Oleh :
ANNUR FITRIANSYAH R
14 642 012
LEMBAR PENGESAHAN
PT. CAHAYA FAJAR KALTIM
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini telah disetujui sebagai Laporan Resmi
Pelaksanaan PKL di Departemen Teknik
Judul : Sistem Buka Tutup Motor Menggunakan Level Dengan Control PLC
Nama : Annur Fitrinsyah Ramadhan
NIM : 14 642 012
Jurusan/Prodi :Teknik Elektro / Teknik Listrik
Unit Kerja : Instrumen & Kontrol
Periode : 03 Juni – 02 September 2016
Disahkan :
Pembimbing Lapangan Supervisor
Mengetahui :
Supono
iii
Disahkan :
Mengetahui/Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro
Ir. Bustani, MT
NIP : 196107121993031003
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan
laporan kerja praktek dengan judul “SISTEM AUTO OVERCHANGE MOTOR
POMPA INDUSTRI DENGAN KONTROL PLC”. Adapun penyusunan laporan ini
dimaksud untuk memenuhi persyaratan yang berlaku pada jurusan Teknik Elektro (D3)
Politeknik Negeri Samarinda. Disamping itu juga dapat menambah dan memperluas
pengalaman dan pengetahuan penulis, guna melengkapi materi-materi yang telah
diperoleh dibangku kuliah terhadap aplikasi dilapangan. Penulis juga sangat
berterimakasih kepada semua pihak yang telah mebantu dari awal hingga selesainya
penyusun laporan ini, untuk itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Allah SWT yang selalu memberikan nikmat yang tak terhingga serta selalu
memberikan jalan di setiap kesulitan.
2. Kedua orang tua, serta segenap keluarga yang senantiasa memberikan doa,
kasih sayang, perhatian, dan dukungan baik moral maupun material.
3. Bapak IR. Bustani, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Politeknik
Negeri Samarinda.
4. Bapak Subir ST.,MT, selaku Sekretaris Jurusan Teknik Elektro Politeknik
Negeri Samarinda.
5. Bapak Rusdiansyah, ST,. MT, selaku Kaprodi D3 Teknik Elektro Politeknik
Negeri Samarinda.
6. Bapak Sunu Pradana ST,. M.Eng., selaku Dosen Pembimbing Praktek Kerja
Lapangan.
7. Bapak Supono, selaku Manager Departemen Teknik PT.CFK.
v
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman Judul------------------------------------------------------------------- i
Halaman Pengesahan Perusahaan -------------------------------------------- ii
Halaman Pengesahan Jurusan ------------------------------------------------ iii
Kata Pengantar ------------------------------------------------------------------ iv
Daftar Isi ------------------------------------------------------------------------- vi
Daftar Gambar ------------------------------------------------------------------ vi
Daftar Tabel --------------------------------------------------------------------- vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kegiatan --------------------------------------------- 1
1.2 Ruang Lingkup Kegiatan --------------------------------------------- 2
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ------------------------------------- 2
1.4 Tujuan dan Kegunaan Praktek Kerja Lapangan ------------------- 3
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Pemanfaatan sumber energi listrik saat ini sangat diperlukan seiring dengan
semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Program Studi Teknik
Listrik, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Samarinda adalah salah satu
perguruan tinggi negeri dengan sasaran pembentukan calon pekerja yang mempunyai
keahlian dibidang kelistrikan dan mampu bersaing didunia kerja nyata. Salah satu
upaya peningkatan sumber daya manusia tersebut adalah melalui program Praktek
Kerja Lapangan yang merupakan sarana penting bagi pengembangan diri dan
kemampuan berwirausaha serta kemandirian bagi lulusannya dalam menghadapi dunia
industri.
akan bekerja secara otomatis. Oleh sebab itu dengan monitoring sistem instrumentasi
dan kontrol pada pembangkit, masalah-masalah tersebut dapat diminimalisir.
Di dalam Sistem Pembangkitan Listrik Tenaga Uap pada PT. Cahaya Fajar
Kaltim memiliki bagian-bagian kerja yang saling berhubungan dan mempunyai fungsi
masing-masing, seperti unit kerja Instrumen dan Kontrol yang sangat menunjang
kelestarian sistem pembangkitan. Dalam laporan akhir program Praktek Kerja
Lapangan ( PKL ) ini hanya akan dibahas mengenai apa yang ada pada bagian “
SISTEM AUTO OVERCHANGE MOTOR POMPA INDUSTRIAL DENGAN
KONTROL PLC “
Tujuan yang ingin didapat dalam Praktik Kerja Lapangan adalah sebagai berikut :
A. Perusahaan :
B. Perguruan Tinggi :
1. Menyesuaikan metode dan isi kuliah agar lebih siap dengan dunia kerja.
2. Membina hubungan kerjasama antara perguruan tinggi dan perusahaan
dalam sarana dan prasarana pendidikan.
3. Membekali kemampuan dasar yang memberikan kemampuan kepada
mahasiswa untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dalam pekerjaan
4. Meningkatkan kualitas program praktek kerja lapangan para lulusannya.
C. Mahasiswa
Pengukuran dan kontrol adalah sistem otak dan syaraf pada setiap pembangkit
tenaga listrik modern. Sistem pengukuran dan kontrol memonitor dan mengatur proses-
proses yang jika tidak demikian akan sulit untuk mengoperasikan dengan efisien dan
aman serta mencapai kualitas yang tinggi dan biaya yang rendah. Proses pengukuran
dan kontrol diperlukan dalam proses pembangkit modern sebagai bisnis agar tetap
menguntungkan. Untuk meningkatkan mutu, mengurangi emisi, meminimalkan
kesalahan manusia dan menurunkan biaya operasi, dan banyak keuntungan lainnya
Dengan munculnya fungsi berbasis software dan berkembangnya teknologi di banyak
bidang, keahlian, khusus bidang ini telah bercabang menjadi sub-keahlian khusus
tersendiri. Pengukuran dan kontrol proses, yang juga umumnya di istilahkan sebagai
“Instrumentasi dan Kontrol (Instrumentation and Control)”, telah berkembang dari
teknologi manual dan mekanis berturut-turut menjadi teknologi pneumatik, elektronik
dan kini teknologi digital. Perancang instrumentasi dan kontrol harus memahami
terlebih dahulu proses agar bisa menerapkan sistem kontrol yang diperlukan dengan
instrumen yang tepat, pemilihan peralatan instrumentasi dan kontrol mencakup
beberapa aspek penting selain teknologi spesifik meliputi :
a. Safety, Safety (keselamatan) harus dianggap sebagai prioritas utama. Material-
material yang tidak layak, dapat menyebabkan korosi dan kegagalan materi al
yang dapat memicu kebocoran. Semua ukuran dan peralatan kontrol harus
diproduksi , diinstal, dan dimaintain sesuai dengan standart ketika ditempatkan
pada area yang penuh resiko.
b. Performa, implementasi pengukuran dan peralatan kontrol harus sesuai dengan
syarat performa sesuai dengan proses kebutuhan user, seperti akurasi dan
kecakapan.
5
Secara mendasar PLC adalah suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram
untuk mengontrol proses atau operasi mesin. Kontrol program dari PLC adalah
menganalisa sinyal input kemudian mengatur keadaan output sesuai dengan keinginan
pemakai. Keadaan input PLC digunakan dan disimpan didalam memory dimana PLC
melakukan instruksi logika yang di program pada keadaan inputnya. Peralatan input
dapat berupa sensor photo elektrik, push button pada panel kontrol, limit switch atau
peralatan lainnya dimana dapat menghasilkan suatu sinyal yang dapat masuk ke dalam
PLC. Peralatan output dapat berupa switch yang menyalakan lampu indikator, relay
yang menggerakkan motor atau peralatan lain yang dapat digerakkan oleh sinyal output
dari PLC. Selain itu PLC juga menggunakan memory yang dapat diprogram untuk
menyimpan instruksi – instruksi yang melaksanakan fungsi – fungsi khusus seperti :
logika pewaktuan, sekuensial dan aritmetika yang dapat mengendalikan suatu mesin
atau proses melalui modul – modul I/O baik analog maupun digital.
(Sumber : https://didinlubis.files.wordpress.com/2016/09/ebookplcv7.pdf )
7
( Sumber : http://www.mikrokontrol.co.yu )
Gambar 2.1 Diagram Blok PLC
2.3 Fungsi PLC
Fungsi dan kegunaan dari PLC dapat dikatakan hampir tidak terbatas. Tapi
dalam prakteknya dapat dibagi secara umum dan khusus.
Secara umum fungsi dari PLC adalah sebagai berikut :
1. Kontrol Sekensial
PLC memroses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk
keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC
menjaga agar semua step / langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam
urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant
PLC secara terus menerus memonitor suatu sistem (misalnya temperatur,
tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan
sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi
batas) atau menampilkan pesan tersebut ke operator.
( Sumber : https://didinlubis.files.wordpress.com/2016/09/ebookplcv7.pdf )
8
Ladder diagram terdiri dari garis vertikal yang di sebut garis bar. Instruksi yang
dinyatakan dengan simbol digambarkan dan disusun sepanjang garis horizontal
dimulai dari kiri dan dari atas ke bawah. Ladder diagram digunakan untuk
menggambarkan rangkaian listrik dan dimaksudkan untuk menunjukkan urutan
kejadian, bukan hubungan kabel antar komponen. Pada ladder diagram memungkinkan
elemen - elemen elektrik dihubungkan sedemikian rupa sehingga keluaran ( output )
tidak hanya terbatas pada ketergantungan terhadap masukan ( input) tetapi juga
terhadap logika. Untuk mengetahui contoh ladder diagram dapat ditunjukkan pada
gambar berikut
( Sumber : http://eprints.undip.ac.id/41701/12/BAB_II.pdf )
2.5 Timer
mencacah pulsa dari 0 sampai preset value. Bila sudah mencapai preset value maka
akan mengaktifkan Output yang telah ditentukan
( Sumber : http://eprints.undip.ac.id/41701/12/BAB_II.pdf )
ladder diagram dan instruksi dasar diagram, setiap PLC mempunyai perbedaan dalam
penulisan program.
(Sumber : https://didinlubis.files.wordpress.com/2016/09/ebookplcv7.pdf )
( Sumber : http://www.mikrokontrol.co.yu )
Gambar 2.3 Rangkaian koneksi motor dengan kontrol PLC
perangkat lunak dan menterjemahkan program perantara yang berisi logika dan
waktu yang dibutuhkan untuk komunikasi data dengan pemrogram.
(Sumber : https://didinlubis.files.wordpress.com/2016/09/ebookplcv7.pdf )
2.7.2 Memori
Memori yang terdapat dalam PLC berfungsi untuk menyimpan program
dan memberikan lokasi-lokasi dimana hasil – hasil perhitungan dapat disimpan
didalamnya. PLC menggunakan peralatan memory semi konduktor seperti
RAM ( Random Acces Memory ), ROM( Read Only Memory ), dan PROM (
Programmable Read Only Memory) RAM mempunyai waktu akses yang cepat
dan program – program yang terdapat didalamnya dapat deprogram ulang
sesuai dengan keinginan pemakainya. RAM disebut juga sebagai volatile
memory, maksudnya program program yang terdapat mudah hilang jika supply
listrik padam. Dengan demikian untuk mengatasiu supply listrik yang padam
12
tersebut maka diberi supply cadangan daya listrik berupa baterai yang disimpan
pada RAM. Seringkalo CMOS RAM dipilih untuk pemakaian power yang
rendah. Baterai ini mempunyai jangka waktu kira – kira lima tahun sebelum
harus diganti.
(sumber : https://didinlubis.files.wordpress.com/2016/09/ebookplcv7.pdf )
Dalam industri-industri yang ada sekarang ini, kehadiran PLC sangat dibutuhkan
terutama untuk menggantikan sistem wiring atau pengkabelan yang sebelumnya masih
digunakan dalam mengendalikan suatu sistem. Dengan menggunakan PLC akan
diperoleh banyak keuntungan diantaranya adalah sebagai berikut:
f. Sifatnya tahan uji Solid state device lebih tahan uji dibandingkan dengan relay
dan timers mekanik atau elektrik. PLC merupakan solid state device sehingga
bersifat lebih tahan uji.
g. Menyederhanakan komponen-komponen sistem kontrol. Dalam PLC juga
terdapat counter, relay dan komponen-komponen lainnya, sehingga tidak
membutuhkan komponen-komponen tersebut sebagai tambahan. Penggunaan
relay membutuhkan counter, timer ataupun komponen-komponen lainnya
sebagai peralatan tambahan.
Selain keuntungan yang telah disebutkan di atas maka ada kerugian yang dimiliki
oleh PLC, yaitu:
Fungsi CT :
Memperkecil besaran arus pada sistem tenaga listrik menjadi besaran arus
untuk sistem pengukuran, mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian
primer, standarisasi rating arus untuk peralatan sisi sekunder.
(Sumber : https://ronipln.files.wordpress.com/2010/10/1_3-ct_060905.pdf )
2.9.2 Kontaktor
Kontaktor adalah suatu peralatan listrik arus kuat low voltage sampai dengan
tegangan 600 volt AC (Alternating Current) maupun DC (Direct Current) yang
mana bisa disebut sebagai saklar pemutus / penghubung arus yang bekerja
berdasarkan elektromagnetik. The National Manufacture Assosiation (NEMA)
menjelaskan kontaktor magnetis sebagai alat yang digerakan secara magnetis untuk
17
menyambung dan membuka rangkaian daya listrik. Tidak seperti relay, kontaktor
dirancang untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik tanpa merusak.
(Sumber : https://totoktpfl.files.wordpress.com/2011/02/kontrol-konvensional.pdf )
2.9.6 Overload
Instalasi motor listrik membutuhkan pengaman beban lebih dengan tujuan
menjaga dan melindungi motor listrik dari gangguan beban lebih supaya motor
listrik tidak mengalami kerusakan yang fatal. Rele pengaman arus lebih merupakan
pengamanan motor akibat adanya arus lebih/ beban lebih. Pengaman beban lebih
atau over load yang digunakan pada instalasi motor listrik adalah Thermal Over
Load Relay (TOR/TOL). Jika arus yang melalui penghantar yang menuju motor
listrik melebihi kapasitas atau setting TOR/TOL, maka TOR/TOL drop atau
terputus sehingga rangkaian yang menuju motor listrik terputus. Thermal Over
Load Relay (TOR/TOL)biasanya digandengkan dengan kontaktor, dipasaran ada
juga pengaman beban lebih yang terintegrasi pada Motor Circuit Breaker. Relay ini
biasanya dihubungkan pada kontaktor ke kontak utama 2, 4, dan 6 sebelum
dihubungkan ke beban (motor). Gunanya untuk memberikan perlindungan
terhadap motor dari kerusakan akibat beban lebih.
(Sumber : https://ariwicaksono234.files.wordpress.com/2014/12/thermal-over-load-relay.pdf )
21
Dalam suatu sistem Pembangkitan Listrik Tenaga Uap PT. Cahaya Fajar
Kaltim, dibutuhkan unit kerja yang memiliki fungsi masing – masing untuk menjaga
agar sistem produksi listrik tetap berjalan dengan efesien, terutama pada unit kerja
sebagai berikut :
Hari/
No Area Kegiatan Tindakan
Tanggal
1. Senin, 27 Office Pembuatan
Juni 2016 ID Card
Pembuatan
absen sidik
jari
Ruangan Breafing K3
k3
Ruangan Penempatan
Supervis posisi kerja
or
Pengenalan
Boiler, dilapangan
generato kerja
r, turbin,
GI
Pengenalan
DCS Distributed
Control
System
28
control
Alarm WTP
Cleaning
Repair motor motor dan
CC4 stator
Ganti bearing
depan motor
Main kontaktor
dengung,
cleaning coil
dan amplas
platina
Varnish coil
kontaktor
Cek sensor
sudut coal Cleaning
feeder bearing flap
Coal feeder
o A = 900
: 19.30
mA
o B=
900 :
19.40
mA
o C = 900
: 20
mA
Cleaning
transmitter
TE,PG di area
blow tank
1,2,3,4
putus, cleaning
panel display
Support pasang
kembali
kamera furnace
Konfirmasi
PKL telah
Office selesai
37
Jika motor pompa 3A tiba – tiba berhenti bekerja, baik disebabkan karena
ditekan tombol stop emergency dan motor overload, maka alarm akan otomatis
berbunyi mengindikasikan bahwa motor pompa 3A berhenti bekerja, bersamaan
dengan alarm berbunyi, maka timer INTERLOCK pump 1 akan bekerja selama 3 detik
untuk mengaktifkan motor pompa 3B yang standby secara otomatis.
Begitu pula dengan motor pompa 3B, Jika motor pompa 3B tiba – tiba berhenti
bekerja, baik disebabkan karena ditekan tombol stop emergency dan motor overload,
maka alarm akan otomatis berbunyi mengindikasikan bahwa motor pompa 3B berhenti
bekerja, bersamaan dengan alarm berbunyi, maka timer INTERLOCK pump 2 akan
bekerja selama 3 detik untuk mengaktifkan motor pompa 3A yang standby secara
otomatis.
Untuk alarm yang diaktifkan karena motor stop emergency, alarm akan
berhenti secara otoamatis, sedangkan alarm yang diaktifkan karena motor overload,
alarm tidak akan berhenti secara otomatis jika overload belum di reset.
38
Motor Pompa 3B
a. Rung 6, saat posisi selector swtch remote diaktifkan dan motor pompa
3A berhenti bekerja, maka interlock dari pump 1 akan mengaktifkan
relay internal 40.07.
b. Rung 7, pada saat relay internal 40.07 aktif, maka akan mengaktifkan
bit timer ON – Delay T0084.
42
Indikasi Alarm
a. Rung 11, apabila salah satu motor pompa yang bekerja tiba - tiba
berhenti, baik karena di tekan tombol stop emergency ataupun over
load, maka alarm akan aktif mengindikasikan bahwa motor tidak
bekerja
b. Rung 12, jika motor pompa 3A stop, maka akan mengaktifkan bit timer
ON delay T0088 untuk mematikan alarm secara otomatis
c. Rung 13, indikasi motor pompa 3A stop
d. Rung 14, jika motor pompa 3B stop, maka akan mengaktifkan bit timer
ON delay T0089 untuk mematikan alarm secara otomatis
e. Rung 15, indikasi motor pompa 3B stop.
43
(Sumber : www.totoktpfl.wordpress.com)
Gambar 3.7 Rangkaian Kontrol Star Delta
45
(Sumber : www.totoktpfl.wordpress.com)
Gambar 3.8 Rangkaian Daya Motor Pompa 3A dan 3B
46
4.1 Kesimpulan
a. PLTU Embalut PT. CAHAYA FAJAR KALTIM ini mempunyai 3 unit
pembangkit yang mempunyai kapasitas total tenaga listriknya sebesar 2 x 25
MW dan 1 x 60 MW = 110 MW.
b. Energi yang dihasilkan oleh PLTU Embalut PT. CAHAYA FAJAR KALTIM
nantinya akan disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi ( SUTT ) 150
kV sepanjang 1,5 Kilometer ke gardu induk milik PLN.
c. PLTU Embalut PT. CAHAYA FAJAR KALTIM menggunakan pasokan batu
bara dan air untuk digunakan menjalankan siklus pembangkitan listrik tenaga
uapnya.
d. Mendapatkan pengalaman kerja langsung dilapangan dengan menerapkan ilmu
yang didapat saat perkuliahan.
e. Mengetahui sistem kerja program PLC yang mengontrol overchange dua motor
pompa secara otomatis.
f. Mengetahui cara memperbaiki dan merawat peralatan listrik.
g. Mengetahui peran dari unit kerja Instrumen dan Kontrol dalam suatu
pembangkit listrik.
50
4.2 Saran
a. Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa harus serius dalam melaksanakan kegiatan Praktik Kerja
Lapangan dan menggunakan kesempatan ini untuk mencari judul Tugas
Akhir.
2. Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan hendaknya mahasiswa dapat
menjaga nama baik instansi pendidikan dan instansi tempat mahasiswa
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan dengan baik.
3. Selama Praktik Kerja Lapangan mahasiswa harus menjaga etika di instansi
perusahaan
Ifaza, M. (2015). Laporan PKL PLTU Pacitan. Diakses 11 November 2016 dari
https://www.academia.edu/20812762/Laporan_PKL_PLTU_Pacitan_Full
Anonim. (n.d.). Motor Listrik. Diakses 04 November 2016 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Motor_listrik
Anonim. A Beginner's Guide to PLC, 1997 Omron Asia Pasific PTE. LTD
Kurun waktu yang begitu sangat lama yang pada akhirnya, Gubernur Kaltim
selalu berusaha untuk mencari jalan keluar, mencari jalan yang terbaik, namun untuk
mengatasi hal ini bukanlah sesuatu yang sangat mudah, ini disebabkan karena
penyediaan listrik adalah menjadi tugas dan wewenang Pembangunan Listrik Negara (
PLN ) yang segala sesuatunya tunduk pada ketentuan dan kemampuan PLN pusat.
Seiring berjalannya waktu, krisis ekonomi pun melanda negara Indonesia ini.
PLN pun tak luput dari krisis tersebut, sehingga kemampuan pendanaan untuk
mengatasi penyedian listrik di Kaltim pun harus sesuai dengan kebijakan – kebijakan
prioritas.
Untuk menciptakan betapa seriusnya persoalan listrik di Kaltim ini, maka untuk
menarik perhatian PLN agar benar – benar memperhatikan masalah ini, Gubernur
Kaltim beserta jajarannya mengajak segenap masyarakat untuk membicarakan hal ini
secara terbuka, seperti dilakukannya seminar – seminar kelistrikan di Kaltim. Langkah
– langkah inilah tentunya menjadi harapan besar bagi masyarakat pun sudah ada di
depan mata.
Adalah Bapak Dahlan Iskan dari Jawa Pos Group, yang kemudian sanggup
untuk melakukan pembangunan pembangkit listrik yang berkapasitas 2 x 25 MW,
dengan bahan baku batu bara yang banyak di Kaltim. Kesedian bapak Dahlan Iskan
dilatar belakangi kemampuannya dalam bidang pendanaan, mengadakan perlatan dan
kemampuan di bidang networking, serta yang paling mendasar adalah rasa
keprihatinannya terhadap Kaltim yang dianggap sebagai daerah yang telah
membesarkannya.
Mengingat PLN tidak bisa melakukan MOU dengan pihak swasta, maka
akhirnya di sepakati bahwa penandatanganan MOU dilakukan antara PLN dengan
Pemerintah Provinsi Kaltim, dari sinilah beridiri perusahaan patungan bernama PT.
CAHAYA FAJAR KALTIM, yang merupakan perusahaan patungan antara Perusda
ketenaga listrikan Kaltim dengan Jawa Pos Group.
PT. CAHAYA FAJAR KALTIM juga memanfaatkan luas area tersebut untuk
membangun beberapa fasilitas sebagai pendukung jalannya Opersional seperti gedung
perkantoran, Bangunan utama, Transfer House, Turbin dan Generator, Boiler, Dry
Coal Storage, Water Intake, Bengkel, Demineralized Plant, Relay Room, Control
Room Boiler, Bangunan Chimney, Bangunan Silo, Dermaga, Mess, Klinik, Ruang
Absensi, dan Control Room.
Gambar Gardu Induk PT. CAHAYA FAJAR KALTIM
Visi perusahaan :
Misi perusahaan :
Mengatasi kekurangan daya listrik di Kalimantan Timur