Oleh :
Adi Hamdani
1203220
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya pada kami, salawat beserta salam
semoga Allah limpah curahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, beserta
keluarga, sahabat, dan umatnya sampai akhir zaman.
Upaya maksimal telah saya lakukan untuk menyelesaikan laporan tugas
ini dengan harapan dapat mencapai hasil sebaik mungkin. Saya menyadari
bahwa penyusunan makalah ini masih kurang dari harapan mengingat
kemampuan yang dimiliki terbatas.
Sehingga, kritik dan saran kami harapkan untuk kemajuan pengetahuan
serta kemampuan kami untuk kedepannya. Laporan ini juga tidak akan
berhasil tanpa berbagai pihak yang telah rela membantu pembuatannya.
Maka saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu.
Akhirnya, saya berharap laporan ini dapat memberikan manfaat dan
sumbangan pemikiran bagi saya khususnya dan para pembaca pada
umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
BAB I.......................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
1.1
Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2
Rumusan Masalah...................................................................................... 1
1.3
Metode Penulisan....................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN.......................................................................................................... 2
2.1. Pengertian dan Gambaran Umum Geosintetik......................................2
2.2. Klasifikasi dan Identifikasi Geosintetik..................................................2
2.3. Fungsi Geosintetik..................................................................................... 3
2.4. Aplikasi dan Dasar Perencanaan.............................................................3
a. Aplikasi pada timbunan di atas tanah lunak.........................................3
b. Aplikasi pada perkuatan lereng...............................................................3
c. Aplikasi pada dinding penahan tanah yang distabilisasi secara
Mekanis.............................................................................................................. 3
BAB III....................................................................................................................... 3
KESIMPULAN............................................................................................................ 3
3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam ilmu rekayasa teknik sipil seperti geoteknik salah satu
permasalahan yang terjadi adalah daya dukung tanah yang tidak sesuai
dengan harapan. Dimana kondisi ini dapat membahayakan struktur yang
ditopangnya. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan atau perkuatan tanah
agar daya dukung tanah bisa meningkat.
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk melakukan hal tersebut. Seperti
compaction, sand drain, geosintetis dan lain-lain. Salah satu yang sering
digunakan adalah dengan geosintetis. Geosintetis
1.2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalh ini adalah sebagai berikut :
a. Pengertian dan gambaran awal geosintetik.
b. Klasifikasi dan identifikasi geosintetik.
c. Fungsi Geosintetik.
d. Aplikasi dan dasar perencanaan geosintetik.
1.3
Metode Penulisan
Metode penulisan yang dilakukan adalah studi pustaka dan
menginterpretasikannya dengan pengetahuan pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Dalam proses pembuatan geotekstil, elemen tekstil seperti seratserat atau beberapa untaian serat (yarn) dikombinasikan menjadi
struktur tekstil lembaran. Elemen tersebut dapat berupa filamen
(serat menerus) berbentuk benang polimer tipis dan panjang atau
serabut serat (staple fiber) berbentuk filamen pendek dengan panjang
antara 20- 150 mm. Elemen tekstil tersebut juga dapat dibuat dengan
memotong suatu lembaranplastik atau film untuk membentuk pita
tipis datar. Pada filamen dan potongan film (slit film), proses
pengeluaran atau penarikan akan memanjangkan polimer dalam arah
penarikan sehingga meningkatkan kekuatan filamen.
Jenis geotekstil kemudian dibagi berdasarkan metode yang
digunakan untuk mengkombinasikan filamen atau pita menjadi
struktur lembaran. Jenis geotekstil yang utama adalah tak-teranyam
(non-woven) dan teranyam (woven). Geotekstil teranyam terbuat dari
monofilamen, multifilamen, fibrillated yarns atau dari potongan film
dan pita. Proses penganyaman untuk geosintetik teranyam sama
dengan pembuatan tekstil biasa. Geotekstil tak-teranyam dilakukan
dengan teknologi canggih dimana serat polimer atau filamen didesak
keluar dan dipuntir secara menerus, ditiup atau ditempatkan pada
suatu sabuk berjalan. Kemudian massa filamen atau serat tersebut.
Disatukan dengan proses mekanis dengan tusukan jarum-jarum kecil
atau disatukan dengan panas dimana serat tersebut dilas oleh
panas dan/atau tekanan pada titik kontak serat dengan massa teksil
tak-teranyam.
Geogrid merupakan suatu contoh dari jenis geosintetik yang
berbentuk jaring (web). Fungsi geogrid yang utama adalah sebagai
perkuatan. Geogrid dibentuk oleh suatu jaring teratur dengan elemenelemen tarik dan mempunyai bukaan berukuran tertentu sehingga
saling mengunci (interlock) dengan bahan pengisi di sekelilingnya.
Saat ini terdapat material yang secara teknis tidak dapat disebut
tekstil, misalnya jaring, grid, net, jala (mesh) dan komposit. Geotekstil
dan
produk-produk
tersebut,
seperti
net
dan
grid,
dapat
dari
geotekstilgeonet,
geotekstil-geogrid,
geotekstil-
dimensi.
Kombinasi
bahan-bahan
pembentuk
geokomposit
tersebut sangat banyak dan hampir tidak terbatas. Selain itu terdapat
geomembran);
Massa per satuan luas (untuk geotekstil, geogrid,
geosynthetic clay liner, dan geosintetik penahan erosi) dan
2.3.
Fungsi Geosintetik
Geosintetik memiliki fungsi primer dan fungsi sekunder yang
memiliki
meningkatkan
stabilitas
serta
mencegah
keruntuhan.
Geotekstil
atau
geogrid
juga
akan
mengurangi
pergeseran
suatu
bangunan
(timbunan)
adalah
penurunan,
maka
diperkuat.
Ketiga
kemungkinan
keruntuhan
tersebut
itu,
penurunan
timbunan
dan
potensi
rangkak
pada
dengan
menggunakan
10
dalam
suatu
struktur
lereng
yang
mempunyai
yang
dibungkus
dengan
material
granular
dan
untuk
rinci
saluran.
dalam
Kriteria
pedoman
drainase
ini.
Detail
ini
tidak
drainase
yang
dipadatkan
adalah
untuk
memberikan
kepadatan
tanah
dan
meningkatkan
Perkuatan
tepi
tersebut
juga
memungkinkan
11
12
Lereng yang diperkuat diantaranya diaplikasikan pada pekerjaanpekerjaan sebagai berikut (lihat Gambar 2.8):
a. Konstruksi timbunan jalan baru;
b. Pelebaran timbunan jalan lama;
c. Perbaikan keruntuhan lereng.
13
14
Untuk
penentuan
penurunan
tanah
dasar
diperlukan
tanah
timbunan
yang
diperkuat
harus
selama
ini
hanyalah
dengan
menggunakan
tanah
kualitas
tinggi
akan
memudahkan
pemadatan
dan
15
16
17
yang
diperkuat
dengan
geosintetik
memberikan
solusi
yang
sangat
18
mekanisme
transfer
tegangan,
bahan
perkuatan,
dilapis;
Komposit satu arah: grid atau tikar batangan (bar mat)
yang dicirikan oleh spasi antar grid yang lebih besar dari
150 mm;
Bidang datar (planar) dua arah: geosintetik lembaran
menerus, anyaman kawat (wire mesh) yang dilas, dan
wire mesh teranyam.
B. Bahan perkuatan
Dari jenis bahan,
dinding
MSE
dapat
dibagi
menjadi
19
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Geosintetik merupakan Istilah umum untuk produk berbentuk
lembaran yang terbuat dari bahan polimer lentur, digunakan
dengan tanah, batuan, atau material geoteknik lainnya, sebagai
suatu kesatuan pekerjaan buatan manusia, struktur, maupun
sistem (ASTM D 4439).
Geotekstil adalah Produk geosintetik yang terdiri dari jaringan
yang beraturan dan terhubung satu sama lainnya, dengan ukuran
bukaan lebih besar dari 6,35 mm sehingga memungkinkan untuk
saling mengunci dengan tanah, batuan ataupun struktur lain di
sekitarnya serta memiliki fungsi primer sebagai perkuatan (ASTM
D 4439).
Pada dasarnya, geosintetik terbagi menjadi dua yaitu tekstil
dan jaring (web). Berdasarkan bahannya, kedua jenis geosintetik
dibagi menurut bahan sintetik dan alami.
Geosintetik memiliki enam fungsi sebagai berikut:
a. Filtrasi: bahan geosintetik digunakan untuk mengalirkan air ke
dalam system drainase dan mencegah terjadinya migrasi
partikel tanah melalui filter. Contoh penggunaan geosintetik
sebagai filter adalah pada sistem drainase porous.
b. Drainase: bahan geosintetik digunakan untuk mengalirkan air
dari dalam tanah. Bahan ini contohnya digunakan sebagai
drainase di belakang abutmen atau dinding penahan tanah.
c. Separator: bahan geosintetik digunakan di antara dua material
tanah yang tidak sejenis untuk mencegah terjadi pencampuran
material.
Sebagai
contoh,
bahan
ini
digunakan
untuk
20
tegangan
lokal
untuk
mencegah
atau
contoh,
tikar
geotekstil
(mat)
digunakan
untuk
geomembran
oleh
21
tanah
atau
batu
di
DAFTAR PUSTAKA
2009.
Perencanaan
dan
Perkuatan
Tanah
22
dengan
Geosintetik.