disusun oleh:
(KELOMPOK 2)
AGUNG AYU GAYATRI DEVI (195060400111054)
SRI WILUJENG (195060401111004)
LINDA DIAN PARAMITA (195060401111010)
SILVIA ANGGRAENI (195060401111012)
DAFFA FASTABIQUL KHOIROT (195060401111016)
SRI WAHYUNI (195060407111031)
PENDAHULUAN
Lebih dari 10% luas daratan di Indonesia merupakan tanah lunak yang
terdiri dari tanah lempung lunak dan tanah gambut. Pada pembangunan
infrastruktur, tanah lempung termasuk dalam tanah yang bermasalah (problematic
soil) atau tanah sulit (difficult soil). Permasalahan utama dalam pembangunan
infrastruktur pada tanah lempung lunak (soft clay) adalah daya dukung tanah
dasarnya yang relatif rendah dan pemampatan tanah dasarnya yang relatif besar
serta berlangsung relatif lama. Jika tidak dilakukan adanya perbaikan tanah pada
tanah lempung lunak (soft clay) akan mengalami kerusakan sebelum mencapai
umur yang telah direncanakan. Peran tanah pada bangunan adalah sebagai
pendukung, bahan dan beban bangunan infrastruktur yang berada di atasnya.
ISI
1. Beban Awal (preload) eksternal → Bisa menggunakan tanah timbunan, dan air
atau bahan yang memiliki beban.
2. Beban awal (preload) internal → Bisa menggunakan pompa vacuum,
penurunan muka air tanah, dan konsolidasi elektro – osmosis.
3. Kombinasi beban awal eksternal dan beban awal internal
2.3 Sistem Preloading dengan PVD
3. Setelah selesai preload dapat dibongkar dan digantikan dengan beban yang
akan dioperasionalkan.