,2 gr/cm3.
Berat Volume Tanah Kering (γd)
Gambar 3. Hasil Uji Berat Jenis Tanah
Berat volume tanah kering adalah
Asli dengan Campuran Pasir dan Kapur
perbandingan antara berat butiran tanah
Dari Gambar 3. menunjukkan kering (Ws) yang terkandung di dalam
bahwa persentase penambahan campuran tanah tersebut dengan volume tanah total
pasir dan kapur sebanyak 10% tanah tersebut (V). Hasil pengujian berat
berpengaruh meningkatkan berat jenis volume tanah kering (γd) dari penelitian
tanahs sebanyak 0,31. tanah ini adalah sebagai berikut:

Bangun Rekaprima Vol.06/2/Oktob er/2020 18


dan dinyatakan dalam desimal. Hasil
perhitungan harga angka pori (e) dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 5. Hasil Perhitungan Berat


Volume Kering (γd)
Gambar 7. Hasil Perhitungan Nilai
Dari gambar 5 menunjukkan
Rongga Pori Tanah atau Void Ratio (e)
bahwa persentase penambahan campuran
pasir dan kapur sebanyak 20% Dari Gambar 7. menunjukkan
berpengaruh meningkatkan berat volume bahwa persentase penambahan campuran
basah tanah kering sebesar 0,32 gr/cm3. pasir dan kapur sebanyak 20%
berpengaruh menurunkan nilai rongga
Hasil Perhitungan Porositas Tanah (n) pori tanah sebesar 0,37.
Harga porositas tanah adalah
Hasil Analisis Perhitungan Derajat
perbandingan antara volume rongga
Kejenuhan Tanah (S)
(Vv) dalam tanah dengan volume total
(V) tanah tersebut, dan dinyatakan dalam Derajat kejenuhan tanah (S) adalah
desimal. Hasil perhitungan harga perbandingan antara volume air (Vw)
porositas (n) dari penelitian tanah ini yang terkandung dalam tanah dengan
adalah sebagai berikut: volume rongga pori (Vv) tanah tersebut,
dan dinyatakan dalam persen (%). Hasil
perhitungan harga derajat kejenuhan
tanah (S) dari penelitian ini dapat dilihat
pada gambar 8.

Gambar 6. Hasil Perhitungan Nilai


Porositas Tanah (n)
Dari Gambar 6. menunjukkan
bahwa persentase penambahan campuran
Gambar 8. Hasil Perhitungan Nilai
pasir dan kapur sebanyak 20%
Derajat Kejenuhan Tanah (S)
berpengaruh menurunkan porositas tanah
sebesar 13,35%. Dari Gambar 8. menunjukkan
bahwa persentase penambahan campuran
Hasil Perhitungan Angka Pori Tanah
pasir dan kapur sebanyak 20%
atau Void Ratio (e)
menurunkan derajat kejenuhan tanah.
Harga angka pori tanah atau void
Dari berbagai uraian hasil
ratio adalah perbandingan antara volume
pengujian diatas, rekap hasil pengujian
rongga (Vv) dalam tanah dengan volume
dapat dilihat pada Tabel 1. berikut ini:
butiran tanah kering (Vs) tanah tersebut,

Bangun Rekaprima Vol.06/2/Oktober/2020 19


PENUTUP DAFTAR PUSTAKA
Simpulan DAS, Braja M. 1985. Principle of
Dari hasil penelitian dan analisis Geotechnical Engineering. PWS
yang telah dilakukan, dapat disimpulkan Publishers.
bahwa sifat fisiknya tanah dari hasil Hardiyatmo, Hary Christady. 2002.
penyelidikan tanah yang berasal dari Mekanika Tanah I. Yogyakarta:
lokasi proyek pembangunan Menara Gadjah Mada University Press.
Universitas Semarang adalah lanau Jafri, Muhammad . 2009. Perbaikan
lempung coklat keabuan dan lunak. Dan Pengembangan Tanah
dari analisis perhitungan menggunakan Menggunakan Zat Additive Kapur
Metode Terzaghi dapat dilihat nilai Dengan Pemodelan Alat
kapasitas dukung tanah asli setelah Konsolidasi. Teknik Sipil.
diberi campuran pasir dan kapur Lampung: Universitas Lampung.
sebanyak 5% mengami sedikit Saleh, Alfian, dkk, 2019. Metoda
penurunan, namun dengan diberi Perbaikan Tanah Lunak Dengan
campuran pasir dan kapur 10%, 15% dan Penambahan Pasir. Seminar
20%. Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019

UCAPAN TERIMA KASIH Satrio, Budi. 1998. Kapur Argojati


Dalam Stabilisasi Tanah. Magister
Penulis mengucapan terima kasih Thesis, Program Sistem dan
kepada: Teknik Jalan Raya, Bandung:
1. Lembaga Penelitian dan Institute of Tecnology Bandung.
Pengabdian Kepada Masyarakat Sosrodarsono, Suyono. 2000, Mekanika
Universitas Semarang yang telah Tanah dan Teknik Pondasi.
mendanai penelitian ini. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
2. Laboratorium Mekanika Tanah Yufiter. 2012. Substitusi Agregat Halus
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Beton Menggunakan Kapur Alam
Teknik, Universitas Semarang Dan Menggunakan Pasir Laut
beserta tenaga laboran yang telah Pada Campuran Beton. Jurnal
memfasilitasi segala keperluan Teknik Sipil Vol. 1 No. 4. Teknik
pelaksanaan pengujian tanah. Sipil FST Undana. Kupang:
Universitas Nusa Cendana.

Bangun Rekaprima Vol.06/2/Oktob er/2020 20

Anda mungkin juga menyukai