Anda di halaman 1dari 4

1.

Geosintetik Clay Liner


Geosynthetic Clay Liner merupakan lapisan kedap air dengan struktur komposit perpaduan antara
geotextile non woven dengan bahan bentonite.Bentonite merupakan bahan yang dapat mengurangi
transport cemaran anorganik dan terbungkus antara geotekstile non woven/Geomembrane sehingga
membentuk kesatuan Geosynthetic Clay Liner (GCL). Asal-usul GCL dapat ditelusuri kembali ke tahun
1962 ketika Arthur G. Clem mengajukan paten untuk panel tahan kelembaban yang telah dibentuk
sebelumnya yang menggabungkan lempung bentonit dengan karton bergelombang. Pada tahun 1982,
Arthur J. Clem mengajukan paten untuk apa yang sekarang akan dikenal sebagai GCL yang
menggabungkan tanah liat bentonit, perekat, dan geotekstil. Pada tahun yang sama, Arthur J. Clem
mendirikan Clem Environmental Corp untuk memproduksi penemuannya.Penggunaan GCL sebagai
kategori terpisah dari geosintetik tampaknya telah dilakukan di Amerika Serikat pada tahun 1988 dalam
penahanan limbah padat sebagai cadangan untuk geomembrane. Produk yang dihasilkan adalah
Claymax yang merupakan bentonit yang dicampur dengan perekat sehingga dapat mengikat lempung
diantara dua geotekstil; satu di bawah (tekstil pembawa) dan yang lainnya di atas (tekstil penutup)
bentonit di tengah. Kira-kira pada waktu yang sama, produk berbeda di Jerman, Bentofix, diproduksi
dengan menempatkan bubuk bentonit di antara dua geotekstil dan kemudian merekatkan tiga
komponen secara bersamaan .GCL yang terbungkus dari Geotekstile diikat dengan perekat atau jahitan
untuk membungkus bentonite didalamnya.untuk GCL yang terbungkus oleh geomembrane,bentonite
diikat ke geomembrane menggunakan perekat.keuntungan dari GCL adalah material tidak terlalu
tebal.Beberapa keuntungan dari GCL adalah sebagai berikut :

a. Pemasangan yang cepat,pekerja yang dibutuhkan tidak terlalu banyak


b. Konduktivitas Hidrolik yang rendah terhadap air bila dipasang dengan benar
c. Tidak bergantung pada ketersediaan tanah lokal
d. Mudah diperbaiki
e. Ruang udara yang dihasilkan lebih besar karena ketebalannya yang kecil
f. Mengurangi tekanan overburden dari MSW (Municipal Solid Waste/Sampah kota) pada Landfill

Geosynthetic Clay Liner memiliki fungsi utama sebagai pemisah antara lapisan tanah dan air.Secara
umum berfungsi seperti geomembrane.GCL bisa menjadi alternatif yang jauh lebih handal dan ekonomis
untuk liners konvensional.
Figure 1.Geosynthetics Clay Lliner

2. Kinerja GCL
Kinerja hidrolik dari GCL bergantung pada konduktivitas hidrolik dari bentonite.secara umum
konduktivitas hidrolik laboratorium untuk air dari berbagai jenis GCL yang dilapisi oleh geotekstile
bervariasi diantara 2 x 10 -12 dan 2 x 10-10 m/s.Kinerja hidrolik adalah kemampuan dari material untuk
menahan cairan.GCL juga sering digunakan untuk menampung cairan selain air.dalam hal ini,evaluasi
konduktivitas hidrolik GCL ketika akan ditampung oleh cairan kimia selain air merupakan hal
penting.evaluasi ini biasanya disebut dengan uji kompabilitas dimana GCL akan diuji kinerja hidroliknya
apabila yang ditampung adalah cairan kimia bukan air. GCL juga rentan terhadap kebocoran yang tidak
disengaja, yang mungkin terjadi selama penanganan dan pemasangan. Dalam hal ini, kinerja hidraulik
mereka dapat ditoleransi tergantung pada tingkat kerusakan yang terjadi. Telah terbukti bahwa
kerusakan kecil dapat secara efektif ditutup oleh natrium bentonit di GCL, dengan sedikit peningkatan
pada konduktivitas hidrolik dari spesimen yang rusak. Kinerja hidraulik GCL yang dilapisi geotekstil juga
bergantung pada distribusi massa / area bentonit di dalam material. Setelah terhidrasi, bentonit
memiliki kekuatan geser yang sangat rendah, dalam hal ini aktivitas konsentrasi tegangan dan beban
struktur permanen dapat menyebabkan bentonit terjepit secara lateral dan menyebabkan penurunan
ketebalan lokal. Untuk menghindari perpindahan bentonit secara lokal, dan dampak yang mungkin
terjadi pada kinerja hidrolik GCL, tanah penutup dengan ketebalan dan ukuran partikel yang sesuai
harus ditempatkan di atas GCL sebelum terhidrasi dan sebelum dikenakan beban permukaan yang
terkonsentrasi.Maka dari itu, pemilihan tanah dasar adalah pertimbangan penting lainnya untuk
pemasangan GCL. Seperti halnya tanah penutup, tanah dasar tempat GCL dipasang harus sesuai dengan
ukuran partikelnya. Di sebagian besar aplikasi penahanan, proses instalasi mengharuskan GCL dipasang
dalam kondisi kering. Hidrasi harus terjadi setelah pemasangan dan membutuhkan air bersih yang cukup
untuk mengaktifkan bentonit dengan benar. GCL adalah bahan pelapis reaktif dan harus ditangani,
ditempatkan, dan dihidrasi dengan benar agar efektif sepenuhnya. Performa setiap lapisan GCL
didasarkan pada potensi pengembangan komponen bentonit setelah hidrasi. Di sebagian besar aplikasi
penahanan, proses instalasi mengharuskan GCL dipasang dalam kondisi kering. Hidrasi harus terjadi
setelah pemasangan dan membutuhkan air bersih yang cukup untuk mengaktifkan bentonit dengan
benar.

3. Aplikasi GCL
GCL dalam aplikasinya telah digunakan dalam berbagai macam konstruksi antara lain ;
a. Sebagai proteksi terhadap muka air tanah pada bangunan jalan raya,rel kereta api,water
treatment
b. Material Pelapis/lining pada area landfill/TPA
c. Material Pelapis/lining pada area tambang
d. Sebagai dinding penahan tekanan air
e. Lapis penahan sekunder pada tanki penyimpan

Figure 2 GCL sebagai pelapis Landill/TPA

Figure 3 GCL Pada Kolam Retensi

Anda mungkin juga menyukai