Anda di halaman 1dari 3

LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN KONSTRUKSI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA


Jl. Mayjen Haryono 167 Malang 65145 Telp. (0341) 577200 Fax. (0341) 577200

BAB X
PENGUJIAN SLUMP, PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI

10.1 Dasar Teori


Angka Slump menunjukkan sifat kelecakan (workability) beton segar. Beton
segar yang dimaksud yaitu beton yang baru selesai dikeluarkan dari molen
(pengaduk). Angka slump diperoleh dari besarnya penurunan beton segar yang telah
dimasukkan kedalam cetakan logam yang pada pembuatannya dilakukan dengan cara
mengisi tiap 1/3 lapisan, dan untuk tiap lapisannya ditusuk sebanyak 25 tusukan.

10.2 Tujuan
Untuk mendapatkan angka slump sehingga dapat melakukan pembuatan benda
uji sesuai dengan prosedur yang benar.

10.3 Peralatan
Peralatan yang diperlukan adalah cetakan dari logam tebal, tongkat
berdiameter 16 mm dan panjang 600 mm, mistar.

10.4 Pelaksanaan
a. Pengujian Slump
1) Basahilah cetakan dan pelat dengan kain basah
2) Letakkan cetakan diatas pelat dengan kokoh
3) Isilah detakan sampai penuh dengan beton dalam 3 lapis. Tiap lapisnya kira-
kira setinggi 1/3 tinggi cetakan. Seriap lapisnya ditusuk sebanyak 25 kali.
Tongkat harus masuk sampai lapisan bagian bawah tiap-tiap lapisan. Pada
lapisan pertama, untuk penusukan bagian tepi, tongkat dimiringkan sesuai
dengan kemiringan cetakan.
4) Segera setelah selesai penusukan, ratakan permukaan benda uji dengan tongkat
dan semua benda uji yang jatuh di sekitar cetakan harus disingkirkan.
Kemudian cetakan diangkat perlahan-lahan tegak lurus ke atas. Seluruh
pengujian mulai dari pengisian sampai cetakan harus selesai dalam jangka
waktu 2,5 jam.

52
LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN KONSTRUKSI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Malang 65145 Telp. (0341) 577200 Fax. (0341) 577200

5) Balikkan cetakan dan letakkan perlahan-lahan disamping benda uji. Ukurlah


slump yang terjadi dengan menentukan perbedaan tinggi cetakan dengan tinggi
rata-rata benda uji.
b. Pembuatan dan Perawatan Benda Uji
1) Isi cetakan dengan adukan beton dalam 3 lapis, tiap-tiap lapis dipadatkan
dengan 25 kali tusukan sesuai ketentuan:
 Pada saat melakukan pemadatan lapisan perama, tongkat pemadat tidak
boleh mengenai dasar cetakan.
 Pada lapisan kedua serta ketiga tongkat pemadat boleh masuk kira-kira
25,4 mm (1 inci) kedalam lapisan dibawahnya.
2) Setelah selesai melakukan pemadatan, ketuk sisi cetakan perlahan sampai
bekas tusukan tertutup. Ratakan permukaan beton dan tutuplah segera dengan
bahan kedap air serta tahan karat. Kemudian biarkan beton dalam cetakan
selama 24 jam dan letakkan pada tempat yang bebas dari getaran.
3) Setelah 24 jam, bukalah cetakan dan keluarkan benda uji. Rendamlah benda uji
dalam bak perendam benda uji pada temperatur 25°C untuk pematangan.
Perawatan disesuaikan dengan persyaratan untuk pengendalian mutu beton
pada pelaksanaan pembetonan.
10.5 Pembahasan
Angka Slump adalah angka yang menunjukkan sifat kelecakan (workability)
dari beton segar. Angka ini didapatkan dari besarnya penurunan adukan beton segar
yang telah dituangkan pada cetakan logam berat dengan mekanisme penuangan setiap
1/3 lapis dan tiap lapisnya dipadatkan sebanyak 25 kali tusukan. Dari hasil percobaan
didapatkan besarnya angka slump sebesar 150 mm. Dimana nilai ini sesuai dengan
nilai slump yang telah direncanakan sebelumnya yaitu 60–180 mm. Pencapaian nilai
slump dapat dikarenakan penambahan air yang berlebih dari perencanaan campuran
sebelumnya sehingga campuran menjadi terlalu encer.
Selain itu, dalam proses pemadatan tiap tusukan memungkinkan terjadinya
kesalahan penusukan. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, untuk lapis kedua
dan ketiga tongkat pemadat boleh masuk kira-kira 25,4 mm (1 inci) ke dalam lapisan
di bawahnya, dikarenakan penusukan dilakukan secara manual dengan tenaga manusia
sangat mungkin terjadinya pelanggaran terhadap ketentuan tersebut.

53
LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN KONSTRUKSI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Malang 65145 Telp. (0341) 577200 Fax. (0341) 577200

10.6 Kesimpulan
Dari pengujian yang telah dilakukan didapat angka slump sebesar 150 mm, dimana
nilai tersebut memenuhi syarat yang telah ditentukan sebelumnya yaitu 60–180 mm.

54

Anda mungkin juga menyukai