Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Annur-Gusneli-Shanti_Desember] 2021

ANALISIS PENURUNAN TANAH MENGGUNAKAN METODE VACUUM


CONSOLIDATION DENGAN VARIASI JARAK PEMASANGAN PVD

Annur Dhuha Ahsan1, Gusneli Yanti2, Shanti Wahyuni Megasari3

1Prodi Teknik Sipil, Universitas Lancang Kuning, Jl. Yos Sudarso Km. 08 Rumbai, Pekanbaru, 28265
Email korespondensi : annurdhuhaahsan56@gmail.com
2Prodi Teknik Sipil, Universitas Lancang Kuning, Jl. Yos Sudarso Km. 08 Rumbai, Pekanbaru, 28265

Email : gusneli@unilak.ac.id
3Prodi Teknik Sipil, Universitas Lancang Kuning, Jl. Yos Sudarso Km. 08 Rumbai, Pekanbaru, 28265

Email : shanti@unilak.ac.id

ABSTRAK
Hasil investigasi tanah pada lokasi perpanjangan runway diperoleh bahwa kondisi tanah relatif
lunak dan berjenis tanah lempung yang ditandai dengan nilai N-SPT ≤ 10 pada kedalaman 8,7
m. Pembangunan yang dilaksanakan di atas tanah lunak akan berakibat pada penurunan tanah
dasar yang sangat besar dalam periode waktu yang lama, sehingga tanah dasar tidak kuat
memikul beban diatasnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui waktu dan besarnya
penurunan yang terjadi pada tanah untuk dapat mencapai konsolidasi 90% menggunakan
metode vacuum consolidation dengan variasi jarak pemasangan PVD. Perbaikan tanah
menggunakan metode vacuum consolidation dengan melakukan variasi jarak pemasangan PVD
sebesar 0,5 m, 0,75 m, dan 1,0 m. Pada penelitian ini dilakukan pola segitiga dan tanpa smear
zone. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan besar dan waktu penurunan
tanah saat dilakukan perbaikan tanah dengan metode vacuum consolidation. Nilai yang tertinggi
diperoleh dengan jarak pemasangan PVD sebesar 0,50 m yaitu menghasilkan waktu untuk
mencapai derajat konsolidasi 90% yang lebih cepat selama 15 hari dan besar penurunan yang
terjadi adalah sebesar 1,737 m.
Kata kunci: Konsolidasi, Penurunan Tanah, PVD, Vacuum Consolidation

ABSTRACT
The results of the soil investigation at the runway extension site obtained that the condition of the
land is relatively soft and clay type characterized by the value of N-SPT ≤ 10 at a depth of 8,7 m.
Development carried out on soft soil will result in a very large subgrade subsidence over a long
period of time, so that the subgrade is not strong enough to bear the load on it. The purpose of this
study was to analyze the magnitude of the settlement that occurred in the soil and the time
required for the soil to reach 90% consolidation using the vacuum consolidation method with
variations in the distance of PVD installation. Soil improvement using vacuum consolidation
method by varying the distance of PVD installation by 0,5 m, 0,75 m, and 1,0 m. In this research,
triangular patterns were conducted and without smear zone. The results showed that there was a
large increase and time of land subsidence when soil improvement was carried out using the
vacuum consolidation method. The highest value was obtained with a PVD installation distance of
0,50 m, which resulted in a time to achieve a 90% faster degree of consolidation for 15 days and
the amount of settlement that occurred was 1,737 m.
Keywords : Consolidation, Settlement, PVD, Vacuum Consolidation

1. PENDAHULUAN sebuah pembangunan. Area yang layak


Seiring dengan peningkatan jumlah untuk dilakukan sebuah pembangunan
penduduk yang menuntut pembangunan semakin terbatas, oleh sebab itu
infrastruktur maka perlu untuk dilakukan pembangunan dilakukan diatas tanah yang

54 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Annur-Gusneli-Shanti_Desember] 2021

perlu dilakukan perbaikan tanah seperti Pada penelitian [1], dilaksanakan perbaikan
tanah lempung lunak dan tanah gambut. tanah dengan metode Prefabricated Vertical
Berdasarkan hasil investigasi tanah yang Drain (PVD) dengan jarak pemasangan 0,5
telah dilakukan, diperoleh hasil kondisi m dengan pola segitiga. Hasil penelitian
tanah pada lokasi perpanjangan runway menunjukkan bahwa penurunan tanah
relatif lunak dan berjenis tanah lempung sebesar 3,8 m dengan waktu yang
yang memiliki nilai N-SPT ≤ 10 dengan diperlukan untuk mencapai derajat
kedalaman 8,7 m. Penurunan tanah dasar konsolidasi sebasar 90% adalah selama
yang sangat besar dalam periode waktu kurang lebih 2 bulan.
yang lama merupakan permasalahan yang Berdasarkan dari penelitian sebelumnya,
dihadapi jika membangun infrastruktur di diketahui bahwa dengan memperkecil jarak
atas tanah lunak dalam kondisi jenuh baik pemasangan hingga jarak 0,5 m pada
itu tanah lempung maupun gambut [1]. perbaikan tanah akan memperoleh
Sehingga dikhawatirkan tanah dasar tidak kenaikan nilai daya dukung tanah dan
mampu memikul beban diatasnya. Beberapa mempercepat waktu konsolidasi untuk
macam metode perbaikan tanah dengan mencapai derajat konsolidasi 90% dengan
cara melakukan konsolidasi adalah metode menggunakan metode vacuum
preloading, metode preloading kombinasi consolidation.
prefabricated vertical drain (PVD), dan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
metode vacuum consolidation [11].
untuk menganalisis besarnya penurunan
Metode vacuum consolidation adalah yang terjadi pada tanah dan waktu yang
metode yang bertujuan untuk mengurangi diperlukan agar tanah dapat mencapai
tekanan air pori di dalam tanah dengan konsolidasi 90% menggunakan metode
menggunakan teknik yang menerapkan vacuum consolidation dengan variasi jarak
penghisapan vakum yang terisolasi massal pemasangan PVD pada proyek
kedalamnya, sehingga dengan cara tersebut perpanjangan runway Sultan Thaha
tegangan efektif dapat meningkat tanpa Syaifuddin (STA 2+422 – STA 2+662).
mengubah tegangan total [3]. Dengan
Tanah lempung merupakan agregat
menggunakan metode vacuum consolidation
partikel–partikel berukuran mikroskopik
tanah akan mencapai penurunan yang lebih
dan submikroskopik yang berasal dari
besar dengan waktu konsolidasi yang lebih
pembusukan kimiawi unsur–unsur
cepat, sehingga tanah akan menjadi kuat dan
penyusun batuan, dan bersifat plastis dalam
stabil dalam menerima beban yang
selang kadar air sedang sampai luas. Pada
diterimanya [13]. Dengan menggunakan
umumnya tanah lempung merupakan
metode vacuum consolidation tidak
material tanah dasar yang buruk, karena
memerlukan tanah timbun yang tinggi,
kekuatan geser yang dimiliki tanah tersebut
sehingga tidak mengganggu jarak pandang
sangat rendah sehingga beberapa masalah
penerbangan saat dilakukan perbaikan
seperti daya dukung yang rendah dan sifat
tanah.
kembang susut yang besar selalu dihadapi
Penelitian yang dilakukan oleh [6], pada jika ingin melakukan pembangunan
perbaikan tanah dengan metode konstruksi di atas lapisan tanah ini [4].
Prefabricated Vertical Drain (PVD)
Penurunan tanah (settlement) dapat terjadi
diperoleh kenaikan nilai daya dukung tanah
karena suatu permukaan tanah terbebani
dan lama waktu konsolidasi untuk mencapai
oleh struktur yang terletak diatas tanah
derajat konsolidasi 90% dengan jarak
tersebut. Penurunan tanah diakibatkan oleh
pemasangan PVD (s) = 1,0 m menjadi variasi
adanya deformasi partikel tanah, relokasi
yang efektif, karena waktu konsolidasi yang
partikel, serta keluarnya air dan udara dari
paling singkat yakni 1,03 tahun dan
dalam pori-pori tanah. Pada tanah berbutir
settlement yang terjadi sebesar 1,42 m.
kasar seperti pasir, memiliki pori tanah yang

55 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Annur-Gusneli-Shanti_Desember] 2021

cukup besar sehingga penurunan segera dan volume tanah (γ), dan nilai angka pori
penurunan konsolidasi dapat terjadi secara tanah (e).
bersama, namun pada tanah berbutir halus, b. Data tanah timbunan
waktu terjadinya konsolidasi bisa mencapai Data tanah timbun yang digunakan
ratusan tahun [11]. yaitu kepadatan kering maksimum
Secara umum menurut [2], penurunan (Maximum Dry Density-γdry maks), kadar
(settlement) pada tanah yang disebabkan air optimum (Optimum Moisture
oleh pembebanan dapat dibagi dalam dua Content -wopt), dan nilai berat jenis
kelompok besar yaitu penurunan segera (Spesific Gravity-Gs).
(Immediate settlement) merupakan
penurunan akibat dari deformasi elastis Prefabricated vertical drain (PVD)
tanah kering, basah, dan jenuh air tanpa
Prefabricated vertical drain adalah sistem
adanya perubahan kadar air dan penurunan
drainase buatan yang diletakkan secara
konsolidasi (Consolidation settlement)
vertikal pada lapisan tanah lunak. Pada
merupakan hasil dari perubahan volume
umumnya PVD adalah bahan sintetis
tanah jenuh air sebagai akibat dari
cetakan untuk drainase. Bahan tersebut
keluarnya air yang menempati pori-pori
terdiri atas dua komponen, yaitu serat
tanah.
penyaring geotekstil (geotextile filter fabric)
Konsolidasi yang terjadi pada tanah lunak untuk membuat aliran air masuk dengan
berlangsung dalam kurun waktu yang relatif mudah ke dalam pori – pori tanah, kemudian
lama. Perbandingan antara pemampatan plastik inti drainase (plastic drain core) yang
tanah pada saat t dengan pemampatan total berfungsi sebagai media pengumpul dan
terjadi disebut juga sebagai derajat penyalur air. Pada umumnya PVD terbuat
konsolidasi. Pemampatan pada lapisan dari bahan yang memiliki ketahanan dari
tanah dasar yang terjadi karena keluarnya bahan-bahan penyusun tanah agar tetap
air pori ke lapisan yang lebih porous yaitu ke stabil atau normal, seperti polypropylene,
atas dan ke bawah saja (single drainage) polystyrene, dan polyester [3].
atau ke atas dan ke bawah (double drainage)
[11].

2. METODE PENELITIAN

Pengumpulan data
a. Data tanah dasar
Data yang digunakan adalah data
sekunder, korelasi dan asumsi. Data
sekunder didapat dari pengujian yang
dilakukan di lapangan maupun di
laboratorium. Untuk pengujian di
lapangan, data yang diperoleh berupa Gambar 1. Bagian Pefabricated Vertical
N-SPT. Sedangkan untuk pengujian Drain (PVD) [16]
laboratorium, dilakukan pengujian
triaxial untuk mendapatkan nilai sudut Proses konsolidasi pada PVD terjadi akibat
geser (Φ), pengujian kuat tekan bebas pengaliran air pori secara dua arah yaitu
untuk mendapatkan nilai kuat tekan horizontal dan vertikal sehingga pada
bebas (qu), pengujian konsolidasi penentuan besar penurunan menggunakan
unituk mendapatkan nilai indeks parameter derajat konsolidasi rata – rata (U)
kompresi (Cc) dan koefisien konsolidasi yang merupakan fungsi dari derajat
vertikal (Cv), serta pengujian berat konsolidasi vertikal (Uv) dan
volume untuk mendapatkan nilai berat horizontal/radial (Ur). Besarnya penurunan

56 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Annur-Gusneli-Shanti_Desember] 2021

pada drain vertikal dipengaruhi oleh jarak dari massa tanah yang diperbaiki. Massa
antar drainase vertikal yang biasanya tanah vakum tersebut diisolasi dari
dipasang dengan pola segimpat atau segitiga permukaan oleh membran kedap udara dan
[12]. jika diperlukan akan dilindungi secara
lateral dari kebocoran dengan dinding cut-
off [3].
Vacuum consolidation method (VCM)
VCM merupakan penyempurnaan dari
metode drainase vertikal pre-febricated Data PVD
vertical drain (PVD) dimana pelaksanaanya Data yang digunakan untuk PVD adalah
dilakukan kombinasi PVD dan vakum berupa data material dari PVD, pola
(pompa) guna mempercepat dan pemasangan PVD, jarak antar PVD, dan
meningkatkan penurunan (konsolidasi) kedalaman pemasangan PVD.
serta meningkatkan tegangan geser pada
tanah [13].
Data tekanan vakum
Pada metode vacuum consolidation,
Data tekanan vacuum yang diperoleh
dilakukan perbaikan tanah dengan cara
dengan menentukan tekanan atmosfer pada
menghisap (vacuum) tanah dasar sesuai
daerah yang akan dilakukan perbaikan
dengan beban kerja (work load) dan beban
tanah. Tekanan atmosfer tersebut
konstruksi (construction load) yang telah
dikonversi dengan nilai efektifitas pompa
direncanakan. Waktu penghisapan
vakum yang diharapkan sehingga diperoleh
dilakukan hingga konsolidasi tanah dasar
beban yang digunakan pada analisa ini.
mencapai derajat konsolidasi yang telah
direncanakan. Apabila derajat konsolidasi
tanah dasar telah tercapai maka Rancangan penelitian
penghisapan dihentikan dan konstruksi Analisa vacuum consolidation hanya
dimulai pelaksanaannya [13]. dilakukan pada zona 2 (STA 2+422 – STA
2+662). Pemasangan PVD menggunakan
pola pemasangan segitiga dengan variasi
jarak 0,50 m; 0,75 m; dan 1,00 m. Efisiensi
pompa vakum yang digunakan adalah
sebesar 80%. Menurut SNI 8460:2017
faktor tahanan alir dan faktor gangguan
tidak perlu diperhitungkan apabila panjang
PVD tidak lebih dari 25 m. Dari data yang
didapat kedalaman tanah lunak sebesar 8,7
m sehingga penelitian ini tidak
memperhitungkan efek smear zone (daerah
Gambar 2. Sistem Vacuum Consolidation
terganggu). Perhitungan penurunan
[14]
sekunder tidak dilakukan.

Prinsipnya, metode vacuum consolidation


3. METODE ANALISIS DATA
terdiri dari sistem drainase vertikal yang
diletakkan dari permukaan tanah ke dalam Penurunan konsolidasi (Consolidation
lapisan tanah sesuai dengan kedalaman settlement)
yang dibutuhkan, sistem drainase
Berdasarkan [2] untuk menghitung
permukaan termasuk media granular (tikar
penurunan konsolidasi primer (Sp) yang
pasir) dan saluran horizontal, dan pipa
terkonsolidasi secara normal (normally
kolektor yang diarahkan ke pompa vakum
consolidated), dapat menggunakan
untuk tanah, serta pemakaian air dan udara
persamaan :

57 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Annur-Gusneli-Shanti_Desember] 2021

Sc=
Cc × H
log (
po + ∆p
) (1) Waktu pemampatan tanah dasar
1+ eo po
Untuk konsolidasi arah vertikal, Casagrande
dengan Sc = pemampatan akibat proses (1938) dan Taylor (1948) mengusulkan
konsolidasi (m), Cc = indeks kompresi tanah, persamaan hubungan Uv dan Tv sebagai
Po = tegangan berikut:
overburden efektif (t/m2), eo = angka pori, H
= tebal lapisan tanah sub-lapisan (m), ΔP = 1. Untuk U < 60%
π
penambahan tegangan vertikal (t/m2). Tv = (4) Uv 2 (6)
2. Untuk U > 60%
Parameter perhitungan penurunan Tv = 1,781 − 0,933 log (100 − Uv %) (7)
Dalam menghitung besarnya penurunan
suatu lapisan tanah, maka diperlukan dengan Uv = derajat konsolidasi, Tv = faktor
parameter – parameter antara lain: waktu.
1. Tebal lapisan compressible Menurut Terzaghi (1943) dalam [2],
Tebal lapisan compressible yang lamanya waktu penurunan konsolidasi
diperhitungkan adalah yang memiliki dapat dihitung menggunakan rumus :
nilai N- SPT < 10. Tv × Hdr2
t= Cv
(8)
2. Tegangan overburden efektif (Po)
dengan t = waktu konsolidasi (detik), Hdr =
Dalam [15], tegangan overburden efektif
panjang aliran air (m), Tv = faktor waktu, Cv
dapat dihitung dengan persamaan :
= koefisien konsolidasi vertikal (m²/detik).
1
Po = γ × ( × H) (2) Untuk tanah yang memiliki banyak lapis
2
dengan γ = berat volume tanah efektif dengan ketebalan yang berbeda–beda,
(γsat - γw) (t/m3), H = tebal lapisan tanah harga Cv gabungan dapat ditentukan dengan
yang terkonsolidasi (m). rumus berikut:
(H1+H2+…+Hn)2
3. Distribusi tegangan tanah (∆P) Cv gabungan = H1 H2 Hn 2
(9)
( + +…+ )
Dalam [15], distribusi tegangan tanah √Cv1 √Cv2 √Cvn

dapat dihitung dengan persamaan : dengan H1 = tebal lapisan 1 (m), Cv1 = Nilai
∆P = 2 × q0 × I (3) Cv pada lapisan 1 (m²/detik).
q0 = γtimbunan . H (4)
Prefabricated vertical drain (PVD)
dengan ∆P = besar distribusi tegangan,
q0 = beban timbunan, γtimbunan = berat Penyelesaian yang lebih teliti dalam
volume timbunan (t/m3), H = tinggi perancangan PVD telah dilakukan dengan
timbunan termasuk preloading (m), I = cara mengkombinasikan teori–teori asli
faktor pengaruh. Kjellman dan Barron (1948), seperti yang
telah dilakukan oleh Hansbo (1979).
Faktor pengaruh dapat dihitung dengan
Hasilnya untuk waktu konsolidasi
persamaan:
dinyatakan oleh persamaan:
(a+b) b
I= (α1 + α2 ) − (α2 ) (5) D2 1
b2 a t= F (n) ln ( ) (10)
8 Ch 1-U h
dengan a = panjang horizontal
kemiringan timbunan (m), b = lebar dengan t = waktu konsolidasi, D= diameter
setengah timbunan (m), pengaruh drainase vertikal, Ch = koefisien
a+b b
konsolidasi arah horizontal, F(n) = faktor
α1 = [tan-1 { } − tan-1 { z }] (radian), hambatan akibat jarak antar PVD, Uh =
z
b derajat konsolidasi rata–rata arah
α2 = [tan-1 { z }] (radian). horizontal.

58 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Annur-Gusneli-Shanti_Desember] 2021

Hubungan antara jarak drainase vertikal (S) dengan Th = faktor waktu pada sistem
dengan diameter pengaruh drainase (D) drainase horizontal, Ch = Koefisisen
dapat dinyatakan dengan persamaan: konsolidasi arah horizontal.
Pola segiempat: Untuk drainase kearah vertikal dan radial
D = 1,13 × S (11) sekaligus, maka derajat konsolidasi rata–
rata gabungan dinyatakan oleh persamaan:
Pola segitiga:
U = (1 – (1 – Uv) × (1 – Uh)) × 100% (19)
D = 1,05 × S (12)
dengan Uv = derajat konsolidasi rata–rata
dengan D = diameter pengaruh drainase
arah vertikal, Uh = derajat konsolidasi rata–
vertical, S = jarak drainase vertikal.
rata arah horizontal, U = derajat konsolidasi
Diameter ekivalen dari PVD didefinisikan rata–rata gabungan.
sebagai diameter lingkaran drainase yang
mempunyai kemampuan drainase yang
sama dengan PVD. Keliling drainase vertikal Koreksi tekanan atmosfer
bulat = keliling drainase empat persegi Untuk menghitung efektivitas tekanan
panjang, maka πdw = 2(a+b). Jadi, diameter vakum, dilakukan koreksi tekanan atmosfer
ekivalen: pada area lokasi dengan persamaan:
2 × ( a+b) h
dw = π
(13) Pa (h) = 76 – (100) cmHg (20)
dengan dw = diameter ekivalen PVD (cm), a dengan Pa = Tekanan atmosfer (kPa), h =
= lebar tampang PVD (cm), b = tebal Ketinggian area (m).
tampang PVD (cm).
Untuk F(n) dapat dinyatakan dengan 4. HASIL
persamaan:
Data tanah dasar
D 3
F (n) = ln (d ) − 4 (14) Perbaikan tanah yang dilakukan pada area
w

dengan, F(n) = faktor hambatan akibat perpanjangan runway dikarenakan N-SPT


jarak antar PVD, D = diameter pengaruh tanah dasar permukaan ≤ 10. Zona yang
drainase vertikal, dw = diameter ekivalen ditinjau adalah zona 2.
PVD.
Faktor waktu konsolidasi dan derajat Tabel 1. Rekapitulasi Parameter Tanah
konsolidasi dapat dihitung dengan Pada Zona 2
menggunakan persamaan: Cv
Dep Ko
Untuk arah vertikal: Lap NSPT [c
nsi H
Cv × t isa th Cc e0 m2
Tv = (15) [-] ste (m)
Hdr2 n [m] /se
nsi
4 × Tv
c]

π
Uv = 0,179 (16) 0,
1,2
0,0 Me
T 2,8
(1+ (4× v ) ) 1 0-2 7 5 00 diu 2
π 5
4 32 m
dengan Tv = faktor waktu pada sistem
drainase vertikal, Cv = koefisien konsolidasi Ve
0, 0,0
1,2 ry
arah vertikal, Hdr = panjang lintasan 2 2-4 2 5 00 2
5 Sof
drainase. 4 67
t
Untuk arah horizontal:
0, 0,0 Me
Ch × t 4- 1,2
Th = (17) 3 6-8 5 00 diu 3,5
D2 7,5 5
4 32 m
-8 × Th
Uh = (1 – exp( F
)) (18)

59 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Annur-Gusneli-Shanti_Desember] 2021

Cv S = 119,38 cm
Dep Ko
Lap NSPT [c d = 77,47 cm
th nsi H
isa Cc e0 m2 P/4 P/4 P/4
[-] ste (m)
n [m] /se
nsi
c]
0, 0,0 X

2S

2S
7,5 - 1,0 Sti

45°

45°
4 8 - 18 5 01 6
13,5 6 ff 5S+ (S - d) 4S+ X
1 2
(a) (b)
14 - Ha
5
40
20 -56 - - -
rd
26 Gambar 3. Ilustrasi Beban Pesawat
modifikasi dari Basuki (1985) [10]

Data tanah timbunan 2. Beban Perkerasan


Spesifikasi teknis dari material timbunan Tampak Atas Runway dapat dilihat pada
adalah sebagai berikut: gambar 4.
γsat = 1,654 t/m3 60 m 90 m 240 m 60 m 90 m
γ = 1,654 t/m3
80 m
Gs = 2,67 Graded Area Graded Area 30.9 m 49.1 m Graded Area
End Runway Strip

Tinggi tanah timbunan rata-rata yang 12.5 New


m Shoulder
New Shoulder New Shoulder New Shoulder
digunakan adalah sebesar 1,6 m. NEW RESA

CENTERLINE
45 m 45 m
RESA EXSISTING NEW STOPWAY NEW STOPWAY
Pembebanan STOPWAY
EXSISTING (Zona 4) (Zona 3) (Zona 2) (Zona 1)

Beban yang diperhitungkan New Shoulder


adalah Newbeban
Shoulder
90 m 60 m
New Shoulder
180 m
New Shoulder
60 m
pesawat, beban perkerasan, beban sand
Graded Area Graded Area Graded Area Graded Area
blanket dan beban tanah timbunan. End Runway Strip

1. Beban Pesawat 2+212 2+272 2+362 2+422 2+602 2+662


Beban pesawat digunakan sebesar
12.450 N/m2 yang diambil dariZONA maximum
4 ZONA 3 ZONA 2
Gambar 4. Tampak Atas Runway ZONA 1

taxi weight pesawat Boeing 737-900ER


sebagai pesawat rencana dan main gear
Tabel 2. Rekapitulasi Perhitungan Beban
pressure (roda belakang) sebesar 15
Perkerasan
kg/cm2 (Boeing Commercial Airplanes,
2013). H γ q
No. Lapisan Keterangan
Lebar roda = 16,5 inci = 41,91 cm (m) N/m3 N/m2
Jarak antar roda = 30,5 inci = 77,49 cm (5) = (3)
(1) (2) (3) (4) (6)
W = 85.366 kg x (4)
Ilustrasi distribusi beban pesawat 1 Subbase 0,16 20.000 3.200 Crushed
modifikasi dari Basuki (1985) dalam Aggregate
[16], dapat dilihat pada gambar 3 (a. Subbase
Ilustrasi Distribusi Beban Pesawat 2 Base 0,13 21.000 2.730 Cement
Tampak Depan ; b. Distribusi Beban Course Treated Base
Pesawat Tampak Samping.) Course
3 Laston 0,06 22.000 1.320 AC-BC
Wearing AC-WC
4 Course 0,05 22.000 1.100
Total Beban 8.350

60 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Annur-Gusneli-Shanti_Desember] 2021

Pada tabel 2 merupakan rekapitulasi No. Deskripsi Satuan Nilai


beban perkerasan beban perkerasan
sebesar 8.350 N/m2 4
Beban Timbunan
N/m2 31.426
Elevasi
3. Beban Sand Blanket
Beban sand blanket digunakan sebesar Total Beban N/m2 65.028
12.800 N/m2, yang diperoleh dari:
Tebal sand blanket = 0,8 m dan γ = 16.000 Data prefabricated vertical drain (PVD)
N/m3
Digunakan PVD dengan ukuran sebagai
qsand blanket = 0,8 × 16.000 berikut:
= 12.800 N/m3 1. Lebar PVD (a) = 10 cm
2. Tebal PVD (b) = 0,5 cm
4. Beban Tanah Timbun
Untuk membersihkan area perpanjangan Data tekanan vacuum
runway dari rumput-rumput liar dan Efektivitas pompa vacuum yang digunakan
akar-akar pepohonan maka dilakukan adalah sebesar 80% dengan ketinggian Kota
stripping setebal 0,3 m. Rekapitulasi Jambi rata-rata dari muka air laut sebesar 60
perhitungan beban tanah timbun dan m.
rekapitulasi analisis beban rencana dapat
dilihat pada tabel 3 dan tabel 4.
Analisis penurunan konsolidasi tanah
asli
Tabel 3. Analisis Beban Tanah Timbun Perhitungan penurunan konsolidasi tanah
Tebal
Tebal asli menggunakan teori konsolidasi satu
Timbu dimensi oleh Terzaghi (1943) dalam [2].
Timbu Total
nan γtimb Ptimbu Perhitungannya terdiri dari:
nan Timbu
Akibat un nan
Akibat nan 1. Tegangan overburden efektif (Po)
Strippi
Elevasi
ng Tegangan overburden efektif merupakan
(N/ (N/m tegangan awal akibat beban lapisan tanah
(m) (m) M itu sendiri. Hasil rekap tegangan
m3) 2)

(3) = (5) =
overburden efektif pada tabel 5.
(1) (2) (1) + (4) (3) ×
(2) (4) Tabel 5. Rekapitulasi Tegangan Overburden
16.5 31.42 Efektif
1,6 0,3 1,9
40 6
γsat γ' H Po
Lapisan
N/m3 N/m3 m N/m2
Tabel 4. Rekapitulasi Analisis Beban Lapisan
Rencana 1 17000 7000 1,0 3.500
No. Deskripsi Satuan Nilai Lapisan
2 16000 6000 2,0 9.500
1 Beban Pesawat N/m2 12.452
Lapisan
3 17000 7000 3,5 21.750
Beban 8.350
2 N/m2
Perkerasan Lapisan
4 19000 9000 1,2 27.150
Beban Sand 12.800
3 N/m2
Blanket
Pada tabel 5 diperoleh tegangan
overburden efektif setiap lapisan tanah.

61 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Annur-Gusneli-Shanti_Desember] 2021

Lapisan tanah dapat dilihat pada gambar Tabel 7. Hasil Rekapitulasi Perhitungan
5. Besar Penurunan
H Po ΔP Sc
Lapis
(m (N/m (N/m2 Cc eo
an (m)
) 2) )
Lapis 47.913,9
1,0 3.50 0,54 1,25 0,28
an 1 47
Lapis 47.834,3
2,0 9.50 0,54 1,25 0,37
an 2 19
Lapis 47.492,0
3,5 21.75 0,54 1,25 0,42
an 3 59
Gambar 5. Tebal dan Jenis Lapisan Tanah Lapis 47.905,3
1,2 27.15 0,51 1,06 0,13
an 4 30
2. Tegangan akibat beban timbunan (Δp) Ʃ
1,20
8
Pengaruh penambahan tegangan akibat
beban timbunan dihitung pada tiap
lapisan yang berbeda, yaitu pada Pada tabel 7 diperoleh besar penurunan
kedalaman 1,0 m; 3,0 m; 6,5 dan 7,7 m di (Sc) pada masing-masing lapisan tanah.
bawah muka air tanah. Rekap Sehingga didapatkan total besar
perhitungan tegangan beban timbunan penurunan tanah akibat beban timbunan
ditunjukkan pada tabel 6. adalah sebesar 1,208 m.

Tabel 6. Rekapitulasi Perhitungan 4. Waktu Penurunan (t)


Tegangan Akibat Beban Timbunan (Δp) Setelah diperoleh besar penurunan yang
qo Δp terjadi dilakukan perhitungan waktu
Lapisan I penurunan. Dikarenakan tiap lapisan
N/m2 N/m2
memiliki nilai koefisien konsolidasi (Cv)
Lapisan 1 1,57 47.926 47.913,947 yang berbeda, maka nilai Cv yang
Lapisan 2 1,57 47.926 47.834,319 digunakan ialah nilai Cv gabungan. Untuk
derajat konsolidasinya ialah 90 % dengan
Lapisan 3 1,56 47.926 47.492,059 faktor waktu 0,848.
Lapisan 4 1,57 47.926 47.905,330 Dari hasil perhitungan penurunan dan
waktu penurunan tanah asli, tanah akan
terus mengalami penurunan hingga
3. Besar penurunan (Sc)
35,469 tahun, sampai titik dimana tanah
Dihitung besar penurunan pada setiap tersebut mencapai konsolidasi 90%.
lapisan tanah dikarenakan tiap lapisan Dapat dinyatakan bahwa tanah pada area
tanah memiliki karakteristik tanah yang perpanjangan runway yang akan
berbeda, yaitu pada kedalaman 1,0 m; 2,0 dibangun memerlukan perbaikan tanah
m; 3,5 dan 1,2 m di bawah muka air tanah. agar konsolidasi tanah dapat dipercepat.
Hasil rekapitulasi perhitungan besar Metode perbaikan tanah yang akan
penurunan ditunjukkan pada tabel 7. digunakan adalah vacuum consolidation.

Perhitungan perbaikan tanah dengan


vacuum consolidation
Perhitungan perbaikan tanah dengan
metode Vacuum Consolidation hampir sama

62 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Annur-Gusneli-Shanti_Desember] 2021

dengan perhitungan konsolidasi tanah asli, Tabel 9. Hasil Rekapitulasi Perhitungan


yang membedakan ialah adanya Tegangan Akibat Beban Timbunan dan
penambahan beban awal berupa tekanan Tekanan Vakum (Δp) pada Vacuum
vakum sebagai penambahan beban rencana. Consolidation
Perhitungan penurunan konsolidasi dengan qo Δp
metode vacuum consolidation juga Lapisan I
menggunakan teori konsolidasi satu N/m2 N/m2
dimensi. Perhitungannya terdiri dari: Lapisan 1,5 141.126,21 141.090,71
1. Perhitungan tegangan overburden efektif 1 7 1 8
(Po) Lapisan 1,5 141.126,21 140.856,23
Hasil perhitungan tegangan overburden 2 7 1 9
efektif ditambah dengan tekanan vakum, Lapisan 1,5 141.126,21 139.848,39
tetapi perhitungannya tidak berpengaruh 3 6 1 7
sama sekali dengan penambahan tekanan Lapisan 1,5 141.126,21 141.065,34
vakum. Hasil rekapitulasi perhitungan 4 7 1 4
tegangan overburden efektif pada vacuum
consolidation ditunjukkan pada tabel 8.
Pada tabel 9. didapatkan hasil tegangan
akibat beban timbunan dan tekanan
Tabel 8. Hasil Rekapitulasi Perhitungan vakum (Δp) disetiap lapisan tanah.
Tegangan Overburden Efektif Pada Vacuum
Consolidation
3. Perhitungan Besar Penurunan (Sc)
γsat γ' H Po
Lapisan Hasil rekap perhitungan besar
N/m3 N/m3 m N/m2 penurunan yang ditambah beban vakum
Lapisan 1 17000 7000 1,00 3.500 ditunjukkan pada tabel 10.
Lapisan 2 16000 6000 2,00 9.500
Lapisan 3 17000 7000 3,50 21.750 Tabel 10. Hasil Rekap Perhitungan Besar
Penurunan pada Vacuum Consolidation
Lapisan 4 19000 9000 1,20 27.150
H Po ΔP Sc
Lapisa
Cc eo
n (m) (N/m (N/m2
2
2. Perhitungan tegangan akibat beban (m)
) )
timbunan dan tekanan vakum (Δp)
Lapisan 3.500,0 141.090 0,5 1,2
Pengaruh penambahan tegangan akibat 1,00 0,39
1 0 ,72 4 5
beban timbunan dihitung ditiap lapisan
Lapisan 9.500,0 140.856 0,5 1,2
yang berbeda, yaitu pada kedalaman 1,0 2,00 0,58
2 0 ,24 4 5
m; 2,0 m; 3,5 dan 1,2 m di bawah muka air
tanah. Perhitungan akibat beban Lapisan 21.750, 139.848 0,5 1,2
3,50 0,73
timbunan dan tekanan vakum dilakukan 3 00 ,40 4 5
dengan adanya penambahan beban Lapisan 27.150, 141.065 0,5 1,0
1,20 0,24
sebesar 141.126,211 N/m2 hasil 4 00 ,34 1 6
penambahan dari beban vakum, beban 1,9
sand blanket, beban timbunan dan beban Ʃ
31
tanah asli.

Dari tabel 10. didapatkan besar


penurunan (Sc) pada setiap lapisan tanah
akibat tekanan vakum dan beban
timbunan. Sehingga didapatkan
peningkatan besar penurunan tanah

63 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Annur-Gusneli-Shanti_Desember] 2021

akibat beban timbunan dan tekanan t t Uv Uh U Sc


vakum adalah sebesar 1,931 m. (ta (h ( 1-
Th
( 1- ( (
hun ari % Uv % Uh % m
) ) ) ) ) )
4. Perhitungan penurunan konsolidasi pada
vacuum consolidation 0, 0, 0, 0, 0, 0, 1,
0,0
30 04 95 84 99 00 9 9
82
Perhitungan penurunan konsolidasi pada 4 6 5 4 6 9 2
perbaikan tanah dengan vacuum
consolidation digunakan analisa
menggunakan PVD dengan pola Pada tabel 11 dapat dilihat bahwa pada
pemasangan PVD dapat dilihat pada jarak pemasangan sebesar 0,5 m
gambar 6. diperoleh derajat konsolidasi sudah
melebihi 90% saat t sebesar 20 hari
dengan penurunan sebesar 1,87 m. Untuk
mendapatkan nilai derajat konsolidasi
90%, diperlukan perhitungan dengan
cara interpolasi.
Rekapitulasi perhitungan VCM dengan
variasi pemasangan jarak sebesar 0,75 m,
dapat dilihat pada tabel 12.

Tabel 12 Hasil Rekap Perhitungan VCM


Pada Jarak Pemasangan, S=0,75 m
Gambar 6. Pola Pemasangan PVD Pola
t t Uv Uh U Sc
Segitiga Dengan Jarak (s) = 0,5 m (ta (h ( 1- ( 1- ( (
Th
hun ari % Uv % Uh % m
) ) ) ) ) )
Perhitungan penurunan konsolidasi
0, 1, 0, 0, 1, 0, 0,
dengan vacuum consolidation akan 0,0
0 00 00 00 00 00 0 0
dihitung menggunakan PVD pola segitiga 0
0 0 0 0 0 0 0
jarak antar titik PVD yaitu 0,5 m, 0,75 m,
0, 0, 0, 0, 0, 0, 0,
dan 1,0 m dengan kedalaman PVD 8,7 m. 0,0
10 02 97 12 44 55 4 8
3
Rekapitulasi perhitungan VCM dengan 6 4 5 2 8 6 8
variasi pemasangan jarak sebesar 0,5 m 0, 0, 0, 0, 0, 0, 1,
0,0
dapat dilihat pada tabel 11. 5
20 03 96 25 68 31 7 3
6 4 0 9 1 0 5
0, 0, 0, 0, 0, 0, 1,
Tabel 11. Rekapitulasi Perhitungan VCM 0,0
30 04 95 37 82 17 8 6
8
Pada Jarak Pemasangan, S=0,50 m 4 6 6 6 4 3 1
t t Uv Uh U Sc 0, 0, 0, 0, 0, 0, 1,
0,1
(ta (h ( 1- ( 1- ( ( 40 05 94 50 90 09 9 7
Th 1
hun ari % Uv % Uh % m 1 9 1 3 7 1 5
) ) ) ) ) )
0, 0, 0, 0, 0, 0, 1,
0,1
0, 1, 0, 0, 1, 0, 0, 50 05 94 62 94 05 9 8
0,0 4
0 00 00 00 00 00 0 0 7 3 6 6 4 5 3
00
0 0 0 0 0 0 0
0, 0, 0, 0, 0, 0, 1,
0,1
0, 0, 0, 0, 0, 0, 1, 60 06 93 75 97 03 9 8
0,0 6
10 02 97 28 82 17 8 5 3 7 1 0 0 7 8
27
6 4 2 1 9 3 9
0, 0, 0, 0, 0, 0, 1,
0,1
0, 0, 0, 0, 70 06 93 87 98 01 9 9
0,0 9
20 03 96 56 96 8 2 7 3 7 8 0
55
6 4 4 8

64 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Annur-Gusneli-Shanti_Desember] 2021

t t Uv Uh U Sc U U S
(ta (h ( 1- ( 1- ( ( t t U
Th v 1- h 1- c
hun ari % Uv % Uh % m (ta (h T (
( U ( U (
) ) ) ) ) ) hu ar h %
% v % h m
n) i) )
0, 0, 1, 0, 0, 0, 1, ) ) )
0,2
80 07 92 00 99 00 9 9
2 0, 0, 0, 0, 0, 0, 1,
2 8 2 1 9 9 1 0,1
70 06 93 49 86 14 8 6
9
8 2 3 0 0 7 8
Pada tabel 12 dapat dilihat bahwa pada 0, 0, 0, 0, 0, 0, 1,
0,2
jarak pemasangan sebesar 0,75 m 80 07 92 56 89 10 9 7
2
diperoleh derajat konsolidasi sudah 2 8 4 5 5 0 4
melebihi 90% saat t sebesar 40 hari 0, 0, 0, 0, 0, 0, 1,
dengan penurunan sebesar 1,75 m. Untuk 0,2
90 07 92 63 92 08 9 7
5
mendapatkan nilai derajat konsolidasi 7 3 4 0 0 3 9
90%, diperlukan perhitungan dengan 0, 0, 0, 0, 0, 0, 1,
cara interpolasi. 0,2 10
08 91 70 94 06 9 8
7 0
Rekapitulasi perhitungan VCM dengan 1 9 5 0 0 4 2
variasi pemasangan jarak sebesar 1,00 m, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 1,
0,3 11
dapat dilihat pada tabel 4.13. 08 91 77 95 04 9 8
0 0
5 5 5 5 5 6 5

Tabel 13. Hasil Rekap Perhitungan VCM 0, 0, 0, 0, 0, 0, 1,


0,3 12
Pada Jarak Pemasangan, S=1,00 m 08 91 84 96 03 9 8
3 0
9 1 5 6 4 7 7
U U S
t t U 0, 0, 0, 0, 0, 0, 1,
v 1- h 1- c 0,3 13
(ta (h T ( 09 90 91 97 02 9 8
( U ( U ( 6 0
hu ar h % 2 8 6 4 6 8 9
% v % h m
n) i) )
) ) ) 0, 0, 0, 0, 0, 0, 1,
0,3 14
0, 1, 0, 0, 1, 0, 0, 09 90 98 98 02 9 9
0,0 8 0
0 00 00 00 00 00 0 0 6 4 6 0 0 8 0
0
0 0 0 0 0 0 0 0, 0, 1, 0, 0, 0, 1,
0,4 15
0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 09 90 05 98 01 9 9
0,0 1 0
10 02 97 07 24 75 2 5 9 1 7 5 5 9 0
3
6 4 0 5 5 6 1
0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, Pada tabel 13 dapat dilihat bahwa pada
0,0
20 03 96 14 43 57 4 8 jarak pemasangan sebesar 1,00 m diperoleh
5
6 4 1 0 0 5 7
derajat konsolidasi sudah melebihi 90%
0,0
0, 0, 0, 0, 0, 0, 1, saat t sebesar 80 hari dengan penurunan
30 04 95 21 57 43 5 1 sebesar 1,74 m.
8
4 6 1 0 0 9 4
Berdasarkan hasil pada tabel 11, 12, dan 13,
0, 0, 0, 0, 0, 0, 1, dapat disajikan dalam bentuk perbandingan
0,1
40 05 94 28 67 32 6 3 waktu dengan derajat konsolidasi pada
1
1 9 2 5 5 9 4
jarak pemasangan 0,5 m; 0,75 m dan 1,0 m
0,1
0, 0, 0, 0, 0, 0, 1, pada gambar 7.
50 05 94 35 75 24 7 4
4
7 3 2 5 5 7 8
0, 0, 0, 0, 0, 0, 1,
0,1
60 06 93 42 81 18 8 6
6
3 7 3 5 5 3 0

65 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Annur-Gusneli-Shanti_Desember] 2021

variasi relatif sama yaitu sebesar 1,737 m.


Dari penelitian yang telah dilakukan oleh
[1], perbaikan tanah menggunakan metode
Prefabricated Vertical Drain (PVD). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dengan
jarak pemasangan PVD 0,5 m dengan pola
segitiga menghasilkan waktu penurunan
tanah yang lebih cepat. Penurunan yang
terjadi sebesar 3,8 m dengan waktu yang
diperlukan untuk mencapai derajat
konsolidasi sebesar 90% adalah selama
Gambar 7. Perbandingan Hubungan Waktu kurang lebih 2 bulan.
Konsolidasi Vacuum Consolidation dengan Dengan mengurangi jarak pemasangan PVD
Waktu Konsolidasi Alami dan penambahan beban vakum, akan
menambah besar penurunan dan waktu
Dari gambar 7 dapat dilihat bahwa dengan konsolidasi yang terjadi akan semakin cepat.
menggunakan metode vacuum consolidation
dengan variasi jarak pemasangan PVD 0,5 m, 5. KESIMPULAN
0,75 m dan 1,0 m tanah mencapai derajat
Dari perbaikan tanah menggunakan metode
konsolidasi 90% dengan waktu yang cepat
vacuum consolidation dengan variasi jarak
dibandingkan dengan konsolidasi tanah
pemasangan dapat disimpulkan bahwa
yang terjadi secara alami.
jarak pemasangan PVD sebesar 0,50 m
Hasil interpolasi untuk mendapatkan waktu menghasilkan waktu untuk mencapai
konsolidasi (t) dan penurunan konsolidasi derajat konsolidasi 90% yang lebih cepat
(Sc) pada saat derajat konsolidasi 90% yaitu selama 15 hari dan besar penurunan
dapat dilihat pada tabel 14. yang terjadi pada setiap variasi jarak
pemasangan relatif sama yaitu sebesar
Tabel 14. Rekapitulasi Perhitungan 1,737 m.
Perbaikan Tanah dengan Vacuum
Consolidation Pada Derajat Konsolidasi DAFTAR PUSTAKA
90%
[1] Aspar, W. A. N. and Fitriani, E. N.
Tanpa Efek Smear (2016). “Pengaruh Jarak dan Pola
Jarak Waktu Penurunan Prefabricated Vertical Drain ( PVD )
Pemasangan Konsolidasi Konsolidasi Pada Perbaikan Tanah Lempung
PVD (t) (Sc) Lunak”. Majalah Ilmiah Pengkajian
(hari) (m) Industri, Vol. 10, 41–50.
s = 0,50 m 15 1,737
[2] Das, B. M. (1995). Mekanika Tanah
Rekayasa (Prinsip - prinsip Rekayasa
s = 0,75 m 48 1,737 Geoteknis) jilid I. Erlangga, Surabaya.
s = 1,00 m 80 1,744 [3] Fadhillah, H. M. (2018). “Perencanaan
Perbaikan Tanah Lunak Pada
Pembangunan Cluster D Kawasan
Setelah dilakukan analisis vacuum
Kota Summarecon Bandung
consolidation dengan varisi jarak
Menggunakan Kombinasi Metode
pemasangan PVD 0,50 m; 0,75 m; 1,00 m.
Vacuum Consolidation Dengan
Didapatkan waktu konsolidasi yang paling
Prefabricated Vertical Drain”. Skripsi,
cepat (mencapai konsolidasi 90%) pada
Universitas Brawijaya, Malang.
variasi jarak 0,50 m dengan waktu 15 hari.
Besar penurunan yang terjadi pada tiap [4] Ferdian, F. Jefri, M. and Iswan. (2015).

66 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Annur-Gusneli-Shanti_Desember] 2021

“Pengaruh Penambahan Pasir Prefabricated Horizontal Drain”.


Terhadap Tingkat Kepadatan dan Skripsi, Universitas Jember, Jember.
Daya Dukung Tanah Lempung Lunak [12] Puspita, N. and Capri, A. (2017).
Organik”. Jurnal Rekayasa Sipil dan “Analisa Penurunan Tanah Lunak
Desain, Vol. 3, 145–156. Dengan Beberapa Metode
[5] Hardiyatmo, H. C. (2014). Mekanika Konsolidasi Pada Proyek Jalan Tol
Tanah 2, Edisi-V. Gadjah Mada Palindra”. Jurnal Penelitian dan
University Press, Yogyakarta. Kajian Bidang Teknik Sipil, Vol. 6, 17–
[6] Irfan, D. Yusa, M. and Fatnanta, F. 24.
(2021). “Pengaruh Efek Smear [13] Puspita, N. and Saggaf, A. (2018).
Terhadap Pola Pemasangan dan Jarak “Pengaruh VCM (Vacuum
Pemasangan Pada Perbaikan Tanah Consolidation Method ) Pada Tanah
Dengan Prefabricated Vertical Drain Gambut : Review,”. Seminar Nasional
(Studi Kasus : Proyek Perpanjangan AVoER X, Palembang, 31 Oktober
Runway Sultan Thaha Syaifuddin, 2018, 209–216.
Provinsi Jambi)”. Jurnal Teknik, Vol. [14] Wardana, A. B. (2019). “Evaluasi
15, 35–42. Perbaikan Tanah Lunak
[7] Kuswanda, W. P. (2015). Menggunakan Metode Observasional
“Problematika Pembangunan (Studi Kasus Metode Vacuum
Infrastruktur Pada Tanah Lempung Consolidation System Di
Lunak dan Alternatif Metoda Pembangunan Jalan Tol Pematang
Penanganannya”. Prosiding Semnas Panggang – Kayu Agung, Sumatera
Teknik Sipil Universitas Lampung Selatan)”. Skripsi, Universitas Jember,
Pembangunan Berkelanjutan di Jember.
Lahan Basah, Surabaya, 16-17 [15] Winner, D. (2017). “Perbaikan Tanah
Oktober 2015, 270–288. Dasar Menggunakan Pre-Fabricated
[8] Malik, A. and Ardan, M. (2019). Vertical Drain dengan Variasi
“Analisa Runway Di Bandara Kedalaman dan Perkuatan Lereng
Senubung Gayo Lues Aceh”. Journal of dengan Turap Studi Kasus : Lapangan
Civil Engineering, Building and Penumpukan Peti Kemas, Pelabuhan
Transportation, Vol. 3, 11–18. Trisakti, Banjarmasin, Kalimantan
[9] Noviani, S. (2011). “Perencanaan Selatan”. Tugas Akhir, Institut
Penambahan Runway Di Bandara Teknologi Sepuluh Nopember,
Untuk 10 Tahun Ke Depan dengan Surabaya.
Metode Support Vector Regression”. [16] Zhafirah, A. and Amalia, D.
Skripsi, Universitas Indonesia, “Perencanaan Preloading Dengan
Depok. Penggunaan Prefabricated Vertical
[10] Okpatiasari, P. Tiara, L. Wardanai, S. P. Drain Untuk Perbaikan Tanah Lunak
R. and Hardiyati, S. (2018). “Analisis Pada Jalan Tol Pejagan-Pemalang”.
Goteknik Pada Taxiway di Proyek Potensi : Jurnal Sipil Politeknik. Vol.
Pengembangan Bandara Ahmad Yani 21, 10–18
Semarang”. Jurnal Karya Teknik Sipil,
Vol. 7, 121–130.
[11] Oktavian, E. P. (2019). “Perencanaan
Perbaikan Tanah Pada Pembangunan
Jalan Tol Pematang Panggang – Kayu
Agung, Sumatera Selatan Dengan
Metode Preloading Kombinasi
Prefabricated Vertical Drain dan

67 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Annur-Gusneli-Shanti_Desember] 2021

68 | K o n s t r u k s i a

Anda mungkin juga menyukai