Anda di halaman 1dari 7

1) PEKERJAAN BETON / DINDING

Selesai pekerjaan pondasi, dilanjutkan dengan pekerjaan struktur bangunan dari


beton bertulang mutu beton K-175. Pelaksanaaan pekerjaan beton dan dinding
dimulai dengan pekerjaan sloof beton bertulang, selanjtunya kolom utama bangunan.
Pemasangan dinding bata dan dinding bata diikat dengan kolom praktis dan balok
latey (balok pinggang). Diatas balok pinggang diteruskan dengan pasang bata
sampai elavasi dinding. Diatas dinding bata diperkuat dengan beton bertulang (ring
balok). Beton lainnya yang akan dikerjakan adalah plat beton bertulang yang
dipasang sesuai dengan gambar rencana.
Selesai pekerjaan beton bertulang dan dinding bata, bidang diding di plester dengan
plesteran adukan 1:2 dan 1:4, Begitu juga dengan bidang beton yang tampak di
pelster/afwerking beton. Pekerjaan dinding yang lainnya adalah pekerjaan
pemasangan batu alam, mem profil beton dan pemasangan dinding keramik WC.

Tahapan pelaksanaan pekerjaan Beton/dinding adalah sebagai berikut:


 Penyiapan Tenaga lapangan dan Peralatan
Tenaga Lapangan yang dibutuhkan

Pekerja = 12 Orang
Mandor = 1 Orang
Tukang Batu = 4 Orang
Tukang Besi = 2 Orang
Tukang Kayu = 3 Orang
Kepala Tukang = 1 Orang

Semua tenaga lapangan dikoordinasi kan oleh Pelaksana lapangan

Peralatan Kerja yang dibutuhkan


- Perlatan Tukang : Gergaji ( 2 Bh), Palu (4 bh) , pemotong besi ( 1 bh) ,
pembengkok besi ( 1 bh), benang lot ( 2 bh), sendok
semen ( 4 buah), Roskam besi/kayu ( 4 bh), kuas ( 4
bh)
- Peralatan pekerja : Sekop (4 bh), Gerobak Dorong (6 bh), beton molen ( 1
unit), ember ( 12 ) bh
Peralatan Pengaduk : Beton Molen ( 1unit) Bak adukan ( 4 buah)
- Peralatan transport : Mobil Pick up ( 1 unit)

Bahan yang diperlukan :

Pekerjaan Beton Bertulang : Kayu papan kelas III, Paku biasa 2"-5", Minyak
bekisting, Balok kayu klas II, triplek t.9 mm, kayu
dolken, Besi Beton, kawat beton, Semen PC, Pasir,
Kerekel
Pekerjaan Dinding dan Pasir. Kerikil, semen PC, Batu alam, keramik dinding
pelsteran Uk.20x25

 Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan

Pas. Sloof
Pekerjaan sloof dikerjakan diatas pondasi plat dan batu kali dikerjakan setelah
selesainya pekerjaan pondasi plat dan pasang batu kali

 Metoda Pelaksanaan
Proses pekerjaan terdiri dari pekerjaan pemasangan pembesian beton,
pemasangan cetakan beton dan pengecoran beton. Proses pekerjaan sloof
adalah sebagai berikut.
- Pekerjaan pembesian
Pekerjaan dimulai dengan parbikasi besi tulangan (pemotongan,
pembengkokan seusai dengan panjang pembesian) di barak kerja. Besi beton
yang telah ada di lokasi pekerjaan di potong sesuai dengan ukuran
penulangan dan pembentukan tulangan dan pengikatan dengan kawat beton
(sengkang/beugel) sesuai dengan ukuran dan jarak pemasangan yang
ditunjukan dalam gambar rencana. Selanjutnya besi tulangan yang telah di
pabrikasi di tempatkan diatas jalur pondasi batu kali dan saling mengikat
dengan besi stek tulangan kolom diatas. Pada posisi bawah, besi tulangan di
tumpu dengan beton tahu(beton deking).

Selanjutnya, dipasang besi tulangan kolom utama dan besi stek untuk
pemasagan kolom praktis. Besi tulangan kolom utama yang telah dipasang,
untuk tegak lurus, sbelum dipasang cetakan beton, besi tulangan dibantu
dengan perkuatan kayu.

Selanjutnya dipasang cetakan beton yang telah dipabrikasi di barak kerja,


paralel dengan pekerjaan perakitan besi tulangan.

- Pekerjaan cetakan beton


Sama dengan pekerjaan pembesian, pekerjaan cetakan beton, sebelum di
pasang, dibarak kerja dikerjakan perakitan cetakan beton dari kayu oleh
tukang kayu dibantu oleh pekerja. Bahan – bahan cetakan beton sloof, kayu
dan papan kelas III di pabrikasi (dipotong sesuai dengan ukuran dimensi
sloof) di barak kerja. Papan cetakan yang telah dipotong selanjutnya
dipasang pada jalur pemasangan besi tulangan diatas. Papan cetakan
diperkuat dengan pengikatan kayu balok masing-masing secara horizontal
dan secara vertikal, seperti gambar berikut:

Kontrol pemasangan bekisting supaya lurus, digunakan unting-unting.


Cetakan beton pada bidang yang bersentuhan dengan coran beton dilapisi
dengan minyak bekisting dari bahan Mould Oil.

Cetakan beton dan pembesian yang telah terpasang dengan benar,


selanjutnya kontraktor mengajukan reguest pengecoran sloof kepada
pengawas lapangan.

- Pekerjaan pengecoran beton


Reguest pengecoran beton disetujui oleh pengawas lapangan (ditandai
dengan tanda tangan pengawas pada laporan reguest pekerjaan beton),
selanjtunya dilaksanakan pengecoran beton sloof.

Proses pengecoran adalah sebagai berikut:


Alat untuk pengecoran disiapkan diantaranya : Beton Molen, Gerobak
sorong, sekop, ayakan pasir, cetok/ember dan alat lainya.

Pas. Kolom Utama

Pelaksanaan Kolom utama struktur bangunan dikerjakan setelah pekerjaan beton


sloof selesai dikerjakan, dan untuk penguatan dinding atas bangunan, setelah
pekerjaan balok atas juga dikerjakan kolom

Tahapan pelaksanaan pekerjaan sama dengan pekerjaan beton diatas, mulai dari
pabrikasi (pembuatan rangka pembesian), Pabrikasi cetakan beton dan
pemasangan rangka beton dan cetakan beton. Terakhir pengecoran beton.

 Metoda Pelaksanaan

- Pabrikasi rangka besi tulangan kolom sesuai dengan gambar pembesian yang
disetujui oleh pengawas lapangan
- Pabrikasi cetakan beton sesuai dengan gambar pembesian yang disetujui
oleh pengawas lapangan
- Pemasangan rangka pembesian (tulangan pokok dan sengkang) yang telah
dipabrabikasi dipasang tegak lurus menyambung dengan tulangan
penyaluran sloof.

Untuk pengikatan dinding bata yang melekat pada pada kolom, dipasang besi
angker sejalan dengan pekerjaan pembesian kolom.

- Pemasangan cetakan beton yang telah diprabikasi, secara vertikal sesuai


dengan tinggi kolom dan diperkuat dengan skor

- Penyetelan kolom
Kolom distel supaya tegak lurus dengan bantuan alat untiing-unting atau
menggunakan benang lot.
- Selesai pemasangan rangka besi tulangan kolom dan cetakan beton,
penyetelan kolom, berikunya diajukan reguest pengecoran beton kepada
pengawas lapangan.
- Pengecoran beton
Proses pengecoran beton sama dengan proses pengecoran beton yang telah
diuraikan diatas. Perbedaan dalam teknis pengecoran, dimana adukan
dimasukan ke dalam cetakan kolom memerlukan tangga atau schafolding,
seperti gambar berikut.
Pas. Dinding batu bata
Pelaksanaan pemasangan dinding ½ bata spesi 1:2 sejalan dengan pekerjaan
dinding ½ bata spesi 1:4. Diatas sloof setinggi 20 cm dipasang dinding bata
menerus sesuai dengan pemasangan dinding bata yang ditunjukan dalam
gambar rencana.

 Metoda Pelaksanaan
Proses dan tahapan pekerjaan dinding bata adalah dengan tahapan pekerjaan
sebagai berikut.
 Menunjukan kepada
pengawas lapangan, takaran / komposisi sesuai dengan adukan pasangan
bata yang akan dikerjakan dengan ember.
 Melakukan penyaringan
pasir pasang sesuai dengan ukuran maksimal pasir yang akan digunakan
untuk dalam adukan pasir dan semen dengan menggunakan saringan pasir
(dari anyaman kawat).
 Pengadukan spesi
dinding bata menggunakan alat beton molen. Proses pengadukan sama
dengan yang telah diuraikan pada proses pengadukan dalam pekerjaan
pasang batu kali diatas.
 Hasil pengadukan yang
dituangkan oleh beton molen ke dalam bak adukan yang selanjtunya pekerja
menempatkan pada bak adukan yang digunakan tukang batu untuk
pemasangan diding bata.
 Sebelum tukang
melakukan pemasangan dinding bata, dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut :
 Menyiapkan
semua peralatan dan tempatkan pada posisi yang benar;
 Menyiapkan
bahan-bahan (bata dan adukan) yang akan digunakan dalam kondisi siap
pakai, sebelum bata dipasang, bata telah direndam dengan air selama 2
– 8 menit.
 Memasang profil
dan mistar pengukur lapisan bata, secara tegak lurus, dengan mengukur
dengan unting-unting;
 Memasang
benang penarik horizontal dan mengukur dengan alat sifat datar (water
pass atau slang air);
 Menentukan
ketebalan lapisan arah vertikal pada mistar dengan mengukur sesuai
ketebalan bata ditambah tebal spesi antara 6 – 10 mm;
 Memastikan
bahwa permukaan dasar dalam kondisi bersih dan bebas dari debu agar
pelekatan cukup sempurna;
 Tukang batu memasang dinding bata dimulai dengan lapis pertama didahului
dengan adukan spesi yang telah disiapkan oleh pekerja dalam bak sebagai
dasar.
 Setelah dinding pasangan bata terpasang setiap segmen pasangan dilakukan
pengontrolan sebagai berikut:
 Kontrol ketegakan pasangan dengan alat unting-unting
 Membersihkan kelebihan sisa adukan yang menempel tidak sempurna
dimana melebihi ketebalan sebelum mengeras.
 Melakukan rawatan pasangan bata yang sudah selesai dikerjakan.

Pas. Kolom Praktis


Pelaksanaan pekerjaan ini dikerjakan setelah dinding bata telah terpasang pada
segmen bidang dinding yang diperkuat dengan kolom praktis.

 Metoda Pelaksanaan
 Pembuatan gambar penulangan untuk pedoman perakitan penulangan oleh
tukang besi untuk penulangan kolom praktis
 Selagi proses pengerasan beton sloof disiapkan bahan bekisting/perancah
dan penulangan untuk dirakit sebagai acuan pengecoran beton.
 Pemasangan tulangan sesuai dengan tulangan yang dipakai dan jarak
penulangan. Untuk sambungan dengan dinding dipasang besi
angker/tulangan stek jarak 30 cm.
 Pemasangan beton decking untuk pengaturan selimut beton.
 Pemasangan cetakan/bekisting oleh tukang kayu disertai penguatan bekisting
 Pengajuan reguest pengecoran beton
 Penyiapan bahan untuk pengecoran beton dan alat pengaduk beton (molen)
dan Vibrator
 Pengecoran Beton ( seperti yang telah diiuraikan diatas)
 Selanjutnya dikerjakan pekerjaan segmen Dinding bata lainnya.
 Pembongkaran bekisting

Pas. Balok Latei


Pekerjaan balok latei pada levasi ini dikerjakan setelah pekerjan dinding bata dan
pemasangan kusen, serta kolom praktis telah selasai dikerjakan.

 Metoda Pelaksanaan
 Pembuatan gambar penulangan untuk pedoman perakitan penulangan oleh
tukang besi untuk penulangan.
 Selagi proses pemasangan dinding disiapkan bahan bekisting/perancah dan
penulangan untuk dirakit sebagai acuan pengecoran beton balok latei
 Pemasangan tulangan sesuai dengan tulangan yang dipakai dan jarak
penulangan.
 Pemasangan beton decking untuk pengaturan selimut beton.
 Pemasangan cetakan/bekisting oleh tukang kayu diatas pasangan dinding
bata dibawahnya.
 Penyiapan bahan untuk pengecoran beton dan alat pengaduk beton (molen)
dan Vibrator
 Pengecoran Beton
 Pembongkaran bekisting
 Selanjuntnya dikerjakan dinding bata spesi 1:4 diatasnya.
Pas. Ring Balok
Selesai pemasanan dinding bata dan kolom praktis diatas balok latei sampai
elevasi dinding bata diatasnya secara memanjang sesuai dengan gambar
rencana, dikerjakn pekerjaan ring balok 13
 Metoda Pelaksanaan
Metoda pelaksanaan sama dengan penjelasan pekerjaaan balok latei diatas.

Pas. Balok 13/20


Pekerjaan balok 13/20 dikerjakan pada dinding yang terpasang diatap.
Pelaksanaan pekerjaan dikerjakan setelah pmemasangan dinding atap dan
sejalan dengan pekerjaan kolom 15/25 pada posisi diatas elevasi 3,5 m.

Pekerjaan ini dikerjaan setelah pekerjaan struktur kolom dan pemasangan


dinding bata. Proses dan tahapan pekerjaan ini adalah :
 Pembuatan gambar penulangan balok beton, ring balok, untuk pedoman
perakitan penulangan pada tukang besi
 Selagi proses pengerasan beton kolom disiapkan bahan bekisting/perancah
dan penulangan untuk dirakit sebagai acuan pengecoran beton, ring balok
dan plat
 Pemasangan tulangan sesuai dengan tulangan yang dipakai dan jarak
penulangan.
 Pemasangan beton decking untuk pengaturan selimut beton.
 Pemasangan cetakan/bekisting oleh tukang kayu disertai penguatan
bekisting
 Pengecekan posisi pemasangan terhadap posisi bekisting (telah tegak lurus
atau belum) dengan alat bantu water pass.
 Penyiapan bahan untuk pengecoran beton dan alat pengaduk beton
(molen) dan Vibrator
 Pengecoran Beton secara bersaman
Pembongkaran bekisting
 Metoda Pelaksanaan
Metoda pelaksanaan pekerjaan sama dengan uraian pekerjaan kolom dan balok
latei diatas.

Pas. Plat beton


Pekerjaan plat beton dikerjakan sejalan dengan pekerjaan ring balok. Proses dan
tahapan pekerjaan sama :

Pekerjan plesteran 1:2 dan 1: 4 dan Afwerking Beton


Pelaksanaan pekerjaan afwerking sejalan dengan pekerjaan plesteran 1:2 dan
plesteran 1:4

Secara umum proses pelaksanaan pekerjaan plsteran1:2, 1:4 dan aferking adalah
sebagai berikut:
 Menunjukan kepada pengawas lapangan, takaran / komposisi adukan
dengan mengambil sampel 4 ember pasir dan 1 ember semen (Plesteran 1:4)
atau 2 ember pasir dan 1 ember semen (Plesteran 1:2) dan 1Pc : 1Ps untuk
afewerking
 Melakukan penyaringan pasir pasang sesuai dengan ukuran maksimal pasir
yang akan digunakan untuk pencampuran spesi semen dan pasir sesuai
dengan komposisi adukan dengan menggunakan saringan pasir (dari
anyaman kawat).
 Pekerja melakukan pengadukan campuran pasir dengan semen dan dicampur
dengan sejumlah air dalam bak adukan.
 Setelah adukan dinyatakan telah merata secara keseluruhan, pekerja
mengambil adukan dan diantar menggunakan ember ke bak adukan tukang
yang disediakan untuk pelaksanaan plesteran dinding.
 Sebelum tukang melakukan plesteran dinding, dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
- Membasahi permukaan dinding sampai rata tanpa ada kantong-kantong
air
- Memberi lapisan kamprot sampai rata dengan campuran yang telah
ditentukan
- Membuang butiran butiran kamprotan yang melekat tidak sempurna
dengan alat penggaruk secara horizontal.
- Membuat lajur kepala dengan jarak dan ketebalan sesuai ketentuan
- Melekatkan lapis badan plesteran dengan menggunakan sendok aduk
- Meratakan permukaan dengan mistar perata dan bila terdapat lubang-
lubang isi kembali dengan adukan.
- Memadatkan dan meratakan permukaan plesteran dengan roskam kayu
berlapis kain laken (felt);
- Menunggu sampai batas waktu tertentu atau sampai tidak terjadi
keretakan.
- Membersihkan permukaan plesteran dari kotoran dan debu yang
menempel dengan sikat halus atau kain basah.
- Memberi lapis acian dengan menggunakan roskam besi atau kayu/papan.
- Merawat plesteran yang sudah selesai sesuai ketentuan.
- Pekerjaan plesteran terus dilakukan dengan urutan diatas untuk semua
bidang yang akan diplester sesuai dengan BQ pekerjaan dan gambar
rencana.

Pasang Dinding Keramik KM/WC


Secara umum proses pelaksanaan pekerjaan pemasangan kramik dinding adalah
sebagai berikut:
 Pasir di ayak untuk menghilangkan batu-batu kecil.
 Pasir di campur dengan semen dengan perbandingan 1:8 dan di tambahkan
dengan air secukupnya untuk bahan pengikat.
 Kemudian setelah semua bahan itu tercampur dengan baik maka campuran
tersebut di taruh di ember untuk memudahkan pekerjaan.
 Disetiap sudut tembok atau jalur pemasangan di beri tali agar pekerjaan
tersebut menjadi lurus dan rata air.
 Bahan campuran yang sudah jadi tersebut di masukkan kedalam ember dan
dituangkan di purmukaan lantai yang akan di pasang keramik dengan
menggunakan cetok kira-kira dengan ketebalan sekitar 3cm dan di ratakan.
 Kemudian keramik tersebut dipasang di atas campuran yang sudah diratakan
tadi.
 Keramik tersebut di keto-ketok dengan menggunakan cetok secara perlahan-
lahan agar tidak ada udara di dalam pemasangan tersebut.
 Disela-sela keramik ada nat selebar 4mm.
 Pekerjaan tersebut dilakukan sampai selesai.
 Setelah pekerjaan tersebut dirasa telah selasai maka bersihkanlah sisa-sisa
spesi yang berada di atas permukaan keramik.

Pasang Batu Alam dan Profil


Batu alam dipasang pada bidang yang ditunjukan dalam gambar rencana.
Pemasangan secara umum sama dengan pemasangan dinding keramik.
Untuk profil dinding, dikerjakan oleh tukang profil setelah pekerjaan afwerking
beton.

Rencana Pelaksanaan Pekerjaan Beton dan Dinding : Minggu ke 7 s/d


Minggu ke 18

Anda mungkin juga menyukai