Anda di halaman 1dari 7

ANALISA METODE PERBAIKAN TANAH

METODE PRELOADING DAN PREFABRICATED VERTICAL DRAIN (PVD)


MATA KULIAH REKAYASA PONDASI (VC191467)

NAMA : ADNAN KHARIST


NRP : 2036201026
KELAS : TEKNOLOGI REKAYASA KONSTRUKSI BANGUNAN AIR – C

DOSEN PENGAJAR :
Fitria Wahyuni, S.T., M.T.
Deris Faisa Ralindra, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


TEKNOLOGI REKAYASA KONSTRUKSI BANGUNAN AIR
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
PERBAIKAN TANAH MENGGUNAKAN METODE PRELOADING DAN
PREFABRICATED VERTICAL DRAIN (PVD)

ABSTRAK
Penurunan konsolidasi tanah merupakan masalah geoteknik yang sering dijumpai pada
akumulasi tanah lunak. Oleh karena itu, digunakan teknik Preloading dan Prefabricated Vertical Drain
untuk mempercepat penurunan konsolidasi. Masalah yang sering muncul dalam penggunaan
Preloading and Prefabricated Vertical Drain (PVD) adalah kegagalan desain. Hal ini menyebabkan
waktu konsolidasi tidak dapat berjalan sesuai dengan perencanaan. Untuk mendapatkan metode
perbaikan tanah yang efektifitasnya tinggi perlu dilakukan evaluasi terhadap penggunaan instrumen
geoteknik.
Pekerjaan untuk mempercepat konsolidasi tanah dengan metode Preloading dan
Prefabricated Vertical Drain (PVD) dimulai dari persiapan lahan/lokasi, pengadaan material, tenaga
kerja, dan alat kerja untuk melaksanakan pekerjaan percepatan perbaikan tanah lunak dengan
menggunakan Preloading dengan PVD. Metode Preloading dengan PVD ditujukan guna mempercepat
penurunan dan meningkatkan daya dukung tanah asli yang masih lunak dengan melakukan
pengurangan air pori lewat PVD pada tanah dengan tujuan untuk mengurangi kadar air dan kadar
udara pada butiran tanah sehingga dapat memepercepat penurunan jangka panjang. Dengan meode
Preloading disertai PVD dapat menghemat material yang digunakan untuk pra pembebanan,
mengurangi material timbunan, mempercepat waktu konsolidasi, dan menaikkan stabilitas timbunan.

Kata kunci : Konsolidasi, Preloading, Drain Vertikal Prefabrikasi, Instrumen Geoteknik

PENDAHULUAN
Rendahnya daya dukung tanah di suatu tempat, sangat dipengaruhi oleh minerologi
tanah, dimana minerologi tanah terbentuk dari proses pelapukan material batuan (unorganik)
atau material organik. Hasil lapukan material unorganik dan organik kemudian membentuk
lapisan tanah pada suatu tempat, dapat merupakan material lapukan setempat (residual soil),
dan/atau hasil lapukan yang terangkut dari tempat lain (transported soil). Eksistensi kedua jenis
material lapukan tersebut di dalam pembentukan lapisan tanah, sangat berpengaruh terhadap
sifat-sifat tanah pada suatu tempat. Baik sifat fisis maupun sifat teknis suatu lapisan tanah.
Apabila material lapukan tersebut bergradasi halus, akan cenderung memberikan sifat yang
kohesif serta konsistensi fisis yang lunak. Sebaliknya jika material lapukan pembentuk lapisan
tanah bergradasi kasar, maka cenderung memberikan konsistensi yang keras dengan sifat yang
cenderung non kohesif. Kedua karaktersitik tersebut (kohesivitas dan konsistensi), amat sangat
menentukan kinerja dari lapisan tanah dalam berbagai hal, seperti dalam hal besaran daya
dukung, kapasitas permeabilitas tanah, perilaku kompresibilitas, serta potensi kembang susut
(swelling potensial) tanah.
Dalam Pelaksanaan Suatu pekerjaan Konstruksi diperlukan sebuah metode untuk
menyelesaikan pekerjaan yang ada di lapangan,Khususnya dalam menghadapi permasalahan
yang muncul di lapangan ,sebagai contoh pada pembangunan Terminal Kijing Kabupaten
Mempawah,Kota Pontianak Kalimantan Barat, yang berada di daerah pesisir pantai yang
memiliki kandungan air dan kompresi yang cukup tinggi ,Pembangunan Terminal Kijing
meliputi Pekerjaan pembuatan Container Yard (CY).Daerah Container Yard dalam
perencanaanya memiliki elevasi rata-rata setinggi +3.5 m ,pada daerah Container Yard
direncanakan memikul beban yang besar dalam kurun waktu yang lama,sehingga diperlukan
perbaikan tanah yang bagus dan maksimal pada area tersebut,Perbaikan amat sangat diperlukan
guna mengontrol besaran permeabilitas dan mereduksi tekanan air pori agar kadar air dapat
berkurang dan proses konstruksi dapat dilangsungkan.(Adinegoro et al., 2021)
Berdasarkan hasil penyelidikan tanah boring, diketahui data tanah dasar pada daerah
Container Yard (CY) adalah tanah sangat lunak hingga lunak dengan ketebalan bervariasi
antara 4 m sampai dengan 10 m. Sehingga dari hasil tersebut diperlukan penggunaan teknologi
pendukung yang tepat dan efisien guna mendukung proses pelaksanaan di lapangan terutama
untuk melakukan perbaikan tanah. Perbaikan tanah itu dimaksudkan untuk memperbaiki
kualitas karakteristik tanah dan meningkatkan kepadatan tanah sehingga memenuhi capaian
kebutuhan pada proses konstruksi.(Adinegoro et al., 2021)
Berdasarkan hal itu maka diperlukan adanya suatu rekayasa geoteknik guna
mempercepat proses terjadinya Konsolidasi pada area tersebut . Adapun salah satu cara
menurut penulis yang dapat diterapkan untuk percepatan waktu penurunan konsolidasi adalah
dengan menggunakan vertical drain, dan preloading diharapkan dengan menggunakan vertical
drain yang disertai preloading maka besarnya penurunan setelah masa konstruksi dapat
diperkecil, waktu konsolidasi dipercepat dan daya dukung tanah dasar diperbesar.(Adinegoro
et al., 2021)

B. ULASAN METODE
Adanya tambahan beban diatas permukaan tanah dapat menyebabkan lapisan tanah
mengalami pemampatan. Pemampatan tersebut terjadi akibat adanya deformasi partikel tanah,
relokasi partikel, keluarnya air pori, dan Penyebab lainnya.

1. Preloading
Preloading atau metode pembebanan awal adalah metode perbaikan tanah dengan
menempatkan timbunan pada lokasi perbaikan tanah, dengan berat sekurang kurangnya sama
sama dengan berat struktur yang akan digunakan dan akan dibuang jika konsolidasi telah
tercapai (Pedoman Konstruksi dan Bangunan, 2004). Pada penggunaan Preloading
menggunakan timbunan, beban timbunan direncanakan dengan ketinggian tertentu agar
penurunan konsolidasi dapat tercapai.Stamatopoulos dalam Yunias mengatakan tinggi
timbunan umumnya berkisar antara 3 – 8 meter dengan penurunan yang akan terjadi umumnya
0,3 – 2 meter.(Lilabsari et al., 2018)
Salah satu hal penting yang menentukan keberhasilan metode preloading dengan
drainase vertikal (PVD) adalah dalam hal perencanaan timbunan preload. Preloading harus
direncanakan sesuai dengan beban konstruksi dan beban kerja ang akan berada di atas tanah
dasar. Output hasil perencanaan preloading berupa tinggi timbunan preloading yakni 6 meter
dan beban operasional 20+70 kPa, timbunan preload setinggi 6 meter itulah yang dibongkar
apabila konsolidasi tanah dasar telah mencapai sesuai dengan penurunan konsolidasi yang
direncanakan (Ur >90%). Pada area Container Yard untuk mencapai penurunan konsolidasi
90% dibutuhkan 15,665 bulan, dengan penurunan 0,9 m.
Gambar Perencanaan Preloading

2. Prefabricated Vertical Drain (PVD)


Prefabricated Vertical Drain atau PVD merupakan produk berbentuk pita (potongan
melintang segiempat) yang terdiri dari material penyering geotekstil yang membungkus inti
plastik. Material berasalah dari inti plastik yang berguna untuk mengalirkan air yang terjebak
pada saringan geotekstil. Ukuran Lebar PVD adalah 10 cm dengan ketebalan antara 3 – 4 cm.
Penggunaan PVD lebih umum digunakan dalam perbaikan tanah karena memiliki banyak
keuntungan, diantaranya:

1. Pada proses pemasangan PVD minim adanya gangguan terhadap tanah


2. Waktu yang dibutuhkan saat mengecek kualitas lebih cepat dan Efisien
3. Kualitas PVD yang seragam dan Tahan terhadap deformasi besar tanpa terlalu banyak
kehilangan fungsi drainase
5. butiran halus pada tanah asli tidak mudah terkontaminasi
6. Pemasangan lebih cepat dan ekonomis.

Pemancangan PVD dapat dilaksanakan setelah pengurukan lantai kerja selesai


dilaksanakan. Berikut prosedur pemancangan PVD sebagai berikut:

a) Membagi lahan kerja dalam partisi yang secara praktis dapat ditangani oleh sejumlah alat
tertentu sesuai dengan penjadwalan kerja yang telah ada.
b) Membuat titik acuan untuk setiap partisi.
c) Berdasarkan titik-titik acuan ini, dibuat titik-titik pemasangan sesuai dengan pola dan jarak
pemasangan yang telah ditetapkan yakni pola pemasangan segitiga dengan jarak 1m.
d) Setelah gulungan PVD dipasang pada peralatan dan ujung PVD dipasang pada mendrel,
pemancangan dilakukan secara berulang dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pasang angkur/besi penahan pada ujung PVD di bagian bawah mendrel.


2. Posisi alat pemancangan diatur sehingga ujung bawah mendrel tepat pada titik pemasangan.
3. Pancang PVD ke dalam tanah sampai dengan kedalaman yang telah ditentukan yakni 1-15 m.
4. Setelah mencapai kedalaman yang ditentukan, tarik mendrel ke atas kemudian potong PVD
yang berada di atas tanah sepanjang minimum 50 cm.
5. Penyambungan antar PVD dilaksanakan dengan meng-overlap bagian inti PVD sebesar 20
cm kemudian ditutup kembali.
6. Bila kedalaman yang dituju tidak tercapai akibat adanya hambatan dalam menekan mendrel
kedalam tanah, maka digantikan dengan melakukan penetrasi ulang pada titik yang berdekatan
dengan titik sebelumnya.

Gambar Pemasangan PVD

C. ANALISIS REKOMENDASI PENGGUNAAN METODE


1. Perbaikan tanah pada pembangunan Terminal Internasional Kijing pada proses pelaksanaan
konstruksinya menggunakan kombinasi preloading yang disertai drainase vertical
Prefabricated Vertical Drain (PVD). Pemilihan metode ini dikarenakan efektifitasnya dalam
membuat besarnya penurunan setelah masa konstruksi dapat diperkecil, waktu konsolidasi
dipercepat dan daya dukung tanah dasar diperbesar.(Adinegoro et al., 2021)

Perbaikan tanah dengan preloading sangat cocok untuk tanah-tanah berlempung jenuh,
tanah-tanah lanau yang compressible, tanah lempung organik dan tanah gambut. Untuk
mempercepat waktu prakompresi, dapat digunakan metode drainase vertikal (vertical drains)
sehingga dapat memperpendek aliran air di dalam pori. Hal ini sering dijumpai dalam
perencanaan preloading yang masih memerlukan waktu yang terlalu lama (umumnya lebih dari
satu tahun), padahal suatu proyek tidak dapat menunggu dengan waktu selama itu, Untuk itu
guna mempercepat waktu konsolidasi, digunakan vertikal drain dalam suatu lapisan tanah
lempung ”Compressible” dengan tujuan untuk mempercepat proses konsolidasi primer.
Konsolidasi primer merupakan peristiwa keluarnya air dari dalam ruang pori tanah sebagai
akibat adanya pembebanan mekanik atau lainnya, sehingga mengakibatkan suatu settlement dari
lapisan tanah tersebut (docplayer.info). Proses berlangsungnya konsolidasi primer ditandai
dengan mengecilnya Nilai tegangan air porinya. Apabila nilai tegangan air pori (u) tersebut
menjadi konstan atau Delta u = 0

Metode perbaikan tanah menggunakan vertikal drain ini, pada hakekatnya adalah untuk :
1. Mereduksi waktu antara dua fase pelaksaan di saat diterapkannya penimbunan bertahap.
2. waktu yang digunakan untuk memperoleh derajat konsolidasi yang memadai lebih cepat.

Adakalanya, penggunaan vertikal drain juga dapat dikombinasikan dengan ”surcharge” beban
sementara/Preloading Surcharge temprorer,Hal ini dapat meningkatkan secara cepat sebagian
besar dari penurunan tanah total sebelum struktur bangunan atau timbunan permanen dibangun
pada struktur atasnya.
Untuk Material PV Drains itu sendiri bisa berbentuk karton, textile, plastik atau
material lainnya(bahan karung dan sabut kelapa). PV drains yang paling banyak digunakan
umumnya berupa bandshaped (rectangular cross section) yang terdiri dari synthetic geotextile
”jacket” disekeliling plastik core. Jacket tersebut biasanya terbuat dari bahan non-woven
polyester atau polypropylene geotextiles. Fungsi utama dari drain jacket adalah untuk soil
filter/penyaringan tanah. Sedangkan drain core difungsikan untuk mengalirkan air dengan arah
vertikal secara lancar, sesuai dengan discharge capacitynya (m3/tahun).

Penurunan tanah dasar dapat dipercepat dengan meletakkan preloading berupa tanah
urugan diatas tanah yang akan diperbaiki yang kemudian dikombinasikan dengan PVD
(Prefabricated Vertical Drain). Preloading disini ditujukan agar lapisan tanah mengalami
pembebanan sebesar beban rencana yang akan bekerja dan dimampatkan lebih awal sebelum
fase operasional. Sehingga akibat preloading tanah mengalami tekanan yang mengakibatkan air
pori dalam tanah terdrainase dengan bantuan PVD. Ruangan di dalam tanah yang ditinggalkan
oleh air pori akan terisi butiran-butiran tanah, hal inilah yang menyebabkan terjadinya
konsolidasi,maka dari itu metode ini sangat cocok dan sering digunakan pada proses perbaikan
tanah di banyak proyek yang ada di indonesia bahkan dunia.
DAFTAR REFERENSI

Adinegoro, C., Sholeh, M., & Novianto, D. (2021). Metode Pelaksanaan Perbaikan Tanah
Menggunakan Metode Preloading Dan Prefabricated Vertical Drain (Pvd) Pada
Terminal Internasional Kijing Pontianak Kalimantan Barat. Jurnal JOS-MRK, 2(2),
158–162. https://doi.org/10.55404/jos-mrk.2021.02.02.158-162
Lilabsari, Z. F., Munawir, A., Zaika, Y., & Kuswanda, W. P. (2018). Menggunakan
Preloading Dan Prefabricated Vertical Drain ( Pvd ). 12(2), 1–6.
https://rekayasasipil.ub.ac.id/index.php/rs/article/view/525

Anda mungkin juga menyukai