OLEH
Laporan kerja praktek merupakan salah satu syarat dalam penyelesaian studi
pada program StudiTeknik Sipil FakultasTeknik Universitas Khairun Ternate.
Laporan ini disusun oleh mahasiswa yang namanya tertera di bawah ini berdasarkan
hasil kerja praktek yang dilaksanakan pada tanggal 27 Januari 2020 sampai 27 Maret
2020 di Proyek Perbaikan dan Penanganan Banjir Untuk Desa Tuwakona Kabupaten
Halmahera Selatan
Mengetahui
Ketua Program Studi Teknik Sipil
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat
karunia dan hidayah-Nya sehingga dengan keterbatasan dan kemampuan yang ada, kami
dapat menyelesaikan laporan kerja praktek dengan judul “Perbaikan dan Penanganan
Banjir Untuk Desa Tuwakona”. Adapun laporan kerja praktek ini dilaksanakan sebagai
persyaratan untuk menyelesaikan jenjang Strata Satu (S1) pada Universitas Khairun,
Akhir kata kami memohon maaf yang sebesar-besarnya, jika dalam penyusunan
laporan kerja praktek ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Semoga laporan kerja
Wassalamu’allaikumWr.Wb.
ii
DAFTAR ISI
halaman
BAB I PENDAHULUAN
iii
2.2.5 Material -------------------------------------------------------------------------- 13
iv
5.2.4 Detail Segmen III ------------------------------------------------------------- 28
v
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ---------------------------------------------------------------------------- 54
6.2 Saran ------------------------------------------------------------------------------------ 54
DAFTAR PUSTAKA----------------------------------------------------------------------------------- 55
vi
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.1 Proses Pemasangan Kawat Bronjong Secara Manual Oleh Tukang 9
Gambar 2.2 Posisi Penempatan Bronjong, Ukuran, dan Dimensi Bronjong -------- 12
Proyek --------------------------------------------------------------------------------- 22
vii
Gambar 5.14 Detail Segmen V ------------------------------------------------------------------- 30
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Sungai Tuwakona adalah salah satu sungai yang terdapat di kabupaten Halmahera
Selatan dengan panjang sungai sekitar 4700m dan tidak memiliki debit air (karena sungai
merupakan kali mati). Jadi kawasan sungai Tuwakona Bacan ini rawan longsor terutama
disaat musim penghujan tiba. Jika longsor terjadi maka akan berdampak buruk bagi warga
disekitar kawasan sungai Tuwakona Bacan. Untuk mengurangi resiko kerusakan akibat
banjir maka dibutuhkan pengendalian longsor untuk mengatasi masalah longsor di desa
Penanganan Banjir Untuk Desa Tuwakona untuk menanggulangi masalah banjir dan
Tuwakona ini diantaranya pembuatan bronjong. Bronjong sebagai penguat dinding sungai
tersebut dapat menahan dinding sungai sehingga ketika musim penghujan tiba bronjong
tersebut dapat menangani masalah pada dinding sungai yang akan terjadi.
Berhubungan dengan adanya proyek ini, kami sebagai mahasiswa melakukan kerja
praktek di proyek tersebut. Kerja praktek adalah kegiatan belajar yang mengutamakan
praktik langsung di lapangan / lokasi dengan mengacu pada teori yang telah di pelajari di
kegiatan suatu proyek. Dalam proses penyelesaian studinya, mahasiswa semester akhir
wajib mengikuti Kerja Praktek (KP) sebagai barometer untuk mengevaluasi keberhasilan
1
mampu menerapkan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan dan
disesuaikan dengan kegiatan kurikulum yang berbasis kompetensi serta dapat bermanfaat
bagi masyarakat pada umumnya dan pada diri sendiri pada khususnya.
tepatnya di Desa Tuwakona, Kecamatan Bacan Selatan, dengan nama proyek Perbaikan
Dan Penanganan Banjir Untuk Desa Tuwakona. Proyek ini dilaksanakan oleh CV. Pilar
Nusantara Prima.
Secara umum rencana program bangunan untuk Perbaikan dan Penanganan Banjir
Untuk Desa Tuwakona ini merupakan bronjong dengan panjang sekitar 2.547 meter
dengan 4 alas atau biasa disebut sepatu bronjong dan 3 bronjong disusun membentuk
Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek untuk mahasiswa adalah sebagai berikut :
lapangan.
bangunan keairan.
2
b. Mengetahui lebih jelas manfaat dan system dari bronjong dalam menanggulangi
Deskripsi umum dari proyek tempat pelaksanaan kerja praktek diuraikan sebagai
berikut :
Desa Tuwakona
3. Batas-batas Bangunan
5. Konsultan / Kontraktor
b. Pengawas : -
3
Sumber : Google Earth
Gambar 1.1 Lokasi Proyek Pembangunan Perbaikan dan Penangana Bencana Banjir
Untuk Desa Tuwakona
Lingkup pekerjaan CV. Pilar Nusantara Prima selaku kontraktor utama Proyek
Perbaikan dan Penanganan Bencana Banjir Untuk Desa Tuwakona, pelaksanaan kerja
praktek yang dilakukan dalam kurun waktu tanggal 27 Januari 2020 hingga pada 23 Maret
2020 adalah:
A. Pekerjaan Mobilisasi
pekerjaan
B. Pekerjaan galian
4
4. Pekerjaan galian segmen IV
D. Pekerjaan Timbunan
5
1.7 Pendanaan Proyek
Proyek ini didanai oleh APBD (anggaran pengeluaran belanja daerah) dan di miliki
oleh Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai pihak owner. Adapun
kontraktor utamanya adalah CV. Pilar Nusantara Prima yang dipilih melalui tender sesuai
dengan administrasi yang ada. Menurut pengawas lapangan Proyek ini juga menggunakan
Total nilai proyek untuk paket pekerjaan Galian, Bronjong dan Timbunan adalah
sebesar Rp. 2.024.000.000.00 (Dua miliyar dua puluh empat juta rupiah). Rincian RAB
(Rencana Anggaran Biaya) untuk proyek ini sudah kami lampirkan pada BAB V.
Pada saat kami melaksanakan kerja praktek (KP) kondisi lapangan sudah dilakukan
pekerjaan sebesar 30% proyek berjalan. Hal pertama yang kami tinjau adalah K3 atau
saat pelaksanaan proyek tersebut, papan proyek juga dipasang ketika proyek berjalan
sekitar 70%, dan masih banyak lagi Pekerjaan yang sedang dilakukan pada saat
1. Pekerjaan mobilisasi
6
Perakitan kawat yang dilapisi galvanis adalah media untuk bronjong itu
sendiri, kawat yang telah dirakit kemudian dibawa ke lokasi pekerjaan untuk
bisa digunakan.
kemudian di letakkan di galian yang telah digali oleh operator alat berat
4. Penimbunan kembali
Setelah di letakkan kawat yang telah di pasang batu kali, bronjong yang telah
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bronjong kawat adalah kotak yang terbuat dari anyaman kawat baja berlapis
seng yang pada penggunaannya diisi batu-batu untuk pencegah erosi yang dipasang pada
03-0090-1999).
Bangunan bronjong adalah struktur yang tidak kaku, oleh karena itu bronjong
dapat menahan gerakan baik vertikal maupun horizontal dan apabila runtuh masih bisa
dimanfaatkan lagi. Selain itu bronjong mempunyai sifat yang lolos terhadap air, sehingga
air dapat terus lewat sementara pergerakan tanah dapat ditahan oleh bronjong. Bronjong
pada umumnya dipasang pada kaki lereng, biasanya berfungsi sebagai penahan
longsoran, dapat juga berfungsi mencegah penggerusan atau erosi tanah. Keberhasilan
penggunaan bronjong sangat tergantung dari kemampuan bangunan ini untuk menahan
geseran pada tanah di bawah alasnya. Oleh karena itu, bronjong harus diletakkan pada
lapisan yang mantap dengan kuat geser besar di bawah bidang gelincir. (Bina Marga,
1986).
Bronjong adalah batu-batu yang diisi ke dalam jaring berbentuk keranjang yang
terbuat dari besi yang telah digalvanisir yang digunakan untuk menstabilkan tanah dan
mencegah erosi. Keranjang dari jaring tersebut mempunyai berbagai ukuran tapi pada
suatu batuan yang besar yang disatukan oleh sebuah jaring. Bronjong digunkan untuk
8
menstabilisasikan slope untuk mencegah longsor, disebabkan oleh erosi atau berdasarkan
desain perencanaan tangga slope. Contohnya digunakan untuk tepi sungai, timbunan
jalan, timbunan rel, dinding/tepi laut dan dinding penahan dari erosi dan control banjir.
dimensi lateral, ini disebut gabion mattress. Worksheet ini menggambarkan prosedur dasar
1. Kelebihan :
9
d. Bentuknya yang berpori membuat air mudah mengalir melalui lubang pori
yang ada di bronjong tersebut
2. Kekurangan :
d. Harus dibuat di lahan yang luas, jika tidak maka bronjong tidak akan
berfungsi dengan baik
Pada umumnya, kawat bronjong dibuat untuk mencegah terjadinya abrasi, erosi,
dan longsor. Kawat ini biasanya dipasang pada bangunan yang lokasinya berdekatan
dengan pantai, sungai, dan tebing yang rentan mengalami longsor. Bentuk lubang pada
kawat bronjong terdiri dari 2 macam yakni berbentuk kotak dan segi enam. Pembuatannya
Bronjong memiliki fungsi aplikasi konstruksi yang sangat umum digunakan sebagai
struktur penahan tanah, pelindung jembatan, pelindung jalur kereta api, sarana untuk
penempatan bronjong, dianjurkan lebar tempat 500m diukur dari bagian bawah
area bronjong. Pastikan kemiringan yang tepat dibuat pada saat penggalian,
10
lembaran papan untuk penahan. Pastikan daerah penggalian selalu kering
tinggi yaitu 1m x 0,5m. Bungkus jaring hingga berbentuk kotak dan ikatkan
bersama bagian tepinya menggunakan kawat yang telah digavanisir d=3 mm,
3. Lanjutkan perletakan dan pengisian jaring bronjong dan tumpukan dan ikatkan
dapat, maka bronjong semakin kuat, karena itu maka setiap bronjong harus
yang diletakkan diatas untuk setiap susunan harus dihubungkan juga dengan
bronjong ditimbun kembali dan dipadatkan dengan baik dan semua sambungan
11
Sumber : Google picture
Gambar 2.2 Posisi penempatan bronjong, ukuran, dan dimensi bronjong
▪ 1 Orang pengawas
▪ 1 Grup pekerja untuk memasang jaring kawat bronjong, mengikat dan mengisi
batu
▪ Meteran 30 M dan 5 M
▪ Pato Kayu
12
▪ Papan profil
▪ Benang tukang
▪ Sekop
▪ Cangkul
▪ Temper
▪ Pompa Air
▪ dll
2.2.5 Material
▪ Jaring dari besi yang telah digalvanisir diameter 3 – 4mm, ukuran jaring 120 mm
▪ Batu d>150mm
lapanagan, pekerjaan galian atau biasa disebut cutting adalah untuk mendapatkan elevasi
yang pas untuk melakukan suatu pembangunan, setelah pembersihan dilakukan tanah
digali sesuai dengan gambar rencana yang telah dibuat, setelah tanah digali tanah
tersebut di simpan untuk proses penimbunan kembali atau biasa disebut cut and fill.
Dalam proses penggalian harus disertai dengan peletakan kawat bronjong agar
tanah yang telah digali tidak mengalami longsor dan harus digali ulang, oleh karena itu
proses penggalian harus beriringan dengan pekerjaan pasangan batu di kawat bronjong itu
sendiri, material sudah harus siap sebelum pekerjaan galian di laksanakan, karena apabila
terjadi huajn maka tanah yang telah di cut akan mengalami longsor.
13
Hal tersebut berlaku untuk pekerjaan galian di sungai yang tidak mengalir maupun
mengalir. Jika sungai yang akan dilakukan pekerjaan galian adalah sungai mengalir maka
di butuhkan tukang batu dengan skill yang memadai untuk bisa melakukan pasangan batu
di dalam air. Jika tidak maka bronjong tidak bisa dipasang sama sekali karena berada di
dalam air. Dan setelah bronjong telah terpasang di dalam air maka harus segera di timbun
Diperlukan perencanaan yang matang untuk memperoleh hasil yang maksimal jika
bronjong yang akan dibangun tersebut berada di dalam air. Operator alat berat juga harus
sebab setelah pasangan batu untuk bronjong terpasang maka tanah di bagian belakang
bronjong harus segera ditimbun kembali agar bronjong bisa menyesuaikan kepadatan dan
elevasi tanah yang ada di lapangan. Setelah alat berat menimbun kembali galian bronjong
alat berat juga harus melakukan pemadatan agar bronjong kuat dan tidak mudah runtuh
karena batu yang digunakan cukup berat dan apabila tanah tidak padat maka bronjong
bias roboh dengan sendirinya dalam jangka waktu yang cukup cepat.
14
BAB III
3.1 Umum
Metodologi yang dibahas dalam penulisan laporan ini dibagi menjadi dua
bagian yaitu:
Kerja Praktek, metode pengumpulan data, serta analisis dan pengolahan data.
9. Kerja Praktek dilakukan selama dua bulan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Kerja Praktek dimulai pada tanggal 27 Januari 2020 – 23 Maret 2020
Kontraktor CV. Pilar Nusantara Prima mengikuti jadwal pekerjaan yang berlangsung
penting dalam metodologi ilmiah, karena pada umumnya data yang dikumpulkan
15
akan digunakan. Untuk dapat melakukan analisis yang baik, diperlukan
data/informasi, teori konsep dasar dan alat bantu memadai sehingga kebutuhan
Dalam Kerja Praktek ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah
(dokumentasi).
1. Observasi
bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Metode tersebut selalu dilakukan dengan
berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang tetapi juga
kegiatan observasi ini pula sering terjadi komunikasi antara pewawancara dan
penting dan saling berkaitan satu sama lain selama pelaksanaan Kerja Praktek.
2. Dokumentasi
Bila dilihat dari sumber datanya, data yang diperoleh dapat dibedakan
menjadi dua macam sumber data, yaitu data primer dan data sekunder. Berikut
1. Data Primer
16
Data primer rmerupakan data yang diperoleh langsung selama kegiatan kerja
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari instansi atau lembaga
b. Gambar rencana
Data-data yang telah dikumpulkan tersebut, baik data primer maupun data
pekerjaan berlangsung. Selain itu, semua pekerjaan harus mengikuti kontrak kerja
yang telah disepakati. Dalam laporan kerja praktekini, pelaksanaan pekerjaan yang
ditinjau adalah sesuai dengan yang dilingkupi selama proses kerja praktek
berlangsung.
Pihak-pihak yang berkaitan dengan proyek Perbaikan dan Penanganan Banjir Untuk
17
1. Pemilik proyek (BNPB Halmahera Selatan)
18
BAB IV
Halmahera Selatan yang juga salah satu wilayah berkembang di kawasan timur
era globalisasi maka sarana dan prasarana harus ditingkatkan, baik di bidang fisik
Kami selaku mahasiswa yang melakukan kerja praktek pada Perbaikan Dan
Penanganan Banjir Untuk Desa Tuwakona. Adapun data proyek sebagai berikut:
Tuwakona
BNPB Halmahera Selatan selaku Pemilik dan atau pemberi tugas adalah
19
pimpinan instansi yang menyelenggarakan proyek tersebut. Hak dan kewajiban
2. Memberikan fasilitas baik berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk bertindak atas
nama pemilik.
penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan apa yang dikehendaki.
secara tertulis kepada kontraktor jika telah terjadi hal-hal diluar kontrak yang
ditetapkan.
untuk melaksanakan tugas pekerjaan fisik, CV. Pilar Nusantara Prima menjadi
20
kontraktor pelaksana karena memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Kontraktor
berfungsi membantu pemilik proyek untuk melaksanakan pekerjaan fisik pada tahap
yang timbul/dihadapi.
Adapun bentuk organisasi yang digunakan saat ini adalah organisasi proyek adalah
manejemen konstruksi.
pada dinamika, efisiensi, dan kesehatan organisasi, yaitu setiap perluasan aktivitas
yang wajar dapat di tampung oleh satuan - satuan organisasi yang telah ada.
kerja dapat mencapai perbandingan antara usaha dan hasil kerja. Sedangkan
struktur organisasi yang sehat berarti tiap-tiap satuan organisasi yang ada dapat
menjalankan perannya dengan tertib. Disamping itu organisasi itu perlu membentuk
struktur yang baik dan jelas yang mana di gambarkan dalam struktur organisasi.
21
PEMILIK PROYEK
KONTRAKTOR
Gambar 4.1. Hubungan Kontraktual dan fungsional antar Komponen Organisasi Proyek
Dalam pelaksanaan proyek ada empat pihak yang saling berhubungan dan
mempunyai ikatan kerja satu dengan yang lain baik masalah teknis maupun
administrasi. Adapun pihak - pihak yang terlibat dalam proyek Perbaikan Dan
PEMILIK PROYEK
KONTRAKTOR
22
Jalur Koordinasi
Site Manager
Pelaksana Administrasi
Pengawas Logistik
Mandor Pekerja
Jalur Koordinasi
23
BAB V
5.1 Umum
Hasil dan pembahasan pada Proyek Perbaikan dan Penanganan Banjir Untuk
beberapa proses pekerjaan yang telah selesai pada saat melakukan kerja praktek
adalah :
1. Pekerjaan Galian
Tuwakona hanya mendapati 3 segmen yang akan digali yaitu segmen 3, 4, dan
atau kesehaatan dan keselamatan kerja. Dan waktu kerja yang pakai tidak
Pada pekerjaan pasangan batu kali bronjong kami melihat para pekerja sudah
melakukan yang sesuai dengan yang ada pada gambar rencana, tetapi ada
beberapa hal yang perlu pelaksana perhatikan yaitu K3 para pekerja tersebut.
Kami melihat para pekerja tidak diterapkan K3 yang baik, padahal seharusnya
dengan nilai proyek yang berjumlah hingga 2 miliyar lebih harusnya ada
seperti yang sudah diatur dalam peraturan presiden no.16 tahun 2006.
3. Pekerjaan Timbunan
24
trap pertama sudah bisa dilakukan penimbunan kembali dengan volume
25
Gambar 5.3. Detail segmen I (Di peta)
Segmen penempatan bronjong di desa Tuwakona. Pada saat kami turun ke lokasi
Kerja Praktek di segmen 1 ini sudah di buat sepatu / dasar dari bronjong tersebut
yang dimana terdapat 4 bronjong sedalam 1 meter dengan panjang total sekitar 625
26
5.2.3 Detail Segmen II
Segmen II berada di Timur Laut dari arah mata angin, di bagian Timur
berada tepat dibawah jembatan Tuwakona yang sedang di bangun juga pada saat
kami turun ke lapangan. Segmen II hanya dipakai 1 bronjong di bagian sepatu atau
dasar bronjong karena disebabkan pada segmen II terdapat di bawah jembatan dan
27
Gambar 5.7. Potongan bronjong segmen II
28
Gambar 5.9. Detail segmen III (Di peta)
jembatan. Pada segmen ini terdapat 4 sepatu atau dasar bronjong dan dibagian
29
Gambar 5.12. Detail segmen IV (Di peta)
bronjong desa Tuwakona yaitu sepanjang 722 meter ke arah Timur adalah lanjutan
dari segmen III. Pada segmen IV terdapat limbah pembuangan pabrik tahu, jadi
pada saat digali, airnya sempat merembes ke daerah galian bronjong tersebut.
30
Gambar 5.15. Detail segmen V (Di peta)
tuwakona, segmen ini memiliki panjang sekitar 800 meter ke arah barat berhadapan
dengan segmen IV. Pada segmen ini terdapat 8 bronjong yang terdiri dari 4
31
Gambar 5.18. Detail segmen V (Di peta)
Segmen VI adalah segmen yang hampir sama dengan segmen II, segmen 6
juga hanya memiliki 1 bronjong dasar atau sepatu dikarenakan berada dibawah
32
1) Batu Kali
Tuwakona, dengan menggunakan batu kali berasal dari sungai di desa Tuwakona
itu sendiri. Karna di sungai Tuwakona terdapat banyak batu kali yang bisa
b. Bahan fabrikasi
dengan menggunakan kawat bronjong yang dilapisi galvanis, bronjong ini berbentuk
persegi panjang dengan ukuran panjang 2m, lebar 1m, dan tinggi 0,5m.
33
Gambar 5.21. Kawat bronjong dilapisi galvanis
Meteran dengan panjang 30m dan 5m ini digunakan mengukur panjang lebar
dan tinggi bronjong agar sesuai dengan elevasi tanah yang sudah digali agar sesuai
b. Patok kayu
Patok kayu digunakan untuk memberi batas pada tanah yang akan dibangun
bronjong sesuai dengan perencanaa atau gambar rencana yang ada, atau biasa
34
pemilik proyek, kontraktor/pelaksana proyek, dan juga masyarakat setempat agar
tidak terjadi kesalah pahaman antara ketiga pihak tersebut. Karna beberapa
masalah yang terjadi di saat pembangunan proyek salah satunya adalah adalah
pembebasan lahan.
c. Papan Proyek
Papan proyek adalah bukti transparansi dalam suatu pekerjaan proyek, jika
tidak ada papan proyek masyarakat akan menganggap bahwa proyek tersebut
illegal atau tidak sah sebab ditutup-tutupi informasinya, menurut salah satu warga
yang berada di desa Tuwakona Bacan Halmahera Selatan, ‘proyek tersebut sumber
dananya dari APBD yang berarti berasal dari uang rakyat dan rakyat perlu
mengetahui proyek tersebut berasal dari instansi mana, sumber dananya dari mana
dan siapa yang mengerjakan proyek tersebut’ ujarnya. Maka papan proyek sangat
35
penting sebagai identitas dari suatu proyek agar tidak terjadi polemik pada
d. Excavator
Excavator merupakan salah satu unit alat berat yang sangat berperan dalam
36
e. Benang Tukang
Benang tukang berfungsi menarik pembatas dari patok yang satu ke lainnya.
sedangkan sekop berfungsi memindahkan tanah yang telah digali atau dilubangi
ke tempat lain. Tetapi dalam skala yang kecil dibandingkan yang dilakukan
excavator
Pekerjaan
Galian
Pekerjaan Timbunan
37
5.5.1 Pekerjaan galian
a. Lebar 2,25m
- Pekerjaan galian segmen I yaitu lebar galian = 2,25m tinggi galian 1m dan
- Pekerjaan galian segmen III yaitu lebar galian = 2,25m tinggi galian 1m
38
Gambar 5.27. Galian yang dilakukan Excavator
Pekerjaan pemasangan batu kali ini menggunakan batu kali yang bias
didapat didalam sungai manapun di daerah Bacan, Halmahera Selatan. Dan juga
39
Gambar 5.29. Kawat Bronjong
bronjong agar kedudukan bronjong pas atau tidak miring dan tidak jatuh pada saat
longsor terjadi.
40
5.6 Time Schedule Pekerjaan
41
PROGRES PEKERJAAN MINGGUAN
CV. PILAR NUSANTARA PRIMA
Minggu Ke :-
PROPINSI : MALUKU UTARA Tanggal : 27 Januari 2020
KONTRAKTOR PELAKSANA : CV. PILAR NUSANTARA PRIMA
TOTAL
38,89
PAKET PEKERJAAN : Perbaikan Dan Pembangunan Bencana Banjir Untuk Sungai Desa Tuwakona
PRESENTASE
LOKASI : DESA TUWAKONA, BACAN, HALMAHERA SELATAN BOBOT %
TAHUN ANGGARAN : 2019
NOMOR KONTRAK : -
NILAI KONTRAK : Rp. 2,024,000,000,-
PROGRES FISIK KONTRAK PROGRES FISIK LAPANGAN
NO MATA VOLUME PEKERJAAN BOBOT PEKERJAAN
URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOL. HARGA SATUAN NILAI FISIK BOBOT NILAI
PEMBAYARAN
KONTRAK (Rp) (Rp) (Rp) MINGGU s/d MINGGU TERHADAP TERHADAP (Rp)
INI INI ITEM PEK. SELURUH PEK.
1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13
42
Laporan Harian, Mingguan, Bulanan
A DIVISI 1. UMUM
Mobilisasi LS 1,00 65.015.000,00 65.015.000,00 3,53 0,50 0,50 50,00 1,77 32.507.500,00
Jumlah (Rp.) 65.015.000,00 3,53 1,77 32.507.500,00
B DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
3.1.(1a) Galian Biasa M3 364,93 164.634,55 60.079.468,95 3,27 140,42 140,42 38,48 1,26 23.117.448,45
3.2.(1b) Timbunan Biasa dari galian M3 262,75 29.907,03 7.857.980,39 0,43 101,10 101,10 38,48 0,16 3.023.602,90
Jumlah (Rp.) 67.937.449,34 3,69 1,42 26.141.051,35
C DIVISI 7. STRUKTUR
7.10.(3) a. Bronjong dengan kawat yang dilapisi galvanis M3 875,82 1.949.084,21 1.707.052.778,60 92,77 337,00 337,00 38,48 35,70 656.841.768,03
Jumlah (Rp.) 1.707.052.778,60 92,77 35,70 656.841.768,03
Jumlah Fisik ( Kemajuan Pekerjaan ) 1.840.005.227,93 100,00 38,89 715.490.319,37
Jumlah PPN 10 % 184.000.522,79 71.549.031,94
5.7.1. Laporan Minggu 1
43
A DIVISI 1. UMUM
Mobilisasi LS 1,00 65.015.000,00 65.015.000,00 3,53 0,50 0,50 0,50 50,00 1,77 32.507.500,00
Jumlah (Rp.) 65.015.000,00 3,53 3,53 1,77 32.507.500,00
B DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
3.1.(1a) Galian Biasa M3 364,93 164.634,55 60.079.468,95 3,27 140,42 47,42 187,83 51,47 1,68 30.923.883,75
3.2.(1b) Timbunan Biasa dari galian M3 262,75 29.907,03 7.857.980,39 0,43 101,10 11,10 112,20 42,70 0,18 3.355.572,77
Jumlah (Rp.) 67.937.449,34 3,69 3,69 1,86 34.279.456,51
C DIVISI 7. STRUKTUR
7.10.(3) a. Bronjong dengan kawat yang dilapisi galvanis M3 875,82 1.949.084,21 1.707.052.778,60 92,77 337,00 70,00 407,00 46,47 43,11 793.278.052,43
Jumlah (Rp.) 1.707.052.778,60 92,77 92,77 43,11 793.278.052,43
Jumlah Fisik ( Kemajuan Pekerjaan ) 1.840.005.227,93 100,00 46,74 860.065.008,94
Jumlah PPN 10 % 184.000.522,79 86.006.500,89
5.7.2. Laporan Minggu 2
44
A DIVISI 1. UMUM
Mobilisasi LS 1,00 65.015.000,00 65.015.000,00 3,53 0,50 0,50 0,50 50,00 1,77 32.507.500,00
Jumlah (Rp.) 65.015.000,00 3,53 3,53 1,77 32.507.500,00
B DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
3.1.(1a) Galian Biasa M3 364,93 164.634,55 60.079.468,95 3,27 187,83 67,83 255,67 70,06 2,29 42.091.621,49
3.2.(1b) Timbunan Biasa dari galian M3 262,75 29.907,03 7.857.980,39 0,43 112,20 12,20 124,40 47,35 0,20 3.720.442,17
Jumlah (Rp.) 67.937.449,34 3,69 3,69 2,49 45.812.063,66
C DIVISI 7. STRUKTUR
7.10.(3) a. Bronjong dengan kawat yang dilapisi galvanis M3 875,82 1.949.084,21 1.707.052.778,60 92,77 407,00 77,00 484,00 55,26 51,27 943.358.316,10
Jumlah (Rp.) 1.707.052.778,60 92,77 92,77 51,27 943.358.316,10
Jumlah Fisik ( Kemajuan Pekerjaan ) 1.840.005.227,93 100,00 55,53 1.021.677.879,76
Jumlah PPN 10 % 184.000.522,79 102.167.787,98
5.7.3. Laporan Minggu 3
45
A DIVISI 1. UMUM
Mobilisasi LS 1,00 65.015.000,00 65.015.000,00 3,53 0,50 0,50 0,50 50,00 1,77 32.507.500,00
Jumlah (Rp.) 65.015.000,00 3,53 3,53 1,77 32.507.500,00
B DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
3.1.(1a) Galian Biasa M3 364,93 164.634,55 60.079.468,95 3,27 255,67 55,67 311,33 85,31 2,79 51.256.332,99
3.2.(1b) Timbunan Biasa dari galian M3 262,75 29.907,03 7.857.980,39 0,43 124,40 14,40 138,80 52,83 0,23 4.151.110,63
Jumlah (Rp.) 67.937.449,34 3,69 3,69 3,01 55.407.443,62
C DIVISI 7. STRUKTUR
7.10.(3) a. Bronjong dengan kawat yang dilapisi galvanis M3 875,82 1.949.084,21 1.707.052.778,60 92,77 484,00 64,00 548,00 62,57 58,05 1.068.101.264,70
Jumlah (Rp.) 1.707.052.778,60 92,77 92,77 58,05 1.068.101.264,70
Jumlah Fisik ( Kemajuan Pekerjaan ) 1.840.005.227,93 100,00 62,83 1.156.016.208,32
Jumlah PPN 10 % 184.000.522,79 115.601.620,83
5.7.4. Laporan Minggu 4
46
A DIVISI 1. UMUM
Mobilisasi LS 1,00 65.015.000,00 65.015.000,00 3,53 0,50 0,50 0,50 50,00 1,77 32.507.500,00
Jumlah (Rp.) 65.015.000,00 3,53 3,53 1,77 32.507.500,00
B DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
3.1.(1a) Galian Biasa M3 364,93 164.634,55 60.079.468,95 3,27 311,33 51,33 362,67 99,38 3,24 59.707.682,98
3.2.(1b) Timbunan Biasa dari galian M3 262,75 29.907,03 7.857.980,39 0,43 138,80 13,80 152,60 58,08 0,25 4.563.842,05
Jumlah (Rp.) 67.937.449,34 3,69 3,69 3,49 64.271.525,03
C DIVISI 7. STRUKTUR
7.10.(3) a. Bronjong dengan kawat yang dilapisi galvanis M3 875,82 1.949.084,21 1.707.052.778,60 92,77 548,00 68,00 616,00 70,33 65,25 1.200.642.109,40
Jumlah (Rp.) 1.707.052.778,60 92,77 92,77 65,25 1.200.642.109,40
Jumlah Fisik ( Kemajuan Pekerjaan ) 1.840.005.227,93 100,00 70,51 1.297.421.134,43
Jumlah PPN 10 % 184.000.522,79 129.742.113,44
5.7.5. Laporan Minggu 5
47
A DIVISI 1. UMUM
Mobilisasi LS 1,00 65.015.000,00 65.015.000,00 3,53 0,50 0,50 0,50 50,00 1,77 32.507.500,00
Jumlah (Rp.) 65.015.000,00 3,53 3,53 1,77 32.507.500,00
B DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
3.1.(1a) Galian Biasa M3 364,93 164.634,55 60.079.468,95 3,27 362,67 52,67 415,34 113,81 3,72 68.378.655,46
3.2.(1b) Timbunan Biasa dari galian M3 262,75 29.907,03 7.857.980,39 0,43 152,60 2,60 155,20 59,07 0,25 4.641.629,05
Jumlah (Rp.) 67.937.449,34 3,69 3,69 3,97 73.020.284,51
C DIVISI 7. STRUKTUR
7.10.(3) a. Bronjong dengan kawat yang dilapisi galvanis M3 875,82 1.949.084,21 1.707.052.778,60 92,77 616,00 66,00 682,01 77,87 72,24 1.329.287.904,22
Jumlah (Rp.) 1.707.052.778,60 92,77 92,77 72,24 1.329.287.904,22
Jumlah Fisik ( Kemajuan Pekerjaan ) 1.840.005.227,93 100,00 77,98 1.434.815.688,73
Jumlah PPN 10 % 184.000.522,79 143.481.568,87
5.7.6. Laporan Minggu 6
48
A DIVISI 1. UMUM
Mobilisasi LS 1,00 65.015.000,00 65.015.000,00 3,53 0,50 0,50 0,50 50,00 1,77 32.507.500,00
Jumlah (Rp.) 65.015.000,00 3,53 3,53 1,77 32.507.500,00
B DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
3.1.(1a) Galian Biasa M3 364,93 164.634,55 60.079.468,95 3,27 415,34 55,34 470,67 128,98 4,21 77.488.872,92
3.2.(1b) Timbunan Biasa dari galian M3 262,75 29.907,03 7.857.980,39 0,43 155,20 10,20 165,40 62,95 0,27 4.946.738,21
Jumlah (Rp.) 67.937.449,34 3,69 3,69 4,48 82.435.611,13
C DIVISI 7. STRUKTUR
7.10.(3) a. Bronjong dengan kawat yang dilapisi galvanis M3 875,82 1.949.084,21 1.707.052.778,60 92,77 682,01 62,01 744,01 84,95 78,81 1.450.143.599,28
Jumlah (Rp.) 1.707.052.778,60 92,77 92,77 78,81 1.450.143.599,28
Jumlah Fisik ( Kemajuan Pekerjaan ) 1.840.005.227,93 100,00 85,06 1.565.086.710,41
Jumlah PPN 10 % 184.000.522,79 156.508.671,04
5.7.7. Laporan Minggu 7
49
A DIVISI 1. UMUM
Mobilisasi LS 1,00 65.015.000,00 65.015.000,00 3,53 0,50 0,50 0,50 50,00 1,77 32.507.500,00
Jumlah (Rp.) 65.015.000,00 3,53 3,53 1,77 32.507.500,00
B DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
3.1.(1a) Galian Biasa M3 364,93 164.634,55 60.079.468,95 3,27 470,67 50,67 521,34 142,86 4,66 85.831.234,84
3.2.(1b) Timbunan Biasa dari galian M3 262,75 29.907,03 7.857.980,39 0,43 165,40 3,40 168,81 64,25 0,27 5.048.536,97
Jumlah (Rp.) 67.937.449,34 3,69 3,69 4,94 90.879.771,81
C DIVISI 7. STRUKTUR
7.10.(3) a. Bronjong dengan kawat yang dilapisi galvanis M3 875,82 1.949.084,21 1.707.052.778,60 92,77 744,01 69,01 813,03 92,83 86,12 1.584.655.357,93
Jumlah (Rp.) 1.707.052.778,60 92,77 92,77 86,12 1.584.655.357,93
Jumlah Fisik ( Kemajuan Pekerjaan ) 1.840.005.227,93 100,00 92,83 1.708.042.629,74
Jumlah PPN 10 % 184.000.522,79 170.804.262,97
5.7.8. Laporan Minggu 8
50
A DIVISI 1. UMUM
Mobilisasi LS 1,00 65.015.000,00 65.015.000,00 3,53 0,50 1,00 1,50 150,00 5,30 97.522.500,00
Jumlah (Rp.) 65.015.000,00 3,53 3,53 5,30 97.522.500,00
B DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
3.1.(1a) Galian Biasa M3 364,93 164.634,55 60.079.468,95 3,27 521,34 28,04 549,39 150,55 4,92 90.448.246,16
3.2.(1b) Timbunan Biasa dari galian M3 262,75 29.907,03 7.857.980,39 0,43 168,81 2,56 171,37 65,22 0,28 5.125.029,59
Jumlah (Rp.) 67.937.449,34 3,69 3,69 5,19 95.573.275,75
C DIVISI 7. STRUKTUR
7.10.(3) a. Bronjong dengan kawat yang dilapisi galvanis M3 875,82 1.949.084,21 1.707.052.778,60 92,77 813,03 31,93 844,95 96,48 89,50 1.646.881.040,73
Jumlah (Rp.) 1.707.052.778,60 92,77 92,77 89,50 1.646.881.040,73
Jumlah Fisik ( Kemajuan Pekerjaan ) 1.840.005.227,93 100,00 100,00 1.839.976.816,48
Jumlah PPN 10 % 184.000.522,79 183.997.681,65
5.7.9. Laporan Minggu 9
51
5.9 Absensi harian Kerja Praktek
52
53
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari hasil kerja praktek yang telah kami lakukan pada proyek Perbaikan dan
kerja praktek berjalan dengan baik sesuai rencana. Hanya saja faktor cuaca
beberapa hari. Ada juga kami temukan beberapa masalah yang terjadi di
juga pekerja/tukang tidak diberikan rompi safety dan boot guna melindungi
6.2 Saran
baik.
kita semua
54
4. Jalur koordinasi lebih diperbaiki lagi dan harus sesuai dengan struktur
lakukan.
55