1. UMUM
A. PENDAHULUAN
Dalam Rangka memenuhi kebutuhan layanan transportasi penyebrangan danau
pada wilayah yang masih sulit ditempuh dengan lintas darat, maka kebutuhan
pengadaan kapal penyebrangan ini merupakan hal penting, mengingat masih
banyak terdapat wilayah yang sulit dijangkau, kapal kayu menjadi alternative
pilihan sebagai jasa angkutan barang dan penumpang.
Kapal kayu yang direncanakan dengan kapasitas 7 GT diharapkan
mampu melayani jasa angkutan penumpang dan barang melalui lintas laut yang
dapat menjadi penggerak dalam meningkatkan perekonomian masyarakat
setempat.
Kapal ini diawaki sebanyak 5 orang. Sebagai alat transportasi jasa angkutan
penumpang dan barang kapal ini dilengkapi dengan peralatan navigasi yang
memenuhi standar dan memiliki ruang penumpang dan barang sesuai
kemampuannya. Serta dilengkapi peralatan mesin pengerak Utama
yang bertenaga 40 PK dari jenis mesin diesel, sehingga diharapkan keselamatan
akan penumpang dan barang juga dapat memberikan rasa aman dalam pelayaran
kapal kayu ini sebagai transportasi lintas laut diwilayah sekitarnya.
B. JENIS KAPAL
Kapal kayu 7 GT dari kontruksi kayu dengan mutu kayu tahan air. Pada bagian
lambung serta bahan penunjang lainnya dari kayu yang telah diperiksa kekuatan
dan ketahanannya terhadap pengaruh air. Serta memenuhi persyaratan kapal kayu.
C. DAERAH PELAYARAN
Kapal kayu 7 GT ini dibuat secara maksimal supaya berfungsi sebagai layaknya
kapal penumpang dan barang yang dioperasikan diwilayah-wilayah yang telah
ditentukan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika kabupaten Sigi.
D. PENGAWAS PEMBANGUNAN
E. UJI COBA
Setelah kapal selesai dibangun dan telah diluncurkan, akan dilakukan uji coba
terhadap kapal yang akan dihadiri dan disaksikan secara langsung oleh pihak
pemilik dan pengawas.
Uji coba ini dilaksanakan setelah kapal selesai dibangun dan seluruh instalasi
permesinan, instalasi pelistrikan, dan peralatan navigasi telah lengkap dipasang
di kapal. Uji coba ini dilakukan digalangan dan kapal dalam keadaan diikat
(mooring). Uji coba ini merupakan uji coba resmi yang akan dilengkapi
dengan laporan lengkap dan Berita Acara Uji Coba yang disetujui pemilik.
b. Sea Trial
Sea trial atau uji coba berlayar akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
dalam kontrak antara pemilik dengan galangan/rekanan dan setelah hasil
Mooring Trial baik serta diterima oleh pemilik.
Uji coba berlayar merupakan uji coba resmi yang terdiri dari:
Uji coba kecepatan kapal
Uji coba kemampuan olah gerak
Uji coba kapal berhenti mendadak dan mundur
Uji coba ketahanan mesin induk
Uji coba peralatan navigasi dan komunikasi.
Hasil pelaksanaan uji coba berlayar akan dituangkan dalam laporan resmi Uji
Coba Berlayardan dilengkapi dengan Berita Acara Uji Coba Berlayar.
Apabila dalam uji coba berlayar terjadi hal yang belum memenuhi ketentuan
spesifikasi teknik dan kontrak, maka pihak rekanan/galangan akan
memperbaiki dan menyempurnakan atau melaksanankan uji coba berlayar
ulang sebelum kapal diserah terimakan kepada pamilik.
Setelah kapal selesai diadakan uji coba berlayar dan siap untuk diserah terimakan
maka ada beberapa yang dipenuhi oleh pihak rekanan/galangan:
a. Dokumen Kapal
b. Familiarisasi
Galangan akan memberikan familiarisasi terhadap anak buah kapal yang akan
mengoperasikan kapal sebelum serah terima.
Spesifikasi Teknis
Bahan material kapal yang digunakan menggunakan kayu, pada tahap laminasi
bagian dasar (kulit bawah) dan lambung (kulir samping) agar dilakukan dengan
cermat mengingat lambung adalah single skin, untuk keamanan kerja lantai
geladak dilapisi anti slip agar tidak mudah tergelincir.
2. LAMBUNG KAPAL
A. UMUM
Kapal kayu 7 GT dengan konstruksi lambung terdiri dari 3 bagian utama yaitu
badan kapal bagian bawah (hull), bagian geladak kapal (deck) dan bagian
bangunan atas kapal (superstructure) dimana masing-masing bagian dibuat dari
jenis kayu yang tahan air.
Lapisan-lapisan setiap kayu serta ketebalan tiap bagian akan dikerjakan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku sehingga kayu tiap bagian menyatu dengan
kekuatan yang memenuhi sesuai rencana.
Pekerjaan pembuatan bagian-bagian kapal yang tidak diatur dalam ketentuan yang
ada maka pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan pelaksanaan yang lazim dalam
pembangunan kapal kayu.
Kecepatan:
Bagian lambung kapal dibatasi oleh sekat-sekat yang diatur dalam Gambar
Rencana Umum dari buritan (AP) kearah haluan (FP) terdiri beberapa bagian
ruang-ruang, antara lain:
Stabilitas kapal merupakan suatu hal yang penting di dalam pekapalan, dimana
pengertian dari stabilitas itu sendiri adalah kemampuan dari suatu benda yang
melayang atau mengapung yang dimiringkan, untuk kembali ke posisi semula
(tegak kembali). Jadi pengertian stabilitas kapal adalah kemampuan kapal untuk
kembali pada keadaan semula apabila mendapat gaya dari luar, misanya
gelombang.
bias dibangun
Dalam pemilihan mesin diperhitungkan terhadap berat konstrukasi dan harga
mesin
Bangunan kapal kayu dibuat sesuai kriteria kestabilan kapal dan mengikuti
desain yang sejenis sesuai petunjuk.
E. MATERIAL
1. Pembagian Ruangan
a. Dibawah geladak
Ceruk haluan, tanki bahan bakar dan ruang untuk peralatan tambat
Ruang muat, tempat penumpang dan barang
Ruang mesin
Ceruk buritan, ruang kemudi, tanki air tawar
c. Anjungan
Ruang kemudi anjungan
2. Pembujur (Girder)
Bottom Longitudinal Girder dan deck Longitudinal Girder pada kapal terbuat
dari kayu dengan ukuran 15/15, dipasang memanjang kapal dari transom kapal
ke ujung haluan kapal yang disatukan dengan lambung kapal, sehingga
merupakan kekuatan menyeluruh pada bagian kapal.
3. Gading-Gading (frame)
Kapal dilengkapi dengan konstruksi gading melintang yang dibuat dari bahan
kayu 8/12 cm yang disatukan dengan lambung pada bagian bottom kapal.
Konstruksi geladak atau deck dibuat Dario bahan kayu yang dibuat sesuai
Spesifikasi Teknis
Konstruksi pondasi mesin dibuat dan dihubungkan dengan badan kapal oleh
system pelapisan khusus dengan bahan kayu ukuran 10/10 cm. untuk meredam
dan mengurangi getaran yang timbul karena getaran mesin, pondasi mesin
diperkuat dengan balok kayu melintang dan membujur sehingga dapat
menahan getaran yang terjadi.
Pada sekat yang membatasi kamar mesin diberi penguat menerus baik
mwlintang dan memanjang terhadap badan kapal, sehingga merupakan satu
kesatuan kekuatan yang baik.
Konstruksi kamar mesin dibuat dan dipasang 2 (dua) buah gading besar yang
terletak pada ujung depan dan belakang pondasi mesin. Untuk lantai kamar
mesin dibuat datar dengan menggunakan papan tebal 5 cm. lantai kamar mesin
ini pada beberapa bagian dapat dibuka dan ditutup untuk pemeliharaan ataupun
control untuk sistem-sistem yang berada dibawah lantai.
Konstruksi dinding kapal dibuat daripapan kayu yang dipasang pada bagian
luar gading-gading atau lapisan terluar konstruksi kapal yang memanjang dari
haluan sampai ke buritan kapal dengan dilapisi anti bocor atau klen dari kulit
kayu dan dilakukan dengan dempul kualitas baik sehingga dinding/kulit kapal
tersebut tidak dimasuk air dari luar.
H. TANKI-TANKI
Kapal penumpang dan barang 7 GT ini memiliki 3 (tiga) jenis tanki, yaitu:
a. Tanki bahan bakar yang memiliki kapasitas 40 liter yang terletak didaerah
ruang mesin. Tanki terbuat dari plastik (Jerigen)
b. Tanki air tawar yang memiliki kapasitas 40 liter yang terletak dibagian dapur,
tanki terbuat dari bahan plastik (Jerigen)
c. Tanki minyak lumas yang memiliki kapasitas 20 liter yang terletak didaerah
ruang mesin. Tanki terbuat dari bahan plastik (Jerigen)
Lantai ruang terbuat dari bahan utama kayu yang dibuat cukup kuat sesuai dengan
ketentuan untuk ketebalan lantai. Untuk ruang kemudi, ruang penumpang pada
permukaan dibuat halus dan kuat.
Khusus untuk geladak terbuka terbuat dari kayu yang diberi anti slip dan dicetak
langsung pada saat proses laminasi.
J. PERLENGKAPAN LAMBUNG
Alat-alat persuhan dan tambatan dilengkapi dan dipasang sesuai peraturan yang
berlaku:
2. PERALATAN KEMUDI
Dapat menyimpan hingga 1.000 lokasi, 50 rute, 10.000 titik dan 100 jalur.
Bias menampilkan titik acuan, rute, dan jalur pada peta topografis 2D atau
3D.
Spesifikasi Teknis
6. PIPA-PIPA
1. MESIN UTAMA
Mesin utama kapal menggunakan sebuah mesin diesel (marine) bertenaga 26.5
KW / 1500 R/M (otomatis) sistim kunci kontak dan menggunakan sistim
pendinginan dengan air tawar yang didinginkan dengan air laut. Ruang bagian
dalam kamar mesin dilapisi kedap suara dan anti panas.
Kapal dilengkapi dengan penerangan listrik kapasitas 2000 watt, dengan mata
lampu terdapat 6 buah dari jenis SL 18 watt dan dilengkapi dengan saklar
ganda maupun double serta box sekring.
3. LAIN-LAIN
4. PERSYARATAN PERUSAHAAN
Perusahaan yang telah mempunyai p;engalaman dalam pembuatan kapal kayu yang
mempunyai klasifikasi pengadaan kapal / pembuatan kapal dengan memiliki surat /
sertifikat galangan kapal rakyat, atau perusahaan yang mendapatkan surat dukungan
dari perusahaan galangan kapal rakyat, atau perusahaan. Personil yang harus dimiliki
oleh perusahaan untuk mengerjakan kapal kayu minimal:
Pihak owner harus menyerhakan data atau ukuran kapal tersebut seperti panjang, lebar, tinggi,
sarat, dan kecepatan kapal itu sendiri, agar pihak yang membuat / pembuat kapal tidak merasa
kesulitan dengan ukuran berapa yang harus dibuat.
2) Perencanaan gambar
Dalam membuat kapal kayu ini, terlebih dahulu dibuat perencanaan gambar dengan rinciannya
secara detail sebagai panduan bagi pekerja
3) Persiapan
Dalam melakukan pekerjaan hendaknya persiapan yang disiapkan harus benar di sediakan. Agar
proses pembuatan dapan berjalan dengan baik,. Adapun persiapannya sebagai berikut:
a. Lokasi
b. Material
c. Peralatan
d. Tenaga kerja
Dalam proses pembuatan kapal kayu ini terdapat komponen yang harus dibuat terlebuh dahulu,
karena ini sangat berprngaruh agar kapal tetap dalam keadaan seimbang. Adapun komponen
tersebut sebagai berikut:
a. Lunas
b. Wrang
c. Linggi / lunas batang
d. Braket
e. Gading
5) Assemblay
Assemblay ini merupakan suatu proses penggabungan antara komponen yang satu dengan
lainnya. Adapun komponen tersebut adalah:
a. Keeling Laying yaitu peletakan balok lunas bagian kapal sesuai rencana panjang dan besarnya
balok
b. Pemasangan konstruksi melintang seperti wrang, gading balok, geladak, sekat kapal
c. Penyesuaian semua balok melintang
d. Pemasangan balok pembujur sisi dan pembujur atas agar kedudukan melintang tidak merubah
kemudian dilanjutkan pemasangan pembujur kim, pembujur bilga, sisi geladak dan geladak
e. Pemasangan dinding kulit dan geladak
f. Pemasangan bangunan atas (superstruktur)
7) Sistim permesinan
8) sistim kelistrikan
Finishing merupakan proses terakhir dalam pembuatan bangunan kapal. Untuk hasil lebih baik,
maka proses yang dilakukan adalah:
a. Pemakalan dan pendempulan
b. Pemasangan kap / terpal aspal
c. Pembersihan seluruh kapal
d. Pengecatan selurah kapal
12) Pelaksanaan uji coba
Pelaksanaan uji coba dilakukan apabila kapal sudah siap diluncurkan untuk hasil terbaik
dilakukan sea trial. Sea trial ini merupakan suatu proses uji coba kapal yang sudah siap berlayar
karena untuk mengetahui apakah kapal yang dibuat sesuai dengan keinginan. Untuk itu ada
beberapa proses launching sebelum sea trial ini, sebagai berikut:
a. Pasang keretan dan bangku
b. Peluncuran kapal
c. Uji coba L
d. Propeller matcing untuk menyesuaikan kecepatan kapal yang belum sampai kecepatannya
a. Mooring Trial
Uji coba berlayar, merupakan uji coba resmi yang terdiri dari:
Uji coba kecepatan kapal
Uji coba kemampuan olah gerak
Uji coba kapal berhenti mendadak dan mundur
Uji coba ketahanan mesin induk
Uji coba peralatan navigasi dan komunikasi