PENDAHULUAN
Permasalahan daya dukung tanah dalam hal ini keruntuhan tanah akibat
geser menjadi hal yang penting untuk di tinjau agar stabilitas bangunan akibat
keruntuhan geser tanah dapat dihindarkan. Salah satu alat pengujian lapangan yang
sering digunakan untuk mengestimasi daya dukung tanah yakni dengan alat Dutch
Cone Penetratin Test (Sondir test), dimana nilai hambatan konus (qc, kg/cm2) dari
pengujian ini dapat dikorelasikan dengan daya dukung tanah dengan beberapa
formula empiris hasil penelitian yang sering digunakan oleh praktisi di lapangan
Halu Oleo Kendari, dilakukan pengujian tanah lapangan dengan alat sondir di
lokasi proyek sebanyak 2 (dua) titik dan pengujian Test Pit sebanyak 1 (satu) titik
pengujian. Dimana pengujian dilaksanakan selama 1 (satu) hari yakni pada tanggal
18 Januari 2023.
Pekerjaan Upgrading Sarana Penyaluran Truckloading & Pembangunan Gedung Laboratorium dan Gedung
Arsip Fuel Terminal Kendari
1
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Arsip Fuel Terminal Kendari di Kec. Kendari, Kota Kendari. Selanjutnya data hasil
informasi geoteknis dalam hal ini kekuatan struktur lapisan tanah berdasarkan
interpretasi nilai hambatan konus (qc, kg/cm2), sedangkan pengujian tanah dengan
test pit terkait pekerjaan ini yakni untuk memperoleh gambaran yang jelas
mengenai material properties, jenis dan tebal lapisannya dan informasi lainnya
Test Pit, bertujuan untuk mengetahusi index properties dan engineering properties
C. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan Upgrading Sarana Penyaluran Truckloading & Pembangunan Gedung Laboratorium dan Gedung
Arsip Fuel Terminal Kendari
2
- output data pengujian sondir dalam hal ini nilai hambatan konus dan
friction,
kedalaman 1,5m
1. Berat jenis,
Pekerjaan Upgrading Sarana Penyaluran Truckloading & Pembangunan Gedung Laboratorium dan Gedung
Arsip Fuel Terminal Kendari
3
Kec. Kendari, Kota Kendari, dilakukan selama 1 (satu) hari. Adapun denah titik
pengujian tanah, akan dijelaskan secara spesifik pada sub bab berikut.
Pekerjaan Upgrading Sarana Penyaluran Truckloading & Pembangunan Gedung Laboratorium dan Gedung
Arsip Fuel Terminal Kendari
4
Gambar 1. Denah titik pengujian
Pekerjaan Upgrading Sarana Penyaluran Truckloading & Pembangunan Gedung Laboratorium dan Gedung Arsip Fuel Terminal Kendari
5
1. Prosedur Pelaksanaan Pengujian Tanah di Lapangan
standarisasi pengujian alat Dutch Cone Penetration Test (DCPT) / Sondir yakni
mengikuti ketentuan SNI 2827-2008. Alat yang digunakan dalam penyelidikan ini
yakni buatan PT. Mektan Babakan Tujuh Utama (MBT) Bandung dengan
kapasitas 2.5 ton yang dilengkapi dengan “Adhesion Jacket Cone“. Spesifikasi
Pekerjaan Upgrading Sarana Penyaluran Truckloading & Pembangunan Gedung Laboratorium dan Gedung
Arsip Fuel Terminal Kendari
6
Dalam pelaksanaannya, alat sondir kapasitas 2,5 ton nilai bacaan hambatan
konus (cone resistance) maksimal yakni 250 kg/cm2. Dimana penyondiran akan
dilakukan hingga mencapai kedalaman permukaan tanah keras qc > 150 kg/cm2 (di
dasarkan usulan Terzaghi dan Peck, 1948 dimana untuk lempung/lanau qc > 120
kg/cm2), atau jika kedalaman sondir telah mencapai 20 meter dan lapisan tanah keras
friction (fs) dilakukan pada setiap interval kedalam 0,2 m, begitu juga dengan
hambatan konus (qc). Adapun alat sondir yang digunakan disajikan pada
Gambar 2.
Pekerjaan Upgrading Sarana Penyaluran Truckloading & Pembangunan Gedung Laboratorium dan Gedung
Arsip Fuel Terminal Kendari
7
b. Test Pit
Test Pit dilaksanakan utuhan untuk mengetahui kondisi lapisan tanah dalam
yang ada, jumlah titik pengujian yakni 1 (satu) titik. Adapun prosedur pengujian ini
- Test pit atau sumur uji akan dibuat pada lokasi sumber bahan timbunan (borrow
area) dengan maksud untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai
material properties, jenis dan tebalnya lapisan, hingga dapat untuk menghitung
- Galian test pit (sumur uji) akan dilaksanakan untuk menentukan pembagian
- Lakukan penggalian pada tanah sesuai dengan tanda yang telah dibuat.
- Peralatan utama yang akan digunakan adalah peralatan untuk penggalian seperti
cangkul, sekop, ganco dan linggis; pita ukur dan peralatan geologi seperti
kompas dan palu geologi; serta peralatan untuk pengambilan contoh tanah.
kedalaman 1,5 m.
- Bahan yang dikeluarkan dari galian akan dikumpulkan disekitar sumuran uji
- Agar pengambilan contoh dan klasifikasi tanah dapat dilakukan dengan baik,
Pekerjaan Upgrading Sarana Penyaluran Truckloading & Pembangunan Gedung Laboratorium dan Gedung
Arsip Fuel Terminal Kendari
8
- Jika kedalaman spesifikasi tidak tercapai, maka penggalian akan dihentikan bila
lokasi tersebut, atau bila dijumpai rembesan air tanah yang cukup besar yang
Undisturb dan Disturb dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, mulai Tanggal 24 Januari
antara massa butir-butir dengan massa air destilasi di udara dengan volume yang
sama dan temperatur tertentu. Biasanya diambil pada temperatur 27,50 C, dimana
(=M1).
Pekerjaan Upgrading Sarana Penyaluran Truckloading & Pembangunan Gedung Laboratorium dan Gedung
Arsip Fuel Terminal Kendari
9
- Ambil tanah kering dalam oven dan langsung diinginkan dalam desikator.
bawah ini :
jernih.
- Piknometer ditambah air destilasi sampai penuh dan tutup. Bagian luar
tanah dan air ditimbang (=M3). Air dalam piknometer diukur suhunya
Pekerjaan Upgrading Sarana Penyaluran Truckloading & Pembangunan Gedung Laboratorium dan Gedung
Arsip Fuel Terminal Kendari
10
- Piknometer dikosongkan dan dibersihkan, kemidian diisi penuh dengan air
pada metode ASTM D 1140-00 dan ASTM D 422-63. Adapun prosedur pelaksanan
- Untuk tanah yang tidak mengandung butir lebih dari 2 mm, tanah lembab
yang diperoleh dari lapangan dapat langsung digunakan sebagai benda uji
tanpa dikeringakan,
- Taruh contoh tanah dalam tabung gelas (beaker kapasitas 250 cc) tuangkan
sebanyak ± 125 cc larutan air + reagent yang telah disiapkan . campur dan
aduk sampai seluruh tanah tercampur dengan air. Biarkan tanah terendam
Pekerjaan Upgrading Sarana Penyaluran Truckloading & Pembangunan Gedung Laboratorium dan Gedung
Arsip Fuel Terminal Kendari
11
- Tuangkan campuran tersebut dalam alat pengaduk (strring apparatus).
Jangan ada butir tanah yang teertinggal atau hilang dengan membilas
dengan air (air destilasi) dan tuangkan air bilasan ke alat. Bila perlu
- Selain silinder isi suspensi tersebut, sediakan gelas silinder kedua yang
diisi hanya dengan air destilasi ditambah reagent sehingga berupa larutan
- Tutup gelas isi suspensi dengan tutup karet (atau dengan telapak tangan).
pengendapan T = 0
Pekerjaan Upgrading Sarana Penyaluran Truckloading & Pembangunan Gedung Laboratorium dan Gedung
Arsip Fuel Terminal Kendari
12
mencapai kedelaman sekitar taksiran skala yamg baca, kemudian lepaskan
koreksi)
( koreksi pembacaan)
mencelupkan thermometer.
sampai ada butir yang tertinggal cucilah dengan air (air bersih) sampai air
mengalir air ke bawah saringan menjadi jeernih dan tidak lagi butir halus
yang tertinggal.
- Dinginkan dan timbang serta catat massa tanah kering yang diperoleh =
B1 gram.
- Timbang dan catat massa bagian tanah yang tertinggal di atas tiap
Pekerjaan Upgrading Sarana Penyaluran Truckloading & Pembangunan Gedung Laboratorium dan Gedung
Arsip Fuel Terminal Kendari
13
c. Prosedur Pelaksanaan Pengujian Batas-batas Atterberg
limit), batas plastis (plastic limit) dan indeks plastisitas (plasticity index). Adapun
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan batas cair tanah. Batas cair
suatu tanah adalah tanah tersebut pada keadaan batas peralihan antara cair dan
keadaan plastis. Alat uji batas cair adalah Cassagrande. Prosedur pengujian batas
cair (Liquid limit) didasarkan pada metode ASTM D 4318-00 sebagai berikut :
campur rata dengan air destilasi sebanyak kira-kira 15 – 20 cc. aduk, tekan-
tekan dan tusuk-tusuk dengan spatel. Bila perlu tambahkan air secara
merata.
Gunakan spatel, sebar dan tekan dengan baik, sehingga tidak terperangkap
Pekerjaan Upgrading Sarana Penyaluran Truckloading & Pembangunan Gedung Laboratorium dan Gedung
Arsip Fuel Terminal Kendari
14
- Ratakan permukaan tanah dan buat mendatar dengan ujung terdepan tepat
pada ujung terbawah mangkok. Dengan demikian tebal tanah pada bagian
- Digunakan alat pembarut, untuk membuat alur lurus pada garis tengah
mangkok searah sumbu alat, sehingga tanah terpisah menjadi dua bagian
secara simetris. Bentuk alur harus baik dan tajam dengan ukuran harus
alasnya dengan kecepatan 2 putaran per detik, sampai kedua bagian tanah
diperlukan tersebut.
antara 25 – 35 kali. Bila ternyata lebih dari 35 kali berarti tanah yang
poselen, tambahkan sedikit demi sedikit air dan aduk sampai merata.
spatel secara melintang tegak lurus alur termasuk bagian tanah yang
Pekerjaan Upgrading Sarana Penyaluran Truckloading & Pembangunan Gedung Laboratorium dan Gedung
Arsip Fuel Terminal Kendari
15
- Ambilah sisa tanah yang masih ada dalam mangkok dan kembalikan ke
cawan porselen, tambah lagi dengan air secara merata, cuci dan keringkan
mangkok.
dilaksanakan dari keadaan tanah yang kurang cair kemudian makin cair.
Batas plastis tanah adalah minimum (dinyatakan dalam %) bagi tanah yang masih
dalam keadaan plastis. Sedangkan Indeks plastisitas suatu tanah adalah suatu
merupakan selisih antara batas cair dan batas plastisnya. Adapun prosedur
- Taruhlah tanah dalam cawan poselen, campur air sedikit demi sedikit aduk
sampai merata benar. tanah yang diberikan adalah sampai tanah bersifat
cukup plastis dan dapat dengan mudah dibentuk menjadi bola dan tidak
melekat pada jari, bila ditekan dengan jari. Contoh tanah untuk batas
plastis ini bisa juga diambil dari contoh tanah yang akan digunakan
- Remas dan bentuklah menjadi bentuk bola atau ellipsoida dari contoh
Pekerjaan Upgrading Sarana Penyaluran Truckloading & Pembangunan Gedung Laboratorium dan Gedung
Arsip Fuel Terminal Kendari
16
benda uji ini pada plat kaca yang terletak pada bidang mendatar di bawah
gunakan kecepatan kira-kira tiap 2 detik tiga kali gerakan maju mundur.
seluruhnya antara ibu jari dan jari-jari lain dari kedua tangan sampai
homogen, selanjutnya giling lagi seperti tadi. Jika setelah digiling menjadi
batang berdiamter 3.2 mm, ternyata batang masih licin, ulangi lagi dengan
meremas menjadi bentuk bola lagi dan giling lagi begitu seterusnya,
sampai bantang tanah tampak retak-retak dan tidak dapat digiling menjadi
batang yang lebih kecil (meskipun belum mencapau diameter 3.2 mm).
geser tanah yaitu nilai φ dan c dengan alat uji geser langsung pada kondisi
- Siapkan benda uji untuk 3 kali percobaan. Untuk tiap percobaan benda uji
Pekerjaan Upgrading Sarana Penyaluran Truckloading & Pembangunan Gedung Laboratorium dan Gedung
Arsip Fuel Terminal Kendari
17
• Satukan kedua bagian kotak geser dengan sekrup pengunci yang
ada.
• Pasang dan atur kotak geser dengan urutan dari bawah berupa
cincin cetak.
arah penggeseran.
normal pada benda uji 0,25 kg/cm2 dimana σn = N/A (kg/cm2), N adalah
Pekerjaan Upgrading Sarana Penyaluran Truckloading & Pembangunan Gedung Laboratorium dan Gedung
Arsip Fuel Terminal Kendari
18
- Setelah tanah terkonsolidasikan bukalah kedua sekrup pengunci dan
- Selama penggeseran baca dan catat arloji ukur cincin beban, arloji
memberikan tekanan normal σn pada benda uji 0,50 kg/cm2 dan 1 kg/cm2.
- Uji ini diulangi apabila hasil pembebanan kedua lebih kecil dari
pembebanan pertama, atau hasil pembebanan ketiga lebih kecil dari hasil
seterusnya.
Pekerjaan Upgrading Sarana Penyaluran Truckloading & Pembangunan Gedung Laboratorium dan Gedung
Arsip Fuel Terminal Kendari
19
E. DATA PENGUJIAN
Data hasil pengujian Sondir dan Test Pit di lokasi pekerjaan Upgrading
a. Data dan analisis data Dutch Cone Penetration Test (DCPT) / Sondir
Dari 2 (dua) data pengujian Dutch Cone Penetration Test (DCPT) / Sondir
di lokasi yang dimaksud, kedalaman pengujian dimana nilai hambatan konus (qc)
mencapai >150 kg/cm2 untuk titik pengujian SO-01 yakni +0,80m, sedangkan
untuk titik pengujian SO-02 yakni +1,60m. Kedalaman titik pengujian masing-
masing lokasi, secara spesifik disajikan pada Tabel 1. Sedangkan data pengujian
Pekerjaan Upgrading Sarana Penyaluran Truckloading & Pembangunan Gedung Laboratorium dan Gedung
Arsip Fuel Terminal Kendari
20
Untuk memvisualisasikan kondisi profil tanah dari data hasil pengujian
Sondir dilakukan analisis data yang selanjutnya dibuat dalam bentuk grafik grafik
dengan indikasi pembacaan hambatan konus / cone resistance (qc) dan total
hambatan pelekat / comulative fricton (ft) dan friction ratio (fr) dan side friction
(satu) titik. Kondisi cuaca pada saat pelaksanaan pengujian yakni berawan,
sedang berwarna cokelat Adapun gambaran test pit log untuk TP-01 disajikan pada
Pekerjaan Upgrading Sarana Penyaluran Truckloading & Pembangunan Gedung Laboratorium dan Gedung
Arsip Fuel Terminal Kendari
21
Gambar 3. Test Pit Log TP-01
Selanjutnya dari 1 (satu) sampel Disturb (DS) hasil pengujian Test Pit
engineering properties (kuat geser langsung). Adapun data dan analisis data yang
Pekerjaan Upgrading Sarana Penyaluran Truckloading & Pembangunan Gedung Laboratorium dan Gedung
Arsip Fuel Terminal Kendari
22
a. Data dan Analisis Data Pengujian Index Properties
Data pengujian index properties dalam hal ini , distribusi ukuran butiran dan
pada Tabel 2.
menurut Unified Clasification System, maka jenis tanah sampel pengujian yakni
lempung tak organik (CL). Sedangkan sifat-sifat tanah berdasarkan Jumikis (1962,
dalam Hardiyatmo, 2010) dari nilai indeks plastisitas yakni plastisitas sedang.
Pekerjaan Upgrading Sarana Penyaluran Truckloading & Pembangunan Gedung Laboratorium dan Gedung
Arsip Fuel Terminal Kendari
23
b. Data dan Analisis Data Engineering Properties
Data pengujian engineering properties dalam hal ini kuat geser langsung
dapat dilihat pada Lampiran III, sedangkan rangkuman hasil analisis data
Analisis daya dukung tanah yang dimaksud dalam hal ini adalah analisis
daya dukung terhadap keruntuhan geser tanah menggunakan data hasil pengujian
Sondir. Adapun metode analisis dan perhitungan daya dukung fondasi, akan
𝐶𝑅
𝑄𝑈𝑙𝑡. = ………………………………..…………………..... (1)
15
𝑄𝑈𝑙𝑡.
𝑄𝐼𝑗𝑖𝑛 = …………………………………………...……..... (2)
𝑆𝐹
dengan,
Pekerjaan Upgrading Sarana Penyaluran Truckloading & Pembangunan Gedung Laboratorium dan Gedung
Arsip Fuel Terminal Kendari
24
QIjn : kapasitas dukung ijin tanah (kg/cm2)
SF : faktor keamanan
fondasi (B) yang dianalisis yakni yakni 1m dan 1,5m serta kedalaman D yang
ditinjau yakni 1m dan 1,5m. Selanjutnya dibuat dalam bentuk tabel yang disajikan
pada Tabel 4.
Pekerjaan Upgrading Sarana Penyaluran Truckloading & Pembangunan Gedung Laboratorium dan Gedung
Arsip Fuel Terminal Kendari
25
G. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Dari hasil pengujian tanah di lapangan menggunakan alat Sondir dan Test
1. Kesimpulan
a. Dari 2 (dua) titik pengujian sondir di lokasi yang dimaksud, kedalaman tanah
c. Nilai indeks plastisitas tanah di lokasi pengujian menurut Jumkins (1962) untuk
kedalaman 1,5 – 2m, nilai kuat geser tanah dari uji kuat geser langsung yakni c
1,5m berturut-turut yakni 268 kN/m2 dan 270 kN/m2, sedangkan untuk B =
Pekerjaan Upgrading Sarana Penyaluran Truckloading & Pembangunan Gedung Laboratorium dan Gedung
Arsip Fuel Terminal Kendari
26
1,5m dengan tinjauan kedalaman yang sama berturut-turut yakni 266 kN/m2
1,5m berturut-turut yakni 221 kN/m2 dan 241 kN/m2, sedangkan untuk B =
1,5m dengan tinjauan kedalaman yang sama berturut-turut yakni 262 kN/m2
2. Rekomendasi
b. Hasil analisis daya dukung fondasi kesimpulan poin e diatas, yakni berupa
c. Nilai pengujian sondir tergantung pada kondisi kadar air saat pelaksanaan
Pekerjaan Upgrading Sarana Penyaluran Truckloading & Pembangunan Gedung Laboratorium dan Gedung
Arsip Fuel Terminal Kendari
27
dimana sampel pengujian dapat dilakukan pengujian detail terkait index
Pekerjaan Upgrading Sarana Penyaluran Truckloading & Pembangunan Gedung Laboratorium dan Gedung
Arsip Fuel Terminal Kendari
28
DAFTAR PUSTAKA
Hardiyatmo, H.C., 2007, Mekanika Tanah II, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Hardiyatmo, H.C., 2010, Analisis dan Perancangan Fondasi, Bagian II, Gadjah
SNI 2827-2008, 2008, Cara Uji Penetrasi Lapangan dengan Sondir, Badan
Pekerjaan Upgrading Sarana Penyaluran Truckloading & Pembangunan Gedung Laboratorium dan Gedung
Arsip Fuel Terminal Kendari
29
A. LAMPIRAN DATA PENGUJIAN SONDIR
TABEL A1. Data Pengujian Sondir 01 (SO-01)
Lampiran I – 1
TABEL A2. Data Pengujian Sondir 02 (SO-02)
Lampiran I – 2
B. LAMPIRAN DOKUMENTASI PENGUJIAN SONDIR
Lampiran I – 3
C. LAMPIRAN GRAFIK HASIL ANALISIS PENGUJIAN SONDIR
Lampiran I – 4
GAMBAR C2. Kurva Hasil Analisis Data Pengujian Sondir 02 (SO-02)
Lampiran I – 5
D. SERTIFIKAT KALIBRASI MANOMETER
Lampiran I – 6
GAMBAR D2. Sertifikat Kalibrasi Pressure Gauge Kapasitas 250 kg/cm2
Lampiran I – 7
E. DOKUMENTASI PENGUJIAN TEST PIT
Lampiran II - 1
F. DATA PENGUJIAN LABORATORIUM
1. Uji Berat Jenis
Lampiran III – 1
2. Berat Isi dan Kadar Air Natural
GAMBAR F2. Lampiran Data Pengujian Berat Isi dan Kadar Air Natural
Lampiran III – 2
3. Uji Batas – Batas Atterberg
Lampiran III – 3
4. Analisis Saringan
Lampiran III – 4
5. Uji Geser Langsung
Lampiran III – 5
G. DOKUMENTASI PENGUJIAN LABORATORIUM
Lampiran III – 6
GAMBAR G3. Dokumentasi Pelaksanaan Pengujian Batas-Batas Atterberg
Lampiran III – 7