Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konstruksi diatas tanah lempung lunak memerlukan beberapa metode untuk


menyelesaikan masalah rendahnya tingkat daya dukung dan lamanya waktu konsolidasi.
Peningkatan daya dukung tanah dapat dilakukan dengan penimbunan bertahap dan perkuatan
tanah dengan cerucuk, sedangkan konduktifitas PVD dapat digunakan untuk mempercepat
proses disipasi air pori akibat peristiwa pembebanan. Cerucuk kayu galam – PVD (hybrid pile)
sebagai suatu terobosan baru dalam rekayasa perbaikan dan perkuatan tanah diharapkan
mampu meningkatkan daya dukung tanah dan mempercepat proses konsolidasi (hardiyatno,
2012). Umumnya tanah lunak mempunyai kemampuan dukung rendah (biasanya dinyatakan
dengan nilai CBR) dengan nilai CBR < 3, sehingga perlu dilakukan perbaikan tanah agar tanah
mampu untuk mendukung beban diatasnya. Pemilihan teknik perbaikan tanah umumnya
dilakukan berdasarkan formasi geologi dari lapisan tanah, karakteristik tanah, biaya dan
ketersediaan material serta pengalaman. Salah satu teknik perbaikan tanah yang sering
digunakan dalam permasalahan tanah adalah pembebanan awal (preloading) dan penggunaan
drainase vertical (vertical drain). Pembebanan awal atau preloading adalah metode perbaikan
tanah dengan cara memberikan tambahan beban pada lokasi dimana akan dibangun konstruksi
permanen hingga proses konsolidasi yang diinginkan tercapai, yaitu tercapainya penurunan
primer (primary settlement). Lahan yang digunakan dalam pembangunan perumahan Pakuwon
City merupakan lahan bekas tambak/rawa. Oleh karenanya pada perumahan ini dilaksanakan
peraturan tentang ketetapan BCR dan tinggi bangunan karena kawasan yang dekat dengan
pantai, dikhawatirkan pula akan bahaya intrusi laut. Disamping itu, daya dukung lahan pada
bangunan relatif rendah, sehingga dalam proses pembangunannya tanah kawasan Pakuwon
City diberi lapisan tanah kapur terlebih dahulu untuk mendapatkan perkerasan yang cukup.
Maka dari itu pada proyek ini menggunakan metode perbaikan tanah dengan PVD dikarenakan
tanahnya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Apa itu geosintetik?
2. Apa fungsi geosintetik dan PVD (Prefabricated Vertikal Drain) pada perbaikan tanah?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian geosintetik
2. Untuk mengetahui fungsi geosintetik dan PVD (Prefabricated Vertikal Drain) pada
perbaikan tanah?
BAB II

LANDASAN TEORI

Secara bahasa, Geosynthetics (Geosintetik) terdiri dari kata Geo, yang artinya bumi, dan
Sintetik, yang artinya buatan. Sehingga Geosintetik adalah material buatan manusia yang
digunakan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan bumi atau tanah. (Geotextile, 2019)

Secara istilah, Geosintetik artinya material buatan manusia, terutama polymer (sejenis
plastik), yang digunakan pada pekerjaan-pekerjaan ketekniksipilan yang berhubungan/kontak
dengan tanah dan batuan. (Geotextile, 2019)

Secara garis besar, fungsi Geosintetik dapat digolongkan menjadi :

 Separator (Separation)
 Filtrasi (Filtration)
 Drainase (Drainage)
 Perkuatan (Reinforcement)
 Penahan Cairan (Containment)

Prefabricated Vertical Drain (PVD) adalah material geokomposit yang terdiri dari lapisan inti
yang terbuat dari polypropylene / polyethylene dan lapisan filter yang terbuat dari bahan geotekstil
spunbond. Fungsi utama dari Prefabricated Vertical Drain (PVD) adalah mempercepat proses
pengaliran air pori sehingga proses konsolidasi tanah menjadi lebih cepat. Prefabricated Vertical
Drain (PVD) cocok digunakan untuk mengatasi masalah konsolidasi yang besar dan memakan
waktu lama, terutama pada tanah lempung jenuh kompresibel. Biasanya kondisi seperti ini banyak
dijumpai pada lahan reklamasi, timbunan diatas tanah lunak, pembukaan lahan baru untuk
lapangan penumpukan dan jalan raya. (Geoforce, 2019)
BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Kunjungan


Hari, tanggal : Rabu, 2 Oktober 2019
Tempat Kunjungan : Proyek Pakuwon City
3.2 Metode Pelaksanaan Kunjungan

Mulai

Penjelasan mengenai
Proyek Pakuwon City

Melihat Secara Langsung


Perbaikan Tanah Dengan
Metode PVD

Dokumentasi

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart Metode Pelaksanaan Kunjungan


BAB IV

HASIL STUDY LAPANGAN

4.1 Pengertian Geosintetik

Geosintetik merupakan istilah umum untuk produk berbentuk lembaran yang terbuat dari
bahan polimer lentur, digunakan dengan tanah, batuan, atau material geoteknik lainnya.
(Wikipedia, 2019)

Geotekstil adalah produk geosintetik yang terdiri dari jaringan yang beraturan dan
terhubung satu sama lain, dengan ukuran bukaan lebih besar dari 6,35 mm sehingga
memungkinkan untuk saling mengunci dengan tanah, batuan ataupun struktur lain di
sekitarnya serta memiliki fungsi primer sebagai perkuatan (ASTM D 4439). Geotekstil / Filter
Fabrics adalah salah satu bahan Geosynthetics (Geosintetik) yang tembus air, yang dapat
digunakan/berfungsi sebagai separator, filter, proteksi, dan perkuatan. Bahan dasar
pembuatannya adalah Polyesther atau Polyprophilene. Secara umum terbagi menjadi dua jenis
Non Woven dan Woven. Geotextile Non Woven berfungsi sebagai filter untuk mencegah
terbawanya partikel-partikel tanah pada aliran air. Karena sifat Geotextile Non Woven adalah
permeable (tembus air) maka air dapat melewati Geotextile tetapi partikel tanah tertahan selain
itu berfungsi sebagai separator atau pemisah, Geotextile Non Woven berfungsi untuk
mencegah tercampurnya lapisan material yang satu dengan material yang lainnya. (Wikipedia,
2019).

4.2 Fungsi Geosintetik pada Perbaikan Tanah

Geosintetik memiliki fungsi primer dan fungsi sekunder yang biasanya lebih dari satu
fungsi. Kedua fungsi tersebut menjadikan geosintetik dapat berkontribusi secara total pada
saat penerapannya. Dengan demikian, kedua fungsi ini perlu dipertimbangkan pada saat
perhitungan dan pembuatan spesifikasi perencanaan.
Geosintetik memiliki enam fungsi sebagai berikut:

a. Filtrasi: bahan geosintetik digunakan untuk mengalirkan air ke dalam system drainase
dan mencegah terjadinya meigrasi partikel tanah melalui filter. Contoh penggunaan
geosintetik sebagai filter adalah pada sitem drainase porous.
b. Drainase: bahan geosintetik dapat digunakan untuk mengalirkan air dari dalam tanah .
bahan ini contohnya digunakan sebagai drainase di belakang abutmen atau dinding
penahan tanah.
c. Separator: bahan geosintetik digunakan di antara dua material tanah yang tidak sejenis
untuk mencegah terjadi pencampuran material. Sebagai contoh, bahan ini digunakan
untuk mencegah bercampurnya lapis pondasi jalan dengan tanah dasar yang lunak
sehingga integritas dan tebal rencana struktur jalan dapat dipertahankan.
d. Perkuatan: sifat Tarik bahan geosintetik dimanfaatkan untuk menahan tegangan atau
deformasi pada struktur tanah
e. Penghalang: bahan geosintetik digunakan untuk mencegah perpindahan zat cair atau
gas. Fungsi geosumtetik ini contohnya adalah geomembran untuk menjaga fluktuasi
kadar air pada tanah ekspansif atau digunakan pada penampungan sampah.
f. Proteksi: bahan geosintetik digunakan sebagai lapisan yang memperkecil tegangan lokal
untuk mencegah atau mengurangi kerusakan pada permukaan atau lapisan tersebut.
Sebahai contoh, tikar geotekstil (mati) digunakan untuk mencegah erosi tanah akibat
hujan dan aliran air. Contoh lainnya, geotekstil tak-teranyam digunakan untuk
mencegah tertusuknya geomembran oleh tanah atau batu disekelilingnya pada saat
pemasangan.
4.3 Fungsi PVD (Prefabricated Vertikal Drain)

PVD (Prefabricated Vertical Drain) adalah salah satu bahan yang digunakan buat
keperluan drainase. Digunakan untuk menyerap/mengeringkan kandungan air berlebih yang
ada di tanah.

Gambar 4.1 Pemasangan Vertical Drain.


Sumber: rachmadony, 2019

Prefabricated Vertical Drain berfungsi untuk mempercepat proses konsolidasi tanah,


terutama pada jenis tanah lempung (clay) atau lanau (silty clay). Prefabricated Vertical Drain
ditanam secara vertikal ke dalam tanah untuk mengalirkan air dari lapisan tanah lunak ke
permukaan. Setelah proses konsolidasi mencapai tingkat yang diinginkan, maka penurunan
tanah terjadi sehingga konstruksi jalan raya, kereta api, tanggul, landasan pesawat, areal
penimbunan terbuka lainnya dapat dibangun di atasnya dengan aman.

Gambar 4.2 Prefabricated Vertical Drain.


Sumber: rachmadony, 2019
Prefabricated Vertical Drain secara struktur terdiri dari 2 bagian yaitu bagian inti (core)
yang berfungsi sebagai media aliran air dan bagian pembungkus yang berfungsi sebagai
lapisan filter untuk mencegah butiran tanah yang halus masuk kedalam bagian inti.

Biasanya PVD ini digunakan di beberapa konstruksi sebagai berikut:

 Reklamasi
 Lahan Penumpukan Kontainer
 Jalan raya,jalan kereta api dan landasan pesawat terbang
 Area perumahan, industri,manufaktur,dan lain
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Geosintetik memiliki enam fungsi yaitu filtrasi, drainase, separator, perkuatan, penghalang,
proteksi.
Prefabricated Vertical Drain berfungsi untuk mempercepat proses konsolidasi tanah,
terutama pada jenis tanah lempung (clay) atau lanau (silty clay). Prefabricated Vertical Drain
ditanam secara vertikal ke dalam tanah untuk mengalirkan air dari lapisan tanah lunak ke
permukaan.
Biasanya PVD ini digunakan di beberapa konstruksi reklamasi, lahan penumpukan
kontainer, jalan raya, jalan kereta api, landasan pesawat terbang, area perumahan, industri,
manufaktur, dan lain –lain.
5.2 Saran
Sebaiknya selalu mencatat dan memperhatikan ketika ada arahan dan pemberian informasi
dari narasumber.
Perjalanan wisata study tour ini sangat bermanfaat untuk mahasiswa, sangat baik apabila
terus dilaksanakan dari tahun ke tahun dengan tujuan yang berbeda dan yang kaya akan ilmu
pengetahuan agar wawasan mahasiswa meningkat.
TINJAUAN PUSTAKA

Imam, Muhammad. 2013 Metode Perbaikan Tanah.

https://syurgaduniaku4.blogspot.com/2013/10/metode-perbaikan-tanah.html. (1 Oktober 2013).

Shirvani, Hamid. 2011. Pakuwon City.

https://arsadvent.wordpress.com/tag/pakuwon/. (31 Juli 2011).

Anita, Ivtitah. 2013. Metode perbaikan tanah.

https://www.slideshare.net/afifsalim12/perbaikan-tanah-dengan-geosintetik-ivtitah-anita. (4 Mei
2013).

Isyan, Runa. 2012. Geosintetik.

file:///C:/Users/Asus/Downloads/513-1294-1-SM%20(2).pdf. (10 Desember 2012).

Arul. 2010. PVD.

http://repository.upi.edu/30728/4/S_TS_1301818_Chapter1.pdf (19 Agustus 2010).

Ain, Aizah. 2017. Geosintetik.

https://geotextilediary.wordpress.com. (12 Januari 2017).

Mulawarman, Hakim. 2012. PVD.

http://geoforce-indonesia.com/index.php?m=product&id=16

Isparmo. 2010. Geosintetik.

http://geotextile.web.id/definisi-geosynthetics-geosintetik.html (18 Januari 2010).

Anda mungkin juga menyukai