Anda di halaman 1dari 23

Sbndar Plasional Indonesia

ICS 77.140.70 Badan Standardlsasl Nasional


1
O BSN 2011

Hak apta dlllndung[ undang-undang. Dllarang menyalin atau menggandakan sebaglan atau seluruh Isl
dokumen Inl dongan cara clan ddam bentuk aparpun dm dllarang rnendlstrlbuslkan dokumen Inl balk seam
e l w n i k maupun tercetak tanpa kin tertulls dad BSN

BSN
Gd. Mangglala Wanabaktl
Bldc IV, Lt. 3,4,7,10.
Telp. +6221-5747043
Fax. +622?-5747MS
Ernal: dokInfo@sn.go.id
w.bsn.go.id
D l t e t b i di Jakarta
Daftar tsi

Daffar isi....................................................................................................................................
.i
Prakata ..................................................................................................................................... ii
I Ruang lingkup........................~~~~.~~~....................................................................................
I
2 Acuan nmatif............. . . . ............................................................................................ I
3 lstllah dan definisi ...............................................................................................................1
4 Simbol dm klasitikasi ..................................... ..........................,,,....................,.. 3
5 Bahan baku....................,
................................................................................................ 3
6 Syara! mutu ....................~~......~~~....~..................................................................................
4
7 Pengamblan contoh uji ............................. .......... ............................................................ 17
8 Jenis uji......................~~.~.~~~..~.~~~............................................~......................................
18
9 Carauji ............................................................................................................................ 18
10 Syarat lulus uji ....................................~.......................................................................... 21

6 BSN 2011
'+
r

SNI 2610:2011

Prakata

Standar Nasional Indonesia (SNI) Baja profil H {BjP #-beam) merupakan revisi SNl 07-
2810~1992Bqia profil H hasit pengelasan dengan filRr mtuk konstruksl umum. Standar In1
direvisi berdasahn atas pertimbangan :

-- Kebutuhan di dalam perdagangan


Spesifikasi terhadap produk terus bekernbang

Standar ini telah dlbahas dalam rapat konsensus di Jakarta pada tanggal 8 Aptif 2010, hadir
daiem rapat tersebut wakil dari produsen, konsumen, peneiiti serta instansi teknis tetkait
lainnya.

Standar ini disusun oleh Panitia Teknis 77-01, Logam, Baja dan Produk Baja.
1 Ruang llngkup

Standar Nasional ini menetapkan spesifikasi, syaret mutu, pengambilan contoh uji. cara uji,
syarat lulus ujl dan penandaan Baja Profil H yang dihasilkan melalui proses pengelasan
(welded) dan proses canai panas (hot WIed).

Dokumen normatif in1 berisikan ketetapan dimana acuan tulisan ini merupaksn bagian dari
standar intemasional. Untuk tanggal acuan. amandemen, atau revisi, publikasinya tidak
diterapkan. Namun, pihak-pihak yang terkait berdasarkan standar intemasional ini
mendorong untuk menyelediki kemungklnan penerapan edisi terbaru dari dokumen normatif
yang disebutkan dibawsh ini. Untuk acuan yang tidak bertanggal, edisi terakhir dari dokurnen
normatif diberfakukan. Anggota dari IS0 dan IEC harus tehp menggunakan standar
intemasional yaw berlaku.

SNI 07-6701, Blllet tuang kontinyu untuk baja tulengen beton cfan baja profil tingbn.
SNI 07-0601, Baja Lembaran pelat dan gulungan canai panas.
a kahon;
SNI 07-0308,,Cars ,ujC komposisi M ~ i baja
SNI 070358, ~ e r e t u r a ~ ~ m ~- ~ ~ e r nbaja.
eiksaan
.
. -
SNI 07-0371, Batang uj;f&!ik &&/t. - logam.
.
SN107-0372, &tang uji,Jengkung untuk b'afian'bgam.
7. .

SNI 07-0408,- b r a uji hgamn


, _ , R

SN1 07-0410, Cam uji lengkung tekan,


SNI 07-0722,Baja canai panas untuk konstruksi umum.
AWS D1.1, Welding Structure Code - Sfeel.

3 lstilah dan deflnlsl


3.1
baja profll H (Bj P H-beam)
baja profil berpenampang H

3.1,1
Bj PHL
baja profil berpenarnpang H dihasilkan dari proses pengelasan (welded)
3.1.2
Bj PPHC
baja profil berpenarnpang H dihasilkan dari proses canai panas (hot rolled)
3.2
dimensi baja profll H (BJ P #-beam)
dimensi baja profil H terdirl dari tinggi profil (H) dan lebar sayap profii (B) dengan ukumn
yang sama, tebal sayap profil (t,) merata dari ujung hingga pangkat radius (r) dengan
penjelasan seperti pnda Gambar 1 dan Gambar 2

O BSN 2011
SNI 2610:2011

Keterangan:
H adalah tinggi profil;
B adalah lebar sayap profil;
tr adalah tebal profil;
t2 adaiah tebal kaki sayap profil;
s adalah panjang kaki las

-
Gambar 3 Bentuk Bj PHL proses pengelasan (welded)

Keterangan :
H adalah tinggi profil;
B adalah Iebar sayap profil;
tl adalah tebal profil;
ti adalah tebal kaki sayap profit;
r adalah radius sudut profil.

-
Gambar 2 Bentuk Bj PHC proses canal panas (hot rolled)

3.3
ukuran nominal
ukuran sesuai yang ditetapkan dalam standar ini
3.4.
penyimpangan keslkuan (out of square)
besarnya derajat ketidaksikuan yang diperbolehkan

Q BSN 201 1 2 dari 22


SNI 2610:2011

3.5
kelengkungan W (concavity of web)
besarnya derajat kelengkungan yang diperbolehkan
3.6
penylmpangan pusat sumbu profils (web off center)
penyimpangan kedudukan sumbu profll yang diperbolehkan
3.7
penyimpangan kelurusan pemotongan
ketidaklurusan yang diperbolehkan dari proses pemotongan
3.8
toleransi
besarnya penyimpangan yang diijinkan dari ukuran nominal
3.9
karat rlngan
karat yang apabila digosok secara manual (sikat kawat) tidak menimbulkan c a d pada
permukaan (korosi)
3.10
cacat permukaanlcerna (screfch, den0
cacat mekanis pada permukaan baja. profil
. H yang terjadi akibat proses
* .
. -

> -
4 Simbol dan klasifikasi , ' - .

Baja profil H (Bj P Hbeain) dbiklasiflk&kn sebagai beriht -

- baja profil H (BjP H-beam)


~ a b e l l ~laskkasi
Jenls SImboI Kelas
Bj PHL 330,
Baja profil H (Bj P Hbeam) proses pengelasan Bj PHL 400,
(welded) BJPHL Bj PHL 490.
Bj PHL 540.
Bj PHC 330,
Baja profil H (Bj P H-beam) proses canai panas (hot Bj PHC 400,
Bj B] PHC 490,
dl@
Bj PHC 540.

5 Bahanbaku

5.1 Bahan baku Bj PHL


Bahan baku yang digunakan adalah baja lembaran, pelat dan gulungan m a i panas (Bj P)
sesuai SNI 07-0601 atau baja mnai panas untuk konstruksi urnurn SNI 07-0722.

5.2 Bahan baku Bj PHC


Bahan baku yang digunakan adalah beem blank, bloom, atau baja billet tuang kontinyu
SNI 07-6701.

O BSN 2011
6 Syarat mutu

6.1 Sifat tampak


Permukaan 8j PHL proses pengelasan (welded) dan Bj PHC proses cranai panas (hot rolled)
tidak boIeh ada serpihan, lipatan, cema yang dalam, retakan, gelombang dan hanya boleh
berkarat ringan.

6.2 Kondisi hasil proses pengelasan terhadap Bj PHL


Hasil proses pengelasan Bj PHL harus memenuhi persyaratan berikut:
- Kedalaman takikan las tidak boleh lebih besar dari 0,25 mm.
- Bentuk penampang las filler boleh cembung ramping, raja atau wkung ramping, sepertr
pada Gambar 3.
- Kecembungan las (c) tidak boleh melebihi 0,07kali lebar permukaan las nyata ditambah
1,5 mm.
- Kecekungan las tidak boleh melebihi ukuran teher (fhroaf) yang ditentukan (lihat
Garnbar 3).
- Kemulusan sambungan las sesuai AWS D1.I.

b) Profil las filler yang tldak diterima

Keterangan:
S adalah ukuran las
c adalah kecembungan las;
1 adalah kurang
2 adalah cernbungan berlebihan
3 adalah takik terlalu dalam
4 adalah metebar
5 adalah kaki kurang
6 adatah pembakaran kurang

Gambar 3 - Bentuk penampang has11 proses pengelasan

O BSN 2011 4 dari 22


SNI 2610 :2011

6.3 Bentuk penampang Bj PHL

6.3.1 -1 Bj PHL proses pengelasan (welded)


Penyimpangan kesikuan (out of square) T seperti pada Gambar 4 dan besarnya
penyimpangan kesikuan dapat dilihat pada Tabel 2.

-
Gambat 4 Penampang keslkuan

-
Tabel 2 Penylmpangan keslkuan yang dllJlnkan(out of square)

Tlnggl nomlnal (H) Toieransi


T l1.2 % x 8, dimana nilai toleransi
H S 300 mm
minimum tidak boleh melampaui 2,O mm
T 5 1.5 % x B, dimana nilai toleransi
H > 300 mm minimum tidak boleh melampaui 2,O mm.

6.3.1.2 BJ PHC prosescanafpanas(hotr~IIe0r)


Penyimpangan kaskuan (out of square) T seperti pada Gambar 5 dan besarnya
penyimpangan kesikuan dapat dilihat pada Tabel 3.

-
Gambar 5 Penampang keslkuan

5 dari 22
SNI 2610:2011

-
Tabel 3 Penylmpangan kesikuan yang diljinkan (out of square)

satuan daiarn milimster


Tinggf nominal Penyimpanan kesikuan
(H) (T)yang dlijlnkan

sld 150 1*5

150 < H 1300 1,O % x B

di atas 300 1,2%xB

6.3.2 Kelengkungan W (concavltyofweb)


6.3.2.1 Bj PHL proses pengelasan (welded)
Bentuk kelengkungan adalah seperti pada Gambar 6 dan besar keiengkungan seperti pada
Tabel 4.

-.
L
-
Gambar 6 Penampang kelengkungan

-
Tabel 4 Besar kelengkunganyang diijinkan

Tlnggl nominal (H) Taleranst (all)

h 5 300 mm a maks. = 0,20 % x L

h > 300 mm amaks.=O,lO%xL

6.3.2.2 Bj PHC proses canal panas (hor rolled)


Bsntuk kelengkungan adatah seperti pada Garnbar 7 dan besar kelengkungan seperti pada
Tabef 5.
SNI 2610:2011

-
Gambar 7 Penampang kelengkungan

-
Tabel 5 Besar kelengkungan W yang dltjlnkan

satuan dalam milimeter


r I
Nilai W yang dlijinkan (maks)
Tlnggi nomlnal (H)
(JIS 3192)

6.3.3.1 61PHL I

<
Tolennri ouhbu prolll adalah s e p d pada amb bar 8 dan besar penyinpargan pusat sumbu
profil saperti pada Tabel 6.

Keterangan:
S adalah besar penyimpangan pusat sumbu profil;
b adalah tebar sayap pruf~l.

-
Gambar 8 Penyirnpangan pusat sumbu profil

6BSN 201?
Tabel 6 - Besar penyirnpangan pusat sumbu profil S yang diijinkan
h
satuan dalam milimeter
Toleransl (S)
Tlnggl nomlnal (H)
(JIS 3192)

6.3.3.2 Bj PHC proses canal panas (hot mIIed)


Kedudukan sumbu profll seperti pada Gambar 8 dan penyimpangan yang diijinkan
adaiah seperti pada Tabel 7.

-
Tabel 7 Besar penyimpangan pusat sumbu profll H yang dillinkan
satuan dalam mitimeter
Tinggi profll nom lnal (H) Nilai S yang diijinkan

I
I1 CATATAM
S adslah besar penyimpangan pusat sumbu prbfll
I
6.3.4 Keslkuan dan kelurusan
6.3.4.1 Kesikuan potong Bj PHC proses canal panas (hot mlIed)

Keterangan:
H adalah tinggi
B adalah lebar
e adalah toleransi
-
Garnbar 9 Penyimpangan kesikuan
-
Tabel 8 Besar penyimpangan keslkuan pernotongan
yang diijinkan
-
Ukuran Tolaransi (o)
e < f .6 94 x H, dimana nilai toleransi minimum tidak
H
boleh melampaui 3,O mm
8
e < f,6 % x B, dimana nilai toleransi minimumtidak
boleh melampaui 3,O mm

6.3.4.2 Kelunrsan Bj PHC proses canat panas (hot rolled)


Kelurusan ini berleku untuk tinggi profil (chamber) dan leber profil (sweep) untuk B j PHC
proses canai panas (hot rolled).
Penyimpangan kelurusan atau kelengkungan yang diijinksn seperti pada Gambar 10
adalah q dan besamya seperti pada Tabel 9.
-
Tabel 9 Penyimpangan kelurusan atau kelengkungan
satuan dalam rnilimeter
Nllal q maks
Tlnggi profil nominal (H)
(JIS G 3192)

CATATAN - ,-
L adalah pahjang nominal

Keterangan:
H adalah tinggi prof11nominal
L adalah panjang nominal
q adalah penyimpangan kelurusn atau kelengkungan

-
Gambar 4 0 penyimpangan kelurusan atau kelengkungan profil H
yang diperbolehkan

6.4 Dimensl dan toleransl


6.4.1 Panjang nominal
Panjang nominal Bj PHC proses canat panas (hot rolled) adalah 6 m, 9 m, 12 rn dan 15 m.
6.4.2 Toleransi panjang
Toleransi panjang Bj PHC proses canal panas (hot mifed) dan Bj PHL proses pengelasan
(welded)seperti Tabel 10.
w

SNI 2610:2011

-
Tabel 10 Toleransl panjang

Panjang nominal (L), m Toleransl (mm)


+ 40
L=6
0
+ 40
L=9 0
L = 12 + 40
0
L = 15 + 40
0

6.4.3 Toleransl tlnggi dan lebar


6.4.3.1 Bj PHL proses pengelasan (welded)
Tolersnsi tlnggi dan lebar ssperti pada Tabel 11.

-
Tabel 3 1 Toleransl tinggl dan lebar sayap profil
satuan dalam milimeter
r I

Ukuran nomlnal Toleranst


Tinggl proff l (H) Lebqr sayap prohl (B) H B
H < 400 * 3,O * 3,O
400 2 H < 600 ukuran .
. ~emua - t4.0 s 3,O
I42600 f 3,0

6.4.3.2 B] PHC proses canai panas (hot roIIed)


Toleransi tinggi dan lebar seperti pada Tabel 12.

-
Tabel 12 Toleransi ukuran penampang baja profil H
satuan dalam milimeter
Bagian profll Batas ukuran Toleransl
-

Lebar sayap profil (B)

Tinggi prof11(H)

ti tl < 16 k 0.7
Tebal profll
t<16 k 1,O
t 165tz<25 k 1,s

O BSN 201t
6.4.4 Toleransl berat
Toleransi berat sepertl Tabel 13.

-
Tabel 13 Toleransi berat

Tebal sayap profll t (mm) Toleransi (%)

ta < 10 k5

t* 2 10 *4
6.4.5 Ukuran penampang
Ukuran dan luas penampang, berat per meter panjang batang dan penampang
dari Gamber 1 adalah sepsrtl pada Tabel 14.

Rumus:

Momen inersia, I = a . i 2

Radius girasi, l =
4%
Moduius penampang, Z =

-
Gambar I Karakterlstlk penampang

O BSN 201 1 I 1 dari 22


SNI 2610:2011

-
Tabel 14 Ukuran penampang Bj PHC proses canai panas (hot rolled)
x
I f I -
LC

Sebagai inforrnasi acuaa terhadap besaran menurut


Ukuran penal
sumbu tentur t&adap X-X dan Y-Y
4,

Ukuran Ix 4 4 zx
nominal CM' CM cm p cm cm3 4,
cm
u -7

IT

12 dari 22
SNI 2610:2011

6.5 Sifat mekanis

6.5.t Bj PHL proses pengelasan (welded)


Kekuatan sambungan las hams lebih besar atau sama dengan bahan bskunya. Jika pada
saat pengujian tarik terjadi putus pada sembungan las, maka kekuatan tarik yang
diperbolehkan maksimum 5% dibawah kuet tarik minimum bahan baku (sesuai AWS D l -1).
Nilai kuat tarik, batas ulur dan regangan baja profil H ditehpkan seperti pada Tabel 15.

6.5.2 Bj PHC proses canal panas (hot rolled)


Nilai kuat tarik, batas ulur dan regangan k j a prNil H diietapkan seperti pada Tabel 16.

14 dari 22
Q BSN 2011
'Hal Iar ini dibua a dan Hdak untuk dl komsmlalkan'

F
5
w

f
-2
QI

E
D
i
4
E
3
-cn
3
E"
ti
iij
I

-
V)
r
Q)
s
z
SNI 261 0:2011

-
Tabel q6 Slfat mekanis Bj PHC proses canai panas (hot miled) 2
w
x
Q
0
Batae ulur 6i
minimum kgflmmz F
E*
P Uji lengkung
(fflmrnq Tebal Kuat Regangan
Kelas h j a Baja (mm) ~gflmm'
(~irnrn~)
Ukumn t b a l
baja (mm)
Momor
batang uji
minimum
I%) 8
a
oI
Nomor
tSlS t 2 16 batang
g pelengkung
- - -
& -- uji

Bj PHC 330 21 20 3444


t55 No. 5 26 il
5ctS16 No. I A 21 180. 0,5 x t No. 1
(330430)
(205) ( 195) t > 16 NO.1A 26 -
tm

Zi
t55 No. 5 21 :-
8j PHC 400 25 24 41-52
(246) (235) (400-610)
5ct s 16 No. 1A 17 =a 180° 1,5xt NO. I
t > 16: No. 1A 21 w
f
I
=

ts5 No. 5 19 a
Bj PHC 490 29 28 50-62 5; <'t516 No. 1A 15 ,,Om 2,O x t No. 1
(285) (275) (49041b) t > 16 No. I A 19
Y

Bj PHC 540 41 40 55 min


t15
5<t516
No. 5
No. I A
16
13
B 180° 2,O x t No. I
(4001 (390) (54.0) t > 16 No. I A t7 *
A
m

16 dari 22
SNI 2610:201 t

6.6 Komposisl kirnta


Komposisi kimia Bj PHL dan Bj PHC adatah seperti Tabel 17.
Tabel 17 KomposIsi klmia baja groflI H

Komposlsl klmia (%)


Slmbol
C Mn P S

Bj PHL 330
Bj PHC 330

B] PHL 400 0,050 0,050


Bj PHC 400 maks maks

B] pnL 4w
Bj PHC 490

BJ PHL 540 0,040 0,040


0.30 male 1.60 maks
Bj PHC 540 maks ma ks

7 Pengarnbtlan contohu)i' c: - ->


. .
7.1 Bj PHL proses pengelasan (weldedj.
>. '

7.1.1 Profil yang akan diuji harus dikelompokkan sedemikian rupa sehingga mudah
diidentifikasi. Setiap kelompok harus terdiri dari satu macarn ukuran yang dihasilkan pada
kondisi yang =ma.

7.1 -2 Ketentuan pengambilan contoh uji adalah seperti Tabel 8.

Tabel 18 - Ketentuan pengambilan contoh uji

Ukuran tinggi profll Contoh uji yang Tempat


Jumlah profil
diambll pengambllan

H 1450 rnm '200 batang 1 cantoh uji*)


panjang 1 wo mm
Dari salah satu ujung
profil

H > 450 mm 'loo batans


1 contoh uji")
Panjang 1 000 rnm"*)
Dari salah satu ujung
prof1

Keterangan:
*) untuk setiap ketipatan 200 batang, diarnbil 1 contd.1 uji
**) untuk setiap kelipatan 100 batang, diarnbil 1 contoh uji
"'1 Panjang contoh uji untuk memenuhi semua pegujian

17 dari 22
O BSN MI1
SMI 2610:2011

7.2 Bj PHI: proses canal panas (hot rolled)


a. Pengambilan contoh uji dilakukan secara acak (random).
b. Tiap nomor leburan minimal diambil satu contoh uji untuk uji tarik dan uji lengkung
dengan panjang 1 meter.
c. Kelompok yang terdiri dari nomor leburan yang berbeda tetapi dengan ukuran dan
kelas bJa yang sama, setiap 50 ton rnintmal diarnbil 1 contoh uji dan sebenyak-
banyaknya 5 contoh.

8 Jenls uji
8.1 Bj PHL (acuan AWS D1.I)
a. Ujl sifat tampak
b. Ujl sifat mekants
- Ujitarik
- Uji lengkung
- Uji sambungan las
- Uji penetrasi las
c. UJI tldak merusak (MDT)
- Tes radiografi
- Uji ultrasonlk unhlk penq&i'penuh
:> -

-
I -.
8.2 Bj PHC * ' L 7 . ,
-.
a. Ujl slfat tampak
b. Ujl sifat rnekanis
- Ujj tarlk
- Uji lengkung

9 Carauji

9.1 Uji sifat tampak


Uji sifat tampak dilakukan secara visual tanpa menggunakan alat bentu untuk memeriksa
adanya cacat-cacat.

9.2 Ujt sifat mekanis


9.2.1 Posisl pengambilan contoh uJl
Posisi pengsmbilan bagian yang akan diuji tarik clan uji lengkung dari contoh uji diambil
sesuai dengan SNI 07-0358.
Posisi pengambilen bende uji tarik dan uji lengkung sesuai dengan Gambar 12.

Q BSN 201 1 d 8 dari 22


SNI 2610:2011

A. Bj PHL proses pengelasan (welded)

Keterangan:
I. Uji material flenge
2. Uji pengelasan
3. Uji material web

0 , Elj PHC proses a n a i panas (Hotrdled)

9.2.2 Uj1 tarik


Uji tarik dilakukan sesuai dengan SNI 07-0408, dengan batang uji sesusl SNI 07-0371.

9.2.3 Uji lengkung


UJi lengkung dilakukan sesuai dengan SNI 07-0410, dengan batang uji lengkung sesuai
SNI 07-0372.

9,2.4 Ujl kekuatan las


- Pengujian tarik kekuatan las dengan rnernbuat bafang uji minimal sepanjang 30 mm
sesuai Gambar 13.
- Cam uji tank las menggunakan alat bantu seperti pada Garnbar f 4. Sudut kemiringan alat
bantu terhadap sayap minimum 45", 1 minimum f,5 kali tebal sayap profil dan
kecembungan las tidak looleh menggunakan alat bantu.

49 dari 22
8 BSN 2011

Anda mungkin juga menyukai