LAPORAN MAGANG II
Pelaksanaan 6 Maret 2023 s/d 10 Juni 2023
Disusun Oleh :
MARDHOTILLAH
20.02.011
Disusun oleh:
Mardhotillah
NIM: 20.02.011
i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN MAGANG II
Disusun oleh:
Mardhotillah
NIM : 20.02.011
Pembimbing Penguji
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT kerena
penulis menyadari betapa besar rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Magang II di PG Assembagoes - PT. Sinergi Gula
Nusantara. Penulisan Laporan Magang II ini adalah syarat kelulusan bagi
mahasiswa dalam menyelesaikan studinya pada Program Studi Teknik Mesin
Politeknik LPP Yogyakarta.
Penulis menyadari laporan Magang ini tidak akan selesai jika tidak ada
bantuan, bimbingan, maupun dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu
penulis dalam menyusun laporan ini, maka pada kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Orang tua saya, yang telah memberikan bantuan moril dan materi kepada
saya.
2. Bapak Ir.M. Mustangin ,S.T.,M.Eng, IPM,. selaku Direktur Politeknik
LPP
3. Bapak Agus Priambodo,ST. selaku General Manager PG. Assembagoes.
4. Bapak Yunaidi, S.T., M.Eng selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin
Politeknik LPP Yogyakarta.
5. Bapak Agus Widodo,S.T. , selaku Manager Teknik PG. Assembagoes.
6. Bapak Dedy Anggara,S.T. , selaku Pembimbing Praktek Kerja Lapangan
II di PG. Assembagoes.
7. Seluruh Staf, Karyawan, dan Pekerja di PG Assembagoes – PT. Sinergi
Gula Nusantara atas kesediaannya dan bimbingannya membantu penulis
dalam melaksanakan Magang II.
Penulis berharap kiranya laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
khususnya Mahasiswa Politeknik LPP Yogyakarta demi kemajuan pendidikan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN MAGANG II ----------------------------- i
BAB I ------------------------------------------------------------------------------------------ 1
iv
BAB II--------------------------------------------------------------------------------------- 29
2.1. Stasiun Pengolahan Air Boiler dan Air Umpan Boiler ------------------- 29
2.3 Cara Kerja Reverse Osmosis dan Parameter Air Umpan Boiler dan
Air Boiler ------------------------------------------------------------------------------- 33
3.4. Alur kegiatan dalam proses start dan stop boiler ---------------------- 56
BAB IV-------------------------------------------------------------------------------------- 63
vi
4.7. Turbin Uap (Turbine Alternator) ----------------------------------------- 86
Syarat-syarat --------------------------------------------------------------------------107
Langkah-langkah ---------------------------------------------------------------------108
BAB V --------------------------------------------------------------------------------------110
POMPA-POMPA ------------------------------------------------------------------------110
5.5. Jenis, Spesifikasi, dan Fungsi Pompa pada Setiap Stasiun ----------127
5.6. Gambar dan Bagian-bagian Pompa sesuai Jenis dan Spesifikasi --136
vii
5.10. Perhitungan Kebutuhan Pompa pada Stasiun WTP (Water
Treatment Plant) ----------------------------------------------------------------------145
BAB VI-------------------------------------------------------------------------------------152
PENUTUP---------------------------------------------------------------------------------152
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 4.6. : Pole Mounted Capasitor Bank
Gambar 4.7. : Jenis Beban
Gambar 4.8. : Capasitor Bank
Gambar 4.9. : kVAR, kVA, dan kW
Gambar 4.10. : Beban Induktif dan Beban Kapasitif
Gambar 4.11. : Capasitor Bank
Gambar 4.12. : Daya Reaktif Capasitor Bank
Gambar 4.13. : Pengontrol Capasitor Bank
Gambar 4.14. : Keuntungan Capasitor Bank
Gambar 4.15. : Gambar Teknik Turbin Alternator dan Generator
Gambar 4.16. : Turbin Uap
Gambar 4.17. : Mekanisme Kerja Turbin Uap
Gambar 4.18. : Governor
Gambar 4.19. : Paralel Generator
Gambar 5.1 : Pompa Centrifugal
Gambar 5.2. : Pompa Axial
Gambar 5.3. : Pompa Spesial Effect
Gambar 5.4. : Pompa Sentrifugal Single Stage
Gambar 5.5. : Pompa Sentrifugal Multi Stage
Gambar 5.6. : Sistem Pendinginan PLTU
Gambar 5.7. : Contoh bentuk fisik Pompa Ulir
Gambar 5.8. : Progressive Cavity Pump
Gambar 5.9. : Single Screw Pump.
Gambar 5.10. : Twin Screw Pump
Gambar 5.11. : Three Spindle Screw Pump
Gambar 5.12. : Pompa Torak
Gambar 5.13. : Pompa Sentrifugal
Gambar 5.14. : Pompa Vacuum
Gambar 5.15. : Pompa Screw
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Tenaga Kerja
Tabel 2.1. Parameter Mutu Air Pengisi Boiler
Tabel 2.2. Parameter Mutu Air Boiler
Tabel 3.1. Spesifikasi Travelling Grate
Tabel 3.2. Spesifikasi FDF Boiler
Tabel 3.3. Spesifikasi IDF Boiler
Tabel 3.4. Spesifikasi SFDF Boiler
Tabel 3.5. Spesifikasi Deaerator
Tabel 3.6. Spesifikasi BFWP
Tabel 3.7. Spesifikasi ESP
Tabel 3.8. Kebutuhan Uap Baru untuk Proses di PG. Assembagoes
Tabel 3.9. Kebutuhan Uap Bekas untuk Proses di PG. Assembagoes
Tabel 3.10. Parameter Kinerja Boiler
Tabel 4.1. Power Balance
Tabel 4.2. Spesifikasi Back Pressure Steam Turbine 10 MW
Tabel 4.3. Spesifikasi Condensing Extraction Steam Turbine 13 MW
Tabel 4.4. Spesifikasi Generator Back Pressure Steam Turbine
Tabel 5.1. Problematika Pompa dan Cara Mengatasinya
xi
BAB I
GAMBARAN UMUM PABRIK
1.1. Gambaran Umum Perusahaan
PG. Assembagoes yang berlokasi di Desa Trigonco Timur,
Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur
berdiri pada tahun 1891 oleh pemerintah Bel anda dan ± 66
tahun peng- operasiannya dilakukan oleh Belanda yaitu NV
KOOY dan Coster Van Voorhout dan selanjutnya pada tanggal
12 Desember 1957 diambil alih oleh Bangsa Indonesia . PG.
Assembagoes PT. Perkebunan Nusantara XI melakukan SPIN
OFF kepada PT. sinergi Gula Nusantara pada tanggal 13
Oktober 2022.
PG Assembagoes merupakan lambang keberhasilan dalam
pengelolaan kebun dan PG secara terintegrasi. Dukungan lahan
hak guna usaha baik di Asembagus maupun Banyuwangi sangat
menopang keberadaan PG tidak sa ja dalam pasokan tebu secara
berkelanjutan, namun juga terselenggaranya kebun bibit dan
peragaan yang sangat efektf dalam mewujudkan media
pembelajaran bagi para petani.
Limbah padat PG berupa blotong (filter cake) yang
didekomposisikan dan diperkaya nutri si menjadi biofertilizer
dimanfaatkan untuk meningkatkan kesuburan tanah. Pada tahun
2021, PG Assembagoes merencanakan giling tebu sebanyak
410.114,9 ton (tebu sendiri 115.329,0 ton dan tebu rakyat
294.785,9 ton) yang diperoleh dari areal seluas 5.357,569 ha
(TS 1.433,549 ha dan TR 3.924,020 ha). Gula dihasilkan
diproyeksikan mencapai 34.201 ton (milik PG 18.141 ton dan
milik petani 16.060 ton) dan tetes 18.455 ton. Selain areal
berasal dari kecamatan dalam wilayah Kabupaten
Situbondo, juga terdapat di Kabupaten Banyuwangi.
1
Kapasitas PG 2.900 tth (tidak termasuk jam berhenti) atau
2.543,9 tth sudah termasuk jam berhenti.
Daya saing tebu yang lebih tinggi dibanding komoditas
agribisnis lain, menjadikannya tanaman alternatif paling
menguntungkan di mata petani. Produksi yang melimpah
menyebabkan surplus sehingga sebagian di antaranya dipasok
untuk PG-PG lain yang bahan bakunya belum mantap.Tercatat
PG Pandjie dan PG Olean yang selalu mendapat limpahan tebu
dari PG Assembagoes. Walaupun demikian, pengembangan
areal terus dilakukan, baik TS maupun TR, seirama kapabilitas
PG untuk menggiling tebu lebih banyak.
Sasaran utama adalah daerah sawah berpengairan teknis
yang secara agronomis juga digunakan untuk budidaya padi dan
palawija. PG Assembagoes yakin melalui p enerapan
agroekoteknologi, kecukupan agroinputs, penataan masa tanam,
dan perbaikan manajemen tebang -angkut, produktvitas yang
meningkat akan menjadi daya tarik bagi petani untuk
menjadikan tebu sebagai komoditas alternatif. Selain itu,
pengembangan juga dilakukan ke lahan kering sepanjang air
dapat dipompa secara artesis. Termasuk dalam konteks ini
rencana kerja-sama pemanfaatan lahan perkebunan untuk
ditanami tebu, seperti Pasewaran. Upaya menarik animo petani
juga dilakukan melalui perbaikan kinerja pabr ik dan kelancaran
giling. Sadar akan pentingnya tebu rakyat dalam pemenuhan
kebutuhan bakan baku dan pengembangan PG lebih lanjut,
pelayanan prima kepada petani teru diupayakan dengan sebaik -
baiknya. Secara periodik, PG menyelenggarakan Forum Temu
Kemitraan (FTK) guna membahas berbagai persoalan yang
dihadapi petani, baik di luar maupun dalam masa giling. Dalam
upaya peningkatan produktivitas, PG Assembagoes antara lain
2
melakukan optimalisasi masa tanaman dan penataan varietas
menuju komposisi ideal deng an proporsi antara masak awal,
tengah dan akhir dengan sasaran 2010/11 berbanding 30 - 40-30.
Melalui kebun semacam ini, petani diharapkan dapat belajar
lebih banyak tentang pengelolaan kebun melalui best
agricultural practices.
1.2. Letak Geografis Pabrik
Lokasi PG Assembagoes berada 30 Km sebelah timur Kota
Situbondo,di tengah–tengah antara areal lahan tebu rakyat (TR)
dan tebu sendiri (TS) hal ini dimaksudkan agar memudahkan
proses pengangkutan tebu, mengingat tebu dalam 36 jam akan
rusak jika tidak segera dip roses.Pabrik gula Assembagoes
terletak di Desa Trigonco, Kecamatan Assembagoes, Kabupaten
Situbondo, Jawa Timur berada 68 km sebelah barat Kota
Banyuwangi.
1.3. Luas Areal Pabrik
1. Emplacement : 143,561 Ha
2. Lebung : 17494 m3
3. Dam Rakip : 1125 m3
4. Luas Bangunan Pabri k : 2,4 Ha
1.4. Luas Areal Kebun
Luas Hak Guna Usaha (HGU) 6,244.900 Ha yang
dipergunakan untuk: Tebu Sendiri (TS) : 1.331,817 Ha yang
terbagi dalam 3 HGU, yaitu HGU Assembagoes 540.24 Ha,
HGU Benculuk 774.5831 Ha dan HGU Baluran 16.994 Ha.
Tebu Rakyat (TR) : 4.913,083 Ha yang terbagi dalam wilayah
Asembagus 4,473.865 Ha dan Benculuk 439.218 Ha
3
GAMBAR 1. 1 : WILAYAH KERJA PG ASSEMBAGOES
1.5. Struktur organisasi Pabrik , Tugas dan Wewenangnya
Pada Pabrik Gula Assembagoes terdapat beberapa bidang
kegiatan yang dilakukan yang memiliki tugas dan wewenang
dalam masing-masing bagiannya. Pimpinan tertinggi pada
Pabrik Gula Assembagoes dipegang oleh General Manager.
General Manager memiliki tugas pokok untuk memimpin
danmengawasi pabrik yang ditangani oleh masing -masing
Manager secara langsung.
General Manager juga memiliki tanggung jawab penuh
terhadap pabrik baik keluar maupun ke dalam berkaitan dengan
semua kegiatan dan masalah pabrik beserta isinya. General
Manager berwenang memberikan otorisasi pada bukti kas
masuk dan kas keluar serta dokumen-dokumen perusahaan yang
dirasa berhak mendapatkan otorisasi dari General Manager.
4
General
Manajer
Kasie Boiler
Kasie Keuangan AsMen KorTeb Kasie Pengolahan
Staff Off
Farm
Kasie Turbine &
Kasie SDM & AsMen TS Instrumen Kasie Lingkungan
UMUM
Kasie
KKW TR Gilingan
Kasie & Besali
Kasie
Akuntansi Gilingan Kasie Sertifikasi
Produk
KKW TS Kasie Pemurnian &
Kasie Pengadaan
Penguapan
Kasie PelTek
5
GAMBAR 1. 2 : STRUKTUR OGANISASI PG ASSEMBAGOES
6
Wewenang dan Tanggungjawab :
• Menyetujui permintaan barang dan jasa masing -
masing bagian
• Menyetujui permintaan uang kerja
• Menyetujui Surat Perintah Perjalanan Dinas
• Menyetujui cuti pekerja dan ijin pejabat Struktural
Pabrik Gula
• Penilaian kinerja seluruh pekerja Pabrik Gula
• Menyetujui dan mengajukan usulan penilaian
pekerja
• Menyetujui rujukan berobat untuk pekerja
• Menyelenggarakan fungsi dan kegiatan Punishment
And Reward pekerja PG sesuai peraturan dan
prosedur
• Pengendalian anggaran dan tercapainya sasaran
produksi sesuai dengan RKAP
• Melakukan pembinaan dan pengembangan SDM
Tugas Pekerjaan Rutin :
• Mengelola dan mengarahkan operasional Pabrik
Gula
• Mengontrol dan melaporkan capaian produksi, mutu,
rendemen
• Mengajukan modal kerja dan mengendalikan
penggunaan modal kerja
• Menyusun dan mengendalikan RKAP
• Membuat rencana kerja bulanan, triwulan, semester
dan tahunan PG dan Laporan Manajemen (LM)
• Mengeluarkan Surat Perintah Perjalanan Dinas
• Membuat usulan dan menyelenggarakan kegiatan
promosi/ mutasi dan demosi
7
Tugas Insidentil :
• Menjalankan tugas khusus dari atasan
• Mewakili perusahaan dalam hubungannya dengan
masyarakat dan instansi terkait
Lokasi : PG Assembagoes
Bawahan Langsung :
6. Kepala Gudang
Fungsi Jabatan :
• Merencanakan, melaksanakan dan mengontrol
pelaksanaan tugas dalam bidang AKU yang meliputi
pembukuan, keuangan, SDM & Umum dan Gudang
• Terkelolanya AKU dengan baik untuk menunjang
kelancaran pengelolaan PG
Wewenang dan Tanggung jawab :
• Mengelola AKU, mengajukan dan menggunakan
anggaran AKU
• Mengajukan usulan pengadaan bahan / barang
• Memberikan fungsi pengembangan SDM
• Menentukan keabsahan bukti pengeluaran/
8
penerimaan uang, bahan / barang dan hasil produksi
• Membuat usulan promosi / mutasi / demosi /
penghargaan / sanksi
• Penyusunan LM AKU, dan Finalisasi RKAP tahunan
• Permintaan uang kerja dan pemeliharaan HI yang
harmonis
• Pengadaan barang dan jasa sesuai prosedur
• Pemeliharaan aset, Pembinaan dan pengembangan
SDM dengan baik
9
• Memeriksa dan mengeluarkan gaji, upah dan lembur
pekerja
• Membayar pajak, jamsostek dan kewajiban
perusahaan sesuai ketentuan
• Mendampingi pemeriksa / auditor
• Mengkoordinir administrasi tebu rakyat dan
menjalin hubungan dengan stake holder
• Mengambil modal kerja ke bank
• Membuat neraca, Laba / Rugi laporan triwulan
persediaan bahan dan barang dan tahunan
Tugas Insidentil :
• Menjalankan tugas khusus dari atasan
• Turut mengontrol kegiatan lapangan
• Mensosialisasikan kebijakan manajemen kepada
pekerja
• Membantu penyelesaian perselisihan hubungan
industrial
• Mewakili perusahaan memenuhi
undangan/melaksanakan koordinasi dg
instansi/pihak terkait.
a. Ka. Sie Keuangan
Nama jabatan : Ka. Sie Keuangan
Lokasi : PG Assembagoes
Atasan Langsung : Manager AKU
Tugas :
• Mengurus tentang keuangan perusahaan
• Menyusun dan mengurus mengenai RKAP
• Mengelola tentang Pelayan Petani/DO PTR
• Menangani dan mengurus Manajemen Resiko
• Mengurus TI dan Pajak
10
b. Ka. Sie SDM dan Umum
Atasan Langsung :Ka. Sie SDM & Umum
Lokasi :PG Assembagoes
Nama jabatan :Manager AKU
Tugas :
• Mengurus tentang SDM/Personalia (Tetap
dan Non Tetap)
• Mengelola hak-hak karyawan
• Mengurus mengenai Pembinaan karyawan
dan konsumsi tamu kantor serta mess
• Mengelola asuransi dan sekretariat
• Menyusun dan mengurus Perjalanan
Dinas/SPJ
c. Ka. Sie Akuntansi
Lokasi : PG Assembagoes
Tugas :
• Mengelola Akuntansi dan Pembukuan
• Menyusun dan mengurus tentang EWS
Hutang Piutang petani dan karyawan
• Mengelola EWS Investasi dan EWS Biaya
tiap 2 Minggu (DMG), dan setiap 1 bulan
(LMG)
• Mengurus Transfer Budget dan Asset
Mesin/Bangunan (Internal)
d. Ka. Sie Pengadaan
Lokasi : PG Assembagoes
11
Nama jabatan : Manager AKU
Tugas :
• Mengelola Pengadaan Lokal/KP
• Menyusun dan mengurus Prognosa
e. Kepala Gudang
Lokasi : PG Assembagoes
Tugas :
Lokasi : PG Assembagoes
Tugas :
• Mengurus Protokoler
• Mengelola Master of Ceremony (MOC) dan
Rumah Tangga Kantor
• Menyusun dan mengurus PKBL
• Mengelola terkait dengan Asset Tanah dan
Bangunan (Eksternal)
• Mengurus Pelayan/OB Kantor dan Rumah
Tangga Mess
12
3. Tanaman
a. Manajer Tanaman
4. Teknik
a. Manager Teknik
13
efektif dalam memproduksi gula menurut
persyaratan kualitas dan kuantitas yang t elah
ditentukan.
5. Pengolahan
a. Manager Pengolahan
14
Pengolahan sebagai bahan pertimbangan General
Manajer dalam rangka meningkatkan usaha
perusahaan.
• Manajer Pengolahan dibantu oleh lima orang
Kepala Sub, yaitu Kepala Sub
Timbangan/Laboratorium, Kepala Sub Masakan,
Kepala Sub Pemurnian, Kepala Sub Put aran, dan
Kepala Sub Penguapan.
1.6. Struktur Tenaga Kerja Pabrik dan Jumlah Tenaga Kerja
per Stasiun
TABEL 2. 1: JUMLAH TENAGA KERJA
No Bagian Status Tenaga
. Kerja
Pimpinan Kampanye PKW Karyawa Karyawa
T n n
Lepas Tetap
1 Tanaman 6 - 9 33 22
2 TMA - 35 9 25 3
3 Teknik 8 35 21 54 54
4 AKAU 6 13 12 11 25
5 Pengolah 6 28 15 10 4
an
6 QC 2 12 6 13 3
7 Peltek - 1 - - 36
8 Honorer - - - 1 -
Total 28 Total 124 Total Total 147 Total 147
72
Jumlah = 518 Orang
15
1.7. Kinerja Produksi Pabrik
1. Protas tebu (ton/Ha) : 87.5
3. Rendemen % 8.75
16
10. Pol loss : 1,84 %
17
1.10. Denah Pabrik
18
1.11. Diagram Alir Proses Pabrik
a. Boiler
• Merk : Thermax
• Jumlah (Unit ) :2
24
a. Turbin
b. Turbin
Stage : 16R
25
• Inlet steam flow: 79,9 TPH
• Merk : Mitsubhisi
• Jumlah : 2 unit
• Voltage :400V
• Frekuensi :50HZ
• Ambient Temperature : 40 o C
27
• Total beban rata-rata pabrik = 7.500 Kw
• Tebu digiling = 150 ton tebu/jam
28
BAB II
STASIUN PENGOLAHAN AIR
(WATER TREATMENT PLANT STATION)
2.1. Stasiun Pengolahan Air Boiler dan Air Umpan Boiler
Stasiun pengolahan air atau yang biasa disebut water treatment plant (WTP)
merupakan stasiun yang ada di pabrik gula yang berfungsi untuk menyediakan air
kemudian mengolahnya agar air terhindar dari zat-zat yang tidak diinginkan. WTP
adalah stasiun yang digunakan untuk memurnikan air yang berasal dari sumur bor
agar menjadi bersih, mengolah air bersih menjadi air demineralisasi, dan mengatur
pH air. Penyediaan air secara teperinci diperlukan untuk air imbibisi, air pendingin
mesin, air injeksi, air pemadam kapur, air umpan ketel, air hydran, bahkan air
minum serta air kebutuhan proses lainnya.
Air untuk umpan boiler berasal dari badan evaporator I dan dari stasiun
pengolahan air. PG. Assembagoes sendiri menggunakan metode reverse osmosis
dimana reverse osmosis ini digunakan sebagian besar dengan boiler bertekanan
tinggi karena konsentrasi padatan tersuspensi dan terlarut harus sangat rendah. PG.
Assembagoes menggunakan air sumur bor yang rendah (pH 3,5) sehingga
diperlukan treatment terlebih dahulu guna menaikan pH air hingga normal.
Struktur mineral dalam kondisi tanah dan air di daerah Asembagus cenderuh
bersifat asam dan mengandung belerang. Kondisi ini menyababkan biaya
pengolahan air cukup mahal agar alat dan pipa-pipa tidak menglami korosi karena
kandungan air yang bersifat asam dan mengandung belerang. PG. Assembagoes
juga menggunakan sand filter, carbon filter, serta reverse osmosis (RO) sebagai
treatment selanjutnya.
29
Gambar 24. Skema Water Balance PG. Assembagoes
30
2.2 Proses Pengolahan Air PG. Assembagoes
31
terdapat di dalam air dan belum terendapkan. Sand filter yang terdiri dari
antrasit , pasir silika dan kerikil sebagai media penyaring.
3. Lalu air over flow menuju carbon filter dimana disini terjadi proses
penyaringan air dengan menggunakan media carbon active agar kandungan
dalam air seperti warna, logam berat, kaporit, amoniak yang kaitannya dengan
bau dalam air akan hilang.
4. Lalu air over flow ke tanki antara atau tanki penampungan air sementara dari
proses filter. Kemudian air di pompa menuju micron filter dengan filter
cartridge 5 micron dimana tujuan dari micron filter adalah menyaring unsur
mangan dan besi yang sangat kecil ukurannya.
5. Lalu setelah dari micron filter air dipompa dengan high pressure pump dengan
tekanan kerja 11 bar gauge dan lalu menuju boiler water reverse osmosis
(BWRO) yang dimana proses pemurnian air yang menggunakan membran
untuk menghilangkan ion-ion dan molekul , dan partikel besar yang tidak
diinginkan. Hasil dari BWRO adalah RO water over flow menuju tanki
penampungan RO water.
6. Lalu pompa mixed bad mengalirkan air dari tangki penampungan RO water
dengan tekanan kerja 3 bar gauge menuju mixbed , dimana fungsi dari mixbed
adalah tanki atau wadah untuk proses pencampuran NaOH dengan HCL , dan
fungsi penambahan NaOH dengan HCL adalah untuk proses demineralisasi
atau proses pertukaran ION- menjadi H+. Untuk meminimalkan padatan
terlarut (hardness, alkalinity, silica). Ion exchanger terdiri dari cation resin
dengan regeneran HCl dan anion resin dengan regeneran NaOH.
2.2.2 Internal Water Treatment
Proses Internal water treatment adalah proses pengolahan air di dalam
boiler yang bertujuan untuk mempertahankan mutu air boiler sesuai standar
sehingga operasional boiler dapat berjalan lancar. Kerusakan dapat dihindari
bila komponen air boiler tidak melebihi batas syarat air boiler, dengan
melakukan treatment yaitu memberi bahan kimia dan pengurasan (blow down).
Proses internal water treatmentv dapat dilakukan dengan:
1. Pemberian anti scale booster dan oxygen scavanger
32
Pemberian bahan pencegah kerak upaya untuk mencegah terjadinya
endapan garam–garam terlarut di dalam ketel yang dapat meningkatkan kadar
TDS (Total Dissolved Solid/kadar zat organik terlarut) sehingga akan
mengakibatkan terjadinya carry over. Jumlah TDS di pertahankan antara 700-
3500 ppm tergantung dari tekanan kerjanya. Pemberian oxygen scavanger
untuk menghindari resiko terjadinya korosi pada pipa boiler dengan mengatur
kandungan oksigen agar tidak melewati ambang batas.
2. Blow Down
Blow down perlu dilakukan untuk mengontrol konsentrasi dissolved
solids yang terakumulasi dalam air boiler, supaya tetap stabil dan aman. Blow
down dilaksanakan apabila :
a. Alkalitas yang diizinkan dari boiler dalam bentuk P alkalinity.
b. Silika yang terkandung dalam air boiler yang dizinkan.
3. Phospat
Jumlah phospat dalam boiler dipertahankan antara 30-60 ppm sebagai
PO4. Hal ini diperlukan karena phospat akan bereaksi dengan Ca didalam
boiler.
2.3 Cara Kerja Reverse Osmosis dan Parameter Air Umpan Boiler dan Air Boiler
Reverse osmosis adalah metode menghilangkan kontaminan dari air melalui
membran semipermeabel. Air mengalir dari sisi yang lebih terkonsentrasi (lebih
banyak kontaminan) dari membran RO ke sisi yang kurang terkonsentrasi (lebih
sedikit kontaminan) untuk menyediakan air minum yang bersih. Air tawar yang
diproduksi disebut permeat. Air terkonsentrasi yang tersisa disebut air limbah atau
air reject. Membran semipermeabel memiliki pori-pori kecil yang memblokir
kontaminan tetapi memungkinkan molekul air mengalir. Dalam osmosis, air menjadi
lebih terkonsentrasi ketika melewati membran untuk mendapatkan keseimbangan di
kedua sisi. Reverse osmosis akan menghalangi kontaminan memasuki sisi membran
yang kurang terkonsentrasi.
Sistem reverse osmosis berfungsi menghilangkan sedimen dan klorin dari air
dengan prefilter sebelum melalui membran semipermeable untuk menghilangkan
padatan terlarut. Setelah air keluar dari membran RO, air melewati postfilter untuk
33
memproses air minum sebelum masuk ke keran khusus. Sistem reverse osmosis
memiliki berbagai tahap tergantung pada jumlah prefilter dan postfilter nya.
Membran RO adalah titik fokus dari sistem osmosis balik, tetapi sistem RO juga
mencakup jenis filtrasi lainnya. Setiap sistem air reverse osmosis mengandung filter
sedimen dan filter karbon di samping membran RO. Filter ini disebut prefilter atau
postfilters dan terdiri dari filter berikut :
• Filter sedimen : mengurangi partikel seperti kotoran, debu, dan karat
• Filter karbon : mengurangi senyawa organik yang mudah menguap (VOC),
klorin, dan kontaminan lainnya yang memberi air rasa atau bau tidak enak
• Membran RO : menghilangkan hingga 98% dari total padatan terlarut (TDS).
Tabel 12a. Parameter Mutu Air Pengisi Boiler
Parameter Unit Feed water
pH - 8,50 -9,0
Total hardness (as Ca+Mg) ppm Nil
35
turbin dan Pressure Reducer Desuperheater (PRDS). Uap panas yang
digunakan untuk proses pengolahan tebu harus bertekanan 1.1 -1.5
kg/cm2 (g), sedangkan uap baru memiliki tekanan 63-67 kg/cm2 (g).
Uap baru merupakan uap yang berasal dari ketel uap (boiler).
Kemudian uap bekas dikumpulkan di LPSH (low pressure steam
header). Kebutuhan uap panas untuk proses pengolahan yang dipenuhi
oleh turbin masing masing sebesar 58,20 TPH untuk turbin daya 13
MW dan 49,09 TPH untuk turbin 10 MW sedangkan yang masuk ke
LPSH menghasilkan 111,24 TPH untuk proses pengolahan dimana
temperatur uap +/- 120 C dan tekanan 2,2 - 2,5 bar
3.1.2. Gambar Boiler dan Spesifikasi
a. Gambar Boiler
Gambar 3.1
b. Spesifikasi Boiler
Tekanan Desain dan Tekanan Kerja max : 83 kg/cm²
Kapasitas Evaporasi atau Penguapan : 70 TPH
Tekanan Steam Outlet Superheated : 68,3 kg/cm²
Suhu Steam Outlet Superheated : 480 ± 5 ℃
Suhu Air Umpan Inlet Economizer : 120 ℃
Bahan Bakar : 100 % Bagasse
Jenis Boiler : Water Tube
36
3.1.3. Bagian-Bagian Ketel Uap
38
Gambar 3.5 Bagasse Feeder
G. Air Preheater (Economizer)
Air preheater berfungsi sebagai pemanas air pendahuluan.
Economizer berfungsi sebagai pemanas sebelum masuk kedalam upper
drum yang bertujuan untuk meningkatkan suhu air dan memudahkan
kinerja ruang bakar dalam proses pemanasan. Economizer terdiri dari
rangkaian pipa-pipa pemanas yang dipasang pada cerobong asap boiler
sehingga dapat memanfaatkan sisa panas dari gas buang hasil pembakaran
di dalam boiler. Karena terletak di jalur gas buang, antara Bo iler Banks
dan Air Pre-Heater.
39
H. Generating Tube
Generating Tube berfungsi sebagai pipa-pipa pemanas air yang akan
memanaskan air menjadi uap basah secara sirkulasi, kemudian uap basah
yang dihasilkan oleh generating tube akan ditampung oleh upper drum.
41
Gambar 11. Travelling Grate
Tabel 3. Spesifikasi Travelling Grate
Details Description
Grate Type Single Grate
Lebar Travagrate 4270 mm
Jumlah Bearings Per Shaft 4
Jumlah rantai 94
Jumlah Sprockets Per Shaft 4
Electrical Motor
Make ABB
Rating 2.2 kW
42
Gambar 12. Wet Cycle Separator
O. Cerobong Asap (Chimney)
Cerobong asap berfungsi sebagai jalur pembuangan gas sisa dari
pembakaran boiler.
43
Gambar 14. Force Draft Fan (FDF)
Tabel 4. Spesifikasi FDF Boiler
FD Fan
Make Batliboi Limited
Jumlah 1 X 100%
Menangani media Udara atmosfer
Flow rate m 3 /hour 78088.805
Daya kW 57.742
Putaran rpm 980
Flow Control VFD/Damper
Temperature operasi 0C 47
Total pressure ww MC 225
Motor Data Sheet
44
Merk ABB
Daya kW 75
Putaran rpm 990
Q. Induced Draft Fan (IDF)
IDF berfungsi sebagai penarik udara panas (flue gas) hasil
pembakaran ampas dari ruang bakar menuju ke cerobong asap melalui
pipa-pipa pemanas air dan uap pada boiler, sehingga aliran gas panas
seimbang.
Jumlah 1 X 100%
Transport Medium Flue Gas
Flow rate m 3 /hour 258925
Total Pressure mmWG 230
Operating Temperatur OC 170
Fan Speed rpm 980
Flow Control VFD / damper
Total Efficiency % 77.3
Motor Data Sheet
Merk ABB
Daya kW 230
Putaran rpm 980
45
R. Secondary Force Draft Fan (SFDF)
SFDF berfungsi sebagai penyuplai udara oksigen (O2) tambahan ke
ruang bakar, yang dihembuskan melalui dinding- dinding ruang bakar dan
saluran masuk bahan bakar ampas, sehingga proses pembakaran lebih
efektif.
Spesifikasi Deaerator
Parameter Unit Nilai
Tekanan desain Kg/Cm 2 (g) 3,0
Tekanan operasi Kg/Cm 2 (g) 1.0
Temperature 0C 150
desain
47
Temperature 0C 120
operasi
Kapasitas m 3 /hr. 164
Normal water level mm 800 (above storage tank center line)
(NWL)
Over flow water mm 1000 (above storage tank center line)
level
Very high water mm 1200 (above storage tank center line)
level
Low Water Level mm 1050 (below storage tank center line)
48
Liquid Boiler feed water
Pressure Kg/cm 2 (g) 73,3
49
membantu menjaga distribusi aliran yang tepat dari aliran gas yang masuk.
Elektroda pelepasan dibagi menjadi beberapa bidang. Sebagian besar ESP
memiliki tiga atau empat bidang secara seri; namun, unit yang sangat
besar mungkin memiliki sebanyak empat belas bidang secara seri.
Elektroda pelepasan diberi energi oleh catu daya yang disetel oleh
penyearah transformator (TR) tunggal. Elektroda berenergi membuat ion
yang bertabrakan dengan partikel dan menerapkan muatan listrik ke
partikel yang terkandung dalam aliran gas yang masuk. Pelat atau pipa
pengumpul menyediakan permukaan pengumpulan untuk partikel
bermuatan. Sistem rap bertanggung jawab untuk menghilangkan partikel
yang terkumpul dari permukaan koleksi.
Deskripsi Unit Details
Merk Thermax Enviro
Model TTR
Kuantitas 2
Flow Gas Buang m³/jam 208080
Suhu Gas Buang ℃ 155
Tipe Debu Fly Ash
Emisi Outlet Mg/Nm³ 100
Tekanan Desain mmWC -230
Kecepatan Melalui EsP m/sec 1.16
50
mengurangi penggunaan bahan bakar pada boiler, dari deaerator air dialirkan
menggunakan boiler feed water pump menuju ke upper drum untuk ditampung
sementara melewati economizer. Air di dalam upper drum di distribusikan
melalui pipa down comer ke lower drum dan pipa-pipa header yang terletak di
atas ruang bakar, pipa- pipa header akan mendistribusikan air ke pipa-pipa
dinding pemanas (wall tube) yang terletak di sekeliling dinding ruang bakar,
kemudian air akan secara otomatis bersirkulasi ke pipa-pipa pemanas generating
tube sampai menjadi uap saturated yang kemudian ditampung kedalam upper
drum. Uap saturated dari upper drum kemudian dialirkan ke pipa-pipa pemanas
lanjutan superheater yang akan memanaskan uap hingga menjadi uap kering
(superheated steam) yang memiliki tekanan mencapai 66 kg/cm2 - 68 kg/cm2 dan
temperatur 470°C - 480°C. Uap yang dihasilkan oleh boiler kemudian ditampung
ke dalam HPSH (High Pressure Steam Header) sebelum di distribusikan ke
turbin altenator.
3.1.5. Instrumen Level Air dan Temperatur Boiler
A. Level Air
Instrumentasi Level Air Boiler menggunakan Defferential Pressure (DP)
yang diletakkan pada Steam Drum dengan menggunakan kalibrasi pada
Transmitternya dengan satuan kPA serta menggunakan Transducer (Perubah atau
konversi satuan kPA ke mili Ampere.
B. Temperatur Boiler
Intrumentasi Temperatur Suhu Boiler menggunakan RTD (Resistance
Temperature Detector) yang diletakkan pada pipa uap yang berada diantara
Nozzle Turbin dan Secondary Superheater yang ada pada boiler.
3.1.6. Alat Bantu Operasional Boiler
a. Boiler Feed Water Pump
Pompa air pengisi boiler berfungsi untuk melayani/mengisi air ke
boiler, yaitu memompa air dari deaerator ke upper drum. Pompa yang
digunakan adalah pompa centrifugal multistage. Pompa pengisi air boiler
harus memiliki kapasitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan
kapasitas boiler, minimum 125% dari kapasitas boiler dan harus memil iki
51
pompa cadangan.
Pump
Merk : KSB
Model : HAD 100/10
Jumlah : 3 ( 2 operasi dan 1 stand by)
Liquid : Boiler feed water
Pressure : Kg/cm2 (g) 73,3
Operating Temperature : 130 o C
Rated Flow : 89 m 3 /hour
Putaran : 2900 rpm
Arah putaran : Clock wise
Motor
Merk : ABB
Power : 385 kW
Speed : 2900 rpm
b. Generator Set
Merk : Mitsubishi
Jumlah : 2 unit
Voltage : 400V
Frekuensi : 50HZ
Speed : 1500 RPM
Power Factor – Lagging : 0,8
Nominal current : 2203 A
Ambient Temperature : 40o C
Degree Protection : IP23
Kapasitas : 1500 kVA / 961 kW
c. Turbin Alternator 10 MW
Merk : MAN Diesel & Turbo India
Type : Straight Back Pressure
Kapasitas : 10.000 kW / 12.500 kVA
Rpm : 8555 to 1500
52
Critical speed Turbin(rpm) : 3300- 4300 No. Of Stage = 26
Steam pressure Inlet : 66 kg/cm2 (g) Steam Temperature inlet
= 480oC
Exhaust steam pressure : 1,5 kg/cm2 (g) Inlet steam flow = 57,6
TPH
Gear Output Speed (rpm) : 1500
53
3.2. Steam Balance Pabrik Gula Assembagoes
480’C
Suolesi
Desuoerheater *
54
3.3. Peralatan/Mesin yang Membutuhkan Uap Baru dan Uap Bekas
Berikut steam balance untuk kapasistas olah 6000 TCD dengan
boiler Thermax adalah sebagai berikut:
• Kemampuan Boiler Thermax : 2 × 70 TPH Tekanan: 6 8,3 bar (a)
• Temperature : 480 o C
• Kap. Giling : 3600 TCD ÷ 24 jam = 150 TPH
• Uap % tebu : 55%
• Total steam flow : 55% × 150 = 82,5 TPH
• Kebutuhan uap :
➢ 48,75 TPH dari turbine back pressure
➢ 33,75 TPH uap superheated untuk suplesi Total : 82,5 ton/jam
Tabel 1. Kebutuhan Uap Barus untuk Proses di PG. Assembagoes
No Peralatan Kebutuhan Uap
(ton/jam)
1 Turbin Alternator BPST 10 MW 49,09
2 Turbin Alternator CEST 13 MW 58,20
Total 107,29
57
⚫ Ketika tekanan Boiler mencapai 70% dari tekanan ope rasi, buka Main
Steam Stop Valve By-Pass Valve secara perlahan untuk Pre-heating
Steam Line.
⚫ Peringatan : Sebelum mengaliri Main Steam Line, Buka Bagasse Drain
Valve dan Steam Trap Valve untuk menghindari Thermal Shock.
⚫ Buka MSSV (Main Steam Stop Valve) setelah Main Steam Line
dihangatkan.
⚫ Tutup Drain Valve dan MSSV Bypass Valve, jaga agar Steam Trap tetap
terbuka.
⚫ Tutup Start-Up Vent Valve begitu aliran Steam yang stabil dapat
dipastikan.
⚫ Jangan menambah Steam Flow > 50% MCR sampai kualitas air
terkendali.
⚫ Aktifkan APH kapanpun suhu mencapai >135℃ untuk mencegah
kondensasi gas buang dan diikuri dengan ASH Blockage di Tube dan
RAV Hopper.
b. Boiler Hot Start Up
Apabila Boiler Trip karena hilangnya power atau rendahnya level air
pada Drum, Prosedur harus dilakukan untuk mengembaikan operasi
Boiler.
⚫ Tutup Main Steam Stop Valve.
⚫ Nyalakan Feed Water Pump dan pertahankan level air normal pada Drum.
⚫ Nyalakan Fan, Air Modulating Damper, Bagasse Feeder dan RAV.
⚫ Buka Start Up Vent Valve.
⚫ Jika terhentinya untuk periode singkat, Bagasse dapat terbakar secara
langsung atau jika tidak, pembakaran harus dilakukan secara perlahan
untuk meningkatkan atau menjaga suhu Furnace
⚫ Setiap kali tekanan Boiler dinaikkan 50 Bar buka mSSV dan aktifkan
Stasiun PRDS dan berikan Steam untuk area Proses.
⚫ Kemudian nyalakan Turbin dan Sinkronkan.
58
c. Normal Shut Down
⚫ Kurangi beban boiler secara bertahap.
⚫ Tutup Main Steam Valve, saat pengumpulan bahan bakar benar -benar
berhenti
⚫ Hentikan SA FAN, FD FAN dan biarkan ID FAN tetap beroperasi
⚫ Pertahankan ketinggian air normal.
⚫ Jaga RAV Beroperasi selama minimum8 jam, dan sistem penanganan abu
(ASH Handling System) dioperasikan selama minimum 8 jam/sampai ID
Fan berjalan, setelah menghentikan api.
⚫ Hentikan ID Fan setelah suhu Furnace turun hingga 50℃.
⚫ Buka semua pintu Manhole depan Furnace untuk pendinginan alami.
⚫ Ketika tekanan Boiler turun hingga 4 kg/cm2, buka Superheated Vent
Valve.
⚫ Ketika tekanan Boiler turun hingga 2 kg/cm2, buka Drum Vent Valve.
3.5. Perawatan dan Pemeliharaan Boiler dan ESP
Boiler
A. Penebalan dinding furnace.
B. Pengecekan pipa dan valve jika perlu diperbaiki atau diganti segera
dilakukan.
C. Pengecekan steam drum dan water drum, superheater, fan-fan, boiler pump,
belt conveyor, screw conveyor, scrapper conveyor 1200 dan 1800, sensor-
sensor.
D. Pembersihan sisa-sisa abu dan sisa-sisa ampas yang tidak terbakar
ESP
A. Perhatian: sebelum melakukan apapun, perawatan pada ESP, transformator
harus di-ground dengan tongkat pembumian (grounding stick)
B. Insulator harus diperiksa dan dibersihkan
C. Memeriksa collecting sheet, GD screen, dan pembuang untuk deposit apa
pun dan bersihkan jika ada
D. Periksa field untuk alignment dan lakukan koreksi jika perlu
E. Lakukan air load test setelah setiap perawatan untuk memastikan kesehatan
field dan sistem kelistrikan
59
F. Periksa dan pastikan rapper terangkat sesuai batas yang diinginkan
3.6. Problematika dan Penyelesaiannya
Troubleshooting Suhu Superheater Steam yang Rendah
A. Deposit Internal Karena Air yang Terbawa
• Celah pada baffle/ sambungan dalam drum internal
• Level air yang tinggi
• Fluktuasi level drum karena seringnya fluktuasi aliran steam dan tekanan
• Kualitas air umpan (feedwater)
• Dosis bahan kimia (chemical dosing) berlebih
• Tersumbatnya pipa CBD
• Tersumbatnya pipa dosis
• Tidak berfungsinya sistem kontrol level
B. Deposi Eksternal karena Akumulasi Abu
• Kurangnya tekan udara sekunder
• Tekanan tungku terlalu negatif
• Pemberian bahan bakar yang tidak menentu
• Tidak berfungsinya sistem umpan bahan bakar
• Perubahan udara F.D. yang sering/tiba-tiba
• Lebih banyak debu halus / pole / uap air dalam ampas tebu
• Soot blowing tidak teratur / tidak efektif
C. Operasi
• Steam flow kurang dari batas yang diinginkan
• Perubahan bahan bakar/property
• Jumlah bahan bakar dan kualitas bahan bakar ( bagas yang masuk tidak
sepenuhnya bersih karena banyak kotoran yang masuk dan juga kadar
moisture bahan bakar 45-50%
Superheater Steam Temperature Shoot Up
• Laju pembakaran lebih tinggi, aliran massa rendah
• Pengumpanan bagasse yang tidak terkontrol
• Udara berlebih tinggi
• Start up vent value dihambat
60
• Free board combustion
• Kurangnya udara sekunder
• Furnace draft terlalu negatif
Back End Temperature
A. Tinggi
• Bank tube, economiser coil, dan air preheater tube kotor
• Free board combustion
• Aliran udara F.D. lebih sedikit
• Damper bypass aph dalam posisi terbuka
B. Rendah
• Beban rendah
• Suhu air rendah
• Kebocoran pemanas udara
• Damper bypass aph dalam kondisi tertutup
3.7. Angka Pengawasan atau Parameter Kinerja Boiler
Descripti Flow Shift A Shift B Shift C Today Yesterda Cumulati
Tag
on (TPH) (Tons) (Tons) (Tons) (Tons) y (Tons) ve (Tons)
12-
FD Fan
FT- 64,5 519,4 7,4 529,5 529,9 1542,9 396899
Air Flow
301
12-
SA Fan
FT- 60 479,9 6,9 479,9 486,8 1439,8 372144
Air Flow
302
12- Feed
FT- Water 11,7 333,1 3,8 337,4 336,9 1015,6 265146
501 Flow
12- Main
FT- Steam 45,7 335,6 4,5 331,4 340,2 988,4 268394
601 Flow
1. Steam Drum Pressure : 68,5 Kg/cm2
2. Output Steam : 66,4 Kg/cm2
61
3. Steam Temperature : 480o C
4. Steam Drum Water Level : 72,2%
5. Economizer Temperature : 407,8o C
6. ESP Input : 144o C
7. ESP Output : 140o C
8. PRDS : 1,44 Kg/cm2
9. Feed Water Flow : 7,5 TPH
62
BAB IV
STASIUN TURBIN (POWER HOUSE)
Berdasarkan skema power balance, PG Asembagus memiliki sistem
pembangkit listrik sendiri untuk memenuhi kebutuhan listrik pada peralatan dan
mesin terkait proses pengolahan tebu. Sistem Stasiun sentra listrik berfungsi sebagai
tempat pembangkit tenaga listrik. Sumber pembangkit tenaga listrik yang digunakan
pada PG Asembagus 2 jenis, yaitu Turbo Generator dan Diesel Generator. Turbo
generator berfungsi sebagai pembangkit listrik utama yang digunakan di pabrik gula.
Alat ini biasa bekerja karena adanya uap panas dari ketel uap. Prinsip kerja alat ini
adalah mengubah energi potensial uap menjadi energi kinetik dan energi kinetik
diubah menjadi energi listrik. Diesel generator merupakan sumber tenaga listrik yang
penggerak nya adalah mesin diesel dan apabila turbo altenator mengalami gangguan
maka untuk memenuhi kebutuhan listrik sementara maka menggunakan diesel
generator.
Berikut perhitungan daya terbangkit PG Assembagus. Daya terbangkit (dalam
batas sekitar 80% dari total daya terbangkit) :
1. TA Condensat Extraction MAN = 10.000 kW (13 MW)
2. TA Back Pressure MAN = 8420 kW (10 MW)
= 18420 kW (23 MW)
Total Beban listrik di PG Assembagoes 13,85 MW
Dari daya terbangkit tersebut, PG Assembagus mengeksport listriknya ke
PLN dengan total daya
= 18.420 KW – 13.850 KW
= 4400 KW (exces listrik ekspor ke PLN)
4.1. Peralatan Pembangkit Listrik
Turbin generator digunakan sebagai tenaga penggerak utama (prime mover)
untuk memutar generator. Turbin uap merupakan suatu penggerak mula yang
berfungsi mengubah energi potensial uap menjadi energi kinetik dan selanjutnya
diubah menjadi energi mekanis dalam bentuk putaran poros turbin. Putaran yang
dihasilkan turbin uap berasal dari pergerakan sudu-sudu (blade) dari turbin yang
didorong oleh tekanan uap superheat, uap superheat yang diperoleh oleh turbin
63
dihasilkan dari proses penguapan di dalam boiler. Hasil dari putaran turbin
dimanfaatkan untuk memutar generator sehingga menghasilkan listrik untuk
kebutuhan pengolahan di Pabrik Gula Assembagoes.
Pabrik Gula Assembagoes memiliki 2 unit Turbin generator, yang dipasang
yaitu turbin uap MAN 10.000 kW dan turbin uap MAN 13.000 kW/16.250 kVA,
sedangkan yang dioperasikan hanya turbin uap MAN 10.000 kW/12.500 kVA.
Pabrik Gula Assembagoes juga mengoperasikan 2 Generator set yaitu Generator
merk Mitsubishi dengan kapasitas 961 kW/1500 kVA.
PG Assembagoes juga memiliki 9 unit Trafo untuk masing-masing MDP
(Main Distribution Panel) yang berada pada 3 Section yang berbeda untuk 3 lokasi
dan kegunaan yang berbeda. 2 unit Trafo dengan spesifikasi 11 kV/400 V dengan
5000 kVA dan 20 kV/400 V dengan 3150 kVA pada Sub-Station 1 (SS1 (untuk
Stasiun Gilingan)) beserta 1 unit Trafo untuk Inline Shredder dengan spesifikasi 400
V/11 kV (2000 kW/50 Hz) dengan 11.000 kVA dan juga 1 Unit Trafo untuk Cane
Knife dengan Spesifikasi 400 V/3150 V (900 kW/50 Hz) dengan 3150 kVA. 2 Unit
Trafo dengan spesifikasi 20 kV/400 V pada Sub-Station 2 (SS2 (untuk Stasiun
Proses, mulaidari Stasiun Pemurnian hingga Stasiun Puteran)). 2 Unit Trafo dengan
spesifikasi 11 kV/400 V pada Sub-Stasiun 3 (SS3 (untuk Stasiun Boiler, Stasiun
WTP, Stasiun dan Stasiun CO2 Plant)). 1 Unit Trafo untuk listrik dari PLN dengan
spesifikasi 400 V/2500 kVA.
4.2. Operasional peralatan pembangkit listrik
• Paralelkan beban SS3 dari PLN ke genset
• Jika semua beban SS3 sudah di pindahkan semua ke genset lalu jalankan boiler
• Jika steam boiler sudah memenuhi syarat untuk menggerakan turbin lalu buka
mssv
• Steam masuk dengan tekanan di 65 kg/cm2 dengan suhu 450o C
• Pastikan tekanan oli turbin di 2,7 kg/cm2
• Pastikan exhaust turbin dalam kondisi terbuka
• Pastikan selector MCC posisi Remote
• Running MOP (1 Manual dan 1 Auto) Tekanan > 14 kg/cm2
• Cek aktual aliran oli di aca penduga sisi Turbin dan Alternator
64
• Running Bearing Gear (BGM)
• Cek aktual putaran BGM dan aluran oli di kaca penduga sisi Turbin &
Alternator
• Pastikan Mechanical Trip pada posisi Run
• Pastikan MCC EOP dan HMI auto
• Running VEM (1 Manual dan 1 Auto)
• Gland Steam Blower posisi auto
• Pastikan Drain Inlet Steam terbuka semua
• Jika Pressure Boiler > 45 kg/cm2 dan Temp >400℃, Bypass Boiler dibuka
• Buka Bypass Turbin
• Buka Main Steam 50% . 250℃
• Running Turbin > 350℃
• Pastikan Mechanical Trip dan Emergency Hand Trip pada posisi auto
• Reset Govenor pastikan Indicator Trip (warna merah) di Woodward 505 tidak
ada
• Tekan LPT Reset untuk memastikan ESV Open (cek di HMI, status ESV open
dan aktual diturbin juga open)
• Start Turbin dari Woodward 505
• Rpm 500, pastikan BGM off dan GSC run
• Rpm 1000, Turbin di posisi idle 1 selama 20 menit
• Rpm 3000, Turbin di posisi idle 2 selama 6 menit
• Rpm 3300-4300, Turbin di posisi Critical Speed (monitoring vibrasi)
• Rpm 8555, posisi Turbin running normal
• On AVR secara auto, masukkan Breaker 10 MW, mulai pembebanan.
• Lalu paralelkan beban listrik dari genset ke turbin generator
• Pastikan semua beban sudah terakomodir oleh turbin generator
• Penyaluran listrik ke proses
4.3. Peralatan Control Panel Power House
Panel kontrol listrik merupakan tempat terpasangnya alat-alat listrik.
Contohnya seperti MCB, Thermal, Relay, Pilot Lamp, PLC, Kontaktor, dan lain
65
sebagainya. Supaya bisa digunakan, panel-panel ini harus dirangkai sedemikian
rupaya agar dapat mengalirkan arus listrik.
4.4. Fungsi Panel Kontrol Listrik
Panel listrik memiliki berbagai fungsi dan kegunaan yaitu sebagai berikut :
• Menempatkan komponen listrik sebagai pendukung dari mesin-mesin listrik agar
bisa beroperasi sebagaimana mestinya sesuai prinsip kerja kelistrikan.
• Mengamankan komponen listrik supaya terlindungi dari hal-hal apapun yang bisa
mempengaruhinya.
• Menata rangkaian atau komponen listrik agar terlihat aman dan rapi.
• Jenis-jenis Panel Kontrol Listrik
1. Menurut Penggunaannya
Menurut penggunaannya panel listrik terbagi menjadi beberapa jenis yaitu :
A. Main Distribution Panel
Main Distribution Panel atau MDP merupakan panel listrik yang berfungsi
untuk membagi dan menerima suplai listrik dari LVMDP lalu mensuplai ke panel
listrik selanjutnya. LVMDP adalah induk kendali listrik yang biasanya ada di
bangunan, perkantoran, pergudangan, apartement, hotel, pabrik, atau rumah pribadi.
B. Sub Distribution Panel
Sub Distribution Panel atau SDP merupakan salah satu jenis panel listrik
yang memanfaatkan Moulded Case Circuit Breaker (MCCB) untuk mengaliri listrik
yang berasal dari panel LVMDP. Moulded Case Circuit Breaker sendiri merupakan
salah satu komponen sistem elektrikal yang fungsinya adalah mengamankan dan
memutuskan arus saat terjadi arus pendek (korsleting) atau kelebihan beban
(overload) yang bisa menyebabkan kerusakan pada motor listrik dan kebakaran
akibat percikan bunga api.
C. Panel Synchronizing
Panel Synchronizing juga memiliki sebutan lain yaitu panel synchron genset.
Kegunaan panel ini adalah menggabungkan dua atau lebih sumber listrik untuk
memperoleh kapasitas listrik yang lebih besar. Panel synchronizing bisa
dioperasikan secara manual atau otomatis. Terdiri atas dua atau lebih genset dengan
kapasitas yang berbeda-beda dan menerima beban secara bersamaan.
66
D. Panel LVSDP dan LVMDP
LVSDP atau Low Voltage Sub Distribution Panel adalah panel yang berfungsi untuk
mendistribusikan daya ke berbagai alat elektronika lainnya. Sedangkan LVSDP atau Low
Voltage Main Distribution Panel fungsinya adalah memeriksa daya dari transformator lalu
mendistribusikannya ke panel LVSDP.
E. Panel Level Control
Panel ini memiliki sebutan lain yaitu Water Level Control (WLC) yang
pengoperasiannya memanfaatkan energi listrik sebagai motor listrik untuk
memompa air. Hal ini dikarenakan panel satu ini banyak digunakan pada industri
pompa air dan industri rumah tangga lainnya. Fungsi utama panel level control yaitu
mengontrol supaya tangki penampungan sesuai dengan kapasitas air. Guna
menentukan batas air, pada panel level control tersedia pelampung dan Anda tidak
takut lagi bak jadi kepenuhan air.
F. Panel KWH
KWH atau Kilo Watt Hour adalah suatu alat untuk mengukur total
penggunaan energi listrik di tempat tertentu, seperti rumah kita sendiri misalnya.
Sedangkan panel KWH adalah beberapa KWH yang dikumpulkan dalam satu
tempat. Jelas alat seperti ini tidak mungkin ada di rumah pribadi, melainkan ada di
tempat-tempat yang membutuhkan daya listrik besar seperti perusahaan. Masing-
masing KWH ini menghitung dan mengukur daya masing-masing.
G. Panel Capacitor Bank
Panel kontrol listrik yang satu ini dihubungkan atau wiring secara paralel
atau seri antara power bank 1 dengan power bank lainya untuk mengejar kVAR. Jika
menggunakan panel ini, ada banyaak keuntungan yang bisa Anda dapatkan. Salah
satunya adalah dapat menurunkan ampere dengan beban motor, menghilangkan daya
induktif pada motor, sekaligus bisa menghemat pemakaian listrik.
H. Panel Genset AMF ATS
Sesuai dengan namanya, panel kelistrikan yang satu ini ada pada sebuah
genset. Singkatan dari AMF adalah Automatic Main Failure sedangkan ATS adalah
Automatic Transfer Switch. Fungsi AMF yaitu menghidupkan genset secara
otomatis jika terjadi pemadaman listrik dari PLN. Sedangkan fungsi ATS adalah
67
menutup aliran listrik dari PLN dan membuka suplai listrik secara otomatis.
I. Panel Change Over Switch
Panel Change Over Switch atau Panel COS berfungsi untuk menyambung
dan memutus aliran listrik langsung dari sumbernya. Panel listrik yang satu ini bisa
dioperasikan secara manual atau otomatis.
2. Menurut Bahannya
Berdasarkan jenis bahan yang digunakan, panel listrik terbagi menjadi :
A. Panel Box Besi
Panel box besi sesuai dengan namanya berbahan dasar besi plat atau baja
tuang yang dibentuk dengan cara dipress.
B. Panel Box Plastic
Panel satu ini terbuat dari bahan plastik terutama yang berjenis HDPE. Hal
ini dikarenakan plastik jenis ini memiliki sifat yang kuat, keras, dan tahan terhadap
suhu tinggi sekalipun.
3. Berdasarkan Tipenya
Berdasarkan tipenya, panel listrik terbagi menjadi beberapa jenis yaitu :
A. Wall Mounting
Wall mounting adalah adalah panel yang biasanya diterapkan pada lighting,
gas, dan lift dengan ukuran kecil yaitu 700 x 500 x 200 mm, 800 x 600 x 200 mm
dan 700 x 800 x 200 mm.
B. Free Standing
Ukuran panel yang satu ini lebih panjang, lebih lebar, dan lebih tinggi dari
ukuran panel pada umumnya yaitu 2200 x 1600 x 600 mm.
C. Switch Gear
Sering disebut panel tegangan menengah. Panel ini mendistribusikan energi
listrik ke panel-panel yang lebih kecil kapasitasnya melalui trafo tegangan yang
dipakai mulai dari 3,3 KV, 6,6 KV, 20 KV dan 24 KV.
Komponen Panel Listrik
Dalam panel listrik, pasti terdapat berbagai komponen penting yang masing-
masing memiliki fungsi. Berikut ini berbagai komponen utama yang ada di panel
listrik :
68
1. MCCB
Ketika terjadi konsleting di rumah, orang yang paham kelistrikan pasti
langsung menurunkan sebuah benda atau tuas yang ada di bawah KWH. Itulah yang
disebut sebagai MCCB atau moulded case circuit breaker. Fungsi utamanya adalah
pemutus dan penyambung aliran listrik. Fungsi lainnya adalah mengamankan
pembatas besaran pemakaian listrik.
2. Bus BAR
Bus BAR adalah plat yang terbuat dari bahan kuningan sebagai terminal
konekan kabel arus pembagi. Komponen inilah yang membagi aliran dari sumber
listrik menuju titik-titik yang membutuhkan konsumsi listrik.
3. Magnetic Kontraktor
Komponen satu ini bisa memutuskan dan menghubungkan suatu aliran listrik
3 fasa. Agar bisa bekerja secara maksimal, magnetic kontraktor dibantu dengan koil
yang ada di sebelahnya.
4. MCB
MCB atau Miniature Circuit Breaker adalah komponen yang fungsinya
adalah memutus dan menghubungkan aliran listrik satu fasa. MCB akan memutus
aliran listrik secara otomatis apabila terjadi konslet pada jalur instalasi listrik atau
jika pemakaian listrik melebihi batas MCB tersebut.
5. Pilot Lamp
Pilot lamp adalah lampu indikasi yang berfungsi sebagai penanda adanya
aliran listrik pada panel kontrol listrik tersebut. Biasanya pilot lamp ini dihubungkan
dengan incoming aliran listrik pertama masuk pada panel dengan fuse untuk
mencegah konsleting listrik.
6. Ampere Meter
Merupakan sebuah alat ukur dari pemakaian yang digunakan pada panel
listrik tersebut dan ditandai dengan satuan ampere.
7. Volt Meter
Volt meter adalah alat ukur besaran tegangan pada panel listrik tersebut.
Ditandai dengan satuan volt dan biasanya untuk 1 fasa memiliki tegangan 220v –
240v.
69
Selain komponen-komponen itu masih banyak lagi komponen lainnya.
Diantarnya yaitu frequency meter, selektor switch voltmeter, emergency stop, dan
lain sebagainya.
70
4.5. Diagram Alir dan Tabel Distribusi Daya Listrik
72
1
-
73
kapasitor bank biasanya akan dihitung dalam KVAR (Kilovolt Ampere
Reaktif).
Jenis-Jenis Kapasitor Bank
Pada umumnya kapasitor bank memiliki jenis-jenis yang berbeda
dalam penggunaannya, antara lain sebagai berikut.
74
4. Bisa untuk menghindari masalah resonansi dan amplifikasi gangguan
listrik.
2. Kapasitor Bank Bilik (Cubicle Capacitor Bank)
Jenis kapasitor bank bilik ini memakai sistem kompensasi reaktif tatap
untuk kompensasi motor. Coba perhatikan gambar kapasitor bilik yang saya
berikan diatas untuk mempermudah pemahaman Anda.
3. Kapasitor Bank Open-rack
75
juga pada kemampuan transmisi daya dan kontrol aliran daya. Selain itu,
kapasitor ini bisa meningkatkan stabilitas tegangan dan mengurangi kerugian
jaringan. Berikut ini adalah manfaat dari kapasitor bank open-rack, antara lain:
1. Bisa mengurangi kehilangan jaringan (Network losses).
2. Untuk meningkatkan stabilitas tegangan.
3. Meningkatkan kualitas daya simpan listrik.
4. Dapat membatasi atau mengurangi biaya dalam penggunaan daya
reaktif yang berlebih.
5. Bisa meningkatkan kemungkinan muatan (load) di dalam saluran
transmisi dan transformator.
4. Kapasitor Bank Pole Mounted (Dipasang di Tiang)
Tidak jauh dari namanya, jenis bank kapasitor ini digunakan pada
tiang listrik yang berfungsi dalam memberikan dukungan tegangan. Selain itu,
bank kapasitor ini dapat mengurangi terjadinya kehilangan sistem (losses
system) dan meningkatkan daya dalam sistem penyaluran.
76
Macam-Macam Beban Listrik
Pada umumnya, beban listrik terdiri dari 3 macam beban, yakni beban
resistif, kapasitif, dan induktif. Ketiga macam beban listrik tersebut adalah
mensifati tiga komponen beban, yakni kapasitor, resistor, dan induktor.
Apabila ketiga komponen tersebut dilewati aliran listrik, maka daya
yang diserap berupa daya aktif (resistor) dengan satuan daya yakni Watt.
Sementara daya reaktif (kapasitor dan induktor) memiliki satuan VAR (Volt
Ampere Reaktif).
Meskipun komponen induktor dan kapasitor sama-sama menyerap
daya reaktif, namun terdapat beberapa perbedaan dalam arah penyerapan
dayanya. Jika komponen induktor ini berarah positif (+), maka dalam
komponen kapasitor akan berarah negatif (-).
1. Beban Resistif
Daya yang dapat diserap berupa daya aktif di dalam beban resistif ini
merupakan hasil dari rangkaian arus dan tegangan, serta faktor daya (cos phi)
yang bernilai satu (1).\
Untuk menghitungnya, Anda dapat menggunakan rumus berikut;
Rumus: P = V . I . Cos Phi
77
Contoh dari perlengkapan beban resistif:
1. Rice Cooker.
2. Dispenser.
3. Setrika Listrik.
4. Kompor listrik.
5. Lampu Pijar dan lainnya.
Biasanya peralatan yang menggunakan beban resistif ini akan ditandai
dengan adanya elemen pemanas.
Faktor daya atau Power Factor merupakan seberapa efisien jaringan
yang Anda miliki dalam mengeluarkan daya semu VA (Volt Ampere) dari
sumber listrik (PLN atau Genset) yang dapat dimanfaatkan.
Faktor daya ini memiliki nilai 0 hingga 1, jadi jika semakin tinggi
faktor dayanya (mendekati 1), maka akan semakin banyak daya yang dapat
dimanfaatkan.
2. Beban Kapasitif
Contoh komponen yang menggunakan beban listrik berupa kapasitif
ini hanyalah kapasitor saja. Jika kebanyakan perlengkapan rumah, kantor dan
industri berupa kapasitor juga tidak baik.
Hal ini disebabkan bahwa pada dasarnya daya yang diserap berupa
daya reaktif, beban kapasitif juga dapat mengurangi faktor daya namun
sifatnya negatif (-).
Namun pada faktanya, beban induktif lah yang lebih banyak Anda
temui dan berpengaruh pada buruknya faktor daya. Apabila dibandingkan
dengan komponen kapasitif atau resistif yang terdapat di rumah, kantor atau
industri.
3. Beban Induktif
Daya yang diserap berupa jenis reaktif di beban induktif pada
umumnya mengurangi faktor daya atau faktor daya yang kurang dari 1. Hal
78
ini disebabkan beban tentunya akan menciptakan pergeseran sudut fasa antara
arus dan tegangan yang bersifat positif.
Contoh peralatan yang menggunakan beban induktif antara lain:
1. AC (Pendingin udara).
2. Kulkas, Kipas angin.
3. Pompa air.
4. Mesin cuci.
5. Komponen motor listrik lainnya baik 1 fasa atau 3 fasa.
Biasanya peralatan yang termasuk jenis ini adalah komponen yang
memiliki lilitan atau kumparan.
Prinsip Kerja Kapasitor Bank
Sebutan faktor daya atau yang sering disebut dengan power factor yakni nilai
perbandingan antara daya aktif atau daya sederhana dengan daya terlihat
atau apparent power, biasanya disebut juga dengan daya semu.
Cara kerja pemakaian kapasitor bank ini, maksudnya adalah untuk memperbaiki
faktor daya tersebut. Daya yang tampak sendiri merupakan energi yang dapat
dihasilkan oleh generator listrik dan bisa diukur dengan satuan VA (Volt Ampere).
79
Sementara daya aktif adalah energi yang benar-benar digunakan oleh
peralatan listrik dan dapat disebut dengan satuan Watt. Pada dasarnya daya tampak
akan selalu lebih besar dari daya aktif, untuk memudahkannya Anda bisa
memperhatikan gambar berikut ini.
Apabila dilihat dari gambar diatas, maka kemana sisa energi listrik daya
tampak tersebut? Padahal mesin generator pembangkit listrik sudah bekerja dengan
menghasilkan VA yang tepat atau sesuai.
Daya listrik yang tampak sesungguhnya berupa arus balik yang muncul di
dalam instalasi listrik ketika diberikan beban alat. Kemudian salah satunya akan
menimbulkan elektromagnet atau komponen yang terdiri dari kumparan atau coil.
Terdapat banyak sekali jenis beban peralatan listrik, antara lain:
• Beban Resistif (R), seperti setrika listrik dan lampu pijar.
• Beban Kapasitif (C), adalah komponen kapasitor itu sendiri.
• Beban Induktif (L), seperti kulkas, freezer, kipas angin, motor listrik
dan kompresor AC.
Di dalam arus listrik AC, seluruh beban yang berhubungan dengan jenis
beban induktif akan mengakibatkan langging. Maksudnya adalah arus tertinggal
terhadap tegangan dan biasanya masalah beban listrik ini bersifat induktif.
80
Sistem kerja dari kapasitor bank yang berguna untuk memperbaiki di power factor
dalam jaringan instalasi listrik dengan cara menyeimbangkan antara beban induktif
dan beban kapasitif.
Berikut ini contoh grafik sederhana dari kedua beban, dimana tegangan dan
arus mendahului jenis beban masing-masing. Pemakaian kapasitor bank dimaksudkan
untuk meminimalkan efek atau melawan sifat dari beban induktif dengan cara
memasang paralel dengan beban.
Kesimpulannya, secara tidak langsung kapasitor bank ini adalah beban atau
load untuk jaringan listrik itu sendiri.
Fungsi Utama Kapasitor Bank
81
Pada dasarnya, fungsi utama dari kapasitor bank ini selain digunakan untuk
memperbaiki power factor antara lain:
1. Dapat mengurangi terjadinya Voltage drop atau mengalami turun
tegangan.
2. Mencegah adanya kenaikan temperatur suhu kabel.
3. Mengecilkan terjadinya kerugian pada suatu jaringan listrik.
4. Dapat mencegah denda dari PLN, sebab terdapat daya reaktif.
5. Mampu menyuplai daya reaktif dengan tujuan untuk membuat
maksimal pemakaian daya komplek (kVA).
6. Membantu menghemat daya atau efisiensi yakni dengan menurunkan
kVA total, sebab penggunaan kVA lebih mendekati kW yang
digunakan.
7. Dapat mencegah overload atau kelebihan beban pada transformer, sebab
kapasitor berguna sebagai tambahan daya.
Namun selain dari fungsi utama diatas, ada juga fungsi lain dari
kapasitor bank antara lain:
Fungsi Kapasitor Bank di Industri
Dalam cakupan rumahan, masalah faktor daya ini memungkinkan
dapat diabaikan sebab kapasitas daya memang kecil. Namun untuk skala
82
industri dengan beban motor listrik yang besar, maka akan sangat
mempengaruhi, yakni kalo cos (phi) lebih rendah dari 0.85.
Oleh sebab itu, di dalam daya reaktif dari industri ini akan ada biaya
tambahan daya reaktif berdasarkan pengukuran oleh kVARh meter. Makanya
harga kapasitor bank untuk industri meskipun sangat mahal, namun bisa
dikatakan wajib ada. Gunanya adalah untuk menambah daya dan secara
langsung memperbaiki kualitas layanan PLN sebagai jasa penyedia listrik.
83
Alat Pengontrol Kapasitor Bank
Gambar diatas merupakan bentuk dari alat ukur kapasitor bank jenis
VarPlus Logic dari Schneider. Pada panel suatu kapasitor bank, terdapat
sebuah kontroler yang biasanya disebut dengan kontroler step kapasitor bank.
Kontroler ini yang berfungsi sebagai monitoring dan mengatur sebuah
kapasitor ON/OFF berdasarkan settingan faktor daya yang diinginkan. Di
dalam gambar diatas, menunjukan jika faktor daya (cos phi) sekarang ini
secara real-time. VarPlus Logic ini sangat memerlukan sebuah inputan.
• Arus (Ampere) dari CT (Current Transformer)
• Tegangan 380 VAC.
Keuntungan Menggunakan Kapasitor Bank
84
Terdapat beberapa keuntungan yang dapat Anda peroleh dari sebuah
kapasitor bank, antara lain:
1. Mengurangi beban tagihan listrik
• Dapat menghapuskan denda energi reaktif serta mengurangi
permintaan kVA.
• Bisa mengurangi kerugian daya yang diakibatkan oleh transformator
dan konduktor instalasi.
Misalnya:
Adanya pengurangan kerugian pada jenis transformator 630 kVA PW
= 6.500 W, dengan faktor daya awal kisaran 0,7.
Dari koreksi faktor daya, akan mendapatkan faktor daya akhir yakni
0,98. maka , kerugiannya hanya sekitar 3.316 W dengan adanya pengurangan
49%.
2. Dapat menaikkan power atau beban maksimal dari pembangkit
Maka kesimpulan yang dapat diambil dari gambar tersebut adalah, jika
semakin bagus faktor daya (cos phi), maka power akan meningkat mendekati
power real dari suatu pembangkit atau generator.
3. Dapat Mengurangi Drop Voltage dalam suatu kabel instalasi
85
Penggunaan kapasitor bank juga bisa mencegah atau meminimalisir
terjadinya tegangan rendah atau Drop Voltage.
4.7. Turbin Uap (Turbine Alternator)
A. Fungsi dan Gambar Turbin Uap
86
Merk MAN diesel & Turbo India
Pvt. Ltd.
Type Back pressure
Jumlah Main steam inlet 1
connections
Jumlah 3
Control/governing valves
Putaran operasi rpm 8555
Critical speed of turbin rpm 3300 - 4300
No. Of stage 26
Height of first stage mm 19,3
moving blades
Mean diameters of first mm 450,5
stage moving blades
Height of last stage mm 84
moving blades
Mean diameters of last mm 359,6
stage moving blades
Steam inlet size 8”
Arah putaran Anti - clockwise
Turbin casing split Horizontal
Noise level 85 db @ 1 meter
Dimension (panjang x m 11,2 x 4,2 x 3,7
lebar x tinggi )
Berat Turbine rotor kgs 900
Berat Turbine dengan ton 31
gearbox
Perfomance Design
87
Design power KW 10.000
Tekanan uap sebelum Kg/cm2(g) 66
emergency stop valve
Suhu uap sebelum 0C 480
emergency stop valve
Inlet steam flow TPH 57,6
Exhaust steam presurre Kg/cm2(g) 1,5
Gear Box
Gear type Double helical
Lube oil temperature at 0C 45
inlet
Oil flow required LPM 260
Gear input speed rpm 8555
Gear output speed Rpm 1500
Alternator
Make WEG
Normal output kVA 12500
Rated voltage V 11000
Voltage variation % +/- 10
Rated power factor Lagging 0,8
Frequency Hz 50
Frequency variation % +/- 5
Speed Rpm 1500
Enclosure protection IP 54/IP 54
(main/exciter)
Design ambient 0C 50
temperature
Insulation class
88
a. Stator F
b. Rort F
c. Main exciter armature F
89
Merk MAN diesel & Turbo India
Pvt. Ltd.
type Bleed extraction condensing
90
Noise level 90 db @ 1 meter
Turbine dimension m 7,4 x 5 x 4
include gearbox
(length x width x height
)
Turbine rotor weight kg 2000
Turbine wight with ton 30
gearbox
Perfomance Design
Design power KW 13.000
Tekanan uap sebelum Kg/cm2(a) 65,7
emergency stop valve
Suhu uap sebelum 0C 480
emergency stop valve
Inlet steam flow TPH 79,9
Bleed pressure Kg/cm2(a) 5
Bleed flow TPH 8,1
Extraction pressure Kg/cm2(a) 2,5
Extraction flow TPH 61,730
Exhaust flow TPH 10,070
Exhaust steam presurre Kg/cm2(a) 0,07
Gear Box
Gear type Double helical
Lube oil temperature at 0C 40
inlet
Oil flow required LPM 250
Center distance between mm 609,6
shaft
91
Mechanical effiensi % 98,5
Gear input speed rpm 5903
Gear output speed Rpm 1500
Alternator
Make WEG
Normal output kVA 16250
Rated voltage V 11000
Voltage variation % +/- 10
Rated power factor Lagging 0,8
Frequency Hz 50
Frequency variation % +/- 5
Speed Rpm 1500
Enclosure protection IP 54/IP 54
(main/exciter)
Design ambient 0C 50
temperature
Insulation class
a. Stator F
b. Rort F
c. Main exciter armature F
d. Main exciter F
field
Maximum harmonic 5,00 %
distortion
Overload capacity for Detik 30
150 %
Overload capacity for 110 Hours 1
92
%
Excitation details
Field voltage at rated load V 65,4
of exciter
Field current at rated load A 8
of exciter
Cooling water inlet 0C 32
temperature max
Cooling water quantity Liter per minute 1590
93
b. Rort F
c. Main exciter armature F
d. Main exciter field F
Maximum harmonic distortion 5,00 %
Overload capacity for 150 % Detik 30
Overload capacity for 110 % Jam 1
Excitation details
Field voltage at rated load of V 58,1
exciter
Field current at rated load of A 7,1
exciter
Suhu air pendingin masuk 0C 32
Jumlah Cooling water Liter per 1380
minute
Generator Condensing Extraction Steam Turbine
Tabel 12. Spesifikasi Generator Condensing Extraction Steam Turbine
Alternator
Make WEG
Frame design 800
Applicable code IEC 60034
Normal output kVA 16250
Rated voltage V 11000
Voltage variation % +/- 10
Rated power factor Lagging 0,8
Frequency Hz 50
Frequency variation % +/- 5
Speed Rpm 1500
Enclosure protection (main/exciter) IP 54/IP 54
94
Design ambient temperature 0C 50
Insulation class
a. Stator F
b. Rort F
c. Main exciter armature F
d. Main exciter field F
Maximum harmonic distortion 5,00 %
Overload capacity for 150 % Detik 30
Overload capacity for 110 % Jam 1
Excitation details
Field voltage at rated load of exciter V 65,4
95
C. Bagian-bagian Turbin Uap
96
9. Fixed blade berfungsi sebagai nozzle yang akan mangalirkan uap dari
sudu putar ke sudu putar berikutnya.
10. Steam chest berfungsi sebagai penampung uap sementara yang akan
didistribusikan ke nozzle-nozzle turbin.
11. Outlet steam berfungsi sebagia saluran keluar uap bekas dari turbin.
12. Hand valve berfungsi sebagai katup untuk mengatur jumlah uap yang
masuk ke sudu-sudu turbin.
13. Governor berfungsi untuk mengatur kecepatan (rpm) turbin dengan cara
mengatur jumlah uap yang masuk ke turbin.
14. Governor valve berfungsi sebagai katup yang akan mengatur jumlah uap
masuk ke turbin.
D. Bagian-bagian Generator
1. Bagian yang diam (stator)
Stator (armature) adalah bagian yang berfungsi sebagai tempat
untuk menerima induksi magnet dari rotor. Arus AC yang menuju ke beban
disalurkan melalui stator. Komponen ini berbentuk sebuah rangka silinder
dengan lilitan kawat konduktor yang sangat banyak. Stator terdiri dari
beberapa komponen utama, yaitu:
• Inti Stator Bentuk dari inti stator ini berupa cincin laminasi-laminasi yang
diikat serapat mungkin untuk menghindari rugi-rugi arus eddy (eddy
current losses). Pada inti ini terdapat slot-slot untuk menempatkan
konduktor dan untuk mengatur arah medan magnetnya.
• Belitan Stator Bagian stator yang terdiri dari beberapa batang konduktor
yang terdapat di dalam slot-slot dan ujung-ujung kumparan. Masing-
masing slot dihubungkan untuk mendapatkan tegangan induksi.
2. Bagian yang bergerak (rotor)
Rotor adalah bagian generator yang bergerak atau berputar. Antara
rotor dan stator dipisahkan oleh celah udara (air gap). Rotor terdiri dari tiga
97
komponen utama yaitu:
• Slip Ring Slip Ring merupakan cincin logam yang melingkari poros rotor
tetapi dipisahkan oleh isolasi tertentu. Terminal kumparan rotor dipasang
ke slip ring ini kemudian dihubungkan ke sumber arus searah melalui sikat
(brush) yang letaknya menempel pada slip ring.
• Kumparan Rotor (Kumparan Medan) Kumparan medan merupakan unsur
yang memegang peranan utama dalam menghasilkan medan magnet.
Kumparan ini mendapat arus searah dari sumber eksitasi tertentu.
• Poros Rotor merupakan tempat meletakkan kumparan medan, dimana pada
poros rotor tersebut telah dibentuk slot-slot secara parallel terhadap poros
rotor. Rotor pada generator sinkron pada dasarnya adalah sebuah
elektromagnet yang besar. Kutub medan magnet rotor dapat berupa silent
pole (kutub menonjol) dan non silent pole (kutub silinder).
a. Jenis Kutub Menonjol (Silent Pole)
Pada jenis silent pole, kutub magnet menonjol keluar dari
permukaan rotor. Belitan-belitan medannya dihubung seri. Ketika belitan
medan ini disuplai oleh eksiter, maka kutub yang berdekatan akan
membentuk kutub berlawanan. Rotor kutub menonjol Rotor kutub
menonjol umumnya digunakan pada generator sinkron dengan kecepatan
putar rendah dan sedang (120-400 rpm). Generator sinkron tipe seperti ini
biasanya dikopel oleh mesin diesel atau turbin air pada sistem pembangkit
listrik. Rotor kutub menonjol baik digunakan untuk putaran rendah dan
sedang karena: - Kutub menonjol akan mengalami rugi-rugi angin yang
besar dan bersuara bising jika diputar dengan kecepatan tinggi. -
Konstruksi kutub menonjol tidak cukup kuat untuk menahan tekanan
mekanis apabila diputar dengan kecepatan tinggi.
b. Jenis Kutub Silindris (Non Silent Pole)
Pada jenis non salient pole, konstruksi kutub magnet rata dengan
98
permukaan rotor. Jenis rotor ini terbuat dari baja tempa halus yang
berbentuk silinder yang mempunyai alur-alur terbuat di sisi luarnya.
Belitan-belitan medan dipasang pada alur-alur di sisi luarnya dan
terhubung seri yang dienerjais oleh Eksiter. Rotor kutub silindris Rotor
silinder umumnya digunakan pada generator sinkron dengan kecepatan
putar tinggi (1500 atau 3000 rpm) seperti yang terdapat pada pembangkit
listrik tenaga uap. Rotor silinder baik digunakan pada kecepatan putar
tinggi karena konstruksinya memiliki kekuatan mekanik yang baik pada
kecepatan putar tinggi. Distribusi di sekeliling rotor mendekati bentuk
gelombang sinus sehingga lebih baik dari kutub menonjol.
99
E. Cara Kerja Turbin Uap dan Generator
a. Cara Kerja Turbin Uap
100
dalam turbin, dari steam chest uap akan masuk ke sudu-sudu turbin
melalui nozzle turbin, nozzle akan merubah tekanan uap yang tinggi
menjadi kecepatan sehingga uap yang memiliki kecepatan tinggi akan
menabrak sudu-sudu (blade) dan memutar rotor turbin, kemudian uap
yang telah menabrak sudu-sudu turbin akan melewati stator (sudu
tetap) yang berfungsi sebagai nozzle yang akan mengarahkan uap ke
sudu-sudu turbin dan memutar rotor pada tahap kedua, dan tahap-
tahap selanjutnya untuk turbin multistage, sehingga dari putaran
masing- masing sudu (rotor) tiap tahap akan menghasilkan daya
putaran turbin yang dapat digunakan untuk memutar generator
pembangkit listrik.Uap yang telah melewati beberapa tahap ekstraksi
melalui rotor dan stator turbin selanjutnya uap akan keluar melalui
exhaust turbin dengan tekanan 1,5 kg/cm2 dan suhu 127°C menuju ke
LPSH (Low Pressure Steam Header).
Uap di LPSH akan dimanfaatkan kembali untuk kebutuhan
pemanas nira pada evaporator yang kemudian hasil uap evaporator ini
digunakan untuk proses pemanas lainnya. Governor digunakan untuk
mengatur jumlah uap yang masuk ke dalam turbin. Jumlah uap yang
masuk terlalu banyak sehingga turbin overspeed, maka trip system
akan bekerja. Trip link akan mendeteksi bahwa poros turbin berputar
terlalu kencang yang kemudian akan melepaskan spring dan throttle
akan menutup uap yang masuk ke dalam turbin.
b. Cara Kerja Generator
Prinsipnya generator bekerja berdasarkan hukum Faraday, “Jika terjadi
perubahan medan magnet yang terhubung ke sebuah kawat loop tertutup maka
akan menimbulkan gaya gerak listrik”. Medan magnet pada rotor, terbangkit
dari arus eksitasi. Rotor yang berputar memotong medan magnet sehingga
terjadi induksi/gaya gerak listrik pada stator. Bagian pada stator akan
memutus induksi magnetik tersebut sehingga menghasilkan arus listrik.
101
F. Fungsi dan Cara Kerja Govenor
102
flyweights. Flyweights akan bergerak ke arah dalam sehingga pilot valve
plunger akan bergerak turun dan membuka control land port. Oli masuk ke
servo piston sisi bawah, kemudian servo piston bergerak naik dan menambah
pembukaan steam sehingga speed naik. Untuk menjaga agar tekanan oli tetap
terjaga maka didalam governor diperlengkapi dengan accumulator
G. Mekanisme Cara Pengoperasian Turbin
1) Normal Start Up
• Paralelkan beban SS3 dari PLN ke genset
• Jika semua beban SS3 sudah di pindahkan semua ke genset lalu jalankan
boiler
• Jika steam boiler sudah memenuhi syarat untuk menggerakan turbin lalu
buka mssv
• Steam masuk dengan tekanan di 65 kg/cm2 dengan suhu 450o C
• Pastikan tekanan oli turbin di 2,7 kg/cm2
• Pastikan exhaust turbin dalam kondisi terbuka
• Pastikan selector MCC posisi Remote
• Running MOP (1 Manual dan 1 Auto) Tekanan > 14 kg/cm2
• Cek aktual aliran oli di aca penduga sisi Turbin dan Alternator
• Running Bearing Gear (BGM)
• Cek aktual putaran BGM dan aluran oli di kaca penduga sisi Turbin &
Alternator
• Pastikan Mechanical Trip pada posisi Run
• Pastikan MCC EOP dan HMI auto
• Running VEM (1 Manual dan 1 Auto)
• Gland Steam Blower posisi auto
• Pastikan Drain Inlet Steam terbuka semua
• Jika Pressure Boiler > 45 kg/cm2 dan Temp >400℃, Bypass Boiler
dibuka
103
• Buka Bypass Turbin
• Buka Main Steam 50% . 250℃
• Running Turbin > 350℃
• Pastikan Mechanical Trip dan Emergency Hand Trip pada posisi auto
• Reset Govenor pastikan Indicator Trip (warna merah) di Woodward 505
tidak ada
• Tekan LPT Reset untuk memastikan ESV Open (cek di HMI, status ESV
open dan aktual diturbin juga open)
• Start Turbin dari Woodward 505
• Rpm 500, pastikan BGM off dan GSC run
• Rpm 1000, Turbin di posisi idle 1 selama 20 menit
• Rpm 3000, Turbin di posisi idle 2 selama 6 menit
• Rpm 3300-4300, Turbin di posisi Critical Speed (monitoring vibrasi)
• Rpm 8555, posisi Turbin running normal
• On AVR secara auto, masukkan Breaker 10 MW, mulai pembebanan.
• Lalu paralelkan beban listrik dari genset ke turbin generator
• Pastikan semua beban sudah terakomodir oleh turbin generator
• Penyaluran listrik ke proses
2) Trip Start Up
• Start Turbin dari Woodward 505
• Rpm 500, pastikan BGM off dan GSC run
• Rpm 1000, Turbin di posisi idle 1 selama 20 menit
• Rpm 3000, Turbin di posisi idle 2 selama 6 menit
• Rpm 3300-4300, Turbin di posisi Critical Speed (monitoring vibrasi)
• Rpm 8555, posisi Turbin running normal
• On AVR secara auto, masukkan Breaker 10 MW, mulai pembebanan.
• Lalu paralelkan beban listrik dari genset ke turbin generator
104
• Pastikan semua beban sudah terakomodir oleh turbin generator
• Penyaluran listrik ke proses
3) Normal Shut Down
⚫ Paralelkan turbin dan generator set
⚫ Pindahkan beban dari turbin ke generator set secara perlahan
⚫ Pusatkan beban pada generator set
⚫ Paralelkan generator set dan listrik dari PLN
⚫ Pindahkan beban pada listrik PLN secara perlahan
⚫ Pusatkan beban pada PLN
⚫ Pastikan turbin tidak memuat beban sama sekali
⚫ Lalu close the steam inlet valve
⚫ Matikan turbin dari Woodward 505
⚫ Matikan pompa oli turbin
4) Pemeliharaan dan Perawatan Tubin
⚫ Pengecekan oli turbin
⚫ Pengecekan sensor-sensor
⚫ Pengecekan valve maupun auto valve
⚫ Pengecekan sudu-sudu
⚫ Pembersihan kotoran pada bagian dalam turbin
⚫ Penggantian oli, alat atau sensor jika rusak atau error
⚫ Mensinkronkan sensor-sensor
4.8. Alur pengoperasian stasiun turbin
⚫ Start
⚫ Pastikan selector MCC posisi Remote
⚫ Running MOP (1 Manual dan 1 Auto) Tekanan > 14 kg/cm2
⚫ Cek aktual aliran oli di aca penduga sisi Turbin dan Alternator
⚫ Running Bearing Gear (BGM)
⚫ Cek aktual putaran BGM dan aluran oli di kaca penduga sisi Turbin &
105
Alternator
⚫ Pastikan Mechanical Trip pada posisi Run
⚫ Pastikan MCC EOP dan HMI auto
⚫ Running VEM (1 Manual dan 1 Auto)
⚫ Gland Steam Blower posisi auto
⚫ Pastikan Drain Inlet Steam terbuka semua
⚫ Jika Pressure Boiler > 45 kg/cm2 dan Temp >400℃, Bypass Boiler
dibuka
⚫ Buka Bypass Turbin
⚫ Buka Main Steam 50% . 250℃
⚫ Running Turbin > 350℃
⚫ Pastikan Mechanical Trip dan Emergency Hand Trip pada posisi auto
⚫ Reset Govenor pastikan Indicator Trip (warna merah) di Woodward
505 tidak ada
⚫ Tekan LPT Reset untuk memastikan ESV Open (cek di HMI, status
ESV open dan aktual diturbin juga open)
⚫ Start Turbin dari Woodward 505
⚫ Rpm 500, pastikan BGM off dan GSC run
⚫ Rpm 1000, Turbin di posisi idle 1 selama 20 menit
⚫ Rpm 3000, Turbin di posisi idle 2 selama 6 menit
⚫ Rpm 3300-4300, Turbin di posisi Critical Speed (monitoring vibrasi)
⚫ Rpm 8555, posisi Turbin running normal
⚫ On AVR secara auto, masukkan Breaker 10 MW, mulai pembebanan.
4.9. Alur menghentikan proses pada stasiun turbin
⚫ Paralelkan turbin dan generator set
⚫ Pindahkan beban dari turbin ke generator set secara perlahan
⚫ Pusatkan beban pada generator set
⚫ Paralelkan generator set dan listrik dari PLN
⚫ Pindahkan beban pada listrik PLN secara perlahan
106
⚫ Pusatkan beban pada PLN
⚫ Pastikan turbin tidak memuat beban sama sekali
⚫ Lalu close the steam inlet valve
⚫ Matikan turbin dari Woodward 505
⚫ Matikan pompa oli turbin
4.10. Paralel generator
Tujuan utama memparalelkan generator adalah memperbesar kapasitas
daya yang dihasilkan, dalam prakteknya adalah untuk mencukupi kebutuhan
daya operasional yang dibutuhkan.
Generator paralel juga dibutuhkan untuk menjaga kontinuitas layanan
daya, dimana pada saat salah satu mesin/engine membutuhkan perbaikan,
masih tersedia engine yang lain.
Syarat-syarat
Sebelum melakukan paralel generator, harus dipahami beberapa poin
berikut ini, yaitu:
• Urutan fasa harus sama
• Tegangan harus sama
• Tegangan harus sefasa
• Frekuensi harus sama
107
Langkah-langkah
1. Menggunakan Voltmeter
Untuk menyamakan tegangan antara generator pertama dengan generator
kedua.
2. Urutan Fasa
Urutan fasa pada generator kedua harus sebanding atau sama dengan
urutan fasa pada jalur yang telah ada. Cara mengecek urutan fasa bisa dengan
cara sederhana, yaitu menghubungkan motor induksi kecil ke ketiga fasa, dari
generator satu maupun generator dua.
Jika putarannya memiliki arah yang sama, berarti urutan fasa sudah
benar. Perubahan fasa antara keduanya adalah dengan indikasi lampu
indikator pertama terang kemudian perlahan akan padam. Bila ketiga lampu
indikator fasa terang kemudian padam secara bersamaan, maka urutan fasa
telah sama.
3. Pengaturan frekuensi
Pada generator kedua diatur lebih tinggi dari frekuensi generator
pertama, Tujuannya agar saat paralel dilakukan generator memberi daya
suplai ke sistem dan bekerja sebagai generator. Besaran frekuensi bisa dilihat
pada double frekuensi meter.
Selain frekuensi, tegangan keduanya akan berubah secara bersama.
Perubahan fasa perlu diamati dan pada saat sudut fasa sudah sama maka
saatnya switch di close dan kedua generator telah bekerja secara paralel.
Kondisi dua generator yang tersambung secara paralel diatas itulah yang
disebut kondisi sinkron. Setelah dua generator bekerja secara paralel, maka
siap untuk memberikan daya untuk operasional.
4.11. Angka pengawasan atau parameter sistem pembangkit
• Steam Turbin Temperature : 470,5o C
108
• Steam Turbin Pressure : 64,05oC
• Steam Output Temperature : 154,4o C
• Steam Output Pressure : 1,4 Kg/cm2
• Turbin Speed : 8555 RPM
• Load : 6393 kW
• Main Oil Pump Temperature : 44o C
• Main Oil Pump Pressure : 2,7 kg/cm2
• Control Oil Pump : 16,43 kg/cm2
• Shaft Temperature : 60o C
• Gearbox Temperature : 70oC
• Generator Temperature : 65,4o C
• Excitation Voltage : 47,4 V
• Excitation Current : 2,27 A
4.12. Problematika dan cara mengatasinya
Jika Tekanan Drop pada input turbin.
Solusi : Turunkan beban listrik yang dipakai di pabrik. Misalnya, mematikan
Electro Motor Gilingan.
109
BAB V
POMPA-POMPA
5.1. Pengertian Pompa beserta Jenis-jenis Pompa
A. Pengertian Pompa
Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu
cairan dari satu tempat ke tempat yang lain dengan cara menaikkan tekanan
cairan tersebut, kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi
hambatan-hambatan pengaliran, hambatan-hambatan pengaliran itu dapat
berupa perbedan tekananperbedaan ketinggian atau hambatan gesek.
Pada prinsipnya pompa mengubah impller mekanik menjadi impeller
aliran fluida, impeller yang diterima oleh fluida akan digunakan untuk
menaikkan tekanan dan mengatasi tahanan-tahanan yang terdapat pada
saluran yang dilalui.
Pompa juga dapat digunakan pada proses-proses yang membutuhkan
tekanan hidraulik yang besar, hal ini impeller dijumpai antara lain pada
peralatan-peralatan berat, dalam operasi mesin-mesin peralatan berat
membutuhkan tekanan discharge yang besar dan tekanan isap yang rendah,
akibat tekanan yang rendah pada sisi isap pompa, maka fluida akan naik dari
kedalaman tertentu, sedangkan akibat tekanan yang tinggi pada sisi
discharge akan memaksa fluida untuk naik sampai pada ketinggian yang
diinginkan.
B. Klasifikasi pompa
A. Pompa kerja positif (positive displacement pump) disebut juga dengan
pompa aksi impeller, impeller mekanik dari putaran poros pompa
dirubah menjadi impeller tekanan untuk memompakan fluida, pada
pompa jenis ini dihasilkan head yang tinggi tetapi kapasitas yang
dihasilkan rendah.
B. Pompa sentrifugal (Dynamic pump / sentrifugal pump) merupakan suatu
pompa yang memiliki elemen utama sebuah motor dengan sudu impeller
110
berputar dengan kecepatan tinggi, fluida masuk dipercepat oleh impeller
yang menikkan kecepatan fluida maupun tekanannya dan melemparkan
kelur impeller.
C. Jenis-jenis Pompa Kerja Positif
1) Pompa putar (Rotary) komponen pompa ini secara garis besar terdiri
sebuah rumah pompa dengan sambungan saluran isap (suction) dan
sambungan saluran kempa (discharge) dan didalam rumah pompa tersebut
terdapat komponen yang berputar, yang dapat berupa roda gigi (gear
pumps), atau ulir (screw pumps).
Secara umum prinsip kerja pompa rotary pumps adalah sebagai
berikut: berputarnya elemen dalam rumah pompa menyebabkan
penurunan tekanan pada saluran isap, sehingga terjadi aliran cairan dari
sumber masuk ke rumah pompa. Cairan tersebut akan mengisi ruang
kosong yang ditimbulkan oleh elemen-elemen yang berputar dalam
rumah pompa tersebut, cairan terperangkap dan ikut berputar. Pada
saluran kempa terjadi pengecilan rongga, sehingga cairan terkempakan ke
luar. Untuk memperjelas hal ini akan dibahas satu-persatu jenis-jenis
pompa yang termasuk jenis rotary pumps.
Macam-macam pompa Rotary:
1. Pompa roda gigi luar pompa ini merupakan jenis pompa rotary yang
peling sederhana, apabila gerigi roda gigi berpisah pada sisi hisap
cairan akan mengisi ruangan yang ada diantara gerigi tersebut.
Kemudian cairan ini akan dibawa berkeliling dan ditekan keluar
apabila giginya bersatu lagi.
2. Pompa cuping (lobe pump) pompa cuping ini mirip dengan pompa
jenis roda gigi dalam hal aksinya dan mempunyai dua rotor atau lebih
dengan 2 3 4 cuping atau lebih pada masing-masing rotor. Putaran
rotor tadi diserampakkan oleh roda gigi luarnya.
3. Pompa roda gigi dalam jenis ini mempunyai rotor yang mempunyai
111
gerigi dalam yang berpasangan dengan roda gigi kecil dengan
penggigian luar yang bebas (idler). Sebuah sekat yang berbentuk
bulan sabit dapat digunakan untuk mencegah cairan kembali ke sisi
hisap pompa.
4. Pompa sekrup (screw pump) pompa ini mempunyai 1,2 atau 3 sekrup
yang berputar di dalam rumah pompa yang diam. Pompa sekrup
tunggal mempunyai rotor spiral yang berputar di dalam sebuah stator
atau lapisan heliks dalam (internal helikx stator). Pompa 2 sekrup
atau 3 sekrup masing-masing mempunyai satu atau dua sekrup bebas
(idler).
5. Pompa baling geser (sliding vane pump) pompa berporos tunggal
yang di dalam rumah pompa berisi sebuah rotor berbentuk silinder
yang mempunyai alur-alur lurus pada kelilingnya, ke dalam alur-alur
ini dimasukkan sudu-sudu lurus yang menempel pada dinding dalam
rumah pompa dan dapat berputar secara radial dengan mudah. Rotor
ini dipasang asimetri dalam rumah pompa, ketika rotor berputar
tekanan dalam rumah pompa turun sehingga terjadi kerja isap dan
pada saluran pemasukan terjadi pembesaran ruang kosong. Sehingga
cairan dapat mengalir dari sumber dan mengisi rongga kosong dalam
rumah pompa, pada tempat pengeluaran terjadi pengecilan ruang
kosong sehingga pada tempat ini terjadi kerja keempat. Dengan cara
ini secara berturut-turut terjadi kerja isap dan kerja keempat, jenis
pompa ini digunakan untuk pompa vakum.
2) Pompa torak, pompa torak mengeluarkan cairan dalam jumlah yang
terbatas selama pergerakan piston sepanjang langkahnya. Volume cairan
yang dipindahkan selama satu lagkah piston akan sama dengan perkalian
luas piston dengan panjang langkah.
Menurut cara kerjanya pompa torak dapat dikelompokkan dalam
kerja tunggal dan kerja ganda, sedangkan menurut jumlah silinder yang
112
digunakan dapat dikelompokkan dalam pompa torak silinder tunggal dan
pompa torak silinder banyak.
Untuk pompa torak kerja tunggal dan silinder tunggal, aliran
cairan terjadi sebagai berikut. Bila batang torak dan torak bergerak ke
atas, zat cair akan terisap oleh katup isap di sebelah bawah dan pada saat
yang sama cairan yang ada di sebelah atas torak akan terkempakan ke
luar. Jika torak bergerak ke bawah katup isap akan tertutup dan katup
kempa terbuka sehingga cairan tertekan ke atas torak melaluikatup
kempa, dengan gerakan ini maka akan terjadi kerja isap dan kerja kempa
secara bergantian. Aliran cairan yang dihasilkan terputus-putus. Cara
kerja pompa torak kerja ganda pada prinsipnya sama dengan cara kerja
pompa torak kerja tunggal, tetapi pada pompa torak kerja ganda terdapat
dua katup isap dan dua katup kempa yang masing-masing bekerja secara
bergantian. Sehingga pada saat yang sama terjadi kerja isap dan kerja
kempa, karena itu aliran zat cair menjadi impeller lebih teratur.
D. Jenis-jenis Pompa Dinamik
A. Pompa Sentrifugal
Sebuah pompa sentrifugal tersusun atas sebuah impeller dan
saluran inlet di tengah-tengahnya. Dengan desain ini maka pada saat
impeller berputar, fluida mengalir menuju casing disekitar impeller
sebagai akibat dari gaya sentrifugal. Casing ini berfungsi untuk
menurunkan kecepatan aliran fluida sementara kecepatan putar
impeller tetap tinggi. Kecepatan fluida dikonversikan menjadi tekanan
oleh casing sehingga fluida dapat menuju titik outlet nya.
113
Gambar 2.2 : pompa cemtrifugal
B. Pompa Aksial
Pompa aksial bisa juga disebut dengan pompa propeler. Pompa
ini menghasilkan sebagian besar tekanan dari propeller dan gaya lifting
dari sudu terhadap fluida. Pompa ini banyak digunakan pada sistem
drainase dan irigasi. Pompa aksial vertikal single stage lebih umum
digunakan, akan tetapi kadang pompa aksial two stage lebih
ekonomomis penerapannya. Pompa aksial horisontal digunakan untuk
debit aliran fluida yang besar dengan tekanan yangkecil dalam alirannya.
114
Gambar 2.3 : pompa axial
115
Gambar 2.4 : pompa spesial effect
a. Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal merupakan pompa yang menggunakan
impeller sebagai penggerak utama. Impeller yang di pasang pada
salah satu ujung poros dan pada ujung yang lain dipasang kopling
untuk meneruskan daya dari penggerak. Bentuk impeller yang
dipasang menyebabkan aliran fluida yang keluar dari pompa akan
membentuk aliran yang tegak lerus terhadap poros pompa. Pada
pompa sentrifugal terdapat mechanical seal yang digunakan untuk
mencegah kebocoran fluida keluar atau udara masuk ke dalam
pompa.
1. Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal
Prinsip kerja pompa ini adalah fluida memasuki nosel pada
sisi masuk menuju titik tengah impeller yang berputar. Ketika
berputar, impeller akan memutar cairan yang ada dan
mendorongnya keluar antara dua siripnya, serta menciptakan
percepatan sentrifugal. Ketika cairan meninggalkan titik
tengah impeller, menciptakan daerah bertekanan rendah
sehingga cairan dibelakangnya mengalir ke arah sisi masuk.
Karena sirip impeller berbentuk kurva, cairan akan terdorong
kearah tangensial dan radial oleh gaya sentrifugal terlihat.
116
Gaya ini terjadi di dalam pompa seperti halnya yang dialami
air dalam ember yang diputar diujung seutas tali. Intinya
adalah bahwa energi yang diciptakan oleh gaya sentrifugal
adalah energi kinetik. Jumlah energi yang diberikan ke cairan
sebanding dengan kecepatan pada piringan luar impeller.
SeEnergi kinetik cairan yang keluar dari impeller tertahan
dengan penciptaan terhadap aliran. Tahanan pertama
diciptakan oleh rumah pompa (volute) yang makin cepat
impeller berputar maka semakin besar energi diberikan
kepada cairan. Menangkap cairan dan memperlambatnya.
Pada nosel keluar, cairan makin diperlambat dan
kecepatannya diubah menjadi tekanan sesuai dengan prinsip
Bernoulli.
A. Kelebihan Pompa Sentrifugal
Ada pun kelebihan pompa sentrifugal antara lain:
1) Aliran yang halus (smooth) di dalam pompa.
2) Tekanan yang seragam pada discharge pompa.
3) Biaya rendah.
4) Bisa mengatasi jumlah fluida yang besar.
5) Dapat bekerja pada kecepatan yang tinggi sehingga pada
aplikasi selanjutnya dapat dikoneksikan langsung dengan
turbin uap dan motor elektrik.
B. Klasifikasi Pompa Sentrifugal
Pompa Sentrifugal dapat diklasifikasikan berdasarkan:
1) Kapasitas Kapasitas rendah : < 20 m3/jam Kapasitas
menengah: 20 – 60 m3/jam Kapasitas tinggi: > 60
m3/jam
2) Tekanan Discharge Tekanan rendah: < 5 kg/cm2
Tekanan menengah: 5-50 kg/cm2 Tekanan tinggi: >50
kg/cm2
3) Jumlah / Susunan Impeller dan Tingkat
117
Single stage: Terdiri dari satu impeller dan satu casing.
Multi stage: Terdiri dari beberapa impeller yang
tersusun seri dalamsatu casing
Multi impeller : Terdiri dari beberapa impeller yang
tersusun paraleldalam satu casing.
Multi impeller dan multi stage : Kombinasi multi
impeller dan multistage.
4) Posisi Poros Poros tegak Poros mendatar
5) Jumlah SuctionSingle suction Double suction
6) Arah Aliran Keluar impeller Radial flow Axial flow
Mixed flow
C. Pompa Setrifugal Single Stage
Pompa ini mempunyai satu impeller seperti yang
diperlihatkan dalam gambar di bawah ini. Head total yang
ditimbulkan hanya berasal dari satu impeller relatif rendah.
Terdapat 2 jenis poros yaitu poros horisontal dan poros
vertical.
118
dari pompa multistage yaitu air terhisap oleh impeller. Air
yang masuk impeller ikut berputar dan terdorong oleh sudu-
sudu impeller dan membentuk Gaya sentrifugal. Gaya
sentrifugal tersebut membuat air menjauhi lingkaran dan
menuju difuser dengan kecepatan tinggi. Pada diffuser
energi kecepatan berubah menjadi energi tekanan. Air yang
meninggalkan titik tengah impeller menimbulkan
kevakuman pada tengah impeller sehingga dapat menghisap
air. Prinsip kerja pada impeller kedua Sama dengan imppeler
pertama. Pada impeller terakir atau impeller ke enam air
keluar pada sisi discharge. Head total pompa ini merupakan
jumlah dari head yang dihasilkan oleh masing-masing
impeller sehingga lebih tinggi dari pompa single stage.
Pemasangan diffuser pada rumah pompa banyak tingkat
lebih menguntungkan daripada dengan rumah volut, karena
aliran dari satu tingkat ketingkat berikutnya lebih mudah
dilakukan.
119
Gangguan pada pompa dapat menyebabkan
menurunnya kinerja pompa tersebut untuk mengumpan air.
Gangguan pada pompa juga dapat memperpendek umur
pompa tersebut. Gangguan-ganggguan tersebut disebabkan
beberapa factor salah satunya yaitu kurangnya perawatan
pompa yang dilakukan. Adapun gangguan yang sering
terjadi pada pompa sebagaiberikut:
1) Pompa sulit dipancing.
2) Pompa tidak bisa berputar setelah tombol ditekan.
3) Pompa berputar tetapi air tidak mau keluar.
4) Motor mengalami pembebanan lebih.
5) Bunyi dan getaran terlalu berlebih.
6) Temperatur bantalan melebihi batas.
7) Kebocoran dan pemanasan kotak packing.
8) Terjadi kavitasi.
9) Impeller macet atau tidak berputar normal.
10) Terbentuknya kerak pada bagin dalam pompa.
5.2. Pengertian Pompa Cwp (Circulating water pump)
Untuk memompakan air laut sebagai media pendingin utama
menuju condenser digunakanlah pompa yang disebut sebagai CWP
(Circulating Water Pump). CWP pada umumnya menggunakan pompa tipe
mixed flow dengan posisi vertical. CWP di PLTU sendiri terdapat 3 buah,
tiap unit membutuhkan 3 pompa untuk memompa air laut. Kedua pompa
bekerja penuh dan yang 1 stand-by karena kapasitas pompaini 2X50%.
120
Gambar 2.8 : sistem pendinginan pltu
Pada sisi tekan pompa dipasang penghubung fleksibel (expansion
joint) untuk meredam getaran maupun tumbukan air (water hammer )
mengingat pompa ini mengalirkan air dalam jumlah yang sangat besar.
Pada saluran tekan pompa umumnya dipasang katup butterfly pada sisi
outlet dengan tujuan agar dapat menutup dengan cepat mengingat diameter
pipa saluran yang sangat besar. katup ini umumnya digerakkan oleh motor
listrik. Pembukaan dan penutupan katub ini berlangsung secara otomatis
katup akan membuka otomatis beberapa saat setelah pompa start dan akan
menutup secara otomatis pula bila pompa distop.
Untuk masalah pendingin, CWP ini menggunakan pendingin
berupa air. Air ini akan bersirkulasi mendinginkan pompa dan selanjutnya
air akan didinginkan menggunakan cooling blower fan.
Pengaruh Salah satu jenis pompa kerja dinamis yang banyak
dipergunakan adalah pompa sentrifugal jenis aliran campur (mixed flow
pump). Pada pompa aliran campur arah aliran fluida merupakan kombinasi
antara aliran radial dan aksial dan keluar dari impeller pada sudut antara 0-
90 dari arah aksial Pompa ini biasanya memiliki tekanan yang lebih besar
daripada pompa aksial dan kapasitas lebih
Pompa sentrifugal merupakan pompa kerja dinamis yang
menghasilkan head melalui putaran impeller, sehingga ada hubungan
antara kecepatan keliling impeller dan head yang dibangkitkan. Pada
diameter impeller yang konstan, kecepatan keliling impeller secara
langsung berkaitan dengan putaran pompa. Perubahan putaran pompa akan
mempengaruhi unjuk kerja pompa. Persamaan yang menunjukkan
hubungan antara putaran pompa dengan kapasitas, head dan daya poros
pompa dinyatakan hukum kesebangunan pompa (affinity laws) seperti
terdapat pada persamaan berikut.
Bila unjuk kerja pompa pada putaran normal telah diketahui,
hukum kesebangunan pompa tersebut dapat dipergunakan untuk
memperkirakan unjuk kerja pompa apabila dioperasikan pada putaran
121
yang berbeda Head akan berubah cukup signifikan bila putarannya
berubah karena sebanding dengan kuadrat putarannya. Sedangkan
penurunan daya pompa akan lebih besar bila pompa dioperasikan pada
putaran yang lebih kecil karena sebanding dengan pangkat tiga dari
putaran normal.
Penggerak pompa yang banyak dipergunakan adalah motor listrik,
karena karakteristiknya yang praktis dan murah bila dibandingkan dengan
penggerak yang lain. Kebanyakan motor listrik dipergunakan pada
kecepatan konstan serta memberikan output yang konstan. Variable speed
drive (VSD) adalah peralatan yang mengatur kecepatan atau torsi peralatan
mekanis. VSD akan menaikkan efisiensi karena motor dapat bekerja pada
putaran yang ideal sesuai dengan bebannya. Pada beberapa aplikasi VSD
dapat menurunkan kebutuhan listrik pada motor hingga 30-60%.
Pemanfaatan VSD pada pompa, fan, kompresor dll dapat meningkatkan
meningkatkan efisiensi energy, menaikkan power factor, starting lebih
halus dan mengurangi losis akibat gesekan pada sistem transmisi.
Perubahan putaran dapat dilakukan dengan cara mengatur putaran
motor induksi dapat dilakukan dengan cara mengatur slip motor atau
mengatur frekuensinya. Pengaturan frekuensi (variable frequency drive)
lebih banyak digunakan karena lebih praktis. Hubungan antara frekuensi
dengan putaran motor dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:
Studi tentang pengaturan kapasitas pompa dengan VSD telah
dilakukan yang meneliti tentang perbandingan antara pengaturan kapasitas
pompa dengan control valve dan VSD. Diperoleh hasil bahwa pengaturan
kapasitas dengan VSD memberikan keuntungan yang lebih besar
dibandingkan dengan pengaturan dengan control valve, yaitu konsumsi
energy menurun dan umur pakai komponen pompa akan meningkat.
a. Spesifikasi Pompa CWP
Jenis CWP yang digunakan PLTU yaitu pompa vertikal aliran
campur (vertical mixed flow pump) yang digerakkan oleh motor
listrik, dapat memompa air laut dengan kapasitas yang besar namun
122
memiliki head yang rendah, head yang dihasilkan pada pompa jenis
ini sebagian adalah disebabkan oleh Gaya sentrifugal dan sebagian
lagi oleh tolakan impeller. Impeller pada pompapendingin
kondensor ini hanya satu impeller (Single Impeller Pump). Aliran
buangnya sebagian radial dan sebagian lagi aksial, inilah sebabnya
jenis pompaini disebut pompa aliran campur, pompa ini dibuat
dengan shaft pompa tegak, rumah pompa atau casing pompa
digantung pada lantai pump pit.
5.3. Pengertian Pompa Ulir (Screw Pump)
1. Definisi Pompa Ulir
Menurut Harsanto (1984) pompa ulir (screw pump) adalah
pompa yang digunakan untuk menangani cairan yang mempunyai
viskositas tinggi, heterogen, sensitive terhadap geseran dan cairan yang
mudah berbusa. Prinsip kerja pompa screw ditemukan oleh seorang
engineer Perancis bernama Rene Moineau, sehingga sering disebut
dengan Moineau Pump, pada tahun 30-an dan terus dikembangkan
hingga sekarang.
123
Pompa ulir terdiri atas sebuah helical metallic rotor yang
berputar didalam elastic helical stator. Rotor terbuat dari hardened steel
yang dikerjakan secara sangat presisi, sedangkan stator terbuat dari
injection-moulded elastomer yang tahan abrasi. Bentuk dan dimensi
dari kedua bagian ini didesain sedemikian rupa sehingga terbentuk
rangkaian ganda ruangan yang tersegel (rongga) ketika rotor bekerja
pada stator. Rongga tersebut berjalan secara axial dari bagian inlet ke
bagian outlet pompa sambil membawa cairan.
124
(venting) di dalamnya sebelum beroperasi. Hal ini bertujuan untuk
memperpanjang umur pompa.
5.4. Jenis-Jenis Pompa Ulir
125
Bantalan ditempatkan eksternal, agar cairan tidak terkontaminasi. Arah
aliran fluida dapat di ubah. Konstruksi sederhana dengan beberapa
bagian. Beragam bahan dari bagian komponen memungkinkan untuk
menangani semua jenis cairan, seperti benda yang mempunyai korosif
yang tinggi. Seperti penyegelan diatur pada sisi isap.
2. Twin Screw Pump
Pompa sekrup Twin (screw ganda) menjamin operasi yang
handal dan usia pakai yang panjang karena melalui pompa jenis
perpindahan positif, namun elemen berputar tidak menghubungi satu
sama lain dalam cair dan tidak memiliki bahaya dengan tongkat. Dan
sekrup memungkinkan untuk setiap kombinasi pasangan sekrup sesuai
dengan arah putaran yang diperlukan dan arah debit pada poros standar.
Selanjutnya, konstruksi ini memungkinkan setiap kombinasi matrial.
Kegunaannya untuk semua cairan baik visckositas rendah maupun
viskositas tinggi.
126
3. Three Spindle Screw Pump
Pompa ini memiliki keunggulan seperti efisiensi operasional
yang tinggi, cara kerja yang baik dan kuat. Pompa ini diterapkan untuk
pemindahan minyak karena tekanan dan efisiensi yang tinggi, untuk
volume besar minyak pelumas dan bahan bakar minyak pengalihan
karena kapasitas besar, efisiensi maksimal dan tinggi, untuk
pengumpanan minyak pelumas untuk pompa turbin dan air, dengan
tersedianya kopling langsung dan beroperasi dalam kecepatan tinggi.
Konstruksi sederhana, hanya satu rotor yang berputar dan dua rotor
diam.
127
Kapasitas : 300 (m3/jam)
Head : 50 m
Jumlah : 2 Unit
• Juice Tank I
Daya : 18,5 kW
Speed : 1450 Rpm
Kapasitas : 120 (m3/jam)
Head : 20 m
Jumlah : 2 Unit
• Juice Tank II
Daya : 18,5 kW
Speed : 1450 Rpm
Kapasitas : 120 (m3/jam)
Head : 20 m
Jumlah : 2 Unit
• Juice Tank III
Daya : 18,5 kW
Speed : 1450 Rpm
Kapasitas : 120 (m3/jam)
Head : 15 m
Jumlah : 2 Unit
2. Stasiun Pemurnian
Pompa Centrifugal
• Secondary Tank
Daya : 75 kW
Speed : 1450 Rpm
Kapasitas : 350 (m3/jam)
Head : 50 m
Jumlah : 2 Unit
• Clarified Tank
Daya : 45 kW
128
Speed : 1450 Rpm
Kapasitas : 300 (m3/jam)
Head : 35 m
Jumlah : 2 Unit
• Mix Juice Buffer Tank
Daya : 75 kW
Speed : 1450 Rpm
Kapasitas : 300 (m3/jam)
Head : 50 m
Jumlah : 2 Unit
• Direct Contact Heater Receiver Tank
Daya : 75 kW
Speed : 1450 Rpm
Kapasitas : 350 (m3/jam)
Head : 50 m
Jumlah : 2 Unit
Pompa Screw
• Flocculant
Daya : 3,7 kW
Speed : 200 Rpm
Kapasitas : 5 (m3/jam)
Head : 60 m
Jumlah : 2 Unit
Pompa Vacuum
• Rotary Vacuum filter
Daya : 75 Hp
Speed : 630 Rpm
Jumlah : 1 Unit
Merk : PPI
129
3. Stasiun Penguapan
Pompa Centrifugal
• Raw Syrup Tank
Daya : 18,5 kW
Speed : 1450 Rpm
Kapasitas : 60 (m3/jam)
Head : 35 m
Jumlah : 2 Unit
• 1st Effect Condent Pump
Daya : 18,5 kW
Speed : 1450 Rpm
Kapasitas : 120 (m3/jam)
Head : 40 m
Jumlah : 2 Unit
• 2nd Effect Condent Pump
Daya : 18,5 kW
Speed : 1450 Rpm
Kapasitas : 65 (m3/jam)
Head : 35 m
Jumlah : 2 Unit
• 3rd Effect Condent Pump
Daya : 18,5 kW
Speed : 1450 Rpm
Kapasitas : 35 (m3/jam)
Head : 35 m
Jumlah : 2 Unit
• 4th Effect Condent Pump
Daya : 18,5 kW
Speed : 1450 Rpm
Capasitas : 30 (m3/jam)
Head : 35 m
Jumlah : 2 Unit
130
• 5th Effect Condent Pump
Daya : 18,5 kW
Speed : 1450 Rpm
Capasitas : 30 (m3/jam)
Head : 35 m
Jumlah : 1 Unit
4. Stasiun Masakan
Pompa Centrifugal
• Molasses A Pump
Daya : 1,5 kW
Speed : 1450 Rpm
Kapasitas : 30 (m3/jam)
Head : 40 m
Jumlah : 2 Unit
• Klare D Pump
Daya : 11 kW
Speed : 300 Rpm
Kapasitas : 35 (m3/jam)
Head : 40 m
Jumlah : 2 Unit
• Molasses C Pump
Daya : 11 kW
Speed : 300 Rpm
Kapasitas : 30 (m3/jam)
Head : 35 m
Jumlah : 2 Unit
• C-CVP Pump
Speed : 1450 Rpm
Kapasitas : 25 (m3/jam)
Head : 25 m
Jumlah : 2 Unit
• Stroop C Pump
131
Daya : 18,5 kW
Speed : 1450 Rpm
Capasitas : 30 (m3/jam)
Head : 35 m
Jumlah : 2 Unit
• Sugar D2 Pump
Daya : 18,5 kW
Speed : 1450 Rpm
Capasitas : 30 (m3/jam)
Head : 35 m
Jumlah : 2 Unit
• A -CVP Pump
Daya : 18,5 kW
Speed : 1450 Rpm
Capasitas : 30 (m3/jam)
Head : 35 m
Jumlah : 2 Unit
• Molasses D1 Pump
Daya : 15 kW
Speed : 1450 Rpm
Capasitas : 20 (m3/jam)
Head : 35 m
Jumlah : 2 Unit
• CVC Pump
Daya : 18,5 kW
Speed : 1450 Rpm
Capasitas : 20 (m3/jam)
Head : 25 m
Jumlah : 2 Unit
• Condent D Pump
Daya : 10 kW
Speed : 1450 Rpm
132
Capasitas : 15 (m3/jam)
Head : 25 m
Jumlah : 2 Unit
5. Stasiun Karbonatasi
Pompa Centrifugal
• Carbonated Tank Pump
Daya : 18,55 kW
Speed : 1450 Rpm
Kapasitas : 60 (m3/jam)
Head : 35 m
Jumlah : 2 Unit
• Clear Liquor Tank Pump
Daya : 18,5 kW
Speed : 1450 Rpm
Kapasitas : 120 (m3/jam)
Head : 40 m
Jumlah : 2 Unit
• Raw Remelter Pump
Daya : 18,5 kW
Speed : 1450 Rpm
Kapasitas : 65 (m3/jam)
Head : 35 m
Jumlah : 2 Unit
• Sludge Tank Pump
Daya : 18,5 kW
Speed : 1450 Rpm
Kapasitas : 35 (m3/jam)
Head : 35 m
Jumlah : 2 Unit
• Sweet Water Tank Pump
Daya : 18,5 kW
Speed : 1450 Rpm
133
Capasitas : 30 (m3/jam)
Head : 35 m
Jumlah : 2 Unit
6. Stasiun Puteran
Pompa Centrifugal
• R3 Mingler Pump
Daya : 18,55 kW
Speed : 1450 Rpm
Kapasitas : 60 (m3/jam)
Head : 35 m
Jumlah : 2 Unit
• Vibrating Screen Pump
Daya : 18,5 kW
Speed : 1450 Rpm
Kapasitas : 120 (m3/jam)
Head : 40 m
Jumlah : 2 Unit
• R1 Syrup Tank Pump
Daya : 18,5 kW
Speed : 1450 Rpm
Kapasitas : 65 (m3/jam)
Head : 35 m
Jumlah : 2 Unit
• R2 Syrup Tank Pump
Daya : 18,5 kW
Speed : 1450 Rpm
Kapasitas : 65 (m3/jam)
Head : 35 m
Jumlah : 2 Unit
• R3 Magma Reciever Pump
Daya : 18,5 kW
Speed : 1450 Rpm
134
Kapasitas : 65 (m3/jam)
Head : 35 m
Jumlah : 2 Unit
7. Stasiun Boiler
Pompa Centrifugal
• Boiler Feed Water Pump
Daya : 18,55 kW
Speed : 1450 Rpm
Kapasitas : 60 (m3/jam)
Head : 35 m
Jumlah : 3 Unit
8. Stasiun Turbin
Pompa Centrifugal
• Pompa Wilo Kecil
Daya : 18,55 kW
Speed : 1450 Rpm
Kapasitas 60 (m3/jam)
Head : 35 m
Jumlah : 2 Unit
9. Stasiun WTP
Pompa Centrifugal
136
(Gambar 2.1 Pompa Torak)
137
selama beroprasi dan tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian
berputar lainnya.
D. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan
keausan pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat
sebagai leakage joint, internal bearing, dan interstage atau distance
sleever.
E. Vane
Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
F. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai
pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide
vane), inlet dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran
dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi
energidinamis (single stage).
G. Eye of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
H. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa
menjadi energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara
berkelanjutan, sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus
akan masuk mengisi kekosonga akibat perpindahan dari cairan yang
masuk sebelumnya.
I. Casing Wearing Ring
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang
melewati bagian depan impeler maupun bagian belakang impeler,
dengan cara memperkecil celah antara casing dan impeler.
J. Discharge Nozzle
Sisi keluar pada arah discharge.
C. Bagian aksesoris utama pompa CWP
1. Suction bell pompa membuat air sampai ke impeller dalam keadaan
stabil. Didalamnya ada dua plate untuk menghindari terjadinya arus
138
turbulensi, sehingga dapat meningkatkan efisiensi pompa.
2. Impeller chamber atau rumah impeller adalah tempat berputarnya
impeller, impeller chamber terhubung dengan diffuser menggunakan
flange impeller chamber. Sedangkan impeller berfungsi untuk
mentransfer gaya mekanik menjadi gaya dinamis fluida (liquid's
dynamic power).
3. Diffuser mengubah gaya dinamis fluida dari impeller menjadi
tekanan, dan mengalirkan fluida menuju middle connecting pipe dan
discharge elbow.
4. Discharge elbow Bagian bawah discharge elbow terhubung dengan
support plate, bagian atas discharge elbow terhubung dengan cover
board dan bagian samping discharge elbow terhubung dengan
header discharge pipe Terdapat anti korosi berupa auxiliary electrode
di bagiandischarge elbow.
139
Bagian-bagian Pompa Vacuum
Bagian – bagian :
1. input suction 4. Sparator
Fungsi Bagian :
140
5. Outlet water : saluran keluarnya air
142
5.5.3. NPSH Available
NPSHa (available) adalah NPSH yang dimiliki dalam sebuah
sistem pada bagian suction, mencakup perpipaan, reservoir dan juga
segala macam koneksinya.
5.5.4. NPSH Required
NPSHr (required) adalah Energi yang dibutuhkan oleh fluida
untuk mengatasi hilang energi karena friksi dari bagian nozzle suction
hingga ke bagian mata impeller pompa tanpa menyebabkan perubahan
fasa.
5.8. Kavitasi dan Cara Mengatasi
Kavitasi sendiri bisa dijelaskan sebagai sebuah kondisi dimana rongga kosong
atau gelembung akan terbentuk pada fluida yang akan dipompa pada titik dimana
pompa ada pada tekanan terendah. Pompa-pompa modern kini sebisa mungkin
menghindari munculnya kavitasi karena berpotensi merusak komponen di dalam
pompa.
Untuk menghindari kavitasi (fenomena pembentukan gelembung uap dari
cairan yang mengalir di suatu daerah, di mana tekanan cairan turun di bawah
tekanan uapnya) penting untuk membandingkan NPSH Required (Net Positive
Suction Head) dengan NPSH Available.
5.9. Pemeliharan dan Perawatan Pompa
Tips Merawat Pompa Industri Sentrifugal
1. Ikuti petunjuk di Buku Manual.
Setiap pompa industri yang berkualitas passti dilengkap buku/ instruksi manual.
Baca dengan teliti dan ikuti semua yang direkomendasikan. Ikuti spesifikasi
komponen sebelum melakukan pengaturan. Dengan mengikuti petunjuk selain
akan lebih aman maka komponen juga akan lebih awet.
2. Hindari pemanasan berlebihan
Dengan menjaga panas sesuai batas yang direkomendasikan maka komponen
pompa akan terhindar dari kerusakan. Demikian pula teknisi akan terhindar dari
cedera. Jika terjadi pemanasan berlebih maka segera matikan pompa dan
lakukan proses pendinginan.
Lalu lepaskan dengan hati-hati sumbat saluran pompa sentrifugal. Pastikan
143
pompa sentrifugal tidak terlalu panas saat melepas sumbatan tersebut, demikian
pula saat pasang konektor port, atau isi tutup port.
3. Periksa komponen secara rutin
Lalukan pemeriksaan secara rutin, jika ada komponen yang sudah mulai usang
segera lakukan penggantian. Sebagai contoh saat bearing usang maka bantalan
pompa akan bergetar lebih keras, suara lebih berisik dan mudah sekali utk
overhead. Kalau tidak segera diantisipasi maka pompa sentrifugal dapat
mengalami kerusakan yang serius.
Komponen saluran hisap dan busi pipa juga perlu diperiksa apakah sudah usang.
Pastikan juga tidak ada kotoran seperti pasir yang dapat menyebabkan goresan
dan keausan cepat pada permukaan segel.
Periksa apakah terjadi kebocoran udara, karena ketika ketika sudah mulai usang
maka perlengkapan saluran hisap dan sumbat pipa dapat bocor. Akibatnya
pompa sentrifugal akan kehilangan daya angkat.
Untuk memeriksa saluran hisap kedap udara dapat dilakukan secara teratur
dengan menggunakan alat pengukur vakum. Saat pemeriksaan ketika pompa
sentrifugal dimatikan mak pembacaan pengukur vakum akan menampilkan jarak
vertikal dari tingkat produk ke keran pengukur. Namun, jika pipa hisap tidak
kedap udara maka tekanan atmosfer sedang masuk, ruang hampa akan turun
setelah dimatikan. Pengukur vakum akan memberikan pembacaan yang tidak
beraturan atau berfluktuasi, yang merupakan indikasi bahwa katup pengisap,
segel, atau selang hisap sudah usang dan perlu diganti.
4. Lakukan Tes Shut-off.
Tes ini dilakukan untuk memeriksa komponen dan mengukur keausan internal
pompa sentrifugal. Untuk melakukan tes, mulai pompa dan biarkan untuk
mencapai aliran penuh. Lalu perlahan-lahan tutup katup pembuangan dan catat
debit dan pembacaan pengukur hisap. Dalam keadaan normal, pembacaan harus
sama dengan tekanan maksimum kinerja pompa yang dicatat pada aliran nol.
5. Pakai Pompa Sesuai Aturan Penggunaannya.
Pompa sentrifugal jangan dipakai untuk memompa cairan yang tidak dirancang
untuk dipompa, misalnya tidak memompa cairan yang mudah terbakar atau
korosif seperti bensin atau asam dengan pompa yang dirancang untuk memompa
144
air. Jangan pernah mengoperasikan pompa di lingkungan yang mudah terbakar
atau mudah meledak, kecuali pompa dirancang untuk layanan tersebut.
Diketahui:
h2 = 60 m
Penyelesaian:
Langkah Pertama:
h2 = 100
Keterangan:
145
Wp = Daya Pompa
.Langkah Kedua:
Jumlah energy (E) masuk ke sistem = Jumlah energy (E) keluar sistem
Dari gambar sistem energy terlihat jelas, apa saja energy yang masuk dan apa saja energy
Kemudian kita hitung harga masing masing energy dan kerugian-kerugian energy baik
di mana:
Q=VA V=Q/A
dan,
146
Sehingga:
di mana:
147
B. Kerugian energy karena Belokan/elbow (ΔEm)
Di mana:
sehingga:
148
Untuk mendapatkan daya pompa maka,
Dimana
Jadi :
149
5.11.Problematika dan Cara Mengatasi
Tabel 4.1. : Problematika Pompa dan Cara Mengatasinya
Gejala Penyebab Cara Mengatasi
150
(Pompa bergetar) • Getaran saat memompa • Memperkuat pipa
• Bearing rusak • Mengganti roller bearing
• Impeller tersumbat dan underwater bearing
dengan yang baru
151
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
1. Proses produksi pabrik gula dari bahan baku tebu melalui stasiun
– stasiun yang berurutan sebagai berikut : Stasiun gilingan, stasiun
pemurnian , stasiun penguapan , stasiun masakan (kristalisasi),
stasiun puteran dan stasiun pengepakkan. Selain itu, terdapat juga
stasiun pendukung antara lain : stasiun ketel (boiler) , stasiun
karbonatasi, stasiun pengolahan gas CO2 boiler , dan stasiun
power (turbin)
2. Kapasitas giling PG Assembagoes adalah 6000 TCD.
3. Metode pemurnian di pabrik gula Assembagoes adalah DRK
(Defekasi-Remelt-Karbonatasi).
4. Dalam operasionalnya, pabrik gula di Assembagoes yang telah di
revitalisasi masih banyak kekurangan khususnya dalam
manajemen pengolahan sehingga pihak pekerja di PG
Assembagoes mengatasi dengan mengikuti kursus dalam bidang
pengolahan dan teknik di bidang agroindustri khususnya tentang
pabrik gula.
6.2. Saran
152
2. Kedisiplinan karyawan untuk menggunakan alat pelindung diri
(APD) dan memakai pakaian sesuai peraturan pabrik hendaknya
harus ditingkatkan.
153
DAFTAR PUSTAKA
LembagaPendidikan Perkebunan.
154