evisi encana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2006 - 2016
Laporan Akhir
Kata Pengantar
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Banda Aceh merupakan rencana induk yang akan dijadikan sebagai pedoman/acuan bagi pemerintah kota dalam melakukan pembangunan/pengembangan Kota Banda Aceh. Mengingat pada akhir tahun 2004 telah terjadi bencana gempa dan tsunami di Provinsi NAD khususnya Kota Banda Aceh yang mengakibatkan terjadinya perubahan pemanfaatan ruang dan struktur ruang kota yang ada, sehingga diperlukan kegiatan penyempurnaan atau Revisi RTRW Kota Banda Aceh agar dapat relevan dengan kondisi setelah bencana tersebut. Kegiatan ini merupakan penyempurnaan dari produk RTRW Kota Banda Aceh 2002 2010 (sebelum bencana gempa dan tsunami) dengan memperhatikan aspirasi masyarakat Kota Banda Aceh dan merujuk Urgent Plan of Banda Aceh City yang telah disusun oleh JICA serta studi-studi keruangan yang ada pasca bencana gempa dan tsunami. Dokumen Laporan Akhir disusun sebagai produk dokumen pertama dari pekerjaan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2006 2016 Kota Banda Aceh Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam kerjasama antara Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) NAD-Nias dengan konsultan pelaksana. Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi dasar untuk penyusunan rencana tahap yang lebih rinci. Atas bantuan dan kerja sama semua pihak hingga tersusunnya dokumen ini, kami ucapkan terima kasih.
Laporan Akhir i
Daftar Isi
Kata Pengantar ----------------------------------------------------------------------------------------------------- i Daftar Isi ------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ii Daftar Tabel --------------------------------------------------------------------------------------------------------- v Daftar Gambar ------------------------------------------------------------------------------------------------------ vii
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 Latar Belakang --------------------------------------------------------------------------------------------Issue Pokok Dalam Penyusunan Revisi RTRW ----------------------------------------------------Maksud, Tujuan dan Sasaran ---------------------------------------------------------------------------Lingkup Studi ---------------------------------------------------------------------------------------------Wilayah Studi ---------------------------------------------------------------------------------------------Substansi ---------------------------------------------------------------------------------------------------Metodologi ------------------------------------------------------------------------------------------------1.7.1 Azaz Rencana -------------------------------------------------------------------------------------1.7.2 Pendekatan Penataan Ruang -------------------------------------------------------------------1.7.3 Tahapan Pekerjaan -------------------------------------------------------------------------------Sistematika Laporan -------------------------------------------------------------------------------------I-1 I-3 I-3 I-4 I-4 I-4 I-5 I-5 I-6 I-8 I - 12
1.8
2.3
Laporan Akhir ii
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
Analisis dan Karakteristik Kependudukan dan Kemasyarakatan --------------------------------- II - 23 2.4.1 Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk ---------------------------------------------------------- II - 23 2.4.2 Kepadatan Penduduk ---------------------------------------------------------------------------- II - 28 2.4.3 Komposisi Penduduk ---------------------------------------------------------------------------- II - 31 2.4.4 Kondisi Sosial Budaya ---------------------------------------------------------------------------- II - 33 Karakteristik dan Analisis Perekonomian ------------------------------------------------------------- II - 35 2.5.1 Struktur Perekonomian dan Pertumbuhan Ekonomi --------------------------------------- II - 35 2.5.2 Ketenagakerjaan ----------------------------------------------------------------------------------- II - 37 Karakteristik dan Analisis Transportasi --------------------------------------------------------------- II - 38 2.6.1 Transportasi Darat -------------------------------------------------------------------------------- II - 38 2.6.2 Transportasi Penyeberangan -------------------------------------------------------------------- II - 40 2.6.3 Transportasi Laut --------------------------------------------------------------------------------- II - 40 Karakteristik dan Analisis Utilitas Kota --------------------------------------------------------------- II - 40 2.7.1 Air Bersih ------------------------------------------------------------------------------------------- II - 40 2.7.2 Air Limbah ----------------------------------------------------------------------------------------- II - 42 2.7.3 Persampahan --------------------------------------------------------------------------------------- II - 43 2.7.4 Drainase -------------------------------------------------------------------------------------------- II - 45 2.7.5 Telekomunikasi ----------------------------------------------------------------------------------- II - 46 2.7.6 Kelistrikan ------------------------------------------------------------------------------------------ II - 47 Karakteristik dan Analisis Fasilitas Kota -------------------------------------------------------------- II - 48 2.8.1 Fasilitas Pendidikan ------------------------------------------------------------------------------- II - 48 2.8.2 Fasilitas Kesehatan -------------------------------------------------------------------------------- II - 49 2.8.3 Fasilitas Peribadatan ------------------------------------------------------------------------------ II - 51 2.8.4 Fasilitas Perkantoran dan Pelayanan Umum ------------------------------------------------- II - 52 Harapan dan Aspirasi Stakeholders --------------------------------------------------------------------- II - 52 2.9.1 Pertimbangan Sosial Budaya -------------------------------------------------------------------- II - 53 2.9.2 Pertimbangan Ekonomi -------------------------------------------------------------------------- II - 53 2.9.3 Pertimbangan Infrastruktur --------------------------------------------------------------------- II - 53
3.4
3.5
3.6.
3.7
3.8
3.9
3.5.1 Rencana Kepadatan Bangunan ----------------------------------------------------------------- III - 25 3.5.2 Koefisien Lantai Bangunan --------------------------------------------------------------------- III - 26 3.5.3. Ketinggian Bangunan ---------------------------------------------------------------------------- III - 27 3.5.4. Garis Sempadan Bangunan ---------------------------------------------------------------------- III - 28 Rencana Sistem Transportasi ---------------------------------------------------------------------------- III - 29 3.6.1. Sistem Perangkutan Jalan Raya ----------------------------------------------------------------- III - 29 3.6.2. Sistem Perangkutan Laut ------------------------------------------------------------------------ III - 34 3.6.3. Sistem Perangkutan Penyeberangan ----------------------------------------------------------- III - 35 Rencana Sistem Utilitas ---------------------------------------------------------------------------------- III - 36 3.7.1 Rencana Sistem Penyediaan Air Bersih ------------------------------------------------------- III - 36 3.7.2 Rencana Sistem Pembuangan Sampah -------------------------------------------------------- III - 39 3.7.3 Rencana Sistem Drainase ------------------------------------------------------------------------ III - 41 3.7.4 Rencana Penanganan Bencana Banjir ---------------------------------------------------------- III - 44 3.7.5 Rencana Sistem Penyediaan Kelistrikan ------------------------------------------------------- III - 54 3.7.6 Rencana Sistem Penyediaan Telekomunikasi ------------------------------------------------ III - 55 Rencana Sistem Fasilitas --------------------------------------------------------------------------------- III - 56 3.8.1. Rencana Penyediaan Fasilitas Pendidikan ---------------------------------------------------- III - 56 3.8.2. Rencana Penyediaan Fasilitas Kesehatan ----------------------------------------------------- III - 57 3.8.3. Rencana Penyediaan Fasilitas Peribadatan ---------------------------------------------------- III - 57 Rencana Fasilitas Jalur Darurat dan Evakuasi ------------------------------------------------------- III - 58
4.2
Laporan Akhir iv
Daftar Tabel
BAB 2 Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Tabel 2.6 Tabel 2.7 Tabel 2.8 Tabel 2.9 Tabel 2.10 Tabel 2.11 Tabel 2.12 Tabel 2.13 Tabel 2.14 Tabel 2.15 Tabel 2.16 Tabel 2.17 Tabel 2.18 Tabel 2.19 Tabel 2.2
Laporan Akhir
Peran, Fungsi dan Kedudukan Kota Banda Aceh -------------------------------- II - 2 Luas dan Prosentase Wilayah Kecamatan di Kota Banda Aceh ---------------- II - 3 Sungai di Kota Banda dan Aceh ----------------------------------------------------- II - 5 Luas Penggunaan Lahan Berdasarkan Kecamatan di Kota Banda Aceh Tahun 2002 ------------------------------------------------------------------------------ II - 10 Luas dan Persentase Tingkat Kepadatan Kawasan Terbangun di Kota Banda Aceh Tahun 2005 ------------------------------------------------------ II - 11 Pola Penggunaan Lahan Kota Banda Aceh Tahun 2005 ------------------------------------------------------------------------------ II - 12 Pembagian Zona, Fungsi dan Penggunaan Lahan Kota Banda Aceh Menurut URRP BAC -------------------------------------------- II - 17 Rencana Intensitas Pemanfaatan Ruang di Kota Tahun 2010 ------------------ II - 20 Jumlah Penduduk di Kota Banda Aceh Tahun 2001-2003 ---------------------- II - 23 Jumlah Penduduk Pasca Tsunami di Kota Banda Aceh -------------------------- II - 25 Proyeksi Penduduk Kota Banda Aceh --------------------------------------------- II - 28 Tingkat Kepadatan Penduduk di Kota Banda Aceh Tahun 2003 -------------- II - 29 Tingkat Kepadatan Penduduk di Kota Banda Aceh Pasca Tsunami -------------------------------------------------------------------------- II - 30 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kota Banda Aceh Tahun 2003 ------------------------------------------------------------------------------ II - 31 Jumlah Penduduk Laki-Laki dan Perempuan Pasca Tsunami Di Kota Banda Aceh ------------------------------------------------------------------ II - 32 Jumlah & Titik Lokasi Pengungsi dalam Wilayah Kota Banda Aceh ---------- II - 33 Kondisi PDAM Tirta Daroy --------------------------------------------------------- II - 40 Kondisi Sampah Berdasarkan Jenisnya -------------------------------------------- II - 43 Kondisi Saluran dan Pintu Air Sebelum dan Setelah Bencana Tsunami ------- II - 46 Banyaknya Fasilitas Telepon di Kota Banda Aceh Tahun 2004-2005 --------- II - 47
Tabel 2.21 Tabel 2.22 Tabel 2.23 Tabel 2.24 Tabel 2.25 Tabel 2.26 Tabel 2.27
Kondisi Jaringan Listrik di Kota Banda Aceh ----------------------------------------------------------------------------- II - 48 Jumlah TK, SD, SLTP, SLTA, dan Kejuruan di Kota Banda Aceh Tahun 2004-2005 ------------------------------------------------------- II - 49 Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Pendidikan Kota Banda Aceh Tahun 2011 dan 2016 ----------------------------------------------------------------- II - 49 Jumlah Sarana Kesehatan Kota Banda Aceh Tahun 2004-2005 ----------------------------------------------------------------------- II - 50 Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Kesehatan Kota Banda Aceh Tahun 2011 dan 2016 ----------------------------------------------------------------- II - 50 Jumlah Fasilitas Peribadatan di Kota Banda Aceh Tahun 2003 -------------------------------------------------------------- II 51 Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Peribadatan Kota Banda Aceh Tahun 2011 dan 2016 ----------------------------------------------------------------- II 51
BAB 3 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9 Tabel 3.10 Tabel 3.11 Tabel 3.12 Tabel 3.13 Tabel 3.14 Tabel 3.15 Tabel 3.16 Tabel 3.17 Tabel 3.18 Tabel 3.19 Tabel 3.20 Tabel 3.21
Pembagian Zona Pada BWK Barat Kota Banda Aceh --------------------------- III - 9 Pembagian Zona Pada BWK Utara Kota Banda Aceh -------------------------- III - 10 Pembagian Zona Pada BWK Selatan Kota Banda Aceh ------------------------ III - 11 Pembagian Zona Pada BWK Timur Kota Banda Aceh ------------------------- III - 11 Rencana Distribusi Penduduk Kota Banda Aceh Tahun 2016 ----------------- III - 12 Rencana Sistem Pusat Pelayanan ---------------------------------------------------- III - 13 Rencana Penggunaan Lahan Tahun 2016 ------------------------------------------ III - 15 Rencana Kawasan Budidaya --------------------------------------------------------- III - 21 Rencana Kepadatan Bangunan ------------------------------------------------------ III - 25 Rencana Koefisien Lantai Bangunan ------------------------------------------------ III - 27 Rencana Ketinggian Bangunan ------------------------------------------------------ III - 28 Rencana Ketinggian Bangunan ------------------------------------------------------ III - 29 Proyeksi Kebutuhan Air Kota Banda Aceh Tahun 2011 dan 2016 ------------ III - 36 Proyeksi Timbulan Sampah Kota Banda Aceh Tahun 2011 dan 2016 -------- III - 40 Periode Ulang Saluran Drainase ----------------------------------------------------- III - 44 Rencana Flood Canal ------------------------------------------------------------------ III - 45 Normalisasi Sungai Dalam Kota ----------------------------------------------------- III - 45 Debit dan Dimensi Saluran Primer -------------------------------------------------- III - 46 Jumlah dan Lokasi Retarding Pond, Pintu Air dan Pompa ---------------------- III - 47 Proyeksi Kebutuhan Listrik Kota Banda Aceh Tahun 2011 dan 2016 ------- III - 55 Proyeksi Kebutuhan Jaringan Telepon Kota Banda Aceh Tahun 2011 dan 2016 ---------------------------------------------------------------------------------- III - 55
Laporan Akhir
vi
Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Pendidikan Kota Banda Aceh Tahun 2011 dan 2016 --------------------------------------------------------------------------------- III - 56 Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Kesehatan Kota Banda Aceh Tahun 2011 dan 2016 --------------------------------------------------------------------------------- III - 57 Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Peribadatan Kota Banda Aceh Tahun 2011 dan 2016 --------------------------------------------------------------------------------- III - 57
BAB 4
Daftar Stakeholder Revisi RTRW Kota Banda Aceh Tahun 2006 ------------- IV - 21 Dasar Pembebanan Biaya IMB ------------------------------------------------------ IV - 30 Indikasi Program Pengembangan Kota Banda Aceh Tahun 2007 - 2016 ----- IV - 47
Laporan Akhir
vii
Daftar Gambar
BAB 2 Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Gambar 2.8 Gambar 2.9 Gambar 2.10 Gambar 2.11 Gambar 2.12 Gambar 2.13 Gambar 2.14 Gambar 2.15 Gambar 2.16 Gambar 2.17 Gambar 2.18 Gambar 2.19 Gambar 2.20 Gambar 2.21 Gambar 2.22 Gambar 2.23 Gambar 2.24 Gambar 2.25 Gambar 2.26
Kota Banda Aceh ----------------------------------------------------------------------------II - 3 Bentang Alam Kota Banda Aceh ---------------------------------------------------------II - 4 Grafik Klimatologi Kota Banda Aceh ---------------------------------------------------II - 6 Struktur Patahan Semangko ---------------------------------------------------------------II - 7 Peta Konsep Struktur Kota Banda ACeh Tahun 2016 --------------------------------II - 9 Grafik Luas Penggunaan Lahan Berdasarkan Kecamatan di Kota Banda Aceh Tahun 2005 -----------------------------------------------------------------------------------II - 11 Grafik Luas Kerusakan Lahan di Kota Banda Aceh -----------------------------------II - 13 Peta Penggunaan Lahan Kota Banda Aceh Tahun 2005 ------------------------------II - 14 Identifikasi Kerusakan Lahan di Kota Banda Aceh Pasca Tsuami ------------------II - 15 Kondisi Lahan di Kota Banda Aceh Pasca Tsunami ----------------------------------II - 14 Peta Arahan Kesesuaian Zonasi Fisik Di Kota Banda Aceh Pasca Tsunami -----II - 16 Peta Pembagian Zona Fisik Kota Banda Aceh ------------------------------------------II - 19 Grafik Perkembangan Penduduk di Kota Banda Aceh -------------------------------II - 24 Grafik Penurunan Jumlah Penduduk dan Jumlah Pengungsi di Kota Banda Aceh Pasca Bencana Tsunami ---------------------------------------------II - 25 Persebaran Jumlah Orang yang Meninggal dan Hilang di Kota Banda Aceh Pasca Bencana Tsunami ---------------------------------------------II - 26 Grafik Tingkat Kepadatan Penduduk di Kota Banda Aceh Tahun 2003 ----------II - 29 Grafik Penurunan Kepadatan Penduduk di Kota Banda Aceh Pasca Bencana Tsunami ----------------------------------------------------------------------------II - 31 Grafik Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kota Banda Aceh Tahun 2003 -----------------------------------------------------------------------------------II - 32 Grafik Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kota Banda Aceh ------II - 36 Grafik distribusi PDRB Atas Harga Berlaku Per Sektor di Kota Banda Aceh ----II - 36 Grafik Jumlah Pencari Kerja yang Ditempatkan ----------------------------------------II - 37 Grafik Jumlah Pencari Kerja Yang Ditempatkan di Kota Banda Aceh Selama Periode Tahun 2000 - 2004 ----------------------------------------------------------------II - 38 Jaringan Jalan Kota banda Aceh Sebelum Tsunami -----------------------------------II - 39 IPLT di Gampong Jawa yang Direhabilitasi Pada Desember 2005 -----------------II - 42 Rute Operasional Truk Angkutan Sampah dan Lokasi Kontainer DKP Kota Banda Aceh -----------------------------------------------------------------------------II - 44 Peralatan Berat Yang Dimiliki DKP Kota Banda Aceh -------------------------------II - 45
Laporan Akhir
viii
BAB 3 Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3 Gambar 3.4 Gambar 3.5 Gambar 3.6 Gambar 3.7 Gambar 3.8 Gambar 3.9 Gambar 3.10 Gambar 3.11 Gambar 3.12 Gambar 3.13 Gambar 3.14 Gambar 3.15 Gambar 3.16 Gambar 3.17 Gambar 3.18 Gambar 3.19 BAB 4 Gambar 4.1 Gambar 4.2
Tahapan Pengembangan Kota Banda Aceh ---------------------------------------------III - 3 Peta Rencana Struktur Ruang --------------------------------------------------------------III - 5 Peta Arahan Fungsi Berdasarkan Zona Fisik BWK ------------------------------------III - 8 Peta Rencana Kawasan Lindung dan Ruang Terbuka Hijau -------------------------III - 18 Peta Rencana Cagar Budaya ----------------------------------------------------------------III - 20 Peta Rencana Pemanfaatan Ruang Tahun 2016 -----------------------------------------III - 24 Peta Jaringan Jalan ---------------------------------------------------------------------------III - 31 Tipikal Potongan Melintang Jalan Poros dan Lingkar Kota Banda Aceh ----------III - 32 Jalan Di Atas Tanggul Laut ----------------------------------------------------------------III - 33 Peta Rencana Jaringan Air Bersih ---------------------------------------------------------III - 38 Denah Lokasi Pembuangan Akhir Sampah dan IPLT Gampong Jawa Serta Rencana LPA dan IPLT Baru -------------------------------------------------------------III 39 Pembagian Zona Drainase Kota Banda Aceh -------------------------------------------III - 42 Peta Rencana Jaringan Saluran Primer ---------------------------------------------------III - 49 Sketsa Detected Breakwater ---------------------------------------------------------------III - 52 Sketsa Dinding Penahan Gelombang (Seawall ) ----------------------------------------III - 52 Skematis Embankment (Tanggul) --------------------------------------------------------III - 53 Skematis Coastal Forest ---------------------------------------------------------------------III - 53 Tidal Gate -------------------------------------------------------------------------------------III - 54 Peta Jalan Pelarian Darurat -----------------------------------------------------------------III - 59
Model 1 ; Perencanaan Strategis Pembangunan Daerah Berjalan Beriringan Secara Kohesif dengan Perencanaan Strategis Tata Ruang Wilayah -----------------IV - 8 Model II : Rencana Strategis Memayungi Rencana Pembangunan Daerah/ Sektoral dan Rencana Tata Ruang Wilayah ---------------------------------------------IV - 9
Laporan Akhir
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Gempa bumi yang diikuti gelombang tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 dan
gempa susulan pada tanggal 28 Maret 2005, telah meluluhlantakkan sebagian besar wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Kepulauan Nias Provinsi Sumatera Utara dengan korban lebih dari 200.000 (dua ratus ribu) jiwa meninggal dan meninggalkan kerusakan fisik yang luar biasa. Oleh karena itu, wilayah ini harus direncanakan dan ditata kembali mengikuti kaidah-kaidah dan norma-norma perencanaan yang tepat dengan memasukkan aspek mitigasi terhadap bencana alam dalam rangka meminimalkan resiko di kemudian hari dengan memberikan kesempatan masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses perencanaan dan implementasinya. Dalam rangka percepatan proses penanganan bencana dan dampak luar biasa yang ditimbulkan tersebut, Pemerintah mengeluarkan Perpu No. 2 Tahun 2005 tentang Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah dan Kehidupan Masyarakat Provinsi NAD dan Kepulauan Nias Provinsi Sumatera Utara, serta mengeluarkan Perpres No. 30 Tahun 2005 tentang Rencana Induk Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah dan Kehidupan Masyarakat Provinsi NAD dan Kepulauan Nias Provinsi Sumatera Utara sebagai acuan bagi proses percepatan tersebut. Rencana Induk ini merupakan dasar bagi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan. Tujuan penataan ruang wilayah Aceh dan Nias pasca bencana gempa bumi dan tsunami adalah membangun kembali wilayah, kota, kawasan, dan lingkungan permukiman yang rusak akibat bencana gempa dan tsunami sehingga masyarakat dapat segera melakukan aktivitasnya dalam kondisi yang lebih baik dan aman dari bencana.
Laporan Akhir
I-1
Kebijakan dan strategis penataan ruang dan pertanahan, sebagaimana dijelaskan secara detail dalam lampiran 2 Rencana Induk Rehabilitasi dan Rekonstruksi, memberikan gambaran konsep dan skenario penataan ruang, dan memberikan arahan pola serta struktur tata ruang wilayah Provinsi NAD dan Kota di wilayah Propinsi NAD dan di Kepulauan Nias. Arahan pola dan struktur tata ruang wilayah pada masing-masing wilayah kota yang telah disusun perlu ditindaklanjuti dengan penyiapan Rencana Umum Tata Ruang bagi kawasan permukiman utamanya. Salah satu kota di wilayah NAD yang mengalami kerusakan akibat gempa dan tsunami adalah Kota Banda Aceh. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh meliputi seluruh wilayah administratif kota tersebut. Secara fungsional, RTRWK ini merupakan penjabaran dari skenario dan arahan penataan ruang sebagaimana tertuang dalam Rencana Induk Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD Nias. Sebagaimana diamanatkan pada pasal 22 ayat 3 UU No. 24 Tahun 1992 dan Kepmen Kimpraswil No: 327/KPYS/M/2005, RTRW Kota pada hakekatnya merupakan strategi dan arahan kebijaksanaan pemanfaatan ruang wilayah, yang berisikan : a. b. c. d. e. Penetapan kawasan lindung dan kawasan budidaya; Pengelolaan kawasan perkotaan, kawasan tertentu; Sistem kegiatan pembangunan dan permukiman perkotaan; Sistem prasarana, transportasi, telekomunikasi, energi, pengairan, dan prasarana pengelolaan lingkungan, dan Penatagunaan tanah, penatagunaan air, penatagunaan udara dan penatagunaan sumberdaya alam lainnya, serta memperhatikan keterpaduaan dengan sumber daya manusia dan sumber daya buatan. RTRW Kota menjadi pedoman untuk : a. b. c. d. e. Merumuskan kebijakan pokok pemanfaatan ruang di wilayah kota; Mewujudkan Keterpaduan, Keterkaitan, dan Keseimbangan perkembangan antar wilayah kota serta keserasian antar sektor; Mengarahkan lokasi investasi yang dilaksanakan pemerintah atau masyarakat; Menyusun rencana rinci tata ruang di kota, dan Melaksanakan pembangunan. pembangunan dalam memanfaatkan ruang bagi kegiatan
Laporan Akhir
I-2
1.2
diperlukan sebagai acuan spasial bagi kegiatan pengembangan sosial dan ekonomi sehingga dapat memberikan hasil yang optimal dan berkelanjutan bagi masyarakat. Oleh karenanya, penyusunan RTRW Kota sangat mendesak untuk dilakukan, tentunya dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan (stakeholder) dan partisipasi dari masyarakat sendiri sebagaimana diamanatkan oleh UU No. 24 tahun 1992. Kota Banda Aceh pernah mempunyai Rencana Tata Ruang Wilayah Kota sebelum bencana (gempa dan tsunami), yang disusun tahun 2002 untuk masa berlaku 2002 2010. Namun karena perubahan yang sangat besar akibat bencana tersebut, diperlukan revisi terhadap RTRW kota tersebut. Selain itu, Kota Banda Aceh juga telah mempunyai
Urgen Rehabilitation and Reconstrukction Plan for the Banda Aceh City (disingkat Urgent
Plan) yang dikerjakan oleh JICA pasca bencana, untuk memfasilitasi proses rehabilitasi dan rekonstruksi yang mendesak untuk dilaksanakan. Berbekal sekurang-kurangnya 2 dokumen utama diatas, perlu disusun revisi RTRW Kota yang berlaku pasca bencana, beserta Naskah Akademis dan Draft Rancangan Qanun tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Banda Aceh, untuk proses legalisasinya. Dalam pelaksanaan program rehabilitasi dan rekonstruksi di Kota Banda Aceh, banyak pihak telah merujuk pada Urgent Plan JICA di atas. Oleh karena itu, untuk menjamin konsistensi, diharapkan secara umum struktur ruang kota tidak mengalami perubahan berarti. Dengan kata lain, revisi ini lebih merupakan pengayaan kelengkapan dan kedalaman RTRW Kota, agar sejalan dengan arahan peraturan-perundangan yang berlaku, termasuk Kempmen Kimpraswil No: 327/KPTS/M/2005. Selain itu, Konsultan juga diharapkan menyesuaikan format Urgent Plan tersebut dengan format RTRW Kota menurut Kempem Kimpraswil di atas, sehingga dapat diproses lebih lanjut menjadi Perda/Qanun.
1.3
dalam melaksanakan program-program pembangunan sebagai wujud operasionalisasi dari Rencana Induk Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD dan Nias.
Laporan Akhir
I-3
Tujuan pekerjaan ini adalah menyusun RTRWK Banda Aceh, yang berfungsi sebagai acuan spasial dalam membangun kembali wilayah, kota, kawasan, dan lingkungan permukiman yang rusak akibat bencana gempa dan tsunami sehingga masyarakat dapat segera melakukan aktivitasnya dalam kondisi kualitas tata ruang yang lebih baik dan aman dari bencana juga dapat mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi wilayah. Sasaran yang hendak dicapai dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut : a. b. c. Tersusunnya Revisi RTRW Kota Banda Aceh. Terselenggaranya konsultasi publik dalam proses penyusunan RTRWK di tingkat Kota dan Kecamatan. Tersusunya Naskah Akademis dan Rancangan Qanun tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh.
1.4 1.5
Kota Banda Aceh. RTRWK disusun dengan kedalaman substansi yang sesuai dengan ketelitian atau skala petanya 1 : 10.000 berjangka waktu perencanaan 10 tahun atau disesuaikan dengan kebutuhan setempat. Unit analisisnya adalah lingkup kecamatan sedangkan sistem jaringan prasarana digambarkan pada kedalaman sistem primer dan sekunder.
1.6
SUBSTANSI
1. Mengkaji RTRW Kota Banda Aceh 2002 2010 dan Urgent Plan Kota Banda Aceh; 2. Mengumpulkan data/informasi, baik dilakukan survey primer (observasi lapangan, wawancara tersur dan/atau mendalam) maupun survei sekunder (pengumpulan data/informasi terolah/terkondisikan dari instansi/organisasi terkait), untuk memperkaya/menyempurnakan Urgent Plan tesebut; 3. Melakukan analisis terhadap berbagai data dan informasi yang terkumpul; 4. Menyempurnakan Konsepsi Rencana dan memperkaya kelengkapan dan kedalaman Rencana sesuai arahan peraturan-perundangan yang berlaku serta dan arahan Rencana Induk Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD Nias, tanpa mengubah struktur kota secara drastis;
Laporan Akhir
I-4
5. Menyusun RTRW Kota Banda Aceh dalam format yang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; 6. Menyusun Naskah Akademis dan Rancangan Qanun tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh; 7. Konsultasi publik sebagai bagian integral proses penyusunan rencana.
1.7
METODOLOGI
1.7.1 AZAZ RENCANA Penyusunan Revisi RTRW Kota Banda Aceh tidak lepas kaitannya dengan landasan yang akan dijadikan acuan dalam penyusunannya. Landasan yang akan dijadikan pijakan adalah azas-azas rencana tata ruang wilayah Kota yang diuraikan sebagai berikut: a. Azas Fungsi Utama Pemanfaatan ruang dilakukan berdasarkan fungsi utama perlindungan dan budidaya. b. Azas Fungsi Kawasan dan Kegiatan Pemanfaatan ruang dilakukan berdasarkan fungsi kawasan dan kegiatan yang meliputi: kawasan perdesaan, kawasan perkotaan dan kawasan tertentu. c. Azas Manfaat Pemanfaatan ruang secara optimal harus tercermin dalam penentuan jenjang, fungsi dan sistem jaringan prasarana wilayah. d. Azas Keseimbangan dan Keserasian Dalam penyusunan RTRW Kota harus dapat diciptakan : Keseimbangan dan keserasian struktur dan pola pemanfaatan ruang bagi persebaran penduduk antar kawasan serta antar sektor dan daerah Keseimbangan dan keserasian fungsi dan intensitas Keseimbangan dan keterpaduan pengembangan antara hulu dan hilir dalam suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) e. Azas Kelestarian Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup Menciptakan hubungan yang serasi antar manusia dan lingkungan melalui pola intensitas pemanfaatan ruang f. Azas Berkelanjutan Penataan ruang harus menjamin kelestarian dan kemampuan daya dukung sumberdaya alam.
Laporan Akhir
I-5
g. Azas Keterbukaan Setiap orang/pihak dapat memperoleh keterangan mengenai produk perencanaan tata ruang.
Setiap orang harus mempunyai hak untuk mendapatkan informasi dan memiliki akses menuju informasi yang lengkap. Struktur komunikasi dalam masyarakat harus terjadi dalam dua arah, dialog dan keinginan berkomunikasi dapat dilakukan dengan bebas. Terjadinya partisipasi aktif dalam setiap pembentukan keputusan Adanya akses pada kekuasaan didalam menyalurkan informasi Keterlibatan Stakeholders ini dapat dimulai dari munculnya ide atau gagasan pengelolaan, penyusunan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian.
Bentuk-bentuk partisipatif ini dapat berupa Peran Serta Masyarakat (PSM). Dalam penyusunan Revisi RTRW Kota Banda Aceh, maka PSM ini dapat dilibatkan dalam persiapan penyusunan dan dalam penyusunan rencana. Implementasi PSM dalam persiapan penyusunan dimulai dengan mengetahui penyusunan RTRW Kota melalui pengumuman, dapat dilakukan melalui media cetak, media elektronik dan forum pertemuan. PSM dalam penyusunan rencana dilakukan pada:
Laporan Akhir
I-6
1. Langkah-langkah penentuan arah pengembangan 2. Identifikasi potensi dan masalah pembangunan 3. Perumusan rencana 4. Penetapan rencana Peran serta masyarakat tersebut berbentuk: pemberian saran, pertimbangan, pendapat tanggapan, keberatan atau masukan, pemberian data atau informasi yang dapat dipertanggungjawabkan serta hasil pembahasan dalam forum pertemuan. b. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Pengembangan tata ruang ditujukan untuk memberikan hasil yang sebesar besarnya dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat, pendekatan yang akan dikembangkan mencakup dua hal :
Pengaturan pemanfaatan ruang yang adil untuk masyarakat Memelihara kualitas ruang agar lestari dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya.
c. Berorientasi Pada Lingkungan Dalam penataan ruang harus berorientasi pada lingkungan agar tetap terjaga kelestarian lingkungan. Untuk itu, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Penataan ruang menjamin kelestarian kemampuan daya dukung sumber alam didalam pemanfaatan ruang. Pengelolaan harus ditekankan pada upaya untuk menjaga keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian di wilayah tersebut. Pemanfaatan ruang harus menghindari konflik pemanfaatan sumberdaya yang dapat merusak ekosistem Pengembangan satu kawasan dengan kawasan lain perlu diselaraskan dan memperhatikan daya dukung sumberdaya yang ada, sehingga dapat mewujudkan keselarasan perkembangan antara kawasan
d. Pertumbuhan Ekonomi Penataan ruang hendaknya dapat merangsang pertumbuhan ekonomi, untuk itu diperlukan adanya:
Optimalisasi pemanfaatan ruang Berorientasi pada pasar internasional Skala besar dan menengah
Laporan Akhir
I-7
Ada nilai tambah terhadap daerah dan masyarakat Ada kemitraan dengan masyarakat Ada proses keterpaduan
e. Pendekatan Pemulihan Fungsi dan Aktifitas Kota Pendekatan ini menekankan kepada perbaikan sarana dan prasarana kota yang sudah hancur atau rusak, sehingga fungsi kota dan aktifitasnya dapat kembali pulih. Beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam perbaikan dan pemulihan sarana dan prasarana adalah :
Kemampuan pembiayaan Urgensitas/pengaruh dari adanya suatu sarana atau prasarana terhadap aktifitas kota.
f. Pendekatan Berbasis Bencana Pendekatan keselamatan dari gempa dan tsunami, dilakukan mengingat Kota Banda Aceh termasuk rawan gempa dan tsunami. Pendekatan ini pada dasarnya mengupayakan pembentukan kota yang memberikan kemudahan warga untuk evakuasi dari bencana. Penggunaan teknologi bangunan yang sesuai juga dapat memberikan kemampuan kota yang tahan terhadap gempa dan tsunami.
Laporan Akhir
I-8
Keluaran
Keluaran dari tahap ini adalah gambaran kondisi Banda Aceh sebelum dan sesudah gempa serta potensi dan permasalahan pengembangan Kota Banda Aceh. Yang menjadi dasar analisis, penjabaran konsep dan rencana Kota Banda Aceh. Pada tahap ini juga dilakukan review khusus terhadap Master Plan dan RTRW Kota Banda Aceh 2002 2010 yang pernah disusun. Hasil review berupa materi yang perlu disempurnakan, materi yang belum ada dan perlu ditambahkan serta materi yang tidak perlu ditambahkan karena sudah cukup memenuhi. Hasil dari review kemudian disepakati dengan tim teknis untuk menjadi bahan untuk tahap analisis, konsep dan rencana.
Laporan Akhir
I-9
3. Analisis Analisis ditujukan untuk mengantisipasi perkembangan-perkembangan maupun kecenderungan yang terjadi pada masa akan datang. Inti dari analisis ini mencakup: keadaan dasar, kecenderungan perkembangan, kebutuhan ruang, kemampuan lahan, kendala pengembangan dan kemampuan pengelolaan pembangunan daerah. 4. Perumusan Konsep dan Strategi RTRW Kota
Rumusan Konsep
Hasil analisis yang telah dilakukan selanjutnya dibuat rumusan konsep dan strategi Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh mencakup: a. Perumusan tujuan pemanfaatan ruang b. Alternatif Konsep Struktur & Pola Pemanfaatan Ruang c. Pengelolaan infrastruktur dan sarana d. Pengembangan Ekonomi dan Investasi e. Pengembangan Sosial dan Kependudukan Kegiatan analisis dan penyusunan konsep dilakukan setelah pengumpulan data dan informasi. Serangkaian kegiatan pengumpulan data, review analisis dan konsep strategi dilakukan selama 2,5 bulan dan dituangkan dalam Laporan Antara dan didiskusikan dengan tim teknis. Kemudian hasilnya dibahas dalam forum workshop di tingkat kota.
Laporan Akhir
I - 10
5. Draft Rencana Hasil analisis dan konsep yang telah diworkshopkan kemudian dijadikan sebagai bahan dasar penyusunan draft rencana yang meliputi :
Rumusan Rencana