06/PKL/TS-SST-PJJ-JT/2015
Disusun Oleh :
Muhammad Helmi
NIM: 4111110017
Rikki Sofyan Rizal
NIM: 4111110007
Pembimbing :
Tjaturoso Iman M., S.T.
PT. Waskita Karya
(Eko Wiyono, Drs., S.T., M.Eng.)
NIP. 19601228 198603 1 003
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu
(BECAKAYU) Seksi I
Diajukan Oleh:
Mahasiswa I
Mahasiswa II
Muhammad Helmi
NIM : 4111110017
Menyetujui,
Pembimbing Industri
Pembimbing Jurusan
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Jakarta
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesikan laporan praktik
kerja lapangan ini dengan judul Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi
Cawang Kampung Melayu (BECAKAYU) Seksi I.
Maksud dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi persyaratan
mendapatkan nilai Praktik Kerja Lapangan pada semester ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulisan Laporan ini sehingga dapat
selesai tepat pada waktunya. Adapun ucapan terimakasih tersebut penulis tujukan
kepada :
1. Bapak Eko Wiyono, Drs., S.ST., M.Eng. selaku Dosen Pembimbing
Jurusan.
2. Bapak Tjaturoso Iman M., S.T. selaku Dosen Pembimbing Industri.
3. Kedua Orang Tua Tercinta beserta adik dan kakak tersayang, yang
telah memberikan semangat kepada penulis sehingga penulis dapat
terus meraih yang terbaik.
4. Seluruh Staff PT. Waskita Karya yang telah banyak membantu dan
memberikan masukan selama Praktik Kerja Lapangan berlangsung.
5. Teman-teman praktik kerja lapangan yang membantu dalam segala hal.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan laporan
ini, maka dengan segala kerendahan hati, penulis menerima segala saran dari
pembaca dengan harapan semoga laporan praktik kerja lapangan ini dapat
bermanfaat untuk menambah pengetahuan khususnya di Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Jakarta.
Depok, Maret 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ----------------------------------------------------- i
KATA PENGANTAR --------------------------------------------------------------- ii
DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------- iii
DAFTAR TABEL -------------------------------------------------------------------- v
DAFTAR GAMBAR ---------------------------------------------------------------- vi
DAFTAR LAMPIRAN ------------------------------------------------------------- ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1.-----------------------------------------------------------------------------Latar
Belakang ----------------------------------------------------------------- 1
1.2.-----------------------------------------------------------------------------Tujua
n Praktik Kerja Lapangan ---------------------------------------------- 2
1.2.1. Tujuan Umum--------------------------------------------------- 2
1.2.2. Tujuan Khusus -------------------------------------------------- 2
1.3.-----------------------------------------------------------------------------Siste
matika Penulisan -------------------------------------------------------- 3
BAB II PENGENALAN PERUSAHAAN
2.1.-----------------------------------------------------------------------------Sejar
ah PT. Waskita Karya --------------------------------------------------- 4
2.2.-----------------------------------------------------------------------------Visi
dan Misi PT. Waskita Karya ------------------------------------------- 6
2.3.-----------------------------------------------------------------------------Buda
ya PT. Waskita Karya --------------------------------------------------- 6
2.4.-----------------------------------------------------------------------------Orga
nisasi Perusahaan ------------------------------------------------------- 7
2.4.1. Dewan Komisaris ---------------------------------------------- 7
2.4.2. Jajaran Direksi -------------------------------------------------- 7
2.4.3. Komite Audit --------------------------------------------------- 7
2.4.4. Tugas, Kewajiban, Wewenang, Tanggung Jawab,
dan Hak ---------------------------------------------------------- 9
2.5.-----------------------------------------------------------------------------Nilai
Budaya Perusahaan ----------------------------------------------------- 20
2.6.-----------------------------------------------------------------------------Kode
Etik dan Good Corporate Governance (CGC) ---------------------- 21
2.6.1. Kode Etik -------------------------------------------------------- 21
2.6.2. Good Corporate Governance (CGC)------------------------ 23
2.7.-----------------------------------------------------------------------------Kebij
akan Waskita ------------------------------------------------------------- 23
2.8.-----------------------------------------------------------------------------Pelak
sanaan Disiplin Kerja--------------------------------------------------- 24
BAB III PENGENALAN PROYEK
3.1.-----------------------------------------------------------------------------Prose
dur Mendapatkan Proyek ---------------------------------------------- 25
3.2.-----------------------------------------------------------------------------Gam
baran Umum Proyek ---------------------------------------------------- 25
3.2.1. Data Umum ----------------------------------------------------- 26
3.2.2. Data Teknis ------------------------------------------------------ 27
3.3.-----------------------------------------------------------------------------Struk
tur Organisasi Proyek --------------------------------------------------- 28
3.4.-----------------------------------------------------------------------------Perso
nalia dan Organisasi Proyek ------------------------------------------- 29
3.5.-----------------------------------------------------------------------------Prose
s Pelaksanaan Proyek --------------------------------------------------- 33
BAB IV KEGIATAN YANG DIAMATI
4.1.-----------------------------------------------------------------------------Ling
kup Pekerjaan ------------------------------------------------------------ 38
4.1.1. Pekerjaan Persiapan -------------------------------------------- 38
4.1.2. Pekerjaan Galian Tanah --------------------------------------- 43
4.1.3. Pekerjaan Timbunan dan Perataan Tanah ------------------- 44
4.1.4. Pekerjaan Struktur --------------------------------------------- 45
4.2.-----------------------------------------------------------------------------Kegi
atan yang Diamati ------------------------------------------------------- 52
4.2.1. Pekerjaan Pancang --------------------------------------------- 53
4.2.2. Tes Pile Dynamic Analyzer (PDA)--------------------------- 61
4.2.3. Pemotongan Tiang Pancang ---------------------------------- 66
4.2.4. Pekerjaan Pengecoran Lantai Kerja (Lean Concrete)------ 68
4.2.5. Pekerjaan Pembesian Pile Cap-------------------------------- 71
4.2.6. Pembobokan Pilar ---------------------------------------------- 74
4.2.7. Pekerjaan Steel Sheet Pile ------------------------------------- 76
4.2.8. Pengujian Standart Penetration Test (SPT) di Lapangan- 79
4.2.9. Stressing I Girder Segmental---------------------------------- 83
4.3.-----------------------------------------------------------------------------Studi
Kasus---------------------------------------------------------------------- 91
BAB V PENUTUP
5.1.-----------------------------------------------------------------------------Kesi
mpulan -------------------------------------------------------------------- 99
5.2.-----------------------------------------------------------------------------Saran
----------------------------------------------------------------------------- 100
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Data pancang PWB-180/22---------------------------------------------- 93
Tabel 4.2. Data pancang PWB-180/21---------------------------------------------- 94
Tabel 4.3. Data pancang PWB-180/20---------------------------------------------- 95
Tabel 4.4. Data pancang PWB-180/13---------------------------------------------- 96
Tabel 4.5. Rekapitulasi Perhitungan Kapasitas Daya Dukung ------------------ 98
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Strutur Organisasi PT Waskita Karya-------------------------------- 8
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Proyek------------------------------------------- 28
Gambar 3.2. Peta Lokasi Proyek Jalan Tol Becakayu----------------------------- 33
Gambar 3.3. Kebijakan PT Waskita Karya yang Berkaitan dengan K3-------- 36
Gambar 4.1. Bagan Alir Pekerjaan Galian------------------------------------------ 43
Gambar 4.2. Galian Pile Cap--------------------------------------------------------- 45
Gambar 4.3. Pembobokan Tiang Pancang------------------------------------------ 46
Gambar 4.4. Proses Dewatering----------------------------------------------------- 46
Gambar 4.5. Pekerjaan Bekisting dan Pembesian--------------------------------- 46
Gambar 4.6. Pekerjaan Pengecoran Pile Cap-------------------------------------- 46
Gambar 4.7. Curing------------------------------------------------------------------- 47
Gambar 4.8. Bearing Pad------------------------------------------------------------- 49
Gambar 4.9. Pekerjaan Pegecoran Diafragma------------------------------------- 50
Gambar 4.10. Pekerjaan Pemasangan RC Plat------------------------------------- 50
Gambar 4.11. Penulangan Lantai Jembatan---------------------------------------- 51
Gambar 4.12. Bagan Alir Pekerjaan Rambu-rambu------------------------------- 52
Gambar 4.13. Bagan Alir Metode Pelaksanaan------------------------------------ 54
Gambar 4.14. Mobilisasi Dan Penurunan (unloading) Square Pile Ke Lokasi
Stock Yard------------------------------------------------------------- 55
Gambar 4.15. Pengangkatan Tiang Pancang--------------------------------------- 56
6
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan PKL dari Jurusan Teknik Sipil
Lampiran 2 Surat Jawaban dari Perusahaan
Lampiran 3 Surat Keterangan Selesai PKL
Lampiran 4 Formulir PKL-2 : Daftar Hadir PKL
Lampiran 5 Formulir PKL-3 : Catatan Kegiatan Harian
Lampiran 6 Formulir PKL-7 : Lembar Asistensi
Lampiran 7 Foto Pilling Driving Record PWB 180/ 13, 20, 21, dan 22
Lampiran 8 Foto Grafik S dan K PWB 180/ 13, 20, 21, dan 22
10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Transportasi merupakan hal yang sangat penting dalam kaitannya dengan
pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Seiring dengan pertumbuhan jumlah
penduduk yang semakin padat dan perkembangan masyarakat yang semakin maju,
maka pergerakan barang dan jasa juga akan meningkat yang kemudian harus
diimbangi dengan peningkatan sarana dan prasarana transportasi, diantaranya
penambahan jaringan jalan dan pengaturan lalu lintas.
Penambahan jaringan jalan dan pengaturan lalu lintas ini sangat diperlukan
terutama disepanjang Jl. Inspeksi Kalimalang hingga Jl. Bypas dan Jl. Otto
Iskandardinata yang merupakan jalur lalu lintas yang sangat penting
menghubungkan kota bekasi dengan Jakarta. Penambahan jaringan jalan tersebut
sangat perlu dilaksanakan mengingat volume lalu lintas yang melewati jalur
tersebut semakin hari semakin padat apalagi pada saat memasuki jam padat pada
pagi dan sore hari, sementara kapasitas dan kemampuan jalan untuk melayani lalu
lintas kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut tidak bertambah. Berdasarkan
hal tersebut, dilaksanakan penambahan jaringan jalan yaitu dengan membangun
jalan tol yang menghubungkan Bekasi Cawang Kampung Melayu
(BECAKAYU).
Proyek pembangunan Jalan tol BECAKAYU (Bekasi Cawang-Kampung
Melayu) yang merupakan salah satu program Presiden Jokowi untuk membangun
1000 km jalan tol, merupakan konstruksi layang yang dibangun di atas sungai
Kalimalang. Jalan tol ini dimulai pembangunannya pada tahun 1996 oleh PT.
Kresna Kusuma Dyandra Marga, namun terhenti dua tahun kemudian akibat krisis
moneter yang melanda. Selain dari krisis moneter, pembangunan jalan tol
Becakayu terkendala pembebasan lahan seluas 7 hektar dan juga tidak
diperbaruinya analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
Setelah 16 tahun terbengkalai, PT. Waskita Toll Road selaku investor dan
pengelola Tol Becakayu yang merupakan anak perusahaan dari PT. Waskita
Karya (Persero) Tbk. memulai kembali pembangunan jalan tol ini pada bulan
Oktober 2014. Jalan Tol Becakayu terdiri dari dua seksi yaitu seksi 1 (Kasablanka
Jaka Sampurna) dan seksi 2 (Jaka Sampurna Duren Jaya). Panjang seksi 1 ini
adalah 11 km, dan seksi 2 adalah 10,4 km. Jalan Tol Becakayu ini diharapkan
dapat memberikan konstribusi nyata dalam mengurangi kemacetan yang ada di
wilayah Jabodetabek, terutama di Jalan Raya Kalimalang.
1.2.Tujuan Praktik Kerja Lapangan
1.2.1. Tujuan Umum
Dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adapun tujuannya
secara umumya itu, mahasiswa diharapkan mampu mengenal situasi dan
kondisi proyek yang sesungguhnya, sebagai bekal untuk terjun ke dalam
dunia kerja dan membuka komunikasi yang baik antara organisasi yang
berkecimpung dalam dunia industri konstruksi, dimana secara tidak langsung
akan memberikan informasi tentang keberadaan Program Studi S1 Terapan
Jalan Tol Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta, dengan harapan
pada akhirnya nanti akan memberikan peluang lapangan kerja baru untuk
lulusan Program Studi S1 Terapan Perancangan Jalan dan Jembatan
Konsentrasi Jalan Tol Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta.
BAB II
PENGENALAN PERUSAHAAN
2.1.
Didirikan pada tanggal 1 Januari 1961 PT. Waskita Karya merupakan salah
satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkemuka di Indonesia yang
memainkan peran utama dalam pembangunan negara. Berasal dari sebuah
perusahaan Belanda bernama "Volker Aannemings Maatschappij NV", yang
diambil alih berdasarkan Keputusan Pemerintah No.62/1961, PT. Waskita Karya
pada awalnya adalah perkembangan yang hanya berhubungan dengan air seperti
reklamasi, pengerukan pelabuhan, dan irigasi.
Selama rentang waktu tahun 1973, status hukum Waskita Karya telah
berubah menjadi PT "Persero". PT. Waskita Karya sendiri lebih familliar dengan
panggilan "Waskita" karena lebih mudah untuk diucapkan. Sejak saat itu,
perusahaan mulai mengembangkan usahanya sebagai kontraktor umum terlibat
dalam berbagai kegiatan pembangunan yang lebih luas termasuk jalan raya,
jembatan, pelabuhan, bandar udara, bangunan, tanaman selokan, pabrik semen,
pabrik dan fasilitas industri lainnya.
Pada tahun 1980, PT. Waskita Karya mulai melakukan berbagai proyek
dengan melibatkan beberapa alat teknologi yang sudah canggih. Transfer
teknologi dilakukan melalui aliansi bisnis dalam bentuk kerjasama operasi dan
joint venture dengan perusahaan asing terkemuka. Prestasi yang luar biasa dan
bukti signifikan adalah membangun bandara kebanggaan nasional yaitu bandara
Soekarno-Hatta, Reaktor Serbaguna Siwabessy, dan Muara Karang PLTU di
Jakarta. Memasuki tahun 1990, PT. Waskita Karya telah menyelesaikan beberapa
bangunan bertingkat dengan baik dan telah memperoleh reputasi seperti BNI City
46 (bangunan tertinggi di Indonesia), Kantor Bangunan Bank Indonesia, Graha
Niaga Tower, Plaza Mandiri Tower, Shangri-La Hotel dan beberapa bangunan
apartemen bertingkat di Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia.
Kinerja yang telah dicapai oleh PT. Waskita Karya dibedakan dalam
pembangunan jangka panjang jembatan beton yang menggunakan sistem free
cantilever yang telah berhasil menyelesaikan tiga jembatan: Raja Mandala,
Rantau Berangin, dan IV Barelang. Prestasi besar lainnya yang menggunakan
teknologi serupa dicapai dalam pembangunan "Pasteur-Cikapayang-Surapati"
yaitu melakukan peninggian jalan dan kabel untuk jembatan di Bandung. Kisah
sukses yang sama juga dicapai dalam pembangunan bendungan besar beberapa
menggunakan
implementasi
strategi
yang
tepat,
sistem
manajemen, dan adanya struktur organisasi merupakan bukti bukti yang kuat
kalau PT. Waskita Karya dapat menahan semua cobaan di saat kondisi sulit.
Mereka juga memiliki moto perusahaan yaitu " Onward through high quality
performance" yang telah ditanam di hati dan pikiran semua orang yang bekerja di
perusahaan. Hal ini menghasilkan motivasi yang kuat dalam kehidupan kerja
orang-orang yang selalu bersedia untuk memberikan kinerja terbaik dari mereka
untuk kemajuan perusahaan. Dengan segala cara tingkat kepercayaan untuk
tumbuh menjadi perusahaan besar dan kuat berkembang di era globalisasi dan
otonomi daerah, PT. Waskita Karya mengakui perlunya untuk melakukan
konsolidasi dan introspeksi melalui tindakan nyata.
Untuk memungkinkan memberikan orientasi yang jelas dalam menentukan
tujuan perusahaan dalam memasuki milenium ketiga, PT. Waskita Karya telah
dirumuskan visi, misi, filosofi kerja, dan budaya perusahaan yang telah menjadi
milik perusahaan selama lebih dari lima belas tahun.
2.2.
2.3.
pada kreativitas, dinamis, militansi, dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas
profesionalnya. PT Waskita Karya (Persero) suka mengadakan program orientasi
pegawai baru yang diselenggarakan oleh Biro Sumber Daya Manusia (SDM),
program orientasi dilakukan melalui pengenalan terhadap nilai-nilai budaya
perusahaan, sejarah, visi dan misi perusahaan, sistem dan prosedur yang ada,
fasilitas yang ada (fisik dan non fisik), business process perusahaan, peluang dan
kesempatan karir yang ada maupun wawasan dari para senior yang telah berhasil
dalam karirnya ( meet the star), serta kunjungan ke proyek-proyek yang dikemas
melalui class training. Setelah itu pegawai baru akan menjalankan masa On Job
Training (OJT) selama 6 enam) bulan sebelum akhirnya mendapatkan Permanen
placement.
2.4.
Organisasi Perusahaan
2.3.1. Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris
Komisaris
Komisaris
: Mohamad Hasan
: Iwan Nursyirwan
: Kohirin Suganda Saputra
: Arif Baharudin
: Imam Majdi Achid
: Satya Arinanto
: M. Choliq
: Agus Sugiono
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
: Tunggul Rajagukguk
: Desi Arryani
: Adi Wibowo
: Didi Triyono
kemandirian,
akuntabilitas,
pertanggung
kepada
Perseroan
mengenai
kepemilikan
dan
pemberian
nasihat,
sepanjang
tidak
buku-buku,
surat-surat,
dokumen
lainnya,
10
mengenai
pengelolaan
segala
Perseroan
semuaketerangan/
persoalan
yang
menyangkut
Direksi
harus
memberikan
dan
penjelasan
yang
berkenaan
dengan
1. Telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehatihatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan
tujuan Perseroan;
2. Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun
tidak langsung atas tindakan pengurusan Direksi yang
mengakibatkan kerugian dan;
3. Telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah
timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut;
e. Hak
Dewan Komisaris berhak untuk:
1. Mendapatkan honorarium dan tunjangan/fasilitas termasuk
tantiem dan santunan puma jabatan yang jenis dan jumlahnya
ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
2. Melakukan pembagian kerja di antara para anggota Dewan
Komisaris yang diatur oleh mereka sendiri, dan untuk
kelancaran tugasnya Dewan Komisaris dapat dibantu oleh
seorang Sekretaris Dewan Komisaris yang diangkat oleh
Dewan Komisaris;
3. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri
dari jabatannya dengan kewajiban memberitahukan secara
tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan.
2. Direksi
a. Tugas pokok Direksi adalah :
1. Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan
dengan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan
dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili
Perseroan baik didalam maupun diluar Pengadilan tentang
segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan,
Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS.
2. Dalam melaksanakan tugasnya Direksi wajib mencurahkan
tenaga, pikiran,
3. perhatian dan pengabdiannya secara penuh pada tugas ,
kewajiban dan pencapaian tujuan Perseroan.
12
akuntabilitas,
pertanggungjawaban
serta
kewajaran.
b. Kewajiban
1. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan
kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan serta
kegiatan usahanya.
2. Menyiapkan pada waktunya RJPP, RKAP dan rencana kerja
lainnya, berikut perubahannya serta menyampaikannya paling
lambat 60 (enam puluh) hari sebelum tahun buku baru dimulai
kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan.
3. Memberikan penjelasan kepada Dewan Komisaris mengenai
RJPP dan RKAP.
4. Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah
RUPS, dan Risalah Rapat Direksi.
5. Membuat Laporan Tahunan sebagai wujud pertanggung
jawaban pengurusan Perseroan, serta dokumen keuangan
perseroan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
tentang Dokumen Perseroan.
6. Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan dan menyerahkan kepada Akuntan Publik untuk
diaudit.
7. Menyampaikan Laporan Tahunan setelah ditelaah oleh Dewan
Komisaris dalam jangka waktu paling lambat 5 (lima) bulan
setelah tahun buku Perseroan berakhir kepada RUPS untuk
disetujui dan disahkan .
8. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai Laporan
Tahunan.
9. Menyampaikan Neraca dan Laporan Laba Rugi yang telah
disahkan oleh RUPS kepada Menteri yang membidangi
Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
13
Dwiwarna,
dengan
memperhatikan
peraturan
14
15
apabila
anggota
Direksi
membuktikan bahwa :
Kerugian tersebut
kelalaiannya.
Telah melakukan
yang
bukan
bersangkutan
karena
pengurusan
dg
kesalahan
itikad
baik
dapat
atau
dan
BUMN
yang
bersangkutan
dan
akan
mengenai
pada
BUMN
yang
bersangkutan
dan
16
kegiatan
Perusahaan.
Laporan
khusus
wajib
1. Integrity (Integritas) :
a. Jujur
b. Adil
c. Disiplin
2. Profesionalism (Profesionalisme) :
a. Ahli di bidangnya
b. Menjalankan hak dan kewajiban
c. Bekerja efektif dan efisien
3. Team Work (Kerjasama) :
a. Terbuka
b. Komunikatif
c. Peduli
4. Excellence (Unggul) :
a. Kreatif dan inovatif
b. Responsif dan proaktif
c. Tangguh dan militan
2.5.Kode Etik dan GCG
2.5.1. Kode Etik
Dalam Prosedur inti Waskita di Bidang Etika dan Perilaku PT Waskita
Karya (Persero) Tbk berisi persyaratan yang harus dilaksanakan dan larangan
yang harus dihindari sebagai implementasi terjemahan prinsip Good
Corporate
Governance
(GCG)
adalah:
Transparansi,
Akuntabilitas,
20
adalah
kepatuhan
pengelolaan
perseroan
terhadap
21
proses bisnis
perusahaan.
4. Memberikan pelatihan, menyediakan tempat dan sarana kerja yang sehat,
aman, dan nyaman kepada seluruh Stakeholders.
2.7.
22
a. Jam kerja hari Senin s/d Jumat (kecuali jam kerja dilapangan, masuk
setiap hari).
b. Masuk kerja
c. Pulang kerja
d. Istirahat
2. Jam Lembur
Bagi karyawan yang
bisa sampai 24 jam setelah jam 18.00 WIB bisa diperhitungkan sebagai
jam lembur, begitu pula untuk hari minggu diperhitungkan hari lembur.
Besarnya uang lembur per jam diberikan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
3. Tidak Masuk Kerja
Bagi karyawan yang tidak masuk kerja karena sakit selama 1 (satu) hari
atau lebih,harus ada bukti surat keterangan dari dokter. Bila tidak ada surat
keterangan dari dokter maka dipotong dari hak cutinya.
BAB III
PENGENALAN PROYEK
3.1.
Melayu seksi I C STA 1+011 STA 11+501, PT Kresna Kusuma Dyandra Marga
selaku pemilik proyek/ owner mengadakan dan memilih pelaksana konstruksi
23
dan terdiri dari 2 provinsi yaitu Jawa Barat dan DKI Jakarta. Untuk Seksi I ini
dibagi menjadi 3 yaitu seksi 1A, 1B, dan 1C yaitu dari Kelurahan Rawa Bunga
Jakarta sampai dengan Kelurahan Jaka Sampurna, Bekasi. Jalan tol ini merupakan
jalan layang tol yang berada di sisi kali malang.
3.2.1. Data Umum
Pekerjaan
: Pembangunan
Nomor AB
Lokasi Pekerjaan
Pemilik Proyek
Jalan
Tol
Bekasi-
Kontraktor
Konsultan Supervisi
Konsultan Perencana
Nilai Kontrak
Jenin Kontrak
Sumber Dana
:
:
:
:
:
:
Waktu Pelaksanaan
Terhitung sejak
(MKKD)
: 1095 hari kalender
: 28 November 2014 31 Desember
Masa Pemeliharaan
Terhitung sejak
2017
: 365 Hari kalender
: 1 Januari 2017 31 Desember 2017
Panjang Jalan
Lebar Jalan
Perkerasan Jalan
Jenis Struktur
a. Pondasi Tiang
Pancang
b. Pilar / Kolom
: 10.500 meter
: 2 x 14.0 meter (2 Jalur / 4 Lajur)
: Flexible Pavement (ACWC)
: Square Pile 45 x 45 cm
: Oktagonal (Pilar Existing) : 79 Pilar
Square 2.50 x 2.50 m (Pilar Lanjutan) :
c. Gelagar Jembatan
485 Pilar
: PCI Girder Span 25, 29, 32, dan 38
d.
e.
f.
g.
:
:
:
:
Metode Erection
Crossing NS Link
Crossing JORR
On / Off Ramp
(7bh)
Mtr
Crane dan Launching Gantry
Steel Girder Span 40 80 40 Meter
Steel Girder Span 60 Meter
On Ramp Panjaitan
On / Off Ramp NS Link
On / Off Ramp Cipinang
On / Off Ramp Jatiwaringin
On / Off Ramp Pondok Kelapa 1 & 2
On / Off Ramp Patriot
25
26
3.3.
28
3.4.
sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Pelaksana proyek ini mempunyai
tanggung jawab dan kewajiban yang semuanya dikoordinasi oleh pemilik proyek
dan diawasi oleh pengawas proyek. Dengan adanya struktur organisasi saat di
lapangan dapat memperjelas pembagian tugas dan menunjang kinerja pelaksanaan
proyek.
A. Kepala Proyek
Kepala Proyek berkedudukan sebagai penanggung jawab proyek. Tugas
dan tanggung jawab manajer proyek adalah sebagai berikut :
1) Mempersiapkan sistem quality dan analisis proyek dengan cara
package project.
2) Mengatur sistem pelaksanaan proyek.
3) Membuat master schedule dan membuat time schedule detail,
bulanan, mingguan, harian, dan memonitor realisasinya serta
menemukan langkah-langkah yang harus diambil apabila terjadi
kesalahan atau penyimpangan.
4) Menjaga dan menjamin quality status dari proyek.
5) Mempersiapkan laporan-laporan progress dari setiap bagian.
6) Mengkoordinasi semua kegiatan pelaksanaan proyek baik dalam hal
teknis maupun non teknis dalam mencapai sasaran yang telah
ditetapkan dalam ruang lingkup internal dan eksternal.
7) Mengelola
dana
mempertimbangkan
proyek
faktor
seefisien
kelayakan
mungkin
teknis
sesuai
dengan
dengan
29
review
dan
mengevaluasi
dokumen-dokumen
30
31
32
OHSAS 18001 dan ISO 14001 yang dituangkan dalam prosedur yang dapat
digunakan untuk melihat, memeriksa, mengkaji, menilai, mengukur efektifitas,
mengetahui ketaatan atau kepatuhan petugas selama proses pelaksanaan proyek.
Sistem Manajemen
Mutu,
adanya resiko
34
adanya resiko
yang
yang
terjadi
sebagai
akibat
kegiatan
Proyek
35
maupun tulisan.
Hal ikhwal mengenai bahanbahan (yang masuk dan terpakai), serta
yang ditolak.
Keadaan cuaca serta kendalakendala yang dihadapi.
Hasil laboratorium/pengujian lainnya.
BAB IV
KEGIATAN YANG DIAMATI
4.1.
Lingkup Pekerjaan
4.1.1. Pekerjaan Persiapan
A. Lingkup Pekerjaan
1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
akan
menyediakan,
memasang,
memelihara,
38
dan
Denah
Lapangan
yang
telah
disetujui
dan
39
tersebut
akan
dikelola
oleh
seorang
kepala
lokasi
pagar
untuk
menghindari
kehilangan
Sebelum
dilakukan
mobilisasi,
kontraktor
harus
40
Cangkul
Alat Bantu
Light truck
Excavator
Dump Truck
42
tanah
dilakukan
sesuai
spesifikasi,
garis
ketinggian,
B.
Tahap pelaksanaan
1) Jarak dumping tanah adalah diperhitungkan terhadap volume tanah
per ritase dump truk, lebar timbunan / badan jalan dan tebal timbunan.
2) Pekerjaan timbunan dilakukan per layer padat dan dibentuk
kemiringan melintang agar air hujan dapat langsung melimpas.
3) Penghamparan dengan bulldozer dan pemadatan dengan vibratory
roller sesuai hasil trial compaction hingga 95% kepadatan maksimum.
4) Segera setelah setiap lapis harus dipadatkan dengan peralatan pemadat
yang memadai dan disetujui Direksi Pekerjaan sampai mencapai
kepadatan yang disyaratkan.
43
44
permukaan
telah
bersih
dari
air,
kotoran
sebelum
45
7) Pekerjaan Curing
Pengecoran
47
besi
tulangan,
pengecoran
diafragma
dengan
48
49
50
pancang dibuat ditempat lain (pabrik, dilokasi) dan baru dipancang sesuai
dengan umur beton setelah 28 hari. Karena tegangan tarik beton adalah kecil,
sedangkan berat sendiri beton adalah besar, maka tiang pancang beton ini haruslah
diberi tulangan yang cukup kuat untuk menahan momen lentur yang akan timbul
pada waktu pengangkatan dan pemancangan.
Pekerjaan pemancangan pondasi dalam berupa square pile 40 x 40cm
dengan menggunakan Diesel hammer 650 pada titik yang ditentukan.Lokasi yang
diamati pada titik P 188 P 193 di seksi 2 (Jakasampurna Duren Jaya).
a.
Metode pelaksanaan
PEMESANAN
MOBILISASI &UNLOADING
SPUN PILE(segmental)
KE STOCK YARD
PEMANCANGAN
PENGETESAN
SELESAI
51
c.
PERSIAPAN
MOBILISASI DENGAN TRAILLER TRUCK
PENURUNAN SEGMEN
SQUARE PILE DENGAN CRANE
SELESAI
52
ditentukan. Urutan
hammer
53
theodolith
90
theodolith
alat
pancang
PENGECEKAN
VERTIKALITAS
TIANG
PANCANG
dengan
hati-hati,
sambil
tetap
dijaga
kotak
Pasang kertas milimeter pada tiang pancang dengan cara dilem
atau diplakban
54
spidol atau
alat tulis
tiang
pancang
kertas
milimeter
dilem/diplakban
referensi
dari kayu
55
f.
Mesin Las
Dokumentasi
56
57
Gambar 4.22. Tiang Pancang yang Sudah Terpasang untuk Satu Pile Group
58
Accelorometer
Strain transducer
59
2.
tiang
untuk
pemasangan
strain
Gambar 4.25 Tanah sekeliling tiang pancang digali untuk tes PDA
60
Gambar 4.26. Tanah sekeliling pancang yang sudah digali dan siap untuk di tes
PDA
Gambar 4.27. Pemasangan Strain Tranducer dan Accelorometer dan Setting data
PDA
61
62
Dalam pemotongan tiang pancang ini, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu :
1. Pengukuran yang dilakukan untuk menentukan ketinggian tiang
pancang yang dipotong harus tepat, karena jika kurang atau berlebih
akan mengakibatkan keterlambatan pekerjaan hingga kegagalan
struktur.
2. Pemotongan tulangan pada tiang pancang harus dilakukan secara
presisi, tidak boleh kurang dari 30 cm, karena tulangan tersebut
berfungsi sebagai penyalur tegangan menuju tiang pancang secara
sempurna.
63
64
1. Memudahkan pekerja berdiri d atas lahan datar, lahan menjadi tidak kotor dan
becek.
2. Merupakan dudukan besi lapis bawah.
3. Menahan gaya angkat (up-lift force) tanah di bawahnya.
a. Metode Kerja
Untuk pekerjaan ini di datangkan 1 truck mixer dengan kapasitas 7 m3 dan
pekerjaan ini dilakukan oleh 6 orang pekerja. Adapun metode pelaksanaannya :
1.
Dibuat bekisting sebagai acuan untuk lantai kerja, untuk ketebalan lantai kerja
2.
3.
10 cm.
Setelah itu di buat papan untuk mengalirkan beton yang di tuang dari truck mixer.
Lalu setelah papan untuk pengaliran beton segar telah selesai maka truck mixer
memulai untuk mengalirkan beton segar melaui bucketnya ke papan
4.
5.
65
c. Dokumentasi
Gambar 4.37. Pekerja sedang mendorong beton yang masih tersisa di papan agar
jatuh ke lokasi
4.2.5. Pekerjaan Pembesian Pile Cap
Setelah proses pemancangan selesai dilanjutkan dengan pemotongan tiang
pancang dan dilanjutkan dengan pekerjaan pile cap.Pekerjaan ini merupakan
pekerjaan awal dari stuktur atas (upper structure) setelah pekerjaan struktur
66
a. Pabrikasi Besi
Proses
pabrikasi
besi
terdiri
dari
pekerjaan
pemotongan
dan
terdiri
dari
bermacam-macam
ukuran
67
sesuai
perhitungan
2.
Memperhitungkan
teknik
pemasangan
tulangan
sehingga
tidak
b. Pemasangan Tulangan
Baja tulangan dan sengkang yang telah dipotong dan dibengkokan dibawa
ke lapangan untuk dipasang pada posisi sesuai denah gambar pelaksanaan.
Kegiatan yang dilakukan pada pekerjaan pemasangan tulangan antara lain :
1.
2.
Jarak antar tulangan serta jumlah tulangan, baik untuk tulangan lentur
maupun tulangan geser diatur sesuai gambar.
68
3.
4.
5.
2.
3.
Tulangan pile cap yang telah jadi kemudian diangkat dan dipasang pada
lokasi pile cap yang telah ditentukan.
4.
Tulangan pile cap dilekatkan dengan tulangan luar pondasi tiang pancang
yang telah dihancurkan betonnya dengan menggunakan kawat bendrat
sehingga tulangan pile cap tampak benar-benar kuat dan kokoh.
c. Dokumentasi
69
70
71
c. Dokumentasi
72
73
74
c
Gambar 4.46. Peralatan yang digunakan dalan pemancangan steel sheet pile
(a) Crawler crene Hitachi KH150
(b) vibratory hammer
(c) genset
75
atas penahan;
Bersihkan lubang bor pada kedalaman yang akan dilakukan pengujian
2. Prosedur Pengujian
Adapun pengujian dengan tahapan sebagai berikut:
-
76
pertama;
Ulangi 2), 3), 4) dan 5) sampai pada penetrasi 15 cm yang ke-dua dan
ke-tiga;
Catat jumlah pukulan N pada setiap penetrasi 15 cm:15 cm pertama
dicatat
N1; 15 cm ke-dua dicatat
N2; 15 cm ke-tiga dicatat
N3; Jumlah pukulan yang dihitung adalah N2 + N3.
Nilai N1 tidak diperhitungkan karena masih kotor bekas pengeboran;
Bila nilai N lebih besar daripada 50 pukulan, hentikan pengujian dan
batuan.
Hasil uji penetrasi lapangan dengan SPT dilaporkan menjadi satu
dengan log bor dari hasil pengeboran dalam bentuk, yang antara
lainmemuat hal-hal sebagai berikut:
a) Nama pekerjaan dan lokasi pekerjaan, dan tanggal pengujian;
b) Nama penguji, nama pengawas, dan nama penanggung jawab
hasil uji dengan disertaitanda tangan (paraf) yang jelas;
c) Nomor lubang bor, kedalaman pengeboran, muka air tanah
elevasi titik bor dan hasilpengujian SPT;
d) Tipe ujung split barrel yang digunakan, apakah berbentuk konus
terbuka atau konustertutup;
e) Catatan setiap penyimpangan pada waktu pengujian.
77
4. Pada tanah berbutir halus, digunakan ujung split barrel berbentuk konus
terbuka (open cone); dan pada lapisan pasir dan kerikil, digunakan ujung split
barrel berbentuk konustertutup (close cone);
5. Contoh tanah tidak asli diambil dari split barrel sampler;
6. Sebelum pengujian dilakukan, dasar lubang bor harus dibersihkan terlebih
dahulu;
7. Jika ada air tanah, harus dicatat;
8. Pipa untuk jalur palu harus berdiri tegak lurus untuk menghindari terjadinya
gesekan antara palu dengan pipa;
9. Formulir-formulir isian hasil pengujian.
c. Dokumentasi
Gambar 4.50. Pekerja sedang mengambil sampel tanah dari dalam lubang
78
Gambar 4.51. Pekerja sedang mengeluarkan sampel tanah dari tabung belah
1.
Tahap pelaksanaan 1
Pengiriman Precast Girder oleh trailer, dalam satu trailer dapat memuat 4
segmen dari girder
2.
3.
1 girder mempunyai 5 segmen, dimana 3 adalah middle, lalu 2 nya adalah head
amd bottom
4.
5.
6.
Pemasukan straind
7.
Terdapat 4 lubang dalam girder, lubang paling atas (C1) memuat 16 straind,
lubang ke dua (C2) memuat 17 straind, dan lubang ke tiga(C3)danempat(C4)
mencakup 12 straind
79
8.
9.
Install Strand
Instalasi strand dipilih
Untuk simple
cara
girder biasanya
yang
paling
digunakan
efisien
dengan
dan
cara
ekonomis.
manual
80
dilakukan stressing. Wedge Plate dikirim ke site dengan material pencegah karat,
misalnya dilumuri sejenis minyak/oli.
Persiapan pemasangan wedge plate adalah :
- Buka pelindung strand di bagian ujung.
- Periksa panjang stressing
- Stressing lenght harus bersih dan serpihan beton yang akan menghalangi
masuknya strand ke dalam wedge plate.
- Posisi strand tidak boleh saling bersilangan yang dapat mengakibatkan
strand terjepit waktu stressing.
Pemasangan Wedges/baji
81
pengawas.
Sebelum
jasa
dan jacking
82
atas petunjuk gambar kerja atau direksi. Tegangan pada kabel harus diukur dari
perpanjangan kawat untaian (elongasi) dan selama proses penarikan dapat
dikendalikan dengan pembacaan alat ukur tekanan. Alat ukur tekanan
menunjukkan gaya yang telah diberikan ke tendon sementara elongasi berfungsi
scbagai counter check. Elongasi yang terjadi harus berada dalam interval yang
dlijinkan yaitu antara -7% sampai +7% (sesuai ACT 318 psl 18.18 dan SK SNI T15.1991 psl. 3.1 1.1 8).
Apabila hasil stressing yang dilakukan tidak memenuhi toleransi yang
disyaratkan, hal-hal yang harus dilakukan adalah:
a. Jika basil elongasi secara grafis masih lebih besar dan +7%, maka
dilakukan lift-off atau memeriksa gaya yang bekerja pada angkur kemudian
dibandingkan dengan gaya angkur hasil perhitungan. Jika masih belum
memenuhi maka harus di release dan dilakukan penarikan ulang.
b. Jika hasil elongasi secara grafis lebih kecil dari -7%, maka dilakukan
penarikan tambahan sampai batas gaya jacking force yang disyaratkan.
Tahap tahap pekerjaan stressing metode DSI
a.
b.
c.
d.
e.
f.
83
84
Material
Pabrikasi strand
Instalasi strand
Install hook
tidak
ok
Pengecoran
tidak
Menunggu Kuat B
ok
Stressing
tidak
Evaluasi Hasil
Stressing
ok
Grouting
Selesai
86
2 W H W +(N P)
R=
S+ K
W +P
Dimana :
R
W
P
H
S
set (cm)
= Rata-rata Rebound untuk 10 pukulan terakhir (cm)
= Koefisien restitusi*
0,4-0,5 untuk palu besi cor, tiang beton tanpa helm
0,3-0,4 untuk palu kayu (landasan kayu)
0,25-0,3 untuk tiang kayu
Setelah itu daya dukung mendapatkan faktor koreksi yaitu:
a. Efisiensi palu (ef) :
ef = 0,8-0,9 untuk diesel hammer
ef = 0,7-0,9 untuk drop hammer
ef= 0,7-0,85 untuk single/double acting hammer
b. Faktor aman (SF) :
SF = 3 untuk permanent load
SF = 1 untuk temporary load
K
N
2 W H
R=
x
S+ K
Dimana :
87
R
W
P
H
S
set (cm)
Efisiensi palu (ef) :
ef = 0,8-0,9 untuk diesel hammer
ef = 0,7-0,9 untuk drop hammer
ef= 0,7-0,85 untuk single/double acting hammer
Untuk rumus terakhir yang digunakan dalam perhitungan daya dukung
tiang pancang ini adalah dengan menggunakan Metode Michigan State Highway
of Commision (1965) dengan nilai Sf = 6.
2
W +( N P)
1.25 ef Eh
R=
x
S+ 0.254
Dimana
Eh=W H
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
C-823
PWB-180/22
12 meter
Square
D.53
450 mm
4 mm
16 mm
2.5 meter
5.300 kg
6.200 kg
a) Metode Hiley
2
2 W H W +(N P)
R=
S+ K
W +P
88
0.4+1.6
5.3+6.2
R=1325 0.596
R=787.7 ton
R pakai =ef R
1
SF
R pakai =223.1ton
b) Metode Wika
Sf untuk metode ini adalah 3
2
W +( N P)
2 W H
R=
x
S+ K
5.3+(0.52 6.2)
2 5.3 250
R=
x
0.4+1.6
R=263.1 ton
c) Metode Michigan State Highway of Commision (1965)
Sf untuk metode ini adalah 3 dan ef =0.85
Eh=W H=5.3 250=1325 ton . cm
W +( N 2 P)
1.25 ef Eh
R=
x
S+ 0.254
5.3+(0.52 6.2)
89
2.
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
C-823
PWB-180/21
12 meter
Square
D.53
450 mm
1 mm
15 mm
2.7 meter
5.300 kg
6.200 kg
a) Metode Hiley
2
2 W H W +(N P)
R=
S+ K
W +P
2
R=
0.1+1.5
5.3+6.2
R=1788.75 0.596
R=1065.5 ton
R pakai =ef R
1
SF
2 W H
R=
x
S+ K
90
5.3+(0.52 6.2)
2 5.3 270
R=
x
0.1+1.5
R=355.2 ton
1.25 ef Eh
R=
x
S+ 0.254
5.3+(0.52 6.2)
3.
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
C-823
PWB-180/20
12 meter
Square
D.53
450 mm
4 mm
17 mm
2.5 meter
5.300 kg
6.200 kg
a) Metode Hiley
2
2 W H W +(N P)
R=
S+ K
W +P
91
0.4+1.7
5.3+6.2
R=1261.90 0.596
R=753.9 ton
R pakai =ef R
1
SF
2 W H
R=
x
S+ K
5.3+(0.52 6.2)
2 5.3 250
R=
x
0.4+1.7
R=250.6 ton
c) Metode Michigan State Highway of Commision (1965)
Sf untuk metode ini adalah 3 dan ef =0.85
Eh=W H=5.3 250=1325 ton . cm
W +( N 2 P)
1.25 ef Eh
R=
x
S+ 0.254
5.3+(0.52 6.2)
92
4.
:
:
:
:
:
C-823
PWB-180/13
12 meter
Square
D.53
:
:
:
:
:
:
450 mm
3 mm
15 mm
2.6 meter
5.300 kg
6.200
a) Metode Hiley
2
2 W H W +(N P)
R=
S+ K
W +P
2
2 5.3 260 5.3+(0.5 6.2)
R=
0.3+1.5
5.3+6.2
R=1531.11 0.596
R=912.5ton
R pakai =ef R
1
SF
2 W H
R=
x
S+ K
93
5.3+(0.5 6.2)
2 5.3 260
R=
x
0.3+1.5
R=304.0 ton
W +( N P)
1.25 ef Eh
R=
x
S+ 0.254
5.3+(0.52 6.2)
Rekapitulasi
perhitungan
daya
dukung
tiang
pancang
dengan
Pile No
PWB-180/22
PWB-180/21
PWB-180/20
PWB-180/13
Total
Rata-rata
94
Dari hasil 4 titik pemancangan pada PWB 180, perhitungan daya dukung
singgle pile dengan dinamic capacity pile dengan menggunakan metode hiley,
diperoleh daya dukung izin rata-rata 249.3 ton, untuk metode Wika didapat nilai
rata-rata 293.225 ton dan dengan metode Michigan State Highway of Commision
didapat nilai rata-rata 558.3 ton. Dengan demikian nilai kapasitas daya dukung
yang dapat digunakan yaitu dengan formula hilay dengan nilai rata-rata 249.3 ton.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Proyek jalan tol BECAKAYU merupakan jalan yang menghubungkan kota
Bekasi dengan Jakarta dan sangat diperlukan mengingat volume lalu lintas
yang begitu padat di daerah ini.
2. Jalan tol ini dimulai pembangunannya pada tahun 1996 oleh PT. Kresna
Kusuma Dyandra Marga. PT. Waskita Toll Road selaku investor dan
pengelola tol Becakayu, yang merupakan anak perusahaan dari PT.
Waskita Karya (Persero) Tbk.PT. Waskita Karya adalah Perusahaan
95
Negara (PN) yang lahir sejak Januari 1961, dari perusahaan asing bernama
Volker Aannemings Maatschppij N. V.yang dinasionalisasi berdasarkan
peraturan pemerintah No 62/1961. Semula Waskita banyak bergerak di
bidang bangunan air, seperti pengerukan, pelabuhan dan irigasi. Sejak 5
Maret 1974 berdasarkan PP No. 40/1970 status berubah menjadi Persero
dan mulai mengembangkan jenis pekerjaan konstruksi seperti : Jalan,
Jembatan, Pelabuhan, Bandara, Gedung, Pabrik dan lain-lain.
3. Pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung
Melayu seksi I STA 1+011 STA 11+501, PT Kresna Kusuma Dyandra
Marga selaku pemilik proyek/ owner mengadakan dan memilih pelaksana
konstruksi dengan cara Pelelangan Terbatas. Jalan tol Bekasi Cawang
Kampung Melayu ini melewati 12 Kelurahan dan terdiri dari 2 provinsi
yaitu Jawa Barat dan DKI Jakarta. Untuk Seksi I ini dibagi menjadi 3.
4. Pelaksanaan kegiatan pemancangan square pile terlebih dahulu dilakukan
pekerjaan preboring di setiap titik pemacangan. Pre boring dilakukan
dengan tujuan membuktikan kedalaman tanah keras di lapangan sesuai
atau tidaknya dengan perencanaan di awal. Pada pemancangan dilakukan
test Pile Driving Analyzer (PDA) untuk mengetahui tekanan yang dapat
diterima tiang pancang. Pengamatan juga dilakukan pada pekerjaan
pemotongan tiang pancang karena perbedaan kondisi tanah keras
menyebabkan elevasi muka tiang pancang tidak seragam. Pekerjaan
pemotongan menggunakan alat palu godam dana pahat besi. Pemotongan
1 buah tiang pancang memakan waktu 2 jam.
5. Pada pekerjaan pelaksanaan girder, tahap pertama yang dilakukan adalah
setting girder. Mulai dari pengiriman Precast girder dengan trailer, satu
trailer dapat mengangkut 4 segmen dari girder. Dari 1 girder terdiri dari 5
segmen, 3 lalu 2 nya head dan bottom. Tahap pelaksanaan kedua stressing
dan tahapan selanjutnya grouting.
6. Dari hasil 4 titik pemancangan pada PWB 180, perhitungan daya dukung
singgle pile dengan dinamic capacity pile dengan menggunakan metode
hiley, diperoleh daya dukung izin rata-rata 249.3 ton, untuk metode Wika
didapat nilai rata-rata 293.225 ton dan dengan metode Michigan State
Highway of Commision didapat nilai rata-rata 558.3 ton. Dengan demikian
96
nilai kapasitas daya dukung yang dapat digunakan yaitu dengan formula
hilay dengan nilai rata-rata 249.3 ton.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan selama pelaksanaan praktek
kerja lapangan adalah sebagai berikut :
1. Untuk menjaga mutu dan kualitas pekerjaan, konsultan pengawas harus
lebih intensif dan tegas dalam melakukan pengawasan terhadap setiap
pekerjaan yang dilakukan oleh pelaksanaan.
2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangatlah penting, sebaiknya
dilakukan tindakan preventif seperti penggunaan APD (Alat Pelindung
Diri) untuk para pekerja di lapangan, untuk mencapai kondisi
zeroaccident.
97
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, Rony dan Masrizal. Penerapan Formula Hiley Untuk TiangTiang Kayu (Friction Pile) Pada Bangunan RSU Dumai.
Ismail, Muhammad Adnan. 2014. Analisa Daya Dukung Tiang Statis dan
Dinamis pada Pembangunan Pelabuhan Batubara PT. Semen Tonasa
Kabupaten Pangkep. Tugas Akhir. Jurusan Teknik Sipil, Universitas
Hasanuddin. Makassar.
Pranata, Andri S. dan Ayuningtyas A. 2014. Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Lingkar Luar (JORR) Ruas W2 Utara
Seksi II (Joglo Ulujami) Paket-4 (STA 14+129 16+200). Jurusan
Teknik Sipil. Politeknik Negeri Jakarta. Depok.
Prosedur Waskita Bidang Tata Kelola Perusahaan. Ed. 28 November 2014.
Pengendali Sekertaris Perusahaan.
SNI 4153:2008. Cara uji penetrasi lapangan dengan SPT
http://www.waskita.co.id/ diakses tanggal 20 Januari 2015.