PERHITUNGAN
STRUKTUR
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................ i
3. Pembebanan ................................................................................ 5
E. LAMPIRAN ..................................................................................... 21
i
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Dimensi rencana pembangunan Dermaga TPI Kendari ................ 2
Tabel 2 Kekuatan struktur berdasarkan warna .......................................... 6
Tabel 3 Hasil analisis kapasitas tiang ........................................................ 7
Tabel 4 Output displacement SAP2000 ..................................................... 8
Tabel 5 Analisis Daya Dukung Tiang ....................................................... 18
Tabel 6 Faktor Aman Yang Disarankan Oleh Reese dan O'Neill (1989,
Dalam Hardiyatmo 2010) ......................................................................... 19
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Ilustrasi Fixity Point ................................................................... 2
Gambar 2 Layout Dermaga ....................................................................... 3
Gambar 3 Pemodelan struktur dermaga pada program Sap2000 ............. 3
Gambar 4 Pendefenisian material, (a) Beton; (b) Baja .............................. 4
Gambar 5 Pendefenisian penampang struktur, (a) Balok; (b) Poer; (c) Tiang
pancang; (d) Pelat...................................................................................... 4
Gambar 6 Hasil analisis struktur dermaga ................................................. 5
Gambar 7 Hasil analisis kapasitas tiang .................................................... 7
iii
A. PEMODELAN DERMAGA
Tahapan ini bertujuan untuk mengetahui gaya-gaya dalam yang bekerja
pada struktur dermaga untuk keperluan analisis kebutuhan tulangan dan
analisis daya dukung tiang pancang. Analisis dilakukan menggunakan
bantuan program SAP2000 v.14. Adapun tahapan analisis struktur
dermaga adalah sebagai berikut.
N = 10
kh = 0,15 x 10 = 1,5 kg/cm3
D = 45.72 cm
A = 172.360 cm2
I = 45035.999 cm4
, .
𝛽 =
, .
= 0.00251
Zr = 1 / β = 1 / 0.00251 = 3.97 m ≈ 4.000 m
1
garis merah pada Gambar 2) pada dermaga karena merupakan bagian ini
aktfitas bongkar muat terjadi disbanding jalan masuk dermaga.
Se a b e d
Zr Fixity P o in t
(Titik je p it)
2
Gambar 2 Layout Dermaga
3
2. Pendefinisian material dan dimensi penampang struktur
Tahap ini bertujuan untuk mendefinisikan jenis material pada struktur
dermaga dalam hal ini material beron pada balok, plat dan poer dermaga
serta material baja pada struktur tiang pancang. Pendefinisian material dan
penampang struktur terdapat pada Gambar 4 dan Gambar 5.
4
3. Pembebanan
Berdasarkan permintaan dari pihak pemberi kerja, beban yang dianalisis
dalam dermaga ini hanya beban mati (berat struktur) dan beban hidup.
Beban hidup yang bekerja dimodelkan sebagai beban merata dengan besar
2 ton/m2. Kombinasi beban yang digunakan dalam analisis adalah 1,2 DL +
1,6 LL.
4. Analisis struktur
Setelah dilakukan input pembebanan kemudian dilakukan analisis struktur
untuk mengetahui gaya dalam yang bekerja pada struktur dermaga guna
analisis kebutuhan tulangan dan daya dukung tiang pancang. Hasil analisis
struktur dermaga terdapat pada Gambar 6.
5
B. OUTPUT ANALISIS SAP2000
1. Gaya dalam struktur dermaga
Gaya dalam yang digunakan untuk keperlan analisis tulangan merupakan
nilai terbesar pada balok melintang dan memanjang. Analisis tidak
dilakukan terpisah karena nilainya yang tidak berbeda secara signifikan.
Gaya dalam pada struktur dermaga adalah sebagai berikut.
6
Hasil analisis kapasitas elemen tiang pancang terdapat pada Tabel 3 dan
Gambar 7. Hasil analisis menunjukkan nilai UCR < 1, sehingga dapat
disimpulkan bahwa kapasitas tiang cukup dalam menerima beban.
7
3. Output displacement
Selain UCR pada tiang pancang, output displacement turut diperhatikan
dalam perencanaan ini, dimana toleransi displacement (U1, U2 dan U3)
maksimum menurut ketentuan yakni < 10 cm. Nilai displacement
maksimum berdasarkan output SAP2000 adalah sebagai berikut:
Arah Displacement
No. Keterangan
displacement mm
1 U1 12.2 Combo2
2 U2 12.6 Combo2
3 U3 2.5 Combo2
8
Perhitungan Tulangan
9
2. TULANGAN MOMEN NEGATIF
10
3. TULANGAN GESER
11
2. Perhitungan Kebutuhan Tulangan Balok Lapangan
B. DATA BALOK (LAPANGAN)
BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc' = 29 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 400 MPa
Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser, fy = 240 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 400 mm
Tinggi balok h= 650 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, D= 22 mm
Perhitungan Tulangan
12
1. TULANGAN MOMEN POSITIF
13
2. TULANGAN MOMEN NEGATIF
14
3. TULANGAN GESER
15
C. PENULANGAN PLAT
16
D. KONTROL LENDUTAN PLAT
yt = h / 2 = 125 mm
Momen retak : Mcr = f r * I g / yt = 39266827 Nmm
Momen maksimum akibat beban (tanpa faktor beban) :
Ma = 1 / 8 * Q * Lx2 = 31646250 Nmm
Inersia efektif untuk perhitungan lendutan,
I e = ( Mcr / Ma )3 * I g + [ 1 - ( Mcr / Ma )3 ] * I cr = 2186152299 mm
4
Qu Ab f b As f s W p
17
atau
Qu Ab qca As K f q f W p
dengan,
Untuk memperoleh kapasitas ijin tiang, maka kapasitas ultimit tiang dibagi
dengan faktor aman tertentu. Fungsi faktor aman adalah:
18
e. Untuk mengantisipasi adanya ketidakpastian metode hitungan yang
digunakan
Nilai-nilai faktor aman yang disarankan oleh Reese dan O’Neill (1989,
Dalam Hardiyatmo 2010) ditunjukkan dalam Tabel 6.
Tabel 6 Faktor Aman Yang Disarankan Oleh Reese dan O'Neill (1989,
Dalam Hardiyatmo 2010)
19
Dari hasil perhitungan, nilai SF jika kedalaman tiang pancang diambil 14 m
dari seabed, maka diperoleh nilai SF yakni 4,9. Dengan memperhatikan
penjelasan di atas Tabel 6, maka kedalaman untuk tiang trestel dan
dermaga yang digunakan dalam perencanaan yakni 12m dari seabed,
dimana nilai SF berada di atas 4.
20
E. LAMPIRAN
21