Standar Nasio
Nasio nal Indonesi a
Hak
Hak ci pta dil indungi undang-undang. Dilarang
Dilarang mengumumkan d an memperbanyak
memperbanyak sebagian atau
seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan
dokumen ini baik secara elektronik
elektronik maupun tercetak
tercetak tanpa izin tertuli s dari BSN
BSN
Gd. Manggala Wanabakti
Blo k IV, Lt. 3,4,7,10.
3,4,7,10.
Telp. +6221-5747043
Fax. +6221-5747045
Email: dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id
Diterbitkan
Diterbitkan di Jakarta
Jakarta
SNI 8052:2014
Daftar isi
Daftar isi..................................................................................................................................... i
Prakata ..................................................................................................................................... ii
1 Ruang lingkup.................................................................................................................... 1
2 Acuan normatif................................................................................................................... 1
3 Istilah dan definisi .............................................................................................................. 1
4 Bahan baku..................................... ................................................................................... 2
5 Syarat mutu ....................................................................................................................... 2
6 Pengambilan contoh .......................................................................................................... 4
7 Cara uji ............................................................................................................................. . 5
8 Syarat lulus uji ................................................................................................................... 7
9 Uji ulang............................................................................................................................ . 7
10 Pengemasan.................................................................................................................... 8
11 Syarat penandaan ........................................................................................................... 8
Bibliografi ................................................................................................................................. 9
Lampiran A Ukuran umum dan berat per satuan panjang pipa ............................................. 10
Lampiran B Tebal dinding pipa minimal yang diperbolehkan ................................................ 23
Tabel 1 - Komposisi kimia unsur paduan pada pipa baja paduan untuk pancang .................. 2
Tabel 2 – Sifat mekanik pipa baja untuk pancang ................................................................... 2
Tabel 3 - A Hasil perhitungan nilai regangan minimum ............................................................ 3
Tabel 4 – Jumlah pengambilan contoh uji pipa pancang......................................................... 5
Tabel A.1 – Ukuran umum dan berat per satuan panjang pipa ............................................. 10
Tabel B.1 - Tebal dinding pipa minimal yang diperbolehkan ................................................. 23
© BSN 2014 i
SNI 8052:2014
Prakata
Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai pipa baja untuk pancang disusun dengan tujuan
menjamin mutu produksi dalam rangka perlindungan konsumen dan peningkatan
penggunaan hasil produksi pipa dalam negeri, juga sekaligus menunjang perkembangan
industri dan menjamin peningkatan keterkaitan antara industri hulu dan hilir.
SNI Pipa pancang disusun dengan mengacu pada standar ASTM A 252 – 10, Standard
Specification for Welded and Seamless Steel Pipe Piles ke dalam Bahasa Indonesia, kecuali
penghilangan proses seamless dengan alasan tidak ada produksi pipa pancang dengan
proses seamless di Indonesia.
SNI ini dirumuskan oleh Panitia Teknis 77-01 Logam, Baja dan Produk Baja melalui
proses/prosedur perumusan standar dan terakhir dibahas dalam konsensus yang
diselenggarakan di Jakarta pada 20 Maret 2014 yang dihadiri oleh wakil para produsen,
konsumen, lembaga penelitian dan instansi terkait lainnya.
Lampiran A dari standar ini merupakan ukuran umum dan berat per satuan panjang pipa
baja untuk pancang.
Lampiran B dari standar ini hanya untuk informasi tambahan, lampiran tersebut mencakup
ketebalan dinding pipa minimal yang dibolehkan saat inspeksi.
© BSN 2014 ii
SNI 8052:2014
1 Ruang lingku p
Standar ini menetapkan acuan normatif, definisi, syarat mutu, cara uji, cara pengambilan
contoh, syarat lulus uji, pengemasan dan syarat penandaan pada pipa baja yang digunakan
untuk pipa pancang berbentuk silinder dan berperan sebagai penahan beban permanen,
atau sebagai selubung pancang beton.
2 Acuan normatif
Dokumen acuan berikut dibutuhkan untuk aplikasi standar ini. Untuk acuan yang
menunjukan tahun, hanya edisi yang disebutkan tahunnya yang digunakan. Untuk acuan
yang tidak menunjukan tahun, acuan yang digunakan adalah tahun edisi yang terakhir
(termasuk setiap amandemen).
SNI 0308, Cara uji komposisi kimia baja karbon
SNI 0371, Batang uji tarik untuk bahan logam
SNI 0408, Cara uji tarik untuk logam
ASTM A 370, Test Method and Definitions for Mechanical Testing of Steel Products
ASTM A 751, Test Methods, Practices and Terminology for Chemical Analysis of Steel
Products
3.1
pipa pancang
pipa baja dengan sambungan las (kampuh) melalui proses pembentukan dan pengelasan.
Proses pengelasan meliputi proses kampuh lurus lasan tahanan listrik (ERW), lasan busur
rendam (SAW) atau kampuh spiral busur rendam (SAW)
3.2
pipa baja untuk pancang
pipa baja untuk pancang pada standar ini terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu:
- pipa baja untuk pancang jenis baja karbon
- pipa baja untuk pancang jenis baja paduan
3.3
pipa baja karbon un tuk pancang
pipa baja yang dibuat dari lembaran baja karbon canai panas dengan cara dilas tahanan
listrik (Electrical Resistance Welding-ERW) dan atau las busur rendam (Submerged Arc
Welding-SAW) baik dengan sambungan lurus (longitudinal) maupun sambungan melingkar
(helical)
3.4
pipa baja paduan unt uk p ancang
pipa baja yang dibuat dari lembaran baja paduan canai panas dengan cara dilas tahanan
listrik (Electrical Resistance Welding-ERW) dan atau las busur rendam (Submerged Arc
Welding-SAW) baik dengan sambungan lurus (longitudinal) maupun sambungan melingkar
(helical)
4 Bahan baku
Baja lembaran canai panas (Bj P) dalam bentuk gulungan ( mother coil), pelat, atau skelp
(hasil slitting).
5 Syarat mut u
5.1.1 Komposisi kimia bahan baku pipa baja karbon untuk pancang.
Bahan baku pipa baja karbon untuk pancang tidak boleh mengandung unsur fosfor (P) lebih
dari 0,050%.
5.1.2 Komposisi kimia bahan baku pipa baja paduan untuk pancang.
Bahan baku pipa baja paduan untuk pancang tidak boleh mengandung unsur fosfor (P) lebih
dari 0,050% dan dapat mengandung salah satu atau lebih unsur paduan seperti Tabel 1.
Tabel 1 - Komposisi kimia uns ur paduan pada pipa baja paduan untuk pancang
Satuan : %
Unsur paduan
Cu Cr V Nb Ti Mo B Ni Co
CATATAN:
Tabel ini menunjukan nilai regangan minimum untuk berbagai ketebalan pipa. Dimana
tebal nominal pipa ditetapkan dan nilai regangan minimum harus merujuk pada
persamaan di bawah ini:
Kelas Persamaan
1 E = 48t + 15,00
2 E = 40t + 12,50
3 E = 32t + 10,00
Keterangan: E = Regangan minimum pada 50,8 mm (2 inci), %
t = Tebal nominal pipa yang ditetapkan, inci
5.4 Toleransi
a. Toleransi berat setiap pipa pancang maksimum 15% di atas atau 5% di bawah berat
nominal. Sesuai dengan rumus pada Pasal 7.3, dihitung dengan menggunakan panjang
dan berat per unit batang, lihat Tabel A.1.
b. Toleransi diameter luar pipa pancang maksimum ± 1% dari diameter yang ditentukan.
c. Toleransi tebal dinding pada setiap bagian maksimum 12,5% di bawah tebal pipa
nominal yang ditentukan.
CATATAN: Tebal dinding pipa minimum yang diperbolehkan terlihat pada Tabel B.1 (lihat Lampiran
B) untuk berbagai tebal pipa nominal .
5.5 Panjang
a. Pipa baja untuk pancang dapat dipenuhi dengan single random length, double random
length atau dalam uniform length sesuai dengan batasan berikut:
b. Panjang pipa yang membutuhkan penyambungan bahan baku dengan pengelasan pada
proses pembuatannya, dapat diterima sebagai ekivalensi dari panjang pipa tanpa
sambungan dengan syarat adanya spesimen uji tarik yang dipotong dari sampel
sambungan yang sesuai dengan ketentuan kuat tarik ( tensile strength) yang disebutkan
pada Tabel 2 dan Tabel 3. Welding bead-nya harus tetap ada untuk pengujian ini.
Spesimen tersebut harus dibuat berdasarkan ketetapan yang tercantum dalam pasal
7.2.3.
5.6.1 Pipa harus lurus, dengan lubang yang merata dan sama besar serta ujung-ujungnya
harus bersudut tegak lurus terhadap sumbu pipa.
5.6.2 Permukaan pipa tidak boleh mengandung cacat seperti gores (scratch), penyok, atau
cacat lainnya yang merugikan pada penggunaan akhir.
6 Pengambilan conto h
6.1 Pipa pancang yang akan diperiksa harus dikelompokkan sedemikian rupa sehingga
mudah diidentifikasi. Setiap kelompok harus terdiri dari satu macam kelas dan ukuran yang
sama.
355,6 s.d. 914 (14 s.d. 36) 2 dari 100 pipa atau kelipatannya
7 Cara uji
Uji komposisi kimia sesuai dengan SNI 0308 atau ASTM A751
.
7.2 Uji sifat mekanik
7.2.1 Spesimen uji tarik dan metode uji harus sesuai dengan Gambar 1.
7.2.2 Spesimen uji bisa longitudinal atau transversal, dengan panjang ukur (gauge length)
50 mm (2 inci) atau 200 mm (8 inci), diambil dari pipa atau dari slitted coil. Lebar panjang
ukur (gauge length) spesimen uji longitudinal harus berukuran 38 mm (1½ inci) dengan sisi
sejajar dan tidak flat.
7.2.3.2 Pipa pancang sambu ngan las spi ral (helical – seam)
Uji berat dilakukan dengan menetapkan salah satu cara penimbangan atau menggunakan
perhitungan menggunakan rumus dibawah ini :
W = (D-t) x t x 0,02466
Keterangan:
W = berat per satuan panjang pipa (kg/m)
D = diameter aktual luar (mm)
t = tebal aktual dinding (mm)
Untuk uji dengan cara penimbangan dengan ketelitian 2 (dua) angka dibelakang koma,
dilakukan terhadap contoh uji dengan panjang tertentu dan dihitung dengan menggunakan
panjang dan berat per satuan panjang.
Pengukuran diameter luar pipa dilakukan sebanyak 4 (empat) kali pembacaan di titik yang
berbeda untuk setiap 1 (satu) sampel. Pengukuran dilakukan pada jarak 2 (dua) meter dari
salah satu ujung pipa.
Untuk melakukan pengukuran sudut bevel ujung pipa dapat dilakukan dengan menggunakan
alat ukur sudut.
8.1 Kelompok dinyatakan lulus uji apabila contoh yang diambil dari kelompok tersebut
memenuhi persyaratan pada Pasal 5.
8.2 Apabila sebagian syarat-syarat tidak dipenuhi, maka dapat dilakukan uji ulang sesuai
Pasal 9.1.
8.2.1 Apabila pada hasil uji ulang semua syarat mutu dipenuhi, maka kelompok produk
dinyatakan lulus uji.
8.2.2 Apabila hasil uji ulang terdapat syarat mutu tidak dipenuhi, maka kelompok produk
dinyatakan tidak lulus uji (tidak memenuhi syarat mutu).
9 Uji ulang
9.1 Apabila salah satu syarat pada Pasal 5 tidak dipenuhi, maka dapat dilakukan uji ulang
dengan jumlah contoh 2 (dua) kali jumlah contoh semula dari lot yang sama.
9.2 Apabila dalam uji ulang ini semua contoh benda uji memenuhi persyaratan Pasal 5,
maka contoh dinyatakan lulus uji, dan apabila salah satu persyaratan tidak dipenuhi maka
contoh dinyatakan tidak lulus uji.
b. patahan spesimen uji dengan ukuran panjang ukur (gauge length) 50 mm (2 inci), lokasi
patahan melebihi 19 mm (¾ inci) dari tengah panjang ukur ( gauge length); atau
c. patahan spesimen uji dengan ukuran panjang ukur (gauge length) 200 mm (8 inci),
lokasi patahan di luar ⅔ (duapertiga) dari tengah panjang ukur (gauge length);
d. patahan terjadi di area cacat permukaan baik pada permukaan dalam atau pada
permukaan luar spesimen uji.
9.4 Jika hasil uji kuat tarik yang mewakili tiap lot tidak sesuai dengan ketentuan yang
dijelaskan pada Tabel 2 dan Tabel 3, lot tersebut ditolak atau dapat diuji ulang dengan
menggunakan dua batang tambahan dari lot tersebut. Pengujian tersebut diperlukan untuk
menghasilkan kesesuaian dengan persyaratan uji kuat tarik yang diminta.
10 Pengemasan
Pipa-pipa yang diikat jadi satu, harus diikat dengan baik dengan steel strapping band.
11 Syarat penandaan
Semua pipa yang telah lulus uji harus diberi tanda yang tidak mudah hilang dengan
mencantumkan:
‐ Nama pabrik - Inisial/Logo/Merek pabrik pembuat
‐ Panjang
‐ Diameter atau ukuran
‐ Kelas
‐ Proses pengelasan (sambungan las lurus atau sambungan las spiral).
Bibliografi
ASTM A252-10, Standard specification for welded and seamless steel pipe piles
ASTM A370-11, Test method and definitions for mechanical testing of steel products
ASTM A 751, Test methods, practices and terminology for chemical analysis of steel
products
ASTM A 941, Terminology relating to steel, stainless steel, related alloys and ferroalloys
ASTM E 29, Practice for using significant digits in test data to determine conformance with
specifications.
Lampiran A
(normatif)
Ukuran umum dan berat per satuan panjang pipa
Tabel A.1 – Ukuran umum dan berat per satuan panjang pipa
W = (D-t) x t x 0,02466
Keterangan:
W = berat per satuan panjang pipa (kg/m)
D = diameter luar (mm)
t = nominal tebal dinding (mm)
Lampiran B
(Informatif)
Tebal dindi ng pi pa minimal yang di perbolehkan
Tabel B.1 - Tebal din ding pipa mini mal yang dip erbolehkan
Tebal Tebal dinding Tebal Tebal dinding Tebal Tebal dinding
dinding pipa pipa minimum dinding pipa pipa minimum dinding pipa pipa minimum
nominal (tn), yang nominal (tn), yang nominal (tn), yang
inA diperbolehkan inA diperbolehkan inA diperbolehkan
(tm), inA (tm), inA (tm), inA
0,068 0,060 0,276 0,242 0,674 0,590
0,088 0,077 0,277 0,242 0,687 0,601
0,091 0,080 0,279 0,244 0,719 0,629
0,095 0,083 0,280 0,245 0,750 0,656
0,109 0,095 0,281 0,246 0,812 0,710
0,113 0,099 0,294 0,257 0,843 0,738
0,119 0,104 0,300 0,262 0,864 0,756
0,120 0,105 0,307 0,269 0,875 0,766
0,125 0,109 0,308 0,270 0,906 0,793
0,126 0,110 0,312 0,273 0,937 0,820
0,133 0,116 0,318 0,278 0,968 0,847
0,134 0,117 0,322 0,282 1,000 0,875
0,140 0,122 0,330 0,289 1,031 0,902
0,141 0,123 0,337 0,295 1,062 0,929
0,145 0,127 0,343 0,300 1,093 0,956
0, 147 0,129 0,344 0,301 1,125 0,984
0,150 0,131 0,358 0,313 1,156 1,012
0,154 0,135 0,365 0,319 1,218 1,066
0,156 0,136 0,375 0,328 1,250 1,094
0,164 0,143 0,382 0,334 1,281 1,121
0,172 0,150 0,400 0,350 1,312 1,148
0,179 0,157 0,406 0,355 1,343 1,175
0,187 0,164 0,432 0,378 1,375 1,203
0,188 0,164 0,436 0,382 1,406 1,230
0,191 0,167 0,437 0,382 1,438 1,258
0,200 0,175 0,438 0,383 1,500 1,312
0,203 0,178 0,469 0,410 1,531 1,340
0,216 0,189 0,500 0,438 1,562 1,367
0,218 0,191 0,531 0,465 1,593 1,394
0,219 0,192 0,552 0,438 1,750 1,531
0,226 0,198 0,562 0,492 1,781 1,558
0,230 0,201 0,593 0,519 1,812 1,586
0,237 0,207 0,600 0,525 1,968 1,722
0,250 0,219 0,625 0,547 2,062 1,804
0,258 0,226 0,656 0,574 2,343 2,050