Pekerjaan :
Pembangunan Rusun Sultra 1 / Kolaka
(Lokasi : Kel. Mangolo, Kec. Latambaga, Kab. Kolaka)
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS HALU OLEO
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
PRODI D-III TEKNIK SIPIL
BENGKEL VOKASI DIVISI KETEKNIKSIPILAN
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
B. TUJUAN ......................................................................................................... 2
1. Kesimpulan ......................................................................................... 23
2. Rekomendasi ....................................................................................... 24
Proyek Pembangunan Rusun Kel. Mangolo Kec. Latambaga Kab. Kolaka - Sultra
ii
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
Daftar Pustaka
Proyek Pembangunan Rusun Kel. Mangolo Kec. Latambaga Kab. Kolaka - Sultra
iii
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
DAFTAR TABEL
Tabel 5 Perhitungan daya dukung ultimate netto fondasi tiang bulat D = 30cm . 21
Tabel 6 Perhitungan daya dukung ijin netto (Qijin) fondasi tiang pancang ......... 22
Proyek Pembangunan Rusun Kel. Mangolo Kec. Latambaga Kab. Kolaka - Sultra
iv
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3 Tabung belah standar dan alat uji SPT (Hardiyatmo, 2010)................... 8
Proyek Pembangunan Rusun Kel. Mangolo Kec. Latambaga Kab. Kolaka - Sultra
v
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
A. PENDAHULUAN
banyak variasi. Pada suatu kondisi tertentu, tanah mungkin saja homogen pada
suatu areal dengan jarak tertentu, baik secara horisontal maupun vertikal, akan
tetapi mungkin juga berbeda dalam jarak 1 m, baik secara vertikal maupun
pengujian tanah di lapangan sering digunakan yakni CPT (Sondir) serta bor
dalam. Namun pengujian CPT hanya berupa nilai hambatan konus, sedangkan
penyelidikan tanah dengan bor dalam dapat menyajikan data yang lebih spesifik
seperti jenis tanah, N-SPT, kedalaman muka air tanah, serta pengambilan
pengujian tanah dengan sondir untuk bangunan yang berat dan mahal, data sondir
(Pengeboran).
Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara, dimana data kondisi bawah permukaan dari
Proyek Pembangunan Rusun Kel. Mangolo Kec. Latambaga Kab. Kolaka - Sultra
1
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
B. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam pekerjaan pengujian tanah dengan bor
C. LINGKUP PEKERJAAN
Proyek Pembangunan Rusun Kel. Mangolo Kec. Latambaga Kab. Kolaka - Sultra
2
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
D. PELAKSANAAN PENGUJIAN
dilakukan pada Tanggal 14 April 2018 sampai dengan Tanggal ……… April
Adapun prosedur pelaksanaan pengujian akan dijelaskan secara spesifik pada sub
bab berikut.
struktur yang akan dibangun. Namun pengeboran yang cukup harus dilakukan
yang cukup harus dilakukan sehingga perkiraan kondisi tanah bawah permukaan
cukup menyakinkan.
Kolaka - Sultra yang dimandatkan kepada PT. Rajakarya Alam Utama (Persero),
Proyek Pembangunan Rusun Kel. Mangolo Kec. Latambaga Kab. Kolaka - Sultra
3
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
Proyek Pembangunan Rusun Kel. Mangolol Kec. Latambaga Kab. Kolaka - Sultra
4
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
tidak berarti lagi / mencapai tanah keras (N-SPT > 60). Untuk memastikan
dengan interval uji SPT yang sama sebanyak 5 (lima) kali pengujian. Apabila
hasil pengujian SPT pada kedalaman selanjutnya N-SPT > 60, maka pengeboran
dihentikan.
Bor putar (bor mesin) dapat dilakukan pada semua jenis tanah. alat ini
dapat digunakan pada lapisan tanah keras atau batu, sampai kedalaman > 60m.
d. Kestabilan galian atau lubang bor pada daerah deposit yang lunak
Proyek Pembangunan Rusun Kel. Mangolo Kec. Latambaga Kab. Kolaka - Sultra
5
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
Khusus dalam pemboran inti untuk batuan, dapat digunakan mata bor
khusus yang yang diletakkan dalam tabung. Kecepatan mata bor diputar dengan
kecepatan tinggi (400 sampai 1000 rpm), sehingga dapat memotong batu dengan
cara abrasi.
Proyek Pembangunan Rusun Kel. Mangolo Kec. Latambaga Kab. Kolaka - Sultra
6
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
yakni XUL-100 dengan kapasitas putaran yakni 1083 rpm dan kedalaman
maksimum pengeboran yakni 100 m. Adapun alat pengujian bor mesin yang
3. Pengujian SPT
terganggu seperti jenis tanah granuler. Hal ini dilakukan jika kedalaman
pengeboran telah mencapai tanah yang akan diuji, mata bor dilepas dan diganti
dengan tabung belah standar (Standard split barrel sampler). Untuk tanah berbatu
tabung belah standar yang terbuka, digunakan berbentuk tertutup dan meruncing
30o pada ujungnya. Berat alat pemukul yang digunakan yakni 63,5 kg (140 pon),
dengan tinggi jatuh 76,2 cm (32”) dengan tipe pemukul donat dan mekanisme
pemukul dilepas tangan. Adapun alat tabung belah standar yang digunakan
mengacu pada ASTM D1586. Adapun prosedur uji SPT, dijelaskan sebagai
berikut :
a. Uji SPT dilakukan setiap penetrasi bor 1,5 – 2 m, atau paling sedikit tiap-
c. Kemudian pada tanah kedua sedalam 30,48 cm (12”), dimana pada tahap
Proyek Pembangunan Rusun Kel. Mangolo Kec. Latambaga Kab. Kolaka - Sultra
7
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
d. Uji SPT dapat dihentikan jika jumlah pukulan melebihi 50 kali sebelum
e. Jika uji SPT dilakukan di bawah muka air tanah, maka harus dilakukan
dengan hati-hati, karena air tanah yang masuk kedalam tabung cenderung
Gambar 3. Tabung belah standar dan alat uji SPT (Hardiyatmo, 2010)
Proyek Pembangunan Rusun Kel. Mangolo Kec. Latambaga Kab. Kolaka - Sultra
8
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
Proyek Pembangunan Rusun Kel. Mangolo Kec. Latambaga Kab. Kolaka - Sultra
9
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
E. DATA PENGUJIAN
dengan Tanggal 20 April 2018 sebanyak 2 (dua) titik. Kondisi cuaca pada saat
dan BH-02 sama yakni +32 m. Kedalaman pengujian ini mengacu pada ketentuan
Proyek Pembangunan Rusun Kel. Mangolo Kec. Latambaga Kab. Kolaka - Sultra
10
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
konsistensi sangat kaku sampai keras. Dari hasil pengujian Number of Standard
Penetration Test (N-SPT) pada interval 2m yang dilakukan pada titik ini untuk
sampai sedang, kedalaman 2m – 2,5m berupa pasir halus sampai sedang warna
sedang dan berkerikil berwarna abu-abu dengan konsistensi sangat kaku sampai
Proyek Pembangunan Rusun Kel. Mangolo Kec. Latambaga Kab. Kolaka - Sultra
11
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
12
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
Proyek Pembangunan Rusun Kel. Mangolo Kec. Latambaga Kab. Kolaka - Sultra
13
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
keras. Dari hasil pengujian Number of Standard Penetration Test (N-SPT) pada
interval 2m yang dilakukan pada titik ini untuk kedalaman dimana N-SPT > 60
Hasil pengujian bor dilokasi pembangunan Rusun pada titik BH-1 dan titik
BH-2 selengkapnya dibuat dalam bentuk bor log yang disajikan pada Gambar 5,
dan Gambar 6.
Analisis daya dukung tanah yang dimaksud dalam hal ini adalah analisis
daya dukung terhadap keruntuhan geser tanah dengan menggunakan data hasil
pengujian SPT. Untuk kebutuhan perencanaan data pengujian SPT lapangan perlu
dilakukan analisis data hasil pengujian. Adapun analis data dan perhitungan daya
dukung fondasi, akan dibahas secara spesifik pada sub bab berikut.
dengan,
Ef = efisiensi pemukul
Proyek Pembangunan Rusun Kel. Mangolo Kec. Latambaga Kab. Kolaka - Sultra
14
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
koreksi terhadap efisiensi yakni 0,55. Sedangkan faktor koreksi akibat pengaruh
lubang bor, tabung sampler dan panjang batang bor disajikan pada Tabel 1.
dikategorikan menjadi 3 jenis yakni tanah keras, sedang dan lunak, dimana salah
N-SPT pada BH-1 dan BH-2 berdasarkan Persamaan 1 dibuat dalam bentuk tabel
Proyek Pembangunan Rusun Kel. Mangolo Kec. Latambaga Kab. Kolaka - Sultra
15
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
yang disajikan pada Tabel 3, dimana diameter lubang bor yakni 73 mm (Cb =
1,0) dan tabung sampler yang digunakan yakni tabung sampler standar (Cs = 1,0).
Tabel 3. Koreksi N-SPT (N60) dan jenis tanah keras menurut SNI-1726-2002
Kedalaman Titik BH - 01 BH - 02
Uji SPT N-SPT SNI-1726- N-SPT SNI-1726-
(m) N60 N60
Lapangan 2002 Lapangan 2002
2 0 0 Lunak 11 7 Lunak
4 8 5 Lunak 12 8 Lunak
6 10 7 Lunak 8 6 Lunak
8 12 10 Lunak 2 1 Lunak
10 12 10 Lunak 4 3 Lunak
12 11 10 Lunak 4 3 Lunak
14 16 14 Lunak 8 7 Lunak
16 18 16 Sedang 12 11 Lunak
18 23 21 Sedang 11 10 Lunak
20 23 21 Sedang 9 8 Lunak
22 24 22 Sedang 24 22 Sedang
24 60 55 Keras 60 55 Keras
26 58 53 Keras 60 55 Keras
28 65 59 Keras 67 60 Keras
30 61 55 Keras 76 60 Keras
32 79 60 Keras 80 60 Keras
Proyek Pembangunan Rusun Kel. Mangolo Kec. Latambaga Kab. Kolaka - Sultra
16
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
dikorelasikan terhadap parameter kuat geser tanah. Menurut Terzaghi dan Peck
(1948, dalam Hardiyatmo, 2010), korelasi parameter kuat geser tanah tanah
Nilai cu berdasarkan hasil pengujian N-SPT pada BH-1 dan BH-2 menggunakan
Persamaan 2 dibuat dalam bentuk tabel yang disajikan pada Tabel 4. Adapun
parameter N yang digunakan pada Tabel 3 yakni nilai N yang telah dikoreksi
Proyek Pembangunan Rusun Kel. Mangolo Kec. Latambaga Kab. Kolaka - Sultra
17
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
fondasi tiang, dimana tinjuannya yakni akibat keruntuhan geser tanah. Adapun
korelasi parameter tanah yang dapat dilakukan dari beberapa pengujian terdahulu
seperti yang telah dijelaskan di atas. Adapun metode analisis dan perhitungan
dengan,
Wp : berat tiang
Proyek Pembangunan Rusun Kel. Mangolo Kec. Latambaga Kab. Kolaka - Sultra
18
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
Metode perhitungan daya dukung tiang dari uji SPT terdiri dari metode
deRuiter dan Beringen ditentukan dari nilai kohesi tak terdrainase (c u) sebagai
berikut :
dengan,
fs : tahanan gesek satuan, dengan nilai maksimum 1.2 kg/cm 2 (120 kPa)
seperti halnya pada teori kapasitas daya dukung fondasi dangkal sebagai berikut :
tanah di sekitar ujug tiang, yaitu dalam kisaran 8d di atas dasar tiang dan 4d di
bawahnya.
Proyek Pembangunan Rusun Kel. Mangolo Kec. Latambaga Kab. Kolaka - Sultra
19
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
menyarankan tahanan ujung tiang pada tanah lanau tidak plastis yakni sebagai
berikut :
Sedangkan tahanan ujung tiang pada tanah tidak kohesif (pasir) yakni
sebagai berikut :
Nilai maksimum dari Persamaan 6 diberikan bila L/d > 10 untuk lanau
dan L/d > 7,5 untuk pasir dan kerikil Persamaan 7. Selanjutnya tahanan gesek
satuan tiang pada tanah tidak kohesif untuk perpindahan besar yakni sebagai
berikut :
1
fs r N 60 (kN / m 2 ) …………………………….………………….. (8)
50
dengan,
Proyek Pembangunan Rusun Kel. Mangolo Kec. Latambaga Kab. Kolaka - Sultra
20
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
Serupa dalam perhitungan tahan ujung di atas, dalam menghitung fb, nilai
N-SPT yang digunakan harus mewakili kondisi tanah di sekitar ujug tiang, yaitu
fondasi ultimate netto tiang terhadap keruntuhan geser tanah untuk fondasi tiang
beton bertulang dengan penampang persegi dimensi 25cm x 25cm, berat volume
tiang yakni 24 kN/m3, sedangkan panjang tiang yang akan dianalisis untuk BH-01
dilakukan perhitungan daya dukung ultimate netto fondasi tiang pancang dengan
perhitungannya dibuat dalam bentuk tabel yang disajikan pada Tabel 5 dan
Tabel 6.
Tabel 5. Perhitungan daya dukung ultimate netto fondasi tiang dimensi 25cm x25cm
L W
fs,rata2 As Qs fb Ab Qb Qu-Netto
tiang tiang
2 2 2 2
kN/m m kN kN/m m kN kN
m kN
BH - 01
28 80,857 28,00 2264,000 0,0 0,071 0,000 47,501 2216,499
30 83,467 30,00 2504,000 0,0 0,071 0,000 50,894 2453,106
32 85,750 32,00 2744,000 0,0 0,071 0,000 54,287 2689,713
BH - 02
28 58,857 28,00 1648,000 150,0 0,071 10,603 47,501 1611,102
30 62,933 30,00 1888,000 150,0 0,071 10,603 50,894 1847,709
32 66,500 32,00 2128,000 150,0 0,071 10,603 54,287 2084,316
Proyek Pembangunan Rusun Kel. Mangolo Kec. Latambaga Kab. Kolaka - Sultra
21
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
sebesar 4.
Tabel 6. Perhitungan daya dukung ijin netto (Qijin) fondasi tiang pancang
L tiang Qu-Netto Qijin
SF Keterangan
(m) (kN) (kN)
28 2216,499 554
Data
30 2453,106 4 613
BH - 01
32 2689,713 672
28 1611,102 403
Data
30 1847,709 4 462
BH - 02
32 2084,316 521
Proyek Pembangunan Rusun Kel. Mangolo Kec. Latambaga Kab. Kolaka - Sultra
22
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
1. Kesimpulan
a. Lapisan tanah sampai kedalaman +32m hasil pengujian titik BH-01 dan
b. Kedalaman tanah keras dari interpretasi hasil uji N-SPT > 60 secara
kontinyu kedua titik (BH-01 dan BH-02) ditemui pada kedalaman > 24m,
d. Qijin fondasi tiang pancang dimensi 25cm x 25cm beton bertulang minimum
dari data pengujian BH-01, dimana untuk panjang tiang (L) 28m, 30m dan
32m berturut-turut yakni 55 ton, 61 ton dan 67 ton. Sedangkan dari data
Proyek Pembangunan Rusun Kel. Mangolo Kec. Latambaga Kab. Kolaka - Sultra
23
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
2. Rekomendasi
pengujian BH-01 dan BH-02, beban yang digunakan dalam analisis yakni
distortion.
d. Selanjutnya untuk memastikan dasar tiang diletakkan pada tanah keras, dari
Proyek Pembangunan Rusun Kel. Mangolo Kec. Latambaga Kab. Kolaka - Sultra
24
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
harus didasarkan data kalendering karena daya dukung tiang dalam hal ini
apabila penetrasi 25mm pada jumlah pukulan 6-8 untuk fondasi tiang beton
bertulang. Sedangkan bahan tiang dari baja yakni 25mm dengan jumlah
tiang.
Proyek Pembangunan Rusun Kel. Mangolo Kec. Latambaga Kab. Kolaka - Sultra
25
Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
DAFTAR PUSTAKA
American Society for Testing and Materials., 1997, Annual Book of ASTM
Srandard. Vol. 04-08, Soil and Rock, ASTM 100 Barr Harbor Drive, West
Hardiyatmo, H.C., 2007, Mekanika Tanah II, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Hardiyatmo, H.C., 2010, Analisis dan Perancangan Fondasi, Bagian II, Gadjah
SNI 4153-2008, 2008, Cara Uji Penetrasi Lapangan dengan SPT, Badan
Proyek Pembangunan Rusun Kel. Mangolo Kec. Latambaga Kab. Kolaka - Sultra
26
A. DOKUMENTASI PENGEBORAN TITIK BH - 01