PENYUSUN :
RASDI : (14.301010.038)
FAKULTAS TEKNIK
2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Subhanahu Wata’ala yang Maha Pengasih lagi
Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang Perkuatan Timbunan Di Atas Tanah Lunak
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
Rasdi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
Hal yang mendasar yang perlu menjadi perumusan masalah pada tulisan kali ini
adalah:
1. Apa Pengertian dari Geosintetik dan Bagimana klasifikasi Geosintetik?
2. Apa Fungsi Geosintetik?
3. Bagaimana cara pemilihan metode Geosintetik?
4. Bagaiaman prosedur pelaksanaan daripada Geosintetik?
5. Bagaimana Metode Pelaksanaan Geosintetik?
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan bentuk fisik, geosintetik terbagi menjadi dua jenis yaitu tekstil
dan jaring (web).
geokomposit tersebut sangat banyak dan hampir tidak terbatas. Selain itu
terdapat juga tipe-tipe geosintetik lain seperti geosynthetic clay liner, geopipa,
geofoam,.
2. Geogrid
Produk geotekstil yang berupa lubang-lubang berbentuk segi
empat (geotextile grid) atau lubang berbentuk jaring (geotextile net) ,
biasanya terbuat dari bahan Polyester (PET) atau High Density
Polyethylene (HDPE).
GeoGrid (Enkagrid) merupakan bahan Geosynthetics yang berfungsi
sebagai lapisan perkuatan (reinforcenent) untuk lereng jalan dan lain2,
enkagrid mempunyai kuat tarik yang besar sampai 180 kN, untuk itu
product jenis ini sangat sesuai untuk di pakai pada konstruksi jalan baru
yang lapisan tanah dasarnya ber CBR rendah dibawah 2 %. GeoGrid
sangat baik digunakan pada jalan raya yang berada pada struktur tanah
yang kurang labil, sehingga jalan raya yang berlubang akan dapat teratasi.
3. Geomembrane
Geosintetik yang bersifat impermeable atau tidak tembus air,
biasanya dibuat dari bahan high density polyethylene (HDPE).
Geomembranes adalah jenis geosynthetic bahan. Mereka kedap
membranes digunakan secara luas sebagai cut-offs dan liners. Sampai
beberapa tahun terakhir, kebanyakan geomembranes digunakan sebagai
kanal dan kolam liners.
4. Geocomposite
Geocomposites adalah produk polymer, yang dibuat dengan
menghubungkan dua atau lebih jenis geosintetik, misalnya geogrid dengan
non-wovens. Digunakan baik untuk tanah (untuk separasi dan perkuatan)
maupun untuk perkerasana jalan atau pengaspalan (perkuatan dan
perbaikan tanah pondasinya).
Perkuatan menggunakan geocomposite memanfaatkan keunggulan non-
woven geotextile yang dikombinasikan dengan perkuatan woven
geotextile yang dirajut atau disebut geogrid, yang merupakan unit yang
dibentuk oleh jahitan atau melalui thermal bonding.
Sipil. Hal ini tergantung dari keperluan pemakaian dari Geosintetik itu
sendiri, sehingga memunculkan jenis Geosintetik yang bervariasi.
Diantara jenis-jenis tersebut yaitu :
Geoarmour Geomat
Geobar Geomattress
Geoblanket Geonet
Geocell Geospacer
Geofoam Geostrip
Geoform
2. Perkuatan
Sifat tarik bahan geosintetik dimanfaatkan untuk menahan tegangan atau
deformasi pada struktur tanah. Untuk fungsi ini, geosintetik banyak
digunakan untuk perkuatan timbunan di atas tanah lunak, perkuatan lereng
dan dinding tanah yang distabilisasi secara mekanis (mechanically
stabilized earth wall, MSEW).
3. Filter
4. Drainase
Bahan geosintetik digunakan untuk mengalirkan air dari dalam tanah.
Bahan ini contohnya digunakan sebagai drainase di belakang abutmen atau
dinding penahan tanah.
5. Penghalang
Bahan geosintetik digunakan untuk mencegah perpindahan zat cair
atau gas. Sebagai contoh, geomembran pada kolam penampung limbah
berfungsi untuk mencegah pencemaran limbah cair pada tanah.
6. Proteksi
Bahan geosintetik digunakan sebagai lapisan yang memperkecil
tegangan lokal untuk mencegah atau mengurangi kerusakan pada
permukaan atau lapisan tersebut. Sebagai contoh, tikar geotekstil (mat)
digunakan untuk mencegah erosi tanah akibat hujan dan aliran air. Contoh
lainnya, geotekstil tak-teranyam digunakan untuk mencegah tertusuknya
geomembran oleh tanah atau batu di sekelilingnya pada saat pemasangan.
Jika ingin berfungsi lebih dari satu, maka gunakan beberapa lapis
geosintetik dengan jensi berbeda seperti pada Gambar (b) karena
kombinasi tersebut akan cenderung mengurangi penurunan diferensial.
Efek ini juga bisa diperoleh dengan menggunakan geosel yang diisi
dengan material timbunan seperti pada Gambar (c). Jika ingin
menambah pengakuran geosintetik, maka gunakan sistem lipatan ujung
seperti pada Gambar (d) atau berm pada Gambar (e). Jika penurunan
timbunan ingin dibatasi, maka pasang tiang-tiang vertikal seperti pada
Gambar (f).
Gambar 2.1 :
Arah Geosintetik untuk Timbunan yang Linier (Satu Garis Lurus)
Gambar 2.2:
Timbunan dengan Sisi Lereng yang Diselubungi Geosintetik
(Wraparound)
4. Pita (strip) geosintetik horisontal tipis dapat dipasang pada sisi lereng
dengan selubung (wraparound) untuk meningkatkan pemadatan di
ujung-ujungnya (Gambar 4-3). Pita geosintetik di ujung juga bisa
membantu mengurangi erosi dan membantu tumbuhnya vegetasi.
5. Timbunan harus dibangun dengan menggunakan peralatan konstruksi
bertekanan rendah.
6. Apabila memungkinkan, lapisan pertama material timbunan setebal 0,5 –
1 m di atas geosintetik harus merupakan material berbutir yang bebas
drainase (free draining). Selanjutnya timbunan dapat dibangun sampai
elevasi rencana dengan material lokasi yang tersedia. Ini dibutuhkan
untuk memperoleh interaksi gesek (friksi) terbaik antara tanah timbunan
dan geosintetik, selain juga berfungsi sebagai lapisan drainase yang
mendisipasi air pori dalam tanah dasar.
7. Lapis pertama hanya boleh dipadatkan dengan menekannya (tracking
in place) menggunakan buldoser, loader atau alat lainnya; Setelah tinggi
timbunan mencapai sekurang-kurangnya 0,6 m di atas tanah asli, lapisan-
lapisan berikutnya dapat dipadatkan dengan pemadat roda besi
bergetar atau alat pemadat lain yang sesuai. Apabila terjadi pelunakan
lokal akibat getaran maka matikan alat getarnya dan gunakan berat
sendiri alat sebagai media pemadatan. Untuk timbunan tak berbutir dapat
digunakan jenis alat pemadatan yang lain.
8. Sejumlah instrumen seperti pisometer, pelat penurunan dan
inklinometer dapat dipasang untuk memverifikasi asumsi desain serta
mengontrol konstruksi.
Metode atau
Kategori Hasil/Informasi yang diperoleh
Alat
Survey Monument Pergerakan Lateral permukaan Vertikal
Surveying Pergerakan Vertikal pada kedalaman tertentu
Pelat
penurunan
Deformasi Inklinometer Mengukur Pergerakan vertikal di dalam
Eksentrometer casing dengan kemiringan hingga 45°
Mengukur Perubahan antara 2 titik di dalam
lubang bor
Pengukuran Strain Gauges Mengukur Regangan Material sepanjang
Regangan gauge, tipikalnya 0.,25 - 150 mm
Pengukuran Earth Pressure Mengukur tegangan total yang bekerja di
Tegangan Cells dalam sel (cells), dapat di tempatkan pada
arah manapun
Mengukur tekanan terhadap dinding dan
struktur
Tekanan Air Piezometer Mengukur Tekanan Air pori pada kedalaman
Tanah tertentu
Temperatur Bimetal Mengukur Temperature
Termometer
Kualitas pH Probes Mengukur pH cairan
Cairan
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Geosintetik adalah suatu produk berbentuk lembaran yang terbuat dari bahan
polimer lentur yang digunakan dengan tanah, batuan, atau material geoteknik
lainnya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari suatu pekerjaan, struktur atau
sistem
Fungsi Geosintetik adalah sebagai separator, perkuatan, filter, drainase,
penghalang dan proteksi
Pemilihan jenis geosintetik dapat di gunakan acuan beberapa tabel di antaranya
Tabel Identifikasi Fungsi Primer Geosintetik, Tabel 1.2 Nilai Umum Sifat Polimer,
Tabel Rentang Umum Sifat-sifat Geosintetik dan Tabel Sifat Penting Geosintetik
sesuai Fungsinya
Prosedur dan metode palaksanaan daripada geosintetik sebenar nya sama untuk
semua jenis geosintetik
DAFTAR PUSTAKA
ASTM D 4751-99a, Standard Test Method for Determining Apparent Opening Size
of a Geotextile.
ASTM D 4354 – 99. Standard Practice for Sampling of Geosynthetics for Testing.
ASTM D 6716-00. Test Method for Determining the (In-plane) Flow Rate per Unit
Width and Hydraulic Transmissivity of a Geosynthetic Using a Constant
Head.
ISO 12958. Determination of Water Flow Capacity in Their Plane.