NPM : G1B020064
Mata Kuliah : Perancangan Jembatan
Dosen Pengampu : Ir.Yuzuar Afrizal,S.T.,M.T.
Dari berbagai macam jenis jembatan rangka baja yang ada di dunia,
dipilihlah jenis jembatan rangka tipe warren karena umum dipakai di Indonesia
dan juga mudah dalam pengerjaannya tanpa mengurangi kekuatan dalam
menahan beban.
3. Jembatan Rangka Baja Tipe Warren
Menurut Farisal (2011), Jembatan Rangka Baja Tipe Warren adalah tipe
jembatan rangka dengan rangka utamanya berbentuk trapesium dari serangkaian
segitiga. Jembatan tipe ini memiliki keunggulan yaitu mudah dalam proses
konstruksinya. Jembatan rangka baja tipe warren juga dinilai lebih
menguntungkan dikarenakan batang-batang rangka baja tersebut hanya menerima
gaya aksial tekan atau tarik saja. Batang diagonal pada rangka utama dan ikatan
angin memiliki fungsi sebagai pengikat joint-joint pada batang utamanya sehingga
menjadi batang yang stabil. Gambar bagian-bagian jembatan rangka baja tipe
warren dapat dilihat pada Gambar 1.2 dibawah ini.
Batang tarik adalah elemen batang yang ada pada struktur batang yang
menerima gaya aksial murni. Gaya batang tarik bisa dikatakan sentris apabila
garis gaya berhimpit dengan garis berat penampang. Batang tarik ini cukup efektif
digunakan untuk memikul beban dan terdapat profil tunggal atau profil-profil
tersusun. Tahanan nominal pada batang tarik harus diperiksa terhadap 3 macam
kondisi keruntuhan yang menentukan. Berikut ini adalah tahanan nominal yang
harus diperiksa pada suatu batang tarik :
1. Leleh dari luas penampang gross, di daerah yang jauh dari sambungan.
2. Fraktur dari luas penampang efektif pada daerah sambungan.
3. Geser blok pada sambungan
Pembebanan adalah salah satu unsur yang paling penting dalam mendesain
struktur jembatan. Pembebanan berkaitan dengan keselamatan pengguna jembatan
dan juga kelangsungan jembatan itu sendiri. Maka dari itu pembebanan pada
struktur jembatan merupakan unsur yang sangat penting dalam proses mendesain
suatu jembatan.
SNI 1725-2016 adalah standar yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia
yang berguna sebagai pegangan dan petunjuk bagi para perencana dalam
melakukan perencanaan teknis jembatan khususnya aspek pembebanan.
Pada SNI 1725-2016, terdapat 3 pembebanan yang digunakan untuk
menndesain pembebanan yang ada pada jembatan. Yaitu beban permanen, beban
lalu lintas, dan aksi lingkungan.