Abstract
There are two procedures to predict erosion rate using USLE methods based on the historical data
in the past time. The first method is by analyzing the monthly average erosion rate for all yearly
data at once. The output of this method is the prediction of monthly erosion rate. The second
method is by analyzing the monthly average erosion rate every year. The difference of both
procedures may caused the differences of erosion rate prediction which stated by sediment
delivery ratio (SDR). This research is to investigate the effect of two procedures to the sediment
delivery ratio (SDR) which applied in Miu and Wuno sub basin in Palu-Central Sulawesi. The results
of this research show that the sediment delivery ratio (SDR) was not significantly different; each of
them was 4.1 % and 3.2 %..
Key word: Procedure, erosion rates, SDR
Abstrak
Terdapat dua prosedur yang dapat digunakan untuk memperkirakan laju erosi dengan
menggunakan metode USLE berdasarkan data historis (historical data) pada masa yang lampau.
Cara pertama yakni dengan menganalisis laju erosi rata-rata bulanan untuk seluruh tahun data
sekaligus. Keluaran dari cara ini adalah perkiraan laju erosi rata-rata bulanan. Cara yang kedua
yakni dengan melakukan perhitungan laju erosi rata-rata bulanan untuk setiap tahun data.
Perbedaan prosedur dalam memperkirakan laju erosi tersebut, memungkinkan terjadinya
perbedaan angka laju erosi yang akan dinyatakan dengan angka nisbah pengangkutan
sedimen (sediment delivery ratio, SDR). Penelitian ini mengkaji pengaruh kedua prosedur
perkiraan laju erosi tersebut terhadap konsistensi nisbah pengangkutan sedimen. Hasil penelitian
yang diterapkan pada sub-DAS Miu dan Wuno di Palu-Sulawesi Tengah menunjukkan bahwa
angka nisbah pengangkutan sedimen (SDR) kedua prosedur tidak menunjukkan perbedaan
yang besar, masing-masing sebesar 1.13 % dan 2.55 %.
Kata kunci: Prosedur, laju erosi, SDR
* Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu
Jurnal SMARTek, Vol. 6, No. 3, Agustus 2008: 135 - 143
136
Pengaruh Prosedur Perkiraan Laju Erosi Terhadap Konsistensi Nisbah Pengangkutan Sedimen
(I Gede Tunas)
137
Jurnal SMARTek, Vol. 6, No. 3, Agustus 2008: 135 - 143
138
Pengaruh Prosedur Perkiraan Laju Erosi Terhadap Konsistensi Nisbah Pengangkutan Sedimen
(I Gede Tunas)
139
Jurnal SMARTek, Vol. 6, No. 3, Agustus 2008: 135 - 143
140
Pengaruh Prosedur Perkiraan Laju Erosi Terhadap Konsistensi Nisbah Pengangkutan Sedimen
(I Gede Tunas)
Tabel 4. Perkiraan laju erosi Sub-DAS Miu dan Wuno dengan dua prosedur
Laju Erosi (Ea),ton/bulan
Bulan Sub-DAS Miu Sub-DAS Wuno
Prosedur Prosedur Prosedur Prosedur
1 2 1 2
Jan 25496.46 22169.41 9692.43 8822.84
Feb 27040.42 25271.98 11582.17 10655.30
Mar 23301.25 22149.43 9873.70 8900.22
Apr 18107.96 16699.71 8187.69 7314.31
Mei 42362.11 42154.29 6027.38 5346.15
Jun 32108.77 31017.23 7647.45 6708.19
Jul 25360.02 24417.63 10791.29 9653.12
Ags 18525.44 15767.80 13074.40 11500.14
Sep 15638.70 14517.27 5122.17 4602.34
Okt 18776.98 15546.14 8993.30 7981.95
Nov 26324.09 24163.39 11163.47 10057.54
Des 21415.35 20538.85 5191.15 4303.07
Ea
(ton/ 294457.55 274413.15 107346.60 95845.18
thn)
Keterangan :
Keterangan ton/ha
0-5
ton/ha
5-10
0-5 10-25
5-10 25-50
10-25 50-75
75-100
25-50 100-150
50-75 150-250
75-100 >250
100-150
150-250
> 250
Sampel sedimen yang diperoleh dari (Qw) dan debit sedimen (Qs), seperti
pengukuran selanjutnya diolah di diperlihatkan pada Gambar 4.
laboratorium dan dianalisis, sehingga Berdasarkan data debit harian
diperoleh hubungan antara debit aliran rata-rata yang diperoleh dari kedua
141
Jurnal SMARTek, Vol. 6, No. 3, Agustus 2008: 135 - 143
outlet pada tahun 2003, dengan selisih nilai SDR kedua prosedur tersebut
menggunakan kurva lengkung sedimen baik untuk sub-DAS Miu maupun sub-
pada Gambar 4 diperoleh laju DAS Wuno tidak signifikan, hanya
angkutan sedimen suspensi rata-rata sebesar 1.13 % dan 2.55 % terhadap SDR
perbulan. Laju angkutan sedimen dalam maksimum. Bila angka ini dibandingkan
setahun diperoleh sebesar masing- dengan hasil persamaan (4) seperti
masing 45552.58 ton/tahun untuk outlet yang diusulkan oleh Boyce (1977 dalam
sub-DAS Miu dan 22811.15 ton/tahun Suripin, 2001), masing-masing sebesar
untuk sub-DAS Wuno. 0.12 untuk sub-DAS Miu dan 0.17 untuk
sub-DAS Wuno, juga tidak menunjukkan
4.3 Nisbah pengangkutan sedimen (SDR) perbedaan yang signifikan. Hal ini
Angka SDR untuk kedua menunjukkan bahwa pengaruh kedua
prosedur diperoleh dengan prosedur terhadap nisbah
membandingkan sedimen terukur di pengangkutan sedimen (SDR) relatif
masing-masing outlet sub-DAS dan kecil, artinya kedua prosedur dapat
prediksi erosi dengan dua prosedur, diterapkan untuk memperkirakan laju
seperti diperlihatkan pada Tabel 5. Nilai erosi.
SDR kedua prosedur menunjukkan
konsistensi yang relatif bagus artinya
250 300
Debit sedimen (ton/hari)
y = 12.835x 1.0487
Debit sedimen (ton/hari)
y = 7.1232x 1.1922
200 250 R2 = 0.9184
R2 = 0.9179
200
150
150
100
100
50
50
0 0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 0 2 4 6 8 10 12 14 16
3
Debit aliran (m /det) Debit aliran (m3/det)
142
Pengaruh Prosedur Perkiraan Laju Erosi Terhadap Konsistensi Nisbah Pengangkutan Sedimen
(I Gede Tunas)