STRUKTUR BAJA II
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Mata Kuliah Struktur
Baja II ini dengan baik. Tujuan penulisan laporan ini agar mahasiswa dapat memahami dan
menerapkan semua ilmu dan teori tentang perencanaan struktur baja dalam praktek kerja di
lapangan.
Dalam hal ini penyusun menyadari tanpa adanya bimbingan, pengarahan dan bantuan
dari semua pihak tentunya laporan ini tidak akan terselesaikan. Oleh karena itu perkenankan
kami sebagai penyusun menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Suwardo, S.T., M.T., Ph.D. Selaku Kepala Prodi Departemen Teknik Sipil
Universitas Gadjah Mada.
2. Bapak Agus Kurniawan, S.T., M.T., Ph.D. Selaku Dosen Mata Kuliah Struktur Baja II
Departemen Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada.
3. Rekan-rekan mahasiswa/i Departemen Teknik Sipil, Sekolah Vokasi, Universitas
Gadjah Mada Atas kerja samanya dalam penyusunan laporan ini.
Laporan ini disusun sebagai syarat kelulusan pada mata kuliah Struktur Baja II. Kami
menyadari bahwa penyusunan laporan kami ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
memohon maaf apabila terdapat kesalahan. Dan sangat di harapkan atas kritik dan saran yang
sekiranya membangun perubahan yang lebih baik untuk kedepannya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
PENUTUP ------------------------------------------------------------------------------------------------ 22
A. Kesimpulan ------------------------------------------------------------------------------------ 22
B. Saran -------------------------------------------------------------------------------------------- 22
iii
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Analisa dan desain struktur merupakan hal yang penting dalam suatu pembangunan
gedung, karena analisa dan desain yang tepat akan menghasilkan bangunan yang aman dan
ekonomis. Analisa dan desain yang dapat menghasilkan bangunan yang aman dan
ekonomis tersebut mempunyai prosedur dan cara perencanaan kerja berdasarkan teori
analisa struktur, struktur baja, dan desain tahan gempa. Apabila melakukan analisa dan
desain struktur secara manual memerlukan waktu yang lama dan tidak efektif sehingga itu
digunakanlah bantuan program komputer yang lebih menghemat waktu. Dewasa ini
program komputer untuk perhitungan struktur gedung yang populer adalah ETABS.
Pemakaian program komputer ETABS sebagai suatu alat bantu yang sangat berguna,
karena dikenal luas dan menjadi standar perhitungan struktur internasional. Program
komputer untuk perhitungan struktur ini telah terintegrasi secara keseluruhan yang
meliputi pemodelan, analisa dan desain. Walaupun program komputer untuk perhitungan
struktur, sudah divalidasi hasil keluarannya oleh pembuat program komputer tersebut,
tetapi untuk pemakai perlu mengetahui karakteristik dari program komputer yang
digunakannya. Sehingga dapat menghasilkan pemodelan, analisis dan desain yang aman
dan ekonomis untuk setiap model struktur. Perlu diperhatikan, pemahaman dasar teknis
dari bidang konstruksi sangat diperlukan untuk menghindari kesalahan aplikasi program
komputer ini. Penerapan peraturan-peraturan dan teori yang diberlakukan di Indonesia
perlu dipahami dan dijadikan dasar input untuk analisis agar output yang dihasilkan dari
program ETABS ini sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan dapat diterapkan
secara aktual di lapangan.
iv
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Tugas dari mata kuliah Struktur Baja II ini dimaksudkan agar Mahasiswa dapat
memahami :
1. Perhitungan balok menggunakan baja sesuai "Tata Cara Perhitungan Struktur Baja untuk
Rumah dan Gedung SN103-1729- 2002" dan "Standar Perencanaan Ketahanan Gempa
untuk Struktur Bangunan Gedung SNI 03- 1726-2002” serta analisa simpangan deformasi
yang diakibatkan beban gempa.
2. Penggunaan perangkat lunak ETABS sebagai alat bantu dalam menganalisis dan
mendesain bangunan bertingkat baja tahan gempa.
v
BAB I
ANALISA STRUKUR DENGAN ETABS
3
NTT = wilayah 5 dengan tanah sedang
Gambar 3.1.1 Tampilan Building Plan Grid System and Story Data Defnition.
5
3.2 Menentukan Frame.
a. Klik menu Define > Frame Section > Import I/Wide Flange, lalu mencari data
frame yang akan di import, seperti gambar dibawah.
6
3.3 Merencanakan Plat lantai.
a. Klik menu Define > Wall/Slab/Dack Sections.. > Add New Slab , akan muncul
tampilan seperti dibawah, menganti nama di Section Name, dan mengisi
Membrane dan Bending.
b. Klik Set Modifiers.. mengisi nilai momen inersia efektif penampang (tabel 2.1
SNI), mengisi 0,25 pada Membrane f11 Modifiner sampai Bending m12
Modifiner, klik OK.
8
3.6 Penggambaran Balok Anak.
a. Memilih menu Draw > Draw Line Objects > Create Secondary Beams in
Region or at Click, memilih frame propertie yang akan di gunakan dari menu
Propertis, mengubah Pinned menjadi Continuous, mengubah Parallel Y or R
menjadi Normal to Near Edge, mengubah One Story menjadi All Story,
menggambar di setiap Area balok.
10
b. Klik Add New Combo lagi untuk menentukan Combination 2 dengan klik
Add Combo, Dead = 1,2; Live = 1,6; QuakeX = 1; QuakeY = 0,3; klik OK.
11
b. Mengganti nama pada Function Name sesui lokasi gempa, memasukan
nilai Periode dan Acceleration sesuai perhitungan pembebanan gempa, lalu
klik OK.
13
b. Klik menu Assign > Shell/Area Loads > Unifrom.., Memasukan beban
Mati dengan Satuan Kgf-m; Load = 435 lalu klik OK.
b. Klik menu Assign > Frame/Line Loads > Distributed, mengubah satuan
pada units dengan kgf-m, memasukan beban yang sudah dihitung pada
Unifrom Loads dengan 480, klil OK.
17
3.18 Cek Momen Maksimum.
a. Klik menu Disply > Show Member Forces/Stresses Dagram > Shell
Stresses/Forces, pada Case/Combo Name mengganti dengan COMB2,
pada Component pilih MMAX, klik OK.
18
4. Hasil Gaya Kolom dan Balok.
4.1 Menentukan Hasil Gaya Kolom dan Balok.
a. Memilih Story yang akan dicari gayanya, dengan klik Select > Select Story
Level.., lalu pilih Story dan klik OK.
c. Tabel gaya Aksial Kolom, Geser dan Momen akan tertampilkan, ganti nama
Beam Forces dengan Column Forces untuk lihat gaya kolom.
20
Gambar 4.2. Tampilan ColumnForces.
5. Lampiran.
5.1 Denah Kolom.
5.2 Tampak Bangunan dan Portal.
5.3 Layout.
5.4 Steel Design/Cheak of Struture.
5.5 Momen 3-3 (Combination 2; portal).
5.6 Momen Maksimum (Combination 2; Plat lantai).
5.7 Hasil Gaya Kolom.
5.8 Hasil Gaya Balok.
5.9 Desain Kolom.
5.10 Desain Balok.
5.11 Gambar Detail Tampak.
5.12 Gambar Detail Potongan Kolom.
5.13 Gambar Detail Potongan Balok.
5.14 Gambar Detail Bracing.
5.15 Gambar Detail Stiffenes.
21
PENUTUP
A. Kesimpulan.
B. Saran.
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kedepannya
penulis akan lebih teliti dan berhati-hati dalam melakukan pendesaian bangunan tahan
gempa yang dapat dipertanggungjawabkan kekuatan bangunannya.
Untuk keberhasilan desain bangunan tanpa gempa penulis meyarankan kepada
pembaca sebagai berikut :
1. Memahami bangunan tanpa gempa.
2. Mengacu pada standar yang sudah ada.
3. Selalu berdoa sebelum melalukan sesuatu agar menjadi berkah.
22