Anda di halaman 1dari 5

Metode Pelaksanaan

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan : Pembangunan Saluran Drainase Pemukiman


Pekerjaan : Drainase RT. 025 & RT. 050 Kel. Muara Rapak
Lokasi : RT. 025 & RT. 050 Kel. Muara Rapak

Setelah mengikuti Aanswizjing kantor/lapangan serta mempelajari bestek/gambar dan


berita acara Aanswizjing, maka kami mencoba membuat metoda pelaksanaan, karena salah satu
syarat teknis untuk penawaran pekerjaan tersebut diatas. Untuk memenuhi persyaratan Usulan
Teknis dalam penawaran yang kami ajukan, yang kami susun berdasarkan aturan-aturan
pelaksanaan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam Bestek, Gambar Kerja. Dalam Metoda
Pelaksanaan Pekerjaan ini, kami menguraikan/menjelaskan langkah-langkah yang akan kami
lakukan dalam melaksanakan atau penyelesaian pekerjan tersebut diatas. Meliputi tenaga kerja,
material dan peralatan serta teknis pelaksanaan pembangunan dan waktu pengerjaannya selama
maksimal 120 hari kalender.
Pada pekerjaan ini dituntut profesionalitas tenaga lapangan atau yang akan ditempatkan
dilapangan harus benar-benar orang yang memahami baik teori maupun pengalaman lapangan, jadi
untuk menjaga mutu dan step-step kerja diperlukan orang yang memang sudah pernah mempelajari
menghitung, merencana, mengawasi dan melaksanakan pekerjaan drainase, jadi apabila ada
kendala dilapangan tim Direksi bisa berargumentasi antara data lapangan dengan data yang yang
direncanakan dengan artian yang sehat yaitu untuk kelancaran dan mutu pekerjaan ini.

Dalam metoda ini kami akan membuat tahapan uraian pekerjaan yaitu:

A. UMUM
1. Mobilisasi / Demobilisasi
Sebelum memulai pekerjaan, atas persetujuan direksi terlebih dahulu dilakukan mobilisasi
alat yang digunakan dalam pekerjaan seperti : Galian tanah berbatu dengan peralatan
tukang. Untuk demobilisasi atau pemulangan peralatan tukang ke besecam. Selain itu pada
pekerjaan persiapan awal ini yang paling penting adalah mempelajari situasi lapangan dan
melengkapi persyaratan yang sudah ditentukan dalam bestek, untuk pertama pemasangan
plang proyek selanjutnya memulai pengukuran pada lokasi pekerjaan, yaitu berupa situasi,
potongan memanjang, potongan melintang, yang dituangkan dalam gambar, termasuk
gambar konstruksi, yang disesuaikan dengan lapangan, dan disertai dengan foto dokumentasi
0%, juga gambar – gambar kerja (shop Drawing ). Pada bagian – bagian konstruksi yang kurang
jelas harus diperjelas dengan membuat gambar detailnya, serta menghitung kebutuhan
material / bahan yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan tersebut. Bersamaan dengan
ini mobilisasi dilaksanakan, dan tak kalah pentingnya adalah membuat MC 0 ( Mutual Chek
Nol ) sehingga penempatan dana dapat dikontrol dengan baik dan terukur.

1
Metode Pelaksanaan

Terakhir apabila pekerjaan ini sudah selesai secara keseluruhan kita lakukan demobilisasi dan
yang lebih penting lagi harus dibuat gambar aktualnya dan foto dokumentasi 100% yang
diikuti dengan final quantity. Pembuatan foto dokumentasi selama pelaksanaan pekerjaan
padakeadaan kondisi sebelum pelaksanaan, pada saat pelaksanaan dan setelah selesai
pelaksanaan pekerjaan (0%, 50%, dan 100 %) pengambilan opname foto tersebut dilakukan
satu titik, / posisi pengambilan tetap. Selain itu membuat laporan pelaksanaan pekerjaan
harian, mingguan, dan bulanan yang meliputi : progres kemajuan pekerjaan, jumlah tenaga
kerja, peralatan, dan bahan yang digunakan. Untuk dokumentasi ini dilakukan selama masa
pekerjaaan hingga selesai pekerjaan. Kemudian perlu diadakan koordinasi dengan pihak
proyek beserta masyarakat setempat (pemuka masyarkat stempat / perangkat nagari), guna
dapat membicarakan masalah – masalah yang mungkin timbul apabila pekerjaan ini dimulai,
baik menyangkut teknis maupun non teknis.

B. PEKERJAAN TANAH
1. Galian Biasa
Untuk pekerjaan galian Tanah Biasa dengan alat berat disini kami lakukan dengan memakai
excavator yaitu menggali kedudukan pasangan batu kali dan saluran tanah atau saluran
terbuka. Setelah pemasangan bouplank sesuai dengan dimensi yang telah ditentukan
pemasangan bouplank ini beriring dengan pekerjaan Galian tanah Biasa harus mencakup
seluruh galian yang tidak diklasifikasikan sebagai galian batu, galian struktur, galian sumber
bahan (borrow excavation) dan galian perkerasan beraspal. Selama pelaksanaan pekerjaan
galian Biasa, lereng sementara galian yang stabil dan mampu menahan pekerjaan, struktur
atau mesin di sekitarnya, harus dipertahan-kan sepanjang waktu, penyokong (shoring) dan
pengaku (bracing) yang memadai harus dipasang bilamana permukaan lereng galian mungkin
tidak stabil. Bilamana diperlukan, menyokong atau mendukung struktur di sekitarnya, yang
jika tidak dilaksanakan dapat menjadi tidak stabil atau rusak oleh pekerjaan galian tersebut.

2. Urugan Tanah Biasa & Dipadatkan


Pekerjaan yang dilaksanakan disini adalah pekerjaan timbunan tanah dipasangan dengan
tanah bekas galian dipadat dan diratakan.
Sebelum menempatkan material timbunan diatas pondasi atau diatas timbunan, seluruh
daerah yang akan menerima beban material timbunan harus dibasahi secara optimum
diratakan. Pemadatan timbunan dapat dilaksanakan dengan padat dan diratakankan sampai
kepadatan maksimum atau sesuai dengan spesifikasi, begitulah seterusnya sampai timbunan
selesai.
- Bahan-Bahan Timbunan
Bahan-bahan timbunan harus tanah kohesif dengan batas cairnya disesuaikan dengan
spesifikasi timbunan sehingga akan membentuk massa yang relatif kedap air setelah
pemadatan. Bilamana kesesuaian suatu bahan diragukan, Direksi dapat meminta diadakannya

2
Metode Pelaksanaan

tes-tes untuk menentukan batas-batas Atterberg dari pada bahan sebelum menentukan
kesesuaiannya.
Timbunan tanah disini adalah timbunan tanah bekas galian yang sesuai dengan spesifikasi
timbunan harus disisihkan pada waktu menggali kemudian ditumpuk pada suatu tempat.
Untuk menimbun kami rencanakan setiap pasangan naik berlahan diiringingi denga timbunan
belakang pasangan. kalau untuk pekerjaan saluran timbunannya dibentuk seperti tanggul dan
dipadatkan sesuai dengan spesifikasi teknisnya.

C. PEKERJAAN STRUKTUR

1. Beton K-175
Bahan yang digunakan :
1. Semen pc
2. Pasir Palu/pasang
3. Koral beton
4. Besi tulangan
5. Kayu begisting : kayu begisting/balok kayu, plywood, kayu dolken, minyak begisting
dan paku.

 Rawatan dengan air yaitu dengan memercikkan air secara terus menerus atau digenangi
dengan air.
 Menutupnya dengan suatu lapisan penyerap (karung, goni, kantung semen) yang selalu
dijaga supaya basah konstan.
 Semua permukaan beton yang akan dipengaruhi air deras atau benturan gelombang harus
betul-betul dilindungi dari kemungkinan kerusakan selama periode pengerasan, dan semua
permukaan beton yang belum mencapai kekerasan yang diharapkan harus ditutup sesuai
dengan petunjuk Direksi.
Sambungan Konstruksi
Lokasi sambungan kontruksi beton harus disetujui Direksi, dan berdasrkan ketentuan-
ketentuan berikut:
Sambungan kontruksi adalah kontruksi yang kaku, sedemikianrupa hingga beton yang dicor
berikutnya tidak dapat digabungkan secara integral dengan struktur yang dicor sebelumnya.
Permukaan sambungan kontruksi segera dibersihkan sebelum pengecoran beton baru atau
mortel. Pembersihan permukaan meliputi pembersihan semua kotoran, sisa material yang
lepas, sisa-sisa beton, pelapisan, pasir dan lain-lainnya.
Permukaan sambungan kontruksi harus dicuci sebelum pengecoran beton baru. Sesudah
permukaan dibersihkan dan basahi, permukaan yang tidak membentuk sambungan
kontruksi, harus ditutup dengan lapisan mortel semen setebal 1 cm. Mortel semen harus

3
Metode Pelaksanaan

mempunyai komposisi yang sama dengan campuran beton dibawahnya, kecuali ditentukan
lain oleh Direksi.
Sambungan kontruksi kedap air, harus memakai water stop seperti yang ditentukan dalam
gambar atau ditentukan lain oleh Direksi.
Ketika beton diatas permukaan beton yang sudah terpasang, permukaannya harus
dikerjakan sebagai berikut:
 Beton yang dicor belum lebih dari 4 jam akan mempunyai suatu lapisan busa beton pada
permukaannya dengan material lepas dan berlubang-lubang di bawahnya, yang harus
dibuang dengan hati-hati dengan cara menyikatnya secara perlahan-lahan tanpa merusak
tubuh dari beton itu. Kemudian beton yang baru harus secepatnya dituangkan.
 Beton yang dicorkan telah lebih dari 4 jam tetapi tidak lebih dari 3 hari akan mempunyai
suatu lapisan busa beton pada permukaannya dengan material lepas dan berlubang-lubang
dibawahnya, yang harus dibuang dengan cara seperti diatas. Permukaan dibawahnya itu
harus dicuci secara merata dengan air bersih. Segera sebelum dicorkan beton yang besar,
permukaannya harus dilapisi dengan spesi semen dengan ketebalan 1 cm yang
perbandingancampurannya yang sama dengan beton yang akan dicorkan ditempat itu.
 Beton yang dicirkan sudah lebih dari 3 hari harus ditakik supaya kelihatan permukaan yang
homogen dan segar secra keseluruhan tanpa retak-retak. Segera sebelum beton segar
dicorkan, spesi semen dengan konsisten seperti susu kental harus dituangkan pada
permukaan yang telah disiapkan.
 Untuk pekerjaan beton kami mengacu kepada spesifikasi teknik dan petunjuk dari Direksi
nantiinya

2. Baja Tulangan U24 Polos / Pembesian


Besi beton yang digunakan mutu U-24, dan seterusnya tergantung yang ditentukan. Yang
penting harus dinyatakan oleh tes Laboratorium resmi dan sah atau sesuai dengan SNI.
Besi harus bersih dan tidak mengandung minyak / lemak, asam, alkali dan bebas dari cacat
seperti serpih-serpih. Penampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan NI-2 (PBI-
1971).
Pabrikasi besi beton berdasarkan ukuran gambar kerja dan direksi pengawas lapangan.

3. Pemancangan Ulin 8/8


 Bahan kayu balok Ulin 8/8 didatangkan dan diterima dilokasi pekerjaan.
 Sekelompok Pekerja menempatkan kayu Ulin dilokasi pemancangan , lalu pemacangan
dilakukan dengan cara memukul kayu agar masuk hingga kedalaman yang sesuai dengan
gambar kerja dan jarak sesuai dengan gambar.

4. Pemasangan Pipa PVC + Ijuk


Pemasangan PVC+Ijuk sesuai persetujuan direksi pengawas pada pengecoran dinding drainase
untuk peresapan air.

4
Metode Pelaksanaan

Penutup
1. Semua sisa-sisa bahan dan alat-alat bantu harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan segera
setelah pekerjaan selesai atas biaya kontraktor. Untuk itu kontraktor harus
memperhitungkannya dalam penawaran khusus mengenai mobilisasi/ demobilisasi peralatan
dan material.
2. Bila terdapat hal-hal yang belum tercakup dalam RKS ini dan memerlukan Penyelesaian
dilapangan, akan dibicarakan kemudian oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor dan Konsultan
Perencana dan diketahui/disetujui oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.

Balikpapan, 21 April 2015


CV. SINAR BINTOEN

Marthen Tayo
Direktur

Anda mungkin juga menyukai