Anda di halaman 1dari 3

ACARA I

PENETAPAN KADAR LENGAS TANAH

Tujuan Praktikum
 Mahasiswa dapat mengenal beberapa metode pengukuran kadar lengas.
 Mampu menjelaskan faktor-faktor yang menjadi penyebab perbedaan nilai kadar lengas tanah
pada masing-masing contoh tanah
 Mahasiswa mampu melakukan penilaian (assessment) hubungan kadar lengas tanah pada contoh
tanah kering angin, contoh tanah kapasitas lapangan, dan contoh

Lengas tanah merupakan salah satu sofat fisik tanah yang sangat berperan penting dalam
menjaga kelembaan tanah, dimana lengas meyusun dua per tiga bagian dari pori-pori tanah pada
suhu kamar dan menjadi satu per tiga juka suhu meningkat.
Keberadaan kadar lengas sangat penting di dalam bidang pertanian, karena melalui
proses pengaturan lengas akan dikontrol, begitu pula dengan serapan hara dan
pernapasan akar-akar tanaman yang dapat berpengaruh pada pertumbuhan dan
produksi tanah.

Kadar lengas dapat diketahui dengan menggunakan berbagai macam metode, antara
lain: gravimetri, tensiometer, pancaran neutron, gypsum blok dan kalsium. Pada
pengamatan kali ini kita akan membahas metode gavimetri dan gybsum blok.

Metode ini masing-masing mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-


masing,berikut pemaparannya:
1. Gravimetric
a) Keuntungan

 Pengotor dalam sampel dapat diketahui


 Mudah dilakukan
 Hasil analisisnya spesifik dan akurat
 Presisi
 Sensitif
b) Kerugian

Proses pengerjaannya lama. Waktu yang dibutuhkan selama proses


pengendapan dan pengeringan endapan sangat lama.
 Pengukuran kadarnya hanya dapat digunakan untuk komponen yang besar,
sedangkan untuk jumlah sampel yang sangat kecil tidak valid.
2. Gybsum blok
a. Keuntungan
 Pembuatan block dapat dilakukan oleh
 Orang awam sekalipun dan relatif lebih murah dibandingkan dengan
alat sensor yang lain.
 Mudah dalam pemasangan dan penggunaannya serta memerlukan
sedikit pemeliharaan.
 Tidak merusak struktur tanah sekitarnya.
b. Kerugian
 Lama penggunaan block terbatas.
 Sensitif terhadap garam dan suhu.
 Memerlukan kalibrasi secara individu serta Histerisis gypsum block
sangat berpengaruh terhadap kerja gypsum block.

Kadar lengas merupakan kandungan air yang terdapat dalam pori tanah. Faktor-faktor
yang mempengaruhi kadar lengas yaitu, anasir iklim, kandungan bahan organik dan
fraksi lempung tanah, topografi dan adanya bahan penutup tanah (bahan organik
maupun anorganik). Iklim berpengaruh pada sedikit banyaknya air pada tanah. Metode
ini dilakukan berdasar selisih antara curah hujan dan penguapan atau evaporasi. Bahan
organik dan lempung berguna sebagai penyimpan air. Bahan organik dan lempung
berbentuk koloid dan mempunyai luas permukaan yang besar sehingga dapat
menyimpan air dalam jumlah banyak. Topografi atau relief berpengaruh padakecepatan
infiltrasi air dan mempercepat bekurangnya kadar lengas melalui permukaan tanah.
Relief datar dan cekung akan mengalami infiltrasi yang besar, sedangkan relief curam
akan megalami kehilangan air yang besar. Penutup tanah seperti mulsa organik,plastik,
kain atau kertas akan mengurangi terjadinya penguapan atau evaporasi sehingga
kandungan lengas dalam tanah lebih awet.

Entisol memliki kadar lengas tanah terendah dibanding jenis tanah lainnya baik  pada
diameter 0.5 mm, 2 mm, maupun  bongkah. Hal tersebut terjadi karena tekstur entisol
berupa pasiran dengan tekstur tersebut meabilitasnya rendah sehingga kurang menangkap air,
oleh karena itu tanah entisol perlu banyak membutuhkan air, karena air yang hilang akibat
infiltrasi sangat besar.
Tanah entisol cenderung memiliki tekstur kasar dengan kadar organik dan nitrogen rendah, tanah
ini mudah teroksidasi dengan udara, untuk tanah entisol, kelembapan dan pH nya selalu
berubah, hal ini karena tanah entisol selalu  basah dan terendam dalam cekungan. Dan tanah
yang memiliki kadar asam yang kurang baik untuk ditanami, karena memiliki kadar asam yang
sangat tinggi atau sangat rendah.Berdasarkan hasil  penelitian Dahlan, dkk (2008) diperoleh data
bahwa kadar lengas tanah entisol sebesar 5,10 %, kandungan C-organiknya 1,26 %, pH H2O
tanah sebesar 5,80 dan C/Nnya 11,50.

Ordo vertisol merupakan tanah dengan kandungan liat tinggi (lebih dari 30%) di seluruh
horizon, mempunyai sifat mengembang dan mengkerut. Kalau kering tanah mengkerut sehingga
tanah pecah-pecah dan keras. Vertisols sangat cocok untuk padi karena mereka hampir kedap
saat jenuh. Pertanian tadah hujan sangat sulit, karena vertisols dapat bekerja hanya dalam jarak
yang sangat sempit, kondisi kelembaban mereka sangat keras ketika kering dan sangat lengket
bila basah. Menurut penelitian  Novrizal dan Suwardji dalam Prospek Pengembangan Tanaman
Jarak Pagar (Jatropa curcas) pada Berbagai Ordo Tanah di Pulau Lombok disebutkan bahwa
vertisol memiliki kadar lengas kapasitas lapang sebesar 29,36 persen dan tekstur tanah liat
berpasir. Tanah vertisol memiliki  pasir yang lebih dominan yaitu sebesar 57%, liat sebesar 38%,
dan debu sebesar 5%. Dari jumlah persen pasir, liat, dan debu, Vertisol yang digunakan memiliki
kelas tekstur liat berpasir (Suwardji dkk., 2006). Yasin (2004) menyebutkan tanah vertisol
memiliki kadar liat yang tinggi ( > 35%). Vertisol dapat menyimpan air dalam jumlah yang lebih
besar dan pengikatan antar  partikel tanah yang kuat
Kesimpulan
1. Metode yang digunakan adalah metode gravimetric dan gypsum blok
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar lengas yaitu, anasir iklim, kandungan
bahan organik dan fraksi lempung tanah, topografi dan adanya bahan penutup
tanah
3. Etisol memiliki kadar lengas terendah dibandingkan vertisol
4. vertisol memiliki kadar lengas kapasitas lapang sebesar 29,36 persen dan tekstur tanah
liat berpasir, memiliki  pasir yang lebih dominan yaitu sebesar 57%, liat sebesar 38%,
dan debu sebesar 5%.

Anda mungkin juga menyukai