1. Pendahuluan
Peran geosintetik dalam pembangunan lingkungan bukanlah merupakan hal yang baru.Peran
tersebut telah teruji dalam beberapa tahun.Hal ini disebabkan karena penggunaannya yang
praktis dan mudah dikerjakan dengan biaya yang rendah.Seiring berjalannya waktu,ada banyak
inovasi yang dihadirkan oleh engineer untuk memodifikasi geosintetik salah satunya adalah
Geotekstile.Geotekstile adalah lembaran sintetik yang tipis,fleksibel dan berpori yang digunakan
untuk stbilisasi dan perbaikan tanah dikaitkan dengan pekerjaan teknik sipil.Pemanfaatan
geotekstile merupakan cara modern dalam usaha untuk perkuatan tanah lunak. Memiliki
kemampuan untuk memisahkan, menyaring, memperkuat, melindungi atau mengeringkan.
Macam-macam Geotekstile adalah sebagai berikut :
3. Perancangan Filter
Pada filter geotekstile mekanisme penyaringan berbeda dari tanah granuler.Geotekstile sendiri
tidak secara langsung menyaring tanah.Tetapi, melalui proses dengan cara menahan tanah di
bagian huli,sehingga memungkinkan pembentukan filter internal.Terkait denga interaksi
mekanisme tersebut,geotekstile seolah-olah menyediakan katalisator yang mendorong tanah di
bagian hulu dan tanah dalam kedudukannya yang sekarang( yang telah berubah letaknya oleh
geotekstile) membentuk sistem filter internal.Namun,mekanisme tersebut masih dipengaruhi
oleh macam tanah,tipe geotekstil dan rezim aliran,yang hingga sekarang mesih perlu penelitian
lebih lanjut.ada 3 konsep filtrasi dalam perancangan filter geotekstile;
a. Jika pori pori filter geoteksile lebih kecil dari ukuran terbesar dari partikel tanah,maka tanah
akan tertekan oleh filter
b. Jika lubang bukaan terkecil geotekstile cukup besar untuk dilewati partikel tanah yang lebih
kecil,maka geotekstile tidak akan tersumbat
c. Lubang bukaan dalam geotekstile harus sangat besar agar aliran yang cukup dapat
terpelihara,walaupun beberapa lubang bukaan mungkin tertutup
Secara umum tahapan perencanaan untuk penyaring/filter geotekstile adalah sebagai berikut
a. Tahap 1 : Evaluasi Kondisi
b. Tahap 2 : Ambil contoh tanah dari lokasi dan melakukan analisa ukuran butir,Uji
permeabilitas tanah dan pemilihan agregat drainase
c. Tahap 3 : Menghitung debit aliran air yang menuju dan melalui sistem drainase serta
menghitung dimensi sistem drainase
d. Tahap 4 : Menentukan persyaratan geotekstile berupa kriteria retensi,kriteria
permeabilitas,kriteria penyumbatan,umur dan kinerja
e. Tahap 5 : Memperkirakan biaya
f. Tahap 6 : Mempersiapkan spesifikasi
g. Tahap 7 : Mengumpulkan contoh uji agregat dan geotekstil sebelum diterima
h. Tahap 8 : Memantau pemasangan selama dan setelah pelaksanaan
i. Tahap 9 : Mengamati sistem drainase selama dan setelah kejadian badai