OLEH:
ASRIH AINUN ARIEF (412 20 089)
2B ALIH JENJANG D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
b) Pekerjaan beton
26. Menyesuaikan berat material beton dengan kapasitas pengangkutan alat berat.
27. Meninjau medan yang akan dilalui oleh kendaraan pengangkut.
28. Memperhatikan alat angkut dalam kondisi yang baik.
29. Memperhtikan perlunya akses jalan sementara.
30. Menutup agregat agar menghindari jatuhnya agregat pada saat pengangkutan.
31. Menambahkan rambu hati-hati pada kendaraan bila diperlukan.
32. Agregat yang diangkut ditutup dengan terpal agar terhindar dari basah yang
diakibatkan oleh hujan agar mutu agregat dapat terjaga.
33. Agregat yang diangkut truck mixer harus tetap diputar untuk menghindari
pengendapan campuran.
34. Semen yang dibawah ke instalasi campuran harus ditutup terpal agar terlindungi
dari air.
35. Beton segar yang diangkut dari tempat pencampuran ke lokasi proyek
pengangkutannya harus diperhatikan untuk mencegah terjadinya keterlambatan
yang akan menyebabkan hilangnya plastisitas beton sebelum dituangkan.
36. Melukan pengecekan terhadap segregasi yang mungkin terjadi pada saat
pengangkutan.
37. Melakukan control pada bahan campuran.
38. Melakukan perhitungan volume material yang datang.
39. Menggunakan bahan tambahan (admixture) yang dapat menunda waktu
pengikatan apabila lokasi proyek jauh.
40. Selama pengankutan harus dijaga agar tidak ada bahan yang tumpah atau
memisahkan diri dari campuran.
41. Untuk menghindari panas yang tinggi dan penguapan pada siang hari maka
pengangukutan dapat dilakukan pada sore hari atau malam hari.
b) Pekerjaan Beton
81. Memeriksa tanah dasar atau bekisting seperti kerataan, kebersihan dan lainnya.
82. Melakukan pemeriksaan terhadap sambungan-sambungan antara tulangan
harus overlap.
83. Memperhatikan kondisi cuaca pada saat pengecoran tidak boleh hujan
dikarenakan air hujan akan mengurangi kekutan atau mutu beton.
84. Melakukan penerapan K3 pada saat pengecoran berlangsung.
85. Apabila pengecoran dilakukan malam hari maka harus diterangi dengan
lampu.
86. Mengambil beberapa sampel untuk dilakukan pengujian mutu di laboratorium
87. Melakukan pengecekan terhadap besi atau tulangan sesuai dengan gambar
kerja.
88. Melakukan pengecekan pengecoran dengan memperhatikan penempatan
adukan, tinggi jatuh, penyebaran, pemadatan dan penggetarannya.
89. Melakukan pengecekan terhadap bekisting dan perancah harus kuat dan
nantinya mudah dibongkar.
b) Pekerjaan Beton
96. Melakukan perawatan beton dengan menyiram air atau menutup beton dengan
karung basah untuk menjaga beton dari kehilangan air akibat penguapan
97. Memperhatikan waktu pembongkaran bekisting dan perancah setelah beton
sudah mengeras dengan baik atau telah mencapai umurnya.
98. Melakukan pemeriksaan terhadap permukaan beton dengan memperhatikan
kelurusan dan kerataan dari beton.
99. Memeriksa hasil pengujian terhadap hasil pekerjaan di lapangan atau di
laboratorium.
100. Melakukan teguran tertulis maupun lisan terhadap hasil kerja yang tidak
sesuai standar.