TUGASAKHIR
Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
MEDAN
~8
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat Karunia-NYA yang telah memberikan petunjuk, kesehatan. dan kekuatan
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini.
Tugas Akhir ini disusun untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat
untuk menempuh ujian sarjana pada fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas
Sumatera Utara. Program Pendidikan Ekstension.
Adapun Judul Tugas akhir ini adalah "ANALlSA TEKUK KOLOM BA.JA
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
Medan,
Januari 2008
Hormat saya
Penyusun,
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
DAFTARISI
KATA PENGANTAR
II
DAFT AR lSI
iii
ABSTRAK
DAFT AR GAMBAR
vi
BABIPENDAHULUAN
1.2 Permasalahan
1.3 Tujuan
1.5 Metodologi......................
2.2.1
2.2.2
2.2.3
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
2.3.1
11
12
2.5 Pembebanan
14
15
15
21
23
3.2.1
Umum
23
3.2.2
23
24
25
BAB IV PERHITUNGAN
BAB V
'" 20
DAFTAR PUSTAKA
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
27
49
ABSTRAK
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
Gambar 1.1
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.5
10
Gambar 2.6
16
Gambar 2.7
17
Gambar 2.8
Kolorn Terdeformasi
17
Gambar 3.1
Profil Ganda
25
Grafik 4.1
51
Grafik 4.2
51
Grafik 4.3
Grafik 4.4
52
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
53
DAFTAR TABEL
23
48
49
49
50
50
52
53
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
BABJ
PENDAHULUAN
ringan untuk konstruksi rangka atap ( kuda-kuda ), disini penulis ingin mencoba
membahas dan menggembangkan penggunaan baja ringan untuk struktur kolom.
Untuk struktur yang ramping dimana ukuran panjangnya sangat besar dibanding
dengan jari-jari inersianya maka kestabilan bukan hanya ditentukan oleh deformasi tetapi
harus ditinjau kontrol tekuk batang akibat gaya aksial tekan. Apabila gaya aksial tekan
diperbesar
maka
tekukan
akan
semakin
besar
sehingga
dapat
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
mengakibatkan
Besarnya gaya yang mengakibatkan struktur berada dalam batas stabil disebut
"beban kritis" yang biasanya ditulis dengan Per. Dimana besarnya beban krritis ini
dipengaruhi oleh:
Elastisitas bahan
Dimensi struktur
Jen is pernbebanan
Faktor pengukuran
Pada batang yang mengalami gaya aksial tckan. maka deforrnasi yang terjadi mula
mula adalah perpendekan. Jika beban ditambah rnaka akan tcrjadi bengkokan akibat
tertekuknya batang terse but. Jika mclebihi hcban kritis maka batang akan mengalami
patah, dan sudah tentu dihindari dalarn suatu perencanaan. l Intuk mcnghindari bahaya
diatas perlu kiranya dikctahui berapa besar beban kritis yang dapat dipikul oleh suatu
balang dengan mcmpcrhitungkan pcngaruh hal-hal yang discbut diatas,
Kcmajuan teknologi di bidang material baja khususnya baja ringan telah dapat
mcrnproduksi baja ringan dengan mutu yang tinggi yakni dcngan kckuatan tarik
minimum sebesar 550 mpa. Bahan baja ringan ( Zincalum ) ini dilapis olch perpaduan
dari 43,5% Seng, 55% aluminium dan 1,5<~'o silicon. sehingga material baja ini disamping
rnernpunyai kekutan tarik yang tinggi juga tahan terhadap karat dan korosi. Bahan baja
inilah yang Lelah ban yak dipakai dincgara-negara rnaju untuk rnenggantikan bahan
pelapis atap dan juga dirol sccara dingin rnenjadi profil baja berbentuk C. Material baja
ini dinamakan Zincalum.
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
3
Keunggulan dari bahan baja ini dibandingkan dengan bahan baja biasa ( mild steel)
bahan baja ini mempunyai kekutan tarik yang lebih tinggi. tidak mengalami korosi,
ringan dan tidak memerlukan pengecatan.
p
+
L
Jika dimensi struktur batang tcrtekan di sepanjang batang maka tekuk (buckling)
yang terjadi pada suatu kondisi tertcntu akan berbentuk seperti garnbar 1.1. diatas .
dimana bcsarnya dapat dihitung sebcsar y.
1.2 Permasalahan
Baja rnerupakan bahan struktur yang sangat luas penggunaannya. sehingga harus
memenuhi standar yang telah ditctapkan. Dalam hal ini konstruksi yang akan di anal isis
adalah kolom. Karena konstruksi kolorn adalah suatu konstruksi yang pada umumnya
paling sering mcngalarni gaya yaitu gaya aksial. Gaya aksial tckan merupakan gaya yang
utama dalarn rnenyebabkan tekuk pada batang (kolom).
Dalam tugas akhir ini penulis akan mernbahas tekuk ini. serta perhitungan beban
kritis pad a saat
kolom
mengalami
pcrnbebanan
sarnpai
batas
elastis.
dengan
memvariasikan tampang (tunggal dan ganda), serta jenis bahan yang berbeda yakni baja
konvensional dan baja ringan Zincalum. Sehingga dengan variasi tersebut diketahui
beban aksial maksimum paling ekonomis yang dapat dipikul kolom baja struktur tersebut.
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mernbandingkan besarya luasan profil dan
berat profil pada suatu kolom akibat gaya aksial pada baja ringan dan baja konvensional
dengan mengarnbi I type penampang yang sama dan
l.4.Pcmbatasan Masalah
Batang yang ditinjau rncrupakan batang tersusun prismatis yang dianggap bckcrja
sama. lurus sernpurna dirnana behan aksial tekan di kcdua ujungnya yang bckerja
pada garis gaya kcdua ujungnya sarna besar.
l.5.Metodolo~i
Metode yang dipergunakan dalarn tugas akhir ini adalah menggunakan anal isis
secara rnaternatis dengan pcnggunakan beberapa literature buku-buku.
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
BAB II
TINJAlJAN PUSTAKA
.Y
---,
c-
,
!
I
'---
t..
L.....:
r--r-.
"It
.,
I
L,____
L-;
..........
~~F
r-:
~L
.JL
II
I ~
/--"""'"
,1'
_:h-
,.--.,
I
"
.'
Gambar 2.2
Profil Individu Baja Ringan
Beberapa type profil baja yang dibentuk secara dingin yang biasa digunakan pada
konstruksi baja. Type yang biasa dipakai adalah type Canal, Type Z, type Siku, type Hat
type I, Type T dan type berbentuk hollow.
Secara umum tinggi dari penampang struktur individu berkisar antara 2 sampai 12
inchi (51 sampai 305 mrn), dan ketebalan dari material berkisar antara 0,040 sampai 14
inchi ( 1,0 sampai 6,4 mm ). Pada beberapa kasus tinggi dari penampang bisa mencapai
18 inchi atau 457 mm, dan ketebalan dari material mencapai 13 mm. Plat-plat Cold
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
7
Formed setebal 19-25 mm telah digunkan untuk struktur lantai, tiang tower transrnisi dan
papan -papan petunjuk pada jalan tol.
Dek Atap
~l
~IL
LJ
Dek Atap bentuk Panjanq
LJ L--.J TL,
"\J\J\j'J
Panel Dtnding
Panel Berusuk
Seng Bergelombang
Gambar 2.3
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
... Tidak
: - elastis
Pengerasan Regangan
_ Elatis
i~---'-------'
c:
----.,---. '-----.
OJ)
c:
~
co
v
.. _.-
"
_._
Regangan
...
c:
-~---_.---
------
OJ)
c:
~
OJ)
Limit proporsional
f-
Regangan
Keterangan gambar
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
9
Ada 2 jenis tipe kurva tegangan-regangan pada baja yakni seperti pada (gam bar
2.4), yaitu tipe Sharp-yielding dan gradual yielding. Baja yang diproduksi secara lebur
(panas) biasanya mengikuti Sharp yielding, untuk Tipe baja ini batas leleh baja
ditentukan oleh batas dimana kurva tegangan - regangan menjadi horizontal (gbr 2.4a).
Baja yang diproduksi secara dingin yakni dengan cara di tekan ( press ) atau di rol
mengikuti pola leleh gradual yielding, dimana kurva regangan pada batas leleh
melengkung ( gbr 2.4b).
Harga minimum tegangan tarik (minimum Ultimate Tensile Stregth) baja yang
dirol atau dibentuk secara dingin ini berkisar antara 290-586 Mpa, dan ratio perbandingan
antara tegangan tarik ultimate dan tegangan leleh berkisar 1,1 7 ~ 2,22.
Modulus elastisitas untuk baja yang dibentuk secara dingin (cold fanned) sebesar
203 KN/mm 2.
karbon dan manganese adalah bahan pokok untuk meninggikan teganggan (stregth) dari
baja mumi.
Baja dikategorikan berdasarkan material, ialah dari Ingot Iron (baja bongkah) tanpa
karbon sarna sekali, sampai Cost iron (baja tuang) yang mepunyai karbon sekurang
kurangnya 1,7% baja ini dibagi menjadi 4 kategori (berdasarkan carbon yang dikandung):
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
10
M
A'
A
Gambar 2.5
Tegangan regangan Baja Konvensional
Keterangan Gambar
E: =
Tegangan baja
Regangan baja
A = Titik proporsional
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
11
A'= Titik batas elastis
B = Titik batas plastis
M
Titik runtuh
C = Titik putus
Dari gam bar diatas dapat dilihat bahwa sampai titik A, hubungan tegangan dan
regangan masih linier atau keadaan masih mengikuti hukum hooke. Dimana hubungan
tegangan dan regangan menjadi tidak linear disebut limit proporsional. Kemiringan garis
OA menyatakan besamya modulus elastisitas E. Diagram regangan untuk baja. Titik A'
adalah titik leleh atas atau biasa disebut titik batas elastis dimana sampai batas ini bila
gaya tarik dikerjakan pada batang baja maka batang terse but akan berderformasi.
Selanjutnya bila gaya itu dihilangkan maka batang tersebut akan kembali kebentuk
semula. Dalam hal ini batang tidak mengalami deformasi permanen.
Daerah BC merupakan daerah Strain hardening, dimana pertambahan regangan
akan diikuti dengan sedikit penambahan tegangaan. Disamping itu, hubungan tegangan
dan regangan tidak lagi bersifat linear. Kemiringan garis setelah titik Bini di defenisikan
sebagai Ez Di titik M, yaitu regangn berkisar antara 20% dari panjang batang, tegangan
tarik batas (ultimate tensile stregth). Akhimya bila beban semakin bertambah besar lagi
maka titik C batang akan terputus. Fenomena bertambahnya kekuatan ini disebut strain
hardening.
Tegangan leleh adalah tegangan yang terjadi pada saat baja mulai meleleh. Dalam
kenyataannya sulit sekali untuk menentukan besamya tegangan leleh, sebab perubahan
dari elastis menjadi plastis sering kali besamya tidak tetap.
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
12
l:
(epsilon). maka:
-----~--------
atau
()
6'=--
Panjang
Besarnya perubahan bentuk yang dihasilkan pada suatu batang tertentu akibat suatu
gaya tertentu akan berubah scsuai dengan kekakuan bahan batang,
Sifat penting lainnya dari bahan struktur yang telah berubah bcntuk oleh suatu gaya
harus rnarnpu kembali ke bcntuk aslinya dengan scrnpurna, hila gaya dilepas. Bahan yang
rncmpunyai sifat ini dikatakan elastik. Suatu bahan secara populcr diperk irakan elastik
jika bahan ini mampu rnenahan perubahan bcntuk dengan pcrsentasc yang tinggi tanpa
kerusakan. Schingga karet diperkirakan bahan yang sangat elastis. Tetapi hila bicara
secara teknis. suatu bahan hanya dikatakan elastis bila bahan rnernpunyai kernampuan
untuk kernbali ke bentuk asalnya. sctelah gaya dilepas.
Tctapi agar sifat elastis bahan yang rnernpunyai kekuatan fisis terbatas tcrpclihara.
maka pcrubahan bentuk dan tegangan yang menyertai perubahan bentuk tcrsebut harus
tidak melampaui suatu batas tertentu. Batas itu dinyatakan sebagai batas elastis bahan
terscbut.
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
13
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
]4
saat mencapai beban yang disebut beban tekuk,
(J
cr =
PIA =
T[2.,
(K.L/rr
Dengan :
(J
cr =
PI A
Et
KUr
Kita tahu bahwa batang tekan yang panjang akan runtuh akibat tekuk elastis dan
batang tekan yang pendek yang buntak dapat dibebani sampai bahan meleleh atau bahkan
sampai daerah pengerasan regangan (strain hardening)
kehancuran akibat tekuk terjadi setelah sebagian penampang melintang rneleleh, keadaan
ini disebut dengan tekuk inelastic.
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
15
Tekuk mumi akibat beban aksial sesungguhnya hanya terjadi apabila anggapan dari
(I) sampai (6) diatas berlaku. Kolom biasanya merupakan satu kesatuan dengan struktur.
dan pada hakekatnya tidak dapat berlaku secara independen. Dalam praktek, tekuk
diartikan sebagai pembatasan antara lendutan stabil dan tak stabil pada batang tekan: jika
bukan kondisi sesaat yang terjadi pada batang langsing elastis yang diisolir. Banyak
insinyur menyebut "beban tekuk praktis" ini sebagai "beban batas (ultimate)".
1. Keruntuhan akibat tegangan yang terjadi pada penampang telah melampaui kekuatan
materialnya.
2. keruntuhan akibat batang tertekuk elastic (elastic buckling). Keadaan ini terjadi pada
bagian konstruksi yang langsing. Disini hokum Hooke masih berlaku bagi serat
penampang dan tegangan yang terjadi tidak melebihi batas proporsional.
~: clo[',c
e I G<:.0")
~ic
(inelastic
buckling). Kasus keruntuhan semacam ini berada diantara kasus (I ) dan kasus (2),
dimana pada saat menekuk sejumlah seratnya menjadi inelastic maka modulus
elastisitasnya ketika tertekuk lebih kecil dari harga awalnya.
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
16
berikut :
Penampang batang tidak terpuntir dan elemennya tidak dipengaruhi tekuk setempat
dan distorsi lainnya selama melentur.
Torsi lendutan yang kecil akibat berat batang dan juga geser dapat diabaikan.
4x
I ..
Gambar 2.6
Batang lurus yang dibebani oleh gaya aksial
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
17
Sebuah batang lurus dengan panjang L yang dibebani oleh gaya aksial P seperti
yang diperlihatkan pada gam bar 2.6. uraian gaya-gaya yang bekerja pada potongan
sejauh x dari turnpuan, diperlihatkan pada gam bar 2.7. dimana N dan Q adalah komponen
gaya longitudinal dan transversal pada potongan itu, dan M adalah momen lentur.
Dx
IQ~Q
-6t0W~~tj.
Gambar 2.7.
Pengaruh dan adanya rotasi struktur, persamaan kesetimbangan dari elemen kolom
Q+dQ
---/F+dj3
N+dN
Gambar 2.8.
Kolom Terdeformasi
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
18
Untuk deformasi yang kecil. maka dapat diasumsikan bahwa sudut putar
fJ adalah
kecil. Dengan demikian sin j3 dan cos /3 secara berurutan dapat dianggap fJ dan 1.
Persarnaan kesctimbangan gaya dapat diperoleh dengan menguraikan masing-masing
gaya yang bekerja sesuai dengan sumbu x dan y. Dar; uraian gaya pada sumbu
diperoleh :
-N + (N+dN) - Q fJ + (Q + dQ)( (J + d /n
N1+Qpl+ [JQI =0
Dimana:
Nl
~c dN/dx
QI
=dQ/dx
(1
=dP/dx
-Q + (Q+dQ)- N f3 - (N + dN)(
P + d{n = 0
-N fJ 1+ {fN I + QI
Uraian Mornen :
M - (M+dM)+Qdx
Q=M'
Dimaria.
M = dM/dx
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
~X
19
Untuk batang yang rarnping dapat dianggap bahwa tegangan dan gaya geser
melintang sangat kcci1. Kita biasanya mcngambil asumsi bahwa bentuk kuadratik yang
menggarnbarkan interaksi non 1inear antara gaya gescr yang keci I dan putaran dapat
diabaikan. Dari asumsi yang diarnbil maka tiga persamaan kesetirnbangan disederhanakn
mcnjadi bentuk bcrikut:
N
(2.1a)
(:~.lb)
Ql= ()
Q=M
(:2.k)
Bentuk dari fJN 1 tidak terdapat pada persarnaan 2.1 b. karen a tclah hilang akibat
persamaan 2.1a dengan mengeliminasi Q dar; persamaan 2.1c schingga mcnghasilkan,
1
N =0
Mil = -Ell
(:2.1 c)
(2.2a)
ElylV _ Ny"
= ()
(2.2b)
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
20
bahwa N=-P. Dengan demikian persamaan 2.2b dapat disederhanakn menjadi bentuk
lazim dikenal :
ElylV - pyll = 0
(2.3)
Atau
EI
d4y
dey
+P-, =0
dx
dx:
(2.4)
-4
Persamaan 2.4 diatas adalah persamaan differensial dari kolom ramping yang
mengalami tekukan. Dari persamaan 2.4, dapat ditentukan besamya pada saat struktur
akan runtuh. Misalnya k
diperolch :
d4y
,dCy
dx 4 + K dx c =0
( 2.5 )
A sin kx + B cos kx + Cx + D
(2.6)
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
BABIII
ANALISA TEKUK
diagonal
dalam
berbagai
rangka
batangttruss),
batang-batang
lnersia penampang
Luas tampang
Gaya bekerja ( P )
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
22
Batang tekan (compression member) adalah elemen struktur yang mendukung
gaya tekan aksial. Batang tekan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga
terjamin stabilitasnya (tidak ada bahaya tekuk), hal ini harus diperlihatkan dengan
menggunakan persamaan :
p
OJ-~a
Dimana:
OJ =
,
L
Adapun untuk mencari nilai kelangsingan dapat menggunakan rum us berikut ini :
lmin
Dimana :
nilai kelangsingan
imin
Lk
Panjang tekuk ini juga tergantung pada keadaan ujung-ujungnya, apakah sendi,
jepit, bebas, dan sebagainya. Panjang tekuk ini dapat dicari dengan menggunakan
tabel 3.1.
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
23
r-wI,)
I
Bentuk
lekukan kotom
ditunjukkan
o\eh garis
putus-putus
I
I
\
,
,I
I
I
I
'
Jlr
f
Harga K teoretik
0.5
0.65
.if'
Kode
kondisi
lIlling
1.0
0.80
1.0
1.0
2.0
2.0
2.10
2.0
c;J
?
0.7
Tabel 3.1
Faktor K untuk berbagai perletakan
)c.
(imin)'
Dari nilai angka kelangsingan A inilah akan diperoleh nilai faktor tekuk
(ro )yang dapat dicari dari tabel 2,3.4. atau 5. PPBr 83. untuk harga A diantara harga
harga yang tercantum pada tabel-tabel tersebut, hargar dapat dihitung dengan
interpolasi linier.
Contoh dicari untuk A = 150.78 maka nilai
OJ
Penyelesaian :
A = 150
OJ =
A=150,78
OJ =
A= 151
{}J
4.342
4,342+ (150.78-150)x(4.401_4J42) =4,388
(151-150)
.
= 4.401
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
24
(I)
=c.
4.388
Yang diperoleh dari tabel 3 PPBI'83 untuk nilai Fe 360 (Bj 37).
Harga A ini dapat ditentukan dengan persamaan :
=1r
- --
E
O.7.cr
Untuk:
A, < 0.163
rnaka
(I)
Untuk:
0.183<),,<1
maka
('J =
Untuk :
= 1
1.41
1.593-
}c,
Berdasarkan PPBJ"SJ.
Kolom baja dengan profil ganda ialah suatu kolorn baja yang terdiri dari dua
buah profil tcrsebut dihubungkan dengan satu penghubung, yang biasa discbut dcngan
'plat kopel. Kolom dengan profil ganda scring digunakan apabila :
Faktor ekonomomis
Jarak kedua profil dapat diatur sedemikian rupa. sehingga tekuk arah tcgak
lurus sumbu x-x (sumbu bebas bahan), dapat dibuat mendekati sarna dengan tekuk
arah tegak lurus sumbu y-y (sumbu bebas bahan). Profil ganda seperti ini cocok
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
25
Jarak kedua profiI dapat diatur sedemikian rupa, sehingga tekuk arah tegak
lurus sumbu x-x (sumbu bebas bahan), dapat dibuat mendekati sarna dengan tekuk
arah tegak lurus sumbu y-y (sumbu bebas bahan). Profil ganda seperti ini cocok
digunakan untuk kolom tanpa dukungan lateral, karena hal ini sulit diperoleh jika
menggunakan profil standart.
Pada garnabr 3.1 sumbu x-x adalah sumbu bahan bagi profil ganda dan juga
merupakan sumbu utarna bagi profil tunggal yang menghasilkan inersia maksimum.
Sumbu y-y adalah sumbu bahan bagi profil ganda yang menghasilkan inersia idiil
yang digunakan untuk mencari kelangsingan idiil. Sumbu y' -y' adalah sumbu utama
bagi profil tunggal dan juga merupakan sumbu lemah yang menghasilkan inersia
minimum bagi profil tunggal.
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
26
3.3 Analisa Profil Canda
Profil ganda atau profil tersusun mempunyai 2 sumbu yaitu : sumbu bahan dan
sumbu bebas bahan. Pada profil tersusun yang mempunyai sumbu bebas bahan,
supaya batang-batang yang disusun dapat bekerja sama, tempat-tempat tertentu hams
dihubungkan satu sama lain dengan pelat kopel, sehingga :
Untuk batang tersususn hams ditinjau kestabilannya terhadap kedua sumbu bebas
A, V
=J Ay
+O,5mA,
Dimana:
jumlah batang tunggal yang membentuk batang tersusun.
Lky
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
27
ly
LJ
lrnin
jari-jari
terhadap
sumbu
yang
I,
Iy ' + A.l /4 i
Karena yang dibutuhkan adalah mencari panjang plat kopel maka persamaan diatas
diubah menjadi :
~~.(\~I,)
(3.4)
Supaya plat kopel cukup kaku untuk menghuhungkan kedua profil dan juga
ekonomis, maka tebal plat kopel dibuat sama dengan tebal Hens dari profil yang
dihuhungkan. Dengan kata lain tebal plat kopel merupakan variabel yang tidak hebas.
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
28
Lebar plat kopel adalah merupakan suatu variabel bebas karena tidak
tergantuing dari profil yang disarnbungnya, Tetapi supaya plat kopel cukup kaku,
untuk itu plat kopel harus memenuhi syarat sebagai berikut :
lp
a
Ip
~ 1O.~
L,
dari PPBBI hal 21 persamaan (12). Karena inersia pelat kopel yaitu :
] b'- maka
-.1.
b'-
60.a 1,
1
L,
~ ~-.---
12
. . 1n b ~ In [ ~-.-~
60.a I \ ~
1
L
.J
Ln b
"" n [60.a
J,]
~-.--
~_, J
>
I,
(j In[ ~.(J.~ Jl
-
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
(3.4.])
BABIV
PERHITUNGAN
A. BAJA RINGAN
Untuk Lk = 2000 mrn
Data Proti I
J ~~
100 mm
y"
b = 45 mm
a_~
c
l
ce
CJ
u mm
0.8 mrn
= 1993.62 Kg/ern:
""
""
27.6335 Cm
4.8412 Cm
II
.1\ -- 1/I~
\ -- 1697'=
. .J)- (' m
VA
= Lk =117.8167
Per =
OJ = 3.12586
iy
Ax(
(J' )
(()
= I 07 I. 672 Kg
30
Profil Tersusun tanpa pe/at kope/
Data Profit
a = 100 mm
b
-\
Xa
v,
~~
45 rnrn
c = 10 mm
t
Xb
A = 1.68 Cm~
co
0.8 mm
.C'
1993.62 Kg/em:
Xa = 1.43286 Cm
I,
7C
I,
--~ J--~
rJ
= 16.9755 Cm
1
Alo[al =
2 x A = 3.36 Cm
I X 1\'
I vt = ~,
'"
.r.'....
Ixi\
x X'u2
= 16.5808 Cm-1
/'"1 --
Lk
90 .0'"
., I
.. ..
OJ = I 96'\
(r.
I- e 4"'0
., )
i 11
Per = A
X(
(J"
OJ
J=
3409.174 Kg
~
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
31
Profil Tersusun dengan pelat kopel
Data Profil
a = 100 mm
c;
45 rnm
c = 10 mm
Xh
At = 3.36
t =
0.8 mm
rr
Xa
h
em-
1993.62 Kg/ern:'
Xu = 1.43286 em
'")76'"''"'''
~
_
.LL ..~(()()
)
I\ ~
111m \
'")7
_ 6'"'~'i
.LL C'.111-1
r;
i, =
{j = 16.9755 ern
n=3
L1=
.L~
83.333 rn
2 x 1y + 2xAx ( Xa +
= 562650.6743 mm 4 ~ 56.2651 em 4
i,t =
.
rr
,I
,i~\~1 =
V 2.A
4.0921
em
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
)~" = ~k =
48,8726
/"
=l~~,'.
),1'
Per = A x(O
+),,,'. =
() ) =
OJ
OJ = 1.43377( Fe 430)
62.69771
5441.664 Kg
-
Untuk Lk = 2500 mm
Profil Tunggal
Data Proli I
L
t
a = 100 rnrn
b ="+5 mrn
c = 10 mill
t
= 0.8
111111
a = 1993.62 Kg/crn'
i,
=c
r(
~-A
= 16.9755 ern
Lk
= ---=1472709
0)=
4.8839 (Fe430)
iv
Per
A X(
() ) = 685,7829 Kg
(J)
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
33
ProfiJ Tersusun
Data Proti I
~
a = 100 mm
y,
b = 45 mrn
c = 10 mm
\'11
l
Xa
= 0.8 mrn
Xh
= 1.68 Cm~
1993.62 Kg/em
Xa = 1.4-3286 em
i\
1~
VA
A total -- ')
16.9755
em
A. -- . 1-, .'"'6
(' m~
j
= 16.5808 Cm-l
It, --
~~ = 11 _.)
J ~4
I
Pcr =
OJ
2.8515 ( Fe 430 )
vi
A X(
(J"
{O
J.
= 2349.104 Kg
~
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
34
Protil Tersusun dengan pelat kopel
c"
Data Profil
'(,
a = 100 mm
-1
b = 45 mm
c = 10 mm
t =
Xh
a = 1993.62 Kg/ern:
Xa
I,
0.8 mm
Xa
1.43286 Cm
i, =
'J
\I-~ = 16.9755 Cm
V
=3
11
LI
Lk
n
83.333 m
=~= 49.0903
~'",
I,
I,
I,
1'1 = 2 x ly + 2 x A x ( Xa+ -d
i"
o
t"
~ ~ 2.A
J"
4.0921
em
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
35
~= 610978"
i r,
_.,
A" -
1,/
,--~---
),.c + A,,:
)'11
P'r=AX(O'
CO ~c 1.6949 ( Fe 430 )
= 78.2493
=3951.988Kg
OJ
Untuk Lk = 3000 mm
Profil Tu ngga I
DalJ Prof 1
a= 100mm
y"
b = 45 mill
a_~
c= I () mrn
l
= 0.8 mill
(J
I,
2763353600
1ll1ll-1 :::::;
27.6335
1993.62 Kg/ern"
Cm-1
r-
iv
'\I~ =
16.9755 Cm
v A
;~ = .Lk =176.7251
CO = 7.0322
ly
P"
~ A X( : ) ~ 476.2723 Kg
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
36
Profil Tersusun
~r
Data Profil
t
a = 100 mm
Y.
b = 45 mm
c
Xa
10 rnrn
t = O.R mm
Xh
(J=
AI
I,
=
=
1.68 Cm
1993.62 Kg/cm c
Xa = 1.43286
em
Iy = 48412,2629 mm
A. IOlal --
J~ X.
""
4.R412 Cm
A -- ...)
3 "6 C In c
= 16.5808 Cm-l
I v: =
. 1
/- ',.. = 2 /1 Crn
I
.-~
VA,o,of
(I)
',
1\, =
Ax
(j
(J)
J=
1631.04 Kg
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
37
-l
c = 10 mm
= 0.8
(J"
Xh
I,= 48412.2629
iy =
H
=
Illm
el
16.9755
""
el
4.8412 Crn'
Xa
em
I,
lk
n = 5 -----..
1
/L
= 1993.62 Kg/ern"
A = 3.36 Cm
111m
Xa
d
I,
b = 45 mm
L I = .:
n
i,
1.43286
em
60 mrn
1
-L
"J4)
- - = -35 .
'
1\1 = 2 x Iy + 2 x A x ( Xa+- r
-
i vt
562650.6743 mm
J~--'-=4.0921
V l.A
el
""
56.265 I em
el
em
/0 1 = Lk
. = 73.3 I I 3
\
Jell
,I
Pcr=
AX( ()]=
3807.894 Kg
OJ
~
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
38
BAJA KONVENSIONAL
Profit Tunggal C
Untuk Lk = 2000 mm
Taksir
oi =
3.1252
Maka di dapat
AperJu
= 4,1866 Cm
A = 2,213
i, =
..
JI
V
..,
Cm~
= 1,53 Cm
Lk
,{ = -=130.4976.................
iy
=O)X
(j) =
p
=1591,712:-:;1600KXICm2
A
.
Ok
Untuk Lk = 2500 mm
Taksir co = 4,8838
Maka di dapat A pcrl u = 4,1866 Cm
r, =
22,302 Cm
I y= 5,198 Cm
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
39
A
2,213 Cm 2
~ = 1,53 Cm
. fA
i, =
Lk
A=~=163,122
OJ=5.1357(Fe360)
iy
(Y
Q)
x: =
Untuk Lk
em
Ok
3000 mm
(Y
= 1600 Kg/ern"
2,213 Cm 2
. H"
Iv =
-' =
Lk
1,53 Cm
A = ~=195,7464
iy
(Y
OJ = 7.395
= m x p = 1591,516::; 1600 Kg / em 2
A
Ok
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
40
Profil Tcrsusun dengan peJat kopeJ
Untuk Lk = 2000 mm
Kg/cm 2
= J 600
Taksir ro = 1,4337
Maka di dapat
Ape-rill =
4.1866 Cm 2
i,
c=
3213 Cm 2
B=~
2.22
em
Xa= 1.97Cm
X, == 4,03
L1
em
50 x 2.22
n> Lk
= 1.8014
LI
111.024 em
Lk
LI = ---- =66,7cm
n
Ar
= ~~l
67 ern
30,173
I,
= 2 x'
I v + 2xAx ( Xa + 2
lIt
= 152,8128 Cm-l
;"
~ ~ 2.A
I". ~ 4.8765 em
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
41
A"
Lk
= --- = 41.0129
I
II
A" =ji,-2
+),,,2- =
50.91656
(J
<
22 mm
.t: ?: 10-'
a
L
Ambil a
2.b+d = 34 em
14 CIll
lJntuk Lk = 2500 mm
Mutu baja Bj 37
Taksir
(0 =
1.694
A = 4.086 Cm 2
fo~~~I';"I~;;r
1'10
yto Y \S Y I[ 6
/
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
42
i, ==
IT
,1-\
= 2.22 Cm
v A
L}
50 x 2.22 = 111.024 em
11
Lk
=---
"I
== 2.2691 ::::
I,
=!2
i\
.\
OJ
37.6675
c.=
d
1'1
= 2 x lv + 2x A x ( Xa + - t
.
.
2
1.0853
(Fe 360 )
= 193.7186 Cm~
i,\ =
A. ,
I".
J!~2..1
= !"k
4.8373 Cm
= 51.6817
'"
I,,, ==J;~\-2 +;"/
63.9519
o =(J)X P =1585.259s:J600KgICm 2
A
Ok
Ir
0=
21.5 mm
I,
-:::=-10-
a
L,
Ambit a == 2.b+d
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
43
=
33.5 ern
LJntuk Lk = 3000
(J
= 1993.62 Kg/em 2
Taksir m= 1.759
Maka di dapat
;\I,<.'rlu
= 4.1866 CIl1 2
Untuk 1 Profil
2Jl933
1600 Kg/em
Mutu baia Hi 37
Taksir m = 1.694
Maka di dapat
Ar<.'rlu
= 4.1866 Cm 2
L I = 50 x 2.22
Lk
n=-
L,
I 11.024 em
= 2.2691
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
44
Lk
LI = - = 100 em
n
A=~
x
.
45.3826
lr
J
I vt = 2 x ly + 2x A x ( Xa + -- )~
')
= 193.7186 Cm-"
Lk
All'
a
~ Ax ~ + Art ~
P =1453-:;1600Ka/Cm c
=OJX
co =
76.5259
~1
Ok
J.
L1
.i: 2 10-'
AmbiJ a = 2.b+d
=
(1
I r -
-l12
34 em
J h'
b = 12.648
~ 0""" "h-'
)=
._L'-1.:'
13 em
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
45
Prom Tersusun
Untuk Lk = 2000 mm
Dari tabel Profil baja Konvensional maka dimensi ukuran untuk Per = 3409,174 Kg/Cm 2
Taksir OJ = 2,6599
Maka di dapat
Aperlu
= 4, I866 Cm 2
a= 120 mm
\.
b =60 mm
a
c = 15 mm
t = 1,25 mm
Xa
Xb
b
a = 1600 Kg/em
A = 3.213 Cm 2
Xa= 1,970 Cm
Xb =4,030 Cm
r, = 75,498 Cm 4
i =
y
~ =2'220Cm
VA
Atotal
lyt =
=2x
(
= 6,426Cm 2
2 x ly ) + (2 x A x Xa2 )
= 56,6227 Cm 4
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
46
Iyt
II'
- '/~ =
2,968Cm
A/fHal
Lk
A = - = 67,370............ .....
OJ =
1.478 ( Fe 360 )
iv/
=OJX
Ok
Untuk Lk = 2500 mm
Dari tabel Profil baja Konvensional maka dimensi ukuran untuk Per = 1611.802 Kg/Cm 2
Taksir OJ = 4.1559
Maka di dapat A perl u = 4,1866 Cm 2
Untuk 1 Profil = 2,0933 Cm2
Maka diambil Profil Channel ( 80x40x 15x1.6)
~
Data Protil
a= 80 mm
Y.
-l
b =40 mm
c = 15 mm
Xa
Xb
t=
1.6 mm
a = 1600 Kglcm 2
A
2,806 Cm 2
t, = 27,971 Cm4
i
Y
r; 1'5164 Cm
fA
=
Xa= 1,450 Cm
Xb = 2,550 Cm
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
47
Atotal
Iyt =
=
Iyt
2 x A = 5,612 Cm 2
2 x ly ) + (2 x A x Xa 2)
24,70323 Cm 4
I,
= _.'- = 2,0908
Cm
A,ola'
Lk
/l. = ~= 119,1577
i vt
a =mx
P
A
OJ =
=1574,035:-::::1600KgICm 2
Ok
Untuk Lk = 3000 mm
Dari tabel Profil baja Konvensional maka dimensi untuk Per = 1119,2769Kg/Cm 2
Taksir m=5,9847
Maka di dapat A perlu = 4,1866 Cm 2
Untuk I Profil
2,0933 Cm 2
a= 80 mm
b =40 mm
a
-1
c= 15 mm
t
xa
b
1.6 mm
Xb
= 1600 Kg/em:'
2806
Cm 2
,
I, = 27,971 Cm 4
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
48
Xb = 2,550 Cm
Xa= 1,450 Cm
i,
~
If
1-' =
~A
2x
Alotal =
I)t =
=
\,5164 Cm
= 5,612 Cm
2 x Iy ) + (2 x A x X})
24,70323 Cm4
IVI =
A = Lk = 142,9892.............. ...
OJ = 3,946 ( Fe 360 )
i'l
a <o x-=J574,1698:S::
A
. '
1600Kg-/Cm~
Ok
Tabel4.1
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
49
Type
Luas
Kolom
Baja Ringan
Per
Baja Ringan
Cm 2
Cm 2
(Kg)
1,68
2.213
685,783
3,36
5.612
1379.024
3.36
8.172
3951.98~
Tabel4.2
Type
Luas
Per
Kolom
Baja Ringan
Konvensional
Baja Ringan
Cm 2
Kg
1.68
2,213
476,272
3,36
5,612
957,708
3.36
8.172
3807,894
Cm
Tabel4.3
Perbandingan luasan Baja Ringan dan
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
50
Luas
Per
Baja Ringan
Konvensional
Baja Ringan
Type
Kolom
I
I
( Cm 2 )
II
(Cm
( Kg)
3.36
6.426
1398.18
3.36
8.172
1781.43
Tabel4.4
Luas
Per
Baja Ringan
Konvensional
Baja Ringan
Type
Kolom
(Cm
(Cm
- ._--,. -------
--------------~------
.,--_.
(Kg)
---------
3.36
6.426
917.5802
3.36
8.172
3802,04
_.
Tabel4.5
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
51
Baja Tunggal ( ] )
2.5
2
;
1.5
Baja Zincalum
III
C1l
:::J
Baja Konvensional
...J
0.5
o
2.5
Panjang Kolom
Grafik 4.1
Grafik panjang kolom dengan luasan
Pada prof I tunggal
Profil Tersusun
7
6
5
I:
C1l
III
C1l
:::J
...J
....
...
,."
""
3
2
Baja Zincalum
Baja Konvensional
1
0
2
2.5
3.5
Grafik 4.2
Grafik panjang kolom dengan luasan
Pada profil tersusun
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
52
Baja Zincalum
Baja Konvensional
l/J
.2
o
2
35
2.5
panjang kolom
Grafik 4.3
Grafik panjang kolom dengan luasan
prot! I tersusun dengan pelat kopel
Panjang Kolom
(m)
c-------
Baja Konvensional
(Kg)
Berat sambungan
(Kg)
Total
(Kg)
3474
0.6948
4.1688
2.5
43425
------
--------
--.-----
5211
10.088
25
3
3.5
4
12.61
15.132
17.654
20.176
][
f--
f-----~--~--
f--
][
2
10088
-----+-------~
I
I
___1
I
I
I
..
0.8685
-------
- -j - - - -
5.211
---------
1.0422
6.2532
20176
t121056
2.522
3.0264
3.5308
4.0352
2.0176
3.207
- I
15.132
1-8.1584 --
21.1848
24.2112
12.1056
2.5
16.035
19.242
3.8484
3.5
22.449
4.4898
26.9388
25.656
5.1312
30.7872
19.242
23.0904
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
][
5.24
6.55
7.86
__.
~ ----~~--L-4
10.48
I
1.048
1.31
1.572
__ ~~~4
6.288
7.86
9.432
~1L004_ _
2.096
12.576
6.2532
6
5211
lE 5
0.4
4.1688
~ 3
~ 2
3.144
4716
393
Berat Total baja
konvensional
o
2
25
panjang kolom
Grafik 4.4
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009
DAFTAR PUSTAKA
Wei-Wen Yu, Ph.d,1991 "Cold Formed Steel Design", Second Edition University Of
Misssousi - Rolla, John Wiley & Sons, Inc.
Patar M. Pasaribu, lr, Dip\. Trop, 1996; "Konstruksi Baja, Penyelesaian Soal -- Soal dan
Rudy Gunawan, Ir; "Tabel Profil Konstruksi Baja", Kanisius Edisi Revisi.
Jesanna Oktavia Siagian : Analisa Tekuk Kolom Baja Ringan (Zincalume) Dan Baja Konvensional, 2008.
USU Repository 2009