Anda di halaman 1dari 9

TUGAS REVIEW JURNAL

Nama : Kilawa Diartina Br Sembiring


Nim : 200308088
Matkul : Teknik Konservasi Tanah Dan Air

Judul Jurnal : PENGENDALIAN EROSI SECARA VEGETATIF


MENGGUNAKAN RUMPUT PAIT (Axonopus compressus) DAN RUMPUT
ALANG-ALANG (Imperata cylindrica) PADA TANAH ORDO ULTISOLS
Penulis : Safriani, Dewi Sri Jayanti, Syahrul
Reviewer : Kilawa Diartina Br Sembiring

ABSRAK :
Studi ini menyelidiki perubahan penggunaan lahan di daerah miring, yang
menyebabkan peningkatan erosi tanah. Fokus penelitian adalah mengatasi erosi
melalui metode vegetatif, khususnya penggunaan Axonopus kompresus (rumput
karpet) dan alang-alang silindris (alang-alang) pada ordo tanah ultisols. Tujuannya
adalah untuk menilai efektivitas rumput karpet dan alang-alang dalam mengurangi
erosi tanah pada berbagai kemiringan lereng.

PENDAHULUAN

Jurnal ini membahas dampak perubahan penggunaan lahan pada lahan


miring yang menyebabkan peningkatan degradasi tanah akibat erosi. Erosi tanah,
terutama disebabkan oleh air, merupakan kejadian alami yang dipengaruhi oleh
berbagai faktor seperti iklim, topografi, karakteristik tanah, tutupan vegetasi, dan
aktivitas manusia. Artikel tersebut membedakan antara proses erosi alami dan erosi
akibat aktivitas manusia, khususnya praktik pertanian tidak tepat yang
mengabaikan prinsip konservasi tanah.

Penyebab Erosi Tanah :

Erosi alami muncul dari pembentukan tanah dan proses erosi yang mencari
keseimbangan. Sebaliknya, erosi yang disebabkan oleh manusia sering kali
disebabkan oleh hilangnya lapisan tanah bagian atas akibat praktik pertanian yang
tidak patuh. Teks tersebut menekankan bahwa aktivitas manusia berkontribusi
signifikan terhadap erosi tanah, dan menyoroti pentingnya mematuhi prinsip-
prinsip konservasi tanah.

Mencegah Erosi Tanah:

Menyadari bahaya lingkungan yang ditimbulkan oleh erosi tanah, jurnal ini
menggaris bawahi perlunya tindakan pencegahan. Ia menganjurkan metode
konservasi vegetatif, khususnya menyebutkan penanaman rumput sebagai strategi
yang efektif. Penulis mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Arnita (2012) yang menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti kepadatan tanaman,
intensitas curah hujan, dan kemiringan lereng berpengaruh terhadap terjadinya
erosi. Tutupan tanah yang rapat menghasilkan erosi tanah yang lebih sedikit
dibandingkan dengan tanaman yang ditanam secara acak.

Tujuan Penelitian:

Jurnal ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas Axonopus kompresus (rumput


karpet) dalam mengurangi erosi tanah. Selain itu, penelitian ini juga berupaya
membandingkan kemampuan rumput karpet dalam mengurangi erosi dengan alang-
alang (alang-alang), yang merupakan spesies rumput liar.

Konteks Penelitian Sebelumnya:

Penulis mengakui bahwa penelitian sebelumnya di Indonesia telah mengeksplorasi


berbagai jenis rumput untuk pengendalian erosi, dan menghasilkan nilai erosi yang
bervariasi berdasarkan kondisi lahan yang berbeda.

METODE PENELITIAN

Penelitian menggunakan metode eksperimen dalam bentuk Rancangan Faktorial


dengan Pengaruh Tunggal, Utama, dan Interaksi. Dua faktor percobaan: kemiringan
(main plot factor) dan jenis rumput (vegetasi) sebagai faktor kedua (sub plot factor).
Jurnal ini mencakup penggunaan alat, bahan, rancangan penelitian, prosedur, dan
analisis data dengan memfokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi erosi
tanah dan metode konservasi vegetatif.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Analisis Tanah:

 C-organik: 0,77%

 Kelas tekstur: Lempung (42% pasir, 48% debu, 10% liat)

 Struktur tanah: Granular

 Permeabilitas tanah: 5,91 cm/jam (agak lambat)

 Bulk density: 1,29 gram/cm3 (berat)

 Porositas total: 45,56% (kurang baik)

2. Curah Hujan:

 Intensitas curah hujan: 38,76 cm/jam (kriteria sangat lebat).

3. Aliran Permukaan:

 Aliran permukaan bervariasi dengan jenis rumput dan kemiringan


lereng.

 Kemiringan dan jenis rumput memengaruhi besarnya aliran


permukaan.

 Tanah tanpa rumput menghasilkan aliran permukaan lebih besar


daripada dengan rumput pait dan rumput alang-alang.

4. Erosi Tanah (Pengukuran Rainfall Simulator):

 Erosi tanah (ton/ha/tahun) bervariasi dengan kemiringan dan jenis


vegetasi.

 Perlakuan tanpa rumput memiliki erosi tertinggi, diikuti oleh rumput


alang-alang dan rumput pait.

5. Erosi Tanah (Metode USLE):

 Laju erosi (nilai A) dari metode USLE bervariasi.

 Nilai A tertinggi pada tanah tanpa rumput, diikuti oleh rumput alang-
alang dan rumput pait.
6. Perbandingan Erosi (USLE vs. Rainfall Simulator):

 Perhitungan erosi berdasarkan USLE memberikan nilai yang lebih


tinggi dibandingkan dengan pengukuran erosi menggunakan rainfall
simulator.

7. Analisis Sidik Ragam (Ansira):

 Pengujian Ansira menunjukkan adanya perlakuan yang berpengaruh


nyata, termasuk kemiringan, vegetasi, dan interaksi antara
keduanya.

8. Uji Lanjut BNT:

 Uji lanjut BNT menunjukkan perbedaan signifikan pada beberapa


perlakuan.

 Notasi yang sama menunjukkan perlakuan yang tidak berbeda


signifikan.

Pertimbangan:

 Kemiringan dan jenis vegetasi berpengaruh signifikan terhadap erosi tanah.

 Metode USLE memberikan estimasi erosi yang lebih tinggi dibandingkan


pengukuran langsung menggunakan rainfall simulator.

 Perlakuan dengan rumput pait dan rumput alang-alang dapat mengurangi


erosi dibandingkan tanpa rumput.

Analisis ini didasarkan pada hasil yang disajikan dalam dokumen. Untuk
interpretasi yang lebih mendalam, perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain
seperti kondisi cuaca, topografi, dan praktik pertanian yang dapat memengaruhi
erosi tanah.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan:

1. Pengaruh Kemiringan Terhadap Erosi:


 Kemiringan lereng yang berbeda berpengaruh signifikan terhadap
besar erosi tanah.

 Erosi meningkat seiring dengan peningkatan kemiringan lereng.

 Rumput pait dan rumput alang-alang dapat mengurangi erosi


dibandingkan tanah tanpa rumput pada berbagai kemiringan.

2. Peran Rumput Pait dan Rumput Alang-alang:

 Rumput pait dan rumput alang-alang mampu menahan laju erosi


pada berbagai kemiringan.

 Tanah dengan vegetasi penutup rumput menghasilkan nilai erosi


yang lebih rendah dibandingkan tanah tanpa vegetasi.

3. Hubungan Antara Kemiringan dan Vegetasi:

 Terdapat hubungan yang signifikan antara kemiringan lereng


dengan kemampuan rumput pait dan rumput alang-alang, serta tanah
tanpa rumput, dalam menahan laju erosi.

 Analisis sidik ragam menunjukkan adanya pengaruh nyata dari


faktor-faktor ini terhadap laju erosi.

Saran:

1. Penelitian Lanjutan:

 Melakukan penelitian lanjutan dengan mempertimbangkan variasi


jenis tanah.

 Meneliti efek kemiringan atau vegetasi penutup tanah pada


intensitas hujan yang lebih bervariasi.

2. Variasi Intensitas Hujan:

 Menambah variasi intensitas hujan dalam penelitian untuk


mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif.
 Mengkaji bagaimana variasi intensitas hujan mempengaruhi
kemampuan rumput pait dan rumput alang-alang dalam mengurangi
erosi.

3. Faktor-faktor Tambahan:

 Memperhitungkan faktor-faktor tambahan seperti jenis tanaman,


pengelolaan tanaman, dan struktur tanah dalam penelitian
mendatang.

 Memperluas penelitian ke berbagai jenis vegetasi penutup tanah


untuk menilai kinerja relatif mereka dalam mencegah erosi.

4. Penerapan Praktis:

 Mengkaji potensi penerapan praktis hasil penelitian dalam konteks


konservasi tanah.

 Mengidentifikasi rekomendasi praktis untuk pengelolaan lahan


miring guna mengurangi risiko erosi.

Penelitian lebih lanjut dan pemahaman mendalam terkait faktor-faktor yang


mempengaruhi erosi tanah dapat memberikan kontribusi positif dalam
pengembangan praktik konservasi yang efektif.

KELEBIHAN PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian yang Jelas:

 Jurnal ini memiliki tujuan penelitian yang jelas, yaitu untuk


mengevaluasi kemampuan rumput pait dan rumput alang-alang
dalam mengurangi erosi tanah pada berbagai kemiringan.

2. Metodologi yang Terperinci:

 Metodologi penelitian dijelaskan dengan rinci, mencakup alat,


bahan, rancangan penelitian, prosedur, dan analisis data. Hal ini
memungkinkan pembaca untuk memahami dengan baik langkah-
langkah yang diambil dalam penelitian.
3. Penggunaan Rainfall Simulator:

 Penggunaan alat seperti rainfall simulator memberikan validitas


eksperimen yang baik karena menciptakan kondisi hujan buatan
untuk mengukur erosi tanah. Hal ini meningkatkan keakuratan
pengamatan dan meminimalkan variabilitas alamiah.

4. Pertimbangan Faktor-faktor Lingkungan:

 Jurnal mencakup analisis tanah dan kondisi lingkungan seperti


tekstur tanah, struktur tanah, curah hujan, dan aliran permukaan. Ini
menunjukkan kesadaran terhadap faktor-faktor yang dapat
memengaruhi erosi tanah.

5. Penggunaan Metode USLE:

 Penggunaan metode USLE (Universal Soil Loss Equation)


menunjukkan upaya untuk mengkalkulasi dan memprediksi erosi
tanah secara lebih umum, memberikan kontribusi kepada
pemahaman ilmiah secara lebih luas.

6. Analisis Statistik yang Komprehensif:

 Penggunaan analisis sidik ragam (Ansira) dan uji lanjut BNT


menunjukkan bahwa jurnal ini tidak hanya memberikan temuan
empiris, tetapi juga melakukan analisis statistik yang komprehensif
untuk mendukung kesimpulan.

7. Relevansi dengan Konservasi Tanah:

 Jurnal ini memiliki relevansi praktis dengan isu konservasi tanah,


memberikan pemahaman yang dapat diaplikasikan dalam upaya
mengurangi erosi tanah pada lahan miring.

8. Rekomendasi untuk Penelitian Lanjutan:

 Jurnal menyajikan rekomendasi untuk penelitian lanjutan, seperti


melibatkan variasi jenis tanah dan intensitas hujan, yang dapat
memperkaya pemahaman lebih lanjut terkait topik ini.
Kelebihan jurnal ini terletak pada keseluruhan pendekatan penelitian yang
komprehensif, metodologi yang jelas, dan kontribusi potensial terhadap
pemahaman dan praktik konservasi tanah.

KEKURANGAN PENELITIAN

1. Ukuran Sampel yang Terbatas:

 Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian mungkin terbatas.


Hal ini dapat mempengaruhi generalisasi hasil penelitian terhadap
populasi yang lebih besar.

2. Variabilitas Cuaca Tidak Diperhitungkan:

 Penelitian ini mungkin tidak mempertimbangkan variabilitas cuaca


yang signifikan yang dapat memengaruhi hasil erosi tanah. Cuaca
yang berbeda pada saat pengujian dapat memberikan gambaran yang
lebih lengkap.

3. Keterbatasan Generalisasi:

 Hasil penelitian mungkin memiliki keterbatasan dalam generalisasi


ke berbagai kondisi tanah atau iklim. Variabilitas geografis dan
lingkungan perlu diperhatikan.

4. Tidak Membahas Potensi Pengaruh Variabel Tambahan:

 Jurnal mungkin tidak mendiskusikan potensi pengaruh variabel


tambahan yang dapat memengaruhi erosi tanah, seperti penggunaan
pupuk atau jenis vegetasi lainnya.

5. Kondisi Laboratorium vs. Lapangan:

 Penggunaan rainfall simulator dalam kondisi laboratorium mungkin


tidak sepenuhnya merepresentasikan kondisi lapangan yang
sebenarnya. Hal ini dapat membatasi aplikabilitas hasil penelitian ke
situasi di lapangan.

6. Tidak Memperhitungkan Interaksi Antara Faktor-faktor:


 Meskipun jurnal membahas efek kemiringan dan jenis rumput
secara terpisah, tidak ada diskusi mendalam tentang interaksi
potensial antara faktor-faktor tersebut.

7. Tidak Membahas Variabilitas Tanah Lainnya:

 Meskipun ada analisis tanah, jurnal mungkin tidak membahas


variabilitas lain seperti pH tanah atau kandungan nutrisi yang dapat
memengaruhi erosi.

8. Waktu Pengamatan yang Terbatas:

 Penelitian dilakukan dalam waktu 5 menit, yang mungkin tidak


mencerminkan kondisi jangka panjang. Pengamatan yang lebih lama
dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perubahan
seiring waktu.

Meskipun jurnal ini memiliki kelebihan yang signifikan, seperti pendekatan


penelitian yang komprehensif, ada beberapa keterbatasan yang dapat diatasi melalui
penelitian lanjutan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang disebutkan di
atas.

Dari jurnal tersebut, apakah ada hasil setelah adanya pengendalian erosi dan
apakah erosinya mengecil?

Erosi tanah merupakan salah satu fenomena degradasi tanah utama yang akan
mengancam kelestarian lingkungan dan produktivitas tanah, sehingga
mempengaruhi ketahanan pangan. Kemiringan lereng yang berbeda juga
berpengaruh signifikan terhadap besar erosi tanah.

Anda mungkin juga menyukai