Anda di halaman 1dari 5

S P E S I F I K A S I

M E T O D E P E L A K S A N A A N

Paket Pekerjaan Konstruksi :

REKONSTRUKSI JALAN UNTUK PEMULIHAN INFRASTRUKTUR


PASCA BENCANA MASAMBA

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN 2.4 PROV. SULAWESI SELATAN

SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL


WILAYAH II PROV. SULAWESI SELATAN

PROVINSI SULAWESI SELATAN


TAHUN ANGGARAN 2021
SPESIFIKASI
METODE PELAKSANAAN

REKONSTRUKSI JALAN UNTUK PEMULIHAN INFRASTRUKTUR


PASCA BENCANA MASAMBA

Metode pelaksanaan untuk pekerjaan utama yang dilaksanakan pada paket


Preservasi Jalan dan Jembatan Wotu – Tarengge – Malili – Bts. Sultra merujuk pada
Spesifikasi Umum 2018 untuk pekerjaan Kontruksi Jalan dan Jembatan Revisi 2
dengan ringkasan uraian sebagai berikut :

1. Lapis Pondasi Agregat Kelas A


Lapis Pondasi Agregat Kelas A. adalah campuran agregat dengan berbagai fraksi
dan material yang digunakan untuk pondasi perkerasan Aspal

a. Lokasi pekerjaan ini akan ditentukan oleh Direksi Pekerjaan bersama-


sama kontraktor penyedia jasa pada saat dilakukan rekayasa lapangan (field
engineering )pada periode mobilisasi.
b. Blending material mulai dari fraksi 1,2,3 dan 4 sesuai komposisi JMF.
c. Penghamparan agregat menggunakan motor grader. Tebal hamparan agregat
maksimum 20 cm
d. Proses pemadatan menggunakan alat vibro roller. Pada saat pemadatan kadar
air harus terus dijaga. Oleh karena itu perlu dilakukan penyiraman dengan
menggunakan water truck.

2. Pengaspalan

PELAKSANAAN DI AMP
1. Sebelum Produksi

Periksa kualitas agregat (batuan), filler dan aspalt panas pastikan sesuai dengan
spesifikasi.

 Pastikan adonan (mix desaign) aspal beton sesuai dengan spesifikasi dalam
kontrak.
 Laksanakan percobaan adonan aspalt beton (job mix), periksa gradasi adonan
(dry mix) tanpa aspalt dan homogenitas adonan beraspal (Wet Mix).
 Pastikan komponen peralatan AMP sudah di periksa dan layak untuk produksi.
2. Selama Produksi

 Periksa dan pastikan Wheel Loader berfungsi dengan baik. Lebar bucket harus
lebih kecil dari lebar hoper cold bin.
 Perhatikan waktu pengisian agregat ke hoper harus hati-hati biar agregat tidak
tercampur, bila tercampur akan terjadi segregasi.
 Perhatikan tinggi bukaan pintu cold bin atau kecepatan belt convenyor (rpm)
sesuai dengan hasil kalibrasi menurut job mix sesuai dengan spesifikasi yang
akan di produksi.
 Perhatikan dan awasi agregat yang masuk dryer tidak menggumpal dan bebas
dari segala kotoran.
 Agregat harus dipanaskan dalam dryer dengan dengan suhu 60ºC – 70ºC.
 Kendalikan Burner biar apinya dengan memproses pembakaran agregat dengan
baik dan sempurna.
 Pastikan agregat panas dan dryer sanggup diangkut hot elevator ke saringan
panas (hot screens) secara continue dengan temperature yang konstan.
 Hati-hati waktu menimbang agregat panas dengan proporsi harus sesuai dengan
proporsi yang slalu di tentukan dan lakukan penimbangan mulai dari yang kasar.
 Masukkanlah agregat panas kedalam pug mil. Lakukan pencampuran kering
selama 5 detik. Dan masukkan aspalt panas sesuai dengan berat yang telah di
tentukan dengan suhu antara 1ºC – 65ºC (max) suhu aspal modifikasi harus
sesuai dengan petunjuk pabrik. Aspalt yang sudah di timbang ke dalam pug mil
kemudian aduk selama 30 – 40 detik.
 Perhatikan alat petunjuk mixing time dan pastikan sanggup berfungsi dengan
baik perhatikan waktu pengadukan di tentukan menurut Trial Mix. Yang lamanya
berkisar 35-45 detik dan minimal 95% dari agregat harus terdelimut aspal.
 Selesai pengadukan adonan di keluarkan melalui pintu pug mil dan perhatikan
waktu menuangkan adonan ke dump truck, penumpukan dihentikan dalam satu
tempat dan dump truck harus mundur maju untuk menghindari segregasi.
 Periksa temperature campuran, temperature harus berkisar antara 145ºC –
155ºC.
 Lakukan pengambilan pola adonan untuk materi investigasi di laboraturium, pola
di tamping pada bucket wheel loader pengambilan pola dengan cara menyisir
dari bawah ke atas kemudian di kuarting dan pola untuk pencucian di ambil
dengan jumlah secukupnya. Perhatikan, waktu untuk pengambilan pola harus di
lakukan pada awal pertengahan dan satu rit sebelum produksi berakhir.
 Pemeriksaan pola mencakup uji Marshall dan Extraksi.
 Tutuplah aspal di atas dump truck dengan terpal hingga menutup adonan yang
ada, ingat bila menjutupnya tepat suhu adonan turun hanya kira-kuira 50/jam.
 Timbang dump truk berikut yaitu adonan aspal, lakukan pengisian surat jalan
yang mencantumkan: Nomor dan berat kendaraan kosong, Jenis campuran,
Berat campuran, Tempat peraturan campuran, Tangan pengiriman, Jam
berangakat, Lokasi pekerjaan

3. Masukkan ke dalam Rumus


 Perhitungan yang di lakukan menurut rumus yang sesuai dengan pekerjaan
aspalt.

4. Pengangkutan Aspalt Beton dengan Dump Truck

 Bak dump truck harus terbuat dari logam, rata, higienis dan terawat.
 Dilengkapi dengan tutup terpal yang sanggup menutup seliuruh kolam sehingga
aspal beton tertutup dengan sempurna.
 Untuk memudahkan investigasi suhu adonan aspal, bab samping kolam dump
truck di beri lubang.
 Secara periodic berat kosong dump truck harus di timbang.
 Untuk membersihkan aspalt beton yang melekat pada kolam tidak di
perkenankan memakai solar disarankan memakai air sabun, minyak paraffin,
atau larutan kapur.
 Kebutuhan dump truck harus di hitung biar jumlahnya sesuai kebutuhan dan
pelaksan pekerjaan lancar sehingga aspalt finisher tidak menunggu.

PEKERJAAN PENGHAMPARAN
1. Persiapan Alat
Persiapan alat yang di butuhkan seperti:

a. Aspalt Sprayer

 Periksa pastikan aspalt biro sanggup berfungsi dengan baik.


 Periksa dan pastikan alat aspalt sprayer sanggup berfungsi dengan baik
 Periksa dan pastikan nozel-nozel pada aspalt sprayer dan aspal biro tidak
mampet dan sanggup berfungsi dengan baik.

b. Aspalt Finisher

 Periksa dan pastikan rollerbars tidak macet, sanggup berputar dengan baik.
 Periksa dan pastikan hopper sanggup di gerakkan buka tutup dan sanggup
berfungsi dengan baik.
 Periksa dan pastikan permukaan plat screed rata, mulus di lengkapi alat
pemanas dan berfungsi dengan baik.
 Periksa dan pastikan pengatur tebal manual hamparan sanggup di naikkan dan
di turunkan dan sanggup berfungsi dengan baik.
 Periksa dan pastikan bila finisher di lengkapi dengan alat pengatur tebal otomatis
periksa dan pastikan alat sensor dan kelengkapannya sanggup berfungsi dengan
baik.
 Periksa dan pastikan alat sensor dan kelengkapannya sanggup berfungsi
dengan baik.
 Periksa dan pastikan sendi ( crown ) pada as plat sceed sanggup membentuk
untuk kemiringan jalan sesuai kebutuhan.
 Periksa dan pastikan pintu pengatur, feeders dan ulir penyebar (screw) masing-
masing sanggup berfungsi dengan baik.
 Periksa dan pastikan bahwa finisher dan ulir penyebar di lengkapi sambungan
screed.

c. Dump Truck

 Periksa dan pastikan dump truck dalam kondisi baik dan layak jalan.
 Periksa dan pastikan lantai kolam rata dan higienis dari kotoran.
 Periksa dan pastikan hidrolik dump truck berfungsi dengan baik.
 Stapkan terpal untuk epilog dump truck dan pastikan terpal dalam keadaan baik.

Penghamparan Campuran Aspal

 Turunkan plat sreed dan ganjal dengan kayu setinggi tebal rencana hamparan
 Panaskan plat screed kurang lebih hingga dengan suhu aspal yang akan di
gelar.
 Mundurkan dump truck menuju finisher. Ban belakang jangan mengenai finisher
dan harus berada kurang lebih 15 cm di rollerbars tuangkan adonan dari dump
truck ke hopper dan suhu adonan antara 130º C – 15ºC.
 Jalankan mesin penghampar bergerak bahu-membahu dump truck dengan
kecepatan yang sama.
 Perlu di perhatikan, dump truck dihentikan mengalami atau menabrak finisher
karena plat screed akan mendesak adonan yang menjadikan berbekas berupa
garis melintang.

Adapun spesifikasi proses/kegiatan setiap item pekerjaan lainnya merujuk pada


Spesifikasi Umum 2018 untuk pekerjaan Kontruksi Jalan dan Jembatan Revisi 2.
(terlampir)
Wotu, Juni 2021
Pejabat Pembuat Komitmen 2.4
Provinsi Sulawesi Selatan

N a s r u n, ST
NIP. 197401012002121010

Anda mungkin juga menyukai