DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 13
FAKULTAS TEKNIK
2022
1. PENGERTIAN
Menurut Ervianto (2006) pracetak adalah teknologi konstruksi struktur beton
dengan komponen-komponen penyusun yang dicetak terlebih dahulu pada suatu
tempat khusus (off site fabrication). komponen-komponen tersebut disusun dan
disatukan terlebih dahulu (pre-assembly), dan selanjutnya dipasang di lokasi
(installation).
Menurut Romi (2016), Metode half slab adalah metode pekerjaan pelat lantai
yang separuh struktur pelat lantainya dikerjakan dengan sistem precast dan
separuhnya lagi dengan cara pengecoran ditempat. Bagian precast bisa dibuat di
pabrik atau tempat fabrikasi yang telah disediakan di area proyek lalu dikirim ke
lokasi pemasangan untuk dipasang, selanjutnya dilakukan pemasangan besi tulangan
bagian atas lalu dilakukan pengecoran separuh pelat ditempat. Kelebihan dari metode
ini yaitu dapat mengurangi waktu pengerjaan dan biaya pengeluaran khususnya
penekanan pada biaya kebutuhan bekisting. Half Slab yaitu plat precast yang masih
membutuhkan pengecoran lagi (overtopping). Misalnya direncanakan plat lantai
dengan ketebalan 12 cm, maka digunakan plat precast dengan ketebalan 7 cm dan
pengecoran overtopping setebal 5 cm. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan
dalam pemakaian metode precast half slab ini yaitu kondisi proyek akan terlihat lebih
bersih karena ada pengurangan material kayu untuk begisting karena precast concrete
half slab juga berfungsi sebagai working platform pada pekerjaan pelat lantai.
Untuk perhitungan kontrol penumpukan balok dan pelat precast, acuan yang
digunakan antara lain:
2.1 Langkah-langkah yang diambil dalam pelaksanaan metode half slab adalah
sebagai berikut:
(sumber : www.ilmutekniksipil.com)
Ervianto, I.W. (2006). Eksplorasi Teknologi dalam Proyek Konstruksi. Penerbit: Andi.
Yogyakarta
Romi, M. (2016). Perbandingan Sistem Struktur dan Biaya Pelat Lantai Metode Precast
Half Slab dan Metode Konvensional. Riau: Jurnal Teknik Online Universitas Riau. Vol.
3,No.2:1-6
Departemen Pekerjaan Umum, (1971). Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBBI). Badan
Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum. Bandung
Departemen Pekerjaan Umum, (2013). Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk
Bangunan Gedung (SNI 03-2847- 2013). Jakarta
www.Ilmusipil.com
www.ilmutekniksipil.com