Anda di halaman 1dari 12

Spesifikasi Teknis

1. UMUM

A. PENDAHULUAN
Dalam Rangka memenuhi kebutuhan layanan transportasi penyebrangan danau
pada wilayah yang masih sulit ditempuh dengan lintas darat, maka kebutuhan
pengadaan kapal penyebrangan ini merupakan hal penting, mengingat masih
banyak terdapat wilayah yang sulit dijangkau, kapal kayu menjadi alternative
pilihan sebagai jasa angkutan barang dan penumpang.
Kapal kayu yang direncanakan dengan kapasitas 7 GT diharapkan
mampu melayani jasa angkutan penumpang dan barang melalui lintas laut yang
dapat menjadi penggerak dalam meningkatkan perekonomian masyarakat
setempat.
Kapal ini diawaki sebanyak 5 orang. Sebagai alat transportasi jasa angkutan
penumpang dan barang kapal ini dilengkapi dengan peralatan navigasi yang
memenuhi standar dan memiliki ruang penumpang dan barang sesuai
kemampuannya. Serta dilengkapi peralatan mesin pengerak Utama
yang bertenaga 40 PK dari jenis mesin diesel, sehingga diharapkan keselamatan
akan penumpang dan barang juga dapat memberikan rasa aman dalam pelayaran
kapal kayu ini sebagai transportasi lintas laut diwilayah sekitarnya.

B. JENIS KAPAL

Kapal kayu 7 GT dari kontruksi kayu dengan mutu kayu tahan air. Pada bagian
lambung serta bahan penunjang lainnya dari kayu yang telah diperiksa kekuatan
dan ketahanannya terhadap pengaruh air. Serta memenuhi persyaratan kapal kayu.
C. DAERAH PELAYARAN

Kapal kayu 7 GT ini dibuat secara maksimal supaya berfungsi sebagai layaknya
kapal penumpang dan barang yang dioperasikan diwilayah-wilayah yang telah
ditentukan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika kabupaten Sigi.

D. PENGAWAS PEMBANGUNAN

Selama pelaksanaan pembangunan kapal kayu di galangan sampai kapal selesai


dibangun, akan dilakukan pengawasan oleh petugas pengawas atau Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
kabupaten Sigi. Didalam pelaksanaan pengawasan pihak pengawas dan pemilik
berhak menolak bahan-bahan dan peralatan yang tidak sesuai dengan spesifikasi
teknis yang telah disetuju oleh pihak pemilik atau yang tidak memenuhi
persyaratan bangunan untuk kegunaan di kapal terutama jenis kayu yang akan di
pakai.

E. UJI COBA

Setelah kapal selesai dibangun dan telah diluncurkan, akan dilakukan uji coba
terhadap kapal yang akan dihadiri dan disaksikan secara langsung oleh pihak
pemilik dan pengawas.

Pelaksanaan uji coba terdiri dari dua tahap, yaitu:


a. Mooring Trial
Spesifikasi Teknis

Uji coba ini dilaksanakan setelah kapal selesai dibangun dan seluruh instalasi
permesinan, instalasi pelistrikan, dan peralatan navigasi telah lengkap dipasang
di kapal. Uji coba ini dilakukan digalangan dan kapal dalam keadaan diikat
(mooring). Uji coba ini merupakan uji coba resmi yang akan dilengkapi
dengan laporan lengkap dan Berita Acara Uji Coba yang disetujui pemilik.

Uji coba terdiri dari:


Running test mesin induk dan mesin bantu (bila ada)
Uji coba ketahanan mesin induk dan mesin bantu (bila ada)
Percobaan instalasi pompa-pompa dan perpipaan dikapal
Pengujian kekedapan seluruh bukaan dikapal termasuk pintu-pintu,
jendela-jendela, dan tutup ruang mesin
Uji coba lain yang diperlukan sebelum uji coba berlayar.

b. Sea Trial
Sea trial atau uji coba berlayar akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
dalam kontrak antara pemilik dengan galangan/rekanan dan setelah hasil
Mooring Trial baik serta diterima oleh pemilik.

Uji coba berlayar merupakan uji coba resmi yang terdiri dari:
Uji coba kecepatan kapal
Uji coba kemampuan olah gerak
Uji coba kapal berhenti mendadak dan mundur
Uji coba ketahanan mesin induk
Uji coba peralatan navigasi dan komunikasi.

Hasil pelaksanaan uji coba berlayar akan dituangkan dalam laporan resmi Uji
Coba Berlayardan dilengkapi dengan Berita Acara Uji Coba Berlayar.
Apabila dalam uji coba berlayar terjadi hal yang belum memenuhi ketentuan
spesifikasi teknik dan kontrak, maka pihak rekanan/galangan akan
memperbaiki dan menyempurnakan atau melaksanankan uji coba berlayar
ulang sebelum kapal diserah terimakan kepada pamilik.

F. SERAH TERIMA KAPAL

Setelah kapal selesai diadakan uji coba berlayar dan siap untuk diserah terimakan
maka ada beberapa yang dipenuhi oleh pihak rekanan/galangan:

a. Dokumen Kapal

Kapal akan dilengkapi dengan surat-surat kapal dan dokumen


Berita acara serah terima kapal
Berita acara Mooring Trial dan Sea Trial lengkap dengan laporannya
Daftar inventarisasi kapal dan berita acara serah terima inventaris
Buku petunjuk (Manual Book) mesin induk, peralatan navigasi /
komunikasi dan untuk seluruh peralatan lain yang ada dikapal
Foto kapal berwarna samping kiri (PS), samping kanan (SB), haluan (FP),
dan buritan (AP) dengan ukuran 10R masing-masing 2 (dua) rangkap.

b. Familiarisasi

Galangan akan memberikan familiarisasi terhadap anak buah kapal yang akan
mengoperasikan kapal sebelum serah terima.
Spesifikasi Teknis

G. MASA PEMELIHARAAN GARANSI DAN ASURANSI

a. Masa pemeliharaan minimal 3 (tiga) bulan dan dapat melampaui Tahun


Anggaran
b. Selama proses pembangunan, kapal akan di asuransikan dan dilanjutkan
dengan asuransi penyebaran sampai serah terima kapal ditempat tujuan yang
ditetapkan.

H. MATERIAL DAN CARA PENGERJAAN

Seluruh bahan-bahan material, mesin-mesin dan perlengkapan yang dipergunakan


untuk pembuatan kapal ini dan yang akan dipasang dikapal ini adalah bermutu
baik dan untuk kegunaan dikapal (Marine Use) serta memenuhi persyaratan dari
pemilik.

Bahan material kapal yang digunakan menggunakan kayu, pada tahap laminasi
bagian dasar (kulit bawah) dan lambung (kulir samping) agar dilakukan dengan
cermat mengingat lambung adalah single skin, untuk keamanan kerja lantai
geladak dilapisi anti slip agar tidak mudah tergelincir.

2. LAMBUNG KAPAL

A. UMUM

Kapal kayu 7 GT dengan konstruksi lambung terdiri dari 3 bagian utama yaitu
badan kapal bagian bawah (hull), bagian geladak kapal (deck) dan bagian
bangunan atas kapal (superstructure) dimana masing-masing bagian dibuat dari
jenis kayu yang tahan air.

Lapisan-lapisan setiap kayu serta ketebalan tiap bagian akan dikerjakan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku sehingga kayu tiap bagian menyatu dengan
kekuatan yang memenuhi sesuai rencana.

Pekerjaan pembuatan bagian-bagian kapal yang tidak diatur dalam ketentuan yang
ada maka pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan pelaksanaan yang lazim dalam
pembangunan kapal kayu.

B. UKURAN / DATA POKOK

Ukuran utama kapal :

Panjang Utama Kapal (LOA) : 15.0 Meter


Lebar Maximum (BMAX) : 2.60 Meter
Tinggi Geladak (H) : 1.40 Meter
Sarat Benam Air (T) : 0.80 Meter
Gross Tonnage (GT) : 7 GT
Mesin Penggerak : 40 PK
Kecepatan Jelajah (V) : Knot
Volume Ruang Penumpang/Barang : 36,335 M3
Tanki Bahan Bakar (jerigen) : Liter
Tanki Air Tawar (jerigen) : Liter
Spesifikasi Teknis

Kecepatan:

Kecepatan pada kondisi penuh : Knot


Jangkauan Operasi dari pantai : Mil
Anak Buah Kapal (ABK) : Orang

C. SUSUNAN PEMBAGIAN LAMBUNG / RENCANA UMUM

Bagian lambung kapal dibatasi oleh sekat-sekat yang diatur dalam Gambar
Rencana Umum dari buritan (AP) kearah haluan (FP) terdiri beberapa bagian
ruang-ruang, antara lain:

(1) Ruang Steering Gear / Ruang Bawah


Tempat steering gear lengkap yang juga dilengkapi peralatan kemudi
darurat
Tangki air tawar dibagian kanan dan kiri
`
(2) Ruang mesin (Engine Room)
Tempat instalasi mesin induk dan mesin bantu
Tanki bahan bakar disisi kiri dan kanan
Tempat tanki minyak lumas
Dilengkapi pintu masuk

(3) Ruang-ruang angkutan penumpang dan barang


Beberapa buah kursi panjang yang dibatasi oleh sekat-sekat
Ruang penumpang dan barang di atapi kapal dari terpal aspal, samping kiri
kanan terdapat ventilasi udara / jendela permanen.

(4) Ruang Anjungan


Ruang anjungan digunakan untuk ruang pengendalian kapal dilengkapi
dengan peralatan kemudi, navigasi dan komunikasi.
Ruang anjungan dilengkapi jendela di sekeliling ruangan, untuk jendela
jenis atap, jendelasamping jenis geser dan pintu keluar.
Ruang anjungan dilengkapi kursi untuk nahkoda
Dilengkapi konsole kemudi, meja peta, rak buku, lemari dan loker untuk
menyimpan peralatan keselamatan dianjungan dan laci bendera.

D. TRIM & STABILITAS

Stabilitas kapal merupakan suatu hal yang penting di dalam pekapalan, dimana
pengertian dari stabilitas itu sendiri adalah kemampuan dari suatu benda yang
melayang atau mengapung yang dimiringkan, untuk kembali ke posisi semula
(tegak kembali). Jadi pengertian stabilitas kapal adalah kemampuan kapal untuk
kembali pada keadaan semula apabila mendapat gaya dari luar, misanya
gelombang.

Di dalam perkapalan terdapat dua macam kondisi stabilitas, yaitu:


Stabilitas Memanjang (waktu terjadi trim). Terjadi pada sudut-sudut miring
yang memanjang.
Stabilitas Melintang (waktu terjadi oleng). Terjadi pada sudut-sudut miring
melintang
Tetap stabil dalam kondisi operasi (saat memuat barang dan penumpang)
Bentuk lambung kapal secara umum harus mengikuti kebutuhan daya apung,
stabilitas, kecepatan, kekuatan mesin, olah gerak dan yang penting adalah kapal
Spesifikasi Teknis

bias dibangun
Dalam pemilihan mesin diperhitungkan terhadap berat konstrukasi dan harga
mesin
Bangunan kapal kayu dibuat sesuai kriteria kestabilan kapal dan mengikuti
desain yang sejenis sesuai petunjuk.

E. MATERIAL

Material badan kapal tersebut dari kayu, diperkuat dengan penguat-penguat


membujur dan melintang yang terbuat dari balok-balok kayu.

F. UKURAN BAGIAN KONSTRUKSI KAPAL

Bagian-bagian konstruksi kapal seperti lunas, dinding, geladak, penguat, gading,


balok dan lain-lain, ukuran dan tebalnya laminasi dibuat sesuai dengan petunjuk
dan gambar-gambar potongan dan konstruksi profile.

G. KONSTRUKSI BANGUNAN KAPAL

1. Pembagian Ruangan

Kapal memiliki beberapa ruangan dengan pembagian berdasarkan sekat


melintang yang membagi kapal kearah memanjang menjadi beberapa ruangan,
anatara lain:

a. Dibawah geladak
Ceruk haluan, tanki bahan bakar dan ruang untuk peralatan tambat
Ruang muat, tempat penumpang dan barang
Ruang mesin
Ceruk buritan, ruang kemudi, tanki air tawar

b. Bangunan atas geladak utama


Ruang tidur
Dapur dan gudang
Ruang KM/WC

c. Anjungan
Ruang kemudi anjungan

2. Pembujur (Girder)

Bottom Longitudinal Girder dan deck Longitudinal Girder pada kapal terbuat
dari kayu dengan ukuran 15/15, dipasang memanjang kapal dari transom kapal
ke ujung haluan kapal yang disatukan dengan lambung kapal, sehingga
merupakan kekuatan menyeluruh pada bagian kapal.

3. Gading-Gading (frame)

Kapal dilengkapi dengan konstruksi gading melintang yang dibuat dari bahan
kayu 8/12 cm yang disatukan dengan lambung pada bagian bottom kapal.

4. Konstruksi Geladak (Deck Construction)

Konstruksi geladak atau deck dibuat Dario bahan kayu yang dibuat sesuai
Spesifikasi Teknis

dengan ketebalan yang dibutuhkan dan diperkuat dengan kekuatan memanjang


dan melintang (longitudinal & transversal stiffener) berbentuk profile den
disatukan dengan lambung kapal.

5. Pondasi Mesin (Engine Foundation)

Konstruksi pondasi mesin dibuat dan dihubungkan dengan badan kapal oleh
system pelapisan khusus dengan bahan kayu ukuran 10/10 cm. untuk meredam
dan mengurangi getaran yang timbul karena getaran mesin, pondasi mesin
diperkuat dengan balok kayu melintang dan membujur sehingga dapat
menahan getaran yang terjadi.

Pada sekat yang membatasi kamar mesin diberi penguat menerus baik
mwlintang dan memanjang terhadap badan kapal, sehingga merupakan satu
kesatuan kekuatan yang baik.

6. Konstruksi Kamar Mesin

Konstruksi kamar mesin dibuat dan dipasang 2 (dua) buah gading besar yang
terletak pada ujung depan dan belakang pondasi mesin. Untuk lantai kamar
mesin dibuat datar dengan menggunakan papan tebal 5 cm. lantai kamar mesin
ini pada beberapa bagian dapat dibuka dan ditutup untuk pemeliharaan ataupun
control untuk sistem-sistem yang berada dibawah lantai.

7. Konstruksi Dinding / Kulit Kapal

Konstruksi dinding kapal dibuat daripapan kayu yang dipasang pada bagian
luar gading-gading atau lapisan terluar konstruksi kapal yang memanjang dari
haluan sampai ke buritan kapal dengan dilapisi anti bocor atau klen dari kulit
kayu dan dilakukan dengan dempul kualitas baik sehingga dinding/kulit kapal
tersebut tidak dimasuk air dari luar.

H. TANKI-TANKI

Kapal penumpang dan barang 7 GT ini memiliki 3 (tiga) jenis tanki, yaitu:
a. Tanki bahan bakar yang memiliki kapasitas 40 liter yang terletak didaerah
ruang mesin. Tanki terbuat dari plastik (Jerigen)
b. Tanki air tawar yang memiliki kapasitas 40 liter yang terletak dibagian dapur,
tanki terbuat dari bahan plastik (Jerigen)
c. Tanki minyak lumas yang memiliki kapasitas 20 liter yang terletak didaerah
ruang mesin. Tanki terbuat dari bahan plastik (Jerigen)

I. BAGIAN INTERIOR KAPAL

Lantai ruang terbuat dari bahan utama kayu yang dibuat cukup kuat sesuai dengan
ketentuan untuk ketebalan lantai. Untuk ruang kemudi, ruang penumpang pada
permukaan dibuat halus dan kuat.

Khusus untuk geladak terbuka terbuat dari kayu yang diberi anti slip dan dicetak
langsung pada saat proses laminasi.

Langit-langit pada ruang akomodasi dan anjungan dilapisi dengan


papan,sedangkan dinding-dinding terbuat dari papan warna sesuai dengan
permintaan pemilik.
Spesifikasi Teknis

J. PERLENGKAPAN LAMBUNG

1. PERALATAN LABUH DAN TAMBAT

Alat-alat persuhan dan tambatan dilengkapi dan dipasang sesuai peraturan yang
berlaku:

No Uraian Volume Satuan


1 Jangkar Galvanize 10 Kg
20
2 Tali jankar nylon dia. 18 mm 1 Bal

3 Tali tambat dia. 12 mm x 2 buah 20 Meter

2. PERALATAN KEMUDI

Peralatan kemudi dapat dikendalikan dari ruang anjungan dengan steering


system, seperti:

No Uraian Volume Satuan


1 Steer Jantera 1 Buah
2 Kemudi Baja (0.5 x 0.5 x 0.6 1 Buah
3 Handle Gas 1 Buah
4 Gear Box 16 1 Buah

3. PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN

Pemadaman kebakaran kapal dilakukan tabung pemadaman kebakaran ukuran


6 kg. juga dengan botol-botol api pemadam kebakaran dan bak pasir.

4. PERALATAN KESELAMATAN DAN PERALATAN NAVIGASI

Kapal dilengkapi dengan peralatan keselamatan jiwa sesuai dengan peraturan


yang berlaku, seperti:

No Uraian Volume Satuan


1 Baju Rompi (ukuran L, XL) 5 Buah
2 Pelampung Penolong (lingkaran) 5 Buah
3 Kompas Portabel 1 Buah
4 Lampu Jalan (hijau, merah, putih) 1 Buah
5 Lampu Sorot 12 v / 55 watt 1 Buah
6 Kotak Obat (P3K) 1 Buah
7 Jam Dinding 1 Buah
8 Radio VHF 1 Buah
9 Global position Sistym 1 Buah
10 Bendera Nasional 1 Buah

Spesifikasi (GPS) Global Position sistym minimal Standar sbb:

Dapat menyimpan hingga 1.000 lokasi, 50 rute, 10.000 titik dan 100 jalur.
Bias menampilkan titik acuan, rute, dan jalur pada peta topografis 2D atau
3D.
Spesifikasi Teknis

Dapat menampilkan file peta secara digital


Memiliki fitur kalender, informasi matahari dan bulan
Dapat digunakan untuk menghitung area dan tempat tujuan
Mudah menemukan posisi dengan cepat dan akurat.
5. PENGECETAN

Bagian-bagian konstruksi kapal dan alat-alat atau mesin-mesin yang dicat,


pengecatannya dilaksanakan dengan menggunakan cat kapal berkualitas baik.
Kayu-kayu diplitur dan dikerjakan dengan baik. Pengerjaan dan warna cat
sesuai dengan permintaan pemesan terlebih dahulu. Anti fouling dibubuhkan
pada akhir pengecatan untuk bagian-bagian lambung dibawah garis air.

6. PIPA-PIPA

Pipa-pipa saluran pembuangan dibuat dari bahan menurut standar perkapalan


dan dipasang dengan memperhitungkan getaran-getaran dan benturan-benturan,
seperti:

Pasang pipa knalfot fleksibel


Pasang pipa pembuangan air (pipa PVC Uk. 2.0)
K. PERMESINAN

1. MESIN UTAMA

Mesin utama kapal menggunakan sebuah mesin diesel (marine) bertenaga 26.5
KW / 1500 R/M (otomatis) sistim kunci kontak dan menggunakan sistim
pendinginan dengan air tawar yang didinginkan dengan air laut. Ruang bagian
dalam kamar mesin dilapisi kedap suara dan anti panas.

2. MESIN PENERANGAN / GENSET

Kapal dilengkapi dengan penerangan listrik kapasitas 2000 watt, dengan mata
lampu terdapat 6 buah dari jenis SL 18 watt dan dilengkapi dengan saklar
ganda maupun double serta box sekring.

3. LAIN-LAIN

No Uraian Volume Satuan


1 Surat-surat kapal 1 Set
2 Peluncuran kapal dan pelatihan ABK 1 Ls
3 Biaya uji coba Mooring Trial & Sea Trial 1 Ls
4 Biaya administrasi dan dokumentasi 1 Ls

4. PERSYARATAN PERUSAHAAN

Perusahaan yang telah mempunyai p;engalaman dalam pembuatan kapal kayu yang
mempunyai klasifikasi pengadaan kapal / pembuatan kapal dengan memiliki surat /
sertifikat galangan kapal rakyat, atau perusahaan yang mendapatkan surat dukungan
dari perusahaan galangan kapal rakyat, atau perusahaan. Personil yang harus dimiliki
oleh perusahaan untuk mengerjakan kapal kayu minimal:

1. STM mesin yang berpengalaman dibidangnya


Spesifikasi Teknis

2. Tukang yang memiliki SKT bagian pertukangan kayu / kapal kayu


3. Personil bagian administrasi (SMA sederajat)

Peralatan yang harus disiapkan :


1. Peralatan pertukangan
2. Mesin gurinda
3. Mesin bor
4. Sandsaw
5. Genset

METODE PELAKSANAAN PEMBUATAN KAPAL KAYU

PEMBUATAN KAPAL KAYU:

Dalam pembuatan kapal kayu ini ada beberapa tahapan, yaitu:


1) Adanya owner (pemesan kapal)
2) Perencanaan gambar
3) Persiapan
4) Pembuatan komponen utama kapal
5) Assemblay (penggabungan)
6) Perakitan konstruksi kapal
7) Sistim kelistrikan
8) Sistim bahan bakar minyak dan perpipaan
9) Akomodasi dan out fitting\
10) Finishing
11) Pelaksanaan uji coba

Berikut uraian pembuatan kapal kayu:

1) Pemesan kapal (owner)


Spesifikasi Teknis

Pihak owner harus menyerhakan data atau ukuran kapal tersebut seperti panjang, lebar, tinggi,
sarat, dan kecepatan kapal itu sendiri, agar pihak yang membuat / pembuat kapal tidak merasa
kesulitan dengan ukuran berapa yang harus dibuat.

2) Perencanaan gambar

Dalam membuat kapal kayu ini, terlebih dahulu dibuat perencanaan gambar dengan rinciannya
secara detail sebagai panduan bagi pekerja

3) Persiapan

Dalam melakukan pekerjaan hendaknya persiapan yang disiapkan harus benar di sediakan. Agar
proses pembuatan dapan berjalan dengan baik,. Adapun persiapannya sebagai berikut:
a. Lokasi
b. Material
c. Peralatan
d. Tenaga kerja

4) Pembuatan komponen utama kapal

Dalam proses pembuatan kapal kayu ini terdapat komponen yang harus dibuat terlebuh dahulu,
karena ini sangat berprngaruh agar kapal tetap dalam keadaan seimbang. Adapun komponen
tersebut sebagai berikut:
a. Lunas
b. Wrang
c. Linggi / lunas batang
d. Braket
e. Gading
5) Assemblay

Assemblay ini merupakan suatu proses penggabungan antara komponen yang satu dengan
lainnya. Adapun komponen tersebut adalah:

a. Wrang, gading lunak, braket


b. Steering gear
c. Planking (perencanaan lambung kapal)
d. Akomodasi
e. Stringer
f. Balok geladak
g. Balok sekat dan planking sekat

6) Perakitan konstruksi kapal kayu

a. Keeling Laying yaitu peletakan balok lunas bagian kapal sesuai rencana panjang dan besarnya
balok
b. Pemasangan konstruksi melintang seperti wrang, gading balok, geladak, sekat kapal
c. Penyesuaian semua balok melintang
d. Pemasangan balok pembujur sisi dan pembujur atas agar kedudukan melintang tidak merubah
kemudian dilanjutkan pemasangan pembujur kim, pembujur bilga, sisi geladak dan geladak
e. Pemasangan dinding kulit dan geladak
f. Pemasangan bangunan atas (superstruktur)

7) Sistim permesinan

Adapun sistim permesinan sebagai berikut:


Spesifikasi Teknis

a. Pembuatan lubang poros


b. Pembuatan pondasi mesin
c. Penurunan mesin
d. Aligment poros
e. Pemasangan mesin induk
f. Pemasangan mesin bantu
g. Pemasangan mesin kemudi

8) sistim kelistrikan

Adapun sistim kelistrikan sebagai berikut:


a. Pemasangan kabel dan lampu-lampu penerang
b. Pemasangan lampu dan alat-alat navigasi

9) Sistim bahan bakar dan perpipaan

a. Pemasangan tanki-tanki air


b. Pemasangan tanki-tanki minyak
c. Pemasangan instalasi perpipaan
10) Akomodasi dan out fitting

Adapun pembuatan akomodasi dan out fitting adalah sebagai berikut:


a. Pembuatan pintu dan jendela
b. Pembuatan tangga dan bangku
c. Pembuatan penutup ruangan mesin
d. Pembuatan tempat kamar mandi / WC, bila ada
11) Finishing

Finishing merupakan proses terakhir dalam pembuatan bangunan kapal. Untuk hasil lebih baik,
maka proses yang dilakukan adalah:
a. Pemakalan dan pendempulan
b. Pemasangan kap / terpal aspal
c. Pembersihan seluruh kapal
d. Pengecatan selurah kapal
12) Pelaksanaan uji coba

Pelaksanaan uji coba dilakukan apabila kapal sudah siap diluncurkan untuk hasil terbaik
dilakukan sea trial. Sea trial ini merupakan suatu proses uji coba kapal yang sudah siap berlayar
karena untuk mengetahui apakah kapal yang dibuat sesuai dengan keinginan. Untuk itu ada
beberapa proses launching sebelum sea trial ini, sebagai berikut:
a. Pasang keretan dan bangku
b. Peluncuran kapal
c. Uji coba L
d. Propeller matcing untuk menyesuaikan kecepatan kapal yang belum sampai kecepatannya

Pelaksanaan uji coba dilakukan dengan dua tahap, yaitu:

a. Mooring Trial

Uji coba terdiri dari :


Running test mesin induk
Uji coba ketahanan mesin induk
Percobaan instalasi pompa-pompa dan perpipaan dikapal
Pengujian kekedapan seluruh bukaan dikapal termasuk pintu-pintu, jendela-jendela dan
tutup ruang mesin
Spesifikasi Teknis

Uji coba lain yang diperlukan sebelum uji coba berlayar


b. Sea Trial

Uji coba berlayar, merupakan uji coba resmi yang terdiri dari:
Uji coba kecepatan kapal
Uji coba kemampuan olah gerak
Uji coba kapal berhenti mendadak dan mundur
Uji coba ketahanan mesin induk
Uji coba peralatan navigasi dan komunikasi

Anda mungkin juga menyukai