1Prodi Teknik Sipil, Universitas Lancang Kuning, Jl. Yos Sudarso Km. 08 Rumbai, Pekanbaru, 28265
Email korespondensi : annurdhuhaahsan56@gmail.com
2Prodi Teknik Sipil, Universitas Lancang Kuning, Jl. Yos Sudarso Km. 08 Rumbai, Pekanbaru, 28265
Email : gusneli@unilak.ac.id
3Prodi Teknik Sipil, Universitas Lancang Kuning, Jl. Yos Sudarso Km. 08 Rumbai, Pekanbaru, 28265
Email : shanti@unilak.ac.id
ABSTRAK
Hasil investigasi tanah pada lokasi perpanjangan runway diperoleh bahwa kondisi tanah relatif
lunak dan berjenis tanah lempung yang ditandai dengan nilai N-SPT ≤ 10 pada kedalaman 8,7
m. Pembangunan yang dilaksanakan di atas tanah lunak akan berakibat pada penurunan tanah
dasar yang sangat besar dalam periode waktu yang lama, sehingga tanah dasar tidak kuat
memikul beban diatasnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui waktu dan besarnya
penurunan yang terjadi pada tanah untuk dapat mencapai konsolidasi 90% menggunakan
metode vacuum consolidation dengan variasi jarak pemasangan PVD. Perbaikan tanah
menggunakan metode vacuum consolidation dengan melakukan variasi jarak pemasangan PVD
sebesar 0,5 m, 0,75 m, dan 1,0 m. Pada penelitian ini dilakukan pola segitiga dan tanpa smear
zone. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan besar dan waktu penurunan
tanah saat dilakukan perbaikan tanah dengan metode vacuum consolidation. Nilai yang tertinggi
diperoleh dengan jarak pemasangan PVD sebesar 0,50 m yaitu menghasilkan waktu untuk
mencapai derajat konsolidasi 90% yang lebih cepat selama 15 hari dan besar penurunan yang
terjadi adalah sebesar 1,737 m.
Kata kunci: Konsolidasi, Penurunan Tanah, PVD, Vacuum Consolidation
ABSTRACT
The results of the soil investigation at the runway extension site obtained that the condition of the
land is relatively soft and clay type characterized by the value of N-SPT ≤ 10 at a depth of 8,7 m.
Development carried out on soft soil will result in a very large subgrade subsidence over a long
period of time, so that the subgrade is not strong enough to bear the load on it. The purpose of this
study was to analyze the magnitude of the settlement that occurred in the soil and the time
required for the soil to reach 90% consolidation using the vacuum consolidation method with
variations in the distance of PVD installation. Soil improvement using vacuum consolidation
method by varying the distance of PVD installation by 0,5 m, 0,75 m, and 1,0 m. In this research,
triangular patterns were conducted and without smear zone. The results showed that there was a
large increase and time of land subsidence when soil improvement was carried out using the
vacuum consolidation method. The highest value was obtained with a PVD installation distance of
0,50 m, which resulted in a time to achieve a 90% faster degree of consolidation for 15 days and
the amount of settlement that occurred was 1,737 m.
Keywords : Consolidation, Settlement, PVD, Vacuum Consolidation
54 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Annur-Gusneli-Shanti_Desember] 2021
perlu dilakukan perbaikan tanah seperti Pada penelitian [1], dilaksanakan perbaikan
tanah lempung lunak dan tanah gambut. tanah dengan metode Prefabricated Vertical
Berdasarkan hasil investigasi tanah yang Drain (PVD) dengan jarak pemasangan 0,5
telah dilakukan, diperoleh hasil kondisi m dengan pola segitiga. Hasil penelitian
tanah pada lokasi perpanjangan runway menunjukkan bahwa penurunan tanah
relatif lunak dan berjenis tanah lempung sebesar 3,8 m dengan waktu yang
yang memiliki nilai N-SPT ≤ 10 dengan diperlukan untuk mencapai derajat
kedalaman 8,7 m. Penurunan tanah dasar konsolidasi sebasar 90% adalah selama
yang sangat besar dalam periode waktu kurang lebih 2 bulan.
yang lama merupakan permasalahan yang Berdasarkan dari penelitian sebelumnya,
dihadapi jika membangun infrastruktur di diketahui bahwa dengan memperkecil jarak
atas tanah lunak dalam kondisi jenuh baik pemasangan hingga jarak 0,5 m pada
itu tanah lempung maupun gambut [1]. perbaikan tanah akan memperoleh
Sehingga dikhawatirkan tanah dasar tidak kenaikan nilai daya dukung tanah dan
mampu memikul beban diatasnya. Beberapa mempercepat waktu konsolidasi untuk
macam metode perbaikan tanah dengan mencapai derajat konsolidasi 90% dengan
cara melakukan konsolidasi adalah metode menggunakan metode vacuum
preloading, metode preloading kombinasi consolidation.
prefabricated vertical drain (PVD), dan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
metode vacuum consolidation [11].
untuk menganalisis besarnya penurunan
Metode vacuum consolidation adalah yang terjadi pada tanah dan waktu yang
metode yang bertujuan untuk mengurangi diperlukan agar tanah dapat mencapai
tekanan air pori di dalam tanah dengan konsolidasi 90% menggunakan metode
menggunakan teknik yang menerapkan vacuum consolidation dengan variasi jarak
penghisapan vakum yang terisolasi massal pemasangan PVD pada proyek
kedalamnya, sehingga dengan cara tersebut perpanjangan runway Sultan Thaha
tegangan efektif dapat meningkat tanpa Syaifuddin (STA 2+422 – STA 2+662).
mengubah tegangan total [3]. Dengan
Tanah lempung merupakan agregat
menggunakan metode vacuum consolidation
partikel–partikel berukuran mikroskopik
tanah akan mencapai penurunan yang lebih
dan submikroskopik yang berasal dari
besar dengan waktu konsolidasi yang lebih
pembusukan kimiawi unsur–unsur
cepat, sehingga tanah akan menjadi kuat dan
penyusun batuan, dan bersifat plastis dalam
stabil dalam menerima beban yang
selang kadar air sedang sampai luas. Pada
diterimanya [13]. Dengan menggunakan
umumnya tanah lempung merupakan
metode vacuum consolidation tidak
material tanah dasar yang buruk, karena
memerlukan tanah timbun yang tinggi,
kekuatan geser yang dimiliki tanah tersebut
sehingga tidak mengganggu jarak pandang
sangat rendah sehingga beberapa masalah
penerbangan saat dilakukan perbaikan
seperti daya dukung yang rendah dan sifat
tanah.
kembang susut yang besar selalu dihadapi
Penelitian yang dilakukan oleh [6], pada jika ingin melakukan pembangunan
perbaikan tanah dengan metode konstruksi di atas lapisan tanah ini [4].
Prefabricated Vertical Drain (PVD)
Penurunan tanah (settlement) dapat terjadi
diperoleh kenaikan nilai daya dukung tanah
karena suatu permukaan tanah terbebani
dan lama waktu konsolidasi untuk mencapai
oleh struktur yang terletak diatas tanah
derajat konsolidasi 90% dengan jarak
tersebut. Penurunan tanah diakibatkan oleh
pemasangan PVD (s) = 1,0 m menjadi variasi
adanya deformasi partikel tanah, relokasi
yang efektif, karena waktu konsolidasi yang
partikel, serta keluarnya air dan udara dari
paling singkat yakni 1,03 tahun dan
dalam pori-pori tanah. Pada tanah berbutir
settlement yang terjadi sebesar 1,42 m.
kasar seperti pasir, memiliki pori tanah yang
55 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Annur-Gusneli-Shanti_Desember] 2021
cukup besar sehingga penurunan segera dan volume tanah (γ), dan nilai angka pori
penurunan konsolidasi dapat terjadi secara tanah (e).
bersama, namun pada tanah berbutir halus, b. Data tanah timbunan
waktu terjadinya konsolidasi bisa mencapai Data tanah timbun yang digunakan
ratusan tahun [11]. yaitu kepadatan kering maksimum
Secara umum menurut [2], penurunan (Maximum Dry Density-γdry maks), kadar
(settlement) pada tanah yang disebabkan air optimum (Optimum Moisture
oleh pembebanan dapat dibagi dalam dua Content -wopt), dan nilai berat jenis
kelompok besar yaitu penurunan segera (Spesific Gravity-Gs).
(Immediate settlement) merupakan
penurunan akibat dari deformasi elastis Prefabricated vertical drain (PVD)
tanah kering, basah, dan jenuh air tanpa
Prefabricated vertical drain adalah sistem
adanya perubahan kadar air dan penurunan
drainase buatan yang diletakkan secara
konsolidasi (Consolidation settlement)
vertikal pada lapisan tanah lunak. Pada
merupakan hasil dari perubahan volume
umumnya PVD adalah bahan sintetis
tanah jenuh air sebagai akibat dari
cetakan untuk drainase. Bahan tersebut
keluarnya air yang menempati pori-pori
terdiri atas dua komponen, yaitu serat
tanah.
penyaring geotekstil (geotextile filter fabric)
Konsolidasi yang terjadi pada tanah lunak untuk membuat aliran air masuk dengan
berlangsung dalam kurun waktu yang relatif mudah ke dalam pori – pori tanah, kemudian
lama. Perbandingan antara pemampatan plastik inti drainase (plastic drain core) yang
tanah pada saat t dengan pemampatan total berfungsi sebagai media pengumpul dan
terjadi disebut juga sebagai derajat penyalur air. Pada umumnya PVD terbuat
konsolidasi. Pemampatan pada lapisan dari bahan yang memiliki ketahanan dari
tanah dasar yang terjadi karena keluarnya bahan-bahan penyusun tanah agar tetap
air pori ke lapisan yang lebih porous yaitu ke stabil atau normal, seperti polypropylene,
atas dan ke bawah saja (single drainage) polystyrene, dan polyester [3].
atau ke atas dan ke bawah (double drainage)
[11].
2. METODE PENELITIAN
Pengumpulan data
a. Data tanah dasar
Data yang digunakan adalah data
sekunder, korelasi dan asumsi. Data
sekunder didapat dari pengujian yang
dilakukan di lapangan maupun di
laboratorium. Untuk pengujian di
lapangan, data yang diperoleh berupa Gambar 1. Bagian Pefabricated Vertical
N-SPT. Sedangkan untuk pengujian Drain (PVD) [16]
laboratorium, dilakukan pengujian
triaxial untuk mendapatkan nilai sudut Proses konsolidasi pada PVD terjadi akibat
geser (Φ), pengujian kuat tekan bebas pengaliran air pori secara dua arah yaitu
untuk mendapatkan nilai kuat tekan horizontal dan vertikal sehingga pada
bebas (qu), pengujian konsolidasi penentuan besar penurunan menggunakan
unituk mendapatkan nilai indeks parameter derajat konsolidasi rata – rata (U)
kompresi (Cc) dan koefisien konsolidasi yang merupakan fungsi dari derajat
vertikal (Cv), serta pengujian berat konsolidasi vertikal (Uv) dan
volume untuk mendapatkan nilai berat horizontal/radial (Ur). Besarnya penurunan
56 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Annur-Gusneli-Shanti_Desember] 2021
pada drain vertikal dipengaruhi oleh jarak dari massa tanah yang diperbaiki. Massa
antar drainase vertikal yang biasanya tanah vakum tersebut diisolasi dari
dipasang dengan pola segimpat atau segitiga permukaan oleh membran kedap udara dan
[12]. jika diperlukan akan dilindungi secara
lateral dari kebocoran dengan dinding cut-
off [3].
Vacuum consolidation method (VCM)
VCM merupakan penyempurnaan dari
metode drainase vertikal pre-febricated Data PVD
vertical drain (PVD) dimana pelaksanaanya Data yang digunakan untuk PVD adalah
dilakukan kombinasi PVD dan vakum berupa data material dari PVD, pola
(pompa) guna mempercepat dan pemasangan PVD, jarak antar PVD, dan
meningkatkan penurunan (konsolidasi) kedalaman pemasangan PVD.
serta meningkatkan tegangan geser pada
tanah [13].
Data tekanan vakum
Pada metode vacuum consolidation,
Data tekanan vacuum yang diperoleh
dilakukan perbaikan tanah dengan cara
dengan menentukan tekanan atmosfer pada
menghisap (vacuum) tanah dasar sesuai
daerah yang akan dilakukan perbaikan
dengan beban kerja (work load) dan beban
tanah. Tekanan atmosfer tersebut
konstruksi (construction load) yang telah
dikonversi dengan nilai efektifitas pompa
direncanakan. Waktu penghisapan
vakum yang diharapkan sehingga diperoleh
dilakukan hingga konsolidasi tanah dasar
beban yang digunakan pada analisa ini.
mencapai derajat konsolidasi yang telah
direncanakan. Apabila derajat konsolidasi
tanah dasar telah tercapai maka Rancangan penelitian
penghisapan dihentikan dan konstruksi Analisa vacuum consolidation hanya
dimulai pelaksanaannya [13]. dilakukan pada zona 2 (STA 2+422 – STA
2+662). Pemasangan PVD menggunakan
pola pemasangan segitiga dengan variasi
jarak 0,50 m; 0,75 m; dan 1,00 m. Efisiensi
pompa vakum yang digunakan adalah
sebesar 80%. Menurut SNI 8460:2017
faktor tahanan alir dan faktor gangguan
tidak perlu diperhitungkan apabila panjang
PVD tidak lebih dari 25 m. Dari data yang
didapat kedalaman tanah lunak sebesar 8,7
m sehingga penelitian ini tidak
memperhitungkan efek smear zone (daerah
Gambar 2. Sistem Vacuum Consolidation
terganggu). Perhitungan penurunan
[14]
sekunder tidak dilakukan.
57 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Annur-Gusneli-Shanti_Desember] 2021
Sc=
Cc × H
log (
po + ∆p
) (1) Waktu pemampatan tanah dasar
1+ eo po
Untuk konsolidasi arah vertikal, Casagrande
dengan Sc = pemampatan akibat proses (1938) dan Taylor (1948) mengusulkan
konsolidasi (m), Cc = indeks kompresi tanah, persamaan hubungan Uv dan Tv sebagai
Po = tegangan berikut:
overburden efektif (t/m2), eo = angka pori, H
= tebal lapisan tanah sub-lapisan (m), ΔP = 1. Untuk U < 60%
π
penambahan tegangan vertikal (t/m2). Tv = (4) Uv 2 (6)
2. Untuk U > 60%
Parameter perhitungan penurunan Tv = 1,781 − 0,933 log (100 − Uv %) (7)
Dalam menghitung besarnya penurunan
suatu lapisan tanah, maka diperlukan dengan Uv = derajat konsolidasi, Tv = faktor
parameter – parameter antara lain: waktu.
1. Tebal lapisan compressible Menurut Terzaghi (1943) dalam [2],
Tebal lapisan compressible yang lamanya waktu penurunan konsolidasi
diperhitungkan adalah yang memiliki dapat dihitung menggunakan rumus :
nilai N- SPT < 10. Tv × Hdr2
t= Cv
(8)
2. Tegangan overburden efektif (Po)
dengan t = waktu konsolidasi (detik), Hdr =
Dalam [15], tegangan overburden efektif
panjang aliran air (m), Tv = faktor waktu, Cv
dapat dihitung dengan persamaan :
= koefisien konsolidasi vertikal (m²/detik).
1
Po = γ × ( × H) (2) Untuk tanah yang memiliki banyak lapis
2
dengan γ = berat volume tanah efektif dengan ketebalan yang berbeda–beda,
(γsat - γw) (t/m3), H = tebal lapisan tanah harga Cv gabungan dapat ditentukan dengan
yang terkonsolidasi (m). rumus berikut:
(H1+H2+…+Hn)2
3. Distribusi tegangan tanah (∆P) Cv gabungan = H1 H2 Hn 2
(9)
( + +…+ )
Dalam [15], distribusi tegangan tanah √Cv1 √Cv2 √Cvn
dapat dihitung dengan persamaan : dengan H1 = tebal lapisan 1 (m), Cv1 = Nilai
∆P = 2 × q0 × I (3) Cv pada lapisan 1 (m²/detik).
q0 = γtimbunan . H (4)
Prefabricated vertical drain (PVD)
dengan ∆P = besar distribusi tegangan,
q0 = beban timbunan, γtimbunan = berat Penyelesaian yang lebih teliti dalam
volume timbunan (t/m3), H = tinggi perancangan PVD telah dilakukan dengan
timbunan termasuk preloading (m), I = cara mengkombinasikan teori–teori asli
faktor pengaruh. Kjellman dan Barron (1948), seperti yang
telah dilakukan oleh Hansbo (1979).
Faktor pengaruh dapat dihitung dengan
Hasilnya untuk waktu konsolidasi
persamaan:
dinyatakan oleh persamaan:
(a+b) b
I= (α1 + α2 ) − (α2 ) (5) D2 1
b2 a t= F (n) ln ( ) (10)
8 Ch 1-U h
dengan a = panjang horizontal
kemiringan timbunan (m), b = lebar dengan t = waktu konsolidasi, D= diameter
setengah timbunan (m), pengaruh drainase vertikal, Ch = koefisien
a+b b
konsolidasi arah horizontal, F(n) = faktor
α1 = [tan-1 { } − tan-1 { z }] (radian), hambatan akibat jarak antar PVD, Uh =
z
b derajat konsolidasi rata–rata arah
α2 = [tan-1 { z }] (radian). horizontal.
58 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Annur-Gusneli-Shanti_Desember] 2021
Hubungan antara jarak drainase vertikal (S) dengan Th = faktor waktu pada sistem
dengan diameter pengaruh drainase (D) drainase horizontal, Ch = Koefisisen
dapat dinyatakan dengan persamaan: konsolidasi arah horizontal.
Pola segiempat: Untuk drainase kearah vertikal dan radial
D = 1,13 × S (11) sekaligus, maka derajat konsolidasi rata–
rata gabungan dinyatakan oleh persamaan:
Pola segitiga:
U = (1 – (1 – Uv) × (1 – Uh)) × 100% (19)
D = 1,05 × S (12)
dengan Uv = derajat konsolidasi rata–rata
dengan D = diameter pengaruh drainase
arah vertikal, Uh = derajat konsolidasi rata–
vertical, S = jarak drainase vertikal.
rata arah horizontal, U = derajat konsolidasi
Diameter ekivalen dari PVD didefinisikan rata–rata gabungan.
sebagai diameter lingkaran drainase yang
mempunyai kemampuan drainase yang
sama dengan PVD. Keliling drainase vertikal Koreksi tekanan atmosfer
bulat = keliling drainase empat persegi Untuk menghitung efektivitas tekanan
panjang, maka πdw = 2(a+b). Jadi, diameter vakum, dilakukan koreksi tekanan atmosfer
ekivalen: pada area lokasi dengan persamaan:
2 × ( a+b) h
dw = π
(13) Pa (h) = 76 – (100) cmHg (20)
dengan dw = diameter ekivalen PVD (cm), a dengan Pa = Tekanan atmosfer (kPa), h =
= lebar tampang PVD (cm), b = tebal Ketinggian area (m).
tampang PVD (cm).
Untuk F(n) dapat dinyatakan dengan 4. HASIL
persamaan:
Data tanah dasar
D 3
F (n) = ln (d ) − 4 (14) Perbaikan tanah yang dilakukan pada area
w
59 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Annur-Gusneli-Shanti_Desember] 2021
Cv S = 119,38 cm
Dep Ko
Lap NSPT [c d = 77,47 cm
th nsi H
isa Cc e0 m2 P/4 P/4 P/4
[-] ste (m)
n [m] /se
nsi
c]
0, 0,0 X
2S
2S
7,5 - 1,0 Sti
45°
45°
4 8 - 18 5 01 6
13,5 6 ff 5S+ (S - d) 4S+ X
1 2
(a) (b)
14 - Ha
5
40
20 -56 - - -
rd
26 Gambar 3. Ilustrasi Beban Pesawat
modifikasi dari Basuki (1985) [10]
CENTERLINE
45 m 45 m
RESA EXSISTING NEW STOPWAY NEW STOPWAY
Pembebanan STOPWAY
EXSISTING (Zona 4) (Zona 3) (Zona 2) (Zona 1)
60 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Annur-Gusneli-Shanti_Desember] 2021
(3) = (5) =
overburden efektif pada tabel 5.
(1) (2) (1) + (4) (3) ×
(2) (4) Tabel 5. Rekapitulasi Tegangan Overburden
16.5 31.42 Efektif
1,6 0,3 1,9
40 6
γsat γ' H Po
Lapisan
N/m3 N/m3 m N/m2
Tabel 4. Rekapitulasi Analisis Beban Lapisan
Rencana 1 17000 7000 1,0 3.500
No. Deskripsi Satuan Nilai Lapisan
2 16000 6000 2,0 9.500
1 Beban Pesawat N/m2 12.452
Lapisan
3 17000 7000 3,5 21.750
Beban 8.350
2 N/m2
Perkerasan Lapisan
4 19000 9000 1,2 27.150
Beban Sand 12.800
3 N/m2
Blanket
Pada tabel 5 diperoleh tegangan
overburden efektif setiap lapisan tanah.
61 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Annur-Gusneli-Shanti_Desember] 2021
Lapisan tanah dapat dilihat pada gambar Tabel 7. Hasil Rekapitulasi Perhitungan
5. Besar Penurunan
H Po ΔP Sc
Lapis
(m (N/m (N/m2 Cc eo
an (m)
) 2) )
Lapis 47.913,9
1,0 3.50 0,54 1,25 0,28
an 1 47
Lapis 47.834,3
2,0 9.50 0,54 1,25 0,37
an 2 19
Lapis 47.492,0
3,5 21.75 0,54 1,25 0,42
an 3 59
Gambar 5. Tebal dan Jenis Lapisan Tanah Lapis 47.905,3
1,2 27.15 0,51 1,06 0,13
an 4 30
2. Tegangan akibat beban timbunan (Δp) Ʃ
1,20
8
Pengaruh penambahan tegangan akibat
beban timbunan dihitung pada tiap
lapisan yang berbeda, yaitu pada Pada tabel 7 diperoleh besar penurunan
kedalaman 1,0 m; 3,0 m; 6,5 dan 7,7 m di (Sc) pada masing-masing lapisan tanah.
bawah muka air tanah. Rekap Sehingga didapatkan total besar
perhitungan tegangan beban timbunan penurunan tanah akibat beban timbunan
ditunjukkan pada tabel 6. adalah sebesar 1,208 m.
62 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Annur-Gusneli-Shanti_Desember] 2021
63 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Annur-Gusneli-Shanti_Desember] 2021
64 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Annur-Gusneli-Shanti_Desember] 2021
t t Uv Uh U Sc U U S
(ta (h ( 1- ( 1- ( ( t t U
Th v 1- h 1- c
hun ari % Uv % Uh % m (ta (h T (
( U ( U (
) ) ) ) ) ) hu ar h %
% v % h m
n) i) )
0, 0, 1, 0, 0, 0, 1, ) ) )
0,2
80 07 92 00 99 00 9 9
2 0, 0, 0, 0, 0, 0, 1,
2 8 2 1 9 9 1 0,1
70 06 93 49 86 14 8 6
9
8 2 3 0 0 7 8
Pada tabel 12 dapat dilihat bahwa pada 0, 0, 0, 0, 0, 0, 1,
0,2
jarak pemasangan sebesar 0,75 m 80 07 92 56 89 10 9 7
2
diperoleh derajat konsolidasi sudah 2 8 4 5 5 0 4
melebihi 90% saat t sebesar 40 hari 0, 0, 0, 0, 0, 0, 1,
dengan penurunan sebesar 1,75 m. Untuk 0,2
90 07 92 63 92 08 9 7
5
mendapatkan nilai derajat konsolidasi 7 3 4 0 0 3 9
90%, diperlukan perhitungan dengan 0, 0, 0, 0, 0, 0, 1,
cara interpolasi. 0,2 10
08 91 70 94 06 9 8
7 0
Rekapitulasi perhitungan VCM dengan 1 9 5 0 0 4 2
variasi pemasangan jarak sebesar 1,00 m, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 1,
0,3 11
dapat dilihat pada tabel 4.13. 08 91 77 95 04 9 8
0 0
5 5 5 5 5 6 5
65 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Annur-Gusneli-Shanti_Desember] 2021
66 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Annur-Gusneli-Shanti_Desember] 2021
67 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Annur-Gusneli-Shanti_Desember] 2021
68 | K o n s t r u k s i a